HALIMAH BINTI MASDARI

Minggu, 10 November 2019

WANITA TAK DIKENAL

WANITA TAK DIKENAL
*****
Perjalanan Dewi Nur Halimah 


Ahad, 10 November 2019. Bertepatan dengan 13 Robi'ul awal. Setelah pulang ngelesin, tepatnya paska dari rumah Eugene dan Sasa. Kupacu motorku dengan cepat karena setelah itu ada kegiatan kembali. 

Di tengah perjalanan, aku teringat akan pesan di gadgetku. Kurem motorku dan kuparkir digang-gangan di bawah pohon, kubuka tasku perlahan. Kubuka chat chat di pesan WhatsApp. Masya Allah, chat masuk sangat banyak. Jadwal kegiatan tertata rapi sehingga tidak keteteran.

Begitu kagetnya aku paska balik mau ngegas motor. Ada seorang wanita setengah tua sekitar kepala empat memakai celana, berjilbab dan bertopi membawa wadah, sudah naik diboncengan motorku. 

"Mbak, aku nebeng ya sampai ketemu suamiku. Tadi aku ditinggal dia. Dia motor e mogok, bawa kayu. Lalu ditolong orang, motor ditarik sambil nyari bengkel. Antar aku ya mbak ke bengkel bengkel" 

Spontan aku bingung. Bilang iya, akunya takut. Bilang tidak, akunya tidak tega. Akhirnya kuberani beranikan bilang "Nggeh bu". 

Sepanjang jalan aku ketakutan, saking takutnya aku tiada henti-hentinya bersolawat, agar dengan barokahnya solawat, Allah swt pinaringan welas sama saya dan saya selamat. Teringat di benakku cerita emak, kejadian nyata yang menimpa teman emakku. 

Jadi ceritanya beliau naik motor, lalu dicegat orang minta tolong nggak bisa pulang. Karena nggak tega, kenalan emakku memboncengkan orang itu. Eh ternyata yang diboncengan begal. Temannya komplotan begal dihubungi dia (si orang yang nebeng pura-pura butuh bantuan diantar) pas dia di boncengin, lalu kenalan emakku ditodong, dan motornya dibawa kabur. Sementara kenalan emakku pulang linglung, sudah nggak sadar. Jalan kaki, astagfirullah melas banget. 

Makanya tadi sore sekitar jam 3 an, pas diboncengin orang nggak kenal, digang gangan ketakutan. Aku pun mencari bengkel satu per satu, sekitar 4 bengkel kulewati, alhamdulillah akhirnya ibu itu bertemu suaminya. Alhamdulillah beliau orang baik dan memang benar butuh pertolongan. Beliau bukan komplotan begal yang pura-pura minta tolong. Maturnuwun gusti. Kalau boncengin anak sekolah, nggak kenal pun berani. Kalau orang dewasa, tampang agak menakutkan, kan ya takut. 

Ketakutanku hilang tatkala ibu itu bertemu suaminya. Dan meminta berhenti. 
"Mbak itu suamiku di bengkel itu. Lah kog jauh amat," katanya sambil tangannya menunjuk pada suaminya. 
"Makasih mbak udah diboncengin dan diantar nyari" lanjutnya. 
"Sami Sami bu" jawabku. 

Aku bersyukur, orang yang bonceng aku di gang-gangan tersebut benar-benar orang baik yang butuh pertolongan. Ketika aku benar-benar takut alias sangat takut, biasanya aku membaca solawat fatih, dzikir, doa. Kupasrahkan jiwa, raga, hati dan nyawaku pada Allah. Alhamdulillah pinaringan selamat. Saat aku akan operasi, iya aku pernah dua kali operasi seingatku. Aku ketakutan luar biasa, apalagi dibius total kan. Jadi ketika puasa sebelum operasi, hari-hariku kuisi dengan doa, solawat, dzikir. Alhamdulillah pinaringan lancar operasinya. Setiap kali aku ketakutan, kuhadirkan Allah, Dzat Yang Maha Memelihara makhlukNya. Kutitipkan jiwa ragaku padaNya. Semoga senantiasa selamat dunia akherat dan barokah dunia akherat. Aamiin


Tidak ada komentar :