HALIMAH BINTI MASDARI

Selasa, 27 Oktober 2015

KETULUSAN DAN KENANGAN JASAMU

                                              




            
            Subhanallah…ketika aku jatuh pingsan dari lantai 3 ke lantai 1, ini kalau nggak salah seingatku adalah ke-20 kalinya aku pingsan dan aku berusaha bahwa ini terakhir kalinya aku pingsan. Ketika aku sakit, banyak orang yang berjasa merawatku bahkan menginap di rumah sakit hingga aku keluar, menyuapiku, dan merawat ortuku..dimana diam-diam mencermati akhlak mereka, subhanallah…inilah mereka, orang yang memperjuangkanku dan akhlaknya bagus. Mereka adalah:
1.      Hadi El Amin. (Komting Biologi 2012)
2.      Siti Mudhakiroh. (Biologi 2012)
3.      Nalar Mutiara Esa. (Biologi 2012)
4.      Dina Anisa Hamid. (Biologi 2012)
5.      Khalisa Aini Sinaga. (Biologi 2012)
6.      Hasna Ajeng Fadhilah. (Biologi 2012)
7.      Sekar Ayoe Yogyaswari. (Biologi 2012)
8.      Ahmad Fadli Jundana. (Biologi 2012)
9.      Rahita Dayurani. (Biologi 2012)
Yang bikin salut, mereka menjagaku di rumah sakit dan bergantian menjagaku, ada yang menyuapiku. Bahkan Hadi dan Siti tiap hari menjagaku bersama Emak dan Bapakku. Aku yakin selain mereka yang kusebut (karena jasanya paling besar), ada beberapa orang yang jua berperan untukku…sebagian aku sudah tahu orangnya, sebagian belum…namun prediksi ada karena dimimpiku seolah-olah kuditemui mereka. Dan biasanya mayoritas mimpiku atas izin Allah, tanpa sepengetahuanku alhamdulillah mayoritas nyata tafsirnya.
Bahkan diam-diam aku sudah bilang ke ortu:
“Emak, pak…masalah biaya rumah sakit jenengan jual sepunyanya…kalau kurang pinjam ke saudara atau yang lain, aku boten purun BPJS…kalau BPJS dimana-mana setahuku nggak diberita, di survey nyata…pelayanannya kurang bagus,”kataku.
Dan Emak bilang…”iya nduk”.
Daridulu ketika adekku sakit dan dirawat di RS, ketika aku SMA dan adek SMP aku selalu bilang ke Emak dan Bapak.
“Emak, Bapak…adek dirawat inap di RS ampun ngagem BPJS, jenengan bayar piyambak mawon kersane penanganan bagus…nanti kalau nggak ada uang pinjam ke paman atau ke saudara yang lain, biar adek cepat ditangani dan selamat”.
Alhamdulillah Bapak dan Emak menurutiku, Bapak dapat pinjaman dari saudara dan bayarnya bisa dicicil. Alhamdulillah adek tertolong dan mendapatkan pelayanan yang bagus. Aku akui aku memang keras kepala…tapi sebelum memutuskan segala sesuatu selalu aku pertimbangkan dampaknya, selalu aku pikirkan orang lain.
Demikian halnya ketika di RSND, ortuku sudah menyiapkan uang semampunya (meskipun aku tahu itu kurang buat biaya RS) dan Bapakku juga sudah menyiapkan jika kurang minjam ke saudara entah saudara yang dari Blora maupun yang dari Jatim. Tanpa sepengetahuanku, ternyata teman-teman biologi seangkatanku (angkatan 2012) menggalang dana donasi untuk biaya RS-ku. Maha Suci Allah tanpa sepengetahuanku ternyata teman-teman Biologiku memikirkanku. Awalnya aku tidak tahu kalau mereka menggalang donasi untukku, setelah pulang dari RS ketika aku searching di google dengan kata kunci “Dewi Nur Halimah UNDIP” disitu saya tahu, selain itu saya suka fb-an, twitter-an, suka searching jurnal dan lain-lain. Dari hobby searching tentang pengetahuan, kesehatan, dll…saya tahu semuanya biidznillah.
Dan…wallahu a’lam ternyata atas surat permohonan dari PR III,  dan semua biaya RS dikembalikan. In syaallah uang itu saya manfaatkan buat kontrol dan ke sangkal putung (terapi herbal tradisional), selebihnya in syaallah saya salurkan ke yatim piyatu biar jadi amal jariyah teman-teman yang berdonasi, saya hanya menggunakan seperlunya saja sebab pesan guru ngajiku terutama akhlak selalu berkata (bicaralah seperlunya saja, bertindaklah seperlunya saja, dan gunakanlah uang seperlunya…jangan foya-foya, pemborosan saudara setan). Emakku bahkan aku pesanin…”Emak, teman-temanku yang ngerawatku di RS tolong dimulyakan kalau ke kos, dan tolong kalau biaya makan dan selain kesehatan makai uang pribadi..saya ada sisa hadiah lomba, kalau bukan uang pribadi saya nggak mau makan”. Alhamdulillah Emak menurutiku, dan aku yang menghandel, semua uang belanja uang pribadi dan uangnya dimanfaatin buat kontrol. Sampai 12 Oktober, aku kontrol 7 kali (4 kali di sangkal putung dan 3 kali di RS). Karena aku berprinsip…”Dibantu orang itu mengambil secukupnya…digunakan seperlunya saja, jangan rakus…selebihnya disalurkan ke yang membutuhkan bantuan juga, in syaallah kalau kita amanah, Allah yang jamin keselamatan kita”. 
Nggak semuanya berjalan baik, daya dengar…penglihatan, dan daya ingatku tajam. Ada beberapa orang, selain yang kusebutkan di atas. Tepatnya 2 orang yang ketika di depan teman-temanku pura-pura baik seolah-olah peduli, pendiam, nggak cerewet. Dan ketika teman-temanku nggak ada, disitulah terlihat semua.
Ketika dosenku Bu…berkata padaku:
“Kamu beruntung mempunyai X yang menyayangimu”
Aku cuman tersenyum, ada tiga hal dalam sikapku bagi orang yang nggak paham.
Ketika seseorang berkata misalkan, “Si A baik ya sama kamu, akhlaknya baik”.
DEMI ALLAH…jika:
1.      Aku menjawab pertanyaan tersebut, “iya lalu kuceriakan kebaikannya”…in syaallah orang itu benar-benar baik akhlaknya entah denganku maupun dengan orang lain.
2.      Aku menjawab…”Jangan menilai seseorang dari luar, kalau kamu mau tahu akhlaknya, dekati dia, diam-diam tanpa sepengetahuan dia survey akhlaknya,” berarti aku tidak tahu orang tersebut.
3.      Aku diam saja dan cukup tersenyum dengan mata seolah” itu tidak benar” atau menjawab iya karena terpaksa…berarti orang yang diomongkan tersebut sebenarnya dibalik sepengetahuan orang lain berperangai buruk, dia hanya pura-pura baik sebab dia suka memarahiku, suka menuduh, suka ikut campur, dan suka ngomel, judes.
Jujur…Demi Dzat Yang Maha Tidak Tidur, 2 orang tersebut aku tak akan menceritakannya karena bukan konsumsi publik, cukup aku, Emakku, orang terdekatku (sahabat SMA, teman yg nasibnya sama). Dan in syaallah aku akan mengenang jasa orang yang tulus dan akhlaknya bagus:
  1. drg. Gunawan M. Si, Med…saya rekomendasikan ketika anda sakit gigi, konsultasi dan berobat ke dokter Gunawan di rsnd, in syaallah pelayanannya bagus. In syaallah ditangani yang ahli, in syaallah sembuh. Kalian dapat konsultasi di http://rsnd.undip.ac.id/
  2. Bu Siti sangkal putung…saya rekomendasikan kalau anda retak tulang atau patah tulang ke Bu Siti sangkal putung Kedawang, Banyumanik, Semarang dekat SMP 26 Semarang. Alhamdulilllah selama ini banyak pasien yang sembuh baik dari luar kota maupun satu kota, bahkan antreannya dari pagi sampai malam.
  3. Hadi El Amin. (Komting Biologi 2012)
  4. Siti Mudhakiroh. (Biologi 2012)
  5. Nalar Mutiara Esa. (Biologi 2012)
  6. Dina Anisa Hamid. (Biologi 2012)
  7. Khalisa Aini Sinaga. (Biologi 2012)
  8. Hasna Ajeng Fadhilah. (Biologi 2012)
  9. Sekar Ayoe Yogyaswari. (Biologi 2012)
  10. Ahmad Fadli Jundana. (Biologi 2012)
  11. Rahita Dayurani. (Biologi 2012)
Aku memang bukanlah orang baik, akupun berusaha untuk baik. Itulah sebabnya aku tak mau mengomentari ataupun menjustis seseorang buruk kecuali ia SUDAH terbukti berlaku buruk denganku. Husnudzan…namun aku selalu berpegang teguh pada kata kiahiku:
“Banyak wanita, ketika lelaki tertarik yang diperlihatkan baiknya saja…buruknya ditutupi bahkan ketika ditanya tidak jujur demi terlihat bagus. In syaallah kebohongan akan terbongkar, sepintar-pintar orang menyimpan bangkai pasti akan tercium bangkainya…karena ketika sudah menikah…baik buruknya sikap istri terlihat semua. Pesanku, suatu saat nanti jujurlah apapun dengan seseorang baik kelebihan dan keburukanmu, sebab bohong itu dosa, berkata dusta adalah ciri orang munafik, dan berbohong akan membawa pada kekecewaan”.
            Aku yakin, suatu saat nanti beberapa tahun kemudian in syaallah yang akan kucari adalah orang-orang yang berjasa memperjuangkanku. Mereka adalah:
  1. Emak, Bapak, dan dek ida…aku akan membahagiakan mereka semampuku.
  2. Rajin bersedekah ke yatim piyatu ketika mendapatkan rizki.
  3. Teman-teman yang memperjuangkanku tersebut…aku akan menjaga silaturahmi dengan mereka…apalagi sebentar lagi lulus in syaallah.
  4. Aku akan membantu orang-orang yang nggak mampu semampuku in syaallah..selama mereka nggak pernah nyakitin aku.
  5. Aku akan mengajari mengaji ke anak-anak, sebelum mengajari aku akan belajar    
Hal yang paling aku kenang, Emakku menyayangi Siti, Fadhil, dan Sekar karena ketika orang sedih dia bicaranya menghibur dan menenangkan. Emakku juga suka Sabrina…sosok yang ketika orang sedih, sedang kambuh dihibur dengan guyon khas dia. Kata guruku dalam kitab Alala:
Yen ono konco olo lakune ndang dohono…
(Jika ada teman buruk, maka hindarilah)
“Yen ono konco bagus enggal ndang konconono
(Jika ada teman yg baik/ berakhlakul karimah, maka bertemanlah dengan dia).
Maksud dari nadoman tersebut adalah agar kita selektif dalam berteman. Teman akan mempengaruhi akhlakmu. Teman yang baik akan mempengaruhimu menjadi baik. Teman yang buruk akan mempengaruhimu buruk. Seperti jika kamu dekat penjual minyak wangi, maka kamu akan ketularan bau wanginya, dan jika kamu dekat bau bangkai, kamupun akan kecium busuknya…J. Jadilah yang selektif dalam hal apapun.
Ø  Jangan menilai sebelum engkau benar-benar mengerti seluk beluk latar belakangnya seseorang, karena salah menilai adalah dosa. Dekati minimal 2 bulan, diam-diam jangan dari kata orang melainkan dari penglihatan dan pendengaranmu sendiri…maka kau akan mengerti akhlaknya.
Ø  Ketika ada yang bersedih, maka hiburlah dan tenangkanlah hatinya. Jangan kamu omelin/ kamu komentarin, karena itu membuat tidak nyaman.
Ø  Bicaralah seperlunya kecuali diajang musyawarah, diskusi, atau forum.Disanalah tempat kamu mengajukan pendapat.
Ø  Jangan suka menegur tanpa memberi teladan. Beri contoh…sebab kata seorang alim, orang akan cenderung mencontoh sikap daripada perkataan. Misalnya:
1.      Kamu mengajak rajin padahal kamu pemalas…sudah pasti in syaallah kata-katamu tak dihiraukan/ diabaikan. Sebaliknya jika kamu rajin, tanpa kamu mengajak…orangpun suka meneladanimu dan mau mendengarkan perkataanmu.
2.      Kamu mengajak pintar…tetapi anak-anakmu bodoh bahkan tidak naik kelas, bagaimana orang percaya katamu. Berdakwah itu sembari memberikan teladan.

3.      Kamu mengajak segala sesuatu, berilah teladan dulu.   

Sabtu, 03 Oktober 2015

"HARI PANGAN SEDUNIA: Petani Pejuang Pangan dan Gizi Bangsaku"



“Artikel Lomba Hari Pangan Sedunia 2015 diselenggarakan PERGIZI PANGAN Indonesia”

Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Namun, kehidupan petani Indonesia semakin terpuruk. Tidak hanya itu bahkan para petani banyak yang mengalami kemiskinan. Selain itu, sebagian besar merupakan petani dengan kepemilikan lahan yang sangat terbatas (smallholder). Dengan kondisi tersebut, ketahanan pangan menjadi sangat rentan, sehingga perlu untuk meningkatkan peran petani terutama petani kecil dalam mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan. Bahkan karena pentingnya pertanian untuk ketahanan pangan, maka tercetuslah 1) Hari pangan sedunia. 
Pertanian di Indonesia sedang berada di krisis pangan. Sebagai penunjang kehidupan berjuta-juta masyarakat Indonesia, sektor pertanian memerlukan pertumbuhan ekonomi yang kukuh dan pesat. Sektor ini juga perlu menjadi salah satu komponen utama dalam program dan strategi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Di masa lampau pertanian Indonesia telah mencapai hasil yang baik dan memberikan kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk menciptakan lapangan pekerjaan dan pengurangan kemiskinan secara drastis. Hal ini dicapai dengan memusatkan perhatian pada bahan-bahan pokok seperti beras, jagung, gula, dan kacang kedelai. Akan tetapi, dengan adanya penurunan tajam dalam hasil produktifitas panen dari hampir seluruh jenis bahan pokok, ditambah mayoritas petani yang bekerja di sawah kurang dari setengah hektar, aktifitas pertanian kehilangan potensi untuk menciptakan tambahan lapangan pekerjaan dan peningkatan penghasilan.
Dewasa kini, telah terjadi pergeseran menuju bentuk pertanian dengan nilai tambah yang tinggi, pengaruh diversifikasi tetap terbatas hanya pada daerah dan komoditas tertentu di dalam setiap sub-sektor. Pengalaman negara tetangga menekankan pentingnya dukungan dalam proses pergeseran tersebut. Sebagai contoh, di pertengahan tahun 1980-an sewaktu Indonesia mencapai swasembada beras, 41% dari semua lahan pertanian ditanami padi, sementara saat ini hanya 38%, suatu perubahan yang tidak cukup besar untuk jangka waktu 15 tahun. Sebaliknya, penanaman padi dari total panen di Malaysia berkurang setengahnya dari 25% di tahun 1972 menjadi 13 % di tahun 1998. 2) Produksi pangan menjadi paramater utama dalam keberhasilan mencapai swasembada pangan.
Tantangan baru yang sedang dihadapi pemerintah adalah untuk menggalangkan peningkatan produktifitas di antara penghasil di daerah rural, dan menyediakan fondasi jangka panjang dalam peningkatan produktifitas secara terus menerus. 3) Pangan dan gizi merupakan fondasi untama untuk meningkatkan taraf hidup rakyat dalam mensejahterakan hidup rakyat melalui mutu kesehatan masyarakat dengan produk yang bernilai gizi tinggi. Dalam menjawab tantangan tersebut hal berikut cukup penting untuk dipahami :
  1. Fokus dalam pendapatan para petani: titik berat di padi tidak lagi menjamin segi pendapatan petani maupun program keamanan pangan
  2. Peningkatan produktifitas: kunci peningkatan pendapatan petani, sehingga pembangunan ulang riset dan sistem tambahan menjadi sangat menentukan
  3. Dana yang diperlukan dan dapat diperoleh dari usaha sementara untuk memenuhi kebutuhan kredit para petani melalui skema kredit yang dibiayai oleh APBN
  4. Pertanian yang telah memiliki sistem irigasi sangat penting dan harus dipandang sebagai aktifitas antar sektor
  5. Fokus dari peran regulasi dari Departemen Pertanian perlu ditata ulang
Selain tantangan yang disebutkan diatas juga masih banyak permasalahan-permasalahan yang dialami para petani terutama petani kecil, seperti:
  1. Harga pupuk dan bibit yang cukup melambung
  2. Kurangnya lahan untuk mereka garap
  3. Harga panen petani yang relative murah
  4. Sektor pasar, bahwa konsumen Indonesia lebih menghargai hasil produk luar di banding panen petani kita sendiri
  5. Sarana dan prasarana yang cukup sulit terutama di desa-desa yang kurang terjangkau oleh masyarakat.

Solusi Efektif untuk Menangani Permasalahan Pertanian Indonesia
            Solusi untuk menangani permasalahan pertanian Indonesia adalah adanya kerjasama yang baik antara pemerintah, petani, dan peneliti.
Pihak Pemerintah
            Pemerintah memiliki andil yang cukup besar untuk memajukan pertanian Indonesia dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui peningkatan diversifikasi pangan lokal. Apabila hasil pertanian dengan kuantitas yang banyak (melimpah) diimbangi dengan kualitas bahan pangan yang bagus maka pergizi bangsa Indonesiapun meningkat. Selain itu, hasil panen dengan kuantitas yang banyak dan kualitas yang baik juga dapat meningkatkan sektor perekonomian bangsa Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia adalah petani. Adapun tindakan pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu pertanian Indonesia diantaranya:
  1. Menjaga kestabilan harga bibit dan pupuk agar tidak melambung tinggi.
  2. Menjamin kelancaran sistem irigasi warga petani.
  3. Pengatur kestabilan harga hasil panen agar tidak anjlok sehingga merugikan petani.
  4. Memperkuat kapasitas regulasi.
  5. Meningkatkan pengeluaran untuk peneliti dalam penelitian pertanian.
  6. Mewadahi para peneliti dalam melakukan penyuluhan pertanian.
  7. Megembangkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pertanian.   
Pihak Peneliti
            Peneliti memiliki peran yang cukup besar pada pengembangan pertanian Indonesia. Melalui penelitian-penelitian yang dilakukan para peneliti dapat diaplikasikan ke masyarakat. Peran peneliti diantaranya:
  1. Peneliti melakukan penyuluhan pertanian.
  2. Peneliti melakukan riset terkait pupuk yang murah dan ramah lingkungan.
  3. Peneliti melakukan riset terkait pestisida herbal yang ramah lingkungan dan efektif mematikan hama.
  4. Peneliti melakukan riset terkait agar tanaman tidak mudah/ rentan terserang bakteri, jamur, maupun virus.
  5. Peneliti melakukan riset terkait teknologi pengolahan dan penyimpanan hasil panen.
  6. Dll.        
Pihak Petani
Petani memiliki peran besar dalam pengembangan pertanian Indonesia. Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang bisnis pertanian utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman(seperti padi, bunga, buah dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain. 4) Petanipejuang pangan dan gizi bangsaku karena dengan petani yang berwawasan dan mampu berteknologi dalam bertani akan meningkatkan mutu gizi produk pertanian yang dihasilkan. Selain itu, 5) Petani hidup dan mati bangsaku sebab mayoritas bahan pangan yang kita nikmati sebagai makanan pokok maupun makanan penunjang adalah hasil jerih payah dari petani. Bahkan bisa pula dikatakan bahwa 6) petani tulang punggung pangan dan gizi bangsaku karena petani berjasa besar dalam menyumbang bahan pangan yang bernilai gizi tinggi untuk kesehatan seluruh rakyat Indonesia.
  1. Petani bersikap lebih terbuka dalam menggunakan teknologi untuk pertanian.
  2. Petani bersikap open minded dan mau menggunakan pupuk organik dibandingkan pupuk anorganik karena lebih ramah lingkungan, produk yang dihasilkan lebih sehat dan bernilai gizi tinggi tanpa terpengaruh zat kimia.
  3. Petani lebih memilih cara-cara herbal dalam bertani daripada menggunakan zat kimia, seperti: penggunaan bio-pestisida, pupuk organik, dll.
  4. Petani taat terhadap kebijakan pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
  5. Petani menerapkan cara-cara bertani yang diajarkan peneliti pada lahan pertanian mereka.
  6. Petani mengerti tatacara penanganan pascapanen produk pertanian yang baik dan benar sehingga tetap menjaga keutuhan gizi dari produk pangan itu sendiri.  
     
REFERENSI:
Saragih, Bungaran 2001, Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian, Yayasan Mulia Persada : Bogor.