tag:blogger.com,1999:blog-50397073129208567492024-03-20T08:12:10.538-07:00DEWI NUR HALIMAHHello my name is Dewi Nur Halimah. I am biologist from Diponegoro University, I am a teacher, writer, motivator, and muslimahpreneur. I am from Blora, Central Java, Indonesia. halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.comBlogger306125tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-49431039227310040842024-02-08T02:20:00.000-08:002024-02-08T02:42:50.103-08:00BULLYING MENJADIKANKU PEREMPUAN MANDIRI, TEGAR, DAN KUAT<p style="text-align: center;"> <b>BULLYING MENJADIKANKU PEREMPUAN MANDIRI, TEGAR, DAN KUAT</b></p><p style="text-align: center;">*****</p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah binti Masdari</b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOa4BH65GDiFbGMAZv3B8-N_3aOwLKGmovGrEcsLhVMuxL7BuTzJgK9eCcgvJ_mZLEbqpc1pdubH3NyQfyfv1709MgLWJCKAGbyAguN8XEtSemY6-So3fujTBn7YiRWMgNMkNV4wUMXwhywHtj11-nfKhv_msozF9Q-0dlQk9_4n9gIUkvZ5StNQoIDI-c/s720/FB_IMG_1704574736221.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOa4BH65GDiFbGMAZv3B8-N_3aOwLKGmovGrEcsLhVMuxL7BuTzJgK9eCcgvJ_mZLEbqpc1pdubH3NyQfyfv1709MgLWJCKAGbyAguN8XEtSemY6-So3fujTBn7YiRWMgNMkNV4wUMXwhywHtj11-nfKhv_msozF9Q-0dlQk9_4n9gIUkvZ5StNQoIDI-c/s320/FB_IMG_1704574736221.jpg" width="320" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: 700;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;">Setiap orang tentu memiliki cerita perjalanan hidupnya juga kisah masa kecilnya. Pun juga aku, kisahku waktu kecil penuh pilu. Aku sering kali mendapatkan bully-an baik dari pihak keluarga sendiri maupun tetangga. Kejadian puluhan tahun lalu saat aku masih balita dan SD. Namun lukanya masih membekas hingga saat ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku masih terkenang. Saat kirim dungo (dalam istilah Jawa dikenal: kirimnduo saat Ruwahan/ banca'an), semua cucu-cucu dari simbahku (nenek jalur bapak) berkumpul dirumah simbah. Semua cucu yang datang dan bermain bareng aku termasuk Dek Lis, Anam, Konik, Ana, Misbah, Mudah dan cucu cucu lainnya. Semua dikasih makan sama daging ayam (Sempol atau dodongmentok atau daging lain yang dagingnya banyak) kirimndungo oleh simbahku. Sementara aku nonton, kalaupun dikasih bagian balung (seperti cakar, kerongkongan, leher yang nggak ada dagingnya atau dagingnya sedikit) dan aku dikasih paling belakang, pernah juga capek di rumah Mbah nggak dikasih makan sementara semua sepupu dikasih. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku sering mengalami hal itu. Pernah saking sakit hatinya, aku bersumpah sampai simbahku mati aku tidak akan mau menemui jenazahnya karena suka nyakitin hatiku. Sumpah itu kulafadkan dihadapan bapakku. Aku dimarahin bapakku dan diminta mencabut sumpahku, katanya sumpah buruk boleh dicabut. Akhirnya aku puasa 3 hari untuk mencabut sumpahku. Aku tidak akan mengatakan itu kalau nggak saking mangkelnya. Aku masih ingat dimana semua sepupu dikasih makan, sementara aku diiming-imingin cuman nonton. Aku bicara sebenarnya, dan ini kuingat-ingat sampai mati. Rasanya sakit, namun aku belajar memaafkan. Cuman untuk menghindari benci, aku memilih menjauhi daftar nama nama orang yang pernah menyakitiku. Kenapa aku menjauh?. Supaya hatiku tenang, tidak teringat luka, aku butuh sehat mental, dan juga menghindari dendam saat aku punya power buat dendam. Dengan menjauh, seiring berjalannya waktu aku lupa saat sibuk meskipun kalau ketemu lagi ya ingat lagi kejadian kejadian itu. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku memiliki keunikan. Terkadang di otakku sering flashback kayak video muter tentang kejadian orang-orang yang pernah jahatin aku. Entah yang ngebully aku, yang memfitnah aku, atau yang dzolimi aku. Semua nama dan sikap orang yang nyakitin aku, rekaman kejadiannya meski sudah beberapa tahun silam muter di kepala dengan jelas. Daya ingatku juga kuat. Makanya untuk menghindari dendam dan kebencian, aku memilih tidak usah bertemu muka orang-orang yang pernah melukaiku sangat dalam. Dengan begitu, aku lupa lukanya, kalaupun ingat setidaknya perihnya tidak menganga. Pun orang-orang yang pernah membantuku, aku juga ingat betul nama-nama dan bantuannya. Setiap hari in SyaAllah aku tak pernah lepas mendoakan mereka semoga diberikan kemudahan, kelancaran dan kesehatan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku juga masih ingat. Saat kecil, ada tetanggaku, inisial SN. Anak-anak kecil seumuranku dipanggil dikasih balon, dihadapanku. Dan cuman aku yang nggak dikasih, mereka lalu ngiming-ngimingi aku. Aku juga sering diiming-imingin mainan dan makanan sama dia. Aku diam, aku tidak mengadu pada emakku. Aku sadar, saat kecil orang tuaku miskin. Bisa makan saja Alhamdulillah, mana tega aku minta mainan dan jajan. Makanya saat aku sudah kerja, aku pengen sesuatu ya kubeli selama yang kubeli masih batas normal, dan pengeluaran tidak melebihi penghasilan ya nggak papalah. Hitung-hitung sebagai obat luka kecil yang dalem banget. Saat itu mataku berkaca-kaca dan aku menahan tangis. Alhamdulillah aku anak e sabar, tidak ngambekan ke orangtua, juga tidak pelampiasan sedih ke orang lain. Semua luka kupendam sendiri, kusimpan rapat dalam memori sampai aku dewasa. Harga mati saat dewasa aku harus berhasil, minimal cukup buat kebutuhan primer dan sekunder.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dulu aku juga sering dibully setiap kali bermain di halaman masjid atau di depan halaman rumah mbah Nur Hasyim. Terutama saat main mikado, gobak sodor, dll. Aku sering dicengukke biar capek dan dibikin nangis sama Kak X (Qodarullah sekarang yang dzolimi aku jg rumah tangganya berantakan, naudzubillah. Kuwalat mungkin, kan jahat. Dia UN nggak lulus, nikah cerai). Selain X juga si K. Kejahatan K ini, aku juga masih ingat, dimana saat kondangan berkat di masjid. Berkatku dalam nampan (berisi nasi, bumbu: mie goreng, telur, kering tempe, kacang goreng, peyek) ditendang dipakai bal-balan menggunakan kaki oleh dia. Dia usianya sekitar 4/5 tahun lebih tua dari aku. Aku yang liat berkat nampan emakku dipakai tendang-tendangan, spontan nggak kuasa nangis dan njerit. Sampai sekarang luka itu masih kusimpan. Aku tidak dendam, tapi aku tidak bisa lupa orang yang menyakitiku. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bahkan saat kerja menjadi guru, lingkungan kerjaku juga tidak kondusif. Beberapa guru muda geng-gengan. Harusnya kerja ya kerja profesional, selesai kerja pulang. Bukan ngerumpi menjatuhkan menjelek jelekkan yang lain apalagi memfitnah. Hal yang paling menyakitkan, dulu 2019 aku pernah dapat undangan bertemu presiden dan keliling Nusantara. Alhasil pulang dari Jakarta, si guru itu kukasih oleh oleh, namun tidak disentuh sama sekali, tidak dimakan blas. Buah berkardus kardus masih banyak. Alhamdulillah sekolah dekat pondok, oleh oleh buah buahan (apel, per, jeruk, dll) kubagi-bagikan murid-murid pondokm Alhamdulillah ludes, aku pulang tidak kaboten. Mengobati sedihku. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selama sebulan aku diprenguti si N. Iri jelas. Dia juga memimpin gengnya untuk bersikap buruk denganku. Hanya karena aku dapat uang saku 1 juta untuk PP ke jakarta. Dia belum pernah lomba dan karantina berhari hari makanya uang sejuta dikira banyak. Lah pp bus aja 460 RB. Untung penginapan gratis. Makan seminggu juga lumayan. Belum yang lain. Alhamdulillah aja penginapan gratis. Kadang kalau panitia lomba nggak ngasih penginapan, hotel semalem 500 RB di Jakarta itu susah apalagi zaman sekarang. Kadang kalau penginapan nggak ditanggung, aku ada uang ya nombok buat beli prototype lomba dan persiapan lain. Kalau pas nggak ada uang, atau uangku mepet ya aku nekad tidur di masjid masjid atau terminal sebelum sampai di lokasi acara, uangnya buat prototype aja. Atau saat acara di lokasi acara, selesai acara di masjid. Pas acara, balik lagi esoknya. Selesai ke masjid lagi. Sering juga kalau foto, nggak diajak sendiri. Sering nyindir juga, padahal aku nyenggol dia aja nggak. Mangkel, jelas. Tapi ya cuek, fokusku kerja. Selesai pulang udah. Profesional. Yang penting kerjaku bagus, ada tidak ada atasan tetap bagus sebab Tuhanku selalu melihatku. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berdasarkan latar belakangku saat kecil yang sering mendapatkan bully-an. Itulah mengapa sekarang aku penyayang ke anak anak. Setiap ada anak dibully, aku tolong. Dan sikapku keibuan. Kenapa? Karena setiap liat yang dibully aku keingat luka lama. Sakit, perih. Makanya kalau ada yang dibully aku tolong kalau tahu di depan mataku langsung. Dulu muridku waktu aku mondok, ada anak polisi yang dibully temannya sampai keluar pondok dan pindah sekolah karena nggak ditemani dan difitnah nggak mandi. Padahal anaknya rajin mandi, cantik. Satu lagi, ada yang didorong dorong. Dia juga kutilang. Sudah puluhan anak yang dibully dan kutangani. Baik di lingkungan masyarakat, sekolah, maupun di jalan saat aku kegiatan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika aku merasakan dibully, dikucilkan sakitnya minta ampun, aku berusaha agar tidak ada yang dibully dan merasakan sakit yang kualami. Setidaknya dengan menolong korban bullying yang kutemui itu artinya aku bisa mencegah bullying atas bantuan Allah dan aku bisa bermanfaat untuk orang lain. Teruslah baik semaksimal yang kamu bisa. Jangan dendam, cukup jauhi bertemu dengan orang yang pernah nyakitin kamu. Sibukkan hari harimu dengan hal positif dan bermanfaat agar hidupmu bermanfaat dan berkah. Kisah bullying yang kualami kuambil hikmah, dengan pernah dibully aku menjadi perempuan yang kuat dan tegar. Tidak lembek ketika dihina, dibully atau dimaki. Dengan latar belakang suka diiming-imingi menjadikanku semangat kerja, mandiri, dan bisa meraih mimpi-mimpiku berbuah nyata. Cara balas dendam terbaik adalah menjadikan diri ini lebih baik termasuk lebih berhasil soal harta, lebih mandiri, lebih cantik, lebih berjiwa sosial, dan lebih berprestasi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><p></p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-44823142939632724912022-04-10T00:02:00.004-07:002023-02-19T14:31:26.001-08:00KENAPA KITA HARUS BELAJAR SETIAP HARI?<p style="text-align: center;"><b>KENAPA KITA HARUS BELAJAR SETIAP HARI?</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: center;"><b>Email: halimahundip@gmail.com, </b></p><p style="text-align: center;"><b>HP. 0859159991610 </b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUDhJN-lCOgvEONfBD8O2EiCfdP5JaBCoN9W27jTy2RL1YUK2_8QTQQ1u2jHwQpWBdUE_8c_Unq7XgUWaVX6k_1jnK8Hl5vuAbDH8gWK-hiyENbyJryQLLSJ3PRnhBLeKLYNDnpiVNfVnzRZ47Z_WHcnbZ7uyPm3CPIiIX7_Ry8UXjBo1oAYmnHrzKWA/s720/IMG-20230105-WA0000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUDhJN-lCOgvEONfBD8O2EiCfdP5JaBCoN9W27jTy2RL1YUK2_8QTQQ1u2jHwQpWBdUE_8c_Unq7XgUWaVX6k_1jnK8Hl5vuAbDH8gWK-hiyENbyJryQLLSJ3PRnhBLeKLYNDnpiVNfVnzRZ47Z_WHcnbZ7uyPm3CPIiIX7_Ry8UXjBo1oAYmnHrzKWA/s320/IMG-20230105-WA0000.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Berbincang soal belajar, belajar adalah kewajiban kita sejak lahir sampai ke liang lahat. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons. Belajar memberikan output berupa otak yang pandai memahami apa yang telah dipelajari.</p><p style="text-align: justify;">Belajar bisa dilakukan dengan membaca, menulis, menghafalkan, maupun berlatih. Kebiasaan belajar akan meningkatkan kemampuan literasi kita. Bila tubuh membutuhkan perawatan skincare, badan memerlukan pakaian, jiwa memerlukan perhatian dan kasih sayang, pun jua otak memerlukan braincare. Kesadaran diri akan kebutuhan belajar perlu dicukupi dengan baik. Sesungguhnya menahan lelahnya belajar jauh lebih baik daripada menahan kebodohan.</p><p style="text-align: justify;">Jika kita mampu bermain berjam-jam hingga lupa waktu, kita mampu hang out berjam jam dengan teman, seharusnya kita juga mampu belajar berjam-jam tiap hari. Sebenarnya, belajar itu tak seseram yang dibayangkan seperti bikin pusing, bosen dan jenuh. Belajar itu asyik dan menyenangkan kalau kita memiliki kesadaran akan pentingnya belajar sebagai kebutuhan.</p><p style="text-align: justify;">Dengan belajar, kita akan mendapatkan banyak manfaat untuk kehidupan kita. Adapun manfaat belajar:</p><p style="text-align: justify;"><b>1. Menjadikan otak cerdas</b></p><p style="text-align: justify;">Otak itu bagaikan kendaraan, belajar itu bagaikan bahan bakar. Kendaraan tak akan bisa digunakan apabila tidak terisi bahan bakar. Pun demikian otak, otak tak akan mampu berpikir dengan baik jika otak jarang digunakan untuk belajar. Semakin rajin belajar, maka semakin luas pengetahuan kita, dan semakin mudah bagi kita untuk memecahkan masalah yang rumit.</p><p style="text-align: justify;"><b>2. Mengasah otak lebih terampil</b></p><p style="text-align: justify;">Otak yang sering digunakan untuk belajar sama halnya dengan pisau yang sering diasah. Pisau yang sering diasah akan semakin tajam untuk memotong. Pun demikian otak, otak yang sering diservice dengan braincare (belajar) maka otak akan terampil memecahkan setiap soal-soal yang dihadapi.</p><p style="text-align: justify;"><b>3. Mendewasakan pola pikir</b></p><p style="text-align: justify;">Semakin banyak belajar, maka semakin luas wawasan. Wawasan yang luas dengan sudut pandang dari beberapa sisi. Wawasan luas mendorong pola pikir toleransi, pluralisme dan menerima perbedaan sebagai rahmad dengan hati yang lapang. Selain itu, wawasan luas mencegah sikap intoleran, radikal, dan ekslusifisme.</p><p style="text-align: justify;"><b>4. Terhindar dari kebodohan</b></p><p style="text-align: justify;">Belajar adalah cara untuk mencerdaskan otak sekaligus menghindarkan diri dari kebodohan. Dengan belajar, kita dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemampuan membedakan antara yang baik dan buruk dapat mencegah kita dari hal hal buruk. Belajar adalah mata rantai pemutus kebodohan dan kemiskinan. Dengan kita belajar maka kita akan berpola pikir dewasa dan solutif. Tentu saja hal ini dapat meningkatkan kualitas SDM kita sehingga mimiliki peluang mendapatkan pekerjaan yang baik dan mensejahterakan kehidupan kita lebih baik.</p><p style="text-align: justify;"><b>5. Membentuk jiwa yang inovatif, solutif dan produktif.</b></p><p style="text-align: justify;">Belajar yang rajin akan membentuk jiwa yang produktif dan inovatif. Wawasan yang luas akan mendorong kita untuk kreatif dalam mengatasi permasalahan hingga menemukan solusi.</p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-5977208162411973512022-03-20T19:10:00.004-07:002022-03-20T19:41:46.915-07:00WAHAI SUAMI, DUKUNG MENTAL ISTRI TETAP SEHAT! <p style="text-align: center;"><b>WAHAI SUAMI, DUKUNG MENTAL ISTRI TETAP SEHAT! </b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah binti Masdari</b> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgXwOGHZQokDnY-WxcmYCIP7qQ3TDVACDOJXUzdEr39QcwCxGSFs1Jd7Y0wgeIw0TJabrf8dfKzpOKNJYzUgMF4xfkNbvJKvax9N_Pc-yz4aDSPcpTrLbm6Ihwcou0F3xKX0JO-a7S17QEE2RQ1mPdejCLAlFYhlKhs1QvopJTpHI4ITp9vk1Dj_NCRug=s300" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="168" data-original-width="300" height="168" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgXwOGHZQokDnY-WxcmYCIP7qQ3TDVACDOJXUzdEr39QcwCxGSFs1Jd7Y0wgeIw0TJabrf8dfKzpOKNJYzUgMF4xfkNbvJKvax9N_Pc-yz4aDSPcpTrLbm6Ihwcou0F3xKX0JO-a7S17QEE2RQ1mPdejCLAlFYhlKhs1QvopJTpHI4ITp9vk1Dj_NCRug" width="300" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kanti Utami (sumber gambar : www.aceh.tribunews.com)<br /><br /></td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><b>Wahai para suami...</b></p><p style="text-align: justify;">Kamu tak merawat istrimu dari kecil hingga dewasa, yang membesarkan dan merawatnya adalah orangtuanya. Namun saat ia dewasa, kamu mencintainya, kamu memintanya dari orangtuanya. Saat menjadi istrimu, dia rela meninggalkan keluarga yang merawat dan membesarkannya demi mengabdi dan berbakti denganmu.</p><p style="text-align: justify;">Ia mengurus rumah tanggamu, melayanimu, juga mengurus anakmu. Bahkan ketika anak masih bayi atau batita (bawah tiga tahun), tak jarang istrimu jarang tidur demi menjaga anakmu yang kadang nangis, rewel semalaman.</p><p style="text-align: justify;">Banyak sekali para suami yang nggak peka. Kalian perlu belajar ini.</p><p style="text-align: justify;">Dalam mengurus rumah tangga, apalagi jika tidak memiliki PRT istrimu melakukan banyak hal (menyapu, mengepel, mencuci baju, cuci piring, masak, beres beres rumah dll). Namun sering kali lelaki tak melihat ini dan menganggap istrinya tak kerja. Mereka kerja, hanya saja tidak menghasilkan uang seperti dirimu.</p><p style="text-align: justify;">Belum jika kebutuhan keluarga semakin besar. Istri tak jarang ikut terjun membantu suami mencari nafkah. Bahkan banyak juga para suami pengangguran, istrinya ganti peran menjadi tulang punggung keluarga.</p><p style="text-align: justify;">Ketika istrimu mencari nafkah maka bebannya semakin berat, selain bekerja mencari nafkah, ia mengurus rumah tangga, mengurus anak, dan melayanimu. Semakin banyak tanggungannya.</p><p style="text-align: justify;"><b>Wahai suami...</b></p><p style="text-align: justify;">Para istri juga manusia, punya lelah dan letih. Ketika istrimu mengeluh kecapean, butuh perhatian. Jangan kau abaikan, bantulah ringankan pekerjaannya. Seperti jangan sampai yang jadi pencari nafkah itu istrimu, ini kuwajibanmu. Kewajiban ini bisa diambil alih kalau suami sakit parah/ cacat fisik yang menghalanginya tidak bisa kerja kecuali kerja online sambil duduk. Kalau kamu sehat, maka yang berkewajiban mencari nafkah adalah suami. Para suami harusnya malu, marwahnya hilang kalau istrinya mencari nafkah. Sudah gitu, tidak bersyukur malah istri disiksa, abai pula.</p><p style="text-align: justify;">Jadilah suami yang baik. Saat engkau melihat istrimu mengeluh kecapean, kuatkan mentalnya, peluklah, bantu pekerjaan rumah tangga yang dihandlenya. Misal istri repot ngurus bayi, suami bantuin cuci piring. Atau istri lagi nyuci, sementara suami tidak kerja (lagi istirahat santai), cobalah peka. Istri nyuci, suami bantuin jemur. Saling pengertian itu penting untuk menjaga mental istrimu tetap sehat.</p><p style="text-align: justify;"><b>Wahai suami...</b></p><p style="text-align: justify;">Kamu perlu belajar dari kisah nyata seorang ibu yang tega membunuh anak-anaknya, tidak lain karena mereka (para istri) depresi berat serta kurangnya support dari suami. Kebanyakan dipicu oleh permasalahan ekonomi dan kurangnya kasih sayang perhatian sang suami.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>KASUS 1</b></p><p style="text-align: center;"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi_Rd3XvhpQCa4rPj9Rmoj7KyEjajviZ3nvorvvsZLr3pz4GQttrAj9bXD7s2bCyVjwvlPj4AmQGeJu_AJJmRCVGplkzNDda3RlGvO_0QJqucECbuqS7_7r-sFtcBEVXJWzslYF4ZlM8NaaFmvVVdeO__9nZ2_T8HY3Mzkv4J6AHjfI15idrvvd6VJV-w=s720" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="635" data-original-width="720" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi_Rd3XvhpQCa4rPj9Rmoj7KyEjajviZ3nvorvvsZLr3pz4GQttrAj9bXD7s2bCyVjwvlPj4AmQGeJu_AJJmRCVGplkzNDda3RlGvO_0QJqucECbuqS7_7r-sFtcBEVXJWzslYF4ZlM8NaaFmvVVdeO__9nZ2_T8HY3Mzkv4J6AHjfI15idrvvd6VJV-w=s320" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Anik Qoriah (sumber gambar: www.liputan6.com).</td></tr></tbody></table><b><br /></b><p></p><p style="text-align: justify;">Pada tahun 2006 silam, seorang ibu tiga anak yang bernama Anik Qoriah Sriwijaya, yang merupakan lulusan ITB tega membunuh anaknya. </p><p style="text-align: justify;">Anik mengontrak rumah bersama suami (Iman Abdullah), dan 3 anak, Abdullah Faras Elmaky alias Faras (6 tahun), Nazhif Aulia Rahmatullah alias Najib (3 tahun), dan Muhammad Umar Nasrullah (9 bulan) di Jalan Margahayu Barat Margacinta Kota Bandung. Keluarga ini terlihat hidup damai, tak pernah ada masalah berarti. Anik merupakan ibu rumah tangga, sedangkan sang suami bekerja di sebuah yayasan.</p><p style="text-align: justify;">Minggu pertama bulan Juni, kejadian menggemparkan terjadi. Beralasan ingin menenangkan diri, Anik meminta suaminya menginap di kantor. Malam itu, ia membekap satu per satu anaknya hingga kehabisan nafas dan TEWAS. Anik mengaku tak memiliki motif khusus. Juga tak memiliki kelainan jiwa. Ia hanya merasa harus menyelamatkan anak-anaknya dari kehidupan. Anik terlalu takut tidak bisa membahagiakan anak-anaknya di masa depan. Ia merasa menjadi ibu yang gagal. Ia merasa bersalah dan menganggap dirinya tidak memiliki kemampuan apa-apa (untuk menghidupi anak-anak). Berdasarkan penyelidikan polisi, perempuan yang biasa hidup berkecukupan itu mengalami paranoia.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>KASUS 2</b></p><p style="text-align: center;"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj3XnMn2bq6-F5eUakFZYZfDlb4Q1aITX74G2YSi2ldG4zWHpEBHf3_5RRUkdALSv2TV_kx3iBmfzcOZGUB4HvS2GKQNAtXaPcy9Ye0v15GOmqN0rlKTzRmf9dnX_OWC05DIvXckAdmWiCOhUWC4ltUBADN-xVZdah7uJa7UEMC5c-s-_kLYw9OxhSjkg=s460" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="435" data-original-width="460" height="303" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEj3XnMn2bq6-F5eUakFZYZfDlb4Q1aITX74G2YSi2ldG4zWHpEBHf3_5RRUkdALSv2TV_kx3iBmfzcOZGUB4HvS2GKQNAtXaPcy9Ye0v15GOmqN0rlKTzRmf9dnX_OWC05DIvXckAdmWiCOhUWC4ltUBADN-xVZdah7uJa7UEMC5c-s-_kLYw9OxhSjkg=s320" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dedeh Nur Fatimah (sumber gambar: www.news.detik.com)</td></tr></tbody></table><b><br /></b><p></p><p style="text-align: justify;">Dedeh Nur Fatimah (38 tahun), ibu 3 anak asal Kampung Cijengjing RT 5 RW 22 Desa Kertamulya Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat tega menenggelamkan anaknya ke toren (penampung) air pada Selasa, 11 Maret 2007. Satu anaknya tewas, dua lainnya selamat. Usai beraksi, Dedeh menyerahkan diri ke polisi.</p><p style="text-align: justify;">Polisi sempat menduga aksi tersebut disebabkan rasa frustasi terkait faktor ekonomi. Namun suami Dedeh (Kasito) membantahnya. Utang Rp 20 juta ke bank dibayar rutin. Selama ini, keluarganya juga tidak pernah masalah.</p><p style="text-align: justify;">Dedeh mengaku tidak menyesal. Ia justru menyesal karena 2 anak lainnya tidak ikut meninggal. Dedeh nekat membunuh anaknya karena ia tidak mau membebani anaknya. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>KASUS 3</b></p><p style="text-align: center;"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgmQprtolH4LaMshi7PN2GZqdjgNBfHVx7991CNLm7qfsxvOQRlB9U4lLsOu8JvA5lkpRtd3DwcRr4Z0zj84TPZjFNv5hG556dtiOvV9irSEAfUevYobJ3-EP1k5XbO7BZx6IAXWK_ygs6b-Flr0_EXk7wfSlCqhJKhIqrtisCgYb1uyMN47a5iOMDwZA=s300" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="168" data-original-width="300" height="168" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgmQprtolH4LaMshi7PN2GZqdjgNBfHVx7991CNLm7qfsxvOQRlB9U4lLsOu8JvA5lkpRtd3DwcRr4Z0zj84TPZjFNv5hG556dtiOvV9irSEAfUevYobJ3-EP1k5XbO7BZx6IAXWK_ygs6b-Flr0_EXk7wfSlCqhJKhIqrtisCgYb1uyMN47a5iOMDwZA" width="300" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kanti Utami (sumber gambar : www.aceh.tribunews.com)<br /><br /></td></tr></tbody></table><p></p><p style="text-align: justify;">Kanti Utami (35 tahun), seorang ibu muda yang berprofesi sebagai MUA. Ia merupakan warga Desa Tonjong, Brebes, ditangkap menggemparkan tanah air karena tega menggorok anaknya. </p><p style="text-align: justify;">Minggu, 20 Maret 2022 ia melakukan penggorokan terhadap 3 anaknya. Satu anak tewas, dua lainnya selamat.</p><p style="text-align: justify;">Berdasarkan motif pengakuannya, ia merasa bahwa ia tidak gila. Ia hanya ingin menyelamatkan anak-anaknya biar tidak hidup susah seperti dirinya sehingga anak-anaknya harus mati agar tidak hidup sedih seperti dirinya. Ia juga mengaku selama ini kurang kasih sayang. Dia mengaku sudah tidak sanggup lagi hidup dengan ekonomi yang pas pasan. Apalagi, suaminya sering menganggur (pengangguran, tidak kerja).</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>MARI MERENUNG...</b></p><p style="text-align: justify;">Kenapa seorang ibu yang notabennya lulusan universitas ternama, berpendidikan tega membunuh anaknya? Kenapa seorang ibu tega membunuh anaknya sendiri, sementara di luaran sana masih banyak ibu yang pengen punya anak tetapi belum dikaruniai anak? </p><p style="text-align: justify;">Mungkin SEBAGIAN masyarakat menghujat</p><p style="text-align: justify;">"KURANG IMAN, MAKANYA TEGA BUNUH ANAK"</p><p style="text-align: justify;">"IBU DZAJAL, NGGAK PUNYA HATI"</p><p style="text-align: justify;">"NGGAK INGAT TUHAN"</p><p style="text-align: justify;">"IBU DURHAKA" </p><p style="text-align: justify;">"DLL" </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Baiklah...</p><p style="text-align: justify;">Semoga para penghujat tidak merasakan depresi berat sebagaimana yang ibu-ibu itu rasakan. Perlu engkau ketahui, tekanan batin atau trauma berat atau depresi berat itu bisa menyerang siapapun tanpa pandang pendidikan, orang ngerti agama tidak, maupun usia. Semua bisa terserang. Jika kamu saat ini tidak mengalami tekanan batin berat sehingga masih waras, semoga engkau yang menghujat tidak merasakan seperti itu.</p><p style="text-align: justify;">Bisa jadi ibuk ibuk itu depresi berat karena beberapa faktor. Coba dalami penyebabnya. Ada karena kekhawatiran berlebih pada masa depan anak, nggak mau anaknya hidup susah dan sedih kelak, dan bisikan-bisikan untuk membunuh. Sementara saat mereka butuh dukungan mental, orang terdekatnya yang diharapkan bisa mendukung mentalnya justru nggak ngedukung. Seharusnya suami mendukung kesehatan mental sang istri. Kasih sayang suami itu penting, perhatian suami, kepekaan dan kepedulian suami itu penting di samping mencukupi kebutuhan dzohir (uang, sandang, papan, pangan). </p><p style="text-align: justify;">Perhatikan kasus yang terakhir, Bu Kanti Utami. Dia padahal berkarir sebagai MUA. Kenapa bisa seperti itu?. Karena tekanan berat yang dialami. Wabah Corona selama sekitar 2 tahun sejak 2020 banyak membuat pekerja MUA kelimpungan apalagi saat hajatan pernikahan dilarang sebab mengundang kerumunan. Artinya pemasukan minus, sementara kebutuhan tiap hari ada untuk makan dan biaya sekolah anak. </p><p style="text-align: justify;">Bayangkan, jika sebelum Corona ia bisa merangkap jabatan sebagai ibu rumah tangga dan tulang punggung. Gimana saat corona sementara suaminya pengangguran dan juga kurang kasih sayang? </p><p style="text-align: justify;">Ia harus merangkap banyak peran. Menjadi tulang punggung keluarga yang mencukupi kebutuhan keluarga dan anak anak, menjadi seorang istri yang melayani suami, mengurus anak, mengatur rumah tangga, dll. Jika tanpa dukungan suami yang sadar kewajiban (kerja halal untuk menafkahi anak istri), sikap abai suami yang kurang perhatian akan keletihan istri maka jadilah istri bertahun tahun memendam luka berat letih yang bertumpuk tumpuk hingga kehilangan kendali kontrol emosi.</p><p style="text-align: justify;">Siapa yang rugi kalau seorang istri tega membunuh anaknya karena mengidap skyzofrenia (bisikan bisikan untuk membunuh anak karena merasa gagal menjadi ibu), anxiety disorder (gangguan mental cemas berlebihan seperti yang dialami bu Kanti yakni khawatir masa depan anaknya, jangan sampai nanti anaknya hidup sedih dan susah jadi lebih baik mati daripada hidup), baby blues (kehilangan kontrol emosi paska melahirkan karena tekanan nyinyiran tetangga, keluarga, pasangan paska melahirkan yang membuatnya depresi berat sebab tanpa diimbangi mental yang siap menerimanya seperti dianggap bukan ibu normal karena melahirkan caesar, tidak bisa merumat anak dll cocotnya tonggo, lambe nyinyir kerabat), atau paranoia (gangguan mental berupa pikiran ketidakpercayaan atau kecurigaan kepada orang lain secara tidak realistis atau merasa dianiaya padahal tidak dianiaya seperti yang dialami Bu Anik Qiriyah Sriwijaya)?. Yang paling dirugikan adalah anak dan suami juga. Anak kehilangan haknya untuk memperoleh kehidupan, dan seorang suami akan kehilangan keturunan biologisnya. Maka dari itu wahai para suami, berikan perhatian dan kasih sayang yang cukup pada istrimu. Jangan sungkan untuk membantu istri ketika istri terlihat kepayahan atau kesusahan serabutan banyak kerjaan. Cukupi kebutuhan dzohir istrimu. Penuhi kebutuhan batin istrimu dan perlakukanlah dengan baik. Siapa yang mendukung mental istrimu jika bukan kamu selaku pasangannya. Jika kamu benar-benar mencintainya, maka jagalah kesehatan mentalnya juga di samping kesehatan raganya. Surga istri adalah ridho suami, dan surga suami adalah memuliakan istrinya. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>Salam, </b></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: justify;"><b>(Pegiat HAM dan Literasi Kabupaten Blora)</b></p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-46875569426444527522022-03-14T03:22:00.011-07:002022-03-14T06:18:45.606-07:00ADA APA DENGAN LOGO HALAL INDONESIA? <p style="text-align: center;"><b>APAKAH KEMENAG KURANG KERJAAN SEHINGGA MEMBUAT KONTROVERSI YANG MENGARAH PADA PERDEBATAN SEKALIGUS PERPECAHAN???</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh Dewi Nur Halimah, S. Si</b></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgbJnCZ0HaBTm8Y4yVVxe9jkpESVJBl_C0K1ZgDxP33iOtZICnmI9eEBc_T0TdFmDz2RsnFjZRmId0wgEk2SXZRlwaJdMMjX908V7rxDKeiLi1a9Pk5Zhqf_EjMFjY3RKgRGjwJFhIm3fj8QEOM4vll1TMI6lfZV2fMH8vV6uzWBA-Gf6Q7pKNsIjeFEg=s1280" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgbJnCZ0HaBTm8Y4yVVxe9jkpESVJBl_C0K1ZgDxP33iOtZICnmI9eEBc_T0TdFmDz2RsnFjZRmId0wgEk2SXZRlwaJdMMjX908V7rxDKeiLi1a9Pk5Zhqf_EjMFjY3RKgRGjwJFhIm3fj8QEOM4vll1TMI6lfZV2fMH8vV6uzWBA-Gf6Q7pKNsIjeFEg=s320" width="180" /></a></td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Saat ini kita digemparkan logo halal Indonesia yang mirip wayang dan tulisan Arab halal yang multitafsir, bisa halal juga cenderung haram. Bukan hanya itu, label halal yang notabennya dikeluarkan oleh MUI (Majlis Ulama Indonesia) akan diambil alih oleh KEMENAG RI (Kementerian Agama RI) dengan alasan Kemenag adalah lembaga resmi pemerintah sementara MUI hanyalah ormas (Organisasi Masyarakat). Legalitas yang mengeluarkan label halal pada produk akan dikeluarkan oleh KEMENAG RI namun prosesnya akan melibatkan MUI. </p><p style="text-align: justify;">Sebagai catatan, bahwa logo halal MUI yang dulu cenderung lebih diterima masyarakat. Selain tulisan halalnya terbaca jelas, background hijau yang melambangkan kedamaian (read: surga didominasi warna hijau karena desainnya agriculture ada kebun buah, ada kebun bunga, ada sungai madu, sungai susu dll).</p><p style="text-align: justify;">Beberapa waktu lalu Indonesia digemparkan oleh perdebatan wayang halal apa haram?. Kaum wahabi berfatwa bahwa wayang haram.</p><p style="text-align: justify;">Saya aswaja NU sedari kecil menyatakan bahwa wayang itu alat, halal haramnya tergantung penggunanya (user). Sebagaimana pisau, kalau digunakan untuk memasak makanan halal di dapur ya hukumnya halal, sebaliknya kalau pisau digunakan untuk membunuh ya hukumnya haram karena digunakan maksiyat. Namanya alat, jadi haram atau halal tergantung kegunaannya digunakan apa oleh si user.</p><p style="text-align: justify;">Pun juga wayang, wayang menjadi halal kalau digunakan sebagai media dakwah sebagaimana yang dilakukan Sunan Kalijaga dalam menyiarkan Islam. Sebaliknya, jika wayang terlalu dipuja bahkan menuhankan wayang hukumnya ya haram karena syirik. Semua kembali pada niat dan kegunaan barang/alat. Sampai sini paham kan?</p><p style="text-align: justify;">Akibat kebodohan oknum Kemenag yang mengambil alih tugas MUI dan tidak mampu menjelaskan secara haq, serta merespon wahabi dengan emosi maka memunculkan logo halal Indonesia ala kemenag yang berbentuk wayang, dengan tulisan halal yang tidak jelas dibacanya.</p><p style="text-align: justify;">Boleh boleh saja logo halal Indonesia berbentuk wayang, tapi tulisan halalnya harus jelas dibaca, tidak usah banyak gaya yang cenderung multitafsir bahkan karena ketidakjelasannya bisa dibaca haram juga.</p><p style="text-align: justify;">Ketika logo halal Indonesia diambil alih kemenag dan dirubah berbentuk wayang maka secara tidak langsung KEMENAG RI telah mengajarkan chauvinisme yang mengunggulkan satu suku yakni, jawanisme. </p><p style="text-align: justify;">Padahal Indonesia sendiri terbentuk dari berbagai macam suku bangsa, harusnya neutral dan tidak menonjolkan salah satu suku untuk mempererat tali persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah setanah air yang terdiri atas bermacam-macam suku. </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhy0zNtPDpnjY4wZ6QOsnTVbdN2xcTc26wf0BEIfQKPyf6Jjm68N1UtP0BkrGcAv4MRTjTqy_8sJroUYJtJ9_VpIpWil1sLxFCFSWr62ffTLUv2wbZ8NcvjTAAnkm6QjUW-CTbFHLGG-Rtgd5-hOsUkUxTckh311jf-SjpQhbfi-rW-ZjIn_aBe5xjGXg=s720" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="488" data-original-width="720" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhy0zNtPDpnjY4wZ6QOsnTVbdN2xcTc26wf0BEIfQKPyf6Jjm68N1UtP0BkrGcAv4MRTjTqy_8sJroUYJtJ9_VpIpWil1sLxFCFSWr62ffTLUv2wbZ8NcvjTAAnkm6QjUW-CTbFHLGG-Rtgd5-hOsUkUxTckh311jf-SjpQhbfi-rW-ZjIn_aBe5xjGXg=s320" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p style="text-align: justify;">Apa Kemenag kurang kerjaan sehingga membuat onar dengan membuat kontroversi logo halal Indonesia?, logo halal yang dulu kan sudah BAGUS, bisa diterima seluruh ummat Muslim se-Indonesia, untuk apa bikin kisruh. Kenapa logo halal Indonesia saat ini diganti mirip wayang, kalau nggak bikin kontroversi apa nggak makan kah sehingga KEMENAG RI menjadi malfungsi serta mengambil alih tugas MUI? </p><p style="text-align: justify;">Wayang itu bagus, tapi budaya jawa. Sementara Indonesia adalah persatuan berbagai budaya senusantara. Harusnya kalau paham pluralisme tidak seperti itu. Mengunggulkan satu suku, menganaktirikan suku-suku yang lain. </p><p style="text-align: justify;">Hal furu' dibikin kontroversi. Logo sudah baik-baik, diterima ummat. Bikin geger. Kerjaan kog tidak mutu. Apa tidak ada yg lebih penting dari itu untuk dilakukan KEMENAG atau untuk ajang manasin wahabi karena berhasil bikin logo halal Indonesia berbentuk wayang, sementara wayang diharamkan wahabi?. Jika demikian, Naudzubillah betapa piciknya oknum KEMENAG. </p><p style="text-align: justify;">Sebaiknya pola pikir Pemerintah dirubah. Jangan ngurusi hal furu' yang dibesar-besarkan yang memicu kontroversi. Yang sudah jalan, ya dilaksanakan selama maslahah. Contohnya logo halal Indonesia lama. Kan tidak ada masalah ya dilanjutkan, lah kog bikin masalah dengan logo halal Indonesia baru yang kontroversial.</p><p style="text-align: justify;">Cobalah fokus fungsi utama, alangkah bagusnya Pemerintah melakukan inovasi karya di bidang teknologi dan inovasi daripada sekedar bikin geger dan kontroversi yang tidak mutu. Negara lain maju karena pola pikir ke riset dan kemajuan teknologi. Sementara kita, pemerintah kita suka dolanan pengalihan isu, main kontroversi-kontroversian, penggiringan opini dan debat kusir.</p><p style="text-align: justify;">Mau maju dari mana negara kita kalau mindset dan sikapnya seperti itu?. Jika ingin negara maju, maka majukan literasinya, kembangkan teknologinya, majukan riset dan inovasinya, buka lapangan pekerjaan, dilatih mandiri tidak disuap terus bantuan, banyak dicetak pengusaha baru. In syaAllah maju.</p><p style="text-align: justify;">Jika sertifikat halal diambil alih Kemenag. Perlu diralat, halal yang bagaimanakah nanti yang dihalalkan KEMENAG, mengingat KEMENAG membawahi 6 Agama di Indonesia. Sedangkan sertifikat halal yang dibutuhkan ummat Islam adalah yang Sesuai syari'at Islam. KEMENAG RI tak seharusnya mengambil ranah tugas MUI. Biarkan MUI menjalankan tugasnya dengan baik. </p><p style="text-align: justify;">Logo halal MUI lama sudah diterima ummat Islam se-Indonesia, dirubah menjadi logo halal KEMENAG wayangisme ala javanisme yang cenderung CHAUVINISME. </p><p style="text-align: justify;">Pertanyaannya, apakah Indonesia hanya pulau jawa saja sehingga budaya jawa jadi sentrisme? Apakah benar KEMENAG RI mempersatukan ummat beragama jika menimbulkan keonaran?</p><p style="text-align: justify;">Bahkan piagam Jakarta yang sila pertama berbunyi <b>"Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluk-Pemeluknya"</b> diganti menjadi<b> "Ketuhanan Yang Maha Esa". </b>Demi apa?. Menjaga persatuan dan kesatuan ummat baik ummat Islam maupun non Islam.</p><p style="text-align: justify;">Cobalah Pemerintah dalam arti KEMENAG RI tidak usah mengambil alih tugas MUI, dorong kinerja MUI lebih bagus lagi dengan seringnya melakukan sidak lapangan, banyak tidak makanan yang haram berlogo halal. Bahannya dari campuran daging babi atau minyak babi atau bahan haram lainnya. MUI seharusnya menggandeng BPOM melakukan ini untuk melindungi makanan ummat Muslim agar terjamin kehalalannya. </p><p style="text-align: justify;">Atau bikin alat otomatis modern, cek makanan mengandung babi secara portable simple praktis. Kan keren, bukan bikin onar terus, kerjaan tidak mutu.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgiigcygh0xP4RVaAQNg2TCBE7m1Yso9U_TWYSasM1Gs0zNOX8KyU6xpUuwMaAGn6-j8wtcyMWR6QHdVsoq2R1hDMoOWhcU5ikdQg6CwW8YTVFlFwGszN3wXGgQZDSAk7LOxoJt4NLZCbUKQEtMmcg0Cg45q3TObK1qCJjvkRyh0vqjAFMgSxIBnnMx2Q=s720" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="717" data-original-width="720" height="319" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgiigcygh0xP4RVaAQNg2TCBE7m1Yso9U_TWYSasM1Gs0zNOX8KyU6xpUuwMaAGn6-j8wtcyMWR6QHdVsoq2R1hDMoOWhcU5ikdQg6CwW8YTVFlFwGszN3wXGgQZDSAk7LOxoJt4NLZCbUKQEtMmcg0Cg45q3TObK1qCJjvkRyh0vqjAFMgSxIBnnMx2Q=s320" width="320" /></a></div><p style="text-align: center;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Cobalah lihat logo halal negara-negara di ASEAN, hanya Indonesia yang kakehan polah neko neko, tapi justru tidak bermutu. </p><p style="text-align: justify;">Pluralisme adalah tidak membuat kontroversi dengan perpecahan akibat chauvinisme terlalu menjunjung satu suku, menganaktirikan suku lain. Terlalu menjunjung suku jawa, Jawanisme namun mengesampingkan suku lain. Lalu apa jadinya, jika masing masing suku terpecah belah dan membikin logo sukunya masing-masing?. Sungguh ironis jika KEMENAG pikirannya sempit dan memecah belah persatuan atas nama mengunggulkan satu suku, mengesampingkan suku lainnya. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEihJB1isYJ-LGDay1p5x9mBtRZ_K7vZDvv7BKITbonsfzMMGQv9zvN4-yhgVl0VVIgXKboAI0OLF6rYndIj-YH44Eg0GEfMQIMR-GrBD3qnyZZUWpM6QtvhnXSaeG18aXr-_ujDaQJuxyNEoEJWHkFs1fMBTG_SRMf4fHwmGi7omQIGRVAiFV6p5nJvgQ=s720" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEihJB1isYJ-LGDay1p5x9mBtRZ_K7vZDvv7BKITbonsfzMMGQv9zvN4-yhgVl0VVIgXKboAI0OLF6rYndIj-YH44Eg0GEfMQIMR-GrBD3qnyZZUWpM6QtvhnXSaeG18aXr-_ujDaQJuxyNEoEJWHkFs1fMBTG_SRMf4fHwmGi7omQIGRVAiFV6p5nJvgQ=s320" width="320" /></a></td></tr></tbody></table><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjAvxNQQedsuq1tZEEYZk8zHYMaWLwjQ3s74sNDmeOMz1oWVQe49Ff8oYcevfmNhgfEbTfJloZDJl9o8cFc8f1Fc2-1wbz2Ib06JsQonytNelkHsmUCL8-_bU7aYSBN0SYHjBcrPEACxOZbQZ1BNskFx72FCRwbyujl5Qh566orvcMsqzoCxI0zDlhTkQ=s552" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="552" data-original-width="552" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjAvxNQQedsuq1tZEEYZk8zHYMaWLwjQ3s74sNDmeOMz1oWVQe49Ff8oYcevfmNhgfEbTfJloZDJl9o8cFc8f1Fc2-1wbz2Ib06JsQonytNelkHsmUCL8-_bU7aYSBN0SYHjBcrPEACxOZbQZ1BNskFx72FCRwbyujl5Qh566orvcMsqzoCxI0zDlhTkQ=s320" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiyyju658smqWg3XsvV1XeXQJxG4UbOQgPDjLh35O8kd-5AUzrZxyn_AUe5zAbyBliSFHPSIaG1xkmmST-YnAFAjZZ2XdKhDnRQk0dj0OyuMH05HWf0b6fLkQB8od2s-9-KZNrAusRzxNyaX9iJYNAiD7MnjmVAX7uJ5zI6_ecKdDlCDDX56SpDwPIl-Q=s596" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="596" data-original-width="480" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiyyju658smqWg3XsvV1XeXQJxG4UbOQgPDjLh35O8kd-5AUzrZxyn_AUe5zAbyBliSFHPSIaG1xkmmST-YnAFAjZZ2XdKhDnRQk0dj0OyuMH05HWf0b6fLkQB8od2s-9-KZNrAusRzxNyaX9iJYNAiD7MnjmVAX7uJ5zI6_ecKdDlCDDX56SpDwPIl-Q=s320" width="258" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgQi3qo2AvBthfhvQBr59ShOX42tEmmf1n2WYioV7sbMg9R0OB9yBcCwypS1KbDi1Dm0eU3AptDW5ZFgY9fg1i38UjOOmyZ3DCL3grEf9EfrsKVk-js0m0RUdY7t4WSJPIFrkrB4Fxba3zMnv26gTh-2FdQQxtgnob2N-Zyp7lXY13Y5YD25_CAAy-wpQ=s400" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="300" data-original-width="400" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgQi3qo2AvBthfhvQBr59ShOX42tEmmf1n2WYioV7sbMg9R0OB9yBcCwypS1KbDi1Dm0eU3AptDW5ZFgY9fg1i38UjOOmyZ3DCL3grEf9EfrsKVk-js0m0RUdY7t4WSJPIFrkrB4Fxba3zMnv26gTh-2FdQQxtgnob2N-Zyp7lXY13Y5YD25_CAAy-wpQ=s320" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhy3pj2zcwesRk5p-1OTca-DFNUiqTBXtwqivIOVIHOdlHxOaJgpoh-Znk3jjcUW0vLfQ30Ln28yVs2WrhGT5lrwVaYE7sPdE5sErxzIPjhhwpxedkFw8hSYCQrn-ryJiizUknIIT3oooP68o5oNBqvXLH4Hs3KcH3CkQ77t-fCm0hG1dlsB5NtOKS8sA=s480" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="480" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhy3pj2zcwesRk5p-1OTca-DFNUiqTBXtwqivIOVIHOdlHxOaJgpoh-Znk3jjcUW0vLfQ30Ln28yVs2WrhGT5lrwVaYE7sPdE5sErxzIPjhhwpxedkFw8hSYCQrn-ryJiizUknIIT3oooP68o5oNBqvXLH4Hs3KcH3CkQ77t-fCm0hG1dlsB5NtOKS8sA=s320" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgHps37GqbNBmOJm2Z7Zfnb1OzoDUi8SsA8F0F1NOM3scjOLggMuiZ5WkwugIk9I9ASqox7FonxJW_soZ_MLR04pVHcLcp5k5jQhAQYi4M9dBD2qVbTdMJCE5nE4pBtTtmpZwYbQaHL24KN3EuWlK11MSDSRgKdG-rFOY4ClDmODwato67Kr6Rbz8K1gQ=s480" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="480" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgHps37GqbNBmOJm2Z7Zfnb1OzoDUi8SsA8F0F1NOM3scjOLggMuiZ5WkwugIk9I9ASqox7FonxJW_soZ_MLR04pVHcLcp5k5jQhAQYi4M9dBD2qVbTdMJCE5nE4pBtTtmpZwYbQaHL24KN3EuWlK11MSDSRgKdG-rFOY4ClDmODwato67Kr6Rbz8K1gQ=s320" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEij7qIs7LkhG5G2FBjRP_t2bxPR1oFVfda9hqNvi3T-qYwAXW_I09oQDTzJJ8zY2RmdsyCqqllATunBZeIXsP2SMnzpfvWXEBP9hKAc65uYA_6Tdi50g5w5dgXyIwve1Hf2b9-tBPpU36UgbmM33Y3ZfdNN224hn4EOUOf-7d6nzzS6EdrpxmOXOR7nlw=s480" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="480" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEij7qIs7LkhG5G2FBjRP_t2bxPR1oFVfda9hqNvi3T-qYwAXW_I09oQDTzJJ8zY2RmdsyCqqllATunBZeIXsP2SMnzpfvWXEBP9hKAc65uYA_6Tdi50g5w5dgXyIwve1Hf2b9-tBPpU36UgbmM33Y3ZfdNN224hn4EOUOf-7d6nzzS6EdrpxmOXOR7nlw=s320" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg6NBlrQ2sJZco1oHSoJNnWSgbsWEnU__2Nwjlh1e7sYso3Cs2ECcPLgXC62VU3-axLdShHlEbOEOsHOBbZdLvUtttWTzShkfk2rvG2I1USWSA54MJhSCEhgPMYLVivuOFsE470e0wPf7t3HfMYwLQvZpzpqAzyEt5FYPm0MuOYO0YH4dQC4RR42Wzuug=s480" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="480" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEg6NBlrQ2sJZco1oHSoJNnWSgbsWEnU__2Nwjlh1e7sYso3Cs2ECcPLgXC62VU3-axLdShHlEbOEOsHOBbZdLvUtttWTzShkfk2rvG2I1USWSA54MJhSCEhgPMYLVivuOFsE470e0wPf7t3HfMYwLQvZpzpqAzyEt5FYPm0MuOYO0YH4dQC4RR42Wzuug=s320" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgN9jy9NEhrTl0ajOhLHAF37hEO0AvqaNrtHhZill7JPrctDQik-N8Js9_qaFuuqBpWBZlieMFp9qBzq1Y0u4nj0aXYt6VswbX6QhKiaYeMmLXvKcrhsf6W_cBqjmkJa18tKOgNFtNRBsJxRMZMUJ3S5_L7pN5r9rhLMYAoDpQyKtk91gj4mCyBiX2ldw=s720" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgN9jy9NEhrTl0ajOhLHAF37hEO0AvqaNrtHhZill7JPrctDQik-N8Js9_qaFuuqBpWBZlieMFp9qBzq1Y0u4nj0aXYt6VswbX6QhKiaYeMmLXvKcrhsf6W_cBqjmkJa18tKOgNFtNRBsJxRMZMUJ3S5_L7pN5r9rhLMYAoDpQyKtk91gj4mCyBiX2ldw=s320" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEigJ3yJGC7emADmgMqg377T72889SJmpI8zvgOvyygv28eOovQ7E1baOvHA87k4pZGpbrrY13PfdrBP_n6hu5SxDC8QZQXOXuGaR_3V2jLQsk3coxfO1s1aFx3Ctka9ZwCycEfbdgX_Oz9bzsZJ8uuZXDW1j5o5nIewVQDr4zN-eD6wllc9FMSkynQoHw=s720" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEigJ3yJGC7emADmgMqg377T72889SJmpI8zvgOvyygv28eOovQ7E1baOvHA87k4pZGpbrrY13PfdrBP_n6hu5SxDC8QZQXOXuGaR_3V2jLQsk3coxfO1s1aFx3Ctka9ZwCycEfbdgX_Oz9bzsZJ8uuZXDW1j5o5nIewVQDr4zN-eD6wllc9FMSkynQoHw=s320" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEieQstZgyHRV7u-6WyaZYONsliTHJK23f1AfnGX1G4hXOw9JE2G7AvcrMNJibh8bRtQo3v0HT0_IO75W119cIobs9prA2DOqfCbBIVMNHOLpZxlrY7pEusEZGBb9K5JGM1Gv5GXxVCYmAoSdj4vO3tc97x50nQZ00AxjnxTXvJQ5bHYBCJygfArV-lHpA=s480" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="480" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEieQstZgyHRV7u-6WyaZYONsliTHJK23f1AfnGX1G4hXOw9JE2G7AvcrMNJibh8bRtQo3v0HT0_IO75W119cIobs9prA2DOqfCbBIVMNHOLpZxlrY7pEusEZGBb9K5JGM1Gv5GXxVCYmAoSdj4vO3tc97x50nQZ00AxjnxTXvJQ5bHYBCJygfArV-lHpA=s320" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhy7yXit_Tk-2oHqosTI_yP5Hainj8xBxuIkBK4JZRhdiSaLpYT4mpzmePvgMNyTvN-Jb-jonYJkiTPZeHn0inFm6EdVhAZ0Stc3fRBsPRIXg_6uBGwUmWznKogDqr3HJLoqnEUVYSJ0cVqJ2Ay3auwaLUo0iPkTfWbDPmNLOZqdirNFe2GturTyY8k_w=s720" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhy7yXit_Tk-2oHqosTI_yP5Hainj8xBxuIkBK4JZRhdiSaLpYT4mpzmePvgMNyTvN-Jb-jonYJkiTPZeHn0inFm6EdVhAZ0Stc3fRBsPRIXg_6uBGwUmWznKogDqr3HJLoqnEUVYSJ0cVqJ2Ay3auwaLUo0iPkTfWbDPmNLOZqdirNFe2GturTyY8k_w=s320" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEij6cpvAP0awjSMsumLDcwH8Rj4zNMR6Eu7JRhYhSyTPtErKOWVGxrZ4Y9_KTTHFN9FHsXCABbfv6LcsKi-vhpz6i_U8RPLSTGVikWl07zTFXvMm_XH0E97RgBWzNGDVyHgZ93MSRAelgBEvDuNiokpikn96pXKJ2pCnR9bUUx69lkRRI0PAPrcajeapA=s720" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="713" data-original-width="720" height="317" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEij6cpvAP0awjSMsumLDcwH8Rj4zNMR6Eu7JRhYhSyTPtErKOWVGxrZ4Y9_KTTHFN9FHsXCABbfv6LcsKi-vhpz6i_U8RPLSTGVikWl07zTFXvMm_XH0E97RgBWzNGDVyHgZ93MSRAelgBEvDuNiokpikn96pXKJ2pCnR9bUUx69lkRRI0PAPrcajeapA=s320" width="320" /></a></div><p style="text-align: justify;">Padahal di Indonesia banyak suku, banyak bahasa. Bahasa disatukan bahasa Indonesia. Bahasa akherat disatukan dengan bahasa Arab.</p><p style="text-align: justify;">Ini bukan lomba kaligrafi dan seni , ini esensinya adalah hakekat halal haram produk, edukasi ilmu Islam. Betapa dagelannya Pemerintah Indonesia yang semakin tidak mutu kinerjanya.</p><p style="text-align: justify;">Banyak yang sensitif dengan budaya Arab, lalu mau mengganti tulisan Arab halal Indonesia seperti wayang atas alasan mempertahankan budaya sendiri yang cenderung chauvinisme. Pemerintah perlu berwawasan luas, tidak sempit memandang perbedaan. Jika pemerintah mempermasalahkan budaya Arab, mengapa juga tidak mempermasalahkan budaya barat yang masuk Indonesia? </p><p style="text-align: justify;">Tidak masalah kita mengikuti Arab maupun Eropa atau manapun, asal nilainya baik. Meniru itu boleh, asal yang ditiru baik.</p><p style="text-align: justify;">Kalau mau asli Nusantara, budaya Indonesia, semua agama di Indonesia tidak ada yang asli Indonesia. Itu artinya, soal keyakinan pun kita adalah peniru. Lalu apa yang dipermasalahkan, mau diganti agama wayangisme juga?. Jadi dagelan kubro KEMENAG RI nanti. </p><p style="text-align: justify;">Perlu kita ketahui bahwa agama Islam di-import dari Arab. Agama Kristen dan Katholik dibawa dari Eropa. Agama Hindu dan Budha berasal dari India. Dan agama Kong Hu Chu dari China. </p><p style="text-align: justify;">Kalau melarang ke Arab Arab-an? Pejabat KEMENAG Itu kalau syahadat dan solat yang dipakai bahasa Jawa apa bahasa Arab? Masak ya takbir "Allahu akbar" diganti "Allah Maha Besar", apa hukumnya?. </p><p style="text-align: justify;">Mau ikut budaya Barat, ya tidak masalah selama yang positif dan maslahah. Misal kita ikut inovasi dan kemajuan teknologinya serta risetnya, malah maju negara kita. Mau ikut Arab, ya tidak masalah, kalau ikut nilai nilai piagam Madinah kan keren memupuk persatuan diantara keberagaman tanpa mengesampingkan syari'at. </p><p style="text-align: justify;">Mau niru manapun, menerima budaya manapun tidak masalah asal nilainya bagus dan tidak bertentangan dengan ajaran agama kita serta pancasila dasar negara kita. </p><p style="text-align: justify;">Kali ini saya benar benar kecewa banget sikap KEMENAG RI yang bukan merangkul persatuan, edukasi Islam sesuai syari'at justru pembuat onar.</p><p style="text-align: justify;"><b>Lebih baik KEMENAG tidak mengambil alih tugas MUI dan membiarkan MUI fokus melakukan fungsinya dengan baik seperti:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Mengedukasi masyarakat mengenai cara mengenali makanan halal dan haram. </p><p style="text-align: justify;">2. Kerjasama sama BPOM untuk sidak lapangan, makanan yang berlogo halal tapi berbahan haram. </p><p style="text-align: justify;">3. Analisis kajian FIQIH buat ummat Islam. </p><p style="text-align: justify;">4. Merangkul persatuan tanpa merendahkan Islam. Toleransi secara intern dan ekstren. Selama ini fokus ke luar, dalamnya hancur.</p><p style="text-align: justify;"><b>SUMBER GAMBAR:</b></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;">https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10159432952708612&id=790138611.</span></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: center;">www.google.com </span></p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-47624859861605518232022-03-06T19:34:00.010-08:002022-03-06T21:36:33.412-08:00BOLEHKAH PERNIKAHAN BEDA AGAMA?<p style="text-align: center;"><b>BOLEHKAH PERNIKAHAN BEDA AGAMA?</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah, S. Si</b></p><p style="text-align: center;"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgxnen3O5qnTHFQWHN7DryWEkwYrnJ3vG8kqEif___8huPS-ccpd9gMNoWAEuIJREkUNCx00BUc9thKBGkL8XjCQKawb18BsUIpI8f7V7CZ3kVHl5ui6dKEaP5hbt4vHYc5mRRqfS7QWDOvNfYlcZoUY9Y9y3SnUAknA-XhYlZWnVwJXEdAfacpoXPxOw=s980" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="980" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgxnen3O5qnTHFQWHN7DryWEkwYrnJ3vG8kqEif___8huPS-ccpd9gMNoWAEuIJREkUNCx00BUc9thKBGkL8XjCQKawb18BsUIpI8f7V7CZ3kVHl5ui6dKEaP5hbt4vHYc5mRRqfS7QWDOvNfYlcZoUY9Y9y3SnUAknA-XhYlZWnVwJXEdAfacpoXPxOw=s320" width="235" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber gambar: www.popmama.com<br /><br /></td></tr></tbody></table><p></p><p style="text-align: justify;">Setiap manusia mengenal cinta. Cinta antara 2 lawan jenis yang sudah dewasa dan menjalin hubungan asmara adalah hal yang lumrah. Ini adalah hukum alam dimana antar lawan jenis mengalami ketertarikan sebagaimana magnet kalau berlawanan kutub yakni kutub utara dan kutub selatan tarik menarik, dan kutub yang sesama jenis akan tolak menolak seperti kutub utara dengan kutub utara dan kutub selatan dengan kutub selatan.</p><p style="text-align: justify;">Diantara sekian banyak cinta, cinta yang paling berat adalah cinta antara 2 insan yang berbeda keyakinan (read: berbeda agama). Mereka akan diuji dengan hal yang berat, memilih bertahan dengan sang kekasih ataukah memilih agama?. Memilih cinta sama manusia ataukah memilih cinta Tuhan. Karena cinta pada kekasih hakekatnya adalah cinta sama makhluk, sedangkan agama adalah hubungan vertikal seorang hamba dengan Tuhannya. Meninggalkan Tuhan yang sudah lama disembah demi seorang kekasih? Ataukah memilih mempertahankan agama meninggalkan kekasih?. Ataukah tetap bertahan pada agama namun tetap menikah dengan kekasih di Luar Negeri (LN).</p><p style="text-align: justify;">Lalu, bagaimanakah pandangan hukum pernikahan beda agama menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia?. Bagaimana jika pernikahan beda agama dilakukan di LN bolehkah secara pandangan agama Islam melakukan pernikahan beda agama?</p><p style="text-align: justify;">Yuk kita telisik lebih mendalam. Di Indonesia, secara yuridis formal, perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam. Kedua produk perundang-undangan ini mengatur masalah-masalah yang berkaitan dengan perkawinan termasuk perkawinan antar agama. </p><p style="text-align: justify;">Dalam <b>Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan pasal 2 ayat (1) </b>disebutkan: </p><p style="text-align: justify;">"Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu". </p><p style="text-align: justify;">Dalam rumusan ini diketahui bahwa tidak ada perkawinan di luar hukum masing-masing agama dan kepercayaan. Hal ini senada dengan penjelasan yang diterangkan dalam beberapa pasal di <b>Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam</b>, sebagai berikut: </p><p style="text-align: justify;"><b>Pasal 4 :</b></p><p style="text-align: justify;">"Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum Islam sesuai dengan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1Tahun 1974 tentang Perkawinan".</p><p style="text-align: justify;"><b>Pasal 40 :</b></p><p style="text-align: justify;">Dilarang melangsungkan perkawinan antara seorang pria dengan seorang wanita karena keadaan tertentu;</p><p style="text-align: justify;">A. Karena wanita yang bersangkutan masih terikat satu</p><p style="text-align: justify;">perkawinan dengan pria lain;</p><p style="text-align: justify;">B. Seorang wanita yang masih berada dalam masa iddah dengan</p><p style="text-align: justify;">pria lain;</p><p style="text-align: justify;">C. Seorang wanita yang tidak beragam Islam.</p><p style="text-align: justify;"><b>Pasal 44 : </b></p><p style="text-align: justify;">"Seorang wanita Islam dilarang melangsungkan perkawinan dengan seorang pria yang tidak beragama Islam"</p><p style="text-align: justify;"><b>Pasal 61 : </b></p><p style="text-align: justify;">" Tidak sekufu tidak dapat dijadikan alasan untuk mencegah perkawinan, kecuali tidak sekufu karena perbedaan agama atau ikhtilaf al-dien". </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Maka jelas bahwa pernikahan beda agama tidak sah dan tidak diperbolehkan dalam peraturan perundangan di Indonesia. Lalu bagaimana jika melangsungkan pernikahan beda agama di LN seperti pernikahan pemeluk Islam dengan Kristen, pemeluk Kristen dengan Katholik, pemeluk Hindu dengan Budha, dll?.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiu2IScgUQ50IQ7jh5Jzn2e05IGNrcDUd7z-VwfoQkYh94nT6GQLJRvVMbqUW_vXSXkuBSC8onorOuPEbOZwYCJhJhrZcWR1ppNA8pDa1pBJwD5NjY1P9r2gNkuziexy6v2QnEX52Nid99rNb5C3CmdbA6-pc6cEuhHYaMEkQBYj2xM98bL5nZDNFt8zw=s1032" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1032" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEiu2IScgUQ50IQ7jh5Jzn2e05IGNrcDUd7z-VwfoQkYh94nT6GQLJRvVMbqUW_vXSXkuBSC8onorOuPEbOZwYCJhJhrZcWR1ppNA8pDa1pBJwD5NjY1P9r2gNkuziexy6v2QnEX52Nid99rNb5C3CmdbA6-pc6cEuhHYaMEkQBYj2xM98bL5nZDNFt8zw=s320" width="223" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber gambar: www.popmama.com</td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjkK2kfzPtPABr0PoJzv1d9Y8J2Uyr4pLY0uU4YoS8zCMZbjNCfrmfkrsgq2rDcQJwApjQ_lbuMlAxNOw5XS7GV-9MQA2uAsKNAHMubNachsoerb7lzQ3c_aj6HqDn0JXdKNeKLvBQ4PJCE7Klye6_7PSy1ZyGMp3NMsA_ZTtQGfPHdaxch08bb8W474w=s970" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="970" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjkK2kfzPtPABr0PoJzv1d9Y8J2Uyr4pLY0uU4YoS8zCMZbjNCfrmfkrsgq2rDcQJwApjQ_lbuMlAxNOw5XS7GV-9MQA2uAsKNAHMubNachsoerb7lzQ3c_aj6HqDn0JXdKNeKLvBQ4PJCE7Klye6_7PSy1ZyGMp3NMsA_ZTtQGfPHdaxch08bb8W474w=s320" width="238" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber gambar: www.popmama.com</td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjuHGO0R1yxuC6rjXbcXQCNcinyFz64_cckh7A1xGu_S6mTe18LQKlCGQIkb3hQOedbe1DMITgWSPXS6y_5zr5Ys0ZNAU6qZNUxD1NR7rWB92ZwGXH8X0oVIpOZrSh7ZXQT79rTKSECCSUDpjr42_GP8NLd1IspsAYOEGGFj6axnubYk_iFJiGHxKx09Q=s1020" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1020" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjuHGO0R1yxuC6rjXbcXQCNcinyFz64_cckh7A1xGu_S6mTe18LQKlCGQIkb3hQOedbe1DMITgWSPXS6y_5zr5Ys0ZNAU6qZNUxD1NR7rWB92ZwGXH8X0oVIpOZrSh7ZXQT79rTKSECCSUDpjr42_GP8NLd1IspsAYOEGGFj6axnubYk_iFJiGHxKx09Q=s320" width="226" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber gambar: www.popmama.com</td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjmk-vHWawplihsqEUGsPtHNSGgYOGdM9NzyXOUaUCCqqwwNLqvk4Mh4oNIdbEoR-jlAJR3aFlWlDt46pgvN5hIVi1JEzhL4p7YrdoAx-FwOWWaQie-HCbDZtAwy8fNyF-B97bbkf3hjAym5PzhbzcQyt3qo8qDukRSy4Mkh44G6jSH43gt4hdAkkvBMw=s972" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="972" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEjmk-vHWawplihsqEUGsPtHNSGgYOGdM9NzyXOUaUCCqqwwNLqvk4Mh4oNIdbEoR-jlAJR3aFlWlDt46pgvN5hIVi1JEzhL4p7YrdoAx-FwOWWaQie-HCbDZtAwy8fNyF-B97bbkf3hjAym5PzhbzcQyt3qo8qDukRSy4Mkh44G6jSH43gt4hdAkkvBMw=s320" width="237" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber gambar: www.popmama.com</td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgdZOJiKOn8pgehjItZcGZycu-e-6ziUkhyym0kH3nMc5pkbOzDJpz36R9sE5BLYuHpNSnr__Gl72_ftorphgA03We2HwF5JsEcPicTVUHmlUUGwZylUq_XHmN1VMhDwU_zPfuUo4_Oa0VOilssruNQRAkPKlrhPO1CTj3QT1Pzvbox-72y8VTmulIcAg=s997" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="997" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEgdZOJiKOn8pgehjItZcGZycu-e-6ziUkhyym0kH3nMc5pkbOzDJpz36R9sE5BLYuHpNSnr__Gl72_ftorphgA03We2HwF5JsEcPicTVUHmlUUGwZylUq_XHmN1VMhDwU_zPfuUo4_Oa0VOilssruNQRAkPKlrhPO1CTj3QT1Pzvbox-72y8VTmulIcAg=s320" width="231" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber gambar: www.popmama.com</td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi6W1HYzCBPKI0lUT8-5tGk8j1aot0pnyyc2HkPvOEYT241KHKjbO9t1eX5EFNQB2JiW9Nh5ZWWiPyn8yQUGSGBo_6cnxYgWMqVj57eHFuyJL5pOxvJ8ZXkwNRrc_4mn_I4GAHDUjOG2SC10S1TWeOpmWU1AcSOMJV3Fz_zKRgqqXfD6ANS74RdVL2pMg=s1025" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1025" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEi6W1HYzCBPKI0lUT8-5tGk8j1aot0pnyyc2HkPvOEYT241KHKjbO9t1eX5EFNQB2JiW9Nh5ZWWiPyn8yQUGSGBo_6cnxYgWMqVj57eHFuyJL5pOxvJ8ZXkwNRrc_4mn_I4GAHDUjOG2SC10S1TWeOpmWU1AcSOMJV3Fz_zKRgqqXfD6ANS74RdVL2pMg=s320" width="225" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber gambar: www.popmama.com<br /><br /></td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;">Pernikahan memang sah secara negara dilakukan di LN, mereka pun mendapatkan buku nikah dan tercatat melakukan pernikahan negara secara resmi, namun jika salah satunya beragama Islam maka pernikahan tidak sah, dan apabila mereka melakukan hubungan suami istri (pasangan Islam dengan non Islam), maka masuknya adalah zina. Karena agama Islam secara tegas melarang pernikahan beda agama dan hukumnya haram. Kecuali, salah satunya yang beragama lain menjadi mu'alaf lalu melangsungkan pernikahan setelah agama sama, maka baru diperbolehkan.</p><p style="text-align: justify;">Dalam Al-Qur’an sendiri larangan pernikahan beda agama tertuang dalam surat Al-Baqarah : 221</p><p style="text-align: right;">وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ وَيُبَيِّنُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ</p><p style="text-align: justify;">“Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun Dia menarik hatimu. mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran”</p><p style="text-align: justify;">Pernikahan beda agama juga dijelaskan dalam Surat Al-Mumtahanah ayat 10 sebagai berikut:</p><p style="text-align: right;">يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا جَاۤءَكُمُ الْمُؤْمِنٰتُ مُهٰجِرٰتٍ فَامْتَحِنُوْهُنَّۗ اَللّٰهُ اَعْلَمُ بِاِيْمَانِهِنَّ فَاِنْ عَلِمْتُمُوْهُنَّ مُؤْمِنٰتٍ فَلَا تَرْجِعُوْهُنَّ اِلَى الْكُفَّارِۗ لَا هُنَّ حِلٌّ لَّهُمْ وَلَا هُمْ يَحِلُّوْنَ لَهُنَّۗ وَاٰتُوْهُمْ مَّآ اَنْفَقُوْاۗ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ اَنْ تَنْكِحُوْهُنَّ اِذَآ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّۗ وَلَا تُمْسِكُوْا بِعِصَمِ الْكَوَافِرِ وَسْـَٔلُوْا مَآ اَنْفَقْتُمْ وَلْيَسْـَٔلُوْا مَآ اَنْفَقُوْاۗ ذٰلِكُمْ حُكْمُ اللّٰهِ ۗيَحْكُمُ بَيْنَكُمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ - ١٠</p><p style="text-align: justify;">Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Apabila perempuan-perempuan mukmin datang berhijrah kepadamu, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada orang-orang kafir (suami-suami mereka). Mereka tidak halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tidak halal bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami) mereka mahar yang telah mereka berikan. Dan tidak ada dosa bagimu menikahi mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (pernikahan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta kembali mahar yang telah kamu berikan; dan (jika suaminya tetap kafir) biarkan mereka meminta kembali mahar yang telah mereka bayar (kepada mantan istrinya yang telah beriman). Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana. (QS. Al-Mumtahanah: 10)</p><p style="text-align: justify;">Saat ini sudah menjadi tren pasangan artis beda agama nikah di LN, muslim maupun muslimah HARAM menjadikan mereka (pasangan artis nikah beda agama) sebagai teladan dalam urusan pernikahan. Bahkan pernikahan beda agama pun saat ini sudah bisa dilakukan di Indonesia. Jika kalian muslim maupun muslimah, maka yang menjadi panutan bagi kalian sudah seyogyanya adalah mencontoh Rosulullah saw dan ummahatul mukminin. Pernikahan beda agama bagi Muslim dengan non Muslim jika tidak mu'alaf atau sama sama keyakinannya, maka hubungan suami istri yang dilakukan hukumnya adalah ZINA karena pernikahannya tidak sah.</p><p style="text-align: justify;">Tidak masalah toleransi dalam hal mu'amalah, karena kita hidup saling membutuhkan untuk mencukupi kebutuhan pangan dan kebutuhan hidup kita. TETAPI HARAM bagi Muslim maupun muslimah mencampur adukkan urusan syari'at atau pun aqidah dengan keyakinan agama lain. Saling menghormati harus, karena dalam surat Al Kafirun pun dianjurkan toleransi, agamaku agamaku, dan agamamu agamamu TAPI tidak dengan mencampur adukkan keyakinan. Bertukar dalam hal mu'amalah boleh dan halal. Bertukar dalam aqidah jangan sebab haram karena sama sama menyekutukan Allah swt dan termasuk syirik, sedang syirik masuknya dosa besar. Naudzubillah min dzalik, semoga kita selalu dalam lindungan Allah swt. Semoga kita muslim muslimah tetap Islam, iman dan kelak wafat dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin </p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-60071163740508749512021-12-13T06:28:00.003-08:002023-02-19T15:11:22.315-08:00KIPRAH HALIMAH SEBAGAI PENGGERAK MOTIVASI DAN PRESTASI ANAK UNTUK MAJUKAN LITERASI MADRASAH DI MTS KHOZINATUL ULUM BLORA <p> </p><p align="center" class="MsoNormalCxSpFirst" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">KIPRAH HALIMAH SEBAGAI PENGGERAK MOTIVASI DAN PRESTASI
ANAK UNTUK MAJUKAN LITERASI MADRASAH DI MTS KHOZINATUL ULUM BLORA<o:p></o:p></span></b></p>
<p align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">***** <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Oleh: Dewi Nur
Halimah, S.Si<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Guru Madrasah
Tsanawiyah (MTs) Khozinatul Ulum Blora <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">***** <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p><p align="center" class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuJlXw89FeaWKq1gLKLnQPEvPUbPgkIsFD1WyvywcmBbSTuOF8Wq1Ti0Kf7XLUE5PyXNzG6gCc6En7k7BXdnHlnURrVAD2H4nHCSQY4mS2IgIQqIWtqdXY1bTd6Umzvwyra-86iZBwIFjot7DrdGA3_zgxpOtvGqfsgDlqLWBO6kJYPPMst-dSHN80cQ/s720/FB_IMG_1670535552105.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuJlXw89FeaWKq1gLKLnQPEvPUbPgkIsFD1WyvywcmBbSTuOF8Wq1Ti0Kf7XLUE5PyXNzG6gCc6En7k7BXdnHlnURrVAD2H4nHCSQY4mS2IgIQqIWtqdXY1bTd6Umzvwyra-86iZBwIFjot7DrdGA3_zgxpOtvGqfsgDlqLWBO6kJYPPMst-dSHN80cQ/s320/FB_IMG_1670535552105.jpg" width="320" /></a></span></div><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><br /></span><p></p><p></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Dewi Nur Halimah
atau akrab disapa dengan panggilan Halimah lahir pada 7 April 1994. Ia adalah
putri sulung dari pasangan suami istri Masdari dan Mahzunah. Pemudi Blora itu
adalah alumni Universitas Diponegoro (UNDIP) dari jurusan Biologi angkatan 2012
dan lulus 2016 dengan IPK 3,76. Halimah merupakan GTT di Madrasah Tsanawiyah
(MTs) Khozinatul Ulum Blora yang mengampu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA). <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p><p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"></span></p><p></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Berbincang soal
literasi, sebagai duta pustaka Kabupaten Blora tentu menarik perhatian Halimah
untuk turut serta mengambil peran dalam memajukan literasi daerah. Perlu diketahui
bahwa budaya menulis di Indonesia masih tergolong lemah. Budaya menulis yang
rendah diawali dengan minat baca yang juga rendah. Hal itu lantaran minat baca
sangat berpengaruh bagi minat menulis seseorang. Orang yang senang membaca
mempunyai persentase menulis lebih besar daripada yang
minat bacanya rendah. Ide dari seseorang menulis umumnya bersumber
dari apa yang dialami langsung dan apa yang dia baca, jika salah satunya tidak
ada maka untuk menuju ke arah suka menulis itu menjadi kecil kemungkinannya,
apalagi menuju menjadi penulis yang berkualitas. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: IN;">Berdasarkan data UN</span><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">E</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: IN;">SCO, persentase minat baca Indonesia sebesar 0,01 persen. Artinya dari
10.000 orang, hanya satu saja yang memiliki minat baca (membaca dalam
keseriusan tinggi). Belum lagi data dari study “Most Littered National In The
Word” yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada maret 2016 </span><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">yang menyatakan
bahwa </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-ansi-language: IN;">Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal
minat baca.</span><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terpadat di dunia
yakni menduduki peringkat ke-3 setelah China dan India dalam hal kepadatan
penduduk. Ironisnya jumlah penduduk yang padat tidak berbanding lurus dengan
kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Kualitas SDM
Indonesia masih tergolong rendah, hanya beberapa yang memiliki kapasitas
mumpuni dan ahli dalam bidangnya. Kualitas SDM Indonesia juga tercermin dari
jumlah minat baca penduduk Indonesia. Bila kita telusuri, minat <b>literasi di
Indonesia</b> masih terbilang sangat rendah. Bila dibandingkan dengan negara lain
di dunia, budaya membaca di Indonesia jelas tertinggal jauh. Bahkan Indonesia
tidak termasuk dalam 10 besar negara yang selama ini lebih maju dalam soal
melek huruf. Hal ini terbukti bahwa di Indonesia angka bermain lebih tinggi
dari pada angka membaca. Berdasarkan data <i>Programme for International
Student Assessment<b> </b></i><b>(PISA) 2012</b>, Indonesia juga berada di peringkat 60
dengan skor 396 dari total 65 peserta negara untuk kategori membaca. Sementara
skor rata-rata internasional yang ditetapkan PISA adalah 500. Di negara Asia
Tenggara, kemampuan terbaik literasi membaca dipegang Singapura yakni di
peringkat ke-3 dengan skor 542. Adapun Malaysia ada di atas Indonesia dengan
peringkat 59 dengan skor 398. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Rendahnya minat
baca masyarakat Indonesia, salah satunya juga terjadi di wilayah Kabupaten
Blora, Jawa Tengah. Berdasarkan data dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Blora (DPK), jumlah pengunjung perpustakaan mengalami kemerosotan. Jumlah
pengunjung perpustakaan pada Agustus 2017 mencapai 10.624 jiwa. Pada bulan
September 2017 menjadi 12.828 jiwa, dan bulan Oktober meningkat menjadi 14.557
jiwa. Namun pada bulan November 2017, jumlah pengunjung perpustakaan menurun
drastis menjadi 6.247 pengunjung dan pada bulan Desember 2017 menurun menjadi
6.133 pengunjung. Rendahnya angka jumlah pengunjung perpustakaan ini
menunjukkan rendahnya minat baca masyarakat Kabupaten Blora. Jumlah minat baca
yang di bawah 20.000 jiwa ini cukup rendah persentasenya bila dibandingkan
total jumlah penduduk kabupaten Blora sebanyak 848.369 jiwa yang terdiri dari
417.582 jiwa laki-laki dan 430.787 jiwa perempuan. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Minat baca yang
rendah pun juga dapat dilihat di lingkungan Madrasah Tsanawiyah Khozinatul Ulum
Blora. Hanya segelintir anak (sekitar 10-20 anak dari ratusan anak) yang
memiliki motivasi tinggi untuk membaca. Kendati demikian, masih ada beberapa
anak yang rutin menyambangi perpustakaan sekedar untuk memperluas wawasan.
Rendahnya minat baca anak di MTs Khozinatul Ulum Blora disebabkan oleh
fasilitas sekolah yang kurang memadai dikarenakan oleh keterbatasan dana
Yayasan. Sehingga sekolah MTs (Madrasah Tsanawiyyah) dan MA (Madrasah Aliyah)
yang satu atap dan seharusnya memiliki perpustakaan sendiri-sendiri,
perpustakaannya hanya satu dan digabung. Jadi antara anak MTs dan MA Khozinatul
Ulum Blora apabila ke perpustakaan harus bergantian. Padahal waktu istirahat
sangat singkat, sekitar 15 menit. Terkadang hal ini membuat anak enggan pergi
ke perpustakaan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>karena untuk meminjam
buku antrinya sangat lama.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Selain faktor rasa
malas yang menjadi penyebab rendahnya minat baca anak, faktor sarana dan
prasarana juga sangat penting untuk diperhatikan. Perlu adanya peran serta
pemerintah untuk membantu meningkatkan minat baca anak, khususnya anak-anak di
lingkungan Yayasan Khozinatul Ulum Blora termasuk di MTs Khozinatul Ulum Blora,
dengan memfasilitasi buku-buku dan sarana yang diperlukan anak agar tertarik
untuk membaca. Beberapa faktor yang mendorong anak enggan membaca di
perpustakaan diantaranya; kondisi fasilitas perpustakaan yang belum memadai
dengan buku-buku yang tersedia di perputakaan belum lengkap, ruangan
perputakaan MTs - MA yang masih digabung, sistem pelayanan perpustakaan yang
belum mampu menarik minat baca anak, dan juga kesempatan anak membaca masih
terbatas. Perlu diketahui bahwasannya anak-anak pondok yang juga sekolah pagi
(baik di Madrasah Tsanawiyyah maupun di Madrasah Aliyyah), mayoritas menghabiskan
waktunya untuk mengaji, jadi ketika ada waktu senggang sedikit mereka akan
lebih tergiur untuk bermain dalam rangka menghibur diri (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">refreshing</i>) daripada membaca. Jadwal anak-anak pondok sangatlah
padat, dari pagi hingga siang mereka sekolah pagi, siang hingga sore mereka
sekolah madrasah diniyyah sore, malamnya mengaji hingga larut malam, bahkan
waktu belajar pun sangat minim, tergantung pandai-pandainya anak menyempatkan
waktu senggangnya yang singkat untuk belajar. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Bukan hanya itu,
untuk mandi dan makan, anak-anak harus antri bahkan ada beberapa anak yang tak
sempat sarapan langsung sekolah. Alhasil, ketika istirahat mereka memanfaatkan
waktunya untuk jajan dan membeli sarapan sehingga mereka tidak sempat
berkunjung ke perpustakaan untuk membaca. Hal ini sangat maklum, mengingat
padatnya jadwal sekolah dan jadwal pondok. Meskipun demikian, berdasarkan
pengalaman Halimah selama mengajar sekitar 4 tahun hingga saat ini di
Khozinatul Ulum Blora, masih ada beberapa anak yang semangatnya tinggi untuk
belajar.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Berdasarkan latar
belakang tersebut, Halimah yang juga merupakan guru di MTs Khozinatul Ulum
mendorong anak untuk memiliki minat baca dan tulis yang tinggi. Pada
hakekatnya, gerakan persuasif budaya literasi yang Halimah lakukan tiada lain
dilatarbelakangi oleh rendahnya angka minat baca dan tulis anak-anak di<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>MTs Khozinatul Ulum Blora. Halimah turut
prihatin akan kondisi tersebut dan mengambil andil untuk memajukan minat baca
dan tulis anak-anak di<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>MTs Khozinatul
Ulum Blora melalui “<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Gerakan Literasi
Madrasah (GELISAH)</b>”. Strategi Halimah untuk menarik anggota agar anak-anak
MTs (Madrasah Tsanawiyah) Khozinatul Ulum Blora tertarik untuk bergabung
mengikuti bimbingan menulis adalah dengan memberikan teladan pada siswa-siswi
bahwa gurunya yang mendirikan bimbingan menulis juga memiliki minat baca dan
tulis yang tinggi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Sebelum mengubah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">minsed</i> anak-anak agar memiliki minat
baca dan tulis yang tinggi, Halimah telah menyusun beberapa strategi:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Memberikan teladan
rajin membaca<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Ada
istilah Jawa yang berbunyi: <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">“<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Guru iku digugu lan ditiru</i>”<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">(<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Guru itu didengarkan perintahnya dan
diteladani sikapnya</i>)<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Pepatah Jawa tersebut bukanlah sembarang kata
melainkan mengandung sebuah filosiofi yang dalam tentang guru bahwasannya apa
yang dilakukan guru berpengaruh pada anak didiknya. Hal ini mengingat guru
adalah teladan bagi anak yang dicontoh sikap dan tutur katanya. Oleh karena
itu, di keseharian Halimah yang berprofesi sebagai guru juga rajin membaca baik
membaca artikel, buku, kitab maupun bacaan lainnya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Memberikan teladan
gemar menulis<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Untuk mengajak anak-anak agar mau mengikuti dan
melakukan ajakan kita, strategi terbaik adalah dengan memberikan bukti nyata
berupa teladan sikap maupun karya. Kata tanpa bukti (teladan) adalah omong
kosong sebab orang akan lebih percaya pada bukti daripada sekedar perkataan.
Maka dari itu, sebelum mengajak dan mensosialisasikan bimbingan menulis, Halimah
telah memberikan teladan berupa: <o:p></o:p></span></p>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="a">
<li class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo2; text-align: justify;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Dewi Nur
Halimah yang merupakan pembimbing “<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Gerakan
Literasi Madrasah (GELISAH)</b>” <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></b>memberikan teladan pada siswa dengan
berhasil menerbitkan 15 buku ber-ISBN.</span></li></ol><div style="text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-S-IwP4XJvpA/YbdP2ga6aDI/AAAAAAAADdI/0sGpjH_P9iQGAhAoimyQG8hwcOlCu4dfgCNcBGAsYHQ/s720/1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="524" data-original-width="720" height="233" src="https://1.bp.blogspot.com/-S-IwP4XJvpA/YbdP2ga6aDI/AAAAAAAADdI/0sGpjH_P9iQGAhAoimyQG8hwcOlCu4dfgCNcBGAsYHQ/s320/1.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Ntolc9DzRDQ/YbdP431tBJI/AAAAAAAADdM/XaHRC2udKBwacBGeRu_M3fdcSu0mVMkDwCNcBGAsYHQ/s720/2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="524" data-original-width="720" height="233" src="https://1.bp.blogspot.com/-Ntolc9DzRDQ/YbdP431tBJI/AAAAAAAADdM/XaHRC2udKBwacBGeRu_M3fdcSu0mVMkDwCNcBGAsYHQ/s320/2.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-D7KohP0RUjU/YbdP6nh9roI/AAAAAAAADdQ/fI4DuttDvBIizBd6MPxB7KhxiqsFwJvUQCNcBGAsYHQ/s720/3.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="522" data-original-width="720" height="232" src="https://1.bp.blogspot.com/-D7KohP0RUjU/YbdP6nh9roI/AAAAAAAADdQ/fI4DuttDvBIizBd6MPxB7KhxiqsFwJvUQCNcBGAsYHQ/s320/3.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-rLUXhVdd0ts/YbdP805iBjI/AAAAAAAADdU/icnODKEWOM8eoxKPmisLvmdjSt1yqWLgACNcBGAsYHQ/s720/4.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="501" data-original-width="720" height="223" src="https://1.bp.blogspot.com/-rLUXhVdd0ts/YbdP805iBjI/AAAAAAAADdU/icnODKEWOM8eoxKPmisLvmdjSt1yqWLgACNcBGAsYHQ/s320/4.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-diZmbBWwdsA/YbdP-Z9WfKI/AAAAAAAADdY/YxXa_aNFZdQorpq4ICC3JQdyM1K04zJRwCNcBGAsYHQ/s720/5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="528" data-original-width="720" height="235" src="https://1.bp.blogspot.com/-diZmbBWwdsA/YbdP-Z9WfKI/AAAAAAAADdY/YxXa_aNFZdQorpq4ICC3JQdyM1K04zJRwCNcBGAsYHQ/s320/5.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB4XP2eTk00g-45P32OX3EbVOomgAIesF_IfGGXOJ1yLl5qLoQsFt0Cn4-uYn_XOms8g2Ray6WtWrQhTmmMgoUM9Ue9ZQ5X9HQRKziZIELbgL1-708ipQfN0Dg3T5YHpwh1ioOkGkhLMTs/s720/6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="492" data-original-width="720" height="219" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjB4XP2eTk00g-45P32OX3EbVOomgAIesF_IfGGXOJ1yLl5qLoQsFt0Cn4-uYn_XOms8g2Ray6WtWrQhTmmMgoUM9Ue9ZQ5X9HQRKziZIELbgL1-708ipQfN0Dg3T5YHpwh1ioOkGkhLMTs/s320/6.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-kkxA_E7sLIs/YbdQNIezP8I/AAAAAAAADds/eJQqBUzvCaM-CWBJDyPEmvWVQrhV4jlBQCNcBGAsYHQ/s960/7.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="650" data-original-width="960" height="217" src="https://1.bp.blogspot.com/-kkxA_E7sLIs/YbdQNIezP8I/AAAAAAAADds/eJQqBUzvCaM-CWBJDyPEmvWVQrhV4jlBQCNcBGAsYHQ/s320/7.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-GSN0SUmoNvU/YbdQQZHtpXI/AAAAAAAADd4/FWqr_a12PpsMGmwPSbfbGmKoX7Izzce3gCNcBGAsYHQ/s960/8.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="637" data-original-width="960" height="212" src="https://1.bp.blogspot.com/-GSN0SUmoNvU/YbdQQZHtpXI/AAAAAAAADd4/FWqr_a12PpsMGmwPSbfbGmKoX7Izzce3gCNcBGAsYHQ/s320/8.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaeydDrowSgNYl4S2iv4b3D5uy2P6s9540N6DRg32SuOqtk4ex97POswJAwpfU8fWEVRP4lzGfZniYuJVuiI-KzeiSqaC_BL_grZo_ud6IMRS4Jj8rPsTWwMErjI_1E9r84CFMOLS2arEZ/s960/9.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="652" data-original-width="960" height="217" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjaeydDrowSgNYl4S2iv4b3D5uy2P6s9540N6DRg32SuOqtk4ex97POswJAwpfU8fWEVRP4lzGfZniYuJVuiI-KzeiSqaC_BL_grZo_ud6IMRS4Jj8rPsTWwMErjI_1E9r84CFMOLS2arEZ/s320/9.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-bPgq-bqJ_jM/YbdQSmA1JFI/AAAAAAAADeA/IUqvFow6NbAYhgvnJt-UTAJMgk-UJiDZwCNcBGAsYHQ/s960/10.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="663" data-original-width="960" height="221" src="https://1.bp.blogspot.com/-bPgq-bqJ_jM/YbdQSmA1JFI/AAAAAAAADeA/IUqvFow6NbAYhgvnJt-UTAJMgk-UJiDZwCNcBGAsYHQ/s320/10.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-hWrSpAW4gNg/YbdQatpJeCI/AAAAAAAADeE/5AYRmWnAQqQk27SRovVxHpmelpLMmMbjQCNcBGAsYHQ/s1280/11.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="896" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-hWrSpAW4gNg/YbdQatpJeCI/AAAAAAAADeE/5AYRmWnAQqQk27SRovVxHpmelpLMmMbjQCNcBGAsYHQ/s320/11.jpg" width="224" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-yrFkhBBlmZU/YbdR6q3N_VI/AAAAAAAADeY/Ta4jLLyb3V4Bf_anyDLBrKtGVseARO6lQCNcBGAsYHQ/s1080/12.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="747" data-original-width="1080" height="221" src="https://1.bp.blogspot.com/-yrFkhBBlmZU/YbdR6q3N_VI/AAAAAAAADeY/Ta4jLLyb3V4Bf_anyDLBrKtGVseARO6lQCNcBGAsYHQ/s320/12.jpg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><span style="font-family: "Times New Roman", serif; font-size: 12pt; text-align: justify;">b. Halimah merupakan
duta pustaka Kabupaten Blora yang juga duta Rumah Baca Alky</span></div>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .5in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.5in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Selain menjadi guru di MTs Khozinatul Ulum Blora,
Halimah adalah duta pustaka di Kabupaten Blora yang menggerakkan pemuda untuk
membaca di lingkungan wilayah Kabupaten Blora. Selain itu, ia juga didapuk
sebagai duta baca di Rumah Baca Alky. Ini bisa menjadi inspirasi bagi anak
didik untuk rajin membaca dan menulis agar bisa meniru jejak gurunya.</span></p><p></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l1 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Memberikan teladan
prestasi<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Prestasi Halimah dari SD hingga SMA adalah ia selalu
mendapatkan peringkat pertama di kelas. Saat SD, ia terpilih sebagai siswa
teladan yang mewakili sekolahnya, menjuarai lomba pidato, dan cerdas cermat.
Saat SMP, Halimah mendapatkan peringkat 3 paralel. Saat SMA ia pernah menjuarai
lomba pidato dan lomba<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>cerdas cermat. Ia
juga dinobatkan sebagai juara paralel II jurusan IPA di SMA N 1 Tunjungan.
Prestasi itu pun kian berlanjut hingga di bangku perkuliahan. Prestasi yang Halimah
raih saat menjadi mahasiswa diantaranya; juara 1 lomba Tilawah Loketa Tingkat UNDIP
2013, Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional SIPPI “Semarak Inovasi
Perkembangan Pertanian Indonesia” 2013 di IPB, Juara 2 Lomba Tutorial Hijab
2013 dalam “International Hijab Day” di UNDIP, Juara 2 Lomba Tilawah 2014
Tingkat UNDIP, Juara 1 Lomba Sociopreneur Tingkat Nasional Healt in Campus di
UI pada tahun 2014, Lolos PKM-K (Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan)
2013 didanai tahun 2014,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Juara 3 Lomba
Teknik Terapan RRI Semarang 20154, Delegasi UNDIP dalam FORBIMINAS (Forum
Bidikmisi Nasional) 2014 sebagai delegasi UNDIP, Mendapatkan Gold Medal dalam
IYIA (International Young Inventors Award) 2015, Lolos PKM-P (Program
Kreativitas Mahasiswa- Penelitian) 2014 didanai tahun 2015, Lolos PKM-M
(Program Kreativitas Mahasiswa- Pengabdian) 2014 didanai tahun 2015, Lolos
Lomba Hibah Penelitian Mahasiswa 2015, Lolos pendanaan lomba PMW (Program
Mahasiswa Wirausaha) 2015, dan sederet prestasi-prestasi lainnya pada saat
kuliah. Lalu prestasi yang ia raih saat menjadi guru sejak 2017 adalah ia
dinobatkan sebagai “Best Inspiring Woman 2018” versi Tabloid Pendidikan
Indonesia Edisi Februari-Maret 2018, juara 1 lomba Autobiografi Nasional 2018,
juara 2 <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Best Inspiring Women</i> 2018
versi JMF (Jama’ah Muslim FISIPOL) UGM, dan didaulat sebagai duta baca
Kabupaten Blora 2018-2019, Finalis Lomba Karya Ilmiah Santri dalam HSN 2019,
delegasi satu-satunya guru dalam Guru Menulis Buku Keliling Nusantara 2019, Juara
Harapan 1 Lomba Karya Ilmiah Guru Madrasah Teladan Nasional oleh LP Ma’arif NU
Jateng 2019, menerbitkan 10 ISBN buku selama 2020-2021. Dengan
prestasi-prestasi tersebut menjadi kekuatan Halimah untuk mengajak anak-anak
agar tertarik bergabung mengikuti bimbingan menulis untuk meniru jejak gurunya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Mengubah kebiasaan
anak-anak yang malas membaca menjadi rajin membaca tentu bukanlah hal mudah.
Apalagi bila mengajak anak-anak agar bisa menggulirkan karya sastra dan ilmiah,
tentu bukanlah hal mudah sehingga dibutuhkan kinerja yang ekstra dan strategi
yang bagus untuk memicu anak agar terangsang membaca dan menulis. Maka dari
itu, sebelum mengadakan bimbingan dan pelatihan penulisan karya sastra dan
ilmiah, Halimah memberikan motivasi berupa video atau menceritakan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>kisah-kisah kesuksesan seorang tokoh pada
anak-anak MTs (Madrasah Tsanawiyah) Khozinatul Ulum Blora. Beberapa langkah
yang Halimah lakukan sebelum melakukan bimbingan diantaranya:<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Memberikan
motivasi berupa video motivasi kisah sukses para pejuang dan menceritakan
kisah-kisah sukses orang yang rajin membaca dan menulis, selalu berusaha, dan
pantang menyerah termasuk juga mencontohkan kisah Halimah agar mereka lebih
percaya serta terpicu untuk meraih mimpi-mimpinya seperti para pejuang sukses
yang dilihatnya di video serta yang didengarnya dari cerita Halimah.</span></p><p></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Memberikan
trik-trik agar menjadi sang juara yang prestatif dan berakhlak.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Melatih
dan membimbing anak rutin tiap sepekan sekali<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l2 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Mengikutsertakan
karya anak dalam ajang perlombaan tingkat pelajar dan mendorong anak untuk
menulis buku.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Banyak anak yang
menyambut baik hadirnya bimbingan menulis. Hal tersebut mulai terlihat dari
tanggapan positif anak-anak yang mendaftar mengikuti kegiatan tersebut dan
antusiasme anak mengikuti bimbingan. Satu persatu anak-anak mulai berdatangan,
dan dari tiga orang, lalu pesertanya menjadi 12 orang hingga pesertanya kini
telah lebih 30 orang.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Perubahan sikap
dari anak-anak melalui proses yang cukup lama dari yang acuh terhadap belajar
hingga menjadi anak yang kreatif dan berprestasi. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Sembari bimbingan,
untuk menjalin kedekatan dengan anak biasanya Halimah selingi dengan memutar
musik kesukaan anak agar anak tidak merasa jenuh. Selain itu, kegiatan yang
dilakukan untuk memacu semangat anak dalam meningkatkan budaya literasi baca
tulis adalah memotivasi anak untuk aktif mengikuti lomba. Terlebih sekarang
hampir tiap bulan selalu ada lomba, baik lomba yang berkaitan dengan akademik
(seperti lomba karya tulis, lomba cerpen, lomba puisi, lomba esai, dll). Selain
itu, Halimah juga memaparkan beberapa keuntungan bila anak mengikuti lomba
seperti: <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Dengan
mengikuti lomba akan melatih kita rajin membaca sehingga wawasan kita semakin
luas.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Mendapatkan
jaringan yang luas dengan teman-teman baru yang ditemui di perlombaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Membanggakan
kedua orangtua serta membawa nama baik sekolah.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Mendapatkan
hadiah kalau menang sehingga bisa ditabung ataupun untuk membeli hal-hal yang
kita sukai secara mandiri tanpa meminta orangtua.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l4 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Lebih
dekat dengan guru terutama pembina dan pembimbing lomba.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Halimah terinspirasi
untuk mengembangkan dan meningkatkan minat baca tulis anak-anak di MTs
Khozinatul Ulum Blora karena Halimah melihat adanya potensi yang besar dari
anak-anak, hanya saja sebagian besar dari mereka dikalahkan oleh rasa malas. Halimah
berani mengatakan demikian karena saat ia menghadiri “Pengajian Akbar
Peringatan Maulid Nabi”, ia melihat adanya bakat-bakat cemerlang anak apabila
dikembangkan, mulai dari pidato bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Indonesia,
rebana semua ada di sini, tinggal mengembangkan dan merubah kebiasaan anak yang
malas menjadi lebih giat dalam berlatih dan membaca. Halimah yakin, ke depan
anak-anak yang turut bergabung dalam bimbingan menulis dapat mewujudkan mimpi
demi mimpinya dengan ikhtiar mereka yang luar biasa pantang menyerah dan terus
mencoba. Memulai memanglah sulit, begitulah yang terlintas dibenak Halimah saat
pertama kali merintis bimbingan menulis. Namun ketika sudah berjalan, semua
berjalan dengan lancar dan baik. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Alhamdulillah,
bimbingan menulis yang Halimah rintis atas persetujuan Kepala Madrasah MTs
Khozinatul Ulum Blora semakin hari semakin banyak peminatnya, anak-anak yang
tertarik untuk mengikuti bimbingan pun semakin bertambah jumlahnya. Kendala
yang penulis temui selama membimbing anak-anak diantaranya; a) Keterbatasan
jumlah komputer yang tersedia untuk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">browshing</i>
materi yang diperlukan dalam pembuatan esai dan karya tulis, sehingga untuk
penulisannya anak harus bergantian antara satu dan yang lainnya. b) Buku-buku
pendukung materi anak masih belum memadai dan kurang, perlu adanya
tambahan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>buku yang sesuai dengan materi
yang diperlukan anak. c) Kenyamanan ruang yang tidak gaduh agar anak bisa
konsentrasi berkarya. Namun semua kendala tersebut dapat Halimah siasati dengan
memberikan motivasi pada anak agar anak tetap memiliki minat baca dan tulis
yang tinggi serta semangat mengukir prestasi meskipun di tengah keterbatasan
sarana dan prasarana madrasah. Keterbatasan komputer, penulis siasati dengan
pembuatan jadwal gantian penggunaan komputer. Buku-buku referensi yang tidak
lengkap, penulis substitusi dengan mengajarkan anak agar mendownload sumber
referensi dari jurnal melalui <i style="mso-bidi-font-style: normal;">browshing</i>.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Alhamdulillah
bimbingan menulis memberikan hasil yang cukup memuaskan pada anak-anak yang
mengikuti bimbingan. Prestasi-prestasi anak-anak bimbingan diantaranya:<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Membuat
buku Antologi Puisi karya anak kelas VIII (Delapan) MTs Khozinatul Ulum
Blora.</span></p><p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: center; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><span style="mso-spacerun: yes;"></span></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Mzyq40sJo5w/YbdVWOHVIoI/AAAAAAAADeg/nN8SJsXDFOA_ygeYCKRQVUp2L8KriZaxACNcBGAsYHQ/s720/4.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="502" data-original-width="720" height="223" src="https://1.bp.blogspot.com/-Mzyq40sJo5w/YbdVWOHVIoI/AAAAAAAADeg/nN8SJsXDFOA_ygeYCKRQVUp2L8KriZaxACNcBGAsYHQ/s320/4.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-26CZMFRs5qg/YbdVW10ujQI/AAAAAAAADek/lruPYAvplicCiBrElx5BOd6UGbzhA91PgCNcBGAsYHQ/s960/5.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="712" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-26CZMFRs5qg/YbdVW10ujQI/AAAAAAAADek/lruPYAvplicCiBrElx5BOd6UGbzhA91PgCNcBGAsYHQ/s320/5.jpg" width="237" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-xgomEfeTuKU/YbdVaMdiNMI/AAAAAAAADeo/-L5por_poLkI903H--Vxue1DTYl7zf-1ACNcBGAsYHQ/s960/6.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="712" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-xgomEfeTuKU/YbdVaMdiNMI/AAAAAAAADeo/-L5por_poLkI903H--Vxue1DTYl7zf-1ACNcBGAsYHQ/s320/6.jpg" width="237" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-7Z-XChqlSF4/YbdVpJ39qiI/AAAAAAAADe0/5RCMbG8K4V4xUKvmVn-Oe7gtw7UU_F45wCNcBGAsYHQ/s960/7.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="712" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-7Z-XChqlSF4/YbdVpJ39qiI/AAAAAAAADe0/5RCMbG8K4V4xUKvmVn-Oe7gtw7UU_F45wCNcBGAsYHQ/s320/7.jpg" width="237" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-ZLiQSSPFlEI/YbdVq5HWCII/AAAAAAAADe8/LbViythvAn4YpVBLKxkpKUs93vYtYAyDgCNcBGAsYHQ/s960/8.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="712" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-ZLiQSSPFlEI/YbdVq5HWCII/AAAAAAAADe8/LbViythvAn4YpVBLKxkpKUs93vYtYAyDgCNcBGAsYHQ/s320/8.jpg" width="237" /></a></div><br /> <o:p></o:p><p></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Diliput
Wartawan dalam musikalisasi puisi sosialisasi buku karya anak MTs 2018.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Buku
Antologi ditulis 4 siswa (Mauladi Pratama, Nur Salam, Luhtfia Nisfi Mahabbah,
dan Rohmatul Mar’ati Hidayah. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; margin-left: .25in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; margin: 0in 0in 0in 0.25in; mso-add-space: auto; mso-list: l3 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><br /></span></p><p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: center; text-indent: -0.25in;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-aGGDxXbDMiI/YbdV3h1mrwI/AAAAAAAADfA/4qgEKaWjW5cT5B75BVIKObIqXiKT6wjVgCNcBGAsYHQ/s417/1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="313" data-original-width="417" height="240" src="https://1.bp.blogspot.com/-aGGDxXbDMiI/YbdV3h1mrwI/AAAAAAAADfA/4qgEKaWjW5cT5B75BVIKObIqXiKT6wjVgCNcBGAsYHQ/s320/1.jpg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-158aosfNCKM/YbdV4hb73RI/AAAAAAAADfI/x1CRfCJSaAUoN48PHMq1gg7OlA8ynTiFACNcBGAsYHQ/s720/2.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="503" data-original-width="720" height="224" src="https://1.bp.blogspot.com/-158aosfNCKM/YbdV4hb73RI/AAAAAAAADfI/x1CRfCJSaAUoN48PHMq1gg7OlA8ynTiFACNcBGAsYHQ/s320/2.jpg" width="320" /></a></div><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0in; mso-add-space: auto; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;">Antusiasme anak
mengikuti bimbingan kian bertambah seiring dengan prestasi anak yang semakin
meningkat sehingga mendorong anak yang belum mengikuti bimbingan tertarik untuk
mengikuti bimbingan. Prestasi demi prestasi diraih oleh anak binaan, hingga
proses yang telah dilalui, diharapkan dapat berkelanjutan. Tidak hanya berbasis
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">small change</i>, namun mampu membawa
perubahan yang lebih baik dan signifikan bagi dunia pendidikan. Bukti kecil ini
tidak hanya untuk memberikan semangat dan melibatkan diri dalam program
“Memajukan Pendidikan Indonesia”. Namun lebih bagaimana<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>mengisnpirasi anak untuk lebih giat membaca
dan menulis sehingga menjadi anak yang unggul dan prestastif serta berdaya
saing tinggi. Halimah sadar bahwa salah satu <b>kompetensi guru</b> bukanlah hanya
menjadi guru berprestasi saja tetapi juga mencetak generasi yang berprestasi (memberdayakan
murid untuk berkarya). <b>Guru abad 21</b> harus kreatif, inovatif, dan solutif dalam
memecahkan masalah-masalah yang dijumpai di lapangan saat mengajar. Jadikan
masalah dan keterbatasan sebagai langkah inovatif untuk menemukan solusi. Bergerak
bersama majukan dunia pendidikan Indonesia. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span><span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></p><p class="MsoNormalCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: "Times New Roman",serif; font-size: 12pt;"></span></p><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><span style="mso-spacerun: yes;"><br /></span><p></p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com13Blora, Kec. Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Indonesia-6.9691275999999993 111.4186704-35.279361436178846 76.2624204 21.341106236178845 146.5749204tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-54572509265131110512021-10-22T16:00:00.005-07:002021-10-22T16:13:15.505-07:00MENGENAL RIBA DAN MACAM-MACAM RIBA BESERTA CONTOHNYA<p style="text-align: center;"><b>MENGENAL RIBA DAN MACAM-MACAM RIBA BESERTA CONTOHNYA</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah</b> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-63U80qMi-gU/YXNCxatDdpI/AAAAAAAADcc/mB8R2wlICk0q7G83v99EobOiCVd0h0SSQCLcBGAsYHQ/s300/images%2B%252842%2529.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="168" data-original-width="300" height="168" src="https://1.bp.blogspot.com/-63U80qMi-gU/YXNCxatDdpI/AAAAAAAADcc/mB8R2wlICk0q7G83v99EobOiCVd0h0SSQCLcBGAsYHQ/s0/images%2B%252842%2529.jpeg" width="300" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 1. Riba (picture was downloaded from www.google.com). <br /><br /></td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><b><br />PENGERTIAN RIBA</b></p><p style="text-align: justify;">Riba secara bahasa bermakna: ziyadah (tambahan). Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal secara bathil (dzolim/ penindasan).</p><p style="text-align: right;"><b>كل قرض جرى نفعا للمقرض فهو ربا</b></p><p style="text-align: justify;"><i>“Semua transaksi utang yang mengambil kemanfaatan bagi pihak yang diutangi (kreditor), maka ia adalah riba.”</i></p><p style="text-align: justify;">Riba yang dimaksud adalah riba qordi (riba karena hutang piutang) dan riba an nasa'i (riba karena jatuh tempo pembayaran). Atau bisa juga riba karena bunga seperti rentenir, bunga bank saat hutang piutang, dll.</p><p style="text-align: right;"><b>ومضاعفة إشارة إلى تكرار التضعيف عاما بعد عام كما كانوا يصنعون; فدلت هذه العبارة المؤكدة على شنعة فعلهم <i>وقبحه، ولذلك ذكرت حالة التضعيف خاصة .قوله تعالى : واتقوا الله أي في أموال الربا فلا تأكلوها</i></b></p><p style="text-align: justify;"><i>“Kalimat mudhâ’afah mengisyaratkan akan perkalian kelipatan (tikrârit tadh’if) akibat restrukturisasi utang) berbasis waktu (tahun demi tahun) sebagaimana biasa kaum jahiliyah lakukan. Istilah ini menjadi penguat atas keburukan perilaku dan tabiat muamalah masyarakat arab jahiliyah. Oleh karena itu, diperingatkan pula mengenai ihwal pelipatgandaan tersebut secara khusus oleh firman Allah, ‘wat taqullâh,’ sehingga peringatan itu seolah bermakna ‘takutah kalian kepada Allah dalam urusan harta riba hasil pelipatgandaan itu, (dan jangan mengonsumsinya,” (Tafsir Al-Qurthuby Surat Ali Imran ayat 130, jilid II, halaman 27).</i></p><p style="text-align: justify;"><b>Riba an nasa'i yaitu</b> riba yang terjadi karena jatuh tempo. Riba an nasa'i terjadi karena sebuah syarat tambahan yang disampaikan kepada pihak da'in (debitor) oleh muqridh (kreditor) agar debitor memberikan tambahan manfaat berupa harta (value) seiring harta yang dipinjamkannya seiring waktu penundaan (value based time).</p><p style="text-align: justify;">Adapun riba an nasa'i terjadi karena jatuh tempo waktu pembayaran namun tidak mampu membayar sehingga diberikan perpanjangan tempo dengan pembayaran lebih besar.</p><p style="text-align: right;"><b>ربا النسيئة الذي لم تكن العرب في الجاهلية تعرف سواه، وهو المأخوذ لأجل تأخير قضاء دين مستحق إلى أجل جديد، سواء أكان الدين ثمن مبيع أم قرضا</b></p><p style="text-align: justify;"><i>“Riba jahiliyah adalah riba yang sangat dikenal oleh masyarakat Arab kala itu, bahkan mereka tidak pernah mengenal riba yang selainnya dalam sejarah. Riba ini dipungut karena alasan tertundanya pelunasan hutang sehingga perlu daur ulang (restrukturisasi) dengan tempo yang baru, baik itu akibat utang karena penundaan pembayaran harga barang yang dibeli atau akibat akad utang piutang,” (Az-Zuhaily, Al-Fiqhul Islamy wa Adillatuhû, [Beirut, Dârul Fikr: tt], juz IV, halaman 670).</i></p><p style="text-align: justify;">Haramnya riba karena adanya penindasan (zhulm) melalui pelipatgandaan utang (adh’afan mudha’afah) akibat tambahan durasi waktu pelunasan utang.</p><p style="text-align: justify;">Dalam pembahasan fiqih, harta tidak memiliki kemampuan kulfah (kemampuan kerja) sehingga tidak boleh menerima bagian nilai dari basis waktu itu. Penambahan harta yang diikat sebab tambahan durasi waktu adalah sama dengan riba. Lain halnya bila harta itu disewa (akad ijarah), atau dibeli secara kredit, maka pengikatan harta dengan durasi waktu itu dibenarkan sebab akad ijarah (sewa jasa) atau bai’ taqshith (jual beli kredit) atau bai’ bil ajl (jual beli tempo).</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>DEFINISI BARANG RIBAWI</b></p><p style="text-align: justify;"><b>Barang ribawi adalah</b> barang yang apabila dilakukan tukar menukar dengan cara yang tidak sesuai aturan syari'at dapat menjadi penyebab riba. Barang ribawi meliputi emas, perak, dan bahan makanan. </p><p style="text-align: right;"> <b>إنما يحرم في نقد وماقصد لطعم تقوتا أوتفكها أوتداويا</b></p><p style="text-align: justify;"><i>“Sesungguhnya riba diharamkan dalam emas, perak (nuqud), dan bahan pangan yang berfaedah sebagai sumber kekuatan, lauk pauk dan obat-obatan.” (Syekh Abu Zakaria Yahya Muhyiddin bin Syaraf al-Nawawy, Manhaju al-Thulâb, Kediri: Pesantren Fathul Ulum, tt.: 1/161)</i></p><p style="text-align: justify;">Pernyataan di atas menjelaskan bahwa riba dilarang dalam jual beli barang yang terdiri atas emas, perak, dan bahan makanan. Oleh karena itu, emas dan perak (nuqud) serta bahan makanan dikenal dengan istilah barang ribawi, yaitu barang yang dapat mengakibatkan terjadinya akad riba bila terjadi kelebihan dalam salah satu pertukarannya (jual belinya).</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>MACAM MACAM RIBA</b></p><p style="text-align: justify;">Macam macam riba ada 4 yakni:</p><p style="text-align: justify;">1. Riba Al Fadl (riba karena kelebihan) </p><p style="text-align: justify;">2. Riba Al Yad (riba karena penundaan serah terima) </p><p style="text-align: justify;">3. Riba An Nasa'i (riba karena jatuh tempo) </p><p style="text-align: justify;">4. Riba Qordi (riba karena hutang piutang) </p><p style="text-align: justify;"><b><br /></b></p><p style="text-align: justify;"><b>1. RIBA AL FADL</b></p><p style="text-align: justify;"><b>Riba al-fadl yaitu</b> transaksi jual beli harta ribawi (emas, perak dan bahan makanan) yang disertai dengan sesama jenisnya, dan disertai adanya melebihkan di salah satu barang yang dipertukarkan. Karena adanya unsur melebihkan (fudlul) ini maka riba ini diberi nama sebagai riba al-fadl (riba kelebihan). </p><p style="text-align: justify;"><b>CONTOH:</b></p><p style="text-align: justify;">Bu Masri'ah memiliki beras bagus seberat 1 kilogram. Bu Tina memiliki beras jelek seberat 2 kilogram. Bu Masri'ah bermaksud memiliki beras kualitas jelek milik Bu Tina tersebut untuk campuran pakan ternaknya. Sementara itu Bu Tina membutuhkan beras bagus untuk konsumsi keluarganya. Akhirnya, terjadilah transaksi keduanya untuk saling menukarkan beras tersebut. Bu Masri'ah membawa beras bagus seberat 1 kilogram dan Bu Tina membawa beras kualitas buruk seberat 2 kilogram. Transaksi terjadi dengan penukaran beras 1 kg ditukar dengan beras 2 kg. </p><p style="text-align: justify;">Ini masuknya riba al fadl karena beras 1 kg tidak ditukar dengan beras 1 kg. Jenisnya sama sama beras tapi ditukar dengan ukuran berbeda. 1 kg ditukar dengan 2 kg atau 3 kg dst ini masuknya riba. Yang boleh ya 1 kg beras dengan 1 kg beras. Takaran sama untuk jenis bahan pangan sama meskipun kualitas berbeda. Untuk menghindari kerugian karena kualitas berbeda, maka sebaiknya barang ditukar dengan uang. </p><p style="text-align: justify;"><b>Solusinya:</b></p><p style="text-align: justify;">Bu Masri'ah membeli beras bu Tina dengan uang senilai harga tiap kilo berapa. Misal Bu Tina menjul per kilo 5000. Bu Masri'ah membayar uang 10.000 untuk 2 kg beras jelek ke bu Tina. Barang dibayar dengan uang secara tunai itu boleh.</p><p style="text-align: justify;">Sebaliknya Bu Tina membeli beras bu Masri'ah dengan uang. Bu Tina membayar 10.000/ kg ke bu Masri'ah</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>2. RIBA AL YAD</b></p><p style="text-align: justify;"><b>Riba al-yad yaitu</b> riba yang terjadi akibat jual beli barang ribawi (emas, perak dan bahan makanan) yang disertai penundaan serah terima kedua barang yang ditukarkan, atau penundaan terhadap penerimaan salah satunya. Karena ada unsur penundaan inilah, maka riba ini disebut sebagai riba al-yad (riba kontan).</p><p style="text-align: justify;"><b>CONTOH</b></p><p style="text-align: justify;">Bu Masri'ah punya beras bagus seharga 10.000/kg. Bu Tina punya jagung 4 kg dimana nilai jual jagung 2500/kg. Nah, bu Masri'ah dan Bu Tina sama sama sepakat mau barter (menukar) 4 kg jagung dengan 1 kg beras. Bu Tina sudah menyerahkan jagungnya sebanyak 4 kg. Sementara bu Masri'ah belum menyerahkan berasnya, baru menyerahkan berasnya besok (beda waktu/ penundaan salah satu). Ini masuknya riba yad.</p><p style="text-align: justify;"><b>Solusi biar tidak riba:</b></p><p style="text-align: justify;">4 kg jagung boleh ditukar dengan 1 kg beras (ukuran beda boleh karena beda jenis pangan bukan beras dengan beras, bukan jagung dengan jagung. Kalau sejenis maka ukuran wajib sama biar tidak riba, kalau tidak sejenis boleh beda misal beras dengan jagung, jagung dengan kacang hijau) dengan SYARAT penukaran terjadi langsung di tempat dan menyerahkannya bareng sehingga tidak riba. </p><p style="text-align: justify;">Misal begini: Bu Masri'ah membawa 1 kg beras bagus dan Bu Tina membawa 4 kg jagung dibawa di suatu tempat janjian, dan ditukarkan dalam waktu bersamaan tanpa ada penundaan. Saat bu Masri'ah menerima jagung, bu Tina menerima beras.</p><p style="text-align: justify;">Yang menjadikan haram (riba YAD) itu waktu yang berbeda penyerahan atau ada penundaan serah terima barang. Yang menjadikan haram itu karena disebabkan ada kemungkinan harga 1 kg beras di kemudian hari berbeda dengan harga 4 kg jagung. Bahkan adakalanya harga 1 kg beras sama dengan harga 5 kg jagung. Nah ini masuknya ghoror (untung untungan)</p><p style="text-align: justify;">Boleh 1 kg beras ditukar 4 kg jagung tapi penyerahan harus di tempat sama dalam waktu yang sama. Kalau di tempat beda dan waktunya beda masuknya riba YAD.</p><p style="text-align: justify;"><b>SYARAT TUKAR MENUKAR BARANG RIBAWI (emas, perak, bahan makanan) agar tidak menjadi riba:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Hulul (kontan) </p><p style="text-align: justify;">2. Taqabudl (saling menerima)</p><p style="text-align: right;"><b>وشرط الحلول والتقابض والمراد بالتقابض ما يعم القبض حتى لو كان العوض معينا كفى الاستقلال بالقبض</b></p><p style="text-align: justify;"><i>“Disyaratkan kontan dan saling menerima. Yang dimaksud dengan al-taqabudl adalah suatu pernyataan yang memberi pengertian umum penerimaan sehingga seandainya “nilai tukar” sudah ditentukan (disepakati), maka cukup dengan penerimaan saja (istiqlal bi al-qabdli).” (Syekh Abu Yahya Zakaria Al-Anshary, Asna al-Mathalib fi Syarhi Al-Raudlu al-Thalib, Beirut: Daru al-Fikr, tt.: 2/23!)</i></p><p style="text-align: justify;"><b>CONTOH:</b></p><p style="text-align: justify;">4 kg jagung Bu Lisa ditukar dengan 1 kg beras Bu Tina dilakukan secara kontan (langsung) dan saling menyerahkan barang di tempat yang sama pada waktu yang sama.</p><p style="text-align: justify;">Kalau penyerahan waktu dan tempat berbeda sudah termasuk riba. Yakni Riba Yad.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>3. RIBA AN NASA'I</b></p><p style="text-align: right;"><b>ربا النساء وهو البيع لأجل</b></p><p style="text-align: justify;">“Riba al-nasa’ adalah riba akibat jual beli barang ribawi karena adanya tempo.”</p><p style="text-align: justify;"><b>CONTOH:</b></p><p style="text-align: justify;">Bu Dewi menjual emas yang dimilikinya seberat 1 gram kepada Bu Halimah dengan harga disepakati 950 ribu rupiah. Bu Dewi menyerahkan emasnya kepada Bu Halimah, namun harganya (pembayarannya) baru diserahkan selang satu bulan berikutnya. Setelah jatuh tempo, ternyata Bu Halimah belum memiliki uang sebesar 950 ribu untuk dibayarkan Bu Dewi. Sementara itu, harga jual emas mengalami kenaikan sebesar 50.000 sehingga menjadi 1 juta rupiah per gram. Selanjutnya Bu Dewi berkata kepada Bu Halimah, akankah dihentikan transaksinya dengan resiko Bu Halimah membayar ke Bu Dewi sebesar 950 ribu rupiah tapat sesuai jangka waktu bayar, ataukah dilanjut dengan menambah tempo 1 bulan lagi, dengan resiko Bu Halimah memiliki kewajiban membayar harga emas menjadi sebesar 1 juta rupiah (naik 50.000). Naiknya harga emas dari 950 ribu rupiah menjadi 1 juta rupiah saat jatuh tempo sehingga menyebabkan harga jual beli barang menjadi berubah inilah yang disebut sebagai riba al-nasa’. Seolah, perubahan harga ini berwujud sebagai tambahan harga yang diakibatkan perubahan tempo.</p><p style="text-align: justify;"><b>Solusinya biar tidak jadi riba </b>adalah jual beli langsung. Pembayaran tidak berjangka, dan langsung bayar di tempat. Atau dibayar senilai 950 ribu sesuai akad tanpa perpanjangan waktu karena jatuh tempo sehingga nilainya 1 juta. 50.000 karena jatuh tempo dan perpanjangan tempo inilah yang disebut riba an nasa'i.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>4. RIBA QORDI</b></p><p style="text-align: justify;"><b>Riba qordi yaitu</b> riba karena hutang-piutang.</p><p style="text-align: justify;"><b>CONTOH:</b></p><p style="text-align: justify;">Pak Anto hutang uang di tahun 1990 sebesar 2 juta rupiah. Saat itu, uang sebesar itu bisa digunakan untuk membeli rumah tipe sederhana. Ternyata Pak Anto (Selaku peminjam) tidak bisa segera mengembalikan uang yang dipinjamnya dalam waktu dekat. Ia baru bisa mengembalikan setelah tahun 2020. Padahal, nilai tukar uang 2 juta rupiah mengalami kemerosotan yang tajam. Jangankan untuk membeli rumah, untuk membeli sapi saja, uang sebesar itu tidaklah mencukupi. Lantas bagaimana solusi penyelesaiannya? Apakah dibayar dengan uang sebesa 2 juta rupiah, ataukah harus dibayar dengan jalan mencari standart harga rumah tipe sederhana yang sekira bisa mewakili kondisi nilai tukar uang sebesar 2 juta rupiah di tahun 1990?</p><p style="text-align: justify;"><b>Solusinya adalah</b> mencari standart harga rumah tipe sederhana yang sekira bisa mewakili kondisi nilai tukar uang sebesar 2 juta rupiah di tahun 1990.</p><p style="text-align: right;"><b>ويرد) فى القرض (المثل فى المثلى) لأنه أقرب إلى حقه ولو فى نقد بطل التعامل به (و) يرد (فى المتقوم المثل صورة) لأنه اقترض بكرا ورد رباعيا وقال إن خياركم أحسنكم قضاء - رواه مسلم</b></p><p style="text-align: justify;"><i>“Hutang dikembalikan dengan rupa al-mitslu fi al-mitsly (sama wujud barangnya), karena kedekatannya dengan hak orang yang memberi hutang (muqridl), meskipun dalam kasus emas dan perak yang batal muamalahnya. Demikian juga, barang nominal (mutaqawwam) dikembalikan dengan barang yang sama wujudnya (sama-sama mutaqawwam), karena beliau Nabi SAW pernah meminjam unta bakar dikembalikan dalam rupa unta ruba’iy (sama-sama untanya), kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya, orang paling baiknya kalian adalah orang yang paling bagus dalam membayar hutangnya.” HR. Muslim. (Syekh Muhammad Khotib Al-Syirbiny, Mughny al-Muhtāj ilā Ma’rifati Ma’āniy Alfādhi al-Minhāj, Beirut: Daru al-Fikr, tt: 119!)</i></p><p style="text-align: justify;">Maksud dari ibarot di atas adalah bahwa jika ada seorang hamba Allah meminjam uang (qiimah) kepada saudaranya yang lain, maka di tahun berapapun pengembalian itu, maka ia harus mengembalikan sejumlah nilainya (sejumlah nilai uang, bukan sejumlah nominal karena perbahan waktu terjadi perubahan kemerosotan nilai uang ataupun kenaikan nilai uang). Adapun bila ia meminjam wujud emas (mutaqawwam), maka si peminjam juga harus mengembalikan hutangnya dalam rupa emas. Jika meminjam uang dikembalikannya senilai dengan uang waktu itu bisa untuk membeli apa (uang 2 juta bisa untuk beli rumah sederhana dikembalikan dengan uang yang nominalnya setara bisa untuk membeli rumah sederhana), jika meminjam barang dikembalikannya dengan barang yang jenisnya sama dengan barang yang dipinjam (emas dengan emas, perak dengan perak, beras 100 kg dengan beras 100 kg, dll).</p><p style="text-align: justify;"><b>SYARAT HUTANG PIUTANG yaitu</b> harus ma’lum dengan besaran hutangnya seandainya terjadi penundaan pembayaran, maka harga yang dibayar secara tunda tersebut adalah sama kedudukannya dengan hutangnya pembeli kepada penjual, dengan syarat bila telah disepakati harga penerimaannya. Selain itu antara si pemberi pinjaman dan si peminjam sama sama tahu takaran yang dipinjam atau nilai yang dipinjam secara jelas. </p><p style="text-align: right;"><b>ولا يصح القرض إلا فى مال معلوم فإن أقرضه دراهم غير معلومة الوزن أو طعاما غير معلوم الكيل لم يصح لأنه إذا لم يعلم قدر ذلك لم يمكنه القضاء</b></p><p style="text-align: justify;"><i>“Tidak sah suatu hutang piutang kecuali dalam wujud harta yang diketahui (jumlahnya). Oleh karena itu, jika seorang hamba menghutangkan dirham ke hamba Allah yang lain tanpa diketahui timbangannya, atau makanan yang tidak diketahui takarannya, maka akad hutang piutang tersebut tidak sah. Karena ketidaktahuan kadar, adalah sama dengan ketidakmungkinan untuk pelunasan.” (Muhyiddin Abu Yahya bin Syaraf Al-Nawawi, al-Majmu’, Daru al-Salafiyah, tt.: 13/168-169)</i></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>CATATAN:</b></p><p style="text-align: justify;">Mohon maaf apabila ada kekeliruan dalam penulisan atau contoh, semua itu karena keteebatasan pengetahuan al fakir. Koreksi atau revisi bisa disampaikan apabila ditemukan kekeliruan. Tulisan ini tiada lain untuk membantu muslim agar mudah memahami riba dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti sehingga para muslim dapat terhindar dari riba ataupun kegiatan yang berpotensi riba sehingga selamat dari dosa riba. Tulisan ini penulis hadiahkan pada orangtua dan para guru penulis. Hadiah fatekhah untuk orangtua dan guru-guru. Al fatekhah. Aamiin.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>Segala kebenaran datangnya dari Allah</b></p><p style="text-align: justify;"><b>Segala kesalahan datangnya dari diri penulis</b></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Semoga bermanfaat 😊</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>Salam,</b></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Dewi Nur Halimah</p><p style="text-align: justify;">(Halimah Az Zahra) </p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-69546790716679888142021-08-10T05:26:00.009-07:002021-08-10T05:34:09.535-07:00MENGENANG PERISTIWA BERSEJARAH DALAM ISLAM DI BULAN MUHARAM <p style="text-align: center;"><b>MENGENANG PERISTIWA BERSEJARAH DALAM ISLAM DI BULAN MUHARAM</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah </b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDONHl3IAT-NkCn-HORl1NYht9mMzMxAixxbGMaJSMnnd5urpnvNKvnC45vu34ugJlaa5MqEdsF5r8ykJfQSBC3UrtVzsfMG7o7eMAYFqhzYToqhlLJjH3WZTGPgpA7E1LC9bI9KIvhBiA/s700/images+%252839%2529.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDONHl3IAT-NkCn-HORl1NYht9mMzMxAixxbGMaJSMnnd5urpnvNKvnC45vu34ugJlaa5MqEdsF5r8ykJfQSBC3UrtVzsfMG7o7eMAYFqhzYToqhlLJjH3WZTGPgpA7E1LC9bI9KIvhBiA/s320/images+%252839%2529.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 1. Bulan Muharam (Gambar Diunduh dari www.tribunnews.com). </td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><br />Seandainya kutuliskan tintaku untuk memuji rosulullah SAW, para nabi dan para ummahatul mukminin, maka samudra tinta pun tak akan habis untuk memujinya sebab betapa mulia akhlaknya dan betapa besar kita memetik hikmah dari kisah beliau-beliau. Karena beliau-beliau adalah samudra ilmu lagi angkasa akh<span style="text-align: left;">lak. </span></p><p style="text-align: justify;"><span style="text-align: left;">Duhai Rabbku, menyanjung kekasihMu membuatku terpukau. Bagaimana dengan diriMu yang Ar Rosyid (Maha Cerdas) lagi Al Husna (Maha Baik), bagaimanakah aku selayaknya memujimu, jika memuji kekasihmu yang notabennya makhlukMu saja sebegitu besarnya. Semoga belajar dari mencintai kekasihMu menjadi lantaran aku semakin mencintaiMu melalui tawasul pada para kekasihMu. Dari cinta manusia menuju cinta hakiki Rabb Alam Semesta. Aamiin. </span></p><p></p><p style="text-align: justify;">Bismillah la haula wala quwwata illa billah. Alhamdulillah ala kulli hal wa astagfirullah min kulli dzanbi.</p><p style="text-align: justify;">Di bulan mulia ini. Izinkan aku menulis tentang peristiwa-peristiwa bersejarah dalam Islam di bulan Muharam.</p><p style="text-align: justify;"><b>PERISTIWA-PERISTIWA DALAM SEJARAH ISLAM DI BULAN MUHARAM</b></p><p style="text-align: justify;">1. Diciptakannya Nabi Adam alaihi salam (AS) di surga. </p><p style="text-align: justify;">2. Pada bulan Muharam, taubat Nabi Adam AS diterima oleh Allah SWT.</p><p style="text-align: justify;">3. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh AS di bukit Zuhdi dengan selamat terjadi di bulan Muharam, yakni usai dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan sebagian besar manusia di bumi.</p><p style="text-align: justify;">4. Dilahirkannya Nabi Ibrahim AS. </p><p style="text-align: justify;">5. Selamatnya Nabi Ibrahim AS dari siksaan Raja Namrud terjadi di bulan Muharam. Siksa itu berupa nyala api, yang ternyata tidak membakar Nabi Ibrahim AS atas pertolongan Allah SWT.</p><p style="text-align: justify;">6. Dikeluarkannya Nabi Yusuf AS dari sumur setelah diceburkan saudara-saudaranya. </p><p style="text-align: justify;">7. Pada bulan Muharam, Nabi Yusuf AS dibebaskan dari penjara kerajaan Mesir. Sebelumnya, Nabi Yusuf AS dipenjara karena fitnah yang menimpanya.</p><p style="text-align: justify;">8. Peristiwa Nabi Yunus AS selamat dan keluar dari perut ikan besar yang menelannya terjadi di bulan Muharam.</p><p style="text-align: justify;">9. Diterimanya taubat umat Nabi Yunus AS pada bulan Muharam. </p><p style="text-align: justify;">10. Dikembalikannya penglihatan Nabi Ya’qub AS. </p><p style="text-align: justify;">11. Nabi Ayyub AS disembuhkan Allah dari penyakitnya juga pada bulan Muharam.</p><p style="text-align: justify;">12. Diampuninya Nabi Daud AS. </p><p style="text-align: justify;">13. Terbelahnya laut merah untuk Nabi Musa AS setelah dikejar Raja Fir’aun. </p><p style="text-align: justify;">14. Pada bulan Muharam, Nabi Musa AS dan umatnya (kaum Bani Israil), selamat dari pengejaran Raja Fir’aun di Laut Merah. Nabi Musa AS dan ratusan ribu umatnya selamat memasuki gurun Sinai untuk kembali ke tanah leluhur mereka.</p><p style="text-align: justify;">15. Dilahirkannya Nabi Isa AS. </p><p style="text-align: justify;">16. Diangkatnya Nabi Isa AS ke langit. </p><p style="text-align: justify;">17. Rasulullah SAW menikahi putri kepala kabilah Bani Nadhir, Sayyidah Shafiyyah binti Huyay ra pada bulan Muharam. Kejadian ini menandai kemenangan umat Islam dalam perang Khaybar.</p><p style="text-align: justify;">18. Pengangkatan Utsman bin Affan sebagai khalifah kaum muslimin pada Muharam 24 hijriah, menggantikan khalifah Umar bin Al-Khattab.</p><p style="text-align: justify;">19. Peristiwa gugurnya Sayyidina Husein bin Sayyidina Ali ra, cucu Rasulullah SAW di Perang Karbala yang terjadi pada hari Jumat tanggal 10 Muharram 61 H atau pada tanggal 9/10 Oktober 680 M.</p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-20089650010426820982021-08-08T22:06:00.004-07:002021-08-08T22:23:11.499-07:00KENAPA NGGAK IKUT CPNS? <p style="text-align: center;"><b>KENAPA NGGAK IKUT CPNS? </b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-c1hgiBIBRu8/YRC4WwTf71I/AAAAAAAADb4/PiIiOoUZdvMhKGyleMPoiw_zqgidUXezwCLcBGAsYHQ/s300/images%2B%252835%2529.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="168" data-original-width="300" height="168" src="https://1.bp.blogspot.com/-c1hgiBIBRu8/YRC4WwTf71I/AAAAAAAADb4/PiIiOoUZdvMhKGyleMPoiw_zqgidUXezwCLcBGAsYHQ/s0/images%2B%252835%2529.jpeg" width="300" /></a></div><b><br /></b><p></p><p style="text-align: justify;">Banyak<b> </b>yang tanya baik nemuin langsung maupun melalui chat privat ataupun direct message. Sebuah pertanyaan yang sebenarnya privasi, tapi jika tidak kujawab, semakin banyak yang tanya dan semakin membuat tidak nyaman. </p><p style="text-align: justify;">Beberapa hari lalu ada yang nemuin dan di hadapan banyak orang bertanya:</p><p style="text-align: justify;">"Halimah, kog nggak ikut CPNS kenapa?. Mubadzir sekolah tinggi-tinggi, prestasi banyak, cerdas tapi nggak mau ikut seleksi CPNS terus. Kamu kuliah kan buat kerja biar sukses".</p><p style="text-align: justify;">Sebuah perkataan seolah petir yang nylekit banget dan di hadapan banyak orang.</p><p style="text-align: justify;">Aku mencoba santai dan tersenyum</p><p style="text-align: justify;">"Ibu tidak ridho aku ikut CPNS. Ridho Allah bersama ridho ibuku. In syaAllah aku ta'at dan samikna wa athokna."</p><p style="text-align: justify;">Mendengar jawabanku beliau tidak diam. Justru nerocos ngomel ngomel panjang banget.</p><p style="text-align: justify;">"Ibumu itu gimana, harusnya bersyukur punya anak cerdas. Kog apa apa nggak diizinin. Masak lihat anak sukses nggak mau. Masak minta ditemanin anaknya terus. Luar kota mau luar pulau harusnya didukung. Penting sukses. Kalau sukses kan ya orangtua ikutan sukses."</p><p style="text-align: justify;">Aku tersenyum... </p><p style="text-align: justify;">"Setiap orang memiliki pertimbangan masing masing Bu. Ada alasan tersendiri kenapa ibu tidak mengizinkan."</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-xCI-TikSOKc/YRC4lr1hP5I/AAAAAAAADb8/gFQ2T1SkIW0ra4HMH39yZeOxYaYJc3W9gCLcBGAsYHQ/s715/images%2B%252836%2529.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="429" data-original-width="715" height="192" src="https://1.bp.blogspot.com/-xCI-TikSOKc/YRC4lr1hP5I/AAAAAAAADb8/gFQ2T1SkIW0ra4HMH39yZeOxYaYJc3W9gCLcBGAsYHQ/s320/images%2B%252836%2529.jpeg" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p style="text-align: justify;">Setelah itu saya pergi. Sengaja pergi untuk menghindari debat. Seandainya saya ladeni pun mampu, tapi saya memilih pergi. Soalnya tidak untung dan tidak membawa manfaat. Alhamdulillah ada kegiatan lain yang menanti. Alhamdulillah la haula wala quwwata illa billah.</p><p style="text-align: justify;">Pertimbangan ibu kenapa aku tidak boleh ikut CPNS. Karena jurusanku kalau ikut CPNS, lokasi penempatan mayoritas di Kalimantan, Sulawesi. Sementara aku belum menikah, ibu tidak melepasku jauh tanpa pengawasan makhram. Kecuali sudah nikah keputusan diberikan sepenuhnya pada suamiku, sebab aku tanggung jawabnya. Surgaku ada pada ridho suamiku. Selama aku belum nikah, ibu ingin aku kerja di lokasi dimana ibu bapak mudah mantau. Bapak berkeyakinan kalau anak perempuan itu sampai sebelum nikah itu tanggung jawabnya dunia akherat, kalau keluar rumah malam harus ditemani makhram, dalam hal ini bapak. Jadi kemana-mana saya kalau malam ya ditemani bapak, bukan karena saya takut. Sama sekali tidak, saya pemberani. Tapi saya taat bapak, samikna wa athokna soalnya ridho Allah bersama ridho orangtua. Kedua saya justru bersyukur kalau pergi malam ditemani bapak, itu artinya bapak menjaga pergaulanku agar terhindar dari ikhtilat. Ketika orangtua membiarkan pergaulan anak bebas dan ikhtilat, maka seorang ayah juga ikut menanggung dosanya. </p><p style="text-align: justify;"><b>Aku pernah mengatakan:</b></p><p style="text-align: justify;">"Wahai ayah, jika di dunia engkau tidak mendidikku sesuai syari'at dan benar benar menjagaku dari ikhtilat. Engkau tidak mendidikku agama dan akhlak, maka kelak jika aku di akherat, engkau akan kutuntut. Maka penuhilah tanggungjawabmu secara dzohir dan batin sebagai ayah. Bukan cuman untuk duniaku tapi juga akheratku agar putrimu selamat dunia akherat dan engkau pun selamat dari tuntutan putrimu di akherat."</p><p style="text-align: justify;">Kalimat yang pernah kuucapkan ke Bapak. Itulah mengapa dari kecil sampai sekarang bapak benar benar mendidik ilmu, akhlak dan menjaga pergaulan sesuai syari'at. </p><p style="text-align: justify;">Hal yang perlu saya luruskan, tujuan tolabul ilmi adalah untuk menuntut ilmu sebagai bekal untuk beribadah, mencari ridho Allah. Jadi salah besar bagi saya pribadi kalau menuntut ilmu untuk ijazah dan pekerjaan. Saya mantab, selama kinerja bagus, kualitas bagus, pandai adaptasi kerjaan apapun bisa selama halal dan toyyib ya dimanapun bisa. Saya yakin rizki pasti cukup. Tidak hanya PNS saja yang makan, semua makhluk Allah makan.</p><p style="text-align: justify;">Selain karena memang samikna wa athokna sama ibu, saya pun berpemikiran.</p><p style="text-align: justify;">1. Misalkan saya ikut CPNS, lolos sampai final lalu ditempatkan di luar pulau. Lantas saya menikah, sementara suami saya dari Jawa. Otomatis akan LDR (Long Distance Relationship). Saya tidak mau LDR dengan suami, saya yang akan mengalah sebab kalau saya LDR, saya akan banyak kehilangan kesempatan memperoleh pahala melayani suami sebagaimana yang dilakukan oleh Sayyidah Muthi'ah ra. Kalau LDR an bagaimana mungkin saya bisa menyiapkan sarapan dan makan malam untuk suami setiap hari, sementara ini pahalanya besar. Kalau LDR, bagaimana mungkin saya bisa menyiapkan pakaian kerja, menyetrikakan, menyiapkan handuk dan alat mandi sedang ini pahalanya besar beserta pelayanan pelayanan lainnya seperti senyum di hadapan suami, menguatkan dia saat capek dan lelah, menemaninya dalam suka dan duka. Yang aku korbankan tidak ada apa-apanya dengan yang diteladankan Sayyidah Khodijah ra dan Sayyidah Muthi'ah ra. Sayyidah Khodijah ra rela meninggalkan karir dan memberikan seluruh harta, pikiran, tenaga untuk menemani suami berjuang di jalan Allah swt. Sayyidah Muthi'ah tidak berani memasukkan tamu ke dalam rumah tanpa izin suami sekalipun tamunya adalah sayyidah fatimah ra (anak rosulullah saw) dan Sayyidina Hasan ra serta Sayyidina Husain ra (cucu rosulullah saw) demi taatnya pada perintah rosulullah saw bahwa surga istri ada pada ridho suami. Hari-harinya untuk ibadah dan melayani suaminya. Saya tidak mau LDR, karena saya akan kehilangan banyak kesempatan meraih pahala melalui melayani suami. Suami dan anak adalah prioritas. Melayani suami dengan maksimal adalah ladang surgaku untuk mencapai puncak cinta tertinggi yakni meraih ridho Allah swt. Sedangkan urusan anak, in syaAllah aku ingin aku sendiri yang menjadi madrosah pertama yang mendidik ilmu dan akhlak sebelum anak kupondokkan.</p><p style="text-align: justify;">2. Mencari nafkah atau karir adalah tanggung jawab suami, sedangkan istri tugas utamanya adalah melayani suami dan anak. Meskipun begitu, saya tidak kaku, tergantung situasi dan keadaan. Bila diperlukan, misal suami menghendaki menjadi wanita karir pun, saya akan menjadi wanita karir sekaligus IRT. Tetapi meskipun menjadi wanita karir, tetap tugas utama sebagai istri dan ibu menjadi prioritas saya. Seorang istri kerja bukan sebagai tulang punggung keluarga melainkan untuk membantu perekonomian keluarga, yang bertanggung jawab mencari nafkah tetap suami. Baik menjadi IRT maupun wanita karir atau menemani suami jualan in syaAllah siap semua. Dan semua ini sudah saya pelajari ilmunya, sudah saya praktekkan juga sebagai persiapan saya. Dimana saya menyiapkan diri bisa bisnis/dagang apa saja yang halal dari online maupun offline. Biar apa? Biar misal kemungkinan suami menghendaki saya jadi IRT. Saya tetap bisa kerja dari rumah, bisnis dari rumah baik bisnis jasa maupun jualan produk.</p><p style="text-align: justify;">3. Saya mantab, bahwa rizki dijamin Allah. Kalau kualitas diri bagus, in syaAllah dimanapun akan dicari dan kesempatan akan Allah hadirkan. Bahkan burung dalam sangkar pun tetap makan, rizkinya dijamin Allah. Kecuali saya sudah nikah, sudah ikut suami dan tahu lokasi kerja suami dimana. Lantas suami mengizinkan saya ikut cpns, maka saya ikut cpns dan nyari lokasi di daerah suami barangkali ada lowongan CPNS di lokasi dimana suami saya kerja dan berdomisili. Itu pun kalau diizinkan, kembali lagi bahwa ridho Allah bersama ridho suami untuk wanita yang sudah menikah sebagaimana yang dicontohkan Sayyidah Muthi'ah ra. Alhamdulillah saya bisa kerja apa aja, jadi tidak pusing berada dimana pun. Saya pun mantab rizki pasti cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi tak akan pernah cukup untuk gaya hidup. Selama hidup penuh syukur, in syaAllah akan dicukupkan Allah. Dan prinsipku nanti jika aku sudah menjadi seorang istri, aku tidak menuntut banyaknya nafkah harta yang diberikan suami, aku akan menghormatinya jika ia sudah melaksanakan kewajibannya. Yang aku tuntut adalah kehalalan nafkah rizki yang diberikan untukku dan anak-anakku, sebab nafkah rizki yang menjadi sumber makanan (dimakan) ini menjadi rujukan atau riyadhoh untuk memiliki dzuriyah ngalim cerdas soleh solekhah serta agar dzuriyah terhindar dari maksiyat. </p><p style="text-align: justify;">Sekaligus saya jawab, kapan nikah?. In syaAllah di saat yang tepat di waktu yang tepat di jam terbang Allah, di saat saya menemukan yang mencintai saya dan saya mencintainya. Pola pikir sefrekuensi serta visi misi dunia akherat sama. In syaAllah kalau sudah menemukan yang sevisi semisi dunia akherat, ya segera. Semua kembali ke Allah. Saya tidak terlalu ambil pusing, desakan banyak pun, bullying banyak, tidak akan merubah prinsip saya. Allah yang menjamin in syaAllah. Tuhanku Ar Rohman, tak akan menyia-nyiakan pengorbananku dan persiapanku.</p><p style="text-align: justify;">Sungguh...</p><p style="text-align: justify;">Dalam keluarga itu harus ada yang mengalah, dan soal karir aku mau mengalah sama suami. Akulah yang menemani dimanapun ia bertugas kerja domisilinya. Betapa banyak kasus di lapangan yang atas izin Allah (biidznillah) kujumpai, dimana dalam keluarga yang tidak mau mengalah berujung cerai. Sebagaimana contohnya 2 kasus terakhir yang kujumpai, istrinya dari Jepara dan suaminya dari Blora. Istri tidak mau ngalah diajak suami ke Blora, suami juga tidak mau ngalah diajak berumah di Jepara. Alhasil cerai. Satu lagi, istrinya seorang bidan dari Blora, suaminya seorang sales marketing dari Jepara dan sama sama anak tunggal. Mereka sudah menikah dan sudah memiliki anak satu, tidak ada yang mau mengalah, qodarullah cerai. Saya tidak mau hal ini. Semuanya sudah saya pertimbangkan matang-matang dan akherat menjadi tujuan.</p><p style="text-align: justify;">Menerima lelaki sebagai pasangan hidup pun tidak bisa ngawur, karena menikah bukan game. Menikah adalah ibadah paling lama, sehingga saya mau yang pola pikir sefrekuensi, visi misi dunia akherat sama sehingga nanti saya dapat mengabdikan hidupku melayaninya dengan baik layaknya Zaujati Muthi'ah ra dan Zaujati Khodijah ra. Setelah menikah, surga istri ada pada ridho suami. Maka jangan salah memilih suami, salah memilih ukuran baju saja nyesalnya sebulan dua bulan. Kalau salah memilih suami, visi misi dunia akherat tidak sejalan, menyesal selamanya dan rumah tangga layaknya neraka.</p><p style="text-align: justify;">Apapun pilihanmu, pahami dimana letak surgamu. Jadikan syari'at sebagai pedoman, hakekat sebagai penyeimbang. Prioritaskan akherat, teladani ummahatul mukminin dan para orang soleh terdahulu. Semoga keberkahan untuk kita semua. Aamiin.</p><p style="text-align: justify;">Untukmu yang bertanya dan aku jawab, mohon hormati keputusanku. </p><p style="text-align: justify;">Jadi, jangan salahkan orangtuaku atas pilihanku untuk taat. Orangtuaku meminta pun jika aku tidak mau ta'at sudah barang pasti tidak kulakukan. Aku memilih taat adalah keputusanku yang kupilih. Orangtuaku mendidik kebaikan dan aku memutuskan untuk samikna wa athokna. Semoga barokah taat menjadi lantaran hidupku bahagia dunia akherat dan mendapatkan ridho Allah swt. Aamiin Ya Rabb. Ya Mujib Asa'ilin.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Salam,</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Dewi Nur Halimah </p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-33673353484680456632021-07-27T22:57:00.024-07:002023-02-19T15:13:29.491-08:00MERAIH BIRRUL WALIDAIN, MENGGAPAI RIDHO ILAHI <div style="text-align: center;"><b>MERAIH BIRRUL WALIDAIN, MENGGAPAI RIDHO ILLAHI </b></div><div style="text-align: center;"><b>*****</b></div><div style="text-align: center;"><b>Oleh Dewi Nur Halimah</b></div><div style="text-align: center;"><b><br /></b></div><div style="text-align: center;"><b>*****</b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq8VXZ8VToCJigpSTZeAJDiCCDHEHVjz_KyMOR0j-ZOQmxBYnlpkgD2WCdmkrPnEs6Lq53szyRuLTxOukywUmeAJixUDMNQEF34fOhLl8Ui1L2PFVbEreotb707247yJH1sdDNKTVDJi9IHrj1vG8tIEkPLqdkoGHLlqihtd70MRbt6gM1WtG8bfyGhA/s594/IMG-20230105-WA0001.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="594" data-original-width="516" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiq8VXZ8VToCJigpSTZeAJDiCCDHEHVjz_KyMOR0j-ZOQmxBYnlpkgD2WCdmkrPnEs6Lq53szyRuLTxOukywUmeAJixUDMNQEF34fOhLl8Ui1L2PFVbEreotb707247yJH1sdDNKTVDJi9IHrj1vG8tIEkPLqdkoGHLlqihtd70MRbt6gM1WtG8bfyGhA/s320/IMG-20230105-WA0001.jpg" width="278" /></a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ditulis berdasarkan kisah nyata penulis. Didedikasikan untuk anak-anak yang pernah mengalami atau sedang mengalami beda pendapat dengan orangtua. Ingatlah, ridho orangtuamu adalah ridho RabbMu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><b>Assalamu'alaikum. Wr. Wb</b></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Salam sejahtera untuk kaum muslimin yang membaca tulisan ini, semoga rahmat Allah swt untukmu.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebelumnya, perkenalkan namaku adalah Dewi Nur Halimah, orang-orang biasa memanggilku dengan sebutan Halimah. Aku adalah sarjana Biologi dari Universitas Diponegoro, lulus cumlaude dengan IPK 3,76 dan menjadi Mawapres (Mahasiswa Berprestasi) utama dari Biologi 2015, dan juara 2 Mawapres Fakultas Sains dan Matematika. Menyelesaikan studi tepat 4 tahun meskipun pernah sakit 6 bulan karena kecelakaan, kendati demikian aku banyak bersyukur, alhamdulillah tidak molor lulusnya. Tepat 4 tahun, normal kelulusan mahasiswa. Meskipun seandainya tidak sakit, bisa kurang dari 4 tahun.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dahulu...</div><div style="text-align: justify;">Semasa kuliah aku sangat aktif organisasi, pendiri 3 organisasi sosial dan aktif semua hingga lulus, serta aktivis lomba berbagai bidang. Dulu, aku sangat berambisi kuliah S2 dan S3 di LN. Bagiku sesuatu yang keren jika aku bisa ke LN terutama ke Amerika. Pelatihan dan persiapan pun kupersiapkan matang sejak Januari 2016 sebelum aku lulus sekitar semester 6 mau 7. Mulai pelatihan bikin letter of acceptance, recommendation letter, motivation letter, les les persiapan IELTS, dll. Alhamdulillah bimbingan lolos, maka senyumku pun sumringah. Aku pun ikut bimbingan selama 6 bulan. Seingatku waktu itu yang daftar 800 untuk ikut kelas bimbingan, yang diterima sekitar 200 saja secara nasional, lainnya gugur. Alhamdulillah aku masuk top 200 peserta terpilih, dan lolos seleksi hingga final. Alhamdulillah aku punya networking bagus, aku dekat dengan seorang dekan ITS dan beberapa dosen berprestasi dari universitas-universitas ternama. Mereka mengetahui kegigihanku, dan mereka pun merekomendasikan beasiswa professor padaku. Alhamdulillah, kabar bahagia untukku. Beasiswa ke LN itu banyak macamnya, LPDP yang paling terkenal. Namun ada juga beasiswa profesor. Sekedar informasi bahwa beasiswa laboratorium/ profesor adalah beasiswa yang diberikan profesor yang berasal dari project grant dari instansi pemerintah. Oleh karena itu, profesor membutuhkan mahasiswa untuk membantu melaksanakan proyek. Mahasiswa yang diterima harus melakukan pekerjaan di labotarium dan sekaligus belajar di perkuliahan. Biasanya yang memiliki peluang besar di beasiswa ini adalah jurusan berkaitan dengan science dan engineering, tetapi tidak menutup kemungkinan ada jurusan lain yang membuka peluang yang sama.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Persiapan matang, belajar sungguh-sungguh, hati sumringah karena dari teman teman yang dihubungi hanya aku. Aku dari UNDIP, tapi networking luas dan kujaga silaturahmiku pada siapapun yang kutemui. Alhamdulillah dipertemukan Allah swt dengan orang orang baik lintas universitas.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jalan masih panjang...</div><div style="text-align: justify;">Masih berliku, terjal dan berbatu. Di satu sisi aku sudah persiapan matang, di satu sisi beasiswa sudah di depan mata. Qodarullah ibu bapakku tidak ridho jika aku melanjutkan kuliah ke LN, apalagi ke Amerika, Jepang atau Korea.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Spontan air mataku tumpah, kenapa di saat semua tercapai, justru orangtua tidak ridho.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Kalau kamu nekad ke LN, tidak apa apa. Tapi ibu tidak meridhoimu," kata ibuku yang masih terpatri di benakku.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Spontan air mata basah kuyup membasahi pipiku.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Tapi bu, bukankah menuntut ilmu hukumnya wajib. Menuntut ilmu bukankah dari lahir hingga ke liang lahat. Bukankah nabi mengatakan bahwa tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China. China kan LN sama halnya Amerika dan Jepang. Lalu kenapa engkau tidak meridhoiku bu?," kataku dengan linangan air mata yang terus membasahi pipiku. Hatiku hancur berkeping-keping, di saat kurang selangkah berangkat, justru terjegal restu orangtua.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ibuku pun sama sama menangis, tanganku di genggam.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Nduk, menuntut ilmu hukumnya wajib tetapi ilmu agama. Hukum menuntut ilmu itu luas. Menuntut ilmu wajib fardhu ain untuk ilmu agama seperti tajwid, tauhid, fiqih, dll. Menuntut ilmu hukumnya fardhu kifayah seperti ilmu kedokteran, sains, ipa, menjahit, dll. Menuntut ilmu hukumnya haram seperti belajar ilmu sihir dan perdukunan. Sedang ilmu biologi yang mau kau lanjutkan itu hukumnya fardhu kifayah nduk, sudah banyak yang mewakili seandainya pun engkau mau lanjut di Indonesia in syaAllah tidak masalah. Ibu tidak melarangmu S2 ke LN. Boleh-boleh saja dan sah-sah saja asal kamu ditemani makhrammu, syaratnya kamu harus menikah dulu disana ditemani suamimu. Sekarang jawablah pertanyaan ibu:</div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Di LN terutama Amerika mayoritas makanannya adalah makanan haram yang dicampur minyak babi. Lalu bagaimana kamu menjaga diri dari makanan haram sementara kamu dengan sengaja mau pergi ke sana?. Tidakkah kamu takut siksa neraka? </li><li>Di LN banyak yang toharoh dengan tisu. Tisu itu tidak bersih dibuat sesuci ketika habis buang air besar. Betapa banyak mayyit di siksa di alam kubur karena tidak suci ketika bertoharoh. Bagaimana kamu menjaganya sementara kamu dengan sengaja mendatangi negara itu?</li><li>Di luar negeri terutama negara yang hendak kamu tuju. Lelaki perempuan pergaulan bebas, ikhtilat. Keluar bareng lelaki bukan makhram biasa, pergi ke klub biasa, runtang-runtung berduaan biasa, bahkan perzinaan bebas. Bagaimana kamu menjaga diri dari pergaulan bebas terutama ikhtiat dan terhindar dari zina sementara engkau sengaja datang ke sana?.</li></ol></div><div style="text-align: justify;">Jawab pertanyaan ibu nduk," kata ibu dengan linangan air mata.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Bismillah, Halimah akan menjawab pertanyaan ibu.</div><div style="text-align: justify;"><ol><li>Soal makanan ibu tidak perlu kawatir, meskipun banyak makanan yang haram, tetapi halal food di LN pun banyak soalnya mahasiswa muslim yang kuliah di sana pun banyak. Bukankah ibu juga tahu keteguhan hati Halimah selama ini untuk menjaga diri agar makanan yang masuk ke perut Halimah dengan halal. Bukankah ibu telah mendidik itu, in syaAllah itu yang akan kuterapkan. Ibu tidak perlu kawatir.</li><li>Soal toharoh, in syaAllah Halimah juga sudah belajar ini dan selama ini Halimah amalkan bukan Bu?. Iya, Halimah amalkan. Di luar negeri pun in syaAllah Halimah toharoh dengan air, bukan tisu biar bersih najisnya. Kalau tidak ada air di toiletnya, Halimah akan persiapan beli botol air untuk toharoh. Halimah yakin ketersediaan air masih ada melimpah. Kan banyak juga yang mandi. Dimanapun air dibutuhkan untuk mandi. </li><li>Putrimu bukankah tidak pernah pacaran dan selalu taat ibu. Ditembung pun tidak pacaran demi menjaga pesan ibu. Selama ini tidak pernah keluar sesama lelaki ajnabi, lalu kenapa ibu menghawatirkanku. Bukankah ibu telah mendidik tauhid untuk Halimah. Justru ini in syaAllah jadi ladang pahala Halimah buk, selain belajar sains mendalam di LN nanti Halimah akan menjadi duta Islam, Halimah akan dakwah mengajak orang masuk Islam di negara minoritas muslim itu. Bukankah ini ladang pahala. Kalau mendakwahkan Islam di negara mayoritas muslim kan wajar bu. Tapi kalau mengajak non muslim memeluk Islam di negara minoritas muslim kan luar biasa. Boleh nggeh bu, Halimah sangat ingin kesana," rayuku sembari memegang tangan ibukku.</li></ol></div><div style="text-align: justify;">"Ibu tidak mengizinkanmu nduk. Kecuali kamu ditemani makhram dalam hal ini suami. Selama di Indonesia, di Blora. Kemana pun ketika malam, bapakmu selalu menemanimu selepas magrib dan engkau selalu ditemani bapak. Di sana makhram yang menjagamu siapa?. Perzinaan banyak, pacaran banyak, boncengan laki laki perempuan bukan makhram banyak, dosa nduk. Akherat lebih utama. Ta'atilah ibukmu. Ibu ridho, penuhilah persyaratan ibu."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Saat itu juga air mataku tak terbendung. Aku bersimpuh, tangisku pun pecah. Aku renungi dalam-dalam pernyataan ibuku. Aku sempat mencurahkan kegalauan beratku pada kawan dekatku, qodarullah dia bukan menenangkan aku. Dia justru mengompori aku untuk kabur dari rumah dan nekad aja ke LN tanpa restu orangtua. Aku pun hampir termakan hasutan itu, terlebih kondisiku lagi galau-galaunya tak tahu arah. Baju-baju kukemasi ke koper, sudah ada yang mau menjemput dan mau nekad. Qodarullah saat aku mau pergi, ibu kaget dan sakit. Ibu demam, ngedrop, langsung sakit. Aku tak tega, daripada kehilangan ibu lebih baik kehilangan kesempatan kuliah di LN. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku mencoba menghubungi yang menyarankanku kabur. </div><div style="text-align: justify;">"Ibukku sakit saat mau nekad ke LN. Aku nggak tega. Kalau aku kabur, sebelum berangkat ke LN. Transitnya kemana?" tanyaku untuk mengetahui seberapa peduli ia. Apakah ia benar-benar peduli atau hanya menjebakku. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika ia peduli otomatis ia akan menjawab:</div><div style="text-align: justify;">"Kabur saja ke rumahku dulu sebelum berangkat ke LN. Sementara rawat ibumu dulu sampai sembuh baru setelah beliau sembuh, kamu nekad ke LN. Buktikan kamu bisa ke LN dan sukses belajar di sana." </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">TIDAK... </div><div style="text-align: justify;">Wallahi jawabannya tidak demikian. Ia tidak peduli denganku, dan sarannya adalah saran destruktif yang menghancurkanku dengan mengambil momen saat aku galau dan dibawah alam tidak sadar. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dia menjawab </div><div style="text-align: justify;">"Ya pergi kemana keg, terserah kamu. Ya abaikan ibumu. Itu urusanmu bukan urusanku," jawabnya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Bukankah yang nyaranin aku kabur itu kamu? Kamu kan yang nyuruh aku nekad. Kog kamu nggak peduli. Jahat kamu." </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Lah urusanmu, ngapain aku repot-repot ngurusin kamu. Saran kan nggak harus dilakukan. Salah sendiri mau melakukan."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sangat sakit rasanya... </div><div style="text-align: justify;">Sungguh, dia mengingatku kisah Nabi Adam AS, Siti Hawa, Iblis dan buah khuldi. Iblis merayu Siti Hawa dan Nabi adam untuk memakan buah khuldi yang dilarang Allah swt, tapi saat Allah swt murka pada Nabi Adam dan Siti Hawa sehingga mengeluarkannya dari surga. Iblis tidak membantu, tidak tanggung jawab atas rayuan dan sarannya. Ternyata justru mentertawakannya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari sini aku kecewa berat. Alhamdulillah Indri, sahabatku memotivasiku. Ia pun memintaku kembali ke Ibu. Aku rawat ibu hingga sembuh. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Nduk, Ibu bukan nggak boleh kamu kuliah di LN. Boleh nduk, tapi ditemani makhram, nikah dulu biar disana ditemani suamimu. Ibu tenang, kehormatanmu ibu pasrahkan pada lelaki halal yang akan menjagamu," kata Ibu sembari merangkulku. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku pun berwudhu, dalam sembab bengkak air mataku, aku mengadu ke Rabbku.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Duhai Allah, aku nikah gimana. Aku belum siap nikah. Aku siap nikah minimal usia 24 sedang usiaku baru 22. Lelaki yang cerdas sama sama mau kuliah di LN dengan Universitas tujuan sama susah ya Rabb. Adakah 😭. Haruskah aku mengurungkan mimpiku."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Beberapa hari aku mengurung diri, tiada hari tanpa nangis. Aku pun berjalan sambil berpikir tiba-tiba Allah berikan hidayah lewat kisah Juret, Tsalabah dan Uwais Al Qorni.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku pun merenung.</div><div style="text-align: justify;">"Ta'at orangtua hukumnya wajib bila orangtua meminta untuk taat ke Allah dan melakukan kebaikan. Duhai Allah, bila kupikir-pikir. Permintaan ibu semua tentang akherat. Beliau memintaku memakan makanan halal, wira' dan juga ingat siksa neraka. Beliau memintaku menjaga toharoh agar sampai benar-benar suci dari najis. Beliau memintaku untuk menjaga diri dari pergaulan dengan lelaki bukan makhram, menjaga diri agar terhindar dari zina, dan apabila keluar ditemani makhram. Masya Allah, semua itu tentang akherat. Aduhai rabbku, maafkan aku. Astaghfirulloh min kulli dzanbi."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku pun berlari, kembali menuju ibuku dan bersimpuh memohon maaf. Karena aku tak menemukan pasangan yang bisa menemaniku di LN waktu itu. Akhirnya ambisiku ke LN ku cancel. Kesempatan itu kulepas, akherat lebih kuutamakan. Ibuku, sosok wanita teguh pendirian, yang keras kepala namun teguh prinsip mengutamakan akherat dari kenikmatan duniawi. Sungguh inilah esensi cinta sejati ibukku padaku, ibuku menjagaku agar terhindar dari maksiyat dan selamat dari fitnah zaman. Esensi cinta adalah menjaga yang dicintai agar terhindar dari murka Allah. Begitu aku sadar ini, masya Allah hati terharu. Justru cintaku pada ibuku semakin besar sebab beliau teguh pendirian memikirkan akheratku.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kawanku, jika engkau berselisih pendapat dengan orangtua, jangan menceritakan masalahmu pada orang yang dekat denganmu sekalipun sahabatmu kecuali sahabat husnul khuluq yang mengingatkanmu akan akherat. Alangkah lebih baiknya konsultasi masalah sama ulama, banyak curhat ke Allah setelah solat, in syaAllah kebaikan untukmu. Tak jarang orang yang perhatian denganmu belum tentu baik, ambilah hikmah dari kisahku di atas, temanku memanfaatkan momen galauku untuk menghancurkan diriku dengan kabur. Kenapa aku percaya dia? Selama ini sebelum kejadian itu, ia tampak selalu perhatian dan baik padaku selama sekitar 1,5 tahun sebelumnya. Memang dia pernah mencintaiku, tapi cintanya tidak kubalas dan aku hanya menganggapnya sebagai sahabat. Qodarullah dendam, padahal tampak dzohir seolah tidak ada apa-apa saat kutolak dan dia tahu aku mencintai orang lain. Saat aku berselisih pendapat dengan orangtuaku, di sinilah dia dendam. Menyetirku dengan pola pikir untuk durhaka ke orangtua, alhamdulillah ada indri (sahabat sejak 2012 di Pesantren Kilat dulu) dan nasehat para ulama. Iya aku itu manteb rasanya, kalau konsultasi masalahku ke ulama. Kalau aku hidup di zaman rosulullah saw, mungkin aku langsung sowan mengkonsultasikan masalahku pada rosulullah saw layaknya Sayyidah Khaulah binti Tsalabah dan Sayyidah Atsma binti Yazid. Namun karena aku hidup di zaman akhir saat ini, maka konsultasiku adalah ke ulama seperti syarifah, habib, atau kiahi yang ahli fiqih dan ahli hikmah untuk kumintai solusi dan arahan terkait masalahku. Sejak kejadian ini, aku tidak gegabah cerita ke orang sekalipun tampak dzohir sahabatku atau orang dekatku. Apa apa ke Allah dan ulama. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gagal lanjut S2 di LN, aku pun memutuskan meniti karir untuk membantu perekonomian keluargaku. Inilah perjalanan karirku yang penuh lika liku, menembus keterbatasan, dan penuh ujian yang berbatu. Aku pun mendaftar kerja sebagai staff BD (Business Development) ke perusahaan design interior cafe. Berkas pun kukirim, alhamdulillah selected dan aku dapat panggilan wawancara. Serangkaian wawancara pun kulakukan. Usai wawancara, aku diajak diskusi sama owner perusahaannya. Kami pun bertukar pola pikir, qodarullah di sinilah aku tahu bahwa beliau adalah wahabi. Melihat potensi dan skill yang kumiliki dari CV dan hasil wawancara, alhamdulillah aku langsung accepted dan ditanya siap kerja kapan, mess sudah disiapkan dan ditawari gaji besar di atas rata-rata. Hatiku berbunga-bunga, tapi di lain sisi aku juga sedih. Owner perusahaan yang menjadi bosku nanti adalah wahabi. Pertanyaan mengepul di otakku, pulang wawancara ketika sudah sampai rumah, akankah ibu mengizinkan?.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Setelah perjalanan sekitar 3,5 jam, alhamdulillah aku pun sampai rumah. Ibuku menyambutku dengan menjawab salam begitu aku sampai rumah. Ibu pun mulai bertanya padaku.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Nduk gimana hasil wawancaranya?," tanya ibukku.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Alhamdulillah diterima buk. Bakal digaji bos di atas rata-rata. Beliau bilang skillku dibutuhkan perusahaan dan bagus," jawabku sembari senyum.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Bagaimana lingkungan kerjamu, gimana bosmu nanti?" tanya Bapak.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Alhamdulillah lingkungan islam pak, bosku juga muslim tetapi menganut aliran yang berbeda dengan kita. Jika kita ahli sunah wal jama'ah, beliau menganut aliran wahabi. Tapi bapak ibu ndak usah khawatir, Halimah teguh prinsip dan teguh pendirian. Soal kerja ya kerja secara profesional aku jual jasa ke perusahaan, soal aqidah aku tetap aswaja," paparku pada bapak ibukku.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Bapak tidak ridho kamu kerja di perusahaan milik orang wahabi. Mereka itu radikal, sedikit sedikit dibid'ahkan. Tahlilan, yasinan, berjanjen bahkan solawatan dibilang bid'ah. Bapak ibu tidak mau kamu seperti itu. Orang itu taat sama atasan yang mbayar. Kalau kamu kerja untuk mereka, perlahan otakmu pun dicuci mereka. Ya awalnya dirayu digaji diatas rata-rata, kesukaanmu diberikan semua, tapi nanti kamu dicuci pola pikirnya harus mengikuti mereka. Bapak tidak ridho dunia akherat kalau kamu kerja di sana," kata Bapakku tegas. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Ibu juga tidak ridho dunia akherat. Kita ini aswaja nduk, jangan gegara hubbud dunya menjual aqidah kita. Ibuk percaya kamu teguh prinsip, teguh pendirian. Namanya orang, dirayu terus pasti ada lemahnya apalagi kesukaanmu diiming-imingi semua. Pilih akherat nduk, belajar dari kisah ulama dan kisah wahabi di Timur Tengah. Ibu tidak ridho kamu disana. Tugas ibu mengarahkan akheratmu. Ibu tidak gila harta, hidup kalau penuh syukur pasti dicukupkan Allah. Daripada engkau beri uang dari kerja di sana yang berdampak aqidahmu rawan tergadaikan, lebih baik ibu tidak engkau beri. Prioritaskan akheratmu. Ibu gagal mendidikmu kalau kamu nekad ke sana. Cintai sholawat, yasinan, tahlilan, ahlul bait, dzuriyah rosulullah. Jangan seperti wahabi yang sedikit sedikit membid'ahkan. Toleransi tapi tetap menjaga aqidah dan syari'at," kata ibuku. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Nggeh Pak, Buk. In syaAllah Halimah akan mengirimkan surat resign. Karena Halimah minta waktu 3 hari sebelum menandatangani kontrak kerja, Halimah izin meminta ridho bapak ibu dulu," jawabku. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku pun memutuskan untuk birrul walidain dengan taat orangtua, toh orangtuaku memintaku kebaikan yakni mengutamakan akherat, mereka tidak menuntut kekayaan harta dariku tapi menuntutku taat syari'at dan hakikat serta menjalankan kebaikan. Berdasarkan pertimbangan matang, surat resign pun kukirimkan CEO. Mencoba bangkit dan tak berputus asa, aku pun melamar pekerjaan lain. Sambil apply-apply dan menunggu pengumuman panggilan kerja, aku mendirikan bimbingan belajar di rumah. Alhamdulillah ala kulli hal, ramai anak-anak les tiap hari hampir 20 - 50 anak yang datang ke rumah untuk meminta les.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada Januari 2017, aku pun pergi ke Pare, Kediri, Jawa Timur untuk bekerja di Yayasan Lembaga Bimbingan Masuk Perguruan Tinggi. Di tempat ini aku mengajar soal-soal SBMPTN tulis agar para siswa lolos SBMPTN. Alhamdulillah ala kulli hal, atas nikmat yang Allah berikan, di Pare Kediri, aku banyak belajar hal-hal baru. Selain berbaur dengan anak-anak, aku juga mencoba memahami adat setempat. Kehidupan di Pare yang tersohor sebagai kampung Inggris terlihat sangat damai dan rukun. Kepedulian masyarakat terhadap pendidikan juga sangat tinggi. Anak-anak dari berbagai penjuru seperti dari pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan lain-lainnya datang ke Pare untuk mengikuti bimbingan les bahasa Inggris. Antusiasme anak-anak yang kuajar di yayasan juga sangat tinggi. Saat kusodori soal-soal pemanasan untuk menjajaki seberapa jauh kemampuan mereka sebelum kuberikan materi, mereka sangat bersemangat menjawab. Setelah 10 hari di sana, aku izin resign karena aku harus ikut seleksi Indonesia Mengajar. Alhamdulillah aku lolos tahap administrasi seleksi Indonesia Mengajar. Tahap wawancara, psikotes, dan sebagainya lolos. Tetapi gagal di tes kesehatan, dimana aku memiliki riwayat atsma. Sementara nanti aku ditempatkan di daerah terpelosok, terdalam, dan terluar. Akhirnya aku gagal di sini, kenapa tidak diterima?. Karena tahun sebelumnya aku daftar, ada juga volunteer Indonesia Mengajar yang meninggal karena riwayat atsma. Atas pertimbangan itu di final gagal. Keselamatanku jadi pertimbangan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku mencoba tegar meskipun kenyataan pahit. Aku yakin ini adalah jalan terbaik Allah, ketika lolos semua tapi gagal di kesehatan sebab riwayat atsma. Padahal aku juga hobi muncak dan mantai, cuman dari panitia khawatir. Selanjutnya aku mendaftar sebagai Representative Delegate Trainee di PT. Nestle. Alhamdulillah lolos tahap administrasi, gagal di tahap wawancara. Tepatnya saat ditanya persyaratan bisa menyetir mobil atau tidak. Bisa menyetir mobil adalah persyaratan utama Representative Delegate Trainee karena nantinya akan diberikan fasilitas mobil untuk kerja dan karenanya wajib bisa nyetir. Sedangkan aku belum bisa menyerir mobil. Aku mencoba bangkit lagi dan tidak putus asa. Aku sadar dan menerima ini dengan lapang dada, karena memang persyaratan utama bisa nyetir mobil. </div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pulang seleksi aku naik kereta menuju Blora. Iya, dari Bandung - Blora. Di kereta, orang yang duduk disampingku ngobrol lama sama aku. Kami diskusi soal pendidikan, sosial, dan karir. Tak kusangka, di akhir diskusi beliau tertarik dengan pola pikirku dan CV-ku yang kuperlihatkan padanya dan karya-karyaku, spontan beliau memberi kontak nomor HP-nya dan memberi kartu nama. Aku pun mengucapkan terima kasih. Setelah itu aku diam, menoleh samping jendela kaca kereta sambil melihat pemandangan gelapnya malam dan kerlap-kerlip lampu mewarnai kota. Kupegang kartu nama, kulihat namanya, lalu ku searching di Google. Kalau orang terkenal, atau punya track record jejak biasanya banyak muncul di berita dan di sosmed. Kulacak semua dengan lincah sebagaimana biasanya aku intel networking. Subahanallah, ternyata keren. Beliau adalah founder sekaligus pemilik jabatan tertinggi di salah satu PT. Asuransi di Indonesia. Tak lama kemudian melihat kelincahanku, beliau melirik dan berkata. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Kamu cerdas ya, dapat kartu nama langsung searching track record jejak. Iya, aku owner perusahaan. Aku suka pola pikir, kelincahanmu, dan karya-karyamu. Kalau kamu mau, kamu boleh gabung ke perusahaan dan langsung accepted," katanya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Benar Pak?. Alhamdulillah, saya minta waktu 3 hari untuk menjawab, ya Pak. Saya mau minta izin orangtua dulu. Diizinkan tidak. Terimakasih, senang mendengar informasi ini dari Bapak." </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Begitu aku sampai rumah, aku pun memberikan kabar gembiraku terkait aku bertemu CEO asuransi dan ditawarin kerja langsung accepted di job position yang bagus. Begitu mendengar kata asuransi. Bapak langsung menjelaskan secara fiqih hukum kerja di asuransi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div>"Nduk. Kerja di asuransi konvensional itu hukumnya haram karena ghoror (untung-untungan). Contohnya gini, kamu sebagai konsumen/client asuransi kan bayar asuransi tiap bulan, tapi uangmu tidak bisa dicairkan. Bisa digunakannya kalau sakit aja atau kecelakaan. Lah kalau sehat sehat aja ya nggak bisa manfaatin. Ini namanya akalan, dosa. Kecuali asuransi syari'ah yang benar-benar menjalankan prinsip syari'ah ya halal. Prinsip syari'ah yang dihalalkan apa saja, ini nduk: </div><div><ol><li>Tidak memasukkan unsur riba dalam perhitungan premi.</li><li>Menggunakan akad asuransi yang diperbolehkan dalam Islam.</li><li>Investasi yang terdapat dalam asuransi tidak mengandung unsur riba, judi, penipuan, dll.</li><li>Perusahaan asuransi harus menerapkan prinsip syari'ah dalam menyelenggarakan asuransi syari'ah.</li><li>Pengelolaan asuransi hanya dilakukan oleh satu lembaga saja.</li><li>Besarnya premi dihitung berdasarkan rujukan tabel mortalita untuk asuransi jiwa serta morbidita untuk asuransi umum.</li><li>Perusahaan asuransi diperbolehkan menerima ujrah dari pengelolaan dana tabarru’ yang disetor nasabah.</li></ol></div><div>Bahkan nduk, sekalipun asuransi namanya syari'ah tapi kalau tidak benar benar menjalankan prinsip syari'ah ya haram. Nah pastikan dulu perusahaan asuransi yang nawarin kamu kerja itu sistem e konvensional atau syari'ah. Kalau konvensional, nggak usah diterima. Kalau sistem e syari'ah dan benar-benar menjalankan prinsip syari'ah tanpa riba dan ghoror, diambil tidak masalah," papar bapakku.</div><div><br /></div><div>Setelah kupertimbangkan matang-matang penjelasan bapak, aku pun msmilih menolak tawaran itu. Aku khawatir ghoror apalagi sudah tahu sistemnya. Aku mau rizki yang kuperoleh halal, tidak riba juga tidak ghoror. </div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div>Sebulan kemudian aku mendaftar sebagai pegawai bank. Serangkaian seleksi kulalui mulai dari dari seleksi berkas dan wawancara. Alhamdulillah ala kuli hal aku lolos diterima sebagai bank. Aku pulang dengan raut berbunga-bunga, wajah sumringah dan mata berbinar-binar. Kusampaikan kabar gembira aku diterima kerja di bank kepada orangtuaku. Sayang, kehendak Allah berkata lain. Orangtuaku tak meridhoiku bekerja di bank. Iya, aku jarang cerita soal planning, barulah kalau sudah hasil aku cerita dan minta izin. Aku lebih suka hasil bicara, masalah direstuin ya lanjut, tidak direstuin ya mundur. Biasanya diam-diam aku ikut seleksi, barulah kalau mau final berhasil aku minta restu ibu sama bapak. Ini kata orangtuaku tatkala aku minta izin kerja di bank. </div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Bapak ibu ndak ridho kamu kerja dibank. Memang ada dua ulama, ada yang membolehkan kerja di bank, ada juga yang mengharamkan. Tapi mayoritas mengharamkan. Kita ambil hukum yang hati-hati saja, wira'. Kerja di bank itu rawan riba nduk, sedang riba hukumnya haram. Memang orang nabung di bank, transfer di bank, bahkan naik haji lewat bank, tapi kan kepepet karena sistemnya begitu. Mereka tidak meminta bunga, diberi sendiri berarti kan hibah. Lah kalau sengaja kerja, gajinya dari riba orang yang hutang lak harom. Kalau masih ada kerjaan lain yang aman, pasti halalnya. Cari yang lain nduk. Ibu nggak mau makan uang riba, riba haram bukumnya, pedih siksanya. Jika kamu tetap kerja di bank ya silahkan, itu keputusanmu, itu pilihanmu. Tapi uangnya tidak usah kamu berikan kami, kami tidak mau diberi uang hasil riba, kamu makan sendiri."</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kebahagiaanku seketika pudar, wajah berseri mendadak berubah mendung bak langit yang hendak memuntahkan hujan deras. Mataku berkaca-kaca hendak memuntahkan lahar dingin di pipiku, namun sesekali aku menyekanya. Bagaimana mungkin aku bekerja untuk diriku sendiri tanpa kuberikan orangtuaku?. Tidak. Aku kerja untuk membahagiakan orangtuaku di samping diriku. Aku tak mau kerja di tempat dimana ibuku tidak mau menerima uang dariku. Bagaimana mungkin aku tega melukai hati orangtuaku terlebih ibu yang melahirkanku dan membesarkanku. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dengan linangan air mata kuputuskan resign dari bekerja di bank sebelum menandatangani kontrak kerjasama. Alhamdulillah, ridho ibu adalah ladang surgaku maka entah ibu setuju atau tidak, aku selalu meminta restu dan doa darinya. Jika direstui aku maju, jika tidak direstui maka aku mundur. Anak wajib taat orangtua selama yang diperintahkan orangtua bukan kemaksiyatan, kedzoliman, dan menyekutukan Allah swt.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Bersamaan dengan aku resign dari kerja di bank, aku mendapatkan surat panggilan kerja di perusahaan yang bergerak di bidang kelapa sawit di Kalimantan. Qodarullah, ibuku tidak merestui putrinya merantau di luar Jawa. Ibu menghawatirkan keselamatanku, terlebih aku anak perempuan. Aku pun menaati ibu sebagai bentuk birrul walidain.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada bulan April 2017, setelah resign dari kontrak kerjasama di bank dan tidak mengambil kesempatan kerja di perusahaan kelapa sawit, aku mendaftar di PT. Bimbing Island Indonesia dan diterima sebagai staff RnD (Research and Development). CEO perusahaan ini sangat baik dan sayang kepadaku, memperlakukanku layaknya anak sendiri. Aku bertemu CEO perusahaan saat aku presentasi lomba di pameran, dan beliau tertarik dengan produk inovasiku. Dari situ, aku direkrut jadi pegawainya tanpa seleksi karena beliau sudah mengetahui potensi dan kemampuanku saat presentasi lomba. Ketika berangkat ke Jakarta, sampai di stasiun pasar Senen aku dijemput supir bos untuk diantar di mess. Sebelum ke mess, saya diajak makan malam dulu di restaurant bersama keluarga bos. Suatu kebahagiaan bagiku, karyawan diperlakukan baik oleh CEO perusahaan ketika pertama kali datang.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meski pegawai baru, alhamdulillah aku sering dipercaya untuk memimpin meeting dan diajak meeting ke luar kantor, bertemu partner bisnis. Bukan hanya itu, aku juga dipercaya untuk mempresentasikan pemaparan produk dalam rangka menyambut kunjungan kerja Menteri Keuangan (Menkeu) serta Menteri Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), menyambut kunjungan kerja dari salah satu Universitas di Australia, serta presentasi produk kepada client. Alhamdulillah ala kulli hal, Allah berikan nikmat yang tak terduga nan indah.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kedekatan bos dan keluarga bos kepadaku serta kepercayaannya kepadaku yang sering kali memuji kinerjaku rupanya memicu rasa iri karyawan lain. Tak jarang mereka mengerjaiku, memfitnah hingga membuatku menangis. Pernah suatu ketika, aku dipaksa belanja ke pasar. Pekerjaan yang seharusnya tugas office boy dilempar keladaku dengan ancaman dan bentakan dari karyawan-karyawan lain. Belum fitnah lain yang membuatku menangis. Sikap karyawan yang membully dan mengerjaiku gegara iri karena aku diberi kepercayaan bos tidaklah kubalas dengan keburukan serupa. Aku tetap menyapa mereka dengan ramah ketika bertemu dan tetap kuberlakukan dengan baik. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sepulang kerja dari perusahaan, setiap habis magrib aku mengadakan bakti sosial yakni sepekan 3 kali. Aku mengajar ngaji anak-anak buruh di sekitar kawasan pabrik. Antusiasme anak-anak yang ikut mengaji alhamdulillah cukup banyak, sekitar 20-an anak. Suatu kebahagiaan bagiku bisa mengajar ngaji anak-anak buruh pabrik dan warga sekitar kompleks pabrik. Tiga kali seminggu yakni hari Senin, Rabu, dan Jum'at, aku mengajar anak-anak. Pada hari Senin mengajar fiqih, Rabu mengajar Siroh atau kisah islami, dan Jum'at mengajar Al Qur’an dan tajwid.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Pada bulan Juni 2017, tepat bulan ramadan, karena bullying dan fitnah teman-temanku kian kejam, aku memutuskan resign dari perusahaan. Sebelum pulang, aku pamitan dengan bosku (CEO Perusahaan) dan anak-anak yang kuajar ngaji. Anak-anak yang kuajar ngaji pun melepas kepergianku dengan hati sedih sebab mereka sudah nyaman kuajar ngaji, paham, dan semangat. Pun demikian dengan bosku. Bosku mengerti kejadian yang menimpaku atas laporan dari HRD, tapi beliau telat mengetahuinya. Beliau menahanku untuk tidak resign, dan hendak memberi hukuman pada karyawan yang membullyku. Tapi aku menahannya, lebih baik aku yang mengalah, in syaAllah rizki dari Allah luas untukku. Aku memikirkan nasib yang membullyku jika dia dipecat. Meskipun jahat, aku kasihan. Dia posisinya ayahnya sudah meninggal, tinggal ibu saja, sudah menikah, masih nyicil rumah, anaknya masih balita. Kalau dipecat, gimana dia bayar cicilan rumahnya, gimana dia nafkahi anaknya, gimana keluarganya. Dengan berat hati, dalam raut wajah dan mata yang berkaca kaca, bos menerima keputusanku untuk resign walau sebelumnya ditahan dan benar-benar tidak mengizinkan resign. Tapi keputusanku bulat, daripada kerja penuh dengan bullying, penuh tekanan batin, tidak nyaman, lebih baik mengalah resign dan mencari pekerjaan lain. Toh kalau memang kualitas diriku baik, in syaAllah aku akan mendapatkan pekerjaan lain dengan mudah. Mengalah bukan berarti kalah, seandainya aku meminta bos memecatnya dan membuka kedzolimannya pun bisa, tapi aku tak tega karena mengetahui keluarga yang mendzolimiku butuh dinafkahi. Mengalah bukan berarti kalah, mengalah adalah jalan kedamaian yang kupilih in syaAllah diganti Allah dengan rizki halal yang lebih baik.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya, aku melamar pekerjaan di salah satu International school di Tangerang. Mayoritas guru dan murid di sini beretnis Tionghoa. Kebanyakan dari mereka menganut agama Kristen, Katholik, dan Khong Hu Chu. Pembelajaran menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi. Seleksi menjadi guru di sini sangat ketat mulai dari seleksi berkas atau administrasi, seleksi wawancara menggunakan bahasa Indonesia, seleksi wawancara menggunakan bahasa Inggris, dan microteaching. Alhamdulillah aku lolos semuanya. Seleksi berkas, skorku paling bagus ditunjang prestasiku terbanyak dari pelamar lain. Seleksi wawancara lancar semua dan microteaching dengan standing applause dari Kepala Sekolah. Hal itu lantaran anak anak paham, bisa menjawab kuis kuisku, kelas asyik dan menyenangkan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selesai microteaching, aku istirahat. Selama istirahat dijamu dengan beberapa hidangan oleh Kepsek. Beliau juga langsung memeluk dan menjabat tanganku. Lalu aku ditanya:</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Miss halimah, pulangnya udah pesan tiket belum?" </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Sudah Bu. Tiket berangkat dan pulang sudah semua. Yang belum pesen, ya grab dari lokasi sini ke stasiun bu," jawabku sembari senyum. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tanpa pikir panjang beliau langsung buka aplikasi grab dan langsung memesankan grab untukku pulang nanti dan dibayari. Padahal jarak sekolah ke stasiun lumayan jauh. Setelah memesankan grab, beliau mengajakku keliling sekolah dan menyatakan aku diterima jadi guru di International school yang beliau pimpin. Aku ditunjukkan messku nanti selama ngajar. Aku juga diberikan fasilitas khusus untuk riset dan membimbing lomba. Di sini tidak ada satupun yang berhijab, awalnya aku dilarang berhijab. Tapi aku kekeh dan tegas kalau tidak boleh berhijab mundur. Sementara mereka sudah takjub dengan hasil seleksiku, sehingga diperbolehkan memakai hijab sendiri jika nanti aku sudah fiks mengajar di sini. Kami pun tawar menawar gaji, dan aku pun minta gaji diatas standar umumnya. Alhamdulillah di ACC. Kata kepala sekolah karena ini sesuai dengan kualitasku dan akan disampaikan ke pemilik yayasan sekolah swasta bertaraf International yang menggunakan sistem bilingual itu. Bahkan jika sudah siap, aku bisa segera TTD Kontrak dan SK Guru yang dikeluarkan oleh yayasan. Senang rasanya hatiku, karena sebelumnya pelamar lain belum dinyatakan lolos, sementara diriku langsung di ACC lolos paska microteaching. Alhamdulillah ala nikmatilah. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebelum mengambil keputusan TTD kontrak, aku meminta waktu 2 hari guna meminta izin bapak ibu. Ternyata ibuku tidak mengizinkanku bekerja di lingkungan minoritas muslim meskipun aku digaji di atas rata-rata. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Buk, Halimah ketrima kerja di International School. Alhamdulillah bakal digaji di atas rata rata guru di sana, diberi fasilitas mimpin lab buat riset dan membimbing siswa siswa untuk lomba. Mess sudah disiapkan dan fasilitas diberikan," kataku pada ibu bapak. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Alhamdulillah ibu ikutan seneng. Itu di International school ya nduk. Mayoritas di sana gimana lingkungannya?" </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Mayoritas non muslim semua. Tapi toleransi kog bu. Aku dibolehkan tetap pakai hijabku dan boleh menjalankan ibadahku serta tidak mengikuti acara ibadah mereka yang diadakan sekolah. In syaAllah ini tantangan bagiku pak bu, aku pengen jadi duta Islam disana, ini ladang dakwahku buat ngajak orang masuk islam lewat akhlak dan pola pikirku," jawabku. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Ibu tidak mau gegabah. Ibu mau hati hati. Tetangga kita ada yang kerja di lingkungan non muslim, sekarang malah murtad dan menjadi non muslim. Ibu khawatir demikian, bukan kamu yang ngajak orang-orang masuk Islam, justru kamu yang kegeret masuk non Islam meninggalkan Islam. Ibu tidak mau itu, ibu tidak tergila-gila iming iming gaji besar. Betapa ruginya bapak ibu kalau punya anak murtad. Wallahi ibu tidak merestuimu kerja di sana," kata ibuku tegas.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Keputusan ada di kamu. Kalau nekad ya silahkan. Uang dari kerja di sana tidak usah diberikan kami. Kami kehilangan kamu tidak apa apa daripada tidak bisa dinasehati. Kamu kerja di non muslim, tidak kami akui sebagai anak. Kami lebih takut kalau anak kami meninggalkan Islam daripada memiliki anak tapi tidak ta'at Allah. Hidup mati tidak apa apa kalau dalam kondisi islam, kalau dalam kondisi tidak Islam. Ini yang rugi. Harta pasti cukup kalau kita penuh syukur. Tujuanmu bagus, tapi kami khawatir akan itu. Kamu sendiri, mereka ratusan. Pertama memang kamu dirayu dengan iming iming gaji gedhe, lalu memfasilitasi kesukaanmu, setelah itu mereka pun mau feed back balasan dari semua itu. Ibu tidak mau kamu seperti tetangga kita yang murtad, " kata bapak tegas.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Air mata meluncur deras membasahi pipiku dan hijabku. Aku diam terpaku, tidak menjawab sepatah katapun. Lalu aku solat, sujud lama kutumpahkan perasaanku. Selain itu, aku curahkan masalahku pada ulama yang aku percaya yang in syaAllah ngalim lagi bijaksana. Alhamdulillah aku diarahkan untuk ta'at orangtua. Aku pun merenung, jika kupikir-pikir permintaan Bapak Ibukku baik, mereka memintaku menjaga keislamanku, memprioritaskan akheratku. Maka wajib bagiku menta'atinya sebab perintahnya baik, sesuai syari'at dan menjalankan perintah Allah. Kecuali jikalau orangtua meminta menyekutukan Allah, bermaksiyat, berbuat dzolim maka wajib ditolak, tetapi menolak pun harus dengan jalan halus.</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selanjutnya ibuku memintaku untuk aku mengajar di Yayasan Pesantren, mengajar di madrasah setingkat dengan SMP dan SMA. Memang bisyaroh mengajar di pesantren tidak sebesar di International school, tidak sebesar di Perusahaan atau instansi di kota besar, bahkan 30% dari salary sebelumnya saja tidak ada, masih jauh. Tetapi demi ta'at ibu in syaAllah berkah dunia akherat. Ibuku bilang bahwa bila aku mengajar di yayasan milik pesantren itu artinya aku turut serta memajukan pendidikan pesantren dan berkontribusi untuk kemajuan Islam di bidang pendidikan. Ibuku pun meyakinkanku bahwa dunia hanya sementara sedangkan akherat abadi. Masalah harta pasti cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup tapi tak akan pernah cukup untuk memenuhi gaya hidup. Selama hidup penuh syukur, sederhana, dan tidak neko-neko in syaAllah dicukupkan Allah dan malah masih bisa berbagi. Aku pun ta'at ibu. Bagiku ibuku adalah ladang surgaku hingga aku menikah. Setelah menikah ladang surgaku adalah ridho suamiku. Apapun yang kulakukan wajib izin bapak ibu.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Mengapa aku ta'at ibu? Karena ridho Allah bersama ridho ibuku, apalagi ibuku memintaku selalu mengutamakan akherat dan Islam. Aku selalu teringat kisah juret, Al Qomah, Tsalabah, dan Uwais Al Qorni. Ta'at ibu dalam kebaikan dan syari'at in syaAllah berkah dunia akherat. Semoga tulisan ini bermanfaat bisa menjadi inspirasi terutama bagi pemuda atau anak yang mengalami hal yang sama, keinginannya berbeda dengan orangtua dan bagaimana cara mensikapinya yang bijaksana.</div>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-46856247440312985422021-07-26T05:07:00.007-07:002023-02-23T18:19:49.872-08:00SURAT CINTA UNTUK MADRASAH PERTAMAKU<p style="text-align: center;"><b>SURAT CINTA UNTUK MADRASAH PERTAMAKU</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Dariku...</b></p><p style="text-align: center;"><b>Putri kecil yang sangat kau cintai</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-jPe6zC0PLMUNQuqoM-oYmM1zt-Fmaw2j0J3ZQL79d-eDslh4I1ApqLvmXlUkR8bg2SyMixwwdmDmDwihCTEfQUIrv2779OAUh38ztDxuFd5LnlRe7daQpqhG_RcQynaoghHlIKz4FscuuWVkVr4K_B3vMnQZ5a7r6d-MREV-9G_OgmOBoThbklq4kw/s360/images%20(19).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="360" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-jPe6zC0PLMUNQuqoM-oYmM1zt-Fmaw2j0J3ZQL79d-eDslh4I1ApqLvmXlUkR8bg2SyMixwwdmDmDwihCTEfQUIrv2779OAUh38ztDxuFd5LnlRe7daQpqhG_RcQynaoghHlIKz4FscuuWVkVr4K_B3vMnQZ5a7r6d-MREV-9G_OgmOBoThbklq4kw/s320/images%20(19).jpeg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p></p><p style="text-align: justify;"><b>Assalamu'alaikum. Wr. Wb</b></p><p style="text-align: justify;">Salam takdzimku untuk wanita paling mulia dalam hidupku, wanita yang bertaruh nyawa untuk kelahiranku ke dunia. Semoga limpahan rahmat dari Allah swt senantiasa tercurah untuk ibuku tercinta. Jantung hatiku, buah kebahagiaanku, sumber inspirasiku, dan sumber motivasiku untuk mencapai ridho rabb ilahi.</p><p style="text-align: justify;"><b>Ummi...</b></p><p style="text-align: justify;">Kutulis surat ini di hari spesialmu yang ke 48. Semoga hari-hari tuamu diselimuti kebahagiaan. Bahagiamu adalah sumber bahagiaku.</p><p style="text-align: justify;"><b>Ummi...</b></p><p style="text-align: justify;"><b>Ya qurrotul ain...</b></p><p style="text-align: justify;">Bila kukenang jasamu, samudra tinta pun tak akan habis untuk memujimu. Kutulis jasamu untuk mengingatkanku untuk senantiasa memuliakanmu dalam bingkai birul walidain sebagai jalan menggapai ridho Tuhanku.</p><p style="text-align: justify;"><b>Ummiku sayang...</b></p><p style="text-align: justify;">Engkau adalah wanita terhebat dalam hidupku. Demi menanti kelahiranku, 9 bulan engkau mengandungku. Tidurmu tak nyenyak, karena janin yang kau kandung harus kau jaga, tengkurap pun tak bisa. Kesana-kemari menggendong janinmu, tapi engkau tak pernah mengeluh bahkan dengan senang hati kau menerimanya. Bahkan tubuhmu yang langsing menjadi gendut saat engkau mengandungku. Semua itu tak kau keluhkan, engkau menerimanya dengan ikhlas, hati berbunga-bunga demi menyambut bayi mungilku waktu itu. Masya Allah, la haula wala quwwata illa billah. Seribu takjubku untukmu wahai ibuku, mentari hidupku.</p><p style="text-align: justify;"><b>Umiku sayang...</b></p><p style="text-align: justify;">Ya madrosatil ula, ya sayyidatun nisa, ya habibal qolbi...</p><p style="text-align: justify;">Bila kukenang, kasihmu tiada tara bagai mentari menyinari dunia. Betapa sabar dan penyayangnya engkau, kau berikan ASI-mu selama 2 tahun tanpa sedikitpun keluhan.</p><p style="text-align: justify;"><b>Kala kecilku... </b></p><p style="text-align: justify;">Saat aku tak bisa memakan makanan, dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, engkau suapiku pelan-pelan. Sungguh, betapa mulianya engkau wahai ibuku. Kelak ini jadi hikmah bagiku, masa tuamu adalah ladang pahala bagi putrimu untuk memuliakanmu. Menyuapimu kala engkau sakit, merawatmu dengan penuh kasih sayang, mencukupi segala kebutuhanmu dengan baik.</p><p style="text-align: justify;"><b>Kala kecilku...</b></p><p style="text-align: justify;">Seringkali suaraku seperti kaleng rombeng, kaset bobrok yang diulang-ulang. Tapi engkau tak pernah mengeluh, justru engkau semakin gemas melihatku giat berlatih berbicara. Kelak, di usiamu senja saat manula menyapa, pendengaranmu melemah. In syaAllah aku tak akan bosan mendengarkanmu mengulang-ulang perkatanmu. Akan kudengarkan semua perkataanmu sebagaimana engkau tak pernah marah mendengar ocehanku di kala kecil.</p><p style="text-align: justify;"><b>Kala kecilku...</b></p><p style="text-align: justify;"><b>Wahai ummi... </b></p><p style="text-align: justify;">Saat jalanku tertatih-tatih, dari merangkak, berdiri, dituntun berjalan, hingga berlari. Dengan sabarmu menggendongku sebelum aku bisa berjalan. Lalu dengan penuh kasih sayang kau menatihku, menuntunku hingga aku bisa berjalan bahkan bisa berlari bermain kesana-kemari. Kelak, di senja usiamu. Saat engkau kesusahan berjalan, semoga aku sabar menuntunmu, merawatmu sebagaimana kesabaranmu dulu menggendongku, menatihku, hingga menuntunku bisa berjalan dan berlari.</p><p style="text-align: justify;"><b>Ummi...</b></p><p style="text-align: justify;">Ummi dan abah adalah ladang surgaku. Aku selalu teringat bagaimana gigihnya ummi mendidikku. Dulu, tiap sore dan malam ketika SD, ibu yang mengajariku baca tulis al Qur’an, ngaji fiqih, tauhid, tajwid hingga mengajari baca tulis hitung serta wajib di hafalkan. Ibu mengajarkan putri ibu disiplin, jam belajar tepat waktu tidak molor. Bahkan nonton TV pun dijadwal selama masa sekolah, nonton TV khusus malam minggu. Selebihnya tidak boleh dan harus belajar. Selama belajar, ibu duduk di samping putri kecilmu menemaninya sampai bisa.</p><p style="text-align: justify;"><b>Ya Ummi...</b></p><p style="text-align: justify;">Aku teringat bagaimana ibu mendidik Halimah menjadi pribadi yang jujur, menepati janji dan amanah. Bagaimana tegasnya ibu dan menghukum dengan hukuman edukatif di saat putri ibu membuat kesalahan. Ibu selalu mengajarkan jangan terbiasa berbuat salah meskipun kesalahan kecil. Kesalahan kecil yang disepelekan lama-lama akan menjadi kesalahan besar.</p><p style="text-align: justify;"><b>Ya ummi...</b></p><p style="text-align: justify;">Kenangan kerja keras umi mendidik ilmu dan mendidik akhlak sangat terpatri di memoriku. Bukan hanya itu, tapi gigihnya ibu bekerja keras turut banting tulang membantu bapak untuk membahagiakan putri ibu menjadi pelecut semangat Halimah belajar, berkarya, dan bekerja. Ibu, tak ada cinta yang pengorbanannya melebihi pengorbanan jasa ibu.</p><p style="text-align: justify;"><b>Ya Ummi... </b></p><p style="text-align: justify;">Duhai kekasih hatiku, samudra cintaku, ibuku tercinta. Engkaulah wanita yang mengajarkanku sifat penyayang, kepedulian sosial lagi dermawan. Aku masih teringat tahun 2015 silam, dimana saat engkau merawatku sakit setelah kecelakaan. Dari bilik kosku, engkau pulang membawa makanan yang baru saja engkau beli dari warung makan. Makanan hangat, enak, lengkap dengan sayur dan lauk itu lantas kau bungkus di kresek dan kau buang ke tempat sampah. Waktu itu aku protes "Ibu, jangan buang-buang makanan. Apalagi makanan itu masih anget, enak. Betapa banyak di luaran sana yang kelaparan sementara ibu membuang makanan," protesku. Ibu tak menjawab sepatah kata pun. Tiba tiba ibu mengajakku berada dibalik jendela, mengintip dari balik tirai. Ternyata tiap hari di tempat sampah depan kos, tempat ibu buang sampah, ada ibu-ibu pemulung yang mungutin sampah sambil leles-leles makanan. Nah ibu melihat itu, beliau tak tega. Lantas beliau berpikir bagaimana memberi tapi yang diberi tidak malu menerimanya dan tidak merasa diberi, sodaqoh siri. Itulah mengapa ibu membuang nasi hangat biar dikira sampah, tapi diletakkan paling atas. Kalau diambil, beliau tidak malu, tidak merasa diberi karena nemu. Masya Allah, saat itu juga mataku berkaca-kaca, betapa dzolimku mengira ibuku membuang-buang nasi. Aku banyak belajar dari ibu. Sodaqoh tanpa mempermalukan yang menerimanya. Suatu ketika aku menjumpai pengemis datang ke rumah kami, ibu yang waktu itu sedang masak, pengemis itu diajak masuk, diajak makan, disuguhi banyak makanan layaknya menjamu tamu. Dari sini aku belajar, berempati. Sodaqoh ada 2, sodaqoh terang-terangan dan sodaqoh tersembunyi, semuanya baik yang tidak baik adalah bakhil (pelit) bersedekah. Tapi yang paling utama adalab sodaqoh sirri (sodaqoh sembunyi untuk menjaga kehormatan si penerima). Jika sumber sodaqohmu adalah uang pribadimu sendiri, maka alangkah baiknya sodaqoh sirri tanpa orang lain tahu. Namun jika sodaqohmu bersumber dari donasi orang-orang, atau kamu mengelola bantuan sosial pemerintah maka wajib bagimu transparan, jujur, dan amanah. Semoga rohmat Allah untuk ummi yang melatihku penyayang dan peduli. </p><p style="text-align: justify;"><b>Sungguh... </b></p><p style="text-align: justify;">Tanpa ridho ummi, putrimu tak akan bisa mendirikan dan membangun kegiatan sosial. Karena ridho ibu adalah surgaku. Terimakasih untuk selalu mendukungku meraih kebahagiaan akheratku. Terimakasih selalu melarangku tatkala aku hampir terjatuh dalam lembah dosa. Ibuku adalah guruku syari'at dan hakikat yang memberiku teladan sikap. Terimakasih ummi. </p><p style="text-align: justify;"><b>Semoga doaku diijabah ya ummi...</b></p><p style="text-align: justify;">Di kala usiamu senja nanti. Semoga engkau tidak bersusah payah banting tulang, kalau pun bekerja bukan bekerja untuk nafkah hidup, tapi bekerja sebagai hobi dan hiburan sembari solawatan. Semoga di waktu senja dan usia semakin menua, bapak ibu bisa fokus ngaji dan akherat. Gantian putri-putri ibu yang merawat dan membiayai ibu bapak, memuliakan ibu bapak sebagaimana ibu bapak merawat dan membiayai kami sewaktu kecil.</p><p style="text-align: justify;"><b>Ya ummi...</b></p><p style="text-align: justify;">Ya hubabati, ya sayyidati, ya qurrotul aini.</p><p style="text-align: justify;">Doaku selalu mengalir untukmu, sedalam samudra cinta, seluas angkasa membentang, dan sedalam lautan kasih kupanjatkan terus doaku. Semoga barokah memuliakanmu menjadi ladang surgaku untuk mencapai ridho Rabb Ilahhi.</p><p style="text-align: justify;"><b>Ya Ummi...</b></p><p style="text-align: justify;">Semoga rahmat Allah swt senantiasa tercurah untukmu. Semoga pinaringan panjang umur, kelak bisa melihat dan menyaksikan cucu-cucumu belajar hingga baligh. Semoga hidayah Allah swt senantiasa tercurah untukmu sehingga engkau tetap dalam cahaya Islam, tetap iman dan kelak akhir hayatmu husnul khotimah. Semoga engkau menjadi bagian dari para kekasih Allah, wahai wanita mulia yang bertaruh nyawa melahirkanku ke dunia.</p><p style="text-align: justify;"><b>Duhai ummiku sayang...</b></p><p style="text-align: justify;">Engkau dan bapak yang merawatku sedari kecil, engkau yang mendidik akhlakku sedari kecil. Kelak saat aku menyempurnakan separuh agamaku, surgaku berpindah tangan dari ridhomu menjadi ridho zauj-ku. Bila pengabdianku dulu sebelum zuad adalah padamu sebab engkau ladang surgaku. Kelak aku harus meninggalkanmu dan memgabdikan hidupku pada zaujku demi meraih ridho rabbku. Ummi, ketika pemgabdianku berubah ke zauji, bukan berarti aku tidak taat padamu, bukan berarti aku mengabaikanmu, tapi aku menjalankan perintah Rabb dan rosulku. In syaAllah itu adalah bentuk keberhasilanmu mendidikku yang mana surga seorang istri adalah taat suaminya dalam kebaikan dan taat ke Allah swt. Kelak taatku pada zuadku in syaAllah pahalanya aku hadiahkan untuk ummi pula, sebab ummi-lah yang mendidik akhlakku untuk taat syari'at agama, in syaAllah ini akan jadi amal jariyah ummi. Terimakasih ummi untuk selalu mengingat akheratku. Semoga hadiah surga, Allah limpahkan atas kemuliaanmu. Salam takdzimku untukmu, seribu doa kulangitkan untuk kebahagiaan dunia akheratmu ya hubabati. </p><p style="text-align: justify;"><b>Duhai ummiku sayang...</b></p><p style="text-align: justify;">Ridhomu adalah ladang surgaku. Restumu adalah jembatanku meraih ridho Rabb Alam Semesta. Doa yang paling ijabah bahkan lebih ijabah dari doa 1000 wali adalah doamu. Doakan putrimu ini menjadi mar'atus solekhah, lantas kelak ketika zuad memiliki zauj soleh yang penyayang lagi kelak putrimu menjadi zaujati solekhah yang meneladani zaujati muthi'ah dan memiliki dzuriyah soleh solekhah cerdas yang senantiasa mendoakan orangtuanya, eyang-eyangnya, guru-gurunya dan para ulama hingga rosulullah saw. Semoga kelak kita semua termasuk kekasihnya Allah, dikumpulkan bersama kekasih Allah, dan Pasti kebahagiaan hakiki di negeri akherat. Aamiin.</p><p style="text-align: justify;"><b>Wassalamu'alaikum. Wr. Wb. </b></p><p style="text-align: justify;"><b>Salam takdzimku,</b></p><p style="text-align: justify;"><b><br /></b></p><p style="text-align: justify;"><b>Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: justify;"><b>(Putri kecil yang engkau sayang dan kini beranjak dewasa).</b></p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-57530257552025733802021-07-24T15:25:00.002-07:002021-07-24T15:29:06.658-07:00UMMU SYURAIK GHAZIYAH BINTI JABIR AD DAUSIAH, PELOPOR EMANSIPASI WANITA DALAM MENYATAKAN CINTA<p style="text-align: center;"><b>UMMU SYURAIK GHAZIYAH BINTI JABIR AD DAUSIAH, PELOPOR EMANSIPASI WANITA DALAM MENYATAKAN CINTA</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-C560bho49CI/YPyUBFpmzyI/AAAAAAAADZs/eOlpAGjCTS8T9jesjZfgj5LwnIlsau7BgCLcBGAsYHQ/s834/IMG_20210716_123946.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="834" data-original-width="720" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-C560bho49CI/YPyUBFpmzyI/AAAAAAAADZs/eOlpAGjCTS8T9jesjZfgj5LwnIlsau7BgCLcBGAsYHQ/s320/IMG_20210716_123946.png" /></a></div><br /><b><br /></b><p></p><p style="text-align: justify;"><b>BIOGRAFI UMMU SYURAIK GHAZIYAH</b></p><p style="text-align: justify;">Ummu Syuraik Ghaziyah binti Jabir Ad Dausiyah adalah istri dari Abul Akr. Ketika islam tiba, Ummu Syuraik dan suaminya masuk Islam dan memilih Islam sebagai agama yang dipeluknya. Namun pilihan Ummu Syuraik Ghaziyah dan suaminya ditentang keluarga sang suami.</p><p style="text-align: justify;">Bila sekarang, memeluk agama adalah suatu kebebasan sebagai kepercayaan masing-masing tiap individu yang dijamin oleh undang-undang, sehingga wajib saling toleransi. Lain halnya dengan dulu dimana saat Islam baru pertama kali datang. Begitu seseorang memilih memeluk Islam, maka akan disiksa dengan penyiksaan yang berat oleh kaum kafir agar si pemeluk Islam murtad lantas kembali pada agama nenek moyang. Sungguh, perjuangan Islam saat pertama kali itu luar biasa penuh pengorbanan baik pengorbanan tenaga, harta, pikiran, jiwa, raga, bahkan nyawa.</p><p style="text-align: justify;">Hal serupa pun dialami oleh Ummu Syuraik Ghaziyah. Dimana saat ia memutuskan memeluk Islam, ia disiksa oleh kaum kafir dari keluarga suaminya. Bahkan ia dijemur dibawah terik matahari selama 3 hari tanpa sedikitpun diberi minum. Penyiksaan dengan tujuan agar iman Ummu Syuraik melemah lantas menyerah dan meninggalkan Islam untuk kembali memeluk agama si kafir. Pada hari ketiga penyiksaan, dimana kondisi Ummu Syuraik sangat lemah karena dehidrasi tanpa diberi minum, kaum kafirin memaksa Ummu Syuraik Ghaziyah meninggalkan Islam, namun Ummu Syuraik Ghaziyah memilih tetap berpegang teguh pada Islam.</p><p style="text-align: justify;">Di saat Ummu Syuraik Ghaziyah sangat letih, penyiksaan demi penyiksaan ia terima. Tiba-tiba datang pertolongan dari Allah swt berupa datangnya timba yang berisi air yang dapat Ummu Syuraik minum dan beliau percikkan ke kepala, wajah, dan pakaian beliau. Ya, air dari Allah swt yang bergantung antara langit dan bumi. Timba air dari Allah swt yang terletak di antara langit dan bumi itu mendekati Ummu Syuraik sebanyak 3 kali hingga beliau dapat meminumnya dan merasa segar. Kemudian Ummu Syuraik juga memercikkan air dari timba itu ke kepala, wajah, dan pakaian beliau.</p><p style="text-align: justify;">Melihat Ummu Syuraik Ghoziyah tampak segar, tidak letih dan pucat serta wajahnya basah, bajunya penuh percikan air, maka kaum kafirin pun menuduhnya telah mengambil air mereka.</p><p style="text-align: justify;">"Wahai Ummu Syuraik Al Ghaziyah, wahai musuh Allah, darimanakah kamu memperoleh air ini?" tanya seorang dari kaum kafirin.</p><p style="text-align: justify;">Ummu Syuraik Al Ghoziyah menjawab, "Sesungguhnya musuh Allah adalah orang yang menentang agama-Nya, bukan aku melainkan kalian. Adapun air ini adalah dari Allah. Dia menganugerahkannya kepadaku."</p><p style="text-align: justify;">Mereka pun tidak percaya dengan jawaban Ummu Syuraik Ghaziyah bahwa itu air kiriman dari Allah swt. Lantas mereka mengecek seluruh tempat air mereka, mereka menjumpai tak ada sedikitpun tempat air mereka yang berkurang dan masih utuh.</p><p style="text-align: justify;">Mereka takjub akan peristiwa Ummu Syuraik Ghaziyah, dari sinilah hidayah Allah swt berikan. Para kaum kafirin yang memusuhi Ummu Syuraik Ghaziyah bersaksi dan bersedia saat itu juga memeluk Islam sebagai agamanya. Akhirnya mereka semua memeluk Islam dan bergabung dengan Rosulullah saw. </p><p style="text-align: justify;">Mereka pun mengatakan: "Kami bersaksi bahwa Tuhanmu adalah Tuhan kami juga dan sesungguhnya Dzat Yang Memberimu Rizki di tempat ini setelah kami siksa adalah Dzat yang telah mensyari'atkan Islam."</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>ASAL MUASAL TURUNNYA QS. AL AHZAB: 50</b></p><p style="text-align: right;"><b>يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ إِنَّآ أَحْلَلْنَا لَكَ أَزْوَٰجَكَ ٱلَّٰتِىٓ ءَاتَيْتَ أُجُورَهُنَّ وَمَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ مِمَّآ أَفَآءَ ٱللَّهُ عَلَيْكَ وَبَنَاتِ عَمِّكَ وَبَنَاتِ عَمَّٰتِكَ وَبَنَاتِ خَالِكَ وَبَنَاتِ خَٰلَٰتِكَ ٱلَّٰتِى هَاجَرْنَ مَعَكَ وَٱمْرَأَةً مُّؤْمِنَةً إِن وَهَبَتْ نَفْسَهَا لِلنَّبِىِّ إِنْ أَرَادَ ٱلنَّبِىُّ أَن يَسْتَنكِحَهَا خَالِصَةً لَّكَ مِن دُونِ ٱلْمُؤْمِنِينَ ۗ قَدْ عَلِمْنَا مَا فَرَضْنَا عَلَيْهِمْ فِىٓ أَزْوَٰجِهِمْ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُمْ لِكَيْلَا يَكُونَ عَلَيْكَ حَرَجٌ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا </b></p><p style="text-align: justify;">"Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu isteri-isterimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan yang dikaruniakan Allah untukmu, dan (demikian pula) anak-anak perempuan dari saudara laki-laki bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara perempuan bapakmu, anak-anak perempuan dari saudara laki-laki ibumu dan anak-anak perempuan dari saudara perempuan ibumu yang turut hijrah bersama kamu dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau mengawininya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin. Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang Kami wajibkan kepada mereka tentang isteri-isteri mereka dan hamba sahaya yang mereka miliki supaya tidak menjadi kesempitan bagimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al - Ahzab Ayat 50)</p><p style="text-align: justify;">Ayat di atas turun berkenaan dengan seorang wanita yang menyerahkan dirinya untuk dinikah/diperistri Nabi Muhammad saw. Beberapa ahli tafsir, hadits, dan biografi seperti Imam Ibnu Katsir, Imam Al Wahidy, dan Imam Al Suyuthi sepakat bahwa wanita yang dimaksud dalam surat Al Ahzab ayat 50 adalah Ummu Syuraik Ghaziyah binti Jabir Ad Dausiyah. Seorang mufasir, Ibnu 'Asyur menyebutkan bahwa wanita yang menyerahkan diri untuk dinikah Nabi Muhammad saw ada 4 jumlahnya yakni Maimunah binti Al Harits, Zainab binti Khuzaimah, Khaulah binti Hakim Al Sulamiyyah, dan Ummu Syuraik Ghaziyah binti Jabir Ad Dausiyah. Dua orang pertama yakni Maimunah binti Al Harits, dan Zainab binti Khuzaimah dinikah nabi dan menjadi bagian dari istri Nabi Muhammad saw. Sedangkan dua lainnya yakni Khaulah binti Hakim Al Sulamiyyah dan Ummu Syuraik Ghaziyah binti Jabir Ad Dausiyah tidak dinikah Nabi Muhammad saw. Perlu diketahui sebagai catatan bahwa Ummu Syuraik Ghaziyah binti Jabir Ad Dausiyah menawarkan diri untuk dinikah Nabi Muhammad saw ketika beliau dalam kondisi janda, suaminya sudah wafat. </p><p style="text-align: justify;">Dari sini kita, khususnya para muslimah belajar bahwa emansipasi wanita sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad saw. Dimana pada waktu itu, budaya arab adalah lelaki yang menyatakan hendak menikahi wanita dulu, tetapi oleh lima perempuan yakni Sayyidah Khadijah binti Khuwailid, Sayyidah Maimunah binti Al Harits, Sayyidah Zainab binti Khuzaimah, Sayyidah Khaulah binti Hakim Al Sulamiyyah, dan Sayyidah Ummu Syuraik Ghaziyah binti Jabir Ad Dausiyah, mereka menyatakan cintanya terlebih dahulu pada Nabi Muhammad saw dan bersedia untuk dinikah. Di sini terdapat kesetaraan, bukan hanya lelaki saja yang boleh menawarkan diri untuk menikahi wanita, tetapi seorang wanita pun boleh menawarkan diri untuk dinikahi lelaki yang dicintainya tanpa menunggu lelaki itu terlebih dahulu menyatakan hendak menikahinya.</p><p style="text-align: justify;">Dari sini kita belajar, sebagai perempuan yang meneladani ummul mukminin. Jika kau jumpai lelaki soleh, berilmu, berakhlakul karimah yang bertanggung jawab yang in syaAllah siap menjadi imam yang menafkahi dzahir batin, engkau diperbolehkan untuk menawarkan diri untuk dinikahinya jika ia berkenan. Tapi perlu diingat, meminta untuk dinikah bukan menyatakan cinta untuk berpacaran. Menikah adalah ibadah yang diridhoi Allah swt, sedangkan pacaran adalah perbuatan mendekati zina yang diharamkan Allah swt. Cinta sejati ditempuh dengan jalan halal bukan dengan maksiyat pada Allah swt. Jangan mengajak pacaran, tapi ajaklah menikah jika sudah siap ilmu, mental, dan ekonomi untuk menikah. Jadi kalian para wanita, ketika engkau sudah siap umur menikah, mencintai lelaki soleh cerdas berkhlakul karimah, kalian boleh menyatakan cinta dahulu dan memintanya untuk dinikahinya apabila berkenan. Dan ketika menikah, niatkan menikah untuk beribadah semata-mata meraih ridho Allah swt. Dapat disimpulkan bahwa meminta lelaki yang kita cintai untuk menikahi kita bukanlah hal tabu, hal memalukan yang norak karena para ummul mukminin pun telah memberikan teladan. Hal yang memalukan, tabu, dan norak adalah bangga maksiyat tanpa malu justru dipertontonkan seperti pacaran bahkan zina hingga hamil dan melahirkan anak hasil perzinaan. Semoga rahmat Allah swt untuk para muslimah yang menjaga muru'ahnya dengan menjaga keteguhan hati untuk menta'ati syari'at Islam yang ditetapkan Allah swt. Aamiin.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>SUMBER REFERENSI:</b></p><p style="text-align: justify;">Ibnu 'Asyur, Thahir. At-Tahrir wa At-Tanwir, Al Maktabah Asy Syamilah.</p><p style="text-align: justify;">Thabaqat Ibnu Sa'ad, VIII: 154-155.</p><p style="text-align: justify;">Umairah, Abdurrahman. 2021. Tokoh - Tokoh yang Diabadikan dalam Al Qur’an. Jakarta: Gema Insani Press. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>CATATAN:</b></p><p style="text-align: justify;">Semoga tulisan ini menginspirasi. Tulisan ini penulis hadiahkan pada orangtua penulis wabil khusus ibunda tercinta yakni ibu Mahzunah dan ayahanda tercinta Bapak Masdari beserta para guru madrasah penulis maupun ustads, ustadzah, dan kiahi penulis. Mohon maaf apabila ada kekurangan dalam tulisan ini, semua kekurangan karena kurangnya ilmu al faqir Halimah binti Masdari. Dan segala kebenaran datangnya dari Allah swt. Semoga kisah kisah tauladan ini semakin dikenal dan dicintai masyarakat terlebih Umat Muslim di dunia. Besar harapan penulis agar cinta ummat muslim pada ummahatul mukminin melebihi gandrungnya para pemuda pada budaya barat maupun korea. Sebab kelak saat di yaumil qiyamah yang kita harapkan adalah syafaat dari rosulullah saw dan khusus wanita, kita akan sangat mengharap syafa't dari ummul mukminin kita yakni Sayyidah Fatimah Az Zahra Wal Batul. Berhati-hatilah dalam mencintai (gandrung) sebab para pecinta kelak di akherat akan dikumpulkan dengan yang dicintainya. Bila mencintai ahli maksiyat, naudzubillah bila dikumpulkan dengan ahli maksiyat yang disiksa, sedangkan kita tidak ikut maksiyatnya hanya karena cinta. Maka cintailah orang orang soleh, ulama, sohabat Nabi, dan Nabi beserta ahlul bait. Semoga keberkahan menyelimuti hari-hari kita dari dunia hingga akherat.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Salam,</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Dewi Nur Halimah</p><p style="text-align: justify;">(Halimah Az Zahra)</p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-1755014002024038452021-07-21T05:15:00.008-07:002021-07-21T05:25:18.895-07:00BAROKAH CERDASNYA SAYYIDAH KHAULAH BINTI TSALABAH<p style="text-align: center;"><b>BAROKAH CERDASNYA SAYYIDAH KHAULAH BINTI TSALABAH</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-9QX9BVTeS6U/YPgQG9Sf0bI/AAAAAAAADZk/0oavIB5FDms9FLpsSyj9u-9SPR1-nUkMQCLcBGAsYHQ/s720/IMG-20200814-WA0033.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="720" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-9QX9BVTeS6U/YPgQG9Sf0bI/AAAAAAAADZk/0oavIB5FDms9FLpsSyj9u-9SPR1-nUkMQCLcBGAsYHQ/s320/IMG-20200814-WA0033.jpg" /></a></div><br /><b><br /></b><p></p><p style="text-align: justify;"><b>BIOGRAFI SAYYIDAH KHAULAH</b> </p><p style="text-align: justify;">Sayyidah Khoulah binti Tsalabah bin ashram adalah wanita solekhah dari golongan Anshar. Suaminya bernama Sayyidina Aus bin Shamit ra (saudara lelaki dari Sayyidina Ubaidah bin Shamit ra). Sayyidina Aus memeluk Islam sejak awal ketika Islam dibawa rosulullah saw. Sayyidina Aus ra turut serta berperang salam perang badar, perang uhud, perang khandaq dan peristiwa perang lainnya bersama rosulullah saw. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>KEMULIAAN SAYYIDAH KHAULAH BINTI TSALABAH RA DI HADAPAN SAYYIDINA UMAR BIN KHATTAB.</b></p><p style="text-align: justify;">Pada suatu hari di masa kepemimpinan Kholifah Umar bin Khattab ra, beliau sedang menunggang kuda dan diiringi banyak orang prajurit istana. Tiba-tiba di pertengahan perjalanan, Sayyidina Umar bin Khattab dihentikan oleh seorang wanita tua bernama Sayyidah Khaulah binti Tsalabah ra dan Sayyidina Umar bin Khattab pun berhenti.</p><p style="text-align: justify;">Sayyidah Khaulah binti Tsalabah berkata: "Wahai Umar, dahulu engkau dipanggil Umar Kecil (ketika engkau masih kecil), lantas engkau dipanggil Umar (ketika dewasa). Sekarang engkau dipanggil amirul mukminin, maka bertakwalah engkau. Wahai Umar, barangsiapa meyakini adanya kematian, maka ia akan takut kehilangan kesempatan. Dan barangsiapa meyakini adanya hari perhitungan amal, maka ia pasti takut akan siksa."</p><p style="text-align: justify;">Sayyidina Umar bin Khattab ra pun menyimak nasehat Sayyidah Khaulah ra dengan seksama dengan berdiri. Orang-orang pun terheran bagaimana mungkin seorang khalifah yang setara dengan presiden mau berhenti hanya untuk mendengarkan nasehat perempuan biasa lagi tua.</p><p style="text-align: justify;">Seorang pun bertanya pada Sayyidina Umar bin Khattab ra: "Wahai amirul mukminin, mengapa engkau mau berdiri untuk mendengarkan nasehat wanita tua renta itu?."</p><p style="text-align: justify;">Sayyidina Umar bin Khattab ra pun menjawab: "Demi Allah, seandainya beliau (Sayyidah Khaulah ra) menahanku dari permulaan siang hingga akhir siang, aku tidak akan bergeser kecuali untuk sholat fardhu. Tahukah kalian siapa wanita tua renta itu?. Dia adalah Khaulah binti Tsalabah. Allah swt mendengar perkataannya dari atas tujuh langit. Jika Allah swt mendengar ucapan beliau (Sayyidah Khaulah ra), lantas aku yang sebagai makhluknya Allah swt, pantaskah aku tidak mendengarkannya?."</p><p style="text-align: justify;">Masya Allah begitu mulianya Sayyidah Khaulah ra hingga Sayyidina Umar ra pun memuliakannya. Bahkan Allah swt pun jua memuliakan beliau, berkat kesolihatannya dan kecerdasannya. Wanita yang mencintai rabbnya dengan ilmu.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>SEBAB TURUNNYA QS. AL MUJADALAH AYAT 1-4. </b></p><p style="text-align: justify;">Pada suatu ketika, Sayyidina Aus bin Shamit ra (suami Sayyidah Khaulah ra) yang sudah tua renta (manula) meminta Sayyidah Khaulah untuk berhubungan suami istri dengannya, namun Sayyidah Khaulah menolak. Sayyidina Aus ra pun berkata:</p><p style="text-align: justify;">"Bagiku engkau seperti punggung ibuku."</p><p style="text-align: justify;">Perlu diketahui bahwa budaya Indonesia berbeda dengan budaya arab. Jika di Indonesia seorang lelaki mengatakan:</p><p style="text-align: justify;">"Engkau mirip ibuku"</p><p style="text-align: justify;">Itu artinya perempuan itu istimewa dan bersifat penyayang sehingga membuat lelaki itu mencintainya.</p><p style="text-align: justify;">Lain halnya di Indonesia, di arab ketika seorang lelaki mengatakan:</p><p style="text-align: justify;">"Engkau seperti ibuku". Artinya seorang wanita sudah haram untuk digaulinya sebab seperti ibunya sendiri.</p><p style="text-align: justify;">Maka saat itu juga Sayyidina Aus ra pun telah mengucapkan dzihar. Jika seorang suami mengucapkan dzihar, maka sama halnya ia mengucapkan cerai.</p><p style="text-align: justify;">Ketika tidak dikuasai amarah, Sayyidina Aus ra pun menyesal telah mengucapkan itu pada istrinya. Sayyidina Aus ra pun mengira bahwa istrinya sudah tidak halal baginya. Maka Sayyidina Aus ra pun mengatakan pada Sayyidah Khaulah ra:</p><p style="text-align: justify;">"Tidaklah aku melihatmu melainkan engkau haram bagiku."</p><p style="text-align: justify;">Sayyidah Khaulah ra pun sedih, kecewa dan menangis. Namun, beliau adalah sosok yang cerdas. Sayyidah Khaulah ra pun mendatangi rosulullah saw dan mengadukan permasalahannya.</p><p style="text-align: justify;">"Ya rosulullah saw, Sayyidina Aus ra telah memakan masa mudaku. Aku pun sudah melahirkan banyak anak untuknya. Tetapi ketika aku sudah tua dan aku tidak bisa melahirkan anak lagi untuk dia, dia mengucapkan dzihar padaku. Sungguh ini tidak adil bagiku. Demi Allah, sungguh aku mengadu kepadamu."</p><p style="text-align: justify;">Sayyidah Khaulah ra tidak henti-hentinya mengadu ke rosulullah saw perihal dzihar yang diucapkan Sayyidina Aus ra, hingga Jibril membawa QS. Al Mujadalah ayat 1 - 4:</p><p style="text-align: justify;"><b>AYAT 1</b></p><p style="text-align: right;"><b>بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ قَدْ سَمِعَ ٱللَّهُ قَوْلَ ٱلَّتِى تُجَٰدِلُكَ فِى زَوْجِهَا وَتَشْتَكِىٓ إِلَى ٱللَّهِ وَٱللَّهُ يَسْمَعُ تَحَاوُرَكُمَآ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌۢ بَصِيرٌ</b></p><p style="text-align: justify;">Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.</p><p style="text-align: right;">«<b>قد سمع الله قول التي تجادلك» تراجعك أيها النبي «في زوجها» المظاهر منها وكان قال لها: أنت عليَّ كظهر أمي، وقد سألت النبي صلى الله عليه وسلم عن ذلك فأجابها بأنها حرمت عليه على ما هو المعهود عندهم من أن الظهار موجبه فرقة مؤبدة وهي خولة بنت ثعلبة، وهو أوس بن الصامت «وتشتكي إلى الله» وحدتها وفاقتها وصبية صغارا إن ضمتهم إليه ضاعوا أو إليها جاعوا «والله يسمع تحاوركما» تراجعكما «إن الله سميع بصير» عالم.</b></p><p style="text-align: justify;">(Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu) yakni seorang wanita yang melapor kepadamu, hai nabi (tentang suaminya) yang telah mengucapkan kata-kata dzihar kepadanya. Suami wanita itu berkata kepadanya, "Kamu menurutku bagaikan punggung ibuku." Lalu wanita itu menanyakan hal tersebut kepada Nabi saw., maka beliau menjawab bahwa dia haram atas suaminya. Hal ini sesuai dengan tradisi yang berlaku di kalangan mereka, bahwa dzihar itu akibatnya adalah perpisahan untuk selama-lamanya. Wanita yang dimaksud bernama Khaulah binti Tsa'labah, sedangkan suaminya bernama Aus bin Shamit (dan mengadukan halnya kepada Allah) yakni tentang keadaannya yang tidak mempunyai orang tua dan famili yang terdekat, serta keadaan ekonominya yang serba kekurangan, di samping itu ia menanggung beban anak-anaknya yang masih kecil-kecil; apabila anak-anaknya dibawa oleh suaminya, niscaya mereka akan tersia-sia dan tak terurus lagi keadaannya tetapi apabila anak-anak itu di bawah pemeliharaannya, niscaya mereka akan kelaparan. (Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua) dialog kamu berdua. (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat) artinya Maha Mengetahui.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>AYAT 2</b></p><p style="text-align: right;"><b>ٱلَّذِينَ يُظَٰهِرُونَ مِنكُم مِّن نِّسَآئِهِم مَّا هُنَّ أُمَّهَٰتِهِمْ ۖ إِنْ أُمَّهَٰتُهُمْ إِلَّا ٱلَّٰٓـِٔى وَلَدْنَهُمْ ۚ وَإِنَّهُمْ لَيَقُولُونَ مُنكَرًا مِّنَ ٱلْقَوْلِ وَزُورًا ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌ</b></p><p style="text-align: justify;">Orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.</p><p style="text-align: right;">«<b>الذين يظَّهَّرون» أصله يتظهرون أدغمت التاء في الظاء، وفي قراءة بألف بين الظاء والهاء الخفيفة وفي أخرى كيقاتلون والموضع الثاني كذلك «منكم من نسائهم ما هن أمهاتهم إن أمهاتهم إلا اللأئي» بهمزة وياء وبلا ياء «ولدنهم وإنهم ْ» بالظهار «ليقولن منكرا من القول وزورا» كذبا «وإن الله لعفو غفور».</b></p><p style="text-align: justify;">(Orang-orang yang menzihar) asal kata yazhzhahharuuna adalah yatazhahharuuna, kemudian huruf ta diidgamkan ke dalam huruf zha sehingga jadilah yazhzhahharuuna. Akan tetapi menurut suatu qiraat dibaca dengan memakai huruf alif di antara huruf zha dan ha, sehingga bacaannya menjadi yazhaaharuuna. Menurut qiraat lainnya dibaca seperti wazan yuqaatiluuna, yakni menjadi yuzhaahiruuna. Lafal yang sama pada ayat berikutnya berlaku pula ketentuan ini (istrinya di antara kalian, padahal tiadalah istri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita-wanita) lafal allaaiy dapat dibaca dengan memakai huruf ya dan dapat pula dibaca tanpa ya (yang melahirkan mereka. Sesungguhnya mereka) dengan melakukan zihar itu (sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan yang mungkar dan dusta). (Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun) kepada orang yang melakukan zihar dengan pembayaran kifarat.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>AYAT 3</b></p><p style="text-align: right;"><b>وَٱلَّذِينَ يُظَٰهِرُونَ مِن نِّسَآئِهِمْ ثُمَّ يَعُودُونَ لِمَا قَالُوا۟ فَتَحْرِيرُ رَقَبَةٍ مِّن قَبْلِ أَن يَتَمَآسَّا ۚ ذَٰلِكُمْ تُوعَظُونَ بِهِۦ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ</b></p><p style="text-align: justify;">Orang-orang yang mendzihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.</p><p style="text-align: right;">«<b>والذين يظاهرون من نسائهم ثم يعودوا لما قالوا» أي فيه بأن يخالفوه بإمساك المظاهر منها الذي هو خلاف مقصود الظهار من وصف المرأة بالتحريم «فتحرير رقبة» أي إعتاقها عليه «من قبل أن يتماسا» بالوطء «ذلكم توعظون به والله بما تعملون خبير».</b></p><p style="text-align: justify;">(Dan orang-orang yang mendzihar istri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan) tentang dzihar ini, seumpama dia bersikap berbeda dengan apa yang telah dikatakannya itu, yaitu dengan cara tetap memegang istri yang didziharnya. Sedangkan perbuatan ini jelas bertentangan dengan maksud tujuan daripada perkataan dzihar, yaitu menggambarkan istri dengan sifat yang menjadikannya haram bagi dia (maka memerdekakan seorang budak) maksudnya wajib atasnya memerdekakan seorang budak (sebelum kedua suami istri itu bercampur) bersetubuh. (Demikianlah yang diajarkan kepada kalian, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan).</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>AYAT 4</b></p><p style="text-align: right;"><b>فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ مِن قَبْلِ أَن يَتَمَآسَّا ۖ فَمَن لَّمْ يَسْتَطِعْ فَإِطْعَامُ سِتِّينَ مِسْكِينًا ۚ ذَٰلِكَ لِتُؤْمِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ۚ وَتِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ ۗ وَلِلْكَٰفِرِينَ عَذَابٌ أَلِيمٌ</b></p><p style="text-align: justify;">Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang kafir ada siksaan yang sangat pedih.</p><p style="text-align: right;">«<b>فمن لم يجد» رقبة «فصيام شهرين متتابعين من قبل أن يتماسا فمن لم يستطع» أي الصيام «فإطعام ستين مسكينا» عليه: أي من قبل أن يتماسا حملا للمطلق عل المقيد لكل مسكين مد من غالب قوت البلد «ذلك» أي التخفيف في الكفارة «لتؤمنوا بالله ورسوله وتلك» أي الأحكام المذكورة «حدود الله وللكافرين» بها «عذاب أليم» مؤلم.</b></p><p style="text-align: justify;">(Maka barang siapa yang tidak mendapatkan) budak (maka wajib atasnya berpuasa dua bulan berturut-turut, sebelum keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak mampu) melakukan puasa (memberi makan enam puluh orang miskin) diwajibkan atasnya, yakni sebelum keduanya bercampur kembali sebagai suami istri; untuk tiap-tiap orang miskin satu mudd makanan pokok negeri orang yang bersangkutan. Kesimpulan hukum ini berdasarkan pemahaman menyamakan pengertian yang mutlak dengan yang muqayyad. (Demikianlah) keringanan ini dengan memakai kifarat (supaya kalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah) yakni hukum-hukum tersebut (batasan-batasan Allah, dan bagi orang-orang yang ingkar) kepada batasan-batasan atau hukum-hukum Allah itu (azab yang sangat pedih) atau siksaan yang amat menyakitkan.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Setelah ayat-ayat itu turun, Rosulullah saw pun memerintahkan Aus membayar kaffarat sesuai dengan ketentuan dalam ayat-ayat tersebut sebagai konsekuensi atas dziharnya.</p><p style="text-align: justify;">Rosulullah saw bersabda: "Merdekakan seorang budak!"</p><p style="text-align: justify;">Sayyidina Aus ra menjawab: "Saya tidak mampu."</p><p style="text-align: justify;">Rosulullah saw pun berkata: "Maka berpuasalah 2 bulan berturut-turut."</p><p style="text-align: justify;">Sayyidina Aus ra menjawab: "Saya ini kalau dalam sehari tidak makan 3 kali, maka penglihatan mataku akan suram."</p><p style="text-align: justify;">Rosulullah saw pun berkata: "Kalau begitu, berilah makan 60 orang miskin."</p><p style="text-align: justify;">Sayyidina Aus ra menjawab: "Saya tidak mampu memberikan makan 60 fakir miskin, kecuali jika engkau membantuku."</p><p style="text-align: justify;">Akhirnya Rosulullah saw pun membantu Sayyidina Aus ra dengan memberi makanan pada 60 fakir miskin sebanyak 16 sha' (sekitar 400 kg).</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Masya Allah, barokah cerdasnya Sayyidah Khaulah binti Tsalabah yang mengadukan kekecewaanya pada rosulullah saw dan terus mengadu menggugat keadilan bagi perempuan. Keluhannya dijawab Allah swt lewat ayat-ayat Qur’an yang dibawakan malaikat Jibril untuk diturunkan pada Rosulullah saw. Wanita cerdas menanyakan permasalahannya pada rosulullah di zaman rosulullah saw. Wanita cerdas pada zaman keholifahan sohabat Nabi, menanyakan permasalahan hukum dan fiqih pada sohabat. Wanita cerdas pada zaman ini, menanyakan hukum fiqih dan permasalahannya pada Allah swt melalui ulama yang ahli hukum. Dari sini kita belajar, ketika ada permasalahan maka adukan pada Allah melalui menyampaikan permasalahan kita pada ulama untuk diberikan tawaran solusi yang bijaksana lagi maslahah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>SUMBER REFERENSI:</b></p><p style="text-align: justify;">At Thabary, Abu Ja'far. Jami' al Bayan fi Ta'wil al Qur’an. Al Maktabah Asy Syamilah. </p><p style="text-align: justify;">Al Baghawiy, Abu Muhammad. Ma'alim al Tanzil. Al Maktabah Asy Syamilah.</p><p style="text-align: justify;">Al Qurtubiy, Syamsuddin. Tafsir Al Qurtubiy. Al Maktabah Asy Syamilah.</p><p style="text-align: justify;">Katsir, Ibnu. Tafsir Al Qur’an Al Azhim. Al Maktabah Asy Syamilah.</p><p style="text-align: justify;">Umairah, Abdurrahman. 2001. Tokoh-Tokoh yang Diabadikan Al Qur’an. Jakarta: Gema Insani Press.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>CATATAN:</b></p><p style="text-align: justify;">Semoga tulisan ini menginspirasi. Tulisan ini penulis hadiahkan pada orangtua penulis wabil khusus ibunda tercinta yakni ibu Mahzunah dan ayahanda tercinta Bapak Masdari beserta para guru madrasah penulis maupun ustads, ustadzah, dan kiahi penulis. Mohon maaf apabila ada kekurangan dalam tulisan ini, semua kekurangan karena kurangnya ilmu al faqir Halimah binti Masdari. Dan segala kebenaran datangnya dari Allah swt. Semoga kisah kisah tauladan ini semakin dikenal dan dicintai masyarakat terlebih Umat Muslim di dunia. Besar harapan penulis agar cinta ummat muslim pada ummahatul mukminin melebihi gandrungnya para pemuda pada budaya barat maupun korea. Sebab kelak saat di yaumil qiyamah yang kita harapkan adalah syafaat dari rosulullah saw dan khusus wanita, kita akan sangat mengharap syafa't dari ummul mukminin kita yakni Sayyidah Fatimah Az Zahra Wal Batul. Berhati-hatilah dalam mencintai (gandrung) sebab para pecinta kelak di akherat akan dikumpulkan dengan yang dicintainya. Bila mencintai ahli maksiyat, naudzubillah bila dikumpulkan dengan ahli maksiyat yang disiksa, sedangkan kita tidak ikut maksiyatnya hanya karena cinta. Maka cintailah orang orang soleh, ulama, sohabat Nabi, dan Nabi beserta ahlul bait. Semoga keberkahan menyelimuti hari-hari kita dari dunia hingga akherat.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>Salam,</b></p><p style="text-align: justify;"><b><br /></b></p><p style="text-align: justify;"><b><br /></b></p><p style="text-align: justify;"><b>Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: justify;"><b>(Halimah Az Zahra)</b></p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-25846171578052003532021-07-11T14:28:00.005-07:002023-02-19T14:25:24.158-08:00IKHLASKAN YANG PERGI, IN SYAALLAH DIGANTI ALLAH YANG LEBIH BAIK LAGI<p style="text-align: center;"><b>IKHLASKAN YANG PERGI, IN SYAALLAH DIGANTI ALLAH YANG LEBIH BAIK LAGI</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: center;"><b> </b></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPDMxsvAQFTzl8vFkgLSB1Zbi5lzFJe9NvQ5nj7zcH_kvDHfTMsBHlj9JsvmZGDDUMfGVyWOpSAHKO-9Uj_YFBJyiiswPteufeqbXmy08VWiSCe8jmljN6XdndRbv1wD-NuFNr8gu7POfYt2BqMphj7lQ86Uqi5B4kqI8FhWY3rAg8kuEJE7FTenwFZQ/s554/images%20(22).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="554" data-original-width="554" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPDMxsvAQFTzl8vFkgLSB1Zbi5lzFJe9NvQ5nj7zcH_kvDHfTMsBHlj9JsvmZGDDUMfGVyWOpSAHKO-9Uj_YFBJyiiswPteufeqbXmy08VWiSCe8jmljN6XdndRbv1wD-NuFNr8gu7POfYt2BqMphj7lQ86Uqi5B4kqI8FhWY3rAg8kuEJE7FTenwFZQ/s320/images%20(22).jpeg" width="320" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p style="text-align: justify;">Pernahkah kita jatuh cinta pada seseorang dengan cinta yang luar biasa?. Pernahkah kita tersadar bahwasanya cinta kita terhadap seseorang barangkali lebih besar dari cinta kita pada Allah swt sehingga Allah swt cemburu dan mengambil seseorang yang kita cintai?. Jika belum pernah, semoga engkau tidak mengalami demikian. Jika sudah pernah, semoga engkau bisa belajar mengikhlaskan.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span style="text-align: justify;">Ukhti fillah...</span></div><p style="text-align: justify;">Mari menelisik sejenak, mengingat kisah Nabi Ibrahim AS. Nabi Ibrahim AS sangat mencintai putra lelakinya yakni Nabi Ismail AS. Karena cintanya ke Nabi Ismail AS sangat besar, maka Allah swt pun cemburu. Allah swt menguji cinta Nabi Ibrahim AS dengan memintanya untuk menyembelih Nabi Ismail AS. Jika Nabi Ibrahim AS lebih cinta putranya, maka ia tidak melaksanakan perintah Tuhannya. Jika Nabi Ibrahim AS lebih mencintai Allah swt, maka mengorbankan putranya untuk Allah swt.</p><p style="text-align: justify;">Bayangkan, lagi cinta-cintanya memiliki anak lelaki. Karena selama bertahun-tahun menikah dengan Sayyidah Sarah ra belum jua dikaruniai anak. Lalu menikah dengan Sayyidah Hajar dan dikaruniai anak lelaki yakni Nabi Ismail AS. Diminta Allah untuk disembelih. Hati ayah mana yang tega menyembelih anaknya. Tapi bagaimana lagi, ini permintaan Rabb Alam Semesta. Nabi Ismail AS secara nasab aliran darah memang putra Nabi Ibrahim AS, tapi hakekatnya Nabi Ismail AS adalah milik Allah. Maka sudah seyogyanya, sesuatu yang dipinjamkan diminta kembali yang memiliki harus dikembalikan. Dengan hati berat dan penuh air mata, Nabi Ibrahim AS pun ikhlas mengembalikan Nabi Ismail AS pada Dzat Yang Menciptakannya sebab cintanya ke Allah swt lebih besar dari cintanya pada putranya.</p><p style="text-align: justify;">Ujian cinta pun terlaksana, ketika di bukit dan Nabi Ibrahim AS hendak memenggal leher Nabi Ismail AS. Allah swt menggantikan Nabi Ismail AS dengan domba, sehingga Nabi Ismail AS tetap hidup. Hakekatnya Allah swt menguji cinta Nabi Ibrahim AS lebih besar mana, cinta pada Tuhannya atau cinta pada putranya. Sebab cinta pada Allah swt lebih besar, maka Allah swt berikan dua-duanya yakni cinta Allah swt dan Nabi Ismail AS. Nabi Ibrahim AS mendapatkan cinta Allah swt dan Nabi Ismail AS tidak jadi disembelih. Jadilah ini asal muasal idul adha yaitu hari pengorbanan. Karena cinta butuh pengorbanan sebagai pembuktian.</p><p style="text-align: justify;">Ukhti fillah...</p><p style="text-align: justify;">Salah satu ujian cinta adalah ditinggalkan disaat sayang-sayangnya. Lalu bagaimana sikap kita saat ditinggalkan orang yang paling kita cintai?. Sabar dan selalu husnudzan, seseorang yang Allah swt ridhoi pasti Allah swt persatukan, dan kedua hati akan mudah untuk bersama dan saling melengkapi. Namun jika saling cinta tak direstui Allah swt, barangkali jika dipaksa bersatu maka mudhorot yang akan terjadi. Ingatlah ukhtiku sayang, lebih baik diselamatkan Allah dengan gagalnya rencana yang kita buat sendiri daripada kita dihancurkan rencana yang kita buat sendiri.</p><p style="text-align: justify;">Ingatlah ukhtiku sayang, sebelum kita diuji. Terlebih dahulu para ummahatul mukminin dan para wanita solekhah terdahulu pun jua diuji. Kita dapat meneladani kesabaran dan keteguhan hati mereka menerima ujian Allah swt.</p><p style="text-align: justify;">Tahukah engkau solihatku sayang, kedua putri rosulullah saw pun pernah bersedih sangat dalam karena ditinggalkan (diceraikan). Sayyidah Ruqayyah binti Muhammad dinikahi oleh Utbah bin Abu Jahal. Sedangkan Sayyidah Ummu Kultsum menikah dengan Utaibah bin Abi Lahab. Namun saat Islam datang, mereka para suami kedua putri rosulullah saw yakni Utbah dan Utaibah tetap kafir dan tidak mau memeluk Islam, sehingga mereka memutuskan cerai. Abu Jahal dan Abu Lahab bermaksud hendak mempermalukan rosulullah saw dengan perceraian kedua putrinya yang gagal dalam pernikahan. Harapan mereka, dengan sibuk mengurus kesedihan kedua putrinya, maka dakwah rosulullah saw akan terhambat. Alhamdulillah ekspektasi Abu Lahab dan Abu Jahal salah, berkat ketegaran kedua putri rosulullah saw yang sabar menghadapi perpisahan. Allah swt gantikan luka Sayyidah Ruqoyyah ra dan Sayyidah Ummu Kultsum ra dengan jodoh dunia akherat yang baik yakni Sayyidina Utsman bin Affan. Sesungguhnya perceraian dua putri Rasulullah dengan putra Abu Lahab dan Abu Jahal justru berdampak baik untuk keturunan Rasulullah SAW. Allah swt justru memberikan suami baru yang jauh lebih baik dari putra Abu Lahab dan Abu Jahal.</p><p style="text-align: justify;">Coba kita tilik kisah Sayyidah Ramlah ra binti Abu Sufyan. Sayyidah Ramlah ra memiliki sosok ayah yang bernama Abu Sufyan, seorang pemimpin Quraisy. Saat agama Islam yang dibawa Rosulullah saw disampaikan, Sayyidah Ramlah menerima Islam dengan lapang dada dan mengikuti ajakan Rosulullah saw. Demikian juga suaminya (Ubaidullah bin Jahsy) juga menjadi mualaf. Namun sayangnya sang ayah (Abu Sufyan) bersikukuh tetap memeluk agama leluhur, kafir Quraisy. </p><p style="text-align: justify;">Abu Sufyan tidak terima putrinya dan menantunya memeluk agama Islam. Maka segala upaya untuk mempersulit keduanya (Sayyidah Ramlah ra dan Ubaidullah bin Jahsy) pun dilakukan agar mereka berdua kembali memeluk agama leluhur (Agama Nasrani) serta meninggalkan agama Islam. Perlakuan kaum musyrikin dan sang ayah (Abu Sufyan) pun keterlaluan terhadap kaum muslimin, termasuk pada putri dan menantunya. Kaum musyrikin memutuskan bahwa mereka akan menyakiti siapapun yang memeluk Islam dan menimpakan berbagai siksaan pada kaum muslimin untuk melemahkan imannya supaya meninggalkan Islam. Bahkan kaum musyrikin tanpa segan juga melakukan perang pelecehan untuk menghinakan kaum muslimin serta melemahkan iman dan taqwa mereka. </p><p style="text-align: justify;">Setelah hijrah ke Habasyah, ummat Islam hidup tentram dan nyaman. Sayyidah Romlah ra mengira bahwa kebahagiaan dan kenyamanan akan dimulai sejak saat itu. Beliau tidak tahu bahwa disinilah justru awal mula beliau diuji Allah swt. Bila dulu ayahnya adalah seorang kafir Quraisy, maka sekarang suaminya (Ubaidullah bin Jahsy) menjadi murtad dan meninggalkan agama Islam untuk kembali ke agama sebelumnya (agama Nasrani). Maka beliau pun berpisah (bercerai) dengan sang suami karena perbedaan agama. Di saat inilah puncak kenanaran beliau, dimana kembali ke Makkah tidak mungkin sebab sang ayah adalah kaum musyrikin, sedangkan bertahan di Habasyah seorang diri pun juga tidak mungkin. Dilanda kerisauan yang luar biasa, tanpa Sayyidah Ramlah ra duga Allah swt memberikan jalan keluar dimana setelah masa idah beliau telah habis, beliau dipinang Rosulullah saw dan dinikah beliau untuk dijadikan istri beliau. Siapa yang menyangka bahwa Sayyidah Ramlah akan menjadi salah satu ummul mukminin yang memimpin kaum wanita sepanjang zaman. <span style="text-align: center;"> </span></p><p></p><p style="text-align: justify;">Pun demikian dengan Sayyidah Hindun binti Abu Umaiyah atau Ummu Salamah. Sayyidah Hindun ra pernah mengalami penderitaan luar biasa tatkala hendak berhijrah bersama suami pertamanya (Abu Salamah) ke Madinah Al Mukarromah. Dalam perjalanan hijrah, ummu Salamah ke Madinah, beliau dipisahkan dengan suami (Abu Salamah) dan Anaknya (Salamah binti Abu Salamah) oleh Bani Mughirah. Akhirnya Abu Salamah hijrah seorang diri, sementara anaknya direbut secara paksa dan Ummu Salamah pun terpisah dengan anak dan suaminya. Setiap pagi, beliau pergi lalu duduk di tengah padang pasir, dan hanya bisa meratapi diri menangis dari pagi hingga sore hari. Begitulah yang terus Ummu Salamah lakukan setiap hari selama setahun. Hingga akhirnya seorang kerabat dari Ummu Mughirah merasa iba dan membujuk Bani Mughirah untuk melepaskan Ummu Salamah. Ummu Salamah dan anaknya pun dipertemukan lalu dengan mengendarai unta berdua, beliau menyusul suaminya di Madinah. Akhirnya, perjuangan yang penuh kesabaran, membuahkan hasil, beliau disatukan dengan anak dan suaminya. Ummu Salamah berjiwa patriotisme tinggi. Beliau selalu mendorong suaminya untuk bergabung bersama barisan para mujahid di jalan Allah di bawah panji Rosulullah saw. Abu Salamah terjun dalam kancah peperangan dan memberikan pengorbanan terbaik.</p><p style="text-align: justify;">Satu tahun berlalu, kaum musyrikin bersiap untuk memerangi kaum muslimin. Kaum muslimin pergi menuju perang Uhud, dan di sanalah mereka bertemu dengan kaum musyrikin. Abu Salamah termasuk salah satu prajurit loyal dalam barisan pasukan Nabi Muhammad saw. Dalam perang ini, Abu Salamah dipanah Abu Usamah Al Jusyami di bagian lengan. Saat kaum muslimin kembali ke Mekah, Abu Salamah mengobati luka yang ia alami selama sebulan bersama istri tercinta. Ummu Salamah yang merawat dan melayaninya hingga lukanya sembuh. </p><p style="text-align: justify;">Dikisahkan jua saking cintanya, tatkala Abu Salamah hendak wafat, Ummu Salamah siap berjanji untuk tidak menikah lagi demi kesetiaannya. Namun, demi cinta sejatinya juga, Abu Salamah meminta Ummu Salamah agar menikah lagi supaya tidak larut dalam kesedihan yang berkepanjangan yang menyakiti istri tercintanya. Karena cinta tak akan tega melihat yang dicintainya menderita tersiksa sebab karenanya. Qodarullah, setelah wafatnya sang suami dan selesainya masa idah, janganlah bersedih Hindun ra dipinang dan dinikah Rosulullah saw. Sungguh, ditinggal Abu Salamah yang wafat syahit, Allah swt gantikan dengan kehadiran rosulullah saw sang pemimpin ummat hingga Sayyidah Hindun ra menjadi bagian dari keluarga nubuwah yang membawanya menjadi ummahatul mukminin. </p><p style="text-align: justify;">Oleh karena itu janganlah bersedih dan berlarut dalam kesedihan tatkala engkau ditinggalkan orang yang paling kamu cintai saat ini. Percayalah, Allah swt mengambil sesuatu yang kita cintai untuk diganti dengan yang lebih baik. Sebagaimana daun-daun tua berguguran saat musim gugur, lalu Allah ganti dengan daun muda yang indah saat musim semi. Sesungguhnya dibalik kesulitan ada kemudahan. Sebagaimana hadirnya pelangi setelah hujan deras. Percayalah, Allah memberikan yang kita butuhkan. Semua akan indah pada waktunya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: right;"><b>اَلَّـذِي لِغَيـْـــــرِكْ * لَـنْ يَصِـلْ إِلَـيــكْ</b></p><p style="text-align: left;">Apa yang ditaqdirkan untuk selainmu,</p><p style="text-align: left;">Pasti tak akan sampai kepadamu.</p><p style="text-align: right;"><b>وَالَّـذِي قُسِـمْ لَــكْ * حَاصِـلٌ لَدَيـــــكْ</b></p><p style="text-align: justify;">Dan apa yang ditaqdirkan untukmu,</p><p style="text-align: justify;">Pasti akan menjadi milikmu.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Selalu husnudzan sama Allah swt. In syaAllah, Allah swt memberikan yang terbaik dunia akherat. Percayalah, engkau hanya butuh bersabar. Ikhlaskan takdir Allah, selalu rajin ibadah, perbanyak amal kebaikan, dan ridhokan kepergiannya tanpa perlu diminta kembali. In syaAllah rizki sudah pasti tertakar, jodoh tak akan tertukar. Mantablah dengan sesuatu yang sudah dijamin Allah swt. Hidup, mati, dan jodoh sudah diatur Allah. Yang perlu kita persiapkan hanyalah bekal menjalani hidup, bekal menjemput jodoh dan membangun rumah tangga, dan bekal menghadapi kematian. Barokallahfiikum.</p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-64880894132555547952021-05-11T14:37:00.008-07:002021-05-11T14:46:59.441-07:00PENJELASAN SOLAT IDUL FITRI DAN TATA CARA PELAKSANAANYA<p style="text-align: center;"><b>PENJELASAN SOLAT IDUL FITRI DAN TATA CARA PELAKSANAANYA</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: center;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-lJ0WAPr-cdI/YJr5bB9LTnI/AAAAAAAADQw/kt1NKgV-eucOos6go6phRfFFLgUXYoYPQCLcBGAsYHQ/s650/images%2B%252820%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="366" data-original-width="650" src="https://1.bp.blogspot.com/-lJ0WAPr-cdI/YJr5bB9LTnI/AAAAAAAADQw/kt1NKgV-eucOos6go6phRfFFLgUXYoYPQCLcBGAsYHQ/s320/images%2B%252820%2529.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 1. Solat Jama'ah dengan Mematuhi Protokol Kesehatan di Masjid (Sumber gambar: www.google.com). </td></tr></tbody></table><b><br /></b></p><p style="text-align: justify;">Hallo Indonesia 🤗🤗🤗. Berbincang soal idul fitri, ada hal yang tak bisa dipisahkan dengan idul fitri yakni solat idul fitri. Solat idul fitri adalah solat yang dilaksanakan pada hari raya idul fitri bertepatan dengan 1 syawal dengan waktu tertentu.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>KAPANKAH WAKTU PELAKSANAAN SOLAT IDUL FITRI? </b></p><p style="text-align: justify;">Waktu yang tepat mengerjakan sholat Idul Fitri adalah mulai dari naiknya matahari setinggi tombak sampai matahari tergelincir yaitu sekitar pukul 06.30 pagi sampai pukul 07.00 pagi pada 1 syawal.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: left;"><b>BAGAIMANAKAH HUKUMNYA MELAKSANAKAN SOLAT IDUL FITRI? </b></p><p style="text-align: justify;">Hukum solat Idul Fitri adalah Fardhu’ kifayah, di mana boleh hukumnya meninggalkan solat Idul Fitri, namun lebih diutamakan untuk melaksanakannya.</p><p style="text-align: justify;">Dalam fiqih, solat Idul Fitri dikategorikan sebagai ibadah sunnah, tetapi sunnah yang dimaksud adalah sunnah mu’akad (atau sunnah yang ditekankan untuk dilaksanakan dan dilakukan secara berjamaah).</p><p style="text-align: justify;">Imam Syafi’i dalam kitabnya yang berjudul Al-Umm, beliau mengatakan bahwasannya :</p><p style="text-align: right;"><b>وَلِلتَّطَوُّعِ وَجْهَانِ صَلَاةٌ جَمَاعَةً وَصَلَاةٌ مُنْفَرِدَةً وَصَلَاةُ الْجَمَاعَةِ مُؤَكَّدَةٌ وَلَا أُجِيزُ تَرْكَهَا لِمَنْ قَدَرَ عَلَيْهَا بِحَالٍ وَهُوَ صَلَاةُ الْعِيدَيْنِ وَكُسُوفِ الشَّمْسِ وَالْقَمَرِ وَالِاسْتِسْقَاءِ</b></p><p style="text-align: justify;">“Solat sunnah terbagi dua, yakni yang dilaksanakan berjamaah dan yang sendiri-sendiri. Adapun solat sunnah yang sangat dianjurkan berjamaah tidak diperkenankan untuk meninggalkannya bagi yang mampu melaksanakannya, yaitu solat dua hari raya, gerhana matahari dan bulan, serta solat istisqa.”</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: left;"><b>BOLEHKAH SOLAT IDUL FITRI DILAKSANAKAN SECARA MUNFARID ATAU SENDIRI-SENDIRI? </b></p><p style="text-align: justify;">Sebagaimana telah kita ketahui, tahun 2021 Indonesia dan hampir seluruh negara di dunia diuji dengan wabah global yakni pandemi virus corona. Kondisi pandemi, mengaruskan kita untuk jaga jarak dan dianjurkan untuk tidak mudik untuk meminimalisir penularan Covid-19. Jika pelaksanaan solat idul fitri secara berjama'ah di masjid dikhawatirkan dapat menjadi sarana penularan Covid-19 karena adanya kerumunan, maka pelaksanaan solat idul fitri diperbolehkan dilakukan secara munfarid (individu) atau berjama'ah di rumah bersama keluarga. Kecuali jika kondisi yakin aman, maka solat idul fitri secara berjama'ah di masjid lebih diutamakan. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-OvjF8jmK2sM/YJr58YO8GwI/AAAAAAAADQ4/tyxD3JXjXLEpFZyBQJjqgBBHL2Mo4ZngQCLcBGAsYHQ/s616/images%2B%252824%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="616" data-original-width="498" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-OvjF8jmK2sM/YJr58YO8GwI/AAAAAAAADQ4/tyxD3JXjXLEpFZyBQJjqgBBHL2Mo4ZngQCLcBGAsYHQ/s320/images%2B%252824%2529.jpeg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 2. Solat Idul Fitri secara Munfarid di Rumah (sumber gambar: www.google.com). </td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-lLWY_Wi67YU/YJr5-idh94I/AAAAAAAADQ8/gEnoJdHS74kw-wZzexkitkfCTc6KLgqTACLcBGAsYHQ/s600/images%2B%252818%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="320" data-original-width="600" src="https://1.bp.blogspot.com/-lLWY_Wi67YU/YJr5-idh94I/AAAAAAAADQ8/gEnoJdHS74kw-wZzexkitkfCTc6KLgqTACLcBGAsYHQ/s320/images%2B%252818%2529.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 3. Solat Idul Fitri Berjama'ah di Rumah (Sumber gambar: www.google.com). </td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><br />Abu Hasan Ali al-Bagdadi dalam kitab al-Iqna’fil fiqh asy-Syafi’i mengatakan:</p><p style="text-align: right;"><b>وَيُصلي العيدان فِي الْحَضَر وَالسّفر جمَاعَة وفرادى</b></p><p style="text-align: justify;">"Dan hendaklah melaksanakan solat dua hari raya dalam keadaan hadir maupun bepergian, baik dengan berjamaah maupun sendiri-sendiri."</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>APAKAH IMAM HARUS BERKHUTBAH JIKA SOLAT IDUL FITRI DILAKUKAN BERJAMA'AH DI RUMAH?</b></p><p style="text-align: justify;">Apabila kita melaksanakam solat idul fitri secara berjama'ah di rumah, maka seyogyanya yang menjadi imam harus memahami tuntunan khutbah. Namun apabila yang menjadi imam tidak bisa khutbah, maka boleh shalat Idul fitri di rumah berjama'ah tanpa khutbah.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhRGForoosVNKRRkqOdlZn6QAmQzeAqCgJZEt5YtbAnlhPPxuOQyGHFpQ7L1k7Kf43nSMpww3RgEnLc0HChLFES9EGoUOjOari4-jKfC_8r6Dqcop4GfhPHjVv-lxWbKoZ2AkOImcKR1UH/s596/images+%252825%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="426" data-original-width="596" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhRGForoosVNKRRkqOdlZn6QAmQzeAqCgJZEt5YtbAnlhPPxuOQyGHFpQ7L1k7Kf43nSMpww3RgEnLc0HChLFES9EGoUOjOari4-jKfC_8r6Dqcop4GfhPHjVv-lxWbKoZ2AkOImcKR1UH/s320/images+%252825%2529.jpeg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 4. Khutbah Solat Idul Fitri (Sumber: Luxima animasi). </td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><b><br />BAGAIMANA TATACARA PELAKSANAAN SOLAT IDUL FITRI?</b></p><p style="text-align: justify;">Pada umumnya baca'an dalam solat Idul Fitri sama seperti solat sunnah atau wajib seperti biasanya. Hal yang membedakan hanya pada niatnya. Berikut ini adalah bacaan sholat Idul Fitri:</p><p style="text-align: right;"><b>أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلهِ تَعَــــالَى</b></p><p style="text-align: justify;">“Aku berniat solat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”</p><p style="text-align: justify;"><b>CATATAN:</b></p><p style="text-align: justify;">Makmuman = kalau menjadi makmum</p><p style="text-align: justify;">Imaman = kalau menjadi imam</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Hal lain yang perlu diketahui yaitu dalam solat Idul Fitri, kita hanya melaksanakan 2 rakaat dengan jumlah takbir sebanyak 12 kali. 7 kali takbir dilaksanakan dalam rakaat pertama dan 5 kali takbir dalam rakaat kedua setelah bangun dari sujud.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: left;"><b>BAGAIMANAKAH TATA CARA PELAKSANAAN KHUTBAH IDUL FITRI?</b></p><p style="text-align: justify;">Khotbah solat Idul Fitri dilakukan dengan dua khotbah dan di antara keduanya dipisahkan oleh duduk sejenak.</p><p style="text-align: justify;">Hal itu sebagaimana diungkapkan dalam hadis Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah yang berkata:</p><p style="text-align: justify;">"<i>Sunah seorang Imam berkhotbah dua kali pada saat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha) dan memisahkan keduanya dengan duduk</i>," (HR Asy-Syafii).</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>TATA CARA KHOTBAH PERTAMA </b></p><p style="text-align: justify;">1. Membaca takbir sebanyak sembilan kali</p><p style="text-align: justify;">2. Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya membaca "alhamdulillah"</p><p style="text-align: justify;">3. Membaca salawat nabi antara lain dengan membaca "allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad"</p><p style="text-align: justify;">4. Berwasiat tentang takwa</p><p style="text-align: justify;">5. Membaca ayat Al Quran</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>TATA CARA KHOTBAH KEDUA </b></p><p style="text-align: justify;">1. Membaca takbir sebanyak tujuh kali</p><p style="text-align: justify;">2. Memuji Allah dengan sekurang-kurangnya membaca "alhamdulillah"</p><p style="text-align: justify;">3. Membaca salawat nabi antara lain dengan membaca "allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad"</p><p style="text-align: justify;">4. Berwasiat tentang takwa</p><p style="text-align: justify;">5. Mendoakan umat Islam</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>KAPAN PELAKSANAAN KHUTBAH IDUL FITRI?</b></p><p style="text-align: justify;">Khutbah pada solat ied dilaksanakan setelah solat dua rakaat usai, bukan sebaliknya. </p><p style="text-align: justify;">Ibnu Umar berkata:</p><p style="text-align: right;"><b>إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرُ كَانُوْا يُصَلُّونَ الْعِيدَيْنِ قَبْلَ الْخُطْبَةِ</b></p><p style="text-align: justify;">“Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar menunaikan solat Idul Fitri dan Idul Adha sebelum khutbah” (Riwayat Bukhari 963, Muslim 888, At-Tirmidzi 531, An-Nasa’i 3/183, Ibnu Majah 1276 dan Ahmad 2/12 dan 38)</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>APA SAJA SUNAH KHUTBAH IDUL FITRI?</b></p><p style="text-align: justify;">1. Khatib disyaratkan berdiri (bila mampu) saat berkhutbah dan disunnahkan menyela kedua khutbah dengan duduk sebentar.</p><p style="text-align: justify;">2. Pada khutbah pertama khatib disunnahkan memulainya dengan membaca takbir hingga sembilan kali, sedangkan pada khutbah kedua membukanya dengan takbir tujuh kali.</p><p style="text-align: justify;">3. Saat khutbah berlangsung, jamaah diperintahkan untuk tenang, mendengarkannya secara seksama, agar memperoleh proses kesempurnaan salat ied.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-pTdtYnlSM0g/YJr69gyTzrI/AAAAAAAADRM/E4cbWuGuKGoHqDSs1DTRByuiAJD8gCycQCLcBGAsYHQ/s596/unnamed%2B%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="426" data-original-width="596" src="https://1.bp.blogspot.com/-pTdtYnlSM0g/YJr69gyTzrI/AAAAAAAADRM/E4cbWuGuKGoHqDSs1DTRByuiAJD8gCycQCLcBGAsYHQ/s320/unnamed%2B%25281%2529.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gambar 5. Tenang dan Tidak Ramai saat Khutbah Solat Idul Fitri berlangsung (sumber gambar: Luxima animasi). </td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><br />Demikianlah penjelasan tentang solat idul fitri dan khutbah idul fitri. Semoga mudah dipahami dan dipraktekkan. Terimakasih sudah berkunjung, semoga tulisan ini bermanfaat dan juga menginspirasi. Jangan lupa kunjungi juga tulisan-tulisan selanjutnya yang in syaAllah juga manfaat dan inspiratif. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>@bloggerperempuan</b></p><p style="text-align: justify;"><b>#BPNRamadan2021</b></p><p style="text-align: justify;"><b>#bloggerperempuan</b></p><p style="text-align: justify;"><b>#Ramadan2021</b></p><p style="text-align: justify;"><b>#BerkahRamadan</b></p><p style="text-align: justify;"><b>#Ramadan30</b></p><p style="text-align: justify;"><b>#Challenge30HariRamadan</b></p><p style="text-align: justify;"><b>#ChallengeRamadanKe-30</b></p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-51597435593072510752021-05-10T06:42:00.005-07:002021-05-10T06:47:46.841-07:00ZAKAT FITRAH, PEMBERSIH DIRI UNTUK SEMPURNAKAN IBADAH BULAN RAMADAN<p style="text-align: center;"><b>ZAKAT FITRAH, PEMBERSIH DIRI UNTUK SEMPURNAKAN IBADAH BULAN RAMADAN</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-h_QcNDAcgpA/YJk4lvj7qEI/AAAAAAAADQo/BDXFb-Pi2pwBRkGWBdyn6OEQey3lzsfEQCLcBGAsYHQ/s630/images%2B%252817%2529.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="367" data-original-width="630" src="https://1.bp.blogspot.com/-h_QcNDAcgpA/YJk4lvj7qEI/AAAAAAAADQo/BDXFb-Pi2pwBRkGWBdyn6OEQey3lzsfEQCLcBGAsYHQ/s320/images%2B%252817%2529.jpeg" width="320" /></a></div><b><br /></b><p></p><p style="text-align: justify;">Hallo Indonesia 🤗🤗🤗. Berbincang soal zakat fitrah, apa sih zakat fitrah itu?. Zakat fitrah adalah zakat wajib yang harus dikeluarkan setahun sekali pada bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri. Zakat fitrah berarti zakat yang dikeluarkan untuk menyucikan diri, karena dalam setiap diri manusia terdapat banyak kesalahan baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan. Oleh karena itu, tidak ada satu alasan pun bagi seorang umat muslim yang beriman, untuk tidak menunaikan zakat fitrah.</p><p style="text-align: right;"><b>وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرَّاكِعِيْنَ</b></p><p style="text-align: justify;">“Dan laksanakan lah salat, tunaikan lah zakat, dan rukuk lah beserta orang yang rukuk.” (QS. Al Baqoroh ayat 43)</p><p style="text-align: right;"><b>وَمَآ</b> <b>اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ</b></p><p style="text-align: justify;">“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar).” (QS. Al Bayyinah Ayat 5)</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>HUKUM DAN BESARAN ZAKAT FITRAH</b></p><p style="text-align: justify;">Zakat fitrah hukumnya wajib ditunaikan bagi setiap muslim yang mampu, dengan besaran yang harus dikeluarkan adalah satu sha’. Satu sha’ memiliki nilai yang sama dengan 2,7 kg (atau dibulatkan 3 kg) beras, gandum, kurma, sagu, dan sebagainya yang disesuaikan dengan konsumsi perorangan sehari-hari.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>SYARAT SESEORANG WAJIB ZAKAT FITRAH</b></p><p style="text-align: justify;"><b>Syarat-syarat wajib zakat fitrah:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Beragama Islam dan merdeka. </p><p style="text-align: justify;">2. Menemui dua waktu, yaitu di antara bulan Ramadhan dan Syawal, walaupun hanya sesaat. </p><p style="text-align: justify;">3. Mempunyai harta yang lebih dari pada kebutuhannya sehari-hari, untuk dirinya dan orang-orang di bawah tanggungan, pada hari raya dan malamnya. </p><p style="text-align: justify;"><b>Syarat lainnya diantaranya:</b></p><p style="text-align: justify;">4. Orang yang meninggal sebelum terbenam matahari pada akhir Ramadhan. </p><p style="text-align: justify;">5. Anak yang lahir selepas terbenam matahari pada akhir Ramadhan. </p><p style="text-align: justify;">6. Orang yang baru memeluk agama Islam sesudah matahari terbenam pada akhir Ramadhan. </p><p style="text-align: justify;">7. Tanggungan istri yang baru saja dinikahi selepas matahari terbenam pada akhir Ramadhan.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>WAKTU MENGELUARKAN ZAKAT FITRAH</b></p><p style="text-align: justify;">Orang yang masih hidup di sebagian bulan Ramadhan dan bulan Syawal wajib mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya sendiri atau dizakatfitrahkan oleh orang yang berkewajiban menanggung nafkahnya, juga oleh orang lain dengan seizin orang yang dizakati.</p><p style="text-align: justify;">Waktu mengeluarkan atau memberikan zakat fitrah terbagi menjadi beberapa macam, di antaranya:</p><p style="text-align: justify;"><b>1. Waktu jawaz (boleh)</b>, yaitu waktu antara awal Ramadhan hingga awal Syawal.</p><p style="text-align: justify;"><b>2. Waktu wajib, </b>yaitu sejak akhir Ramadhan hingga awal Syawal.</p><p style="text-align: justify;">Orang yang meninggal setelah Maghrib pada 1 Syawal tetap wajib dizakaiti.</p><p style="text-align: justify;">Sementara bayi yang lahir setelah Maghribnya 1 Syawal tidak wajib dizakati.</p><p style="text-align: justify;"><b>3. Waktu sunah</b>, yaitu setelah fajar hingga sebelum shalat Idul Fitri.</p><p style="text-align: justify;"><b>4. Waktu makruh</b>, yaitu setelah shalat Idul Fitri sampai tenggelamnya 1 Syawal.</p><p style="text-align: justify;"><b>5. Waktu haram</b>, yaitu setelah tenggelamnya pada tanggal 1 Syawal.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>NIAT ZAKAT FITRAH</b></p><p style="text-align: justify;"><b>1. Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri</b></p><p style="text-align: right;"><b>ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ</b></p><p style="text-align: justify;">"Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Taala."</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>2. Zakat Fitrah untuk Istri</b></p><p style="text-align: right;"><b>ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ</b></p><p style="text-align: justify;">"Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku fardhu karena Allah Taala."</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>3. Zakat Fitrah untuk Anak Laki-Laki</b></p><p style="text-align: right;"><b>ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ</b></p><p style="text-align: justify;">"Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku... (sebutkan nama) fardhu karena Allah Taala."</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>4. Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan</b></p><p style="text-align: right;"><b>ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ</b></p><p style="text-align: justify;">"Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku... (sebutkan nama) fardhu karena Allah Taala."</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>5. Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga</b></p><p style="text-align: right;"><b>ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ</b></p><p style="text-align: justify;">"Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku fardhu karena Allah Taala."</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>6. Zakat Fitrah untuk Orang yang Diwakilkan</b></p><p style="text-align: right;"><b>ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ (..…) ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ</b></p><p style="text-align: justify;">"Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk……..(sebutkan nama spesifik), fardhu karena Allah Taala."</p><p style="text-align: justify;">Setelah membaca niat dan menyerahkan zakat, orang yang menerimanya disunnahkan untuk mendoakan orang yang memberi zakat dengan doa-doa baik.</p><p style="text-align: justify;">Doa yang disunahkan dibaca penerima zakat kepada pemberi zakat:</p><p style="text-align: right;"><b>ﺁﺟَﺮَﻙ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﻋْﻄَﻴْﺖَ، ﻭَﺑَﺎﺭَﻙَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺍَﺑْﻘَﻴْﺖَ ﻭَﺟَﻌَﻠَﻪُ ﻟَﻚَ ﻃَﻬُﻮْﺭًﺍ</b></p><p style="text-align: justify;">"Semoga Allah memberikan pahala atas apa yang engkau berikan, dan semoga Allah memberikan berkah atas harta yang kau simpan dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu."</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>8 GOLONGAN (ASNAF) YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT</b></p><p style="text-align: justify;"><b>1. Fakir adalah</b> orang yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.</p><p style="text-align: justify;"><b>2. Miskin adalah </b>orang yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan.</p><p style="text-align: justify;"><b>3. Amil adalah</b> orang yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat (panitia zakat).</p><p style="text-align: justify;"><b>4. Mualaf adalah</b> orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah.</p><p style="text-align: justify;"><b>5. Riqab adalah</b> budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya.</p><p style="text-align: justify;"><b>6. Gharim adalah</b> orang yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya.</p><p style="text-align: justify;"><b>7. Fisabilillah adalah</b> orang yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya.</p><p style="text-align: justify;"><b>8. Ibnu Sabil adalah</b> orang yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>HIKMAH ZAKAT FITRAH</b></p><p style="text-align: justify;"><b>6 hikmah zakat fitrah bagi umat Islam diantaranya:</b></p><p style="text-align: justify;"><b>1. Zakat Fitrah Menyucikan Jiwa</b></p><p style="text-align: justify;">Membayar zakat fitrah dapat membersihkan jiwa.</p><p style="text-align: right;"><b>خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ</b></p><p style="text-align: justify;">Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. At Taubah ayat 103).</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>2. Memperoleh Keberkahan Harta</b></p><p style="text-align: justify;">Selain berfungsi menyucikan jiwa, zakat fitrah juga dapat membersihkan harta. Dalam proses memperoleh harta untuk makan sehari-hari, barangkali ada hal yang tidak mengenakkan terjadi.</p><p style="text-align: justify;">Misalnya dalam proses jual beli, ada pelanggan yang merasa terpaksa dengan harga yang telah dipatok, kemudian membelinya tidak ikhlas 100%. Hal ini menjadi sandungan dalam memperoleh harta. Hukumnya tidak haram, namun ada proses yang tidak baik. Proses ini dapat disucikan dengan membayar zakat. </p><p style="text-align: justify;">Walaupun berfungsi membersihkan harta, fungsi ini tidak berlaku apabila harta yang diperoleh seseorang melalui cara-cara yang diharamkan. Seperti hasil korupsi, hasil pencurian atau perampokan, ataupun hasil menipu orang lain. cara-cara memperoleh rezeki seperti ini tidak dapat dibenarkan, dan tidak dapat dibersihkan melalui zakat fitrah.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>3. Sarana Menjalin Kepedulian dan Silaturahim</b></p><p style="text-align: justify;">Zakat fitrah menjadi sarana kaum muslim peduli terhasap kaum muslimin lainnya yang mengalami kelaparan, kepayahan, kesusahan. Zakat fitrah melatih kepedulian ummat muslim kepada ummat muslim lainnya. Zakat fitrah mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan yang membantu ummat muslim yang kesusahan untuk menyambung hidupnya.</p><p style="text-align: justify;">Selain itu, zakat fitrah juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahim antar umat muslim. Menguatkan ikatan persaudaran antara mustahik dan muzaki. Muzaki (pemberi zakat) peduli kepada mustahik (penerima zakat), mustahik mendoakan kebaikan untuk muzaki. Kepedulian dan silaturahim ini juga dapat memperkuat hubungan antar umat muslim.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>4. Sebagai Bentuk Rasa Syukur Kepada Allah SWT</b></p><p style="text-align: justify;">Mengeluarkan zakat fitrah melatih kita untuk mensyukuri nikmat Allah SWT, dengan membagikan sebagian harta kita kepada orang yang membutuhkan. Dari setiap hasil kerja kita, ada peran orang lain dan peran Allah dalam proses memperolehnya sehingga dalam setiap harta kita terdapat juga hak orang lain (harta yang wajib dizakatkan). </p><p style="text-align: justify;">Orang yang tidak bersyukur, tentu akan selalu merasa kurang dengan apa yang dimilikinya. Tidak ingin berbagi, bahkan penuh perhitungan saat memberikan sesuatu termasuk saat mengeluarkan zakat. Membayar zakat dapat melatih pribadi kita untuk lebih bersyukur atas nikmat Allah. Berzakat melatih untuk muhasabah diri bahwa harta kita dari Allah swt dan wajib digunakan di jalan Allah swt.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>5. Berbagi Kebahagiaan Sesama Umat Muslim</b></p><p style="text-align: justify;">Zakat fitrah berfungsi untuk membantu orang-orang yang tidak mampu, untuk dapat merasakan nikmat hari raya. Sehingga, hari kemenangan tidak hanya dirasakan oleh mereka yang ekonomi menengah-atas, namun para mustahik juga dapat merasakan hal yang sama. Tidak merasa kekurangan makanan saat hari raya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>6. Membersihkan Diri dari Perbuatan yang Sia-sia. </b></p><p style="text-align: justify;">Hikmah zakat fitrah bisa juga untuk membersihkan diri dari perbuatan yang sia-sia. Terkadang dalam proses menjalani ibadah puasa, kita pernah merasa marah akan sesuatu, kesal dengan sesuatu, bahkan juga memaki-maki. Dengan membayar zakat fitrah, kita dapat membersihkan dari perilaku sia-sia tersebut.</p><p style="text-align: right;"><b>فَرَضَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ، وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ، فَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ</b></p><p style="text-align: justify;">Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari perkataan sia-sia dan perkataan kotor, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum shalat (Idul Fitri), berarti ini merupakan zakat yang diterima, dan barang siapa yang menunaikannya setelah shalat (idul fitri) berati hal itu merupakan sedekah biasa”. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan Daru Quthni)</p><p style="text-align: justify;">Demikianlah paparan tentang zakat fitrah. Terimakasih sudah berkunjung. Semoga bermanfaat 😊. Jangan lupa baca juga tulisan-tulisan selanjutnya yang in syaAllah juga manfaat dan inspiratif.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">@bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#BPNRamadan2021</p><p style="text-align: justify;">#bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#Ramadan2021</p><p style="text-align: justify;">#Ramadan29</p><p style="text-align: justify;">#BerkahRamadan </p><p style="text-align: justify;">#Challenge30HariRamadan </p><p style="text-align: justify;">#ChallengeRamadanKe-29</p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-59879921539006819772021-05-09T19:30:00.006-07:002023-02-19T14:43:54.263-08:00SUNGKEM ORANGTUA DAN SOWAN PARA GURU, MOMEN YANG PALING MENGESANKAN SAAT LEBARAN<p style="text-align: center;"><b>SUNGKEM ORANGTUA DAN SOWAN PARA GURU, MOMEN YANG PALING MENGESANKAN SAAT LEBARAN</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRR50__n8MSDuV5G3qzavBpuopgZ4Y7zSJ9JchPls9UJ_vdiEoOlG2IB5AaubaI4_ItjldYaQOQD29Lf0FX4GXtxLIshptuDptOIKIXy4VvueOQBgjYptjqYt3KKRnb9G7HTRBb-m-IMJxYPkQWsJbt4oT-kbCA6eCDdSgokZzkavBXxX8L69ocgQEAQ/s225/images%20(23).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="225" data-original-width="225" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRR50__n8MSDuV5G3qzavBpuopgZ4Y7zSJ9JchPls9UJ_vdiEoOlG2IB5AaubaI4_ItjldYaQOQD29Lf0FX4GXtxLIshptuDptOIKIXy4VvueOQBgjYptjqYt3KKRnb9G7HTRBb-m-IMJxYPkQWsJbt4oT-kbCA6eCDdSgokZzkavBXxX8L69ocgQEAQ/s1600/images%20(23).jpeg" width="225" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p></p><p style="text-align: justify;">Hallo Indonesia 🖐️🖐️🖐️. Saat lebaran tiba, kaum muslimin bersuka ria menyambut hari kemenangan. Apa momen yang paling mengenang saat lebaran? Akankah kuenya/ kumpul keluarga / yang lainnya?. Momen yang paling berharga saat lebaran bagiku adalah momen sungkem sama orangtua dan sowan para guru.</p><p style="text-align: justify;">Orang yang paling terkesan pertama kali adalah kedua orangtuaku yakni bapak dan ibuku. Aku selalu terkenang akan kasih sayang beliau tatkala aku kecil, perjuangan beliau mendidik dan membesarkanku. Maka saat lebaran, sungkem pertama adalah pada orangtua. Sebab dosa paling banyak seorang anak adalah pada orangtuanya. </p><p style="text-align: right;"><b>وَوَصَّیۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ بِوَ ٰلِدَیۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنࣲ وَفِصَـٰلُهُۥ فِی عَامَیۡنِ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِی وَلِوَ ٰلِدَیۡكَ إِلَیَّ ٱلۡمَصِیرُ</b></p><p style="text-align: justify;">"Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu." (QS. AL Luqman ayat 14).</p><p style="text-align: justify;">Bagiku orangtua adalah orang pertama yang harus kumuliakan dan kubahagiakan. Mengingat betapa besar pengorbanannya. Seorang ibu demi melahirkan anak ke dunia, harus bertaruh nyawa untuk melahirkan. Belum 9 bulan mengandung, menyusui hingga 2 tahun sebelum disapih, merawat dan membesarkan, hingga mendidik ilmu dan akhlak. Pun juga peran seorang ayah yang menafkahi anak perempuan hingga menikah, menafkahi anak lelaki hingga baligh, mendidik ilmu, mengajar akhlak, merawat, menyayangi, membesarkan, dan pengorbanannya. Jika adat sungkem atau saling bermaafan adalah tradisi lebaran. Maka bagiku minta maaf dan sungkem bukan hanya saat lebaran, kapanpun jika aku telah mengecewakan atau menyakiti hati kedua orangtuaku. Ridho kedua orangtuaku adalah emas bagiku. Ridhonya membawa ridho Allah untukku yang menjadikan hidupku penuh berkah. </p><p style="text-align: justify;">Entahlah, setegas dan sebijaksana aku memutuskan beberapa perkara. Di hadapan ibuku terkadang aku nangis bila teringat perjuangannya untukku. Nangis karena sampai saat ini belum bisa membahagiakannya seutuhnya, setidaknya aku berusaha maksimal sebisaku. Selalu memberikan kejutan, menyisihkan uang khusus ibu, membelanjakan ibu diam diam, dan menyayanginya. Jika ada yang melukainya, maka aku pasang badan untuk melindunginya sebab seorang anak wajib melindungi kehormatan orangtuanya.</p><p style="text-align: justify;">Ibuku adalah muara kasihku. Momen yang paling terkenang adalah jasa beliau saat aku kecil. Aku bagaikan kaleng rombeng, teriak teriak mengulang kata berulang kali, padahal ibu tidak tuli. Tapi ibu tidak pernah marah mendengar ocehanku kala balita, namun justru gemas. Ini akan menjadi pertimbanganku ketika ibu tua dalam mengasuhnya. Aku teringat dengan sabar ibu menatih aku dari tiduran, duduk, merangkak, berdiri, hingga bisa berjalan dan berlari. Bila ibu kelak sepuh, aku harus sabar mengasuhnya, menuntunnya sebagaimana kasih sayang ibu tatkala aku masih bayi dan balita. Kadang aku teringat betapa sabar ibu menyuapiku ketika bayi, in syaAllah kelak saat sepuh aku jua harus sabar mengasuh orangtua kendati menyuapinya.</p><p style="text-align: justify;">Momen yang tak terlupakan adalah saat aku harus operasi, sakit patah tulang, dan 4 bulan kesusahan jalan di usia yang ke 21 tahun. Ibuku kembali dengan sabar merawatku layaknya bayi. Makan disuapi, mandi dimandikan, minum disiapkan, hingga membuatku meneteskan air mata. Sangat jarang loh orang sabar merawat orang sakit tiap hari selama 4 bulan. Dari sini aku belajar merawat orang sakit, belajar dari ibu ketika merawatku. Doa terbaik untuk ibu, semoga jannah Allah untukmu.</p><p style="text-align: justify;">Selain sungkem pada bapak dan ibu, biasanya aku sowan pada guru-guruku. Mengapa?. Karena guru adalah orangtuaku ke dua di sekolah. Mereka bukan hanya mentransfer ilmu tapi juga mendidik akhlak. Tanpa jasa guru, aku tak bisa baca tulis. Tanpa jasa guru, siapalah aku. Barokahnya ilmu lantaran sopan terhadap guru.</p><p style="text-align: justify;">Diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi rahimahullah, Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu mengatakan:</p><p style="text-align: right;"><b>تَوَاضَعُوا لِمَنْ تَعَلَّمُونَ مِنْهُ</b></p><p style="text-align: justify;">“Tawadhu’lah kalian terhadap orang yang mengajari kalian.”</p><p style="text-align: justify;">Manakala Imam Syafi’i rahimahullah berkata;</p><p style="text-align: right;"><b>كنت أصفح الورقة بين يدي مالك صفحًا رفيقًا هيبة له لئلا يسمع وقعها</b></p><p style="text-align: justify;">“Dulu aku membolak-balikkan kertas di depan gurunya (Imam Malik) dengan sangat lembut kerana segan kepadanya dan supaya dia tidak mendengarnya.”</p><p style="text-align: justify;">Kisah tersebut menginspirasiku, bagaimana seorang Imam Syafi'i yang notabennya adalah ulama besar, imam mahzab namun terhadap gurunya sangat sopan. Bahkan demi segan dan menghormati gurunya, beliau membuka kertas pelan pelan agar tidak mengganggu tidur gurunya. Sebab bila keras, Imam malik (gurunya) akan mendengar dan terbangun. Masya Allah, sopan sekali adab terhadap guru. </p><p style="text-align: right;"><b>كُنَّا جُلُوسًا فِي الْمَسْجِدِ فَخَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَلَسَ إلَيْنَا وَلَكَأَنَّ عَلَى رُءُوسِنَا الطَّيْرَ، لَا يَتَكَلَّمُ أَحَدٌ مِنَّا</b></p><p style="text-align: justify;">“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam, kemudian beliau duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tidak ada satu pun daripada kami yang berbicara.”</p><p style="text-align: justify;">Pun dengan kisah rosulullah saw, dimana ummat menghormati beliau dengan menundukkan kepala. Salah satu bentuk hormat murid terhadap guru adalah takdzim dengan menundukkan kepala, tidak berani mendahului gurunya, dan menjaga tutur katanya terhadap gurunya. Ilmu berkah lantaran ridho guru, itulah mengapa seorang murid harus tawadhuk dan memuliakan gurunya.</p><p style="text-align: justify;">Ketika mendapatkan ilmu tentang itu, hatiku tersentuh. Ya orangtua adalah guru jasad dan guru adalah guru ruh. Keduanya harus dihormati. Maka ketika lebaran, aku berusaha sowan ke rumah-rumah beberapa guruku yang dekat-dekat. Sowan, silaturahmi, lahir batin. Jika ada adikku, maka aku sowan berdua ditemani dia. Namun jika dia tak pulang dan di pondok saat lebaran, maka aku sowan sendiri ke beberapa rumah guruku yang dekat dan terjangku. Memang kemana-mana sendiri bagi remaja malu, tapi jika untuk kebaikan untuk apa malu toh di siang hari. Bila yang maksiyat saja PD, harusnya melakukan silaturahmi juga PD kendati sendirian, apalagi sowan rumah guru. Aku suka sowan ke rumah guruku yang sepuh-sepuh. Sekedar menjenguk keadaannya, ngalap berkah, dan menjaga silaturahmi dengan beliau. Orangtuaku dan guruku adalah inspirasi sumber keberkahan hidupku. Untukmu ibu, semoga rahmat Allah swt untukmu. Untukmu bapak, semoga ridho Allah menyelimuti setiap langkahmu dalam menafkahi anak istrimu. Untukmu guru, semoga Allah muliakanmu sebab telah mendidik ilmu dan akhlak padaku.</p><p style="text-align: justify;">Oke, itu adalah momen paling berharga saat lebaran. Terimakasih sudah berkunjung, semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi. Kunjungi juga tulisan-tulisan selanjutnya yang in syaAllah juga bermanfaat dan menginspirasi.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">@bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#BPNRamadan2021</p><p style="text-align: justify;">#bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#Ramadan2021</p><p style="text-align: justify;">#BerkahRamadan</p><p style="text-align: justify;">#Ramadan28</p><p style="text-align: justify;">#Challenge30HariRamadan</p><p style="text-align: justify;">#ChallengeRamadanKe-28</p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-54587919351675558532021-05-08T16:01:00.001-07:002021-05-08T16:02:48.802-07:00KUE KERING NASTAR, KUE YANG WAJIB ADA SAAT LEBARAN<p style="text-align: center;"><b>KUE KERING NASTAR, KUE YANG WAJIB ADA SAAT LEBARAN</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-01y64IvJUlg/YJcXbLFC-OI/AAAAAAAADQQ/rydpEA74dLAdidyiR9cjAujcwMZrGV4VQCLcBGAsYHQ/s658/images%2B%252824%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="466" data-original-width="658" src="https://1.bp.blogspot.com/-01y64IvJUlg/YJcXbLFC-OI/AAAAAAAADQQ/rydpEA74dLAdidyiR9cjAujcwMZrGV4VQCLcBGAsYHQ/s320/images%2B%252824%2529.jpeg" width="320" /></a></div><b><br /></b><p></p><p style="text-align: justify;">Hallo perempuan Indonesia 🤗🤗🤗. Berbincang soal lebaran, tentu tidak luput dengan kue yang satu ini. Coba tebak apa?. Yups, kue kering nastar. Popularitas kue kering nastar membuat sebagian banyak orang merasa bahwa kue ini wajib ada saat lebaran dan tidak bisa digantikan oleh kue lain. Ciri khas dari kue yang satu ini adalah teksturnya yang renyah dan lembut dengan balutan selai di dalamnya yang bikin mak nyus dan mantap. Rasa selai dapat dipilih sesuai selera, baik selai coklat, selai nanas, selai stroberi, selai bluberi dll.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Nah buat menghemat biaya, kamu juga bisa membuat kue kering nastar sendiri laddies. Caranya cukup sederhana dan juga tidak menyita waktu dan tenaga. Apa saya yang dibutuhkan dan gimana cara membuatnya?. Yuk check it out 👇👇👇</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: center;"><b>CARA MEMBUAT </b></p><p style="text-align: center;"><b>KUE KERING NASTAR STROBERI</b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPbw3EVWN2EHcJop7HH7pOebQiGunM0AGySnJVRoM2I2IwlnYhLUq3kLuBLBZ80hytv4eymiZpt-mJKlE3SuI8WcUV0J6L5d1fgcp-JgIwGOr0Oc0nUNT2bUT3cKhVo7qSzUsNfMJSY-YY/s620/images+%252820%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="348" data-original-width="620" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPbw3EVWN2EHcJop7HH7pOebQiGunM0AGySnJVRoM2I2IwlnYhLUq3kLuBLBZ80hytv4eymiZpt-mJKlE3SuI8WcUV0J6L5d1fgcp-JgIwGOr0Oc0nUNT2bUT3cKhVo7qSzUsNfMJSY-YY/s320/images+%252820%2529.jpeg" width="320" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;"><b>Catatan: </b>bisa juga selai diganti sesuai dengan selera. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>BAHAN:</b></p><p style="text-align: justify;">a. 350 gram tepung terigu</p><p style="text-align: justify;">b. 150 margarin</p><p style="text-align: justify;">c. 100 gram mentega</p><p style="text-align: justify;">d. 50 gram tepung maizena</p><p style="text-align: justify;">e. 2 kuning telur</p><p style="text-align: justify;">f. 2 sendok makan susu bubuk</p><p style="text-align: justify;">g. 50 gram gula halus</p><p style="text-align: justify;">h. 100 gram selai stroberi</p><p style="text-align: justify;">i. 1 kuning telur khusus untuk olesan</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>CARA MEMBUAT:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Siapkan wadah untuk mencampurkan mentega, margarin, gula, kuning telur (ambil kuningannya saja), lalu aduk atau haluskan. Untuk menghindari campuran yang lembek, atur kecepatan mixer paling rendah.</p><p style="text-align: justify;">2. Tambahkan tepung terigu, tepung maizena, dan susu bubuk. Aduk kembali hingga tercampur rata dan kalis.</p><p style="text-align: justify;">3. Jika adonan dirasa sudah pas, cuil adonan sedikit-sedikit dan isi kue nastar dengan selai stroberi yang sudah di siapkan sebelumnya. Lakukan proses ini hingga adonan sampai habis.</p><p style="text-align: justify;">4. Siapkan loyang yang sebelumnya sudah diolesi dengan mentega agar tidak lengket ketika kue nastar di angkat. Jangan lupa adonan yang sudah dibentuk tadi diolesi kuning telur di atasnya.</p><p style="text-align: justify;">5. Panggang di oven dengan nyala api kecil. Tunggu hingga adonan matang. </p><p style="text-align: justify;">6. Angkat dan sajikan.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Okay guys. Itu adalah tips cara sederhana membuat kue kering nastar stroberi. Kalian bisa mencobanya. Terimakasih sudah mampir berkunjung baca. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi. Agar tidak ketinggalan update tulisan-tulisan selanjutnya, kalian bisa subscribe email kalian di blog ini 😊</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>@bloggerperempuan</b></p><p style="text-align: justify;"><b>#BPNRamadan2021</b></p><p style="text-align: justify;"><b>#bloggerperempuan</b></p><p style="text-align: justify;"><b>#Ramadan2021</b></p><p style="text-align: justify;"><b>#Ramadan27</b></p><p style="text-align: justify;"><b>#BerkahRamadan</b></p><p style="text-align: justify;"><b>#Challenge30HariRamadan</b></p><p style="text-align: justify;"><b>#ChallengeRamadanKe-27</b></p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-13139298590518090902021-05-08T03:27:00.003-07:002023-02-19T14:45:05.981-08:005 KEBIASAANKU SAMBIL MENUNGGU BUKA PUASA<p style="text-align: center;"><b>5 KEBIASAANKU SAMBIL MENUNGGU BUKA PUASA</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhqW_SdKvBaVJcu2rpaf3NmmV-5fF4O079XWui7dTLXTXu3lltHXosaeXjzGNs1Z69DGCQ_geSnPDONPDIIjry6T9xOMymuQSX5_PmfWztKM5_lYZm8TGthnr9Qf5XAxYWGdCty0Ih7sVICQK2XZ4CqaOW7gotMxTXJODQAj6ii_3UNMsXAM-XTbN0Nw/s554/images%20(24).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="554" data-original-width="554" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhqW_SdKvBaVJcu2rpaf3NmmV-5fF4O079XWui7dTLXTXu3lltHXosaeXjzGNs1Z69DGCQ_geSnPDONPDIIjry6T9xOMymuQSX5_PmfWztKM5_lYZm8TGthnr9Qf5XAxYWGdCty0Ih7sVICQK2XZ4CqaOW7gotMxTXJODQAj6ii_3UNMsXAM-XTbN0Nw/s320/images%20(24).jpeg" width="320" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;">Hallo perempuan Indonesia 😊🙏. Berbincang soal kesibukan kegiatan, apa aja kesibukan kalian sambil menunggu buka puasa?. Kalau kesibukanku adalah belajar, mengajar, berdzikir, sholawatan, dan menulis. Bila bagi sebagian orang membaca dan belajar adalah hal yang menjenuhkan. Bagiku tidak, belajar itu asyik. Mengapa?. Karena dengan belajar menambah wawasan, membaca mengajakku berselancar menjelajahi dunia. Yuk kita simak satu per satu terkait kebiasaanku sembari menunggu buka puasa. Check it out 👇👇👇</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>1. BELAJAR</b></p><p style="text-align: justify;">Sejak kecil aku suka banget belajar. Entahlah, terutama membaca artikel, kitab, bacaan populer, bacaan ilmiah, fiqih dll. Aku sadar bahwa belajar adalah kewajibanku sejak terlahir hingga ke liang lahat. </p><p style="text-align: right;"><b>أُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ</b></p><p style="text-align: justify;">“Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat.”</p><p style="text-align: right;"><b>طَلَبُ اْلعِلْمْ فَرِثْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ</b></p><p style="text-align: justify;">"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim."</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Nah selain karena menuntut ilmu adalah kewajiban. Tentu kita juga ingin ke surga kan?. Kalau mau ke surga, syarat salah satunya adalah menuntut ilmu. Jadi tidak boleh malas belajar. Orang yang bodoh karena malas belajar maka sesungguhnya ia telah dzolim dan melalaikan kewajibannya sehingga berdosa. Namun orang yang meskipun belajar kog ternyata masih bodoh (karena daya IQ rendah) maka gugurlah dosa baginya sebab ia telah menunaikan kewajibannya belajar. Masak kita nggak kangen ketemu Rosulullah saw sih? Rosulullah saw kelak di surga. Kalau mau ketemu berarti kita juga harus berada di tempat yang sama, surga. Jalan menuju surga salah satunya adalah menuntut ilmu dengan giat. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: right;"><b>وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ</b></p><p style="text-align: justify;">“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Selain itu, aku ingin sekali memajukan Islam lewat inovasi dan berkarya. Berkarya dan berinovasi tidak bisa dilakukan tanpa ilmu. Hidup bukan melulu tentang kebahagiaanmu saja, tapi bagaimana kontribusimu untuk memajukan agamamu dan bangsamu. Kadang aku suka prihatin, hampir mayoritas produk buatan yahudi. Kita masih menggunakan produk Unilever yang mendukung LGBT. Aku selalu berpikir bagaimana agar aku bisa berinovasi menemukan produk baru untuk membantu kebutuhan masyarakat. Biar produk ummat yang nyuplai juga ummat muslim. Cita-citaku menemukan produk kebutuhan unmat dengan kualitas bagus dan harga terjangkau. Nah selain itu aku ingin menemukan kebahagiaan hakiki di akherat. Kebahagiaan di dunia dan di akherat hanya bisa ditempuh dengan ilmu. Itulah alasanku kenapa aku semangat belajar. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>2. MENGAJAR</b></p><p style="text-align: justify;">Mengajar adalah kesibukanku selain belajar. Ya belajar, ya mengajar. Ilmu yang kudapatkan, kubagikan. Aku ingin membagikan pola pikirku pada orang-orang. Pola pikir adalah pondasi sebuah kemajuan. Jika rusak pola pikir, maka rusak pula karakternya. </p><p style="text-align: justify;">Emakku sering bilang:</p><p style="text-align: justify;">"Ilmu itu semakin barokah kalau digunakan untuk mengajar. Itulah mengapa emak pengen kamu mengajar."</p><p style="text-align: justify;"><b>Rosulullah saw bersabda:</b></p><p style="text-align: right;"><b>مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ</b> <b>فَاعِلِهِ</b></p><p style="text-align: justify;">“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).</p><p style="text-align: right;"><b>مَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ</b></p><p style="text-align: justify;">“Barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka peroleh. Sebaliknya, barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikit pun.” (HR. Muslim no. 1017)</p><p style="text-align: right;"><b>بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً</b></p><p style="text-align: justify;">“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari no. 3461).</p><p style="text-align: justify;"><b>Allah swt berfirman:</b></p><p style="text-align: right;"><b>كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ</b></p><p style="text-align: justify;">“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar.” (QS. Ali Imran: 110).</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Aku selalu memikirkan nasibku setelah kematian. Bila aku menyebarkan pola pikir positif dan kebaikan (knowledgeable mindset spreading), maka kelak meskipun aku wafat. Akan banyak yang melanjutkan pola pikirku. Raga manusia boleh terpisah dengan nyawanya, selama karyanya terus diamalkan dan pola pikirnya terus membumi dan melangit in syaAllah pahala akan mengalir. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>3. BERDZIKIR</b></p><p style="text-align: justify;">Berdzikir adalah salah satu telegramku untuk mendekatkan diri pada Allah swt. Hanya mendekatkan diri pada Allah, aku merasakan ketenangan. Di saat hatiku risau, sedih melanda, galau menyapa, dzikir adalah obat ketentraman hati. </p><p style="text-align: right;"><b>فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ</b></p><p style="text-align: justify;">“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al Baqoroh ayat 153).</p><p style="text-align: right;"><b>وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ فِىٓ أَيَّامٍ مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن تَعَجَّلَ فِى يَوْمَيْنِ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَن تَأَخَّرَ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ لِمَنِ ٱتَّقَىٰ ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ</b></p><p style="text-align: justify;">“Dan berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.” (Al Baqarah: 203)</p><p style="text-align: right;"><b>وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ إِلَيْهِ تَبْتِيلًا</b>.</p><p style="text-align: justify;">“Berdzikirlah (dengan menyebut) nama Rabb-mu dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.” (Al-Muzzammil: 8) </p><p style="text-align: right;"><b>يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا. هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا.</b></p><p style="text-align: justify;">“Wahai orang-orang yang beriman, berdzikirlah kepada Allah dengan dzikir yang sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepada kalian, sedang malaikat-Nya (memohonkan ampunan untuk kalian), supaya Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (Al-Ahzâb: 41-43) </p><p style="text-align: right;"><b>فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.</b></p><p style="text-align: justify;">“Apabila shalat telah ditunaikan, bertebaranlah kalian di muka bumi; serta carilah karunia Allah dan berdzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya supaya kalian beruntung.” (Al-Jumu’ah: 10) </p><p style="text-align: right;"><b>فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالًا أَوْ رُكْبَانًا فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَمَا عَلَّمَكُمْ مَا لَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ.</b></p><p style="text-align: justify;">“Jika kalian berada dalam keadaan takut (bahaya), kerjakanlah shalat sambil berjalan atau berkendaraan. Kemudian, apabila kalian telah aman, berdzikirlah kepada Allah sebagaimana Allah telah mengajarkan apa-apa yang belum kalian ketahui kepada kalian.” (Al-Baqarah: 239) </p><p style="text-align: right;"><b>الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ.</b></p><p style="text-align: justify;">“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan dzikir kepada Allah. Ingatlah, hanya dengan dzikir kepada Allah-lah, hati menjadi tenteram.” (Al-Ra’d: 28) </p><p style="text-align: justify;">Alhamdulillah aku telah membuktikan kebenaran ayat Al Qur’an yang membuatku semakin cinta berdzikir. Saat berdzikir, jiwaku tentram, hatiku tenang. Mengapa dzikir bisa menenangkan?. Ternyata saat berdzikir supplai oksigen oleh hormon oksitoxin ke otak lancar sehingga kebutuhan oksigen ke otak terpenuhi. Akhirnya otak dapat melakukan kinerjanya dengan baik. Masya Allah, dzikir menenangkan banget. Kalian juga aku anjurkan buat berdzikir dalam segala keadaan guys. Manfaatnya luar biasa banget buat kesehatan fisik juga mental. Tidak percaya?. Boleh dicoba. Aku sudah membuktikannya. Sekarang giliranmu. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>4. SHOLAWATAN</b></p><p style="text-align: justify;">Sholawat adalah chat mesra berisikan kerinduan ummat muslim kepada baginda Rosulullah saw. Pengen nggak sih nanti saat hari qiyamat kita bertemu rosulullah saw dan mendapatkan syafa'atnya?. Tentunya sangat pengen kan. Kalau pengen berarti harus rajin bersholawat. Rosulullah saw mengenali kita ya kalau kita sering bersholawat. Bahkan amalan yang pasti diterima Allah swt adalah sholawat. Bukti cinta adalah sering memanggil nama orang yang kita cintai dalam doa. Nah bukti cinta pada Nabi Muhammad saw adalah bersholawat. </p><p style="text-align: right;"><b>وعن ابن مسْعُودٍ أنَّ رسُول اللَّهِ ﷺ قَالَ: أَوْلى النَّاسِ بِي يوْمَ الْقِيامةِ أَكْثَرُهُم عَليَّ صَلاَةً رواه الترمذي</b></p><p style="text-align: justify;">"Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku." (HR Tirmidzi).</p><p style="text-align: right;"><b>عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا رواه مسلم.</b></p><p style="text-align: justify;">"Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali." (HR Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i). </p><p style="text-align: right;"><b>وعن عبدِ الله بن عمرو بن العاص رضي الله تعالى عنهما أنّه سَمِعَ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يقول: «إذا سَمِعْتُمُ النِدَاءَ فقولوا مثلَ ما يقولُ، ثمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فإنّه مَنْ صَلّى عَلَيَّ صلاةً صلى اللهُ عليه بها عَشْرَا، ثمّ سلوا اللهَ ليَ الوَسِيْلَةَ، فإنّها مَنْزِلَةٌ في الجنّة لا تنبغي إلاّ لِعَبْدٍ مِنْ عباد الله، وأرجو أن أكونَ أنا هو، فَمَنْ سألَ لِيَ الوَسِيْلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَفَاعَةَ» (مسلم)</b>،</p><p style="text-align: justify;">Dari Abdullah bin Umar, dia mendegar Rasulllah SAW bersabda: "Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Sesungguhnya orang yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Lalu, mintalah kepada Allah wasilah untukku karena wasilah adalah sebuat tempat di surga yang tidak akan dikaruniakan, melainkan kepada salah satu hamba Allah. Dan, aku berharap bahwa akulah hamba tersebut. Barang siapa memohon untukku wasilah, maka ia akan meraih syafaat." (HR Muslim).</p><p style="text-align: justify;">Semoga dengan banyak bersholawat menjadikan kita kelak memperoleh syafaatnya rosulullah saw dan selamat dari dunia hingga akherat. Aamiin ya rabbal alamiin. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>5. MENULIS</b></p><p style="text-align: justify;">Menulis adalah salah satu caraku menyebarkan pola pikirku lewat tulisan. Manusia akan meninggalkan dunia, dan hanya nisannya yang tersisa. Namun jika ia menulis, terlebih menulis buku maka ia akan dikenang sepanjang masa. Aku sangat suka menulis. Hal ini terinspirasi dari idolaku Imam Syafi'i. Usia imam Syafi'i hanya sekitar 51 tahun, tapi beliau menulis kitab hampir 126 kitab. Masya Allah. Siapa yang tak tahu Imam Syafi'i?. Beliau sangat cerdas bahkan menjadi imam mahdzab dan mengarang ratusan kitab. Itulah yang menjadi inspirasiku kenapa aku semangat menulis.</p><p style="text-align: justify;">Okay guys, itu adalah kesibukan dan hobiku sembari menunggu buka puasa. Terimakasih sudah berkunjung. Jangan lupa subscribe blog ini agar kalian tidak ketinggalan tulisan-tulisan terupdate di blog ini. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi. Segala kebaikan datangnya dari Allah. Adapun segala kekurangan datangnya dari al faqir penulis. Terimakasih telah berkunjung, semoga keberkahan untuk kalian.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">@bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#BPNRamadan2021</p><p style="text-align: justify;">#bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#Ramadan2021</p><p style="text-align: justify;">#Ramadan26</p><p style="text-align: justify;">#BerkahRamadan</p><p style="text-align: justify;">#Challenge30HariRamadan</p><p style="text-align: justify;">#ChallengeRamadanKe-26</p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-74601927285497538292021-05-06T14:34:00.002-07:002021-05-06T14:35:22.564-07:00PENYETAN LELE, MENU FAVORIT SAAT SAHUR<p style="text-align: center;"><b>PENYETAN LELE, MENU FAVORIT SAAT SAHUR</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-J0CpeSOJH28/YJRg1g2cciI/AAAAAAAADQA/CF1AV8rfUL0SIS5aAfwzZstrRtmC21owQCLcBGAsYHQ/s267/images%2B%252817%2529.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="189" data-original-width="267" src="https://1.bp.blogspot.com/-J0CpeSOJH28/YJRg1g2cciI/AAAAAAAADQA/CF1AV8rfUL0SIS5aAfwzZstrRtmC21owQCLcBGAsYHQ/s0/images%2B%252817%2529.jpeg" /></a></div><br /><b><br /></b><p></p><p style="text-align: justify;">Hallo perempuan Indonesia 🖐️🖐️🖐️. Berbincang soal sahur, menu favorit kalian saat sahur apa?. Kalau aku suka penyetan lele. Soalnya kalau sahur, enaknya tidak makan yang berkuah. Makanan yang kering, ditambah sambal tomat, lalapan, oh rasanya mak nyus. Sedap gila 😄😄😄.</p><p style="text-align: justify;">Penyetan lele itu, biaya murah dan terjangkau, bikinnya mudah, rasanya nikmat. Nah buat kalian yang juga suka makanan tak berkuah saat sahur, penyetan lele bisa jadi pilihan. Apa aja resepnya?. Yuk check it out 👇👇👇</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>BAHAN:</b></p><p style="text-align: justify;">a. 500 gr ikan lele</p><p style="text-align: justify;">b. 1 butir jeruk nipis, ambil airnya</p><p style="text-align: justify;">c. Garam secukupnya</p><p style="text-align: justify;">d. Minyak untuk menggoreng</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>HALUSKAN:</b></p><p style="text-align: justify;">a. 4 siung bawang putih</p><p style="text-align: justify;">b. 1 sdt ketumbar</p><p style="text-align: justify;">c. 3 cm jahe</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>SAMBAL:</b></p><p style="text-align: justify;">a. 5 butir bawang merah</p><p style="text-align: justify;">b. 1 siung bawang putih</p><p style="text-align: justify;">c. 5 buah cabai merah keriting</p><p style="text-align: justify;">d. 2 buah tomay</p><p style="text-align: justify;">e. 1 sdt terasi matang</p><p style="text-align: justify;">f. Garam secukupnya</p><p style="text-align: justify;">g. 2 ikat daun kemangi, petik daunnya</p><p style="text-align: justify;">h. 2 sdm minyak panas</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>CARA MEMBUAT:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Lumuri ikan lele dengan air jeruk nipis, biarkan selama 10 meniy. Bilas. Lumuri dengan garam dan bumbu halus, biarkan selama 30 menit. Goreng ikan lele dalam minyak panas hingga kecokelatan dan matang. Angkat, tiriskan.</p><p style="text-align: justify;">2. Cara membuat Sambal: Goreng bawang merah, bawang putih, cabai merah keriting dan tomat dalam minyak panas hingga kecokelatan. Angkat, tiriskan. Haluskan bersama terasi matang dan garam. Campur dengan daun kemangi dan minyak panas, aduk rata.</p><p style="text-align: justify;">3. Lumuri lele dengan sambal, tekan-tekan sambil berlumur sambal. Sajikan</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Meskipun disantap dengan nasi putih, penyetan lele yang disajikan baru saja matang dari digoreng, rasanya mantap. Sambalnya siap menggoyang lidah, lalapannya menggugah selera. Nikmat rasanya, mudah bikinnya. Anda juga bisa mencobanya di rumah guys.</p><p style="text-align: justify;">Terimakasih sudah berkunjung. Nantikan tulisan-tulisan selanjutnya yang tak kalah menarik. Pastinya informatif dan inspiratif. Semoga bermanfaat 😊😊😊</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">@bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#BPNRamadan2021</p><p style="text-align: justify;">#bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#Ramadan2021</p><p style="text-align: justify;">#BerkahRamadan</p><p style="text-align: justify;">#Ramadan25</p><p style="text-align: justify;">#Challenge30HariRamadan</p><p style="text-align: justify;">#ChallengeRamadanKe-25</p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-51636619946420682032021-05-06T09:12:00.001-07:002021-05-06T09:13:15.102-07:00RESEP SATE KAMBING BLORA, MENU ANDALAN SAAT PUASA<p style="text-align: center;"><b>RESEP SATE KAMBING BLORA, MENU ANDALAN SAAT PUASA</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah </b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-wetWb3IHblM/YJQVSLA-RVI/AAAAAAAADP4/YnZQuoEhZY41RRX9AO2740BWOku-RXchQCLcBGAsYHQ/s247/IMG_20210506_225936.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="179" data-original-width="247" src="https://1.bp.blogspot.com/-wetWb3IHblM/YJQVSLA-RVI/AAAAAAAADP4/YnZQuoEhZY41RRX9AO2740BWOku-RXchQCLcBGAsYHQ/s0/IMG_20210506_225936.jpg" /></a></div><b><br /></b><p></p><p style="text-align: justify;">Hallo perempuan Indonesia 🤗🤗🤗. Setiap daerah memiliki kuliner khas nusantara. Nah makanan khas kota Blora adalah sate kambing. Sate kambing Blora, rasanya mak nyus, mantab dan bikin kamu ketagihan guys. Sate kambing Blora cocok untuk dikonsumsi saat buka puasa maupun sahur.</p><p style="text-align: justify;">Ngomong-ngomong soal sate kambing Blora, ini nih guys resep untuk membuat sate kambing Blora. Check it out 👇👇👇</p><p style="text-align: justify;"><b>BAHAN:</b></p><p style="text-align: justify;">a. 300 gram daging kambing potong dadu.</p><p style="text-align: justify;">b. 2 siung bawang putih.</p><p style="text-align: justify;">c. 1 sdm kacang tanah goreng</p><p style="text-align: justify;">d. 2 sdm minyak goreng</p><p style="text-align: justify;">e. 3 sdm kecap manis</p><p style="text-align: justify;">f. Sedikit garam</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>SAOS KECAP SEGAR</b></p><p style="text-align: justify;">a. 5 sdm kecap manis</p><p style="text-align: justify;">b. 2 buah tomat merah potong dadu</p><p style="text-align: justify;">c. 1 buah tomat hijau potong dadu</p><p style="text-align: justify;">d. 2 siung bawang merah iris iris</p><p style="text-align: justify;">e. 5 buah cabe rawit/ sesuai selera lalu iris iris</p><p style="text-align: justify;">f. 1 sdt perasan jeruk nipis</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>CARA MEMBUAT:</b></p><p style="text-align: justify;">1. Haluskan bawang putih dan kacang tanah, beri sedikit garam.</p><p style="text-align: justify;">2. Campur bumbu halus dengan kecap dan minyak goreng, lalu aduk hingga rata.</p><p style="text-align: justify;">3. Rendam daging kambing yang udah ditusuk dengan tusuk sate dalam bumbu kacang, kurang lebih 1-3 menit.</p><p style="text-align: justify;">4. Bakar hingga matang.</p><p style="text-align: justify;">5. Untuk saos kecap segar, campurkan semua bahan saos kecap dan aduk hingga rata.</p><p style="text-align: justify;">6. Sajikan sate kambing dengan saos kecap segar.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Okey guys, itu adalah resep andalan untuk membuat sate kambing Blora. Boleh dicoba dan dipraktekkan di rumah ya Bunda-Bunda. Terimakasih sudah berkunjung, semoga menginspirasi dan bermanfaat. Selalu update tulisan Halimah dengan subscribe email kalian. Jangan lewatkan tulisan-tulisan selanjutnya. Terimakasih.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">@bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#BPNRamadan2021</p><p style="text-align: justify;">#bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#Ramadan2021</p><p style="text-align: justify;">#BerkahRamadan</p><p style="text-align: justify;">#Challenge30HariRamadan</p><p style="text-align: justify;">#Ramadan24</p><p style="text-align: justify;">#ChallengeRamadanKe-24</p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-58838527237345438482021-05-05T06:03:00.004-07:002023-02-19T14:46:22.541-08:00TIPS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAAT PUASA<p style="text-align: center;"><b>TIPS UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAAT PUASA</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN9EXwg7If808XVhdsfqjx25UhMDmV01eAf8HeaJmezK4N9mEhEvhfm3ER8TiGLG3LTbNi06TBRiyLiQHA4xn3ui328ntCaIqBa6AWXTS1iirpykl4l74zN7hpGckeREk7JJvktruldUDTXHvfC6of5OOy1qOmrRaxg0LAdzaIdHHpsa8j7tn8TrkjhQ/s554/images%20(22).jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="554" data-original-width="554" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN9EXwg7If808XVhdsfqjx25UhMDmV01eAf8HeaJmezK4N9mEhEvhfm3ER8TiGLG3LTbNi06TBRiyLiQHA4xn3ui328ntCaIqBa6AWXTS1iirpykl4l74zN7hpGckeREk7JJvktruldUDTXHvfC6of5OOy1qOmrRaxg0LAdzaIdHHpsa8j7tn8TrkjhQ/s320/images%20(22).jpeg" width="320" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;">Hallo perempuan Indonesia 🖐️🖐️🖐️. Kali ini Halimah mau share beberapa tips untuk meningkatkan produktivitas meski puasa, bahkan di tengah pandemi. Apa aja tipsnya?. Yuk kita simak satu per satu.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>1. PASTIKAN SELALU SAHUR</b></p><p style="text-align: justify;">Buat kamu yang menunaikan ibadah puasa, jangan lupa sahur ya. Kenapa?. Kalau kamu nggak sahur, kamu bakalan kekurangan stamina tenaga buat beraktivitas, apalagi saat puasa makan besarnya cuman saat buka dan sahur. Selain itu, kamu juga bakal dapat barokahnya sahur, keutamaan sahur, dan pahala sahur. Jangan tinggalkan sahur, dapat pahala, keberkahan puasa, tambah stamina lagi.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>2. JANGAN MALAS-MALASAN DAN TIDURAN MULU DENGAN ALASAN PUASA.</b></p><p style="text-align: justify;">Tidur saat puasa memang mendapatkan pahala, misalkan saat siang hari saat panas-panasnya udara. Justru itu sunah dengan catatan kalau kamu tidak ada tugas kerjaan atau tugas sekolah atau janji kegiatan. Namun, bila seharian tidur aja dengan alasan puasa, itu bukan menjalankan sunah puasa tapi latihan menjadi jenazah. Nggak boleh loyo, meski puasa harus tetap semangat kerja dan aktivitas. Buktikan puasa tak menjadi penghalang untuk berkarya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>3. JANGAN TIDUR HABIS SAHUR, GUNAKAN BUAT OLAHRAGA, NULIS ATAU TADARUSAN</b></p><p style="text-align: justify;">Tidur di pagi hari itu bikin kamu malas kerja. Alangkah baiknya saat habis sahur digunakan untuk olahraga. Soalnya ketika hari sudah siang, nggak mungkin kan kamu olahraga. Yang ada bukan olahraga menyehatkan saat puasa, justru dehidrasi dan melelahkan. Cari waktu yang tepat untuk mengambil keputusan kegiatan, termasuk keputusan buat berolahraga atau tidur. Bisa juga habis sahur digunakan untuk tadarusan, melatih kelancaran, mengais pahala dan keberkahan.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>4. GUNAKAN UNTUK MEMBACA AL QUR’AN DAN SHOLAWATAN</b></p><p style="text-align: justify;">Bulan puasa itu puncaknya ladang pahala, gunakan untuk hal-hal yang positif. Perbanyak membaca Al Qur’an dan bersholawat in syaAllah hati tenang, tentram, dan kelak dapat syafa'at. Al Qur’an itu bisa mensyafatimu biidznillah saat hari kiamat kelak, baca, pelajari, renungkan, dan amalkan.</p><p style="text-align: justify;">Oke guys itu tips ala Halimah biar kita tetap produktif di saat berpuasa. Puasa bukan halangan untuk semangat bekerja, belajar dan berkarya. Puasa ladang pahapa untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">@bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#BPNRamadan2021</p><p style="text-align: justify;">#Ramadan2021</p><p style="text-align: justify;">#BerkahRamadan</p><p style="text-align: justify;">#Challenge30HariRamadan</p><p style="text-align: justify;">#ChallengeRamadanKe-23</p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-14822328064792365032021-05-05T05:57:00.004-07:002023-02-19T14:47:48.893-08:00TIPS OLAHRAGA SEHAT SAAT BERPUASA<p style="text-align: center;"> <b>TIPS OLAHRAGA SEHAT SAAT BERPUASA</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjghUtFYkgS4UHGnAYUnVz5La1RQudBNf_J_52xI8GumvLF2wfipRBeEalQJthRxuOhNXIXNlDo6sU_fF9NlkveqOZAPR0uYHthKt6wZHLEHYEydNJw84ab0Spc-YWd047FhyG5gh6ZcG-p-kx4gzg6CYqOYv_gm1h8cfdeP8Ap2glTP9vLSO2xKLRRDg/s584/IMG-20230106-WA0000.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="584" data-original-width="480" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjghUtFYkgS4UHGnAYUnVz5La1RQudBNf_J_52xI8GumvLF2wfipRBeEalQJthRxuOhNXIXNlDo6sU_fF9NlkveqOZAPR0uYHthKt6wZHLEHYEydNJw84ab0Spc-YWd047FhyG5gh6ZcG-p-kx4gzg6CYqOYv_gm1h8cfdeP8Ap2glTP9vLSO2xKLRRDg/s320/IMG-20230106-WA0000.jpg" width="263" /></a></div><p></p><p style="text-align: justify;">Hallo perempuan Indonesia 🖐️🖐️🖐️. Suka nggak sama olahraga?. Suka dong ya kan menyehatkan. Ngomong-ngomong soal olahraga, Halimah punya tips nih buat kalian agar olahraga bukan melelahkan tapi menyehatkan dan menyenangkan. Yuk kita simak tipsnya apa aja. Check it out 👇👇👇</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>1. OLAHRAGA DILAKUKAN DI PAGI HARI SETELAH SAHUR</b></p><p style="text-align: justify;">Guys kalau mau olahraga saat puasa, pastikan dilakukan di pagi hari ya. Kenapa?. Kamu masih fresh dan stamina masih kuat. Jangan pas siang-siang, udara panas, tubuh lemas lalu kamu olahraga. Bukan menyehatkan tapi justru melelahkan bahkan bisa bikin kamu pingsan. Khusus bulan ramadan, olahraganya di pagi hari aja ya guys, menyehatkan plus tidak bikin dehidrasi.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>2. GUNAKAN PAKAIAN OLAHRAGA ATAU PAKAIAN APAPUN YANG AMAN DAN NYAMAN BUAT OLAHRAGA</b></p><p style="text-align: justify;">Olahraga paling nyaman itu pakai kaos dan training. Kamu gunakan untuk gerak apapun, tetap nyaman. Lain halnya jika olahraga menggunakan daster, gaun, atau apalah yang ada bukan bikin kamu enjoy tapi bikin kamu ribet. Ambil simple-simplenya aja ya guys. Menyehatkan plus aman dan tidak ribet.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>3. BIAR TIDAK CIDERA, LAKUKAN PEMANASAN</b></p><p style="text-align: justify;">Olahraga memang menyehatkan kalau ditempuh dengan jalan yang benar. Jangan lupa pemanasan sebelum melakukan kegiatan inti olahraga. Kenapa? Biar tubuhmu lentur dan terhindar dari cidera. Olahraga yang menyehatkan juga ada aturannya, salah satunya pemanasan untuk menghindari cidera.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><b>4. PENDINGINAN SETELAH OLAHRAGA </b></p><p style="text-align: justify;">Setelah melakukan kegiatan inti olahraga, sebaiknya kamu melakukan pendinginan. Kenapa?. Agar otot tidak tegang dan relaksasi, setelah kamu capek kegiatan inti yang memacu kontraksi otot dan kinerja jantung. Habis fast, lalu slow. Regangkan otot, normalkan detak jantung, kembalikan supllai oksigen di otak.</p><p style="text-align: justify;">Okay guys itu adalah tips olahraga yang msnyehatkan saat berpuasa. Selamat mencoba, semoga semakin sehat dan giat. Terimakasih sudah berkunjung, baca juga tulisan-tulisan selanjutnya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">@bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#BPNRamadan2021</p><p style="text-align: justify;">#Ramadan2021</p><p style="text-align: justify;">#BerkahRamadan</p><p style="text-align: justify;">#Challenge30HariRamadan</p><p style="text-align: justify;">#ChallengeRamadanKe-22</p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-48509124116420600332021-05-02T18:55:00.002-07:002021-05-02T18:55:46.866-07:00BUKA DAN SAHUR BERSAMA ORANGTUA, KEGIATAN FAVORIT BERSAMA KELUARGA SAAT RAMADAN<p style="text-align: center;"><b>BUKA DAN SAHUR BERSAMA ORANGTUA, KEGIATAN FAVORIT BERSAMA KELUARGA SAAT RAMADAN</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-MOxYxGKbAeY/YI9X6LSgNsI/AAAAAAAADPg/9kyfqE3fpugtVLHwE_uK4o9uez0eMeihgCLcBGAsYHQ/s1280/IMG_20200301_053401_944.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1024" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-MOxYxGKbAeY/YI9X6LSgNsI/AAAAAAAADPg/9kyfqE3fpugtVLHwE_uK4o9uez0eMeihgCLcBGAsYHQ/s320/IMG_20200301_053401_944.jpg" /></a></div><b><br /></b><p></p><p style="text-align: justify;">Hallo perempuan Indonesia 🖐️🖐️🖐️. Berbicara tentang puasa, apa sih momen yang paling kalian rindukan sama keluarga?. Well, keluarga adalah harta yang paling berharga dalam hidup kita. Tak jauh berbeda dengan kalian, aku pun memiliki momen yang sangat mengenang saat ramadan bersama keluarga. Apa saja yuk kita simak kisahnya 😊😊.</p><p style="text-align: justify;">Masakan ibu menempati posisi pertama di hatiku diantara semua masakan yang pernah kumakan. Bukan soal rasa, tapi soal cinta. Karena aku tipikal sangat menghargai proses dan perjuangan orang yang aku cintai. Aku membayangkan bagaimana ibuku berjuang untuk memasak. Mulai dari berbelanja, terkadang harus menyisihkan keinginannya demi memasakkan keluarga (uang), keringatnya yang bercucuran saat memasak (tenaga), dan proses memasakkanya yang dibumbui dengan cinta. Aku bukan tipikal ruwet ini itu, doyan ya kumakan, tidak doyan ya kucicip tidak kumakan tapi tidak mencaci, mencicipi sekedar menyenangkan sebagai pertanda kalau masakannya enak. Masak itu perjuangan. Maka jangan sekali-kali menghina masakan, setidaknya jika hasilnya kurang enak pun (kurang asin, keasinan, kurang pedas, dll) tetaplah menghargai yang memasak tanpa mencaci makanannya. </p><p style="text-align: justify;">Alhamdulillah kalau masakan ibu selalu enak. Karena beliau tahu makanan favoritku. Kalau ramadan, hal yang kurindukan adalah buka dan sahur bersama orangtua. Dimana makan masakan orang yang aku cintai ditemani orang yang aku cintai. Aku tidak peduli dengan makanannya, asal ditemani orang yang kucintai ya rasanya nikmat. Kalau hidup penuh syukur kan pasti nikmat. Beda lagi kalau banyak tuntutan dan ngeluh, ya pasti ruwet. Kalau masalah makanan, pakaian, dll yang intinya harta duniawi, aku tak pernah menuntut ini itu. Kalau mau, ya berjuang buat dapetinnya. Sudahlah kalau kita hidup penuh syukur pasti bahagia. Tapi kalau soal ilmu dan karya, aku emang ambisi banget. Ya nggak papa, ambisi asal diimbangi dengan ikhtiar maksimal. Golden goal itu penyemangat kerja. Orang tak memiliki target, golden goal atau tujuan hidup maka akan menjadi pemalas karena tidak memiliki motivasi. Lain halnya yang memiliki golden goals yang harus dicapai, akan memiliki etos kerja yang tinggi dan semangat belajar yang tinggi.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">@bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#BPNRamadan2021</p><p style="text-align: justify;">#bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#Ramadan2021</p><p style="text-align: justify;">#BerkahRamadan</p><p style="text-align: justify;">#Challenge30HariRamadan</p><p style="text-align: justify;">#ChallengeRamadanKe-21</p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5039707312920856749.post-73788290230824054582021-05-01T17:36:00.006-07:002021-05-01T17:45:45.086-07:00SEPENGGAL KISAH PUASA SAAT PANDEMI<p style="text-align: center;"><b>SEPENGGAL KISAH PUASA SAAT PANDEMI</b></p><p style="text-align: center;"><b>*****</b></p><p style="text-align: center;"><b>Oleh: Dewi Nur Halimah</b></p><p style="text-align: center;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiRUsNER1H8QPMGc1Yqvls8YF68ngO1Sz0u0W-EkgdMGhXyQdmrJQ3mMfwdf96W4qLS8d2UhKib3r50XJS7Nwk_-Pq3fOB4wHzwkr2zKoGG3lj1uKxNyNni4k6_Dj5N_AAl5s7qhJKvmTq/s960/IMG_20200914_100537_316.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="646" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiRUsNER1H8QPMGc1Yqvls8YF68ngO1Sz0u0W-EkgdMGhXyQdmrJQ3mMfwdf96W4qLS8d2UhKib3r50XJS7Nwk_-Pq3fOB4wHzwkr2zKoGG3lj1uKxNyNni4k6_Dj5N_AAl5s7qhJKvmTq/s320/IMG_20200914_100537_316.jpg" /></a></div><b><br /></b><p></p><p></p><p style="text-align: justify;">Hallo perempuan Indonesia 🖐️🖐️🖐️. Alhamdulillah kita telah memasuki bulan ramadan. Sebagai ummat muslim, kita yang sudah baligh diwajibkan untuk berpuasa. Puasa adalah tolak ukur keimanan seseorang. Seseorang dikatakan beriman, salah satu indikatornya adalah mau menjalankan puasa bulan ramadan. Selain itu, melaksanakan puasa bulan ramadan juga berarti melaksanakan rukun Isla<b>m </b>yang keempat.</p><p style="text-align: right;"><b>يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ</b></p><p style="text-align: justify;">"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al Baqoroh ayat 183)</p><p style="text-align: right;"><b>أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ</b></p><p style="text-align: justify;">"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberikan makan bagi seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al Baqoroh ayat 184)</p><p style="text-align: right;"><b>شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ</b></p><p style="text-align: justify;">"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah, Ayat 185).</p><p style="text-align: right;"><b>أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ</b></p><p style="text-align: justify;">"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa." (QS. Al-Baqarah, Ayat 187).</p><p style="text-align: justify;">Selain di dalam Al Qur'an, perintah menjalankan ibadah puasa juga banyak disebutkan di sejumlah hadits.</p><p style="text-align: right;"><b>قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ</b></p><p style="text-align: justify;">"Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta syetan-syetan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang atau terjauhkan (dari kebaikan)."</p><p style="text-align: right;"><b>كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى</b></p><p style="text-align: justify;">"Seluruh amalan kebaikan manusia akan dilipatgandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman, "Kecuali puasa. Sebab pahala puasa adalah untuk-Ku. Dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Ia (orang yang berpuasa) telah meninggalkan syahwat dan makannya karena-Ku." (HR. Bukhari Muslim dari Abu Hurairah)</p><p style="text-align: justify;">Ada sesuatu yang berbeda pada ramadan kali ini yakni kaum muslimin harus berjuang puasa di tengah pandemi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Kendati demikian, semangat umat muslim di tengah pandemi patut diacungi jempol. Kaum muslimin yang beriman dengan suka cita menyambut ramadan dan melaksanan puasa ramadan. </p><p style="text-align: justify;">Masyarakat tetap menjalankan solat taraweh namun dengan tetap menjaga jarak dan mematuhi protokol kesehatan. Memang perjuangan beribadah puasa di saat pandemi itu luar biasa, penuh perjuangan ekstra. Alhamdulillah pandemi bukan menjadi penghalang bagi ummat muslim untuk berpuasa selama kondisi tubuh sehat dan fit. Selamat menjalankan ibadah puasa, semoga amalan kebaikan dan puasanga diterima Allah swt dan menjadi tabungan pahala di akherat sekaligus sebagai sarana untuk semakin mendekatkan diri pada Allah swt. Aamiin. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">@bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#BPNRamadan2021</p><p style="text-align: justify;">#bloggerperempuan</p><p style="text-align: justify;">#Ramadan2021</p><p style="text-align: justify;">#BerkahRamadan</p><p style="text-align: justify;">#Challenge30HariRamadan</p><p style="text-align: justify;">#ChallengeRamadanKe-20</p>halimahbintimasdarihttp://www.blogger.com/profile/09055206198500179901noreply@blogger.com0