HALIMAH BINTI MASDARI

Kamis, 06 Maret 2025

JUJUR DAN TERBUKA SAMA ISTRI MEMBAWA BERKAH, SEBALIKNYA MEMBOHONGI ISTRI MEMBAWA PETAKA

 JUJUR DAN TERBUKA SAMA ISTRI MEMBAWA BERKAH, SEBALIKNYA MEMBOHONGI ISTRI MEMBAWA PETAKA


Akhir November 2024, tepat saat aku hamil 5 bulan. Suamiku ketahuan kholwat ajnabiyah dan membohongiku dengan perempuan bernama Silvi. 

1. Silvi menghubungi suamiku untuk mengaji. Bisakah mengajar mengaji, dia lihat poster iklan guru mengaji privat. Tapi di sini Silvi salah, di poster lelaki menghubungi admin lelaki. Perempuan menghubungi admin perempuan. Ternyata Silvi memilih menghubungi admin lelaki, suamiku. Fyi, Silvi ini perempuan berhijab yang hijabnya dililit dileher, payudaranya nampak besar. Nggak beda jauh sama style Bu guru salsa yang viral. Bedanya dia tidak mesum. 

2. Suamiku mengiyakan dan langsung siap mengajar Silvi. Dia izin aku tapi bohong, bukan jujur sejak awal. Suamiku bilang:
"Dek, aku dapat murid ngaji perempuan. Usia muda, tapi tua dan jelek. GPP ya aku ngajar, soalnya kan kamu murid udah banyak banget. Biar aku dapat murid"

Kujawab:
"GPP mas, asal profesional. Semoga berkah". Bahkan suamiku juga kubelikan kitab iqra sebagai bahan untuk mengajar. 

Perlu kalian tahu, aku dilarang upload foto wajah (tanpa ditutup stiker atau pakai cadar) di sosmed (FB, Instagram, Tiktok) sama suamiku, katanya dosa. Cantik istri untuk suami saja. 
Entah kenapa malam malam aku penasaran pengen buka HP suami, pengen lihat foto profil perempuan yang bernama Silvi Aprilia yang katanya wajah boros, muka tua jelek. Aku buka WA. Kulihat PP-nya, Wallahi dia bukan tua jelek, tapi perempuan muda seksi yang kerudungan dililit di leher. Padahal suamiku melarangku keras upload foto wajah di sosmed dan juga melarang keseharian kalau kegiatan jilbab dililit leher katanya payudara menonjol. Kog ini muridnya seperti ini tidak dinasehati malah semua 5 fotonya di-like. Istri dilarang upload foto dia like foto ajnabiyah seksi. 

Foto Silvi, dia kalau kerudungan dililit leher dan payudara tampak menonjol.

Di situlah aku mulai tak percaya, kucari nama fb Silvi di pertemanan suamiku, ada. Kucek beranda Silvi, kutemukan suamiku like foto Silvi jilboob ada 5. Baru diblokir dan di hapus setelah aku protes. Tapi aku ada bukti semua. Istri dilarang kerudungan dililit manut, aku taat dia. Istri dilarang upload wajah di sosmed manut. Dia malah like foto perempuan seksi. Kalau like tulisan status tanpa foto GPP, asal soal ilmu secara agama pun boleh. Kalau like wajah perempuan seksi secara agama haram. Apalagi dia melarang istri, kog melanggar sendiri diam diam. Aku cek Instagram, dia juga follow Silvi. 

FB Silvi yang diikuti dan mereka berteman sama suamiku sebelum akhirnya diblokir suamiku karena ketahuan aku. 


Bukti suamiku melike foto foto Silvi. Nama akun suamiku dulu izur Halimah, sekarang diganti izur Rahman. Dia melarang istrinya upload wajah di sosmed, tapi like foto wajah perempuan ajnabiyah. Dia melarang istrinya kerudungan dililit katanya payudara nampak bisa ngundang syahwat lelaki, dia like foto Silvi yang jilbabnya dililit. 


Bukti suamiku melike foto foto Silvi. Nama akun suamiku dulu izur Halimah, sekarang diganti izur Rahman. Dia melarang istrinya upload wajah di sosmed, tapi like foto wajah perempuan ajnabiyah. Dia melarang istrinya kerudungan dililit katanya payudara nampak bisa ngundang syahwat lelaki, dia like foto Silvi yang jilbabnya dililit. 


Bukti suamiku melike foto foto Silvi. Nama akun suamiku dulu izur Halimah, sekarang diganti izur Rahman. Dia melarang istrinya upload wajah di sosmed, tapi like foto wajah perempuan ajnabiyah. Dia melarang istrinya kerudungan dililit katanya payudara nampak bisa ngundang syahwat lelaki, dia like foto Silvi yang jilbabnya dililit. 


Bukti suamiku melike foto foto Silvi. Nama akun suamiku dulu izur Halimah, sekarang diganti izur Rahman. Dia melarang istrinya upload wajah di sosmed, tapi like foto wajah perempuan ajnabiyah. Dia melarang istrinya kerudungan dililit katanya payudara nampak bisa ngundang syahwat lelaki, dia like foto Silvi yang jilbabnya dililit. 


Bukti suamiku melike foto foto Silvi. Nama akun suamiku dulu izur Halimah, sekarang diganti izur Rahman. Dia melarang istrinya upload wajah di sosmed, tapi like foto wajah perempuan ajnabiyah. Dia melarang istrinya kerudungan dililit katanya payudara nampak bisa ngundang syahwat lelaki, dia like foto Silvi yang jilbabnya dililit. 

Suami follow akun Instagram Silvi. Nama Instagram suami @arbainman2. Hubungannya mengajar dengan nyari foto sosmed murid apa, apalagi dia melarang istri upload wajah di sosmed. Bukankah memandangi wajah ajnabiyah dan membohongi istri termasuk zina mata dan zina hati. Sungguh sangat menyakitkan. Aku tidak ridho, sesakit ini kepercayaan dibalas kebohongan. 

Pertanyaannya, apa hubungannya mengajar dengan follow akun Instagram dan add friend Instagram, Wallahi tidak ada. Apa hubungannya mengajar dengan kepo sosmed murid lalu like foto-foto seksinya padahal melarang istri upload foto wajah di sosmed dan melarang istri berjilbab dililit karena nampak payudara?. Tidak ada. Suamiku tidak profesional. Aku mengajar ratusan murid, tapi profesional tidak pernah nyari sosmed muridku, kalau VC juga ku loud speaker biar keluarga tahu aku kerja bukan neko neko. Ini suamiku neko neko. Nyeseg dibohongi, ngaku tua, jelek ternyata perempuan seksi. 3 kali dia bohong soal Silvi. Ini terjadi saat aku hamil 5 bulan, sakit banget. Masuknya ini selingkuh dan kholwat, tapi bukan selingkuh farji. Kenapa?  Karena chat dia dihapusi semua supaya aku nggak baca. Harus e terbuka. Dia melarang istri upload foto, dia like foto muridnya yang seksi. Bukan menegur menasehati bahwa itu haram, malah di-like. Di sini aku mulai sering kram dan kejang perutku, sakit banget. Hamil diperlakukan suami seperti ini. Suamiku pendiam, tapi dia suka berbohong padaku 😭😭😭. Wallahi aku tidak ridho. Aku bahkan dipisuhi Silvi "Asu" padahal dia salah, tidak minta maaf malah misuhi. Mereka berdua memang brengsek. 

Bukan hanya bohong soal perempuan, akhir November aku menemukan suamiku berbohong soal keuangan. Selama 6 Agustus 2024-30 November 2024 aku tidak pernah dikasih uang suami. Uang laba dia jualan tidak pernah kuminta, dan dia nggak memberi sebagai kewajiban. Aku belanja pakai uangku sendiri, aku wanita karir dan kebetulan aku sibuk dari pagi sampai malam. Meski sibuk, kewajibanku tetap dijalankan, suamiku meminta jatah tidak pernah kutolak, kebutuhan makanan selalu tersedia. Aku membantu belanja ibuk, adekku yg masak. Lalu matang dikirim ke rumahku sebagian buatku sebagian buat ibuk. Lauk aku belikan juga kalau sore. Qodarullah aku merasa ada yang mengganjal, kula'an sembako itu kutambah uang pribadiku terus. Anehnya, dagangan bukan tambah banyak kog tambah sedikit. Padahal bensin suami kuisikan terus, kuota kuisikan terus tiap bulan sekali. Bensin kuisikan terus sejak januri 2024 - 28 Februari 2025, oli dan service juga pakai uangku. Logikanya jualan tidak terkurangi bensin, service, kuota otomatis dagangan nambah. Ini nggak nambah, laba tidak pernah diberikan istri.  Bukan soal banyaknya, tapi bentuk kejujuran dan tanggung jawabnya meskipun aku berpenghasilan sendiri.

Akhirnya kuaudit laba 6 Agustus 2024-30 November 2024. 

Laba 6 Agustus 2024-26 Oktober 2024

Laba 2 November 2024-30 November 2024. Total 6 Agustus 2024- 30 November 2024 = 861.100 (dibulatkan 860 ribu)

Aneh kan, kebutuhan belanja sudah semua istri. Service dll dan semua kebutuhan istri. Harusnya dia ngasih 860 RB ke istri atau kalau buat kula'an, dagangan tambah banyak. 

Sampai kubuka HP-nya, ternyata diam diam suamiku bikin 2 rekening BRI. Kenapa bikin 2 yang satu gosong karena pembukaan cuman 50 ribu dan nggak pernah ditambah sehingga gosong, habis buat admin. Lalu bikin rekening dan ATM lagi dengan setoran awal 250 ribu. Oh jelas terbukti, laba tidak buat istri, disimpan sendiri ternyata buat bikin rekening. Sebenarnya GPP, kalau jujur dan bilang pinjam dulu uang laba untuk buka rekening, ini ambil langsung. Padahal 70% modal uang warung, yang investasi aku. Ibunya dia cuman ngasih 2 juta. Motor buat jualan dari aku, bensin dari aku, service aku yang biayain, istri nggak dikasih uang belanja neriman penting jujur. Aku nggak sempat minta dan audit karena waktu itu jadwal padat. Ternyata suamiku bohong. Tahu tidak kenapa dia bikin rekening padahal bukan buat jualan online, yang nyuruh ibu mertua atau ibu kandung suamiku. Mertuaku juga bikin biar kalau TF ke ATM suamiku bukan ke ATM ku. Bikin ATM hasil ambil uang warung bersama yg modalnya dari istri. Astaghfirullah. Dan itu permintaan mertuaku. 

Nomor rekening pertama yang gosong karena saldo cuman 50 ribu. Habis kemakan admin dan nggak ada kemasukan karena belum di TF ibunya sehingga bikin lagi. 

Nomor rekening kedua, karena yang pertama gosong. Dengan saldo awal pembukaan 250 rb

Ini saldo awalnya 250 ribu. 

Sakitnya dibohongi. Oh ya laba kan 860 ribuan tuh. Nah baru kepakai 300 ribu buat buka rekening atas suruhan ibunya. Masih 560 ribu belum dikasih aku sampai sekarang. Entah itu disimpan pribadi atau buat tambahan kula'an nggak tahu. Kuharamkan jika disimpan pribadi tanpa jujur ke istri. Kalau buat tambahan dagangan harusnya dagangan nambah, kenapa nggak. Dulu kucecar nggak ngaku, kucecar terus sumpah atas nama Allah dan rosul-Nya baru dia ngaku ambil laba warung. Dan dikembalikan baru 100 RB. Katanya cuman ambil 100 RB dan dikembalikan aku, lah faktanya laba 860 ribu an. Berarti masih 760 ribu yang dibawa dia. 

Katanya buka rekening pakai uang dari umi (ibu mertuaku, ibunya dia) pas dikirim paket mangga, ada uang di kardus. Lah paket pas dibuka kog nggak ada uangnya, wong aku juga lihat pas paket dibuka. Akhirnya ngaku ambil uang warung, cuman ngakunya 100 ribu. Tapi faktanya uang warung nggak ada 860 ribu. Entahlah. Capek dibohongi suami. 

Mertuaku katanya nganggap aku anak sendiri. Kenapa nggak TF ke aku yang jelas udah punya ATM. Nyatanya selama ini dia juga nggak pernah bantu belanjaku kan. Nafkah kewajiban suami, ketika suami tidak mampu harusnya orangtua suami jika mampu wajib membantu anaknya karena itu kewajiban pihak lelaki. Faktanya belanja dll yang bantu ibukku, pihak perempuan. Kecuali mertua miskin ya tidak wajib bantu dan kalau perlu anak yang bantu kalau rizki lebih. Kalau nggak lebih ya nggak usah. BTW mertuaku bukan miskin, mertuaku petani tapi lahannya banyak. Suamiku pernah cerita sekitar 15 lahan yakni kampung + sawah. Tetangga suamiku juga cerita kalau sawah mertuaku banyak, mereka juga ada mobil, dua duanya daftar haji. Tapi pelit tidak peduli anak yang belum mampu menafkahi istrinya. 

Bahkan mertuaku perempuan saat aku silaturahmi ke Brebes pernah terang terangan di hadapan suamiku dan hadapanku. 
"Zur (nama suamiku), besok serahan adekmu pas nikah bantu ya. Kamu nikah kemarin habis 50 juta"
Lah suamiku aja nafkahi aku belum bisa, dibilang gitu. Bilang gitu kalau suamiku sukses GPP. Selama 2 tahun loh, belanja tiap hari aku sendiri semua, suami belum bisa kasih. Teganya bilang itu, kog nggak malu mertuaku. Ya serahan semampunya lah, mampu besar ya mewah, nggak mampu mewah ya sederhana. Sedzolim itu memang, harusnya dia bantu anaknya nafkahi istrinya. Ini belum kerja belum apa apa sudah dibebani seperti itu. Harusnya malu. Pengen kuceplosin tapi masih kutahan. Ternyata lama lama juga emang watak, kalau ngomong suka nggak mikir, ini logis nggak. Kalau orangtua baik mah nggak gitu. Anak dibantu, bukan banyak tapi semampunya rutin. Wong dia nggak miskin. Ini ngasih nggak seberapa, ungkitan nggak kira kira. Harusnya malu loh, anak belum bisa nafkahi istri bahkan istri yang nanggung semua, udah dibebani gitu. 


Ini bukti bahwa suamiku nekad bikin ATM dan rekening di November 2024 yang nyuruh ibunya. Karena suamiku nggak punya rekening, sampai nekad nyolong uang warung demi buka ini dan nggak jujur ke istri. Padahal kalau jujur barokah. Btw mertuaku dulunya nggak pernah tuh punya rekening. Kalau kirim anaknya, lewat BRI Link atau nyuruh mbak Khusnul. Saya punya buktinya, wong dulu pas nikah kan biaya KUA jg ditransfer lewat BRI Link. Kalau nggak gitu kan yang urusin mb Khusnul (ponakannya). Bagus mertua bikin rekening sendiri. Bagus suami bikin sendiri. Tapi caranya nyolong itu yang salah, tidak jujur sama istri. Mertua jg salah, katanya ngaku menantu dianggap anak. Faktanya anaknya main perempuan dibela, nyuruh anak bikin ATM hasil ambil uang warung tanpa bilang jujur ke istri. 

Btw uang satu juta itu dikirim mertua buat pegangan suami ya, bukan buat aku. Kalau buat aku, pasti aku diberi. Faktanya nggak. Pantes anaknya suruh bikin ATM sendiri. Selama aku hamil, tidak pernah ditanya kabar sekalipun. Bahkan saat kukabari anaknya kholwat dan bohongi istri dengan Silvi, dia nggak negur anaknya. Banca'an 4 bulan habis sekitar 1,5 juta, syukuran 7 bulan kecil kecilan sekitar 1 juta, banca'an 9 bulan habis sekitar 1,5 juta. Total 4 juta uangku sendiri semua dan ibuku, bukan dibantu mertua, tapi dibantuin ibukku 2 juta. Perlengkapan bayi habis sekitar 8 juta juga uangku sendiri semua, bukan uang suamiku, bukan dibantu mertuaku. Kambing buat aqiqah juga uangku sendiri, tidak dibantu mertua. Jadi semua aku sendiri. Aku tulang punggung menafkahi diri sendiri. 

Uang belanja tiap bulan 3 juta-5 juta per bulan di luar biaya banca'an, perlengkapan bayi, kambing aqiqah. Aku patungan sama ibuk, dibantu ibukku biar aku nggak keberatan. Gantian, ibuk kubantu bayar listrik, PAM, pupuk, biaya pertanian. Sama mertua, blas. Jadi kalau bilang aku dianggap kayak anak, itu hoaks. Wong selama hamil aja di silent treatment kog, tidak pernah dipedulikan, tidak pernah ditanya kabar sejak November 2024 sampai Maret 2025, padahal punya nomor HP/WA-ku. Senyeseg ini ternyata, suami main perempuan iya. Suami bohong soal keuangan juga iya. Astaghfirullah min kulli dzanbi. Mertua KDRT psikis + emosional (silent treatment+ pelit + nylekit iya). Ya Allah nyesegnya. Semoga luka demi luka diganti kenikmatan oleh Allah SWT. 













Tidak ada komentar :