HALIMAH BINTI MASDARI

Jumat, 21 Juli 2017

RUMAHKU SURGAKU

RUMAHMU SURGAMU  
(CATATAN UNTUK SEORANG WANITA)    
*****

Duhai wanita, rumahmu adalah surgamu. Rumah laksana surga bagi seorang wanita, dimana wanita mengabdi taat pada suami untuk menggapai ridho Allah SWT sebab ridho Allah bersamaan dengan ridho sang suami bagi wanita yang sudah menikah. Sesungguhnya wanita adalah aurot, maka tiap ia keluar rumah, rawan akan fitnah karena diikuti syetan. Janganlah engkau berlenggak lenggok bergaya, berdandan menor, bertabaruj jahiliyah untuk menarik simpati kaum adam. Duhai wanita yang dimuliakan martabatnya, jagalah aurotmu, perlihatkanlah cantikmu hanya pada suamimu, hanya pada yang halal memandangmu. Sungguh, rumah adalah surga bagi wanita. Terlebih bilamana wanita itu menggunakan rumahnya sebagai tempat baginya untuk berdzikir, beribadah, dan bersolawat memperbanyak mengingat Allah serta tempat ia mengabdi pada suaminya,  maka sungguh rumah lebih mulia bagi wanita daripada ia keluar rumah sekalipun ke masjid atau ke majlis bila disertai dengan berdandan, bergaya, dan berlenggak-lenggok memamerkan kecantikannya.  


Rosulullah SAW ( dijelaskan dalam kitab Uqodillujen) bersabda bahwasannnya akan ada 4 (empat) golongan wanita yang akan dimasukkan ke dalam surga dan akan ada 4 (empat) golongan wanita yang akan dimasukkan ke dalam neraka.
4 (empat) golongan wanita yang dimasukkan ke dalam surga yaitu:
1). Seorang wanita yang menjaga dirinya dari barang haram, taat pada perintah Allah SWT serta ta’at pada suaminya (sepanjang perintah suaminya pada kebaikan dan ketaatan pada Allah SWT dan tidak maksiyat).
2). Perempuan yang memiliki anak banyak, sabar dalam mendidik anak, dan neriman (qona’ah) dalam menerima nafkah yang diberikan suami, sesuai kemampuan suami (tidak banyak menuntut terhadap suami).
3). Wanita yang memiliki rasa malu. Ketika suaminya tidak berada di rumah, ia menjaga dirinya dengan baik (tidak berselingkuh ataupun memasukkan laki-laki bukan makhram ke dalam rumah tanpa seizin suaminya) serta menjaga harta suami di rumah dengan baik. Dan ketika suaminya di rumah, ia (wanita) menjaga lisannya dengan baik untuk tidak mengucapkan perkataan yang dapat melukai perasaan suaminya/ mengecewakannya/ menjengkelkannya.
4). Wanita yang ditinggal mati suaminya (janda) dan memiliki anak-anak kecil banyak. Lantas ia memilih tidak menikah lagi setelah kewafadan suaminya, serta memilih untuk bersungguh-sungguh dalam merawat dan mendidik putra-puterinya dengan baik karena kawatir pernikahan keduanya/ pernikahan barunya menyebabkan anaknya tersia-siakan pendidikannya dan tidak terawat.
4 (empat) golongan wanita yang dimasukkan ke dalam neraka:     
1). Wanita yang tidak bisa menjaga ucapannya pada suaminya. Wanita yang suka berkata buruk pada suaminya (misal: mengumpat, mengolok-olok keburukannya, memisuhi suaminya, dll). Wanita yang ketika suaminya tak dirumah ia tak bisa menjaga kehormatan dirinya, ia memasukkan laki-laki bukan makhramnya tanpa izin dari suaminya. Wanita yang membiarkan laki-laki lain masuk ke dalam ranjang tempat tidurnya saat suaminya tidak ada di rumah. Dan bila suaminya berada di rumah, ia sering berkata yang menyakiti perasaan suaminya padahal suaminya tidak bersalah.
2). Perempuan yang suka menuntut suaminya menuruti keinginannya padahal suaminya tidak mampu. Misalnya, suami berpenghasilan Rp 25.000/ hari dan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, lantas istri meminta dan menuntut suami untuk dibelikan motor, bila tidak dibelikan ngambek. Maka hal ini sangat dilarang dalam agama islam. Jadilah wanita yang sederhana, bersyukur atas rizki yang diberikan suami. Jangan menuntut hal-hal yang sekirannya suami tak mampu memberikan.
3). Wanita yang tidak bisa menjaga aurotnya di hadapan laki-laki lain. Misalnya wanita memakai rok mini, baju ketek, dll sehingga mengundang syahwat laki-laki lain yang memandangnya. Selain itu jua wanita yang suka keluar rumah dengan kemayu, bergaya, dan make up mencolok. Contoh: Saat bersama suami seorang wanita tak berdandan cantik, sehingga suami puas olehnya tetapi saat keluar arisan. Saat ke mall dandan cantik, berbaju necis, bergaya. Maka hal ini haram hukumnya. Justru wanita berdandan cantik itu saat di hadapan suaminya.
4). Wanita yang menghabiskan waktunya hanya untuk makan, minum dan tidur tanpa ada semangat untuk melakukan ibadah seperti solat, taat Allah SWT, taat Rosulullah SAW, taat suami sepanjang perintah suami bukan pada kemaksiyatan. Barangsiapa ada perempuan yang memiliki sifat-sifat seperti yang disebut di atas, maka pasti akan dilaknat dan menjadi penghuni neraka kecuali bila ia bertaubatan nasuha.
Duhai wanita, berhati-hatilah dalam berkata dan bersikap sebab mayoritas penghuni neraka adalah dari kaum perempuan. Perempuan rawan akan fitnah. Bahkan suatu kehancuran dapat disebabkan salah satunya oleh wanita. Hancurnya laki-laki disebabkan oleh 3 hal; 1). Harta, 2). Tahta, 3). Wanita. Sungguh, wanita adalah aurot dan begitu besar fitnah yang dapat ditimbulkan disebabkan oleh wanita.
Sayyidina Ali RA pernah berkata. Ketika beliau bersama Sayyidah Fatimah RA silaturahim (sowan) di rumahnya Rosulullah SAW, beliau melihat Rosulullah menangis dengan sungguh-sungguh sehingga air matanya berjatuhan. Lantas beliau bertanya “Ya Rosulullah, apa yang menyebabkan engkau menangis hingga demikian?.” Lantas Rosulullah SAW menjawab: “Hai Ali, sesungguhnya di malam ketika isro’ mikraj hingga sampai di langit, aku melihat banyak wanita dari ummatku disiksa di dalam neraka jahanam. Maka dari itu aku menangis sebab aku melihat siksa-siksa yang sangat pedih atas ummatku tersebut
a.       Aku (Rosulullah SAW) melihat perempuan digantung menggunakan rambutnya hingga otaknya mendidih.
b.      Aku (Rosulullah SAW) melihat perempuan digantung menggunakan lidahnya, lalu tenggorokannya dituangkan air panas yang mendidih.
c.       Aku (Rosulullah SAW) melihat perempuan diikat kakinya hingga kedua puting beliung kedua susunya, lalu tangannya diikat hingga ubun-ubunnya. Lantas Allah SWT melemparkan ular dan kalajengking terhadap perempuan itu.
d.      Aku (Rosulullah SAW) melihat perempuan yang digantung kedua susunya.
e.       Aku (Rosulullah SAW) melihat perempuan yang memiliki kepala layaknya kepala babi dan badannya layaknya badan khimar dan disiksa dengan beribu-ribu siksa.
f.       Aku (Rosulullah SAW) melihat perempuan yang tubuhnya menyerupai anjing lalu dibakar mulai dari mulutnya hingga anusnya. Dan para malaikat lantas memukulkan palu yang terbuat dari api padanya”.
Saat itu pula, Sayyidah Fatimah yang berdiri lantas bertanya: “Duhai ayahku, kekasih Allah SWT dan kekasih hatiku, sesungguhnya apakah amalan orang-orang tersebut sehingga disiksa sedemikian rupa?.” Lantas Rosulullah SAW berkata: “Duhai puteriku, 1) Wanita yang digantung menggunakan rambutnya adalah wanita yang tidak bisa menjaga aurotnya, membiarkan aurotnya dilihat laki-laki lain bukan suaminya, bukan makhramnya. 2) Wanita yang digantung menggunakan lidahnya adalah wanita yang tidak bisa menjaga perkataannya, perkataanya sering melukai perasaan suaminya. 3) Wanita yang digantung kedua putting beliung susunya adalah wanita yang membiarkan laki-laki lain berada di ranjangnya ketika suaminya tidak ada di rumah (berselingkuh). 4) Wanita yang diikat kakinya hingga kedua putting beliung kedua susunya, lalu tangannya diikat hingga ubun-ubunnya adalah wanita yang tidak mau mandi janabat saat haid dan melalaikan solat. 5) Wanita yang kepalanya menyerupai babi, badannya menyerupai khimar adalah wanita yang ahli adu domba (ahlu namimah) dan berbohong. 6) Wanita yang menyerupai anjing lantas dibakar adalah wanita yang suka mengolok-olok dan suka dengki (hasud) atas kenikmatan orang lain.  Duhai puteriku, celakalah bagi wanita yang membangkang atas perintah suaminya. Sesungguhnya taatnya seorang istri terhadap suaminya itu sama kadarnya dengan kewajiban seorang anak taat terhadap orangtuanya. Tetapi tidak sebaliknya, tidak untuk kaum seorang suami.”  
Duhai wanita, begitu pedihnya siksaan terhadap wanita atas kelalaiannya. Memang, sebaik-baik perhisan dunia adalah wanita, namun bila wanita itu dalah wanita solekhah. Demikian pula sebaliknya, seburuk-buruknya siksaan adalah siksaan pada wanita atas kedurhakaannya. Sebagai wanita, sudah selayaknya kita berhati-hati dalam berbicara. Berbicaralah seperlunya saja, sekiranya bercerita, berceritalah pada orang yang sekiranya dapat dipercaya menjaga amanahmu (tidak mengadu dombamu, tidak mengeber-eberkan rahasiamu). Demikian pula dengan menjaga sikapmu. Bersikaplah lemah lembut sebagaimana kodratnya wanita yang lembut.
Berdasarkan analisa penulis, berikut penulis sampaikan kiat-kiat menjadi wanita solekhah. Semoga bermanfaat, penulispun saat ini sedang berhijrah berupaya menjadi lebih baik dari sebelumnya, memperbaiki sikap (akhlak) dan menambah pengetahuan baik pengetahuan agama maupun pengetahuan dunia. Semoga ilmu penulis bermanfaat, mohon doanya. Kiat-kiat menjadi wanita solekhah adalah:            
1). Berbicaralah seperlunya saja. Jika hendak bercerita (curhat), lihatlah siapa yang hendak kau curhati. Aapakah ia bisa menjaga rahasiamu atau justru mengeber-eberkannya.
2). Berpakaianlah yang sederhana, terpenting bersih, suci dari najis, menutup aurot.
3) Berdandan cantiklah saat di hadapan suamimu, di hadapan makhram boleh. Tetapi jangan bertabaruj (bersolek) di hadapan umum yang dipandang laki-laki lain bukan makhram. Jangan bergaya, bersolek, berlenggak-lenggok dihadapan laki-laki lain bukan makhram.
4) Berkatalah yang baik pada suami sebagaimana kau berkata baik pada orangtuamu.
5). Jangan suka mengadu domba sesama umat manusia, terlebih sesama ummat muslim. Contoh mengadu domba: Kamu mencari tahu tentang si A dari si B, lantas apa yang disampaikan si B tentang penilaiannya pada si A lalu kamu sampaikan si A. Lalu mereka berdua (si A dan si B berselisih). Duhai pengadu domba, sungguh meruginya dirimu bila engkau suka adu domba, sebab si ahlu namimah (orang yang suka mengadu domba) besok ketika di akherat kepalanya menyerupai babi dan tubuhnya menyerupai khimar. Maukah dirimu berkepala menyerupai babi?. Tentu tidak, maka dari itu janganlah engkau mengadu domba kawan-kawanmu. Sudah kau tiada memperoleh manfaat ketika mengadu domba, mendapat siksa pula. Oleh karena itu, hindarilah adu domba.
6). Tutuplah aurotmu di hadapan laki-laki lain bukan makhram. Jangan kau undang syahwat laki-laki atas aurot yang kau pamerkan. Sebab itu mengundang tindak kejahatan terjadi padamu (seperti pelecehan, pemerkosaan). Bukan hanya itu tapi jua mengundang siksamu di akherat nanti. Wanita yang tidak bisa menjaga aurotnya, nanti diakherat akan digantung menggunakan rambutnya hingga otaknya mendidih. Maka dari itu, tutuplah aurotmu, persembahkan kecantikanmu untuk suamimu semata.
7). Jangan ketawa cekaka’an , kerasnya minta ampun. Duhai wanita, kodrat wanita adalah anggun. Jangan kau nodai keanggunanmu akan kecongkaanmu. Sesungguhnya ketawa di luar batas tidaklah mulia, cukuplah bagimu tersenyum manis. Sebab Rosulullah SAW pun tiada pernah ketawa ngakak hingga rahangnya dan giginya terlihat semua. Tersenyumlah manis, bicaralah seperlunya, perbanyaklah berdzikir.
8). Janganlah engkau berhianat terhadap suamimu dengan berselingkuh karena itu akan melukai perasaan suamimu. Bukankah ridho Tuhanmu bersamaan dengan ridho suamimu?. Taatlah terhadap suamimu sepanjang yang diperintahkan suamimu bukan maksiyat. Layanilah suamimu dengan sebaik-baiknya pelayanan.
9). Janganlah dengki atas kenikmatan orang lain. Turutlah bahagia atas kenikmatan orang lain. Sungguh teramat sayang, bila engkau dengki atau iri lalu menuruti hawa nafsumu. Sebab iri akan membakar semua amal kebaikanmu layaknya api membakar kayu bakar. Sungguh sia-sia amal baikmu yang rusak karena dengki, maka dari itu hindarilah sifat dengki/ iri hati. Kau tahu, nikmat kasih sayang Allah lebih indah dari apapun dibandingkan nikmat duniawi (harta, cinta manusia, dll). Lalu untuk apa dengki, bukankah Allah membagi rizki atas suatu kaum berdasarkan usahanya?. Bukankah rizki tak akan tertukar dan jodohpun tak akan tertukar?. Berhusnudzanlah, mungkin Allah memberikan nikmat rizki lebih banyak pada temanmu daripada dirimu karena usaha temanmu lebih besar dari usaha (ikhtiar) yang kau lakukan, sebab Allah membagi rizki berdasarkan kadar usaha hambaNya.
Duhai wanita, jangan pernah bosan berada di rumah. Sesungguhnya rumahmu adalah surgamu. Perbanyaklah beribadah, solat, berdzikir, dan mengaji untuk menghiasi dinding-dinding rumahmu. Keluarlah kecuali dhorurot dan itupun atas izin kedua orangtuamu bila engkau belum menikah (misalnya keluar hendak mengaji, atau keluar hendak belajar) dan atas izin suamimu bila telah menikah. Sesungguhnya, tempat paling aman bagi wanita agar terhindar dari fitnah adalah di rumah. Bahkan ibadahnya wanita di rumah lebih utama dari ibadahnya wanita di masjid. Terlebih di akhir zaman, begitu banyak wanita solat atau ibadah dimasjid dengan bersolek padahal di lihat laki-laki lain bukan makhram. Sungguh, betapa mulianya engkau tatkala engkau bisa menjaga kehormatanmu, menutup aurotmu. Sejarah mencatat, wanita mulia ketika ia mampu menjaga kehormatannya. Sebagaimana Siti Maryam yang selalu di kamar menghabiskan waktu-waktunya dengan beribadah dan mengaji, memperbanyak dzikir kepada Allah SWT. Siti Fatimah yang selalu di rumah  melayani suami dan mengurus anak-anaknya, ketika bepergian pun atas izin suaminya, dan atas kesolekhahannya ia tercatat sebagai pemimpin wanita surga. Sayyidah Muthi’ah RA yang setia di rumah melayani suaminya dengan baik dan menghabiskan waktunya untuk beribadah, tercatat sebagai bidadari surga. Subhanallah, Maha Suci Allah yang berhak sepenuhnya memuliakan hambaNya dan merendahkan hambaNya. Dialah Allah, Rabb semesta alam yang berkuasa atas segala sesuatu. Allah berhak menyesatkan dan menyelamatkan kita. Semoga kita termasuk orang yang selamat dunia akherat serta mendapatkan hidayah Allah swt.

REFERENSI:
Muhammad, Syeh. Uqudillujen. Toha Putera. Semarang. Penjelasan analisa penulis di perkuat dari kitab Uqudillujen. Bab 2 tentang “Hak-Hak Suami atas Istrinya”.     





Kamis, 20 Juli 2017

KIAT MEMBANGUN KELUARGA HARMONIS ISLAMI BAGI WANITA

10 NASEHAT IBU PADA PUTERINYA
(KIAT MEMBANGUN KELUARGA HARMONIS)
*****
              
Duhai wanita, untuk membangun keluarga harmonis, ada beberapa hal yang perlu kau ketahui. Berikut 10 Nasehat seorang ibu kepada puteri (anak perempuannya) dalam melayani suami untuk membangun keluarga madani:           
1.      Jadilah isteri yang neriman (qona’ah)
Dalam arti, istri menerima rizki berapapun yang diberikan suami berdasarkan kemampuan suami dengan baik. Istri tidak banyak menuntut dan menerima segala yang diberi suami dengan penuh rasa syukur. Misalnya; suami berpenghasilan 15000/ hari dan suami hanya bisa memberikan nafkah ke istri 15000. Maka istri wajib menerimanya dengan syukur dan memanfaatkannya dengan baik dengan dibelanjakan kebutuhan keluarga sesuai penghasilan misal sayurnya sayur daun singkong, sambal terasi, lauk tempe, nasi…in syaallah sudah cukup. Misalkan suami berpenghasilan 70.000/ hari dan suami hanya bisa menafkahi istri sesuai penghasilannya. Istri bersyukur dengan membelanjakan harta yang diberikan suami dengan baik misal dengan lauk ayam. Misalkan suami berpenghasilan 100.000/ hari dan diberikan istri, istri menerimanya dengan syukur dan dibelikan gule selebihnya ditabung.
Jadilah istri yang pandai memanage keuangan sesuai dengan nafkah yang diberikan suami atas kemampuan suami mencari nafkah. Wanita adalah the power of economy. Jadi, pengeluaran keluarga tergantung management keuangan sang istri. Jadilah wanita yang memperbanyak bersyukur dan tidak banyak menuntut.
2.      Taat pada perintah suami
Ingatlah bahwasannya ridho Allah bersamaan dengan ridho suami bagi wanita yang sudah menikah. Wanita wajib taat pada perintah suami selama suami tidak memerintahkan untuk bermaksiyat/ membangkang kepada Allah SWT. Misalnya; suami melarang istri keluar rumah tanpa izinnya. Maka istri wajib mentaati perintah suami dengan tetap berada di rumah dan bila hendak pergi hendaklah meminta izin suami terlebih dahulu. Apabila suami mengizinkan, barulah ia pergi memenuhi hajatnya. Namun apabila suami melarang, maka ia tetap berada di rumah.
3.      Memperhatikan dengan hal-hal yang berkaitan dengan pandangan suami (sesuatu yang dapat dilihat mata).
Misalnya: 1). menyambut suami saat pulang kerja dengan dandanan yang cantik, pakaian yang bagus. Sehingga tatkala suami memandang, hatinya terasa puas dan senang. Menyenangkan hati suami dalam kebaikan ini akan dimulikan Allah SWT. 2). Memakai pakaian dengan warna dan model yang disukai suami saat berdua dengan suami (saat istri tidur bersama suami, saat jimak). 3) Mengenakan pakaian yang bersih, rapi, suci, dan menutup aurot dengan model dan tipe serta warna yang disukai suami.
4.      Memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan daya penciuman suami
Jadilah wanita yag bersih, wangi saat di hadapan suami. Wanita berdandan di luar (bersolek saat di khalayak ramai) itu dilarang karena mengundang syahwat lelaki yang bukan makhramnya, namun halal bersolek saat di hadapan suami. Saat akan tidur atau bersanding dengan suami, mandilah sehingga tidak bau badan. Pakailah minyak wangi dengan aroma kesukaan suami, sehingga suami merasa betah saat berada di samping istri. Dengan demikian keluarga yang harmonis dapat tercapai.
5.      Memperhatikan waktu makan suami
Sebagai istri yang taat, istri menyiapkan hidangan makanan tiap pagi (sebelum suami berangkat kerja), saat siang (saat suami makan siang), dan saat malam (ketika suami pulang kerja bagi yang pulangnya larut malam). Karena sesungguhnya kelaparan (laparnya perut) dapat menyulut kelaparan suami. Jangan sampai, ketika suami pulang kerja, hidangan rumah makan kosong saat suami hendak makan, maka hal itu dapat menyulut emosi suami. Sesungguhnya saat tubuh lelah (karena lapar), secara ilmiah tubuh kekurangan energi karena produksi ATP berkurang, simpanan glikogen kososng dan memicu kekurangan glukosa pada tubuh. Akibatnya suppai glukosa dan oksigen ke otak pun kurang, saat suplai oksigen kurang maka tubuh akan lemas dan seseorang mudah marah. Saat produksi ATP menurun, produksi hormon serotonin yang berperan untuk mengontrol emosi berkurang sehingga ketika seorang lelah dan lapar maka ia mudah marah.


6.      Memperhatikan waktu tidur suami
Sebisa mungkin seorang istri menjaga kondisi tenmpat tidur tetap bersih dan tertata rapi, sehingga ketika suami akan tidur, suami merasa nyaman dan hatinya senang. Dengan demikian hubungan antar suami istripun harmonis, sebab kondisi tempat tidur yang berantakan dapat memicu susah/ terganggunya tidur sang suami yang berdampak pada mudahnya suami marah. Untuk menghindari kemarahan suami, maka ketika suami hendak tidur, maka tetap jagalah kondisi tempat tidur bersih dan rapi.
7.      Menjaga harta benda suami
Istri yang baik adalah istri yang bisa menjaga harta suami dengan baik saat suami ada di rumah maupun saat suami bepergian. Jangan sampai istri berfoya-foya saat suami sedang bepergian. Jagalah harta suami dengan baik sebagaimana menjaga barangmu sendiri.
8.      Menjaga hubungan baik dengan keluarga suami
Misalnya: 1). Saat mendapatkan rizki berlebih, sementara saudara kelaparan maka hendaknya memberikan sebagian rizki kepada saudara. 2). Saat keluarga mengadakan acara (masak-masak, seperti saat ada hajatan, kondangan) hendaknya membagikan makanan ke saudara-saudara (keluarga suami dan keluarga istri). Sesungguhnya menjaga hubungan baik dengan keluarga suami dapat menjadi jalan langgengnya suatu rumah tangga. Berbagi itu mendekatkan persaudaraan, pelit (kikir) itu menjauhkan persaudaraan.
9.      Tidak durhaka pada perintah suami sepanjang apa yang diperintahkan suami itu bukan maksiyat. Sesungguhnya membangkang terhadap perintah suami dapat membuat jengkel, mangkel, kecewa pada hati suami yang berdampak pada hubungan suami-istri kurang harmonis. Turutlah merasa bahagia atas kebahagiaan suami, dan turutlah merasa sedih atas kesedihan yang dirasakan suami.
10.  Menjaga rahasia suami dari khalayak umum (masyarakat).
Istri yang solekhah senantiasa bisa menjaga aib suami, tidak mengeber-eberkan kekurangan suami pada orang lain. Sebab ia sadar bahwa manusia tiada yang sempurna, termasuk istripun jua memiliki aib/ kekurangan. Manusia tercipta berpasang-pasangan agar saling melengkapi kekurangan pasangannya. Jangan menyebarkan aib suami, sebab menyebarkan aib suami sama halnya menyebarkan aibmu sendiri, jagalah. Menjaga rahasia suami dengan baik adalah kunci keharmonisan dalam keluarga. Begitu pula sebaliknya, suami jua hendaknya bisa menjaga rahasia/ aib istri dari orang lain.

   Semoga 10 kiat di atas bermanfaat dan dapat diaplikasikan para wanita muslimah. Semoga dengan menjadi istri yang taat pada suami sepanjang perintah suami pada kebaikan, maka termasuklah para wanita yang beruntung, selamat dunia akherat. Dengan istri yang taat pada perintah suami (sepanjang perintah suami bukan pada kemaksiyatan), in syaallah keluarga yang harmonis dan langgeng pun tercapai. Semoga ilmu membangun keluarga yang dusadur dari kitab uqudillujen ini bermanfaat dan menjadi jalan petunjuk (biidznillah) dalam membangun keluarga yang harmonis. Aamiin

REFERENSI:
Muhammad, Syeh.1411. Uqudillujen. Toha Putera. Semarang. Hlm 15.       
Keterangan di atas di ambil dari Kitab Uqudillujen halaman 15. Ditulis berdasarkan penjelasan dari KH. Muharror Ali (Pengasuh PP. Khozinatul Ulum, Blora).                 
      
*****  
Jika dirasa artikel di atas bermanfaat, silahkan dishare walaupun tanpa izin penulis
Ditunggu koreksi dan sarannya yang membangun
Saran dan koreksi: phone. 085725784395/ email; halimah.dewi@rocketmail.com
*****



Sabtu, 15 Juli 2017

KIAT BAHAGIA MEMBANGUN KELUARGA MADANI

KIAT BAHAGIA MEMBANGUN KELUARGA MADANI
*****
Written Based on Observation
*****

Keluarga bahagia, siapa sih yang nggak mau?. Well….hampir semua orang di seluruh perjuru dunia menginginkan kebahagiaan dalam rumah tangganya. Namun, sayangnya tidak semua orang bisa menemukan kebahagiaaan. Kebahagiaan adalah perasaan senang, damai, tenang, nyaman, penuh rasa syukur. Kebahagiaan tidak bisa dibeli dan tidak ternilai dengan uang, tapi kebahagiaan bisa DICIPTAKAN. Kebahagiaan tercipta dari adanya rasa syukur dalam setiap nikmat yang Allah berikan dan rasa sabar atas ujian yang Allah berikan. Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam. Tiada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah. Dialah Allah, Rabb bagi para makhluk sejagat raya. Dialah Allah yang menciptakan bumi langit dan seisinya.
Ngomong-ngomong soal kebahagiaan dalam rumah tangga, begitu banyak faktor yang mendorong terciptanya keharmonisan dalam keluarga. Begitu banyak rumah tangga yang kandas bahkan hancur di tengah jalan karena adanya kesalah pahaman. Oleh karena itu, penting adanya komunikasi yang baik antar sesama anggota keluarga. Keretakan dalam keharmonisan keluarga disebabkan oleh beberapa faktor seperti KDRT (Kejahatan Dalam Rumah Tangga) yang dipicu oleh adanya kekerasan fisik, kekasaran ucapan, maupun perselingkuhan (adanya pihak ketiga dalam rumah tangga).
Beberapa kejadian yang penulis amati berdasarkan penglihatan, pendengaran penulis selama bertahun-tahun terhadap para korban kekerasan diantaranya:
1.      Kejahatan Seorang Suami Terhadap Istri
a.       Suami yang suka marah-marah, bentak bentak istri padahal hanya disebabkan oleh permasalahan sepele. Bukan hanya itu, berlanjut dengan pembantingan perabotan rumah tangga. Perlu diketahui ini dapat memicu mental shocking yang memicu trauma pada istri, berantem/ bertengkar, hingga bila tak sanggup bertahan maka akan berakhir pada perceraian.
b.      Suami yang tidak menafkahi istri padahal dia kondisinya sehat dan tidak cacad. Suami yang membiarkan seorang istri menjadi tulang punggung keluarga, sementara dia ongkang-ongkang di rumah menggantikan pekerjaan wanita (masak, membersihkan rumah) sementara istrinya bekerja. Duhai lelaki, wanita kau nikahi itu untuk kau muliakan martabatnya, bukan kau jadikan tulang punggung keluarga. Duhai para lelaki, wanita itu tercipta dari tulang rusukmu, maka jangan sekali-kali kau salahi kodrat dengan menjadikannya sebagai tulang punggung. Suatu dosa besar, bila kau tak menafkahi dan menelantarkan anak dan istrimu, sebab yang berkewajiban menafkahi keluarga adalah seorang suami.
c.       Suami yang suka memukul istri, menampar dan menggunakan kekerasan fisik untuk menyelesaikan permasalahan. Kekerasalan bukanlah menjadi problem solving tetapi justru menjadi new problem dalam keluarga. Duhai lelaki, wanita itu tercipta dari tulang rusukmu, maka jangan kau kerasi dia karena akan mudah mematahkan hatinya. Bila istrimu salah, dekati ia, peganglah tangannya, peluklah lalu nasehatilah dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Selamanya kekerasan tak akan pernah menyelesaikan permasalahan, justru menimbulkan permasalahan baru.                
d.      Perselingkuhan suami terhadap istri. Suami yang suka main wanita (membawa pulang ke rumah wanita dan bergonta-ganti) dapat memicu keretakan keluarga. Perlu kau tahu, perselingkuhan tiada sedikitpun membawa manfaat untukmu, justru perselingkuhan menghancurkan keharmonisan keluargamu, kerenggangan hubungan seorang ayah terhadap anak, kerenggangan hubungan seorang suami pada istri. Bila ingin bahagia, sekalipun selingkuhan yang menggodamu lebih cantik, lebih kaya, lebih cerdas bahkan lebih segalanya, hatimu tak akan tergoyah. Sebab kau tahu bahwa Tuhan senantiasa mengawasimu, dan tak pernah lengah mengawasimu barang sedetikpun. Sungguh kau merasa malu bila Tuhan mengawasimu, sementara kau dalam maksiyat berselingkuh. Kau perlu ingat bahwa dulu kau pernah berjanji dalam akadmu bahwa kau akan memuliakan istrimu menjadi sosok yang halal bagimu, apakah kau tega merusak ikatan suci itu dengan perselingkuhan?. 
2.      Kejahatan Seorang Istri Terhadap Seorang Suami
  1. Istri yang membangkang pada perintah suami, padahal suami mengajak pada kebaikan dan ketaatan pada Allah. Maka perlu di ingat, ketika seorang wanita sudah menikah, ridho Allah bersama ridho suaminya selama suaminya memerintahkan pada kebaikan dan ketaatan pada Allah. Istri adalah makmum, maka istri harus bisa ditata imam.
  2. Istri yang tidak bersyukur atas nafkah yang diberikan suami, padahal suami sudah memberikan yang terbaik sesuai ikhtiar maksimal yang suami bisa lakukan. Istri yang selalu menuntut dan iri pada penghasilan tetangga. Misalnya; tetangga bisa beli motor, maka ia menuntut suaminya supaya bisa membeli motor, dll. Duhai wanita, jadilah wanita yang lemah lembut, tidak boros (hedon/ foya-foya, bukankah boros itu saudara setan, maukah kau menjadi saudara setan, menemaninya di neraka?), jangan banyak menuntut, perbanyak bersyukur, dan pandai memanage keuangan dengan baik.
  3. Istri yang suka main judi. Jangan dikira hanya laki-laki yang main judi, ada pula wanita yang hobi main judi, ke diskotik. Duhai wanita, janganlah seperti demikian, surga seorang wanita adalah di rumahnya. Sesungguhnya tiap kali ia keluar rumah, selalu dibuntuti setan. Maka berhati-hatilah. Jangan kau habiskan waktumu untuk hal sia-sia, lebih baik kau manfaatkan untuk melayani suami dan anak-anakmu, kau gunakan untuk mengaji dan segala yang bermanfaat untuk duniamu jua akhiratmu.       
  4. Perselingkuhan seorang istri terhadap suami. Perlu kau tahu, perselingkuhan tiada sedikitpun membawa manfaat untukmu, justru perselingkuhan mengharcurkan keharmonisan keluargamu, kerenggangan hubungan seorang Ibu terhadap anak, kerenggangan hubungan seorang istri pada suami. Bila ingin bahagia, sekalipun selingkuhan yang menggodamu lebih ganteng, lebih kaya, lebih cerdas bahkan lebih segalanya, hatimu tak akan tergoyah. Sebab kau tahu bahwa Tuhan senantiasa mengawasimu, dan tak pernah lengah mengawasimu barang sedetikpun. Sungguh kau merasa malu bila Tuhan mengawasimu, sementara kau dalam maksiyat berselingkuh.   
3.      Kejahatan Orangtua terhadap Anak  
  1. Orangtua yang memaksakan kehendak pada anak diluar kemampuan anak. Misalnya: 1). orangtua yang menuntut akademik anak bagus, padahal anak sudah rajin belajar namun kemampuannya memang segitu, lantas dipukul dan dimarahi, 2). Orangtua yang memaksakan jurusan pada anak padahal anak tidak suka. Duhai orangtua, perlu kau ketahui bahwa tiap anak terlahir dengan bakatnya masing-masing. Ada yang tercipta sebagai professor, ilmuwan, guru, dokter yang kemampuan akademiknya bagus. Ada yang tercipta dengan bakat seni dan sastra, sehingga kemampuan akademiknya buruk. Kau tak perlu memaksanya, seorang seniman tak perlu nilai matematika tinggi. Ada yang tercipta dengan keahliannya bermusik dan sebaigainya. Tugas orangtua, menuntun dan mengarahkan anaknya untuk mengembangkan bakatnya bukan untuk memaksakan kehendaknya. Pemaksaan kehendak terhadap anak ini memicu depresi dan stress pada anak. Duhai orangtua, latihlah dan didiklah anakmu sesuai keahliannya, kembangkan bakatnya dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
  2. Orangtua yang suka menampar dan memukul anak bila anak melakukan kesalahan walaupun kesalahan kecil. Duhai orangtua, fisik seorang anak iu lebih lemah darimu, sekalipun kau memukulnya, ia akan terdiam dan kau berkuasa atas nafsumu. Duhai para orangtua, bila anakmu salah maka dekatilah jadilah orangtua sebagai sahabat anak sehingga hubungan anak dan orangtua kian dekat. Nasehatilah anak-anakmu dengan cara yang baik, kelembutan dan kasih sayang. Terlebih bila dirimu seorang ibu, genggamlah tangan anakmu, elus-elus kepalanya dengan kelembutan lalu nasehatilah dengan penuh kasih sayang. Sesungguhnya nasehat yang disampaikan dengan kelembutan akan lebih mudah diterima syaraf-syaraf otak.   
  3. Orangtua yang otoriter memaksakan kehendak pada anak tanpa mau memperhatikan apa mimpi dan kesukaan anak. Orangtua yang baik, menasehati anak dengan baik. Orangtua yang menelantarkan hak-hak anaknya. Hak seorang anak adalah dididik akhlak orangtua, diberikan pendidikan, kasih sayang, perhatian serta dicukupi kebutuhan lahiriah dan batiniah dengan baik.       
4.      Kejahatan Seorang Anak pada Orangtua
  1. Seorang anak yang membentak-bentak orangtua, memarahi oangtua dan menelantarkan orangtua di masa tuanya. Duhai anak muda, sesungguhnya kau bisa tumbuh besar, dahulu yang merawatmu, mendidikmu, dan memebesarkanmu adalah ibumu dan ayahmu. Muliakanlah orangtuamu, bahkan sebaik apapun kamu tak akan mampu menandingi ajsa kedua orangtuamu. Lalu bagaimana bila buruk, ingatlah sesungguhnya ridho Allah bersama ridho kedua orangtua.
  2. Seorang anak yang melawan orangtua padahal orangtua mengajaknya pada kebaikan dan ketaatan kepada Allah. Misalnya: anak yang tidak mau diajak solat oleh orangtuanya, anak yang mencuri harta orangtuanya untuk foya-foya, anak yang memisuhi orangtuanya, dll
  3. Anak yang memperlakukan orangtuanya layaknya budaknya, memerintah orangtua seenak jidatnya, menyuruhnya bersih-bersih rumah layaknya pembantu, membentak-bentak, dll. Duhai anak, muliakanlah orangtuamu, sesungguhnya jalan surga seorang anak adalah taat pada kedua orangtuanya selama orangtuanya tidak menyuruhnya pada keburukan.   

Duhai para istri, para suami, para orangtua dan para anak, berikut penulis sampaikan kiat-kiat membangun keluarga madani yang penuh dengan kedamaian dan keharmonisan. Semoga dengan membaca artikel ini, bermanfaat bagi kalian para pembaca. Penulis terinspirasi menulis ini karena keprihatinan penulis selama pengamatan bertahun-tahun sering menjumpai kasus KDRT, kasus kekerasan pada anak, dan kasus durhaka seorang anak pada orangtua. Harapan penulis, dengan membaca artikel ini, semoga Allah membukakan pikiran kita agar senantiasa menerima hidayah Allah. Sungguh, hanya Allah yang bisa memberikan hidayah pada hambaNya, Allahlah yang berhak menyelamatkan dan menyesatkan hambaNya. Dengan mengucap bismillah, semoga tulisan ini bermanfaat. Berikut penulis sampaikan kiat-kiatnya.
1.      Kiat membangun kebahagiaan untuk para suami terhadap istrinya
  1. Perlakukanlah istrimu dengan mulia, pasanglah wajah sumringah, senyum dihadapan istrimu maka itu akan memancarkan aura kebahagiaan.
  2. Jagalah komunikasi dengan baik pada istrimu, baik komunikasi secara langsung maupun komunikasi melalui handphone/ smartphone. Jangan sesekali kau berkata kasar (read misuh, seperti: menganjing-anjingkan istrimu, dancuk, dll) pada istrimu, berkatalah dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Misalnya: duhai istriku, duhai kasihku, ya khumairah, ya zakiah, ya bidadariku. Tidak apa-apa rimantis, kan kalian sudah halal. Rosulullah pun sangat romantis terhadap istrinya, pada Siti Aisyah, beliau memanggil dengan sebutan Ya Khumairah. Romantiskan…romantis itu halal bahkan diharuskan pada pasangan yang halal (suami istri).
  3. Kecuplah kening istrimu saat pulang kerja dan sebelum berangkat kerja. Maka ini akan membawa hubungan yang baik antara dirimu pada istrimu.
  4. Ketika istrimu ketakutan, maka peganglah tangannya, peluklah dan yakinkah bahwa kau berada di sampingnya dan ada untuknya. Tenangkan fikirannya, yakinlah in syallah ini akan memicu hubungan keluargamu langgeng, semoga keluarga yang baldatun thoyyibatun warrobun ghofur tercapai.
  5. Sesekali sempatkan waktu berdua sama istri dan beromantislah kalian, misal saling suapan, satu piring berdua. Tidak masalah selama ini untuk suami istri. Sebagaimana Rosulullah SAW sama Siti Aisyah RA. Rosulullah SAW dan Sayyidah Aisyah RA sering menghabiskan waktunya berduaa, bahkan rosulullah pernah minum secangkir berdua dengan sayyidah Aisyah RA, rosulullah SAW tiduran di pangkuan sayyidah Aisyah RA. Sekali lagi bersentuhan. Romantis dengan yang halal (antara suami dan istri) itu halal kecuali hubungan suami istri saat puasa di siang hari dan saat istri sedang haid. Itu tak lain untuk kebaikan manusia, sebab hubungan suami istri pada saat haidl dilarang dalam agama islam. Ternyata di balik larangan tersebut terbukti secara ilmiah bahwasannya ijma’ dengan istri yang sedang haidl (menstruasi) memiliki beberapa resiko buruk terhadap kesehatan.
Profesor Ali Baziad, pakar kesehatan kandungan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan bahwa ada sejumlah risiko yang akan dihadapi perempuan yang melakukan hubungan seksual di saat haid. Pertama, risiko endometriosis, yaitu membaliknya darah “kotor” menstruasi ke rahim, bahkan organ-organ lainnya. Kondisi ini akan berakibat perlengketan darah menstruasi tersebut pada tempat yang tidak seharusnya, dan berkembang menjadi jaringan baru. Jika sudah terjadi perlengketan dan menampung darah, endometriosis akan menyebabkan nyeri, baik saat menstruasi ataupun saat berhubungan seks. Endometriosis bahkan dapat berkembang menjadi kista yang dampaknya cukup serius, seperti sulit memiliki anak. Endometriosis memang bukanlah penyakit yang menyebabkan kematian, tetapi dampaknya bisa menurunkan kualitas hidup. Kedua, berhubungan seksual dengan istri dalam keadaan haidl berisiko lebih tinggi terkena infeksi atau tertular penyakit dibandingkan melakukan hubungan seks di luar masa menstruasi. Saat menstruasi, kondisi leher rahim akan terbuka sehingga memungkinkan darah untuk masuk ke dalamnya. Hal tersebut memudahkan bakteri untuk menuju rongga panggul. Ketiga, saat wanita sedang haid maka ia mengalami penurunan hormon estrogen, yang artinya cairan lubrikasi sedang berkurang. Oleh karena itu pula, organ vagina rentan terluka dan menimbulkan rasa tidak nyaman saat melakukan seks. Keempat, saat menstruasi, kadar potential Hydrogen (pH) vagina lebih rendah, maka tingkat keasamannya pun berkurang. Kondisi tersebut lebih mungkin untuk infeksi jamur atau bakteri (Halimah, 2016 dalam buku Memahami Rahasia Wanita).
  1. Nafkahi istri dengan baik, jangan jadikan istri sebagai tulang punggung keluarga terlebih bila kondisimu sehat dan baik-baik saja.
  2. Penuhilah hak-hak istrimu dengan baik dan gaulilah istimu dengan cara yang baik.
2.      Kiat membangun kebahagiaan untuk seorang istri pada suaminya                    
Duhai wanita, sesungguhnya engkau adalah mahkota dari para mahkota, wanita adalah mahkota terindah dari perhiasan dunia. Cara wanita dalam melayani suami diantaranya:
a.       Berkata lembut pada suami dengan wajah sumringah, sehingga kala suami memandang istri hatinya terasa damai dan tentram.
b.      Bersikap lembut dan santun pada suami dengan perangai yang indah.
c.       Ketika suami pulang kerja di sambut dengan senyuman.
d.      Ketika suami berangkat kerja disiapkan pakaiannya, ditatakan dasinya bila kerja dikantor, ditatakan cangkut dan sabitnya bila bekerja di sawah, dan lain sebagainya.
e.       Masakkan air hangat untuk mandi suami, kecuali bila punya shower air hangat, nggak usah masak. Siapkan handuk untuknya sebagaimana yang diteladankan Sayyidah Muthi’ah RA.
f.       Cium tangan suami ketika suami hendak berangkat kerja.
g.      Rajinlah memasak untuk menyenangkan hati suami, ketahui makanan kesukaan suami lalu masakkan atau belikan. Ketahui perihal apa saja kesukaan suami lalu lakukan selama itu bukan kemaksiyatan.
h.      Selalu mendukung aktivitas suami selama sejalan dengan perintah Allah SWT dan tidak menyekutukannya.
i.        Taat pada suami sebab ridho Allah bersamaan dengan ridho suami (surga bagi seorang wanita yang sudah menikah pada keridhoan hati suaminya).
Sesungguhnya wanita yang lembut, santun lagi taat akan menjadi pemandangan indah bagi para suami sehingga semakin indahlah mahligai rumah tangga.
3.      Kiat membangun kebahagiaan untuk seorang Ibu pada anak
Duhai para Ibu, jadilah Ibu yang baik bagi putra-putrimu. Wanita yang cerdas akan melahirkan generasi yang cerdas. Kecerdasan seorang anak 60-70% ditentukan oleh genetik seorang Ibu. Jikalau menginginkan putra putrimu cerdas, maka jadilah Ibu yang cerdas. Sikap sosok Ibu yang baik ke anak:
a.       Tidak memaksakan kehendak pada anak.
Ibu yang baik tidak memaksakan kemauannya pada anaknya, ia hanya mengarahkan bakat yang dimiliki anaknya. Ia sadar betul bahwasannya tiap anak memiliki bakat masing-masing.
b.      Tidak membanding-bandingkan kemampuan anak pada saudaranya
Misal; “kakakmu lebih pintar daripada kamu, kakakmu lebih baik daripada kamu, adekmu lebih cantik daripada kamu” dan lain sebagainya. Tahukan anda para bunda, pujian yang mengunggulkan satu anak dan merendahkan anak lainnya dapat memicu kecemburuan saudara, lebih tepatnya kesenjangan saudara (rivalry sibling) yang mengakibatkan tumbuhnya rasa iri pada anak yang kurang diapresiasi, menimbulkan kehilangan percaya diri pada anak.
c.       Mendidik anak disiplin sejak kecil
Misalnya mendidik anak bangun pagi tiap subuh lalu solat subuh dan mengaji, mendidik anak mengaji setiap sore dan habis magrib, melatih anak belajar istiqomah pada anak.
d.      Jangan menonton TV ketika anak sedang belajar.
Berdasarkan pengamatan yang saya amati ketika ngelesin, banyak sebagian orangtu yang menuntut anaknya pintar namun kurang bijaksana dalam bersikap. Ketika anaknya belajar justru orangtuanya sibuk nonton TV dengan volume suara TV yang besar. Ini dapat mengganggu belajar anak. Alangkah bainya, saat anak belajar, seorang Ibu menemani anak belajar jika anak masih SD/ SMP, tanyakan mana yang sulit lalu ajari. Bila tidak bisa mengajari sendiri, berikan les privat lalu jangan kau menyalakan TV saat anakmu belajar, berilah teladan yang baik pada anakmu.
e.       Beri perhatian penuh anak, ketika anak takut, yakinkan bahwa engkau ada di sampingnya menemaninya. Misalkan; “Ketika anak takut terjatuh dari sepeda, yakinkan bahwa dia akan baik-baik saja, engkau ada di sampingnya menemaninya”. Jadilah ibu sekaligus sahabat bagi anak, sehingga ketika anak mendapati masalahnya baik dengan teman mainnya maupun teman sekolahnya, anak tidak sungkan untuk curhat pada orangtua. Bila anakmu yang salah, maka nasehati, bila anakmu benar dibully atau disakiti maka lindungi.
f.       Jangan terlalu galak pada anak menggunakan kekerasan fisik dan berkata kasar. Sikap ibu akan ditiru anak, maka berhati-hatilah ketika berbicara. Berikan teladan yang baik bagi putra putrimu. Jangan misuh di depan anakmu, jangan bertengkar di depan anakmu, jangan menampar anak/ memukul anak ketika salah. Ketika anak salah, dekati, kasih tahu letak kesalahannya, nasehati. Sambil menasehati sebagai seorang Ibu, pegang tangannya, sambil kau elus-elus kepala anakmu. Ingatlah bahwa air yang lunak dapat melapukkan batu yang keras. Sebagaimana sikap yang lembut dapat melunakkan hati yang keras.
g.      Rawatlah anakmu dengan kasih sayang, saat anak masih kecil didiklah dia dengan penuh kasih sayang. Jangan terlalu dimanja, juga jangan terlalu dikerasi…berilah kasih sayang secukupnya. Anak yang terlalu dimanja dapat menjadi anak yang nakal, bandel, dan manja tak mau mengakui kesalahannya ketika bersalah. Sebaliknya anak yang terlalu dikerasi dapat menyebabkan trauma, depresi, disleksia bahkan mental socking pada jiwa anak. Selalu ingat bahwa kasih sayang adalah cara terbaik mendidik anak.
h.      Didik anak untuk memiliki jiwa yang baik, Seperti selalu berterimakasih bila ditolong orang, selalu meminta maaf ketika melakukan kesalahan, bertanggungjawab atas perbuatan yang dilakukan, jujur, suka menolong, dan lain-lain.    
4.      Kiat membangun kebahagiaan  seorang ayah pada anak
Sosok figur seorang ayah sangat penting dalam keluarga. Bukan hanya berperan sebagai imam bagi sang istri, tetapi jua panutan bagi anak-anaknya. Sikap ayah yang baik bagi seorang anak diantaranya:
a.       Ayah yang tegas, disiplin, namun tidak menggunakan kekerasan fisik.
Misalnya; ayah mendidik anak bangun fajar lalu diajak solat subuh berjama’ah, ayah melarang putri wanitanya keluar malam tanpa makhrom terlebih dengan laki-laki bukan makhram, mengawasi teman pergaulan anak, dll.
b.      Ayah yang memberikan kasih sayang berupa perhatian ke anak dengan sikap tegas namun bukan menggunakan kekerasan.
Misalnya: 1) anak merasa ketakutan, sang ayah mengatakan “jangan kuatir nak, ayah disampingmu, ayah mendukungmu”. 2). Anak tidak melakukan sesuatu, bukan dimarahi tapi dilatih dan disemangati supaya bisa. 3). Dan lain-lain.
c.       Ayah yang mendidik akhlak (kharakter) yang mulia pada anak.
Misalnya: setiap malam setelah solat magrib, ayah mengajari anak mengaji. Bila ayah tidak bisa mengajari sendiri, anak dititipkan ngaji dengan ustads atas pengawasannya.
d.      Perhatian namun tidak overprotective
e.       Menasehati anak dengan memberikan teladan dan tidak menggunakan kekerasan
Misalnya; ayah menasasehati anak untuk rajin solat tepat waktu, maka sebelumnya ayah juga mencontohkan anak dengan ia rajin solat tepat waktu. Jadi tidak asal memerintah tanpa memberi contoh. Perlu diketahui, bukan hanya anak-anak saja tetapi orang dewasa juga bahwa orang lebih percaya pada sikap yang diimbangi perkataan daripada hanya ngomong saja tanpa sikap.
f.       Ayah menafkahi kebutuhan anak sesuai kemampuan maksimalnya dengan baik.
g.      Ayah melatih anak menjadi pribadi yang bijak dalam memanage waktu, memanage uang, dan memanage pekerjaan.
h.      Ayah yang tidak membanding-bandingkan kemampuan anak-anaknya. Karena hal ini dapat memicu kesenjangan saudara (rivalry sibling) atau bahkan memunculkan sifat iri pada anak. Ayah perlu tahu, bahwa tiap anak memiliki bakat dan keahlian masing-masing yang tidak bisa disamaratakan.
5.      Kiat membangun kebahagiaan kebahagiaan seorang anak pada orangtua
  1. Jangan membentak orangtua, walaupun sekedar berkata “ah”
  2. Mentaati perintah orangtua selama yang diperintahkan kebaikan dan bukan meminta durhaka kepada Allah SWT atau bermaksiyat.
  3. Berkatalah dengan kelembutan dan kasih sayang pada orangtua.
  4. Bila orang tua lelah sepulang bekerja, mka pijitlah, ambilkan makanan kesukaanya dan siapkan minuman untuknya.
  5. Berpamitan dan mencium tangan orangtua setiap mau pergi dari rumah
  6. Ucapkan salam setiap memasuki rumah
  7. Bantulah pekerjaan orangtua di sela-sela luangmu belajar seperti: membantu memasak ibu, membantu nyetrika, membantu menyapu, membantu mencuci baju, membantu di ladang, dan lain sebagainya.
  8. Memasang wajah sumringah ketika berbicara dengan orangtua (bukan cemberut).
  9. Memuliakan orangtua di masa tuanya sebagaimana orangtuamu merawatmu dengan sabar ketika masih kecil.

Demikian kiat bahagia membangun keluarga madani yang dapat penulis share berdasarkan pengamatan penulis selama bertahun-tahun. Semoga ini bermanfaat, dapat menginspirasi serta menjadi jalan hidayah atas izin Allah dengan menurunnya angka perceraian, berkurangnya angka perselingkuhan syukur-syukur tidak ada perselingkuhan, dan semakin banyaknya kebahagiaan serta keromantisan hubungan keluarga yang harmonis antara suami dan istri, antara seorang ibu dan anak, serta antara seorang ayah dan anak. Tiada kekuatan melainkan dari Allah, Dialah Allah…Dzat Yang Maha Kuat. Salam hangat dari penulis, semoga keluarga kita semua adalah keluarga yang harmonis. Aaamiin...Aamiin...Aamiin...:)                       
*****
May it’s useful
You can share it freely
See you on the next writing text
Happy Indonesia, Happy Family
*****