FILOSOFI SEPEDA
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S. Si
Pernahkah Anda mendengar kata "sepeda"?. Tentu benda satu ini bukanlah hal asing bagi semua orang. Bagaimana tidak, hampir semua orang dari semua kalangan (dari lower class hingga upper class) pernah menaiki kendaraan yang satu ini. Terkesan sederhana namun menyehatkan, bisa sebagai kendaraan, bisa sebagai alat olahraga maupun sarana refreshing wisata sehat.
Oh ya ngomong-ngomong soal sepeda. Ada filosofi sepeda yang menarik untuk diambil hikmah. Tentu jika kita mengayuh sepeda, lambat laun namun pasti akan mengantarkan kita pada tempat tujuan. Demikian pula mimpi, dengan usaha yang gigih dan pantang menyerah disertai doa yang Istiqomah, pelan namun pasti akan mengantarkan Anda mewujudkan mimpi-mimpi Anda berbuah nyata. Pada intinya kayuhlah mimpimu dengan usaha. Tiada usaha yang sia-sia karena hasil tak akan mengingkari usaha. Bukankah Allah membagi rizki sesuai kadar usaha hambanya sebagaimana tertera dalam QS. Ar Rad: 11?. Bermimpilah, berusahalah dan bertawakallah.
Mimpi selamanya akan menjadi mimpi pada bunga tidurmu, bila tidak disertai usaha dan perjuangan. Pepatah bilang:
Oh ya ngomong-ngomong soal sepeda. Ada filosofi sepeda yang menarik untuk diambil hikmah. Tentu jika kita mengayuh sepeda, lambat laun namun pasti akan mengantarkan kita pada tempat tujuan. Demikian pula mimpi, dengan usaha yang gigih dan pantang menyerah disertai doa yang Istiqomah, pelan namun pasti akan mengantarkan Anda mewujudkan mimpi-mimpi Anda berbuah nyata. Pada intinya kayuhlah mimpimu dengan usaha. Tiada usaha yang sia-sia karena hasil tak akan mengingkari usaha. Bukankah Allah membagi rizki sesuai kadar usaha hambanya sebagaimana tertera dalam QS. Ar Rad: 11?. Bermimpilah, berusahalah dan bertawakallah.
Mimpi selamanya akan menjadi mimpi pada bunga tidurmu, bila tidak disertai usaha dan perjuangan. Pepatah bilang:
"Life needs struggle"
Berusahalah dan wujudkan mimpi-mimpi Anda menjadi nyata. Tak ada yang tak mungkin selama kita ikhtiar dan melibatkan Allah dalam setiap ikhtiar kita. Jangan berpangku tangan, malas-malasan, dan suka menunda nunda sesuatu yang bisa Anda kerjakan. Karena setiap hasil diperoleh dari jerih payah keringat Anda. Berusahalah semaksimal mungkin, imbangi dengan tawakal. Usaha tanpa doa menghasilkan suatu kesombongan, doa tanpa usaha menghasilkan kekosongan. Maka dari itu, buatlah seimbang antara usaha dan doa.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar