HALIMAH BINTI MASDARI

Selasa, 24 Maret 2020

APLIKASI TEMAN BERSIH, LAYANAN TERPERCAYA YANG BIKIN BETAH DAN NYAMAN DI RUMAH

APLIKASI TEMAN BERSIH, LAYANAN TERPERCAYA YANG BIKIN BETAH DAN NYAMAN DI RUMAH
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


Gambar 1. Aplikasi TEMAN BERSIH di smartphone (Available at https://temanbersih.com).

Virus Corona atau populer dengan COVID-19 telah menjadi momok yang mematikan di dunia. Ribuan nyawa melayang, ratusan jiwa berjuang. Semakin hari, jumlah yang terpapar COVID-19 semakin meningkat. Hal ini menjadi yellow card bagi pemerintah untuk bertindak tegas dalam upaya menangani wabah virus Corona.

Sebagai salah satu upaya untuk menangani penyebaran COVID-19 adalah dengan kebijakan lockdown selama 14 hari. Kebijakan social distancing selama 14 hari ini membuat masyarakat dilarang berkumpul di kerumunan atau keramaian, sehingga aktivitas sehari-hari di rumah. Hal ini tiada lain untuk mengantisipasi penularan COVID-19 semakin merajalela.

Agar kita betah tinggal di rumah dan merasa nyaman aktivitas di rumah selama social distancing, maka kondisi rumah harus bersih. Mulai pakaian, kondisi rumah, maupun hewan kesayangan harus dalam kondisi bersih sebagai antisipasi penyebaran corona. Nah untuk masalah ini, bila kita sibuk. Nggak usah khawatir guys, solusinya download aplikasi TEMAN BERSIH aja.

Kenapa teman-teman harus download aplikasi TEMAN BERSIH?. Karena TEMAN BERSIH solusi efektif bikin kita betah di  rumah. Kenapa harus teman bersih:

1. BERAGAM LAYANAN 
Kita bisa memilih layanan yang disediakan lewat aplikasi. Mau pilih laundry, vakum tungau, atau pet grooving, semua tersedia. Nah, kabar gembiranya TEMAN BERSIH memberikan pilihan layanan laundry terdekat dengan lokasi kita berada mulai dari laundry kiloan hingga laundry satuan seperti tas, sepatu, dan boneka sesuai dengan layanan pilihan kita dan sesuai keinginan kita. Selain itu, banyak pilihan vakum di TEMAN BERSIH dengan layanan vakum terbaik dan terpercaya mulai dari vakum kasur, vakum bantal guling, vakum interior mobil, vakum sofa, vakum karpet, dan vakum boneka. Nggak jauh beda dengan laundry dan vakum tungau, pet grooming juga memberikan pelayanan terbaik dengan groomer terpercaya yang siap datang ke rumah kita (home service). Ada banyak pilihan buat kita grooming mulai dari basic grooming, full grooming, medicated grooming, styling & cutting, sikat gigi dan tick grooming. Kita tinggal pilih sesuai kebutuhan kita, groomer datang ke rumah. Enak kan, kita bebas memilih layanan yang kita butuhkan dengan mitra yang disediakan TEMAN BERSIH sesuai keinginan kita.

Gambar 2. Macam-Macam Layanan Pilihan Laundry (Available at https://temanbersih.com).

Gambar 3. Macam-Macam Layanan Vakum Tungau di Teman Bersih (Available at https://temanbersih.com).

Gambar 4. Macam-Macam Layanan Pet Grooming di Teman Bersih (Available at https://temanbersih.com).

2. KUALITAS OKE
Pelayanan bisa dengan home service sehingga kita tidak perlu datang ke lokasi tapi servicer yang datang ke rumah kita. Kualitas jasa yang diberikan memuaskan. Kualitas hasil yang dilaundry bersih dan rapi. Hewan kesayangan terurus bersih, dan service vakum tungau memuaskan.

3. MUDAH DAN NYAMAN
Mudah dalam pemesanan jasa TEMAN BERSIH, cukup melalui aplikasi di smartphone. Selain itu, waktu service dan pemesanan fleksibel serta lokasi pemesanan yang bisa dimana saja. Kapanpun dan dimanapun bisa memesan tanpa terbatas waktu dan tempat membuat kita merasa  nyaman.

4. HEMAT WAKTU DAN TENAGA
Dengan menggunakan jasa aplikasi yang ditawarkan TEMAN BERSIH, kita bisa menggunakan waktu kita untuk kegiatan lain yang juga bermanfaat. Sehingga lebih hemat waktu dan tenaga. Kita nggak perlu capek-capek mengerjakan itu semua sendiri, kita bisa memanfaatkan layanan di aplikasi TEMAN BERSIH. Pekerjaan yang lain dapat selesai tepat waktu dan tidak terbengkelai.

5. APLIKASI SIMPLE DAN  BANYAK PROMO
Sebagaimana aplikasi belanja lainnya seperti, Shopee, tokoledia, bukalapak, dan lain lain. Pada aplikasi TEMAN BERSIH, juga banyak promo yang ditawarkan. Bukan hal asing lagi, promo, voucher, diskon adalah hal yang paling disukai konsumen. Jadi memilih TEMAN BERSIH sebagai kawan untuk menjaga kebersihan adalah solusi yang tepat. Bersih bikin kita nyaman, apalagi biayanya ramah di kantong.

Gambar 5. Promo hingga 70% di Aplikasi Teman Bersih (Available at https://temanbersih.com).

Buat teman-teman yang sudah download aplikasinya, stay save ya, pelayanannya memuaskan banget. Nah buat teman-teman yang belum download, kalian bisa download di playstore atau bisa juga dengan klik link ini get.temanbersih.com/download lalu download deh. Jangan khawatir teman-teman, pelayanannya memuaskan kog. Kalian bisa lihat di testimoni ini. Teman bersih solusi betah tinggal di rumah.

Gambar 6. Testimoni Pengguna Jasa Laundry di Teman Bersih (Available at https://temanbersih.com).

Gambar 7. Testimoni Pengguna Jasa Vakum Tungau di Teman Bersih (Available at https://temanbersih.com).

Gambar 8. Testimoni Pengguna Jasa Pet Grooming di Teman Bersih (Available at https://temanbersih.com).

Jumat, 20 Maret 2020

Global Cyber University: Ecosystem Support Menuju Pendidikan Canggih di Era Digital

Global Cyber University: Ecosystem Support Menuju Pendidikan Canggih di Era Digital
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


Gambar 1. Universitas Tanjungpura (Available at: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/10/04/satu-satunya-di-indonesia-munculnya-di-universitas-tanjungpura). 

Indonesia telah memasuki era evolusi ekonomi digital. Bukan hanya dunia bisnis saja yang menerapkan e-business, dunia pendidikan pun juga mulai menerapkan e-learning. Pendidikan canggih atau dikenal dengan sebutan smart education menjadi golden goal universitas menuju Global Cyber University. Hal ini tiada lain karena perguruan tinggi berupaya mewujudkan impian untuk menyandang status "world class university".

Cyber University berasal dari dua kata yakni kata "cyber" yang berarti dunia maya atau berbasis teknologi informasi dan university yang berarti instansi pendidikan perguruan tinggi. Cyber university merupakan perguruan tinggi dengan pelayanan belajar yang berbasis teknologi informasi. Cyber university adalah kecanggihan fasilitas layanan belajar formal secara online, tidak terikat waktu, tempat, dan keadaan.

Sebagai upaya untuk mewujudkan Cyber  University, pelayanan belajar formal harus dapat diterapkan disemua lini mulai dari sistem pembelajaran, kurikulum, pelayanan akademik, maupun  sarana dan prasarananya lainnya. Semua harus berbasis teknologi informasi (dapat diakses online) dimanapun dan kapanpun tanpa terkendala waktu dan letak geografis. Untuk mencapai ini perlu adanya ekosistem Support yang mutualistik antara pihak kampus dan mahasiswa. Mahasiswa yang patuh peraturan akademik kampus dan pihak kampus yang melek teknologi.

Sistem pembelajaran yang berbasis e-learning perlu diterapkan untuk mewujudkan Cyber University. E-learning ini memberikan dampak positif yakni mempermudah mahasiswa untuk mengakses materi pembelajaran sehingga memudahkan mahasiswa dalam memahami materi perkuliahan. E-learning ini membantu mahasiswa yang sakit dan izin untuk dapat mendapatkan materi perkuliahan. Selain itu, situs tanya jawab online juga akan sangat membantu mahasiswa yang malu bertanya di kelas bisa bertanya materi yang belum dipahami dan menanyakannya secara online.

Sistem pelayanan secara digital pun perlu diterapkan. Website kampus perlu dilengkapi dengan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD), Logistik Apps, Presensi Online, Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (SIPPM), dan berita kampus. SIAKAD ini berisi KRS (Kartu Rencana Studi), KHS (Kartu Hasil Studi), dan Transkrip Nilai. Dengan sistem ini mahasiswa dapat mengisi KRS dimanapun tanpa terbatas lokasi sekalipun di kampung halaman selama terhubung koneksi internet. Bukan hanya itu, mahasiswa juga dapat melihat hasil penilaian di KHS dan transkrip nilai secara online.

Presensi Online ini akan memudahkan data masuk secara otomatis pada sistem KRU (Kartu Rencana Ujian) dimana syarat mendapatkan KRU, persentase kehadiran mahasiswa di setiap mata kuliah, dengan indeks ketidakhadiran minimal 25% atau indeks kehadiran minimal 75%. Keuntungan presensi online, kehadiran mahasiswa tidak bisa dimanipulasi. Hal ini karena mahasiswa tidak bisa titip presensi sebagaimana presensi manual dengan manipulasi ttd kehadiran sehingga kehadiran mahasiswa tidak bisa dimanipulasi.

Layanan pembayaran biaya kuliah baik sistem UKT (Uang Kuliah Tunggal) maupun non UKT dapat dilakukan dengan mudah melalui mobile banking maupun ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Mahasiswa tak perlu datang ke kampus untuk membayar biaya kuliah, cukup melalui ATM ataupun m-banking. Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (SIPPM) ini berisi serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh civitas akademik baik dosen maupun mahasiswa dan terintegrasi di website kampus sehingga dapat diakses siapapun.

E-library merupakan fasilitas kampus yang mempermudah mahasiswa mengakses jurnal kampus secara gratis atau jurnal langganan kampus secara gratis. Selain itu, E-library memudahkan mahasiswa untuk mengunduh ebook secara gratis dan menyediakan aplikasi simpan pinjam buku yang mudah dan berbasis teknologi.

Apabila ecosystem support system sudah menunjang terwujudnya Cyber University. Pendidikan canggih berbasis teknologi pun dapat diraih dan jalan menuju world class university semakin mudah. Universitas Tanjungpura (UNTAN) merupakan salah satu universitas di Indonesia yang memiliki visi besar menuju Cyber University. Teknologi, Karya, Prestasi (TKP) dipilih sebagai strategi yang  menjadi the power of Universitas Tanjungpura (UNTAN) dalam meraih pendidikan berkualitas bertaraf global. Upaya UNTAN dalam membangun ekosistem digital ini harapannya dapat membawa UNTAN berhasil menuju Global Cyber University. 

#UniversitasTanjungpura
#CyberUniversity
#KontesCeo2020
#LombaBlog
#LombaBlog2020
#MembangunEkosistemDigital
#MenujuCyberUniversity
#UntanMembangunEkosistemDigitalMenujuCyberUniversity

Senin, 16 Maret 2020

BERBAGI ITU INDAH

BERBAGI ITU INDAH
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S. Si

Gambar 1. Pembagian Zakat Fitrah Dewi Nur Halimah bersama Dompet Dhuafa di Desa Bandungrojo, Kec. Ngawen, Kab. Blora. 

Siapakah sebaik-baiknya manusia?. Pertanyaan yang sering diperbincangkan di kalangan masyarakat pada umumnya. Rasulullah SAW pernah bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni dalam Shahihul Jami’ no: 3289).

Eksistensi manusia dikenang bukan karena seberapa kaya dia, bukan pula seberapa cantik/ tampan dia. Melainkan seberapa ia bermanfaat untuk orang lain. Manfaatkan hidupmu untuk hal-hal yang baik seperti berkarya untuk kemajuan bangsa, berbagi ilmu pengetahuan, berbagi kebaikan, dan lain sebagainya yang maslahat untuk ummat.

Pepatah mengatakan:

"Sharing is caring".

Pernyataan di atas bukanlah sembarang pernyataan melainkan penyataan mengandung hikmah yang luar biasa. Berbagi adalah salah satu bentuk suatu kepedulian kepada sesama. Berbagi ilmu pengetahuan berarti peduli dalam upaya memberantas kebodohan, mencerdaskan generasi masa depan, memajukan  literasi bangsa. Berbagi kebaikan seperti sedekah, infak, zakat pada yatim piatu, fakir miskin, dan dhuafa adalah bentuk kepedulian untuk mengurangi kesenjangan sosial, membantu mengurangi penderitaan orang lain (kelaparan), dan berbagi kebahagiaan sehingga orang lain turut merasakan kebahagiaan kita.

Berkaitan dengan berbagi kebaikan, saya akan menceritakan pengalaman saya pada tahun lalu. Pada 7-13 Mei 2019, saya mengikuti kegiatan "Pesantren Menulis Keliling Nusantara" selama sekitar sepekan. Saya bersama peserta dari seluruh tanah air dikarantina di “De Bahar” jln Menpora, Kelapa Dua, Tugu, Cimanggis, Depok. Gerakan Menulis Buku yang dipelopori Ahmad Bahar ini bekerjasama dengan Pena Writing School, Solusi Publishing, dan Komunitas Pecinta Buku di Indonesia.

Kegiatan selama karantina "Pesantren Menulis Keliling Nusantara" diantaranya pelatihan menulis, pelatihan bisnis menulis, pelatihan wawancara yang baik, pelatihan penulisan berita, pelatihan pembuatan video promosi, dan kunjungan wisata serta tokoh nasional. Salah satu kunjungan tokoh nasional adalah di kediaman Pak Parni Hadi, seorang inisiator, pendiri dan pembina Dompet Dhuafa.

Gambar 2. Dewi Nur Halimah (Bergamis Hijau Toska) bersama Pak Parni Hadi (Berbaju Putih). 

Selama berkunjung di kediaman Pak Parni Hadi, beliau memberikan ceramah singkat tentang kisah hidupnya dan kiprahnya di dunia kepenulisan. Lalu beliau memberikan kuis di ujung sambutannya.

"Adek-adek peserta PMKN (Pesantren Menulis Keliling Nusantara), siapa diantara kalian yang punya pertanyaan tercepat dan unik akan saya beri hadiah. Hadiahnya kalian boleh minta apa saja, misal mengajukan bantuan ke tetangggamu yang miskin, keluargamu atau saudaramu yang miskin!".

Sontak saya segera mengacungkan tangan sebelum peserta lain mengajukan tangan. Alhamdulillah saya tercepat dan dipilih untuk mengajukan pertanyaan.

"Assalamualaikum. Wr. Wb. Perkenalkan nama saya Dewi Nur Halimah, peserta PMKN dari Blora, Jawa Tengah. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada Pak Parni Hadi atas kesempatan yang diberikan. Yang ingin saya tanyakan Pak, dari tadi Bapak menjelaskan tentang kesuksesan Bapak, kebahagiaan bapak. Sebelum meraih kebahagiaan dan kesuksesan seperti saat ini, rintangan atau hambatan atau kesedihan apa yang pernah bapak alami sehingga bisa menjadi motivasi bagi kami untuk pantang menyerah meraih mimpi meneladani semangat bapak?", tanyaku sembari berdiri menghadap Pak Parni Hadi.

"Great Question. Pertanyaan yang berbobot menanyakan masa kelam sebelum meraih kesuksesan. Begini nak, saya ini dari kecil yatim. Bapak saya wafat saat saya masih berusia 100 hari dan saya dibesarkan seorang diri oleh ibu saya, ibu Kasiyem Kasanpuro. Namun ibu saya memilih untuk tidak menikah lagi dengan alasan ingin menyusui saya sepuasnya. Iya, saya adalah anak pengonsumsi ASI selama 2 tahun, bahkan menurut saya lebih. Saya merasa sangat berhutang budi dengan ibu saya. Tanpa ibu saya, saya tidak akan bisa seperti ini, sehat dan kuat," jawab Pak Parni Hadi.

"Untuk selanjutnya kisah hidup saya, kamu bisa baca di buku saya, JURNALISME PROFETIK," lanjut Pak Parni Hadi sembari memberikan buku yang berjudul "Jurnalisme Profetik" pada saya dengan dibubuhi tanda tangannya langsung.

Gambar 3. Buku Jurnalisme Profetik dari Pak Parni Hadi. 
Gambar 4. Tandatangan Pak Parni Hadi di Buku Jurnalisme Profetik. 



Sontak tepuk tangan peserta PMKN (Pesantren Menulis Keliling Nusantara) riuh mewarnai diskusi saya dengan pak Parni Hadi.

"Apa hadiah yang kamu minta Halimah, untuk siapa?", tanya Pak Parni Hadi melalui Pak Suheng.

"Saya meminta zakat untuk dibagikan ke seluruh fakir miskin dan dhuafa di desa saya Pak," kata saya pada waktu itu.

"Iya akan kami berikan. Kami akan memberikan 200 zakat fitrah, kamu distribusikan ke tetangggamu yang fakir miskin, dhuafa yang berhak menerima zakat ya. Senang dengan semangatmu berbagi Halimah," kata Pak Sugeng. "Selanjutnya kamu koordinasi dengan koordinator Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Pak Satriya ya!," lanjut Pak Suheng.

Selanjutnya saya komunikasi secara internal dengan pak Satriya (koordinator Dompet Dhuafa Jawa Tengah) dan Pak Kuwat (Bendahara Dhompet Dhuafa Cabang Blora). Alhamdulillah hadiah itu diberikan tepat pada bulan Ramadhan 2019 lalu.

Pengalaman yang sangat mengesankan bagi saya dimana menjawab quis berhadiah bebas apapun yang kita minta untuk humanity (kemanusiaan). Kabar yang menggembirakan untuk fakir miskin dan dhuafa di desa saya ketika menerima zakat fitrah dari Dhompet Dhuafa. Saya pun tak pernah membayangkan apalagi merencanakan. Sesuatu yang indah yang tak pernah terduga dan berbagi bersama Dhompet Dhuafa. Ya, zakat adalah kebaikan berbagi kepada 8 golongan yang berhak menerima dengan syarat dan ketentuan tertentu. Adapun zakat fitrah adalah zakat untuk membersihkan jiwa, sementara zakat mal adalah zakat untuk membersihkan harta.

Gambar 5. Distribusi Zakat Fitrah Dewi Nur Halimah bersama Dompet Dhuafa pada Fakir Miskin. 

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”

#MenebarKebaikan
#LombaBlogMenebarKebaikan

Sabtu, 14 Maret 2020

Solusi Ketika Masalah Menyapa

Solusi Ketika Masalah Menyapa
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S. Si


Tiadalah Allah swt membiarkan seseorang mengatakan "Aku mencintai Allah" lalu dibiarkan begitu saja tanpa diuji. Cinta terbukti apabila seseorang lolos ujian dan menghadapinya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Sabar menerima cobaan, ikhlas menjalani ujian. 

Demikian pula diriku, ujian hadir bertubi tubi. Aku berusaha selalu tersenyum dan tegar. Aku percaya bahwa Allah swt tak akan menguji di luar kemampuanku. Walaupun aku pernah sempat merasa bahwa aku tak sanggup menjalaninya. Toh nyatanya, aku mampu. Aku yakin, Allah menguji berdasarkan kapasitas kita. 

Setiap kali aku pergi, aku sering menggunakan cadar. Iya, aku tak tahan memakai masker sebab hampir setiap memakai masker, nafasku pengab apalagi aku atsma. Maka sebagai alternatif, aku memilih cadar sebagai pengganti masker kalau di jalan. Beberapa teman mengetahui itu, kau tahu apa penilaian mereka terhadapku?. Sungguh kejam. 

"Halimah iku wahabi, makanya cadaran

Demi rabbku, bukan seperti itu. Aku adalah santri NU, bapak ibuku adalah NU tulen, kakek buyutku pendiri toriqoh NU. Aku memakai cadar di jalan sebagai pengganti masker. Banyak di tempatku, kalau ada orang bercadar dibenci. Dituduh wahabi. Ini sungguh fitnah yang besar. Apalagi pelakunya adalah masyarakat dan sebagian juga ada guru. Bagaimana mungkin semua yang bercadar wahabi. Memang mayoritas pengikut Wahabi itu bercadar, tapi TIDAK SEMUA yang bercadar adalah pengikut aliran wahabi. 

Perlu engkau ketahui bahwa bercadar itu baik, menutup aurot secara sempurna meneladani Sayyidatuna Fatimah ra. Aku sangat ingin, tapi belum siap mental. Dipakai sebagai pengganti masker saja yang menghujat masya Allah banyaknya, apalagi memakai cadar di keseharian. 

Banyak salah kaprah di lingkungan masyarakat. Harusnya mereka menilai seseorang wahabi atau bukan, tidak dari pakaian yang sekedar simbol. Akan tatapi dari pola pikirnya. Aku sangat mencintai NU, menyukai sejarah PBNU, dan segala hal yang disampaikan KH. Maemoen Zubair terkait NU. Bagaimana mungkin aku yang cinta NU, dari keluarga nasab NU dianggap wahabi. Innalillah 

Janganlah kalian menilai dan menghakimi seseorang hanya dengan pakaian, tapi lihatlah dari pola pikir dan keseharian sikapnya. Jika engkau menjustis seseorang demikian, jelas engkau sangat melukai Sayyidatuna Fatimah ra. Banyak pula pengikut Sayyidatuna Fatimah ra dan mereka bukan pengikut aliran wahabi tetapi memakai cadar. Maka janganlah engkau menuduh seseorang sembarangan. 

Bukan hanya itu, aku menjumpai sekelompok orang yang tiap kali berjumpa pasti ngrumpi dan menjadikan orang lain sebagai objek olok-olokan mereka. Aku pernah beberapa kali memergokinya, ghibah dan menjadikan orang yang dighibahi sebagai bahan olok-olokan dan bahan ketawaan. Maka aku memutuskan tidak mau ikut berkumpul kecuali ada hajat syari'at. Bukan karena aku tak mau bersosialisasi, melainkan aku menjaga diriku sendiri dari fitnah ghibah. 

Kau tahu apa komentar orang terhadapku. Sangat sadis, dengan lantang mereka berkata:
"Halimah, kamu itu cerdas, sangat pintar tapi tidak punya adab. Kamu tidak mau berkumpul. Kamu tidak mau ngobrol. Kamu tidak mau bersosialisasi

Wallahi, pernyataan di atas disampaikan sendiri padaku dan sangat menyakiti relung hatiku. Seseorang menjustis tanpa bertabayun. Aku tidak peduli, prinsipku tetap. Adakah jika aku mau ngobrol ngrumpi lantas di akherat dia bertanggung jawab terhadapku dan menanggung dosaku?. TIDAK. Seseorang tidak akan menanggung dosa orang lain, kecuali dosa yang dilakukannya sendiri. Seandainya engkau menolak diajak maksiyat, tentu engkau tak akan disiksa. 

Aku in syaAllah mau berkumpul asal tujuan jelas untuk akherat, untuk kebaikan seperti musyawarah ilmu, diskusi kebijakan, rapat, dll yang in syaAllah banyak manfaatnya di dunia dan akherat. Aku khawatir dengan ngrumpi, lisanmu terpeleset dan menyakiti orang lain. Sehingga aku berusaha semaksimal mungkin untuk bicara seperlunya seputar ilmu dan akhlak. Perlu kita ketahui bahwa seleksi pertama agar lolos dari malaikat khafadoh di langit pertama adalah lolos seleksi ghibah. Aku ingin lolos di langit satu oleh malaikat khafadoh. 

Perlu engkau ketahui aduhai hati yang mulia bahwa para wanita solekhah terdahulu itu jarang sekali keluar rumah kecuali urusan tolabul ilmi. Kalau pun keluar selalu izin orangtuanya jika belum menikah, dan izin suaminya ketika sudah menikah. Mereka sangat menjaga lisannya, berbicara sangat sedikit saja kecuali membahas ilmu dan akhlak. 

Aku sangat ingin meneladani para ummahatul mukminin semampuku, aku tidak peduli saat dihujat karena tidak mau ngrumpi. Dihujat karena tidak mau ngrumpi jauh lebih baik bagiku daripada disiksa di akherat sebab fitnah ghibah. Lisan itu kecil, tapi banyak orang tersungkur masuk neraka karena tidak  bisa menjaga lisannya. 

Sosialisasi bukanlah ghibah. Kalau kumpul untuk diskusi ilmu in syaAllah aku usahakan pasti aku datang dan aktif. Tapi bila ngumpul sekedar ngobrol ngrumpi tak manfaat yang hanya menambah dosa. Lebih baik aku mundur, menjauh entah aku menulis, solat atau apa yang sekiranya tak memberatkan hisabku diakherat. Dosa saja sudah banyak, ditambah dosa ghibah malah berbahaya. Bagaimana bisa lolos seleksi malaikat khafadoh langit pertama?. Sungguh aku sangat takut akan fitnah lisan. Iya, aku perempuan yang cuek, tidak peduli komentar orang. Aku teguh prinsip. Selama menurutku baik dibawah bimbingan guru dan kiahiku, aku in syaAllah lebih taat ulama daripada takut celaan orang. Semoga Allah swt senantiasa menjagaku dari fitnah lisan.  Semoga kelak aku dimasukkan dalam golongan orang yang beruntung, orang yang wafatnya dalam kondisi tetap iman, islam, dan khusnul khotimah. Aamiin.

Jumat, 13 Maret 2020

SEMUA ATAS IZIN ALLAH

SEMUA ATAS IZIN ALLAH
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S. Si


Pernahkan kamu menjumpai ada seseorang berkata "Wah ini kebetulan". Iya, kebetulan menurut manusia, tapi tidak menurut Tuhan. Semua yang terjadi semua atas izin Allah, dan tiada yang kebetulan. Bahkan daun kering terjatuh pun bukan kebetulan, melainkan atas izin Allah swt. Semua atas izin dan pertimbangan Allah. Dan pertimbangan pencipta berbeda dengan pertimbangan makhluk.

"Apa yang menurutmu baik, belum tentu baik menurut Tuhan. Apa yang menurutmu buruk, belum tentu buruk menurut Tuhan. Dan apa yang diberikan Tuhan adalah yang terbaik untuk hambaNya"

Pernyataan di atas bukanlah hal yang asing bagi kita. Manusia boleh berencana, Tuhan berencana. Tapi Kuasa Allah lah yang terjadi. Dialah Allah Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Allah mengabulkan doa manusia, artinya Allah mengajarkan bahwa Allah itu Maha Pemberi, bahwa Allah itu Maha Baik. Allah tak mengabulkan doa hambaNya, BUKAN karena Allah itu jahat MELAINKAN untuk menunjukkan bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu, termasuk menunda pengabulan doa atau bahkan tak mengabulkan doa. Adakah kamu makhluk? Bila iya, taat lah pada titah Allah swt.

Pernah aku berfikir. Jika Allah Maha Baik, mengapa Allah tak menciptakan surga saja yang penuh kenikmatan, mengapa menciptakan neraka yang menyiksa, katanya Allah Maha Penyayang? Mengapa ada sedih dan senang, kenapa tidak senang saja bukankah Allah bisa melakukan segala sesuatu yang baik baik saja? Mengapa tidak semua manusia diciptakan baik saja.

Sederet pertanyaan mengepul di otakku. Lalu aku berfikir. Bukankah segala sesuatu tercipta atas izinnya dan pasti ada tujuannya. Iya, tujuannya pasti kebaikan. Allah swt adalah sutradaranya alam semesta, sehingga Dia Berkuasa atas segala sesuatu. Coba analogikan dan bayangkan, bila sutradara film, membuat film itu tokohnya protagonis (baik) semua, tokohnya kaya semua dan tidak ada yang memerankan miskin. Bagaimana jadinya?. Film itu akan monoton bahkan membosankan karena gitu-gitu saja, tidak ada konflik yang bikin penonton greget, tidak ada ending. Semuanya datar. Demikian ciptaan Allah, kalau cantik semua. Tidak ada yang jelek, ya yang cantik menjadi biasa. Kalau kaya semua tidak ada yang miskin, apa artinya zakat. Semua ada fungsinya, dan puncaknya melatih husnudzan sama Allah.

Adanya neraka untuk menguji kecintaan makhluk terhadap Tuhannya. Adanya kemiskinan mengajarkan agar yang kaya berjiwa sosial. Adanya ketampanan dan kecantikan melatih agar yang indah tidak mengiina yang buruk rupa dan mensyukurinya dengan ibadah dan berbuat kebaikan. Jadi semua ada fungsinya. 

Semua ada fungsinya. Nggak ada yang kebetulan. Orang jahat pun ada fungsinya, untuk melatih kesabaran dan keikhlasan. Bahkan yang mungkin menurutmu nyamuk adalah makhluk yang nggak berguna, penyebab penyakit DB dan malaria juga ada manfaatnya. Kalau kamu lihatnya dari segi buruk aja, ya nggak bakal nemu. Coba husnudzan, dengan adanya nyamuk, maka ada inovasi obat nyamuk, autan, dll. Nah pabrik obat nyamuk dan autan ini menyerap banyak tenaga kerja. Karena banyak tenaga kerja, akhirnya banyak yang tidak nganggur. Tuh kan, nyamuk juga membawa rizki. Tergantung kamunya. Kalau kamu lihat buruknya, ya buruk aja yang nampak. Coba dibalik keburukan, lihatlah kebaikannya.

Demikian juga masalah. Masalah hadir atas izin siapa? Atas izin Allah swt. Siapa yang bisa menyelesaikan masalah? Ya Allah. Jadi tugas manusia adalah kembali pada Allah dan banyak mengingat Allah baik dikala senang maupun susah. Hati-hati dalam berbuat. Baikmu akan kembali padamu, dan burukmu akan kembali padamu. Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Adil, baik di dunia maupun di akherat. Semua atas izin Allah, tapi jangan sampai kamu jadikan ahlibi bahwa kamu maksiyat juga atas izin Allah. Memang semua atas izin Allah, tapi maksiyat terjadi atas dorongan nafsumu. Ingatlah:

"Segala kebaikan datangnya dari Allah. Dan segala keburukan datangnya dari hawa nafsu"

Bukti cinta ada 3 yakni ketaatan, pengabdian dan pengorbanan. Bukan dikatakan cinta bila kamu masih membangkang. Jadikan jalan cinta pada makhluk Allah sebagai jalan menggapai ridho Allah swt. 

Catatan:
Tulisan ini in syaAllah halal di share sekalipun tanpa izin penulis selama tidak ada yang dirubah sedikitpun. Semoga menjadi amal jariyah penulis, para guru penulis, dan yang membagikan tulisan ini. Semoga kelak penulis dapat wafat dalam kondisi tetap iman, islam, dan husnul khotimah. Aamiin. 


Kamis, 12 Maret 2020

RIZKI PASTI TERTAKAR DAN JODOH TAK AKAN TERTUKAR

RIZKI PASTI TERTAKAR DAN JODOH TAK AKAN TERTUKAR
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


Tingkatan iman paling besar adalah engkau merasa bahagia ketika menerima musibah sebagaimana ketika menerima nikmat. Ini mudah diucapkan, namun aplikasinya sangatlah susah. Hanya hati yang dikaruniai ketakwaan maqom tinggi yang in syaAllah bisa. 

Mayoritas manusia, bahagia ketika mendapatkan nikmat dan sedih atau menangis ketika mendapatkan musibah. Dan tiap kali teringat hal ini, air mataku terjatuh. Bukan karena apa tapi aku merasa sungguh betapa tipisnya imanku. Sesekali semua kukembalikan Allah. Allah memberi nikmat supaya kembali ke Allah dengan syukur. Allah memberi musibah supaya kembali ke Allah dengan sabar. Alhamdulillah kalau bisa, bersyukur mendapatkan musibah sebagaimana bersyukur mendapatkan nikmat.

Terkadang aku tersenyum sendiri saat merenung. 
"Lah iya, nikmat dan musibah kan yang memberi sama-sama dari Allah swt. Lalu apa yang kamu takutkan aduhai hati?. Jika semua pemberian Allah, terimalah dengan lapang dada dan hati yang ikhlas. Masalah tak akan sampai jika Allah tak mengizinkan. Nikmat tak akan sampai, kalau Allah tak memberikan. Bersyukur baik nikmat maupun musibah", gumamku yang tak jarang membuatku tersenyum sendiri.

Terkadang sambil memandangi ayam aku tersenyum. 
"Aduhai ayam, masya Allah imanmu kog tebal. Kamu tidak pernah kawatir besok makan apa. Buktinya makan-makan aja. Kamu mengajarkan bahwa rizki, termasuk makanan sudah dijamin Allah swt," kataku. 

Sesekali saat aku memikirkan jodoh. Aku belajar pada kucing. 
"Lah iya, kucing tidak pernah kawatir jodohnya siapa. Buktinya bahagia. Bukankah jodoh sudah dijamin Allah. Wes ah manteb. Kalau jodoh pasti bertemu. Kalau tidak jodoh, seberapa kuat menggenggam bakal lepas juga. Tulang rusuk tak akan tertukar," Pikirku. 

Aku sering berdialog dengan diriku sendiri saat mengagumi Tuhan. Aku suka menghabiskan waktuku dengan mengaji, membaca, belajar, wisata. Aku tidak suka kumpul banyak orang ngrumpi. Bukan karena apa, tapi aku kawatir akan terpelesetnya lidahku ikutan ghibah. Udah telinga dosa, karena mendengarkan. Lisan juga dosa. Harus ingkar dua duanya, lisan dengan diam nggak ikut ngrumpi. Telinga dengan berniat tidak mendengarkan. Orang bisa aja ngajak maksiyat, tapi dia kan nggak nanggung dosa kita di akherat. Yang dipukulin malaikat juga kita. Jadi lebih baik prefentif karena seseorang tidak akan menanggung dosa orang lainnga. 

Terkadang ketika membaca buku atau kitab, aku menangis sendiri saking takutnya siksaan Allah. Terkadang juga senyum sendiri. Aku jadi teringat abah yahi guru ruhku, seringkali beliau kalau baca kitab nangis sendiri juga senyum sendiri. Ternyata aku pun sama. 

Yakinlah bahwa rizki pasti tertakar. Kamu bisa meniru cara berjualan orang lain, kamu bisa meniru cara mengajar orang lain, kamu bisa meniru strategi bisnis orang lain. TAPI perlu kamu ketahui bahwa rizki orang beda-beda dan sudah tertakar. Jadi kamu tidak bisa meniru rizki orang lain. Kalau rizkimu, pasti sampai padamu. Kalau bukan rizkimu pasti tidak akan sampai padamu. 

Demikian pula jodoh. Kalau seseorang itu jodohmu, ya mudah bagi Allah menyatukan. Mulai dari mudahnya restu dari kedua belah pihak keluarga mempelai, tanggal weton yang cocok, saling mencintai, dll. Mantab lah, kalau Allah menakdirkan seseorang itu jodoh, maka sudah pasti Allah menggerakkan 2 hati untuk saling mencintai. Namun, jika Allah menakdirkan seseorang itu bukan jodoh, seberapa cinta akan terpisah juga. Entah orangtua tidak merestui, entah meninggal sebelum menikah, entah apapun itu. 

Jadi mantab bahwa jodoh bukanlah sandal jepit yang bisa tertukar. Rizki bukan gelombang laut yang bisa pasang surut. Tapi rizki sudah tertakar. Tak ada yang kebetulan, semua pasti. Mantab akan rizki dan jodoh itu juga bagian dari iman. Percayalah, apa yang ditakdirkan padamu pasti akan sampai padamu.

Catatan:


Tulisan ini in syaAllah halal di share sekalipun tanpa izin penulis selama tidak ada yang dirubah sedikitpun. Semoga menjadi amal jariyah penulis, para guru penulis, dan yang membagikan tulisan ini. Semoga kelak penulis dapat wafat dalam kondisi tetap iman, islam, dan husnul khotimah. Aamiin. 

Allah Memberi Masalah, Allah Memberi Solusi

Allah Memberi Masalah, Allah Memberi Solusi
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S. Si



Setiap orang hidup tidak bisa lepas dari masalah. Masalah hadir untuk menjadikanmu lebih dewasa. Selalu ada harapan pada Allah. Setiap kali hatiku hancur, iya hancur sehancur-hancurnya. Aku manghabiskan waktuku sendiri dengan nangis di masjid biasa aku i'tikaf. Tanpa berkata apapun. Mengaji, doa lalu air mataku meluncur begitu deras.

Setiap kali sedih dan kesedihan itu sangat mendalam, hujan air mata seringkali spontan mengalir tanpa henti. Tak dapat kuungkapkan kecuali pada diaryku, Tuhanku, dan orang yang paling aku percayai. Seringkali aku motoran tanpa arah, berkilo kilo selama siang in syaAllah safety. Aku motoran sambil solawatan dan spontan air mata membasahi pipiku. Luka yang teramat dalam tidak bisa kusembunyikan, tapi solawatan membuatku lebih lega sembari menikmati indahnya alam. Jika cintaku pada manusia dibalas pengadu dombaan, penghianatan. Tapi aku yakin, cintaku pada Nabi Muhammad tidak dibalas dengan penghianatan. Adakah rosulku tega membalas salam solawatku, cintaku dengan penghianatan?. Tentu TIDAK. Solawat adalah obat cinta dimana aku hanya bisa berharap pada Allah swt dan cinta rosulku. Dengan Mencoba selalu husnudzan di balik ujian yang sangat berat.

Aku tidak berani berharap pada manusia, karena seringkali bahkan orang yang pernah kupercayai berhianat. Satu-satunya harapan yang kumiliki adalah dari Allah. Semoga harapan ke Allah tidak hilang, sehingga aku tidak putus harapan hidup.

Terlalu sakit, ketika kepercayaan dihianati terlebih bila orangnya pandai berdrama seolah olah aku yang salah. Aku perempuan yang tak bisa beracting, apa adanya, in syaAllah selalu jujur. Kalau aku marah, dari sikapku kelihatan. Kalau aku bahagia pun kelihatan. Aku tidak suka bermuka dua. Tapi seringkali orang yang kupercayai, justru bermuka dua. Kecuali ibu dan adekku. 

Terkadang ketika kesedihan mencapai puncaknya. Yang sering kulakukan adalah observasi lapangan kondisi gelandangan, pengemis, perminta-minta sekaligus kalau ada rizki sekalian berbagi. Iya, yang sangat aku rindukan ketika kesedihan luar biasa adalah mengadukan pada RabbKu. Bertemu orang-orang yang aku sayangi memberikan ketenangan tersendiri bagiku saat aku difitnah. Biarlah Allah, Dzat Yang Maha Kuat yang menguatkanku.

Berjumpa dengan yatim piatu mengajariku arti syukur. Aku masih diberi orangtua. Sudah sepantasnya aku memuliakan orangtuaku. Biasanya seminggu sekali/ 2 minggu sekali atau pas sembako habis. Aku belanja banyak sembako 1 kresek besar di swalayan. Semata mata untuk membahagiakan ibu. Tanpa berucap kata apapun, langsung kuberi. Setelah itu senyum pergi. Ibu sudah hafal sikapku, aku kalau memberi tidak bilang, setelah memberi langsung pergi. Tanpa ngomong apapun. Demikian adek, aku dulu pernah berjanji bahwa aku yang akan membiayai sekolahnya, dia ndak usah khawatir. Alhamdulillah sudah hampir 3 tahun ini aku membiayainya. Mulai harian, biaya pondok, kitab, peralatan, dll. In syaAllah ridho. Aku tidak akan mengungkitnya, karena aku memberinya dengan cinta. Namun aku memberi persyaratan "Kelak jika di akherat, sampaikan Salamku pada Allah". Aku hanya meminta ia harus sungguh sungguh belajar. Selalu kudorong agar juara juara dan menjaga akhlak. In syaAllah dia perempuan yang sangat lembut, cerdas, juga baik. Semoga cintaku menjadi amal jariyahku di alam kubur. Walaupun aku orang e kalau di depan tak pernah blak blakkan matur cinta dll. Setidaknya, barang barang, biaya, surat sudah menunjukkan aku cinta. Aku tak pernah perhitungan dengan orangtua dan adek kesayanganku. Uangku juga uang orangtuaku. Rumah mereka juga rumahku. Jadi milikku juga milik mereka in syaAllah. Yang kuharapkan hanya ridho Allah, ibuku, bapakku, adekku, dan guruku (guru yang pernah langsung mengajariku). 

Menyambangi panti jompo. Dengan aku melihat orangtua orangtua yang di panti jompo, aku belajar arti memuliakan. Kelak, ketika aku sudah berumah tangga. Lalu ibuku, bapakku, ibu mertuaku, bapak mertuaku sepuh in syaAllah akan kumuliakan dan TIDAK kutaruh dipanti jompo. Aku kasihan melihat orangtua yang ditaruh di panti jompo dan sangat merindukan kasih sayang anak-anaknya. Akan kumuliakan sebagaimana mereka mencintaiku sewaktu kecil. Dulu waktuku kecil, aku seringkali bagai kaleng rombeng. Ngomong tidak jelas berulang kali, tapi ibu tidak pernah marah justru gemes. Dulu aku tidak bisa berjalan, yang menatihku berjalan adalah ibuku sehingga aku bisa berjalan hingga berlari. Saat aku tidak bisa makan, disuapi sama ibu. Justru waktu sepuhnya orangtua adalah ladang pahala bagiku, memuliakannya dengan merawatnya seperti menyuapi, memapah berjalan, mendengarkan ceritanya, dll. Orangtuaku, mertuaku nanti in syaAllah akan kumuliakan. Baikku bukan karena aku baik, tapi aku berusaha semaksimal semampu ku untuk meneladani Sayyidatuna Fatimah ra (putri Rosulullah saw).

Bertemu fakir miskin, dhuafa, gelandangan mengajariku arti syukur. Alhamdulillah memiliki rumah walaupun sederhana, alhamdulillah memiliki sawah sehingga ketika ada rizki bisa berbagi. Banyak cara Allah untuk melatihku bersyukur dan peduli. Terkadang aku memakai cadar, menjumpai fakir miskin memberikan uang semampuku, ke tukang parkir walau tidak markir, ke tukang becak dengan membayar tiga kali lipat pas ada rizki, dll. Namun identitasku kusembunyikan. Jadi tiap aku datang, mereka hanya tahu perawakan Tubuhku. Emakku sudah tahu kebiasaanku, emakku mendukungku. Aku malah suka membantu orang yang tidak kenal, karena in syaAllah pasti ikhlas dan tidak kuungkit. Aku juga suka memberi diam diam, agar yang menerima tidak malu. Kutaruh dimana ia biasa berada, kuberi surat lalu aku pergi. Justru dengan tampang jutek diluar. Peduli diam diam akan membuatku lebih nyaman. Aku tidak suka cerewet ngomentarin orang, yang penting tidak mengganguku, tidak mendzalimi ku ya sudah. Menasehati wajib karena dakwah wajib, diterima alhamdulillah. Tidak diterima juga tidak masalah, wong nasehat gratis, saya tidak kula'an. Nanti yang merasakan juga dia sendiri. Jujur, hatiku berbunga bunga ketika melihat orang yang kuberi senyum sumringah.

Terkadang aku berkeliling untuk menjumpai orang gila. Tiada rasa takut dariku, sebab yang kutakuti hanya Rabbku. Dengan orang gila, aku belajar arti syukur. Bersyukur aku telah diberi akal sehat sehingga waras. Dengan waras, aku lebih banyak bertafakur dan semoga bisa menebar kebaikan, menebar manfaat, menebar prestasi. Aamiin

Seringkali juga ketika aku sedih, aku menjumpai anak anak berkebutuhan khusus (ABK) baik anak autis, anak tuna grahita maupun tuna daksa. Pada yang tidak memiliki tangan, aku belajar arti syukur telah diberikan tangan. Pada yang tidak memiliki kaki, aku bersyukur telah diberikan kami. Banyak hikmah yang kuperoleh. Aku sering melancong sendirian, tiada ada ketakutan di hatiku. Sebab selain siang hari, jua aku yakin Allah senantiasa ada menjagaku. Setiap kali aku ketakutan. Aku selalu 🤲 berdoa. 

"Duhai Allah, Dzat Yang Maha Memelihara. Jagalah diriku. Duhai Allah, Dzat Yang Maha Menyelamatkan, kupasrahkan jiwa raga dan nyawaku padaMu. Selamatkanlah dari dunia hingga akherat. Lahul fatekhah" 

Dia yang sangat sederhana namun penuh dengan ketulusan dan seringkali kuoanjatkan setiap kali aku takut, gelisah, khawatir. Aku memiliki Tuhan, Dzat Yang Maha Menguatkan. 

Cita-citaku dari kecil hingga dewasa cukup sederhana. Masih tetap Istiqomah 5, dari dulu hingga sekarang tidak ada perubahan. 
  1. Menjadi waladun solekhah. Iya aku sangat ingin membahagiakan orangtuaku. Walaupun kadang tanpa sengaja, aku pun pernah mengecewakannya. Tapi aku selalu minta maaf duluan dengan ortu karena aku sadar ridho Allah bersama ridho ibu bapakku selama aku belum menikah, tak sungkan untuk sungkem. Kendati aku sudah menikah, surgaku pada ridho suamiku. Tetap orangtuaku akan kumuliakan sebagaimana birul walidain, mungkin porsinya yang berbeda. 
  2. Menjadi zaujati solekhah. Aku memutuskan menikah atas dasar aku tertarik sehingga bisa cinta supaya aku bisa taat ke suami. Ridho istri pada ridho suami. Istri membangkang, dilaknat Allah dan malaikat. Sehingga bagaimana mungkin aku bisa menerima orang menjadi suami tanpa cinta. Tidak, sekali kali tidak. Apalagi aku tipikal kalau tidak ada ketertarikan sama sekali, selalu protes. Tapi kalau cinta, in syaAllah ridho berjuang, berkorban jiwa raga, nyawa untuk suami selama tidak melanggar perintah Allah swt. Aku ingin menjadi istri yang taat layaknya Sayyidah Muthi'ah ra dan Sayyidah Khodijah ra yang rela berkorban apa saja, demi Allah dan rosulnya. Ya Allah, izinkanlah dan ridhoilah agar aku menikah atas dasar saling mencintai dan ketertarikan satu sama lain. Bukan menikah karena pakewuh, bukan menikah karena terpaksa. Sehingga ibadah atas dasar cinta, dari mencintai makhlukMu menjadi jalan aku semakin mencintaiMu. 
  3. Menjadi umi solekhah. Persiapanku cukup banyak. Aku cerdas, bukan untuk menyaingi suamiku. Justru itu bentuk cintaku padanya. Karena aku menginginkan dzuriyah yang ngalim. Makanya aku semaksimal mungkin untuk wara'. Agar anak anakku kelak in syaAllah ngalim, soleh solekhah. Kukekang mulutku, agar bicara seperlunya saja. Ibunya imam syafi'i tidak pernah ngrumpi. Hari-harinya dipenuhi dengan ibadah. Jika tidak ada kepentingan aku memilih diam. Walaupun tak jarang aku dihujat, dianggap tidak bisa sosialisasi. Wallahi, sosialisasi artinya adalah penyampaian informasi atau ilmu, bukan ngrumpi. Ngumpul ngrumpi tidak sama dengan sosialisasi. Aku tidak peduli penilaian orang apa, aku hanya peduli pada riyadohku. Aku hanya bicara kecuali seputar ilmu, hal manfaat, selebihnya diam. Kalau pun curhat sama keluarga dan orang yang aku percaya. 
  4. Dzuriyah cerdas soleh solekhah. Ambisiku dari dulu adalah memiliki dzuriyah yang cerdas, soleh solekhah. Jadi aku sebagai ibu, sebelum menjadi ibu harus banyak riyadoh. Riyadoh ku diantaranya, berusaha tidak pernah ghosob, berusaha makanan yang masuk diperutku pasti halal (bukan dari riba, ghoror, nipu, dll), berusaha bicara seperlunya saja. Ghibah haram kecuali ghibahnya orang yang didzalimi pada penguasa/ pemimpin untuk mengadukan orang yang mendzaliminya, banyak berbagi (karena Sayyidah Fatimah ra yang dermawan pun tidak lepas dari watak Sayyidatuna Khodijah RA yang penyayang lagi dermawan). Dermawan sama orangtua, adek, fakir miskin, dhuafa, yatim. 
  5. Semoga kelak wafat husnul khotimah. Bagiku orang yang paling beruntung adalah orang yang wafatnya husnul khotimah. Semoga kelak tetap iman, islam, husnul khotimah. 
Aku percaya bahwa dibalik ujian yang sangat berat, Allah telah menyiapkan hadiah untukku yang takkutahu dan tak kuduga sebagaimana janji Allah bahwa dibalik kesulitan ada kemudahan. Aku pun belajar tegar dari kisah nabi Yusuf. Nabi Yusuf pernah dilempari dimasukkan ke sumur, difitnah hingga dijebloskan penjara padahal ia benar. Saat ini aku merasakan posisi difitnah. Biarlah Allah Yang Maha Membuka Kebenaran yang membuka kebenaran tanpa aku menjelaskan. Duhai Allah, Engkau mengetahui mana yang tulus dan mana yang bersandiwara. Engkau telah mengujiku dengan bullying yang dahsyat, Allah mempersiapkan solusi untukku. Dialah Allah, Dzat Yang Maha Menguatkan. Dialah Allah, Dzat Yang Maha Mengetahui isi hati tiap hambaNya. Aku pasrahkan hidup matiku padaMu ya rabb. Aamiin









Minggu, 09 Februari 2020

Untukmu Hati, Jangan Lelah untuk Tetap Baik

Untukmu Hati, Jangan Lelah untuk Tetap Baik
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah



Manusia tercipta lengkap dengan hati nuraninya. Semua manusia memiliki hati, namun tidak semua bisa memakai hatinya. Terkadang lebih mengedepankan emosi dan logika dibanding menggunakan hati menjadi alasan mendasar seseorang mengapa bersikap apatis, anarkis, hingga melukai hati.

Pernahkah engkau merasa kecewa?. Kecewa itu wajar, tandanya kita adalah makhluk. Dari bahagia, sedih, kecewa dan luka maka Allah ajarkan kita arti berbagai macam rasa. Bagaimana kita tahu nikmatnya bahagia bila kita tak pernah mengerti luka. Kecewa adalah bentuk manifestasi dimana hasil tak sesuai ekspektasi. Dan perlu kita kaji kembali bahwa sebaik-baiknya tempat manusia berharap adalah pada RabbNya. Berbuat baiklah untuk mencari ridho Tuhanmu, bukan untuk mendapat pujian manusia atau balasan darinya. Percayalah, ketika engkau baik maka akan Allah SWT kirimkan pula orang baik untuk membahagiakanmu. 

Bolehkah manusia kecewa?. Boleh asal sekadarnya saja dan jangan berlarut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Siapa yang tak kecewa dan sedih ketika kamu berbuat kebaikan (kesetiaan, kepedulian, pengorbanan) dibalas dengan keburukan (penghianatan, kebohongan, umpatan)?. Siapa yang tidak kecewa dan sedih ketika seseorang berjanji denganmu lantas diingkari?. Siapa yang tidak kecewa dan sedih ketika amanah yang engkau berikan diabaikan?. Sedihlah sewajarnya, kecewalah sederhana saja. Itu karena kamu berharap sama manusia. Gantungkan harapanmu pada Rabb Alam Semesta, maka engkau akan jauh dari rasa kecewa. Kecewa itu hadir karena berharap pada makhluk.

Jangan lelah untuk berbuat baik sekalipun baikmu dipandang sebelah mata. Jangan bosan untuk berbuat baik meskipun engkau selalu tersakiti. Selalu husnudzan sama Allah SWT. Bagaimana rasa cintamu terbukti jika Allah tidak mengujimu?. Karena cinta butuh pembuktian dan bukti cinta adalah kesabaran dan keikhlasan. Bukankah Allah tak akan membiarkan seorang hamba mengatakan bahwa ia mencintai RabbNya kemudian Dia tak mengujinya. Bersabarlah, karena Allah SWT mencintai orang yang sabar. Apakah Engkau tak mau dicintai Allah?. Sungguh, cinta paling mahal adalah cinta Tuhan pada hambaNya. Teruslah berbuat baik sebab cintamu pada RabbMu. Bukankah para nabi, para orang soleh terdahulu pun juga diuji?. Bahkan ujian para nabi jauh lebih berat darimu. Kamu tak sendirian yang diuji, semua kekasih Allah SWT juga diuji, bahkan mungkin lebih berat darimu. Bersabarlah terhadap ujian dan bersyukurlah atas ujian.

Ambil hikmah dari setiap peristiwa. Tiada sesuatu di dunia ini tanpa izin Allah, termasuk kedzaliman orang terhadapmu. Bila Allah hendak memberikan nikmat pada hambaNya, seribu tangan menghadangnya pun tak akan mampu mencegah nikmat itu sampai pada hamba yang Allah maksud. Ketika Allah hendak memberikan ujian, bala, atau bencana pada hambaNya, tak seorang pun mampu menolaknya. Dialah Allah, Dzat Yang Maha Berkehendak dan Berkuasa atas segala sesuatu.

Kawan, kita tak perlu iri pada nikmat orang lain. Kamu tak pernah tahu, kebahagiaan apa yang Allah ambil darinya sehingga diberikan ganti nikmat seperti itu. Percayalah, iri hati hanya akan menjadi penyakit hati yang membawamu pada lembah dosa, hati tak tenang dan jiwa yang resah. Banyaklah bersyukur sebab rizki tiap manusia pasti dijamin Allah swt asal kita mau ikhtiar. Rizki sudah tertakar, jodoh tak akan tertukar. Lalu apa yang hendak kau risaukan. Pasrahkan segala urusanmu pada Rabb Semesta Alam.

Banyaklah mengambil hikmah. Dari orang yang melukai hatimu, kamu mengerti arti sabar. Dari orang yang mendzalimimu, kamu mengerti arti ikhlas, tegar, dan lapang dada. Dari orang yang mengghibahimu, kamu memperoleh hibah pahala di yaumil akhir. Kurang nikmat apa?. Diberi hibah pahala di akherat tanpa kamu melakukan sesuatu. Jika kamu lelah dengan luka, kedzaliman, dan kejahatannya, cukup adukan itu pada Rabbmu. Jika ingin menangis, menangislah. Menangis bukan berarti lemah. Menangis adalah ekspresi luapan jiwa saat kecewa, luka, atau sedih. Barangkali dengan terlepasnya air mata, semakin lapang dada hatimu menerima takdir Allah. Selalu husnudzan dengan Allah. Orang yang berlaku baik denganmu mengajarkanmu arti cinta, syukur, dukungan, motivasi. Orang yang berlaku buruk denganmu mengajarkanmu arti sabar, ikhlas, dan tegar. Semua ambil hikmahnya dan kembalikan pada Allah, niscaya hati kita akan tenang dan teduh.

Nah mengapa di mulai dari hati. Sebab hati adalah raja bagi tubuh. In syaAllah hati yang baik, hati yang selalu husnudzan, hati yang jauh dari penyakit hati akan mendorong kita berucap kata-kata yang baik. Kata yang baik adalah cerminan hati yang baik. Hati yang baik juga akan mengekspresikan sikap yang baik. Adilah sejak dalam pikiran, dimulai dari hati nurani. Berhati baiklah, bertutur kata yang lembut dan manfaat lah, dan bersikap santun bersahaja lah. 

Jika kamu lelah berbuat baik. Janganlah lantas marah dan terbawa emosi. Tahan, kontrol dirimu sebisa mungkin. Orang hebat bukan seberapa kuat ia mengalahkan orang lain dalam adu mulut ataupun adu fisik, melainkan orang yang mampu mengontrol nafsunya, mengelola emosinya menjadi sebuah kebaikan. Jika kamu lelah, ingatlah bahwa dibalik lelahnya berbuat baik dan derasnya air mata. Sadihmu hilang, namun pahala kesabaranmu abadi in syaAllah. Bukankah sebaik baik kenikmatan adalah mulia  disisi Tuhanmu. Tetaplah husnudzan, selalu berbuat baik untuk menggapai ridho Tuhanmu. Jangan berhenti berbuat baik kecuali raga telah terpisah dengan nyawa dan menutup mata. Kamu tidak pernah tahu, diantara sekian banyak amalan baikmu, mana yang diterima Allah swt dan menjadikanmu mendapatkan rahmat Allah SWT.


Dariku,


Perempuan Bumi Samin Blora
(Petuah dari sosok kecil yang haus akan ilmu dan terus berbenah diri memperbaiki akhlak. Semoga akhir hayat kita kelak pinaringan tetap islam, iman, dan husnul khotimah)

Jumat, 07 Februari 2020

PESONA DESA WISATA BANJAREJO


PESONA DESA WISATA BANJAREJO,
WISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL YANG RAMAH DI KANTONG
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah   
Gambar 1. Spot Foto Patung Jerami "Desa Wisata Banjarejo".

Hallo sobat Indonesia, apa sih yang kalian lakukan saat weekend atau liburan panjang?. Banyak dari kita tentu ingin menghabiskan liburan dengan refreshing berwisata. Namun sebagian lagi masih ada yang berfikir:
*****
“Nggah ah wisata, daripada buat wisata yang mahal mending ditabung atau untuk memenuhi kebutuhan yang lebih primer aja.”
“Wisata itu mahal, cuman ngambur-ngamburin uang doang, ini bisa kita manfaatkan untuk sedekah, modal bisnis atau hal lain yang lebih penting daripada jalan-jalan doang.”
*****
Memang memenuhi kebutuhan primer itu wajib karena itu berkaitan dengan kebutuhan dzahir yang apabila tidak terpenuhi akan mengganggu kelangsungan hidup seseorang. Namun, berwisata juga penting sebagai nutrisi otak agar tidak penat dan lelah, terlebih setelah seminggu penuh bekerja atau seminggu penuh full-day school. Tubuh pun butuh relaksasi dan otak pun butuh asupan gizi berupa refreshing/ holiday touring.  
Banyak dari kita yang berasumsi bahwa berwisata itu pasti mahal dan mengeluarkan budget yang mahal. Sobat Indonesia, perlu kita ketahui bahwa mahal tidaknya berwisata itu tergantung pada 2 faktor yakni, harga tiket masuk (entry fee) dan jarak lokasi wisata dari rumah pengunjung (berkaitan dengan biaya transportasi). Sobat Indonesia, wisata itu nggak perlu jauh kog, nggak harus mahal juga. Banyak juga loh wisata yang tiket masuknya ramah di kantong alias murah meriah (terjangkau semua kalangan dari lower class sampai upper class). Kendati murah tapi bukan murahan bahkan bernilai edukatif, futuristic, berbasis kearifan local dan inspiratif. Nah, salah satunya adalah “Desa Wisata Banjarejo”. Desa Wisata Banjarejo ini terletak di desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan. Oh ya soal tiket, tiketnya cukup terjangkau dan murah kog guys, hanya Rp.5000,00. Cukup murah kan guys?... J
MENGAPA KAMU PERLU BERKUNJUNG KE DESA WISATA BANJAREJO?
   Sobat Indonesia, ada beberapa keuntungan yang bakal kamu dapat jika kamu berkunjung di “Desa Wisata Banjarejo”. Beberapa alasan yang perlu kamu pertimbangkan mengapa kamu perlu bahkan harus berkunjung ke “Desa Wisata Banjarejo” yaitu:
1.    Desa Wisata Banjarejo adalah wisata edukatif
Buat kamu yang ingin berwisata, jangan lupa mengunjungi “Desa Wisata Banjarejo”. Ini sangat cocok buat kamu kunjungi, terlebih jika kamu sudah memiliki anak, tentu ini akan mengajarkan anak tentang nilai-nilai sejarah yang perlu kita lestarikan agar tidak punah. Di desa ini kamu akan menjumpai fosil-fosil jutaan tahun lalu. Di desa ini, menyimpan koleksi sebanyak 850 patahan tulang purba atau fosil dari 15 jenis hewan-hewan purbakala. Fosil-fosil tersebut merupakan tulang dari gajah, kuda nil, kerbau, siput, kerang, badak, serigala, rusa dan kura-kura yang diperkirakan hidup jutaan tahun lalu. Ini cocok buat anak-anak belajar sejarah maupun para akademisi untuk melakukan riset ilmiah terkait sejarah fosil dan manusia purba.   

Gambar 2. Rumah Fosil di "Desa Wisata Banjarejo".

2.    Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau
Sobat Traveler Indonesia yang tertarik dengan fosil-fosil purba di Desa Wisata Banjarejo bisa datang ke desa ini. Kalau ditempuh dari arah Kota Purwodadi, arahkan kendaraan ke Jalan Raya Purwodadi - Blora. Lanjutkan perjalanan ke Wirosari – Kuwu menuju Kradenan. Waktu tempuh yang dibutuhkan kurang lebih sekitar dua jam. Atau bias juga dilalui dari arah timur yaitu dari Kota Blora, arahkan kendaraan ke Jalan Raya Blora – Purwodadi. Lanjutkan perjalanan kea rah desa Gagakan, lurus sampai pertigaan sebelum pom bensin Gagakan lalu belok kiri sekitar 5 km. Perjalanan dapat ditempuh baik menggunakan sepeda motor, mobil pribadi, maupun bus atau kendaraan umum.  
3.    Spot foto yang instagramable
Salah satu hal yang menjadi pertimbangan kuat bagi para traveler untuk berkunjung ke suatu destinasi wisata adalah adanya tempat yang menarik dan unik untuk berswafoto maupun adanya spot foto yang instagramable. Di “Desa Wisata Banjarejo” ini, kamu dapat berfoto di depan Taman Ganesha Tidur. Bukan hanya itu, kamu juga dapat berfoto di gubug kayu yang unik, patung-patung batu di taman, dan patung jerami yang unik. Nah tunggu apalagi, kunjungi “Desa Wisata Banjarejo”  ya saat kamu berwisata, murah, edukatif lagi… J

Gambar 3. Ayunan di "Desa Wisata Banjarejo" di Depan Patung Ganesha Tidur.

Gambar 4. Patung Ganesha Tidur. 

Gambar 5. Patung di Taman Ganesha.

Gambar 6. Batu Cinta di "Desa Wisata Banjarejo".
Gambar 7. Istana Festival Jerami.

Gambar 8. Patung Kusir Jerami.

Gambar 9. Gubug Jerami yang Unik.

Gambar 10. Gubug Jerami di samping Taman Ganesha Tidur.