Untukmu Hati, Jangan Lelah untuk Tetap Baik
*****
Manusia tercipta lengkap dengan hati nuraninya. Semua manusia memiliki hati, namun tidak semua bisa memakai hatinya. Terkadang lebih mengedepankan emosi dan logika dibanding menggunakan hati menjadi alasan mendasar seseorang mengapa bersikap apatis, anarkis, hingga melukai hati.
Pernahkah engkau merasa kecewa?. Kecewa itu wajar, tandanya kita adalah makhluk. Dari bahagia, sedih, kecewa dan luka maka Allah ajarkan kita arti berbagai macam rasa. Bagaimana kita tahu nikmatnya bahagia bila kita tak pernah mengerti luka. Kecewa adalah bentuk manifestasi dimana hasil tak sesuai ekspektasi. Dan perlu kita kaji kembali bahwa sebaik-baiknya tempat manusia berharap adalah pada RabbNya. Berbuat baiklah untuk mencari ridho Tuhanmu, bukan untuk mendapat pujian manusia atau balasan darinya. Percayalah, ketika engkau baik maka akan Allah SWT kirimkan pula orang baik untuk membahagiakanmu.
Bolehkah manusia kecewa?. Boleh asal sekadarnya saja dan jangan berlarut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Siapa yang tak kecewa dan sedih ketika kamu berbuat kebaikan (kesetiaan, kepedulian, pengorbanan) dibalas dengan keburukan (penghianatan, kebohongan, umpatan)?. Siapa yang tidak kecewa dan sedih ketika seseorang berjanji denganmu lantas diingkari?. Siapa yang tidak kecewa dan sedih ketika amanah yang engkau berikan diabaikan?. Sedihlah sewajarnya, kecewalah sederhana saja. Itu karena kamu berharap sama manusia. Gantungkan harapanmu pada Rabb Alam Semesta, maka engkau akan jauh dari rasa kecewa. Kecewa itu hadir karena berharap pada makhluk.
Jangan lelah untuk berbuat baik sekalipun baikmu dipandang sebelah mata. Jangan bosan untuk berbuat baik meskipun engkau selalu tersakiti. Selalu husnudzan sama Allah SWT. Bagaimana rasa cintamu terbukti jika Allah tidak mengujimu?. Karena cinta butuh pembuktian dan bukti cinta adalah kesabaran dan keikhlasan. Bukankah Allah tak akan membiarkan seorang hamba mengatakan bahwa ia mencintai RabbNya kemudian Dia tak mengujinya. Bersabarlah, karena Allah SWT mencintai orang yang sabar. Apakah Engkau tak mau dicintai Allah?. Sungguh, cinta paling mahal adalah cinta Tuhan pada hambaNya. Teruslah berbuat baik sebab cintamu pada RabbMu. Bukankah para nabi, para orang soleh terdahulu pun juga diuji?. Bahkan ujian para nabi jauh lebih berat darimu. Kamu tak sendirian yang diuji, semua kekasih Allah SWT juga diuji, bahkan mungkin lebih berat darimu. Bersabarlah terhadap ujian dan bersyukurlah atas ujian.
Ambil hikmah dari setiap peristiwa. Tiada sesuatu di dunia ini tanpa izin Allah, termasuk kedzaliman orang terhadapmu. Bila Allah hendak memberikan nikmat pada hambaNya, seribu tangan menghadangnya pun tak akan mampu mencegah nikmat itu sampai pada hamba yang Allah maksud. Ketika Allah hendak memberikan ujian, bala, atau bencana pada hambaNya, tak seorang pun mampu menolaknya. Dialah Allah, Dzat Yang Maha Berkehendak dan Berkuasa atas segala sesuatu.
Kawan, kita tak perlu iri pada nikmat orang lain. Kamu tak pernah tahu, kebahagiaan apa yang Allah ambil darinya sehingga diberikan ganti nikmat seperti itu. Percayalah, iri hati hanya akan menjadi penyakit hati yang membawamu pada lembah dosa, hati tak tenang dan jiwa yang resah. Banyaklah bersyukur sebab rizki tiap manusia pasti dijamin Allah swt asal kita mau ikhtiar. Rizki sudah tertakar, jodoh tak akan tertukar. Lalu apa yang hendak kau risaukan. Pasrahkan segala urusanmu pada Rabb Semesta Alam.
Banyaklah mengambil hikmah. Dari orang yang melukai hatimu, kamu mengerti arti sabar. Dari orang yang mendzalimimu, kamu mengerti arti ikhlas, tegar, dan lapang dada. Dari orang yang mengghibahimu, kamu memperoleh hibah pahala di yaumil akhir. Kurang nikmat apa?. Diberi hibah pahala di akherat tanpa kamu melakukan sesuatu. Jika kamu lelah dengan luka, kedzaliman, dan kejahatannya, cukup adukan itu pada Rabbmu. Jika ingin menangis, menangislah. Menangis bukan berarti lemah. Menangis adalah ekspresi luapan jiwa saat kecewa, luka, atau sedih. Barangkali dengan terlepasnya air mata, semakin lapang dada hatimu menerima takdir Allah. Selalu husnudzan dengan Allah. Orang yang berlaku baik denganmu mengajarkanmu arti cinta, syukur, dukungan, motivasi. Orang yang berlaku buruk denganmu mengajarkanmu arti sabar, ikhlas, dan tegar. Semua ambil hikmahnya dan kembalikan pada Allah, niscaya hati kita akan tenang dan teduh.
Nah mengapa di mulai dari hati. Sebab hati adalah raja bagi tubuh. In syaAllah hati yang baik, hati yang selalu husnudzan, hati yang jauh dari penyakit hati akan mendorong kita berucap kata-kata yang baik. Kata yang baik adalah cerminan hati yang baik. Hati yang baik juga akan mengekspresikan sikap yang baik. Adilah sejak dalam pikiran, dimulai dari hati nurani. Berhati baiklah, bertutur kata yang lembut dan manfaat lah, dan bersikap santun bersahaja lah.
Jika kamu lelah berbuat baik. Janganlah lantas marah dan terbawa emosi. Tahan, kontrol dirimu sebisa mungkin. Orang hebat bukan seberapa kuat ia mengalahkan orang lain dalam adu mulut ataupun adu fisik, melainkan orang yang mampu mengontrol nafsunya, mengelola emosinya menjadi sebuah kebaikan. Jika kamu lelah, ingatlah bahwa dibalik lelahnya berbuat baik dan derasnya air mata. Sadihmu hilang, namun pahala kesabaranmu abadi in syaAllah. Bukankah sebaik baik kenikmatan adalah mulia disisi Tuhanmu. Tetaplah husnudzan, selalu berbuat baik untuk menggapai ridho Tuhanmu. Jangan berhenti berbuat baik kecuali raga telah terpisah dengan nyawa dan menutup mata. Kamu tidak pernah tahu, diantara sekian banyak amalan baikmu, mana yang diterima Allah swt dan menjadikanmu mendapatkan rahmat Allah SWT.
Dariku,
Perempuan Bumi Samin Blora
(Petuah dari sosok kecil yang haus akan ilmu dan terus berbenah diri memperbaiki akhlak. Semoga akhir hayat kita kelak pinaringan tetap islam, iman, dan husnul khotimah)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar