HALIMAH BINTI MASDARI

Sabtu, 11 Juni 2016

STOP BULLYING DAN TINDAK KEJAHATAN

IRONI MAHASISWA LUGU DAN POLOS
*****
#STOP BULLYING & KEJAHATAN
*****



Duhai orangtua, perlu anda ketahui...menanamkan kecerdasan intelektual, emosional dan ketidakpolosan pada anak sangat penting, terutama anak yang hendak merantau di kota orang ataupun di Negara orang.
Jangan bangga ketika disebut  polos atau lugu.
Memang kelebihan (segi positif) anak polos adalah ia jujur dalam berkata. Tetapi cerdas saja tak cukup...cerdas harus diimbangi dengan ketidakpolosan, jujur, dan terdidik.
Dari kacamata segi negatif  pun perlu diketahui bahwa dari kepolosan menjadi sasaran korban tindak kejahatan.
Mahasiswa yang polos lebih mudah (lebih rentan) menjadi korban kejahatan dibandingkan mahasiswa yang tidak polos apalagi ketika kuliah, mayoritas jauh dari pantauan orangtua karena merantau.
Hal yang perlu kamu waspadai ketika kamu polos:
1.      Mahasiswa polos (terutama Maba) adalah sasaran empuk korban MLM. Karena ia akan diiming-imingi penghasilan besar. Terkadang penyampaiannya tertutup dengan ahlibi diajak seminar, ditraktir, ketika ditanya kejelasan kegiatan ditutup tutupi dengan janji bahwa kegiatannya surprise, kalau sudah sampai di tempat tujuan baru dikasih tahu.
2.  Mahasiswa polos sasaran korban perekrutan aliran radikalisme. Tak jarang di perkuliahan mahasiswa ingin belajar agama tanpa tahu seluk beluknya. Disinilah peran oknum pencuci otak bekerja merekrut anggota baru. Pertama memang penyampaiannya kalem untuk menarik perhatian....namun setelah dikarantina dan dibaiat, barulah secara tanpa sadar kita dijejali dan ditanami paham paham radikal. Syukur kalau bisa keluar....sebab ketika sudah masuk, keluarnya susah dan dipersulit.
3.    Mahasiswa polos menjadi sasaran bullying. Baik bullying dalam pergaulan, bullying tentang cinta, bullying apapun.  Pembully pertama seolah menunjukkan kepedulian, ketika kita mengikuti sarannya maka kita akan masuk jebakan pembullyan yang akhirnya jadi bahan tertawaan. Perlu diketahui bahwa bullying ini harus dicegah karena tindakan bullying akan mempengaruhi jiwa dan psikis anak (korban bullying). Korban bullying akan tertekan, mengalami gangguan mental dan cenderung enggan dikeramaian.

Mulai dari sekarang, tanamkan ilmu agama, perluas wawasan anak, dan ajarkan agar ia cerdas juga tidak polos. Karena kepolosan tak jarang menjadi korban kejahatan.
Penulis bukanlah orang yang sempurna, penulispun masih dalam proses berbenah diri. Jika tindak kejahatan pernah terjadi, setidaknya kita menghimbau agar tidak ada lagi korban perekrutan MLM yang berkedok seminar atau apapun, korban perekrutan paham radikal (biasanya organisasi keagamaan), korban bullying karena kepolosan.
Kejahatan kapanpun bisa terjadi bila ada kesempatan. Mencegah jauh lebih baik dari mengobati. Mari tanamkan paham keagamaan yang luas pada anak, rasa cinta NKRI, perluas wawasan, jujur tapi tidak lugu dan tidak polos.

#Stop Bullying
#Stop korban kejahatan karena kepolosan
#Bekali anak dengan wawasan yang luas
#Bekali anak dengan ilmu agama agar tidak terpengaruh paham radikal


Tidak ada komentar :