IRONI MAHASISWA LUGU DAN POLOS
*****
#STOP BULLYING & KEJAHATAN
*****
Duhai orangtua, perlu anda ketahui...menanamkan kecerdasan
intelektual, emosional dan ketidakpolosan pada anak sangat penting, terutama
anak yang hendak merantau di kota orang ataupun di Negara orang.
Jangan bangga ketika disebut polos atau lugu.
Memang kelebihan (segi positif) anak polos adalah ia jujur
dalam berkata. Tetapi cerdas saja tak cukup...cerdas harus diimbangi dengan
ketidakpolosan, jujur, dan terdidik.
Dari kacamata segi negatif pun perlu diketahui bahwa
dari kepolosan menjadi sasaran korban tindak kejahatan.
Mahasiswa yang polos lebih mudah (lebih rentan) menjadi
korban kejahatan dibandingkan mahasiswa yang tidak polos apalagi ketika kuliah,
mayoritas jauh dari pantauan orangtua karena merantau.
Hal yang perlu kamu waspadai ketika kamu polos:
1.
Mahasiswa polos
(terutama Maba) adalah sasaran empuk korban MLM. Karena ia akan diiming-imingi
penghasilan besar. Terkadang penyampaiannya tertutup dengan ahlibi diajak
seminar, ditraktir, ketika ditanya kejelasan kegiatan ditutup tutupi dengan
janji bahwa kegiatannya surprise, kalau sudah sampai di tempat tujuan baru
dikasih tahu.
2. Mahasiswa polos
sasaran korban perekrutan aliran radikalisme. Tak jarang di perkuliahan
mahasiswa ingin belajar agama tanpa tahu seluk beluknya. Disinilah peran oknum
pencuci otak bekerja merekrut anggota baru. Pertama memang penyampaiannya kalem
untuk menarik perhatian....namun setelah dikarantina dan dibaiat, barulah
secara tanpa sadar kita dijejali dan ditanami paham paham radikal. Syukur kalau
bisa keluar....sebab ketika sudah masuk, keluarnya susah dan dipersulit.
3. Mahasiswa polos
menjadi sasaran bullying. Baik bullying dalam pergaulan, bullying tentang
cinta, bullying apapun. Pembully pertama seolah menunjukkan kepedulian,
ketika kita mengikuti sarannya maka kita akan masuk jebakan pembullyan yang
akhirnya jadi bahan tertawaan. Perlu diketahui bahwa bullying ini harus dicegah
karena tindakan bullying akan mempengaruhi jiwa dan psikis anak (korban
bullying). Korban bullying akan tertekan, mengalami gangguan mental dan
cenderung enggan dikeramaian.
Mulai dari sekarang, tanamkan ilmu agama, perluas wawasan
anak, dan ajarkan agar ia cerdas juga tidak polos. Karena kepolosan tak jarang
menjadi korban kejahatan.
Penulis bukanlah orang yang sempurna, penulispun masih
dalam proses berbenah diri. Jika tindak kejahatan pernah terjadi, setidaknya
kita menghimbau agar tidak ada lagi korban perekrutan MLM yang berkedok seminar
atau apapun, korban perekrutan paham radikal (biasanya organisasi keagamaan),
korban bullying karena kepolosan.
Kejahatan kapanpun bisa terjadi bila ada kesempatan.
Mencegah jauh lebih baik dari mengobati. Mari tanamkan paham keagamaan yang
luas pada anak, rasa cinta NKRI, perluas wawasan, jujur tapi tidak lugu dan
tidak polos.
#Stop Bullying
#Stop korban kejahatan
karena kepolosan
#Bekali anak
dengan wawasan yang luas
#Bekali anak
dengan ilmu agama agar tidak terpengaruh paham radikal
Tidak ada komentar :
Posting Komentar