HALIMAH BINTI MASDARI

Kamis, 30 Juni 2016

INDAHNYA BERBAGI

INDAHNYA BERBAGI

Bahagia, apakah arti kata bahagia menurutmu?. Tiap orang tentu memiliki definisi tersendiri tentang arti kata “bahagia”. Bagiku bahagia adalah manakala saat aku bisa bermanfaat untuk orang lain serta lingkungan dimana aku berada, bahagia adalah disaat aku bisa membuat orang lain bahagia karena diriku. Kebahagiaan itu akan hadir menyelimuti pikiran kita manakala kita memperbanyak bersyukur. Right? Or absolutely right?...hehe.
Sungguh, betapa rasa syukur yang tiada dapat kulukiskan, tahun ini aku masih diberi kesempatan untuk berjumpa dengan ramadhan dan semoga bisa bertemu dengan hari raya idul Fitri. Aamiin. Bulan ramadhan kali ini, sungguh terasa Indah, aku menikmati moment-moment dimana aku banyak mendapatkan hikmah yang luar biasa. Alhamdulillah Allah selalu memberikan rizki yang cukup untukku, in syallah manakala kita senantiasa bersyukur, maka kita akan bahagia.
Sampai hari ini, Jum’at 1 Juli 2016, aku masih di kota perantauan, kota Semarang…kota atlas tempat dimana aku menimba ilmu di Universitas Tercinta (Universitas Diponegoro atau lebih bekennya dikenal dengan sebutan UNDIP). In syaallah jika diridhoi, besok 2 Juli aku pulang kampung ke kampung halaman di Blora. Pulang nanti aku membawa banyak bawa’an, termasuk beberapa kado untuk kuberikan keluargaku hasil aku kerja part time sambil kuliah di Semarang. Alhamdulillah dengan senantiasa bersyukur, rizki itu selalu ada saja. Entah salary dari ngelesin, jualan, jadi reseller ataupun yang lain. Alhamdulillah uang tersebut bisa kumanage dan kubagi rata dengan baik untuk mencukupi kebutuhanku selama penelitian skripsi secara mandiri, bahkan masih bisa kugunakan untuk berbagi dengan yatim piyatu dan kugunakan untuk membelikan kado ke keluargaku. Entah mengapa, dari dulu aku mencintai yatim piyatu, fakir miskin dan dhuafa. Setiap kali bertemu mereka, air mataku terjatuh…hatiku tersentuh, dan rasanya seolah ada panggilan dan hatiku bergetar, setiap pulang dari bertemu mereka rasanya tersentuh, kagum pada mereka, dan memikirkan mereka dan bagaimana aku bisa berbagi serta bisa membantu mereka sebisaku.
Aku tak pernah cerita, kalau aku mau memberikan surprise  ke keluargaku..hehe. Aku suka tipikal yang diam-diam langsung take action, lebih romantis. Biasanya kalau aku mau berbagi atau memberikan kado ke orang selalu aku planning, tetapi aku diam…nanti tiba-tiba saja itu kado aku kirim ke orangnya beserta surat dariku atau langsung kuberikan tanpa berkata apa-apa. Inilah caraku mencintaimu dengan sederhana, berbagi diam-diam tanpa cerita dan langsung kukirim. In syallah dengan kita berbagi, rizki akan semakin berkah. Jangan pernah kawatir jikalau engkau berbagi, uangmu akan berkurang….tidak demikian, justru dengan engkau berbagi maka rizkimu akan semakin berkah. Sesuatu yang kau sedekahkan tak ada artinya dibandingkan saat engkau melihat “senyuman” dan kebahagiaan orang yang engkau beri hadiah atau engkau beri sedekah.
Pulang besok, aku sudah mempersiapkan kado baju, kerudung, jaket sepakbola, foto pemain sepakbola untuk my lovely sister (adek tercinta). Sedangkan untuk Ibu dan Bapak, aku bawakan oleh-oleh kue-kue untuk lebaran. Lumayan banyak sih, satu kardus kue-kue, dan satu kardus untuk adek tercinta…tapi in syallah bisa bawa kog. Memang jauh-jauh hari uangku sudah kutabung dan kualokasikan untuk memberikan kejutan ke keluargaku. Aku selalu teringan kata guruku: “Bersedekahlah dari orang terdekatmu hingga orang terjauhmu, jangan kebalik”. Bacalah QS. AL-BAQOROH ayat 177, maka engkau akan mengerti keutamaan bersedekah ke keluarga dan kereabat, kemudian ke yang membutuhkan.
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَءَاتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَءَاتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ(177)
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.(177).
Dan coba kau pahami kat-kata berikut:

وَءَاتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ
dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya,
Disinilah, saya berusaha mengaplikasikan apa yang pernah diajarkan guru saya bahwasanyya menolong kerabat terlebih dahulu baru orang lain. Inilah yang aku prioritaskan untuk aku bantu:
1.      Keluarga dan kerabat
2.      Anak-anak yatim, piyatu, yatim-piyatu.
3.      Fakir miskin
4.      musafir (yang memerlukan pertolongan)
5.      Orang yang meminta-minta (dhuafa)
Alhamdulillah atas ilmu yang guruku ajarkan, sehingga akupun berusaha untuk mengaplikasikannya semampu yang aku bisa. Bersedekahlah semampu yang kamu bisa, bersedekah dengan ikhlas dan ceria…sesungguhnya uluran tanganmu sangat membantu oranglain. Bersedekahlah semampumu, bersedekah tak perlu menunggu kaya dulu, tetapi bersedekahlah semampumu. In syallah dengan kaya hati dan peduli terhadap sesama semampu kita, maka kelancaran dan keberkahan rizkipun mengiringi langkah kita. Niatkan bersedekah karena Allah, niatkan untuk membantu kesulitan orang lain. Niscaya, saat kamu menghadapi kesulitan maka Allah akan menolongmu. Sesungguhnya kebaikan yang kamu lakukan akan memantul pada dirimu kembali, dan kejahatan yang kamu lakukan akan memantul kembali pada dirimu, Tengoklah QS. Al Isra ayat 7;
”Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri…”.(Al-Isra’ ayat: 7).  
            Bantulah orang yang mendapatkan kesulitan semampumu, maka Allah akan menolongmu saat engkau mendapatkan kesulitan. Pedulilah pada orang lain dengan membantunya (membantu menyelesaikan permasalahannya/ mencari solusinya bukan justru mengomeli/ mengkritisi saja). Ulurkanlah tanganmu pada yang membutuhkan, karena rizki yang kau terima, harta yang kau miliki adalah titipan Tuhan, maka pergunakanlah untuk bersedekah di jalan Tuhan. Aturlah, manage-lah keuanganmu sedemikian rupa agar kebutuhanmu tercukupi semua. Berbelanjalah sesuai kebutuhanmu dan janganlah berfoya-foya. Sesungguhnya foya-foya adalah saudara setan? Tentu kau tak mau menjadi saudara setan bukan? Bila tak mau hidplah sedehana, jangan foya-foya dan boros. Uang yang kau gunakan untuk foya-foya, lebih baik engkau alokasikan untuk bersedekah ke yatim piyatu, dhuafa, fakir miskin….in syallah lebih bermanfaat dan bisa dirasakan manfaatnya oleh orang lain.
            Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca, mohon maaf apabila ada tulisan yang kurang berkenan di hati pembaca. Mari saling menasehati akan kebaikan, mari saling berbagi, menginspirasi, dan memotivasi terlebih sesama Muslim. Salam ukhuwah.
Wassalamualaikum…J
See you on the next writing (in syaallah)…semoga bermanfaat…J


Tidak ada komentar :