HALIMAH BINTI MASDARI

Senin, 16 Maret 2020

BERBAGI ITU INDAH

BERBAGI ITU INDAH
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S. Si

Gambar 1. Pembagian Zakat Fitrah Dewi Nur Halimah bersama Dompet Dhuafa di Desa Bandungrojo, Kec. Ngawen, Kab. Blora. 

Siapakah sebaik-baiknya manusia?. Pertanyaan yang sering diperbincangkan di kalangan masyarakat pada umumnya. Rasulullah SAW pernah bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni dalam Shahihul Jami’ no: 3289).

Eksistensi manusia dikenang bukan karena seberapa kaya dia, bukan pula seberapa cantik/ tampan dia. Melainkan seberapa ia bermanfaat untuk orang lain. Manfaatkan hidupmu untuk hal-hal yang baik seperti berkarya untuk kemajuan bangsa, berbagi ilmu pengetahuan, berbagi kebaikan, dan lain sebagainya yang maslahat untuk ummat.

Pepatah mengatakan:

"Sharing is caring".

Pernyataan di atas bukanlah sembarang pernyataan melainkan penyataan mengandung hikmah yang luar biasa. Berbagi adalah salah satu bentuk suatu kepedulian kepada sesama. Berbagi ilmu pengetahuan berarti peduli dalam upaya memberantas kebodohan, mencerdaskan generasi masa depan, memajukan  literasi bangsa. Berbagi kebaikan seperti sedekah, infak, zakat pada yatim piatu, fakir miskin, dan dhuafa adalah bentuk kepedulian untuk mengurangi kesenjangan sosial, membantu mengurangi penderitaan orang lain (kelaparan), dan berbagi kebahagiaan sehingga orang lain turut merasakan kebahagiaan kita.

Berkaitan dengan berbagi kebaikan, saya akan menceritakan pengalaman saya pada tahun lalu. Pada 7-13 Mei 2019, saya mengikuti kegiatan "Pesantren Menulis Keliling Nusantara" selama sekitar sepekan. Saya bersama peserta dari seluruh tanah air dikarantina di “De Bahar” jln Menpora, Kelapa Dua, Tugu, Cimanggis, Depok. Gerakan Menulis Buku yang dipelopori Ahmad Bahar ini bekerjasama dengan Pena Writing School, Solusi Publishing, dan Komunitas Pecinta Buku di Indonesia.

Kegiatan selama karantina "Pesantren Menulis Keliling Nusantara" diantaranya pelatihan menulis, pelatihan bisnis menulis, pelatihan wawancara yang baik, pelatihan penulisan berita, pelatihan pembuatan video promosi, dan kunjungan wisata serta tokoh nasional. Salah satu kunjungan tokoh nasional adalah di kediaman Pak Parni Hadi, seorang inisiator, pendiri dan pembina Dompet Dhuafa.

Gambar 2. Dewi Nur Halimah (Bergamis Hijau Toska) bersama Pak Parni Hadi (Berbaju Putih). 

Selama berkunjung di kediaman Pak Parni Hadi, beliau memberikan ceramah singkat tentang kisah hidupnya dan kiprahnya di dunia kepenulisan. Lalu beliau memberikan kuis di ujung sambutannya.

"Adek-adek peserta PMKN (Pesantren Menulis Keliling Nusantara), siapa diantara kalian yang punya pertanyaan tercepat dan unik akan saya beri hadiah. Hadiahnya kalian boleh minta apa saja, misal mengajukan bantuan ke tetangggamu yang miskin, keluargamu atau saudaramu yang miskin!".

Sontak saya segera mengacungkan tangan sebelum peserta lain mengajukan tangan. Alhamdulillah saya tercepat dan dipilih untuk mengajukan pertanyaan.

"Assalamualaikum. Wr. Wb. Perkenalkan nama saya Dewi Nur Halimah, peserta PMKN dari Blora, Jawa Tengah. Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada Pak Parni Hadi atas kesempatan yang diberikan. Yang ingin saya tanyakan Pak, dari tadi Bapak menjelaskan tentang kesuksesan Bapak, kebahagiaan bapak. Sebelum meraih kebahagiaan dan kesuksesan seperti saat ini, rintangan atau hambatan atau kesedihan apa yang pernah bapak alami sehingga bisa menjadi motivasi bagi kami untuk pantang menyerah meraih mimpi meneladani semangat bapak?", tanyaku sembari berdiri menghadap Pak Parni Hadi.

"Great Question. Pertanyaan yang berbobot menanyakan masa kelam sebelum meraih kesuksesan. Begini nak, saya ini dari kecil yatim. Bapak saya wafat saat saya masih berusia 100 hari dan saya dibesarkan seorang diri oleh ibu saya, ibu Kasiyem Kasanpuro. Namun ibu saya memilih untuk tidak menikah lagi dengan alasan ingin menyusui saya sepuasnya. Iya, saya adalah anak pengonsumsi ASI selama 2 tahun, bahkan menurut saya lebih. Saya merasa sangat berhutang budi dengan ibu saya. Tanpa ibu saya, saya tidak akan bisa seperti ini, sehat dan kuat," jawab Pak Parni Hadi.

"Untuk selanjutnya kisah hidup saya, kamu bisa baca di buku saya, JURNALISME PROFETIK," lanjut Pak Parni Hadi sembari memberikan buku yang berjudul "Jurnalisme Profetik" pada saya dengan dibubuhi tanda tangannya langsung.

Gambar 3. Buku Jurnalisme Profetik dari Pak Parni Hadi. 
Gambar 4. Tandatangan Pak Parni Hadi di Buku Jurnalisme Profetik. 



Sontak tepuk tangan peserta PMKN (Pesantren Menulis Keliling Nusantara) riuh mewarnai diskusi saya dengan pak Parni Hadi.

"Apa hadiah yang kamu minta Halimah, untuk siapa?", tanya Pak Parni Hadi melalui Pak Suheng.

"Saya meminta zakat untuk dibagikan ke seluruh fakir miskin dan dhuafa di desa saya Pak," kata saya pada waktu itu.

"Iya akan kami berikan. Kami akan memberikan 200 zakat fitrah, kamu distribusikan ke tetangggamu yang fakir miskin, dhuafa yang berhak menerima zakat ya. Senang dengan semangatmu berbagi Halimah," kata Pak Sugeng. "Selanjutnya kamu koordinasi dengan koordinator Dompet Dhuafa Jawa Tengah, Pak Satriya ya!," lanjut Pak Suheng.

Selanjutnya saya komunikasi secara internal dengan pak Satriya (koordinator Dompet Dhuafa Jawa Tengah) dan Pak Kuwat (Bendahara Dhompet Dhuafa Cabang Blora). Alhamdulillah hadiah itu diberikan tepat pada bulan Ramadhan 2019 lalu.

Pengalaman yang sangat mengesankan bagi saya dimana menjawab quis berhadiah bebas apapun yang kita minta untuk humanity (kemanusiaan). Kabar yang menggembirakan untuk fakir miskin dan dhuafa di desa saya ketika menerima zakat fitrah dari Dhompet Dhuafa. Saya pun tak pernah membayangkan apalagi merencanakan. Sesuatu yang indah yang tak pernah terduga dan berbagi bersama Dhompet Dhuafa. Ya, zakat adalah kebaikan berbagi kepada 8 golongan yang berhak menerima dengan syarat dan ketentuan tertentu. Adapun zakat fitrah adalah zakat untuk membersihkan jiwa, sementara zakat mal adalah zakat untuk membersihkan harta.

Gambar 5. Distribusi Zakat Fitrah Dewi Nur Halimah bersama Dompet Dhuafa pada Fakir Miskin. 

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Menebar Kebaikan yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa”

#MenebarKebaikan
#LombaBlogMenebarKebaikan

Tidak ada komentar :