SEMUA ATAS IZIN ALLAH
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S. Si
Pernahkan kamu menjumpai ada seseorang berkata "Wah ini kebetulan". Iya, kebetulan menurut manusia, tapi tidak menurut Tuhan. Semua yang terjadi semua atas izin Allah, dan tiada yang kebetulan. Bahkan daun kering terjatuh pun bukan kebetulan, melainkan atas izin Allah swt. Semua atas izin dan pertimbangan Allah. Dan pertimbangan pencipta berbeda dengan pertimbangan makhluk.
"Apa yang menurutmu baik, belum tentu baik menurut Tuhan. Apa yang menurutmu buruk, belum tentu buruk menurut Tuhan. Dan apa yang diberikan Tuhan adalah yang terbaik untuk hambaNya"
Pernyataan di atas bukanlah hal yang asing bagi kita. Manusia boleh berencana, Tuhan berencana. Tapi Kuasa Allah lah yang terjadi. Dialah Allah Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Allah mengabulkan doa manusia, artinya Allah mengajarkan bahwa Allah itu Maha Pemberi, bahwa Allah itu Maha Baik. Allah tak mengabulkan doa hambaNya, BUKAN karena Allah itu jahat MELAINKAN untuk menunjukkan bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu, termasuk menunda pengabulan doa atau bahkan tak mengabulkan doa. Adakah kamu makhluk? Bila iya, taat lah pada titah Allah swt.
Pernah aku berfikir. Jika Allah Maha Baik, mengapa Allah tak menciptakan surga saja yang penuh kenikmatan, mengapa menciptakan neraka yang menyiksa, katanya Allah Maha Penyayang? Mengapa ada sedih dan senang, kenapa tidak senang saja bukankah Allah bisa melakukan segala sesuatu yang baik baik saja? Mengapa tidak semua manusia diciptakan baik saja.
Sederet pertanyaan mengepul di otakku. Lalu aku berfikir. Bukankah segala sesuatu tercipta atas izinnya dan pasti ada tujuannya. Iya, tujuannya pasti kebaikan. Allah swt adalah sutradaranya alam semesta, sehingga Dia Berkuasa atas segala sesuatu. Coba analogikan dan bayangkan, bila sutradara film, membuat film itu tokohnya protagonis (baik) semua, tokohnya kaya semua dan tidak ada yang memerankan miskin. Bagaimana jadinya?. Film itu akan monoton bahkan membosankan karena gitu-gitu saja, tidak ada konflik yang bikin penonton greget, tidak ada ending. Semuanya datar. Demikian ciptaan Allah, kalau cantik semua. Tidak ada yang jelek, ya yang cantik menjadi biasa. Kalau kaya semua tidak ada yang miskin, apa artinya zakat. Semua ada fungsinya, dan puncaknya melatih husnudzan sama Allah.
Adanya neraka untuk menguji kecintaan makhluk terhadap Tuhannya. Adanya kemiskinan mengajarkan agar yang kaya berjiwa sosial. Adanya ketampanan dan kecantikan melatih agar yang indah tidak mengiina yang buruk rupa dan mensyukurinya dengan ibadah dan berbuat kebaikan. Jadi semua ada fungsinya.
Semua ada fungsinya. Nggak ada yang kebetulan. Orang jahat pun ada fungsinya, untuk melatih kesabaran dan keikhlasan. Bahkan yang mungkin menurutmu nyamuk adalah makhluk yang nggak berguna, penyebab penyakit DB dan malaria juga ada manfaatnya. Kalau kamu lihatnya dari segi buruk aja, ya nggak bakal nemu. Coba husnudzan, dengan adanya nyamuk, maka ada inovasi obat nyamuk, autan, dll. Nah pabrik obat nyamuk dan autan ini menyerap banyak tenaga kerja. Karena banyak tenaga kerja, akhirnya banyak yang tidak nganggur. Tuh kan, nyamuk juga membawa rizki. Tergantung kamunya. Kalau kamu lihat buruknya, ya buruk aja yang nampak. Coba dibalik keburukan, lihatlah kebaikannya.
Demikian juga masalah. Masalah hadir atas izin siapa? Atas izin Allah swt. Siapa yang bisa menyelesaikan masalah? Ya Allah. Jadi tugas manusia adalah kembali pada Allah dan banyak mengingat Allah baik dikala senang maupun susah. Hati-hati dalam berbuat. Baikmu akan kembali padamu, dan burukmu akan kembali padamu. Sesungguhnya Allah adalah Dzat Yang Maha Adil, baik di dunia maupun di akherat. Semua atas izin Allah, tapi jangan sampai kamu jadikan ahlibi bahwa kamu maksiyat juga atas izin Allah. Memang semua atas izin Allah, tapi maksiyat terjadi atas dorongan nafsumu. Ingatlah:
"Segala kebaikan datangnya dari Allah. Dan segala keburukan datangnya dari hawa nafsu"
Bukti cinta ada 3 yakni ketaatan, pengabdian dan pengorbanan. Bukan dikatakan cinta bila kamu masih membangkang. Jadikan jalan cinta pada makhluk Allah sebagai jalan menggapai ridho Allah swt.
Catatan:
Tulisan ini in syaAllah halal di share sekalipun tanpa izin penulis selama tidak ada yang dirubah sedikitpun. Semoga menjadi amal jariyah penulis, para guru penulis, dan yang membagikan tulisan ini. Semoga kelak penulis dapat wafat dalam kondisi tetap iman, islam, dan husnul khotimah. Aamiin.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar