HALIMAH BINTI MASDARI

Senin, 22 Juni 2020

MENGENAL SOSOK SAYYIDAH MARIYAH AL - QIBTIYAH

MENGENAL SOSOK SAYYIDAH MARIYAH AL - QIBTIYAH 
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


Sayyidah Mariyah Al- Qibtiyah merupakan salah satu ummul mukminin. Sayyidah Mariyah binti Syam’un lahir di Desa Hafan, dekat Sungai Nil, Mesir. Ia merupakan keturunan Suku Qibti sehingga dikenal dengan Mariyah al-Qibtiyah. Ayahnya adalah seorang Mesir. Sementara ibunya adalah seorang Nasrani dari Romawi. Nasib telah membawanya dan saudara perempuannya, Sirin, untuk tinggal di Istana Muqawqis, Pemimpin Kota Iskandariyah, Mesir. 

Sayyidah Mariyah Al- Qibtiyah adalah budak yang dihadiahkan dari seorang raja Mesir, raja Muqauqis, kepada Rasulullah saw. Raja Muqauqis menjadikan Sayyidah Mariyah sebagai hadiah bersama Sirin (saudaranya) dan Maburi serta hadiah kerajinan dari Mesir. Selain itu, Raja Muqauqis juga memberikan hadiah keledai dan kuda putih.

Ketika itu, Rasulullah saw mengajak raja Muqauqis untuk masuk Islam melalui surat yang dikirimnya lewat Hatib bin Baltaah. Raja tersebut menolak seruan Rasulullah tersebut, tetapi dia tetap menjamu Hatib dengan penuh kehangatan. Hatib kembali kepada Rasulullah dengan oleh-oleh hadiah dari raja tersebut. Tetapi dalam perjalanan, Hatib merasakan kesedihan pada diri Sayyidah Mariyah karena harus meninggalkan kampung halamannya, Mesir. Hatib kemudian menghiburnya selama perjalanan dengan menceritakan sosok Rasulullah saw dan Islam. Pada saat itu, Sayyidah Mariyah diajak untuk memeluk Islam dan ia menerimanya.

Kabar mengenai penolakan raja Mesir untuk memeluk Islam dan hadiah yang diberikan diketahui Rosulullah saw. Rasulullah saw pun terkejut lalu mengambil Sayyidah Mariyah untuk dirinya. Sementara, Sirin diberikan kepada Hasan bin Tsabit. Rasulullah saw kemudian memerdekakan Sayyidah Mariyah dan menikahinya.

Adapun kemuliaan Sayyidah Mariyah Al Qibtiyah diantaranya:

1. Berparas cantik jelita

Diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah ra bahwa ia mengungkapkan rasa cemburunya kepada Sayyidah Mariyah, “Aku tidak pernah cemburu kepada wanita kecuali kepada Mariyah karena dia berparas cantik dan Rasulullah saw sangat tertarik kepadanya. Ketika pertama kali datang, Rasulullah saw menitipkannya di rumah Haritsah bin Nu’man al-Anshari, lalu dia menjadi tetangga kami. Akan tetapi, beliau sering kali di sana siang dan malam. Aku merasa sedih. Oleh karena itu, Rasulullah saw memindahkannya ke kamar atas, tetapi beliau tetap mendatangi tempat itu. Sungguh, itu lebih menyakitkan bagi kami.”

Al-Baladziri menceritakan bahwa Sayyidah Mariyah mewarisi kecantikan ibunya sehingga memiliki kulit yang putih, berparas cantik, berpengetahuan luas, dan berambut ikal. Apalagi ia nanti juga akan melahirkan putra setelah kematian putra putri Khadijah.

2. Merupakan salah satu istri Rosululloh saw yang dianugerahi anak selain Sayyidatuna Khodijah setelah Kubro

Allah swt menghendaki Sayyidah Mariyah Al-Qibtiyah melahirkan seorang putra Rasulullah setelah Sayyidah Khadijah radhiallahu ‘anha. Betapa gembiranya Rasulullah saw mendengar berita kehamilan Sayyidah Mariyah, terlebih setelah putra-putrinya, yaitu Abdullah, Qasim, dan Ruqayah meninggal dunia.

Sayyidah Mariyah mengandung setelah setahun tiba di Madinah. Kehamilannya membuat istri-istri Rasulullah saw cemburu karena telah beberapa tahun mereka menikah, namun tidak kunjung dikaruniai seorang anak pun. Rasulullah saw menjaganya dan kandungannya dengan sangat hati-hati. Pada bulan Dzulhijjah tahun kedelapan hijrah, Sayyidah Mariyah melahirkan bayinya yang kemudian Rasulullah memberinya nama Ibrahim demi mengharap berkah dari nama bapak para nabi, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Lalu beliau memerdekakan Sayyidah Mariyah sepenuhnya. Kaum muslimin menyambut kelahiran putra Rasulullah dengan gembira.

Di dalam riwayat lain dikatakan bahwa Aisyah berkata, “Allah memberinya anak, sementara kami tidak dikaruni anak seorang pun."

Pada bulan Dzulhijjah tahun 629 M, Sayyidah Mariyah melahirkan seorang putra bernama Ibrahim. Rasulullah mengaqiqahkan Ibrahim dengan menyembelih dua ekor domba, mencukur rambut Ibrahim, dan bersedekah kepada fakir miskin.

3. Berakhlak mulia

At-Thabari dalam kitab Tarikhul Umam Wal Mulk mendefinisikan Mariyah sebagai perempuan yang salekhah. Lebih banyak lagi, Ibnu katsir 4 al–Bidayah wa an–Nihayah menyebut Mariyah sebagai wanita yang budiman dan dermawan.

SUMBER BACAAN:

Aisyah Abdurahman binti Syati', Baitun Nubuwwah. 

Amru Yusuf, Dzaujatur Rosulullah (Darus Sa'abu: Riyadh). 

Ibn Kathar, al-Bidaya wa an–Nihaya.

Ibn Saʿd, al-Ṭabaqat al-Kubra.

Ṭabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk.

Minggu, 21 Juni 2020

SAYYIDAH RAMLAH BINTI ABU SUFYAN (UMMU HABIBAH), SANG PENYABAR


SAYYIDAH RAMLAH BINTI ABU SUFYAN (UMMU HABIBAH), SANG PENYABAR
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah 


    
     
Sayyidah Ramlah binti Abu Sufyan atau dikenal dengan julukan Ummu Habibah adalah salah satu ummul mukminin, istri Rosulullah saw yang menjadi suri tauladan kaum wanita. Ia termasuk salah seorang saudara sepupu dari Rosulullah saw. Sayyidah Ramlah adalah putri dari Abu Sufyan. Suami pertamanya adalah Ubaidullah bin Jahsy dan putrinya bernama Habibah, itulah mengapa beliau dijuluki Ummu Habibah (Ibu Habibah).
Adapun kemuliaan Sayyidah Ramlah binti Abu Sufyan diantaranya:
1.      Wanita Penyabar
Sayyidah Ramlah ra memiliki sosok ayah yang bernama Abu Sufyan, seorang pemimpin Quraisy. Saat agama Islam yang dibawa Rosulullah saw disampaikan, Sayyidah Ramlah menerima Islam dengan lapang dada dan mengikuti ajakan Rosulullah. Demikian juga suaminya (Ubaidullah bin Jahsy) juga menjadi mualaf. Namun sayangnya sang ayah (Abu Sufyan) bersikukuh tetap memeluk agama leluhur, kafir Quraisy.  
Abu Sufyan tidak terima putrinya dan menantunya memeluk agama Islam. Maka segala upaya untuk mempersulit keduanya (Sayyidah Ramlah ra dan Ubaidullah bin Jahsy) pun dilakukan agar mereka berdua kembali memeluk agama leluhur (Agama Nasrani) serta meninggalkan agama Islam. Perlakuan kaum musyrikin dan sang ayah (Abu Sufyan) pun keterlaluan terhadap kaum muslimin, termasuk pada putri dan menantunya. Kaum musyrikin memutuskan bahwa mereka akan menyakiti siapapun yang memeluk Islam dan menimpakan berbagai siksaan pada kaum muslimin untuk melemahkan imannya supaya meninggalkan Islam. Bahkan kaum musyrikin tanpa segan juga melakukan perang pelecehan untuk menghinakan kaum muslimin serta melemahkan iman dan taqwa mereka.   
Setelah hijrah ke Habasyah, ummat Islam hidup tentram dan nyaman. Sayyidah Romlah ra mengira bahwa kebahagiaan dan kenyamanan akan dimulai sejak saat itu. Beliau tidak tahu bahwa disinilah justru awal mula beliau diuji Allah swt. Bila dulu ayahnya adalah seorang kafir Quraisy, maka sekarang suaminya (Ubaidullah bin Jahsy) menjadi murtad dan meninggalkan agama Islam untuk kembali ke agama sebelumnya (agama Nasrani). Maka beliaupun berpisah (bercerai) dengan sang suami karena perbedaan agama. Di saat inilah puncak kenanaran beliau, dimana kembali ke Makkah tidak mungkin sebab sang ayah adalah kaum musyrikin, sedangkan bertahan di Habasyah seorang diri pun juga tidak mungkin. Dilanda kerisauan yang luar biasa, tanpa Sayyidah Ramlah duga Allah swt memberikan jalan keluar dimana setelah masa idah beliau telah habis, beliau dipinang Rosulullah saw dan dinikah beliau untuk dijadikan istri beliau. Siapa yang menyangka bahwa Sayyidah Ramlah akan menjadi salah satu ummul mukminin yang memimpin kaum wanita sepanjang zaman.     
2.      Istri Rosulullah saw yang paling besar maharnya
Di antara istri-istri rosulullah saw, tidak ada yang lebih dekat nasabnya melebihi beliau, tidak ada yang lebih besar maharnya melebihi beliau, dan tidak ada yang berada di negeri yang lebih jauh melebihi beliau (Habasyah).
Pernikahan Nabi Muhammad saw dengan Ummu Habibah dilangsungkan di Habasyah dengan mahar sebesar 400 dinar yang diberikan Raja Najasyi untuknya mewakili Nabi Muhammad saw, dab memberinya banyak sekali barang berharga. [1]
Diriwayatkan dari Ummu Habibah ra, Sebelumnya ia adalah istri dari Ubaidullah. Rosulullah saw kemudian menikahinya di Habasyah, dinikahkan Raja Najasyi dengan mahar 4000 dirham, Raja Najasyi memulangkannya bersama Syurahbil bin Hasanah, dan seluruh kebutuhannya dipenuhi Raja Najasyi.[2]
3.      Ahli Ibadah
Sayyidah Ramlah atau Ummu Habibah adalah sosok yang rajin menunaikan solat malam, menjalankan ibadah puasa. Beliau belajar agama langsung dari sumbernya tanpa perantara yakni Rosulullah saw. Sayyidah Ramlah ra adalah sosok yang sabar, ikhlas, dan ridho terhadap ujian Allah. Beliau adalau tauladan wanita yang tegar. Beliau adalah tauladan Wala’ (dekat kepada kaum muslimin dengan mencintai mereka, membantu dan menolong mereka atas musuh-musuh mereka dan bertempat tinggal bersama mereka) dan Bara’ (memutus hubungan atau ikatan hati dengan orang-orang kafir, sehingga tidak lagi mencintai mereka, membantu dan menolong mereka serta tidak tinggal bersama mereka) bagi ummat muslimin.   
4.      Cerdas
Hidup bersama Nabi saw, membuat Sayyidah Ramlah ra mengetahui banyak seputar hadis-hadis yang pernah disampaikan atau dilakukan Nabi saw. Bahkan tercatat sebanyak 65 hadis telah beliau riwayatkan dari Rasulullah saw. Dua di antara hadisnya telah disepakati oleh imam Al-Bukhari dan Muslim keshahihannya dan dua hadis lainnya yang dianggap shahih oleh imam Muslim saja.       

SUMBER PUSTAKA
[1]. Syiar A’lamin Nubala, Imam Adz-Dzahabi (II/ 218, 219).
[2]. HR. Abu Daud (2107). HR. Nasa’I (VI/ 119). Al Arnauth berkata, “Sanad hadits ini shahih.”           

Kamis, 18 Juni 2020

PROSPEK AGROBISNIS SAYURAN DAN BUAH ORGANIK BAGI PEMUDA

PROSPEK AGROBISNIS SAYURAN DAN BUAH ORGANIK BAGI PEMUDA
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


Gambar 1. Sayuran dan Buah Organik
(Sumber: https://www.sembago.com/supplier-sayuran-dan-buah-organik-segar/). 

Berbincang soal pemuda milenial, mayoritas pemuda bermimpi menjadi pegawai kantoran, PNS (Pegawai Negeri Sipil), atau karyawan BUMN. Tampak necis, berdasi, kerja di bawah atap, terhindar panas terik matahari terlebih bila ruangan ber-AC. Idealisme pemuda yang enggan berpanas-panasan, terjun lapangan menjadikannya enggan bekerja menjadi petani. Bayangan pemuda milenial, menjadi petani itu menyusahkan, harus panas-panasan di sawah,  capek, hitam, dekil, dan kotor. Hal inilah yang menjadi pemicu mayoritas pemuda enggan untuk bertani atau berbisnis pertanian.

Beberapa faktor yang menyebabkan generasi milenial enggan bergerak di bidang pertanian diantaranya:
  • Prospek petani rendah. Hasil pertanian tidak sebanding dengan banting tulang (kerja keras mulai penyebaran benih, penanaman, pemupukan dan biaya perawatan hingga pemanenan). Mengutip data Sakernas pada Agustus 2019, upah buruh di sektor pertanian per bulan rata-rata Rp 2.031.206 jauh lebih rendah dibanding upah buruh di sektor lainnya. Masalah upah juga membuat sektor pertanian menjadi tidak dilirik.
Gambar 2. Rata-Rata Gaji Tenaga Kerja Menurut
Jenis Pekerjaan Utama 2016 (Sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/
01/30/2016-gaji-pekerja-pertanian-masih-rendah). 

Gambar 3. Perkembangan Upah Buruh Nasional
2019 (Sumber: https://bisnisnews.id/detail/berita/upah-buruh-nasional-november-2019-naik-tipis). 

Gambar 4. Rata-Rata Upah Buruh Berdasarkan Jenis Lapangan Pekerjaan Utama (Sumber: Sakernas 2019).
  • Teknologi yang digunakan oleh mayoritas masyarakat Indonesia masih konvensional.
  • Kebijakan pemerintah masih tahap uji coba dimana selalu membuat petak percontohan di setiap desa terhadap komoditas pertanian. Sehingga hal ini berdampak pada kurangnya kepercayaan pemuda pada prospek pertanian.
  • Urbanisasi ke kota lebih menjanjikan. Banyak pemuda milenial lebih tergiur kerja menjadi karyawan di perusahaan atau PNS (Pegawai Negeri Sipil) dibandingkan bekerja sebagai petani atau bisnis pertanian. 
Gambar 5. Tingkat Urbanisasi di Indonesia
(Sumber: BPS 1990-2010).

Gambar 6. Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035
(Sumber: BPS 2010-2035).
  • Alih fungsi lahan pertanian menjadi rumah pemukiman yang berdampak kurangnya lahan untuk bertani.  Data Kementerian ATR/BPN menunjukkan pada 2018 luas baku sawah di Indonesia tinggal 7,1 juta hektar (ha) atau turun dibandingkan 2013 yang masih 7,75 juta ha. Pada sisi lain, upaya pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk program cetak sawah hanya mampu menghasilkan sekitar 60 ribu ha sawah tiap tahunnya. Dengan begitu, Indonesia mengalami defisit sawah hampir sekitar 350 ribu ha selama 5 tahun terakhir.
Jumlah penduduk yang bekerja di bidang pertanian kian tahun semakin berkurang. Bukan hanya itu, rata-rata usia produktif petani Indonesia adalah 45 tahun ke atas sehingga Indonesia terancam krisis pertanian. Jumlah pemuda yang mau bertani atau menggeluti bisnis pertanian kian langka.

Gambar 7. Jumlah Pekerja Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2003 dan 2010 (Sumber: https://www.kompasiana.com/jokoade/
54f3f6277455137c2b6c83f7/sektor-pertanian-indonesia-lumpuh). 

Sektor pertanian Indonesia terancam terkontraksi karena krisis petani. Indonesia diprediksi mengalami krisis jumlah petani dalam kurun waktu 10-15 tahun mendatang. Alih generasi sektor pertanian kepada kaum milenial menjadi perhatian serius. Saat ini, Indonesia menghadapi ancaman besar yang bernama krisis pertanian. Penyebabnya yaitu krisis jumlah petani, alih fungsi lahan pertanian, dan urbanisasi yang tinggi.

Data BPS menunjukkan, jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terus menurun jumlahnya. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir saja jumlah pekerja di sektor pertanian turun dari 33% menjadi 29%.

Penurunan pekerja sektor pertanian ini berpotensi memengaruhi produksi komoditas pangan nasional. Kesenjangan antara jumlah produksi dengan jumlah permintaan inilah salah satunya yang menyebabkan tingginya harga komoditas pangan. Padahal, konsumsi buah dan sayuran tiap masyarakat Indonesia mengacu data BPS 2016 mencapai 173 gram per hari, lebih kecil dari angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO), 400 gram per hari.

Tingginya kebutuhan akan sayuran dan buah tiap hari ini merupakan peluang bisnis bagi pemuda milenial. Selain menjanjikan juga memiliki prospek masa depan yang cerah. Seiring dengan kemajuan zaman, kesadaran manusia akan kesehatan semakin meningkat. Permintaan sayur dan buah organik semakin meningkat. Sebagian orang sudah mulai memiliki kesadaran bahwa memgonsumsi sayur dan buah bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan lapar, lebih dari itu untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencukupi kebutuhan gizi.

Sayur dan buah menjadi kebutuhan yang wajib disiapkan dalam menu makan keluarga karena memiliki banyak sekali kandungan gizi didalamnya dan tentunya baik untuk kesehatan tubuh. Inilah mengapa bisnis sayuran dan buah-buahan dapat menjadi sebuah peluang usaha yang menguntungkan. Keuntungan lainnya adalah  bisnis ini bisa dimulai dengan modal kecil. Apalagi jika memiliki lahan sendiri untuk menanam sayur, akan lebih menguntungkan. Agrobisnis sayuran dan buah ini juga merupakan bisnis jangka panjang yang memiliki prospek bagus karena bisnis ini tidak kenal musim, setiap hari sayuran dan buah akan selalu dibutuhkan oleh setiap orang.

Beberapa tips untuk menjaga agar agrobisnis sayuran dan buah lancar diantaranya:
  1. Sortir sayuran dan buah berdasarkan ukuran, kualitas bagus buruk, dan warna buah.
  2. Kemas buah dengan plastik yang diberikan lubang agar sayuran dan buah awet segar dan tidak mudah busuk.
  3. Jaga kualitas kebersihan dan kerapian produk sayuran dan buah untuk menarik pelanggan.
  4. Berikan harga yang bersaing dengan kompetitor produk serupa. Tidak terlalu mahal juga tidak terlalu murah, sesuai harga di pasaran. 
  5. Berikan pelayanan terbaik ke konsumen (ramah, jujur, amanah, kualitas produk bagus).
Proses penanaman, pemeliharaan, pemanenan hingga pengemasan sayur dan buah organik yang baik perlu diimbangi dengan pemasaran (marketing) dan distribusi yang baik agar bisnis berjalan dengan lancar. Berikut adalah tips untuk memasarkan produk sayur dan buah organik:
  1. Kerjasama dengan mendatangi hotel-hotel, rumah makan, dan restaurant dengan menawarkan kerjasama dengan juru masak dan owner untuk menjadi supplier tetap sayur dan buah untuk konsumsi di hotel, rumah makan, dan restaurant tersebut. 
  2. Tawarkan juga produk lain, misalnya starter kit hidroponik untuk meyakinkan bahwa produk yang dijual adalah sayuran dan buah organik. 
  3. Bekerjasama dengan pegawai dan pimpinan agrowisata agar penjualan tiket masuk agrowisata sekaligus sepaket dengan starter kit hidroponik atau sayuran dan buah organik.
  4. Menjalin hubungan baik dengan petugas toko langganan dengan bertatap muka secara langsung untuk menjaga kehangatan saat ngobrol dengan konsumen. 
  5. Bekerjasama untuk menjadi pemasok tetap di toko sayuran di pasar swalayan dan di supermarket. 
  6. Memantau pesaing dengan mengamati produk-produknya. Bila ada produk baru, maka segeralah menelusuri peluang pasar dan cara mendapatkan bibitnya.  Rekomendasikan produk baru itu ke bagian produksi agar segera dibudidayakan. 
  7. Kemasan didesain dengan cantik agar konsumen langsung jatuh hati pada pandangan pertama.
  8. Untuk menghindari kerugian dalam bisnis pertanian yang disebabkan karena produk yang tidak terjual, maka survei kebutuhan pasar terlebih dahulu dilakukan. Jangan menanam dulu baru memikirkan pasarnya, tetapi mengamati kondisi pasar, volume permintaan, baru mulai menanam produk-produk yang dibutuhkan. 
  9. Bekerjasama dengan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) untuk menyediakan starter kit hidroponik serta mengikuti pameran pertanian yang diadakan BPTP bersama Kementan.
Nah setelah membaca ulasan di atas, sekarang sudah tahu bukan bahwa agrobisnis sayuran dan buah organik sangat prospektif. Dengan stragegi yang matang, peluang pasar dapat diperoleh omset yang besar berkali-kali lipat 😊


Senin, 15 Juni 2020

SAYYIDAH ZAINAB BINTI JAHSY (PEMIMPIN WANITA YANG WARA' LAGI MURAH HATI)

SAYYIDAH ZAINAB BINTI JAHSY (PEMIMPIN WANITA YANG WARA' LAGI MURAH HATI)
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


Sayyidah Zainab binti Jahsy merupakan salah satu ummul mukminin yang mulia, rendah hati, wara', lagi murah hati. Beliau dinikah Rosulullah saw saat janda. Suami pertama beliau adalah Zaid bin Haritsah. Pernikahan Sayyidah Zainab binti Jahsy dengan Zaid bin Haritsah pun atas perintah Nabi Muhammad saw. Dan pernikahan Sayyidah Zainab binti Jahsy dengan Rosulullah saw pun atas perintah Allah swt. Allah menikahkannya dari atas langit ke tujuh. 

Adapun keutamaan Sayyidah Zainab binti Jahsy diantaranya:

1. Bernasab mulia

Sayyidah Zainab binti Jahsy memiliki nasab bangsawan, leluhur mulia, terhormat, keluarga yang mulia dan kecantikan yang mempesona. Saudara kandungnya, Abdullah bin Jahsy adalah pemegang panji perang pertama yang diusung di jalan Allah, dan salah satu syuhada. Abdullah bin Jahsy juga mengajak 2 saudara putrinya masuk islam yakni Zainab dan Hamnah. Saudara kandungnya yang lain, Abu Ahmad bin Jahsy adalah seorang pujangga Islam yang handal. Syairnya menyentuh qolbu siapa saja yang mendengar lantunannya.

Sementara saudara sepupunya yang juga menjadi suaminya, Muhammad bin Abdullah (Rosulullah saw) adalah pemimpin ummat. Kakek Sayyidah Zainab bin Jahsy sama dengan Rosulullah saw yakni Abdul Mutholib, pemimpin kaum quroisy di masanya. Pamannya, Hamzah bin Abbas adalah singa Allah dan pemimpin para syuhada. Sedangkan sayyidina Abbas adalah dermawan yang suka berbagi harta, melindungi tetangga, dan membantu orang yang kesusahan. Ibunya adalah bibi Nabi Muhammad saw, Umaimah binti Abdul Muthalib.

2. Berjiwa Penyayang pada Fakir Miskin

Sayyidah Zainab binti Jahsy adalah sosok yang berjiwa sosial tinggi. Beliau menyayangi fakir miskin. Beliau gemar bersedekah, baik memberikan uang maupun barang-barang untuk fakir miskin. Beliau sangat memahami bahwa kebaikan di dunia akan mendatangkan kenikmatan abadi di akherat.

Riwayat Ibnu Sa'ad dalam Ath-Thabaqat-nya melengkapi sifat zuhud sayyidah Zainab binti Jahsy. Ia berkata, "Zainab binti Jahsy tidak meninggalkan dirham atau dinar. Ia menyedekahkan apa saja yang bisa ia sedekahkan. Ia adalah tempat bernaung bagi orang-orang miskin." [1]

Bahkan di saat menjelang wafat, sayyidah Zainab binti Jahsy masih mewasiatkan untuk bersedekah. Pada tahun 20 Hijriyah, bertepatan dengan 641 Masehi, Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy merasa sudah dekat saatnya bertemu dengan Allah. Ia selalu siap dengan pertemuan dengan Allah yang penuh berkah ini. Saat kematian menjelang, ia berkata, "Aku sudah mempersiapkan kain kafanku. Mungkin nanti Umar akan mengirim kain kafan untukku. Apabila ia mengirim kain kafan, sedekahkan salah satunya. Kalau kalian bisa menyedekahkan sarungku saat kalian menurunkanku (ke liang kubur), maka lakukan." [2]

3. Ahli Ibadah, berhati mulia dan wara'

Sayyidah Zainab binti Jahsy adalah wanita yang ahli puasa dan solat malam. Berpuasa pada siang hari dan solat pada malam hari. Selalu menangis di hadapan Allah swt. Bersikap baik dan murah hati terhadap fakir miskin dan yatim piatu. Menginginkan kebaikan untuk semua orang.

Imam Adz-Dzahabi menyatakan, "Zainab bintu Jahsy termasuk salah seorang pemimpin wanita di bidang agama, sifat wara', kemurahan hati, dan kebajikan." [3]

Imam Abu Nu'aim menuturkan tentang sayyidah Zainab binty Jahsy, "Dia wanita yang tenang, rida, lembut hati, dan seorang da'i." [4]

4. Pekerja keras

Sayyidah Zainab binti Jahsy adalah wanita yang pekerja keras, tidak manja, giat bekerja, serta berjiwa mulia. Beliau melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri. Beliau sosok yang rajin dan bukan pemalas.

Ummul mukminin Zainab binti Jahsy tidak memiliki harta ataupun perhiasan dunia sedikitpun. Ia bekerja dengan tangannya sendiri. Ia menyamak dan melubangi kulit, setelah itu ia jual dan ia sedekahkan hasilnya di jalan Allah swt. Ini mengisyaratkan kemuliaan Sayyidah Zainab ra di sisi Allah swt dan doanya mustajab. [5]

5. Zuhud

Sayyidah Barazah binti Rafi' menuturkan bahwa Sayyidah Zainab binti Jahsy adalah sosok yang zuhud. Ketika jatah pembagian uang keluar, Sayyidina Umar bin Khattab mengirim jatah milik Sayyidah Zainab binti Jahsy. Saat jatah uang Sayyidah Zainab binti Jahsy ra dibawa masuk, beliau berkata "Semoga Allah mengampuni Umar. Saudari-saudariku lebih kuat untuk membagikan uang ini daripada aku.

Sayyidina Umar berkata, "Ini semua untukmu." Sayyidah Zainab menjawab "Subhanallah", lalu menerima uang tersebut dan segera menutupnya dengan kain agar uang tersebut tidak nampak. Setelah itu beliau berkata pada Sayyidina Umar bin Khattab, "Masukkan tanganmu ke dalam kain lalu ambilah uang itu sebanyak satu genggam, lalu berikan pada Bani Fulan dan Bani Fulan, kerabat, dan anak-anak yatim kerabatnya". Hingga uang-uang tersebut hanya tersisa sedikit di bawah kain.

Barazah binti Rafi' kemudian berkata, "Semoga Allah mengampunimu, wahai Ummul Mukminin. Demi Allah kita punya hak dalam uang ini.". Zainab berkata, "Yang ada di bawah ini adalah milik kalian". Rupanya yang masih tersisa ada di bawah kain  tersebut berjumlah 85 dirham. Setelah itu Zainab mengangkat tangan ke langit dan berdoa, "Ya Allah jangan sampai jatah pemberian Umar menjumpaiku setelah tahun ini," Setelah itu Zainab meninggal dunia. [6]

Ibnu Sa'ad meriwayatkan, saat uang dikirim untuk Zainab, ia berdoa, "Ya Allah, jangan sampai uang ini menjumpaiku tahun depan, karena ia adalah fitnah." Ia membagi-bagikan uang itu pada kerabat dan orang-orang miskin. Hal itu terdengar Umar ra, lalu Umar ra berkata, "Wanita itu dikehendaki baik". Umar kemudian berdiri di depan pintu Zainab lalu berkata setelah mengucapkan salam, "Aku sudah mendengar perihal uang yang kau bagi-bagikan". Setelah itu Umar mengirim 1000 dirham untuk ia simpan. Namun uang itu tetap ia bagi-bagikan seperti biasa. Semoga Allah meridhoinya dan membuatnya senang. [7]

6. Perintah Allah swt agar Rosulullah saw menikahinya turun dari atas langit ke tujuh.

Diriwayatkan dari Anas, ia berkata, "Zaid bin Haritsah mengadu lalu Nabi Muhammad saw bersabda, 'Bertakwalah kepada Allah dan pertahankan istrimu'. Anas berkata, 'Andai Rosulullah saw menyembunyikan sesuatu, tentu ayat inilah yang beliau sembunyikan'. Anas berkata, 'Zainab membanggakan diri di hadapan istri-istri Nabi Muhammad saw dengan mengatakan, 'kalian dinikahkan oleh keluarga-keluarga kalian, namun aku dinikahkan Allah swt dari atas langit ke tujuh'." [8]

Diriwayatkan dari Isa bin Thahman, ia berkata, "Aku mendengar Anas bin Malik ra berkata, 'Ayat hijab turun berkenaan dengan Zainab binti Jahsy. Beliau memberi makan roti dan daging pada hari itu. Ia (Zainab) membanggakan diri di hadapan istri-istri Nabi saw. Ia berkata,' Allah menikahkanku di langit'." [9]

7. Kedudukan Mulia di Hati Nabi

Ummul Mukminin Zainab binty Jahsy adalah sosok ibunda yang cantik jelita, berhati mulia, murah hati,  lembut bertutur, dermawan, ahli ibadah, ahli sodaqoh, dan dinikahkan Allah dari lagit ke tujuh. Beliau meraih kedudukan yang agung di mata Nabi Muhammad saw. Beliau memiliki sifat-sifat mulia yang Allah karuniakan, juga prestasi-prestasi indah yang membuatnya sebagai wanita jarang ditemukan.

Sayyidah Zainab binti Jahsy menempati kedudukan tinggi di hati Rosulullah saw setelah sayyidah Aisyah ra. Sayyidah Aisyah ra menuturkan, "Di antara istri-istri Nabi saw, dialah (Zainab binti Jahsy) yang menyamai kedudukanku." [10]

Zainab binti Jahsy adalah ummul mukminin yang rajin solat, khusyuk hati, dan selalu terhubung dengan Allah swt. Rosulullah saw menyukai sifat-sifat luhur yang ada dalam dirinya ini. Solat dan hubungan Zainab ra dengan Rabb membuat beliau kagum. [11]

Diriwayatkan dari Tsabit, ia berkata, "Pernikahan Zainab binti Jahsy disebut-sebut di dekat Anas, lalu ia berkata," Tidak pernah aku melihat Nabi saw membuat jamuan makan pernikahan (ketika beliau menikahi) salah seorang pun di antara istri-istri beliau, seperti jamuan makan yang beliau buat (saat menikahi Zainab). Beliau membuat jamuan makan seekor kambing." [12]

Diriwayatkan dari Asy Sya'bi ra, ia berkata, "Zainab berkata kepada Nabi saw, 'Aku akan menunjukkan tiga hal padamu yang tidak dimiliki istri-istrimu, kakekku dan kakekmu sama, Allah swt menikahkanku denganmu di langit, dan perantaranya adalah Jibril AS'." [13]

Ummul Mukminin Ummu Salamah ra mengisyaratkan kedudukan madunya, Zainab di mata Rosulullah saw, ia berkata," Zainab dikagumi Rosulullah saw. Ia banyak belajar dari beliau. Ia adalah wanita solekhah, ahli puasa dan solat malam". [14]

Aisyah berkata, "Rosulullah saw bertanya  kepada Zainab binti Jahsy terkait persoalanku, 'Apa yang kau ketahui atau yang kau lihat?'. Ia menjawab, 'Wahai Rosulullah saw, aku jaga pendengaran dan penglihatanku. Demi Allah, yang aku ketahui hanya yang baik-baik'. Aisyah berkata, "Diantara istri-istri Nabi saw, dialah yang menyamai kedudukanku di mata beliau (Rosulullah saw), hingga Allah swt menjaganya dengan sifat  wara'." [15]

Disebutkan dalam sebagian dari hadits riwayat Muslim, Aisyah berkata, "Istri-istri Nabi Muhammad saw kemudian mengutus Zainab binti Jahsy, istri beliau. Diantara mereka, dialah yang menyamai kedudukanku di mata Rosulullah saw. Tidak pernah aku melihat seorang wanita pun yang lebih baik dalam agama, lebih bertakwa kepada Allah swt, lebih jujur dalam bertutur kata, lebih menyambung tali kekeluargaan, lebih besar sedekahnya, lebih mengorbankan diri dalam pekerjaan untuk ia sedekahkan (hasilnya) dan mendekatkan diri kepada Allah swt melebihi Zainab. Hanya saja ia punya sifat mudah marah, namun cepat hilang." [16]

Semoga Allah swt merahmati Sayyidah Zainab binti Jahsy atas kemurahan hatinya. Semoga kita dapat meneladani akhkak beliau yang mulia. Semoga kelak kita dapat berjumpa dengan beliau di negeri akherat, menjadi bagian dari pengikut beliau. Lahul fatekhah. Aamiin 

SUMBER PUSTAKA:

[1]. Nisa Mubasysyarat bil Janah, hlm. 166-167, dengan perubahan.

[2]. HR. Ibnu Sa'ad (VIII/108), sanadnya kuat. Dishahihkan Hakim (IV/ 25) dan disetujui Adz-Dzahabi.

[3]. Siyar A'lamin Nubala, Imam Adz-Dzahabi (II/212).

[4]. Al Hulyah (II/51)

[5]. Shaikh Mahmud Al Mishri, Biografi Ibnu Shahabiyah Nabi (Jakarta: Ummul Quro, 2014), hlm. 261.

[6]. Ath Thabaqat, Ibnu Sa'ad (VIII/109-110), Shifatus Shafwah (II/48-49), As Siyar (II/212).

[7]. Hayatush Shahabah (II/236).

[8]. HR. Bukhari (7420), HR. Tirmidzi (3213).

[9]. HR. Bukhari (7421), HR. Ahmad (III/ 226).

[10]. HR. Bukhari (4750). HR. Muslim (2770).

[11]. Nisa Ahlil Bayt, Ahmad Khalil Jam'ah, hlm. 300-302, dengan perubahan.

[12]. HR. Bukhari (5171). HR. Muslim (1049). HR. Abu Dawud (3747).

[13]. Al Bidayah Wan Nihayah (IV/146) dan Ansabul Asyraf (I/435).

[14]. Tahdzibul Asma Wal Lughat (II/345).

[15]. HR. Bukhari (4750).

[16]. HR. Muslim (2442).

Jumat, 12 Juni 2020

SAYYIDAH HINDUN BINTI ABU UMAIYAH ATAU UMMU SALAMAH (SANG PENYAYANG NAN CERDAS)

SAYYIDAH HINDUN BINTI ABU UMAIYAH ATAU UMMU SALAMAH (SANG PENYAYANG NAN CERDAS)
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


Sayyidah Hindun binti Abu Umaiyah bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzun bin Yaqzhah bin Murrah, Al Makzumiyah juga dikenal dengan sebutan ummu salamah adalah saudara sepupu Khalid bin Walid (pemuda yang mendapat julukan pedang Allah). Sebelum dinikah oleh Nabi Muhammad saw, ia dinikah oleh Abu Salamah bin Abdul Asad Al Makhzumi atau dikenal dengan Abu Salamah.

Adapun kemuliaan Sayyidah Hindun binti Abu Umaiyah atau Ummu Salamah diantaranya:

1. Bernasab Mulia

Sayyidah Hindun binti Abu Umaiyah memiliki nasab bangsawan. Beliau memiliki asal usul yang terhormat di tengah kaumnya, Bani Makhzum. Beliau adalah salah satu putri orang quraisy yang mulia, terhormat dan murah hati. Ayahnya, Zadur Rakib adalah salah satu orang yang murah hati yang sering menjadi perumpamaan dan tauladan kaumnya sebab kemurahan hatinya. Sejak kecil ia memiliki kepribadian kuat yang membuatnya harus dihormati.

2. Berparas Cantik Jelita dan Berhati Mulia

Sayyidah Hindun binti Abu Umaiyah adalah wanita berparas cantik jelita. Ummu Salamah dikenal berparas sempurna, memiliki inner beauty, dan berwatak lembut. Sayyidah Hindun binti Abu Umaiyah memiliki tutur kata yang lembut, penuturan yang mendetail, rangkaian nan bagus, tujuan nan luhur, dan pandangan nan sempurna terhadap peristiwa demi peristiwa. [1] Beliau suka memberi, berjiwa jernih, penyayang, sehingga memancar kebajikan begitu deras dalam jiwa banyak orang. [2]

Imam Adz-Dzahabi ra berkata, "Nabi Muhammad saw menggaulinya (menggauli ummu salamah) pada tahun 4 Hijriyah. Ia tergolong wanita paling cantik dan paling mulia nasabnya." [3]

3. Wanita yang cerdas

Sayyidah Hindun binti Abu Umaiyah atau Ummu Salamah adalah sosok wanita cerdas, memiliki pandangan dan pemahaman yang baik. Bahkan, ia selalu berusaha untuk membahagiakan dan menyenangkan Rosulullah saw. Al Hafizh Ibnu Hajar menuturkan dalam Al Ishabah, Ummu Salamah berparas cantik jelita, memiliki akal sempurna, dan pandangan yang tepat. Saran yang ia sampaikan kepada Nabi Muhammad saw saat peristiwa Hudaibiyah menunjukkan akalnya yang kuat dan pandangannya yang tepat. [4]

Ummu Salamah mencapai kedudukan yang tinggi. Ia belajar langsung dari sumbernya yakni Rosulullah saw tanpa perantara. Beliau mendengar Al Qur'an dan As Sunnah langsung dari mulut Rosululllah saw.

Ummu Salamah termasuk salah satu rujukan di bidang hukum dan fatwa, khususnya terkait fiqih muslimah. Sampai-sampai ulama ummat, Ibnu Abbas ra, mengirim utusan padanya untuk menanyakan sejumlah hukum. [5]

Kekayaan hadits yang diriwayatkan dari Ummu Salamah Ummul Mukminin mencapai 378 hadits yang ia hafal dari Rosulullah saw. 29 hadits diantaranya ditakhrij dalam kitab Shahihain, dan 13 diantaranya disepakati keshahihannnya. Tiga diantatanya diriwayatkan Bukhari dan 13 diriwayatkan Muslim. [6]

4. Ummu Salamah pernah melihat Malaikat Jibril AS

Diriwayatkan dari Salman Al Farisi ra, ia berkata: "Aku diberitahu bahwa Jibril AS suatu ketika datang kepada Nabi Muhammad saw, sementara Ummu Salamah berada di dekat beliau. Jibril berbicara setelah itu pergi. Nabi kemudian bertanya kepada Ummu Salamah, 'Siapa dia?'. "Dhiyah," jawab Ummu Salamah.

Salman berkata, Ummu Salamah menuturkan, " Demi Allah aku kira dia (Dhiyah), hingga suatu ketika aku mendengar khotbah Nabi saw menyampaikan kabar ini." Aku kemudian bertanya kepada Abu Utsman, "Dari siapa kau mendengar (kabar) ini?". "Dari Usamah bin Zaid," Jawab Abu Utsman. [7]

Imam An Nawawi menjelaskan, perkataan Salman, "Ummu Salamah melihat jibril dalam wujud Dhiyah," bisa dibaca Dahyah atau Dihyah. Ini menunjukkan keutamaan Ummu Salamah. Manusia bisa melihat malaikat dan hal itu nyata terjadi. Mereka melihat malaikat dalam wujud manusia, karena mereka tidak mampu melihat malaikat dalam wujud asli. Nabi Muhammad saw biasanya melihat Jibril AS dalam wujud Dihyah, dan dua kali melihatnya dalam bentuk asli. [8]

5. Wanita yang penyabar, mengaharap pahala dan ridho Allah swt

Ummu Salamah pernah mengalami penderitaan luar biasa tatkala hendak berhijrah bersama suami pertamanya (Abu Salamah) ke Madinah Al Mukarromah. Bagaimana tidak?. Dalam perjalanan hijrah ke Madinah, beliau dipisahkan dengan suami (Abu Salamah) dan Anaknya (Salamah binti Abu Salamah) oleh Bani Mughirah. Akhirnya Abu Salamah hijrah seorang diri, sementara anaknya direbut secara paksa dan Ummu Salamah pun terpisah dengan anak dan suaminya. Setiap pagi, beliau pergi lalu duduk di tengah padang pasir, dan hanya bisa meratapi diri menangis dari pagi hingga sore hari. Begitulah yang terus Ummu Salamah lakukan  setiap hari selama setahun. Hingga akhirnya seorang kerabat dari Bani Mughirah merasa iba dan membujuk Bani Mughirah untuk melepaskan Ummu Salamah. Ummu Salamah dan anaknya pun dipertemukan lalu dengan mengendarai unta berdua, beliau menyusul suaminya di Madinah. Akhirnya, perjuangan yang penuh kesabaran, membuahkan hasil. 

6. Berjiwa patriotisme tinggi

Ummu Salamah berjiwa patriotisme tinggi. Beliau selalu mendorong suaminya untuk bergabung bersama barisan para mujahid di jalan Allah di bawah panji Rosulullah saw. Abu Salamah terjun dalam kancah peperangan dan memberikan pengorbanan terbaik.

Satu tahun berlalu, kaum musyrikin bersiap untuk memerangi kaum muslimin. Kaum muslimin pergi menuju perang Uhud, dan di sanalah mereka bertemu dengan kaum musyrikin. Abu Salamah termasuk salah satu prajurit loyal dalam barisan pasukan Nabi Muhammad saw. Dalam perang ini, Abu Salamah dipanah Abu Usamah Al Jusyami di bagian lengan. Saat kaum muslimin kembali ke Mekah, Abu Salamah mengobati luka yang ia alami selama sebulan bersama istri tercinta. Ummu Salamah yang merawat dan melayaninya hingga lukanya sembuh. [9]

7. Seorang istri yang setia dan taat pada suami

Dikisahkan bahwa tatkala Abu Salamah hendak wafat, Ummu Salamah siap berjanji untuk tidak menikah lagi demi kesetiaannya. Namun, demi cinta sejatinya juga, Abu Salamah meminta Ummu Salamah agar menikah lagi supaya tidak larut dalam kesedihan yang berkepanjangan yang menyakiti istri tercintanya. Karena cinta tak akan tega melihat yang dicintainya menderita tersiksa sebab karenanya.

Diriwayatkan dari Ziyad bin Abu Maryam, ia berkata, "Ummu Salamah berkata pada Abu Salamah, 'Saya dengar, tidaklah seorang suami meninggal dunia dan ia termasuk penghuni surga, kemudian si istri tidak menikah lagi setelahnya, melainkan Allah menyatukannya keduanya di surga. Untuk itu, mari kita berjanji, kau tidak akan menikah sepeninggalku, dan aku pun tidak akan menikah sepeninggalmu.' Abu Salamah bertanya, 'Benar kau mau memenuhi janjimu itu?'. 'Ya', jawab Ummu Salamah. Namun Abu Salamah berkata, 'Jika aku meninggal lebih dulu, menikahlah lagi. Ya Allah berikanlah Ummu Salamah seorang suami yang lebih baik dariku sepeninggalku nanti, yang tidak membuatnya sedih dan tidak menyakitinya'. Setelah Abu Salamah meninggal dunia, aku lantas bertanya-tanya, 'Siapa gerangan lelaki yang lebih baik dari Abu Salamah?'.

Tak lama setelah itu Rosulullah saw datang. Beliau berdiri di depan pintu, lalu menyampaikan maksud untuk meminangku melalui keponakanku atau anakku. Aku lalu berkata pada diri sendiri, 'Aku menolak pinangan Rosulullah saw atau menikah dengan beliau dengan membawa serta seluruh keluargaku." Setelah itu Rosulullah datang pada keesokan harinya dan meminang. [10]

Diriwayatkan dari Ummu Salamah ra, ia berkata, "Saat Abu Salamah meninggal dunia, aku mendatangi Nabi Muhammad saw lalu bertanya, "Apa yang harus aku baca?". Beliau menjawab, 'Bacalah, Ya Allah, ampunilah kami dan juga dia, dan berilah aku pengganti yang baik.'. Aku membaca doa ini, lalu Allah swt memberiku Nabi Muhammad saw sebagai penggantinya. [11]

8. Pemilik hati yang penyayang

Lantaran Ummu Salamah yang tidak tegaan, merasa belas kasihan. Belau meminta agar Rosulullah saw berlapang dada memaafkan kesalahan Abu Lubabah, Abu Sufyan bin Harits dan Abdullah bin Abu Umaiyah. Ummu Salamah menyayangi siapapun yang ada di sekitarnya. Ia ingin selalu menyampaikan kabar gembira guna membahagiakan hati setiap orang. Dialah yang menyampaikan kabar gembira diterimanya taubat Abu Lubabah, Abu Sufyan bin Harits dan Abdullah bin Abu Umaiyah. 

SUMBER PUSTAKA:

[1]. Nisa' Ahlil Bayr, hlm, 231.

[2]. Nisa' Ahlil Bayt, Ahmad Khalil Jam'ah, hlm. 225-226, dengan perubahan.

[3]. Siyar A'lamin Nubala, Imam Adz-Dzahabi (II/202).

[4]. Syaikh Mahmud Al Mishri, Biografi 35 Shahabiyah Nabi (Jakarta: Ummul Quro, 2014), hlm. 242.

[5]. Zadul Ma'ad (II/78].

[6]. Al-Mujtaba Minal Mujtaba, Ibnu Jauzi, hlm. 93.

[7]. Muttafaq'alaih. HR. Bukhari (3634), kitab: keutamaan-keutamaan. HR. Muslim (100), (2451), kitab: keutamaan-keutamaan para sahabat.

[8]. Muslim bi Syarh An Nawawi (XVI/11).

[9]. Tahdzibul Asma wal Lughot (II/362) dengan perubahan.

[10]. Para perawi hadits ini tsiqah. Diriwayatkan Ibnu Sa'ad (VIII/88).

[11]. Shahih. HR. Muslim (919), kitab: jenazah. HR. Ahmad (VI/291).

Senin, 08 Juni 2020

SAYYIDAH MAIMUNAH BINTI HARITS (WANITA PENYAMBUNG TALI SILATURAHMI)

SAYYIDAH MAIMUNAH BINTI HARITS (WANITA PENYAMBUNG TALI SILATURAHMI)
*****
Oleh Dewi Nur Halimah



Sayyidah Maimunah binti Harits adalah istri Rosulullah saw. Sebelum dinikah oleh Rosulullah saw, beliau dinikah oleh Mas'ud bin Amr Ats Tsaqafi, namun setelah itu beliau dicerai. Selanjutnya beliau dinikah oleh Abu Ruhm bin Abdul Uzza. Abu Ruhm meninggal dunia sehingga Sayyidah Maimunah binti Harits menjanda dua kali. Di landa kesedihan yang luar biasa, namun siapa sangka Allah swt memberikan pelipur lara, pengganti suami yang meninggal dunia dengan lelaki yang paling mulia akhlaknya di dunia yang membawanya menjadi ummul mukminin, beliau dinikah Rosulullah saw. Anugerah luar biasa yang tidak pernah terbesit di benak Sayyidah Maimunah bahwa beliau akan menjadi salah satu ibunda bagi orang-orang mukmin.

KEISTIMEWAAN SAYYIDAH MAIMUNAH BINTI HARITS:

1. Bernasab Mulia. 

Sayyidah Maimunah ra bernasabkan wanita tua mulia dari Harasy dimana putri-putrinya dipinang lelaki-lelaki agung yang mulia. Sayyidah Maimunah binti Harits dinikah Rosulullah saw. Saudari Sayyidah Maimunah ra (Lubabah binti Harits ATAU Ummul Fadl binti Harits) dinikah oleh Sayyidina Abbas ra (Paman Nabi Muhammad saw). Sayyidina Abbas ra adalah sosok yang mulia yang selalu melindungi tetangga, berbagi harta, membantu orang-orang dalam kesusahan, memberi pakaian orang yang tidak mempunyai pakaian, dan memberi makan orang lapar. Kemudian, saudarinya seibu bernama Salma dinikah oleh Sayyidina Hamzah bin Abu Thalib (paman Rosulullah saw), sosok panglima perang yang gagah berani nan taqwa. Saudarinya seibu, Atsma binti Umais juga dinikah Sayyidina Hamzah bin Abu Thalib, kemudian setelah itu dinikah Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq, dan setelah itu dinikah oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib, setelah wafatnya Sayyidatuna Fatimah ra. [1]

Sayyidah Maimunah binti Harits adalah bibi dari Abdullah bin Abbas ra. Abdullah bin Abbas ra adalah ulama ummat, penerjemah Al Qur'an yang memenuhi dunia dengan ilmu dan fiqih. Sayyidah Maimunah binti Harits juga bibi dari Khalid bin Walid ra. Khalid bin Walid ra adalah pedang Allah swt yang terhunus, yang menorehkan lembaran-lembaran cahaya di kening sejarah yang tak akan pernah dilakukan dunia secara keseluruhan di sepanjang zaman. Rosulullah saw bersabda tentang Khalid bin Walid: "Khalid bin Walid adalah pedang Allah yang Allah hunus terhadap orang-orang musyrik". [2]

2. Wanita yang cerdas.

Sayyidah Maimunah binti Harits adalah wanita yang mulia dan sangat cerdas. Beliau mendapatkan kedudukan nan begitu bernilai. Tinggal di rumah Nabi Muhammad saw dan langsung belajar agama dari sumbernya (Rosulullah saw) tanpa perantara. Imam Adz-Dzahabi menyatakan  tentang Sayyyidah Maimunah binti Harits, "Ia termasuk pemimpin kaum wanita dan meriwayatkan sejumlah hadits".

Haditsnya diriwayatkan Ibnu Abbas dan keponakannya yang lain (Abdullah bin Syaddad bin Had, Ubaid bin Sabbaq, Abdurrahman bin Sa'ib Al Hilali) juga keponakannya yang lain (Yazid bin Asham, Kuraib Maula Ibnu Abbas, Sulaiman bin Yasar Maula dan Atha' bin Yasar), dan lainnya. [3]

3. Ahli Ibadah. 

Sayyidah Maimunah ra adalah sosok yang tekun beribadah, sholat malam, berpuasa, membaca Al Qur'an, dan melakukan amal baik sehingga Nabi Muhammad saw memberikan kesaksian iman untuknya dan saudari-saudarinya.

Rosulullah saw bersabda, "Empat wanita bersaudara, Maimunah, Ummul Fadhl, Salma, dan Atsma' binti Umais, saudara seibu mereka adalah wanita-wanita mukminah". [4]

4. Gigih Menegakkan Hukum-Hukum Allah swt.

Sayyidah Maimunah binti Harits sangat gigih menegakkan hukum Allah swt. Beliau menegakkan akidah dan syari'at Allah swt dengan sebenar-benarnya. Ia sosok yang taat menjalani perintah Allah swt dan menjauhi larangan Allah swt.

Diriwayatkan dari Yazid, bahwa seorang kerabat Sayyidah Maimunah binti Harits datang berkunjung, lalu beliau mencium bau khamar darinya. Sayyidah Maimunah ra berkata, "Kalau kau tidak keluar menemui kaum muslimin agar mereka menderamu, jangan pernah lagi masuk menemuiku." [5]

5. Gemar menjaga silaturahmi.

Semasa hidupnya, Sayyidah Maimunah binti Harits gemar berkunjung ke rumah saudaranya sesama muslim untuk menjalin silaturahmi. Hal ini mengingat menjaga  silaturahmi dapat memanjangkan umur, memperkuat tali persaudaraan, dan menambah rizki.

Sayyidah Aisyah ra menuturkan kata-kata monumental ketika sayyidah Maimunah ra wafat, "Demi Allah, Maimunah telah pergi. Ketahuilah!. Ia termasuk salah satu yang paling bertakwa kepada Allah swt dan paling menyambung tali kekeluargaan di antara kami." [6]

SUMBER PUSTAKA:

[1]. HR Ibnu Asakir dari Umar

[2]. Al Ishabah, Al Hafizh Ibnu Hajar (VIII/450).

[3]. Siyar A'lamin Nubala, Imam Adz-Dzahabi (II/ 329).

[4]. HR. An Nasa'i dan Hakim dari Ibnu Abbas.

[5]. HR. Ibnu Sa'ad (VIII/99).

[6]. HR. Ibnu Sa'ad (VIII/138) dan Hakim (IV/ 32). Al Arnauth berkata, "Sanad hadits ini shahih".

Minggu, 07 Juni 2020

BU IMA, SULAP TAS KRESEK JADI BUNGA CANTIK

BU IMA, SULAP TAS KRESEK JADI BUNGA CANTIK
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah

3
Gambar 1. Bunga Lili Putih
(Dokumen Pribadi Bu Ima) 

Pandemi Covid-19 menjadi wabah global yang mengguncang dunia. Berbagai kota bahkan negara menerapkan lockdown dan PSBB (Pembarasan Sosial Berskala Besar). Bukan hanya itu, masyarakat juga dihimbau untuk jaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan stay at home (di rumah saja). Bahkan solat tarawih pun semasa Ramadhan dianjurkan di rumah, lebaran di rumah saja dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Himbauan itu dilakukan pemerintah tiada lain untuk mencegah penularan COVID-19 yang semakin parah.

Mengantisipasi kejenuhan saat menjalani stay at home, perlu kreativitas dalam mengisi kegiatan tetap positif dan produktif. Bu Ima, salah satunya. Warga Desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora ini memiliki cara unik untuk menghindari kejenuhan semasa lockdown. Bu Ima dengan tangan kreatifnya menyulap tas kresek yang bernilai ekonomi rendah menjadi bunga cantik yang bernilai estetika juga bernilai ekonomi tinggi. Bukan hanya bermanfaat, tapi juga asyik sebagai pengisi waktu luang.

"Cara pembuatan bunga dari tas kresek itu mudah mbak. Bahannya hanya tas kresek, kawat dan lem lilin. Sedangkan alatnya hanya gunting, pot bunga dan batu-batu kecil pengisi pot. Mudah cara bikinnya, hanya saja butuh kesabaran karena lama dan juga harus benar-benar saat selo atau free," tutur Bu Ima pada Sabtu, 6 Juni 2020.

Perempuan bernamakan lengkap Piranosa Syima Hapsari ini juga menambahkan bahwa dalam mengisi waktu PSBB itu harus kreatif. Selain mengajarkan pada anak-anak akan jiwa kreatif, ini juga sebagai cara mengisi kekosongan waktu dan hiburan penghilang rasa bosan. Lebih dari itu, kalau hasilnya bagus kan hati merasa puas. Ketika hari merasa puas, maka perasaan bahagia pun menghilangkan panik karena Corona. Perasaan senang dan bahagia ini menjadikan daya imun kuat bagi tubuh untuk melawan virus. Di samping itu, ini juga dapat menjadi wadah untuk mengekspresikan bakat dan hobi.

Gambar 2. Bu Ima (Piranosa Syima Hapsari)
(Dokumen Pribadi Bu Ima).

Selama masa PSBB ini, Bu Ima sudah menghasilkan beberapa macam bentuk bunga plastik. Mulai dari bunga anggrek, bunga lili, bunga tulip dan lain sebagainya. Kendati terbuat dari tas kresek, namun keindahan bunga buatan Bu Ima ini tak kalah dengan produk bunga yang dijual di pasaran. Tangan kreatif Bu Ima patut diacungi jempol. Ia sangat produktif memanfaatkan waktu lockdown untuk kegiatan positif dan bermanfaat.

Gambar 3. Bunga Lili Putih
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 4. Bunga Lili Kuning
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 5. Bunga Angrek Merah dan Putih
(Dokumen Pribadi Bu Ima).

Gambar 6. Bunga Anggrek Putih
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 7. Bunga Kuncup Merah
(Dokumen Pribadi Bu Ima).  

Gambar 8. Bunga Anggrek Putih dan Ungu
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 9. Bunga Hiasan Merah
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 10. Bunga Hiasan Merah dan Ungu
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 11. Bunga Anggrek Merah
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 12. Bunga Anggrek Putih dan Ungu
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 13. Bunga Anggrek Pink dan Ungu
(Dokumen Pribadi Bu Ima).
Gambar 14. Bunga Plastik Hiasan Merah
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 


Gambar 15. Bunga Anggrek Ungu
(Dokumen Pribadi Bu Ima).

Gambar 16. Bunga Tulip Merah
(Dokimen Pribadi Bu Ima). 


Sabtu, 06 Juni 2020

CARA PERHITUNGAN KECOCOKAN JODOH MENGGUNAKAN SISTEM ABAJADUN HURUF HIJA'IYAH

CARA PERHITUNGAN KECOCOKAN JODOH MENGGUNAKAN SISTEM ABAJADUN HURUF HIJA'IYAH
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


Cara perhitungan kecocokan jodoh menggunakan sistem ABAJADUN huruf hija'iyah:

1. Tulis nama panggilan calon pengantin laki-laki dan calon pengantin wanita dengan huruf hijaiyah (di tulis dengan tulisan arab).

2. Lalu diharokati huruf-hurufnya. 

3. Dan ambil huruf yang hidup saja (huruf yang mati atau berharokat sukun tidak dihitung).

4. Huruf-huruf tersebut (yang hidup / berharokat) dihitung (dijumlahkan keseluruhannya) menurut huruf abajadun.


5. Setelah dijumlahkan hurufnya. Angka hasil penjumlahan yang lebih besar dikurangi yang lebih kecil. (Jika huruf dalam nama si wanita lebih banyak, maka jumlah angka milik wanita dikurangkan dengan si pria, sebaliknya). 

6. Lalu hasilnya dibagi 8, (yang diambil bukan hasil pemagiannya, tetapi SISA DARI PEMBAGIANNYA) 

7. cari sisa pembagian dan cocokkan kode.

1. Surur : bahagia.
2. Hazn : susah.
3. Ijma' : berkumpul / jodoh.
4. Firqoh : pisah.
5. Yasir : diberi kemudahan. 
6. 'Asyir : kesulitan
7. Saqom : celaka. 
8. 'Afiyah : wajar / waras.

CONTOH:

1. Nama pengantin laki-laki adalah Masdari.

مصداري (Masdari)

Huruf yang hidup
= م + د+ ر
= 40 + 4 +  200
= 244

2. Nama pengantin wanita adalah Mahzunah.

مخزونه (Mahzunah)

Huruf yang hidup 
 = م + ز + ن
= 40 + 7 +  50
= 97

Selisih= 244 - 97
= 147

Dapat 18 (144) sisa 3 yakni Ijma' (berkumpul/jodoh). Maka hasilnya bagus.

*****

Salam,



Dewi Nur Halimah
(Halimah bintu Masdari, Halimah Az Zahra, Halimah Al Mar'atus Solekhah, Halimah At Thohiriyah, Halimah Az Zakiyah)