SAYYIDAH
RAMLAH BINTI ABU SUFYAN (UMMU HABIBAH), SANG
PENYABAR
Sayyidah Ramlah binti
Abu Sufyan atau dikenal dengan julukan Ummu Habibah adalah salah satu ummul
mukminin, istri Rosulullah saw yang menjadi suri tauladan kaum wanita. Ia termasuk
salah seorang saudara sepupu dari Rosulullah saw. Sayyidah Ramlah adalah putri
dari Abu Sufyan. Suami pertamanya adalah Ubaidullah bin Jahsy dan putrinya
bernama Habibah, itulah mengapa beliau dijuluki Ummu Habibah (Ibu Habibah).
Adapun kemuliaan
Sayyidah Ramlah binti Abu Sufyan diantaranya:
1.
Wanita
Penyabar
Sayyidah Ramlah ra memiliki sosok ayah yang bernama
Abu Sufyan, seorang pemimpin Quraisy. Saat agama Islam yang dibawa Rosulullah
saw disampaikan, Sayyidah Ramlah menerima Islam dengan lapang dada dan
mengikuti ajakan Rosulullah. Demikian juga suaminya (Ubaidullah bin Jahsy) juga
menjadi mualaf. Namun sayangnya sang ayah (Abu Sufyan) bersikukuh tetap memeluk
agama leluhur, kafir Quraisy.
Abu Sufyan tidak terima putrinya dan menantunya memeluk
agama Islam. Maka segala upaya untuk mempersulit keduanya (Sayyidah Ramlah ra dan
Ubaidullah bin Jahsy) pun dilakukan agar mereka berdua kembali memeluk agama
leluhur (Agama Nasrani) serta meninggalkan agama Islam. Perlakuan kaum musyrikin
dan sang ayah (Abu Sufyan) pun keterlaluan terhadap kaum muslimin, termasuk
pada putri dan menantunya. Kaum musyrikin memutuskan bahwa mereka akan
menyakiti siapapun yang memeluk Islam dan menimpakan berbagai siksaan pada kaum
muslimin untuk melemahkan imannya supaya meninggalkan Islam. Bahkan kaum
musyrikin tanpa segan juga melakukan perang pelecehan untuk menghinakan kaum
muslimin serta melemahkan iman dan taqwa mereka.
Setelah hijrah ke Habasyah, ummat Islam hidup
tentram dan nyaman. Sayyidah Romlah ra mengira bahwa kebahagiaan dan kenyamanan
akan dimulai sejak saat itu. Beliau tidak tahu bahwa disinilah justru awal mula
beliau diuji Allah swt. Bila dulu ayahnya adalah seorang kafir Quraisy, maka
sekarang suaminya (Ubaidullah bin Jahsy) menjadi murtad dan meninggalkan agama
Islam untuk kembali ke agama sebelumnya (agama Nasrani). Maka beliaupun
berpisah (bercerai) dengan sang suami karena perbedaan agama. Di saat inilah
puncak kenanaran beliau, dimana kembali ke Makkah tidak mungkin sebab sang ayah
adalah kaum musyrikin, sedangkan bertahan di Habasyah seorang diri pun juga
tidak mungkin. Dilanda kerisauan yang luar biasa, tanpa Sayyidah Ramlah duga Allah
swt memberikan jalan keluar dimana setelah masa idah beliau telah habis, beliau
dipinang Rosulullah saw dan dinikah beliau untuk dijadikan istri beliau. Siapa
yang menyangka bahwa Sayyidah Ramlah akan menjadi salah satu ummul mukminin
yang memimpin kaum wanita sepanjang zaman.
2.
Istri
Rosulullah saw yang paling besar maharnya
Di antara istri-istri rosulullah saw, tidak ada yang
lebih dekat nasabnya melebihi beliau, tidak ada yang lebih besar maharnya
melebihi beliau, dan tidak ada yang berada di negeri yang lebih jauh melebihi
beliau (Habasyah).
Pernikahan Nabi Muhammad saw dengan Ummu Habibah
dilangsungkan di Habasyah dengan mahar sebesar 400 dinar yang diberikan Raja
Najasyi untuknya mewakili Nabi Muhammad saw, dab memberinya banyak sekali
barang berharga. [1]
Diriwayatkan dari Ummu Habibah ra, Sebelumnya ia
adalah istri dari Ubaidullah. Rosulullah saw kemudian menikahinya di Habasyah,
dinikahkan Raja Najasyi dengan mahar 4000 dirham, Raja Najasyi memulangkannya bersama
Syurahbil bin Hasanah, dan seluruh kebutuhannya dipenuhi Raja Najasyi.[2]
3.
Ahli
Ibadah
Sayyidah Ramlah atau Ummu Habibah adalah sosok yang
rajin menunaikan solat malam, menjalankan ibadah puasa. Beliau belajar agama
langsung dari sumbernya tanpa perantara yakni Rosulullah saw. Sayyidah Ramlah
ra adalah sosok yang sabar, ikhlas, dan ridho terhadap ujian Allah. Beliau adalau
tauladan wanita yang tegar. Beliau adalah tauladan Wala’ (dekat kepada kaum muslimin dengan
mencintai mereka, membantu dan menolong mereka atas musuh-musuh mereka dan
bertempat tinggal bersama mereka) dan Bara’ (memutus hubungan atau ikatan hati dengan orang-orang kafir,
sehingga tidak lagi mencintai mereka, membantu dan menolong mereka serta
tidak tinggal bersama mereka) bagi ummat muslimin.
4.
Cerdas
Hidup bersama Nabi
saw, membuat Sayyidah Ramlah ra mengetahui banyak seputar hadis-hadis yang
pernah disampaikan atau dilakukan Nabi saw. Bahkan tercatat sebanyak 65 hadis
telah beliau riwayatkan dari Rasulullah saw. Dua di antara hadisnya telah
disepakati oleh imam Al-Bukhari dan Muslim keshahihannya dan dua hadis lainnya
yang dianggap shahih oleh imam Muslim saja.
SUMBER
PUSTAKA
[1]. Syiar A’lamin Nubala, Imam
Adz-Dzahabi (II/ 218, 219).
[2]. HR. Abu Daud (2107). HR. Nasa’I (VI/ 119). Al
Arnauth berkata, “Sanad hadits ini shahih.”