HALIMAH BINTI MASDARI

Tampilkan postingan dengan label Sayyidah Mariyah Al Qibtiyah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sayyidah Mariyah Al Qibtiyah. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 Juni 2020

MENGENAL SOSOK SAYYIDAH MARIYAH AL - QIBTIYAH

MENGENAL SOSOK SAYYIDAH MARIYAH AL - QIBTIYAH 
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


Sayyidah Mariyah Al- Qibtiyah merupakan salah satu ummul mukminin. Sayyidah Mariyah binti Syam’un lahir di Desa Hafan, dekat Sungai Nil, Mesir. Ia merupakan keturunan Suku Qibti sehingga dikenal dengan Mariyah al-Qibtiyah. Ayahnya adalah seorang Mesir. Sementara ibunya adalah seorang Nasrani dari Romawi. Nasib telah membawanya dan saudara perempuannya, Sirin, untuk tinggal di Istana Muqawqis, Pemimpin Kota Iskandariyah, Mesir. 

Sayyidah Mariyah Al- Qibtiyah adalah budak yang dihadiahkan dari seorang raja Mesir, raja Muqauqis, kepada Rasulullah saw. Raja Muqauqis menjadikan Sayyidah Mariyah sebagai hadiah bersama Sirin (saudaranya) dan Maburi serta hadiah kerajinan dari Mesir. Selain itu, Raja Muqauqis juga memberikan hadiah keledai dan kuda putih.

Ketika itu, Rasulullah saw mengajak raja Muqauqis untuk masuk Islam melalui surat yang dikirimnya lewat Hatib bin Baltaah. Raja tersebut menolak seruan Rasulullah tersebut, tetapi dia tetap menjamu Hatib dengan penuh kehangatan. Hatib kembali kepada Rasulullah dengan oleh-oleh hadiah dari raja tersebut. Tetapi dalam perjalanan, Hatib merasakan kesedihan pada diri Sayyidah Mariyah karena harus meninggalkan kampung halamannya, Mesir. Hatib kemudian menghiburnya selama perjalanan dengan menceritakan sosok Rasulullah saw dan Islam. Pada saat itu, Sayyidah Mariyah diajak untuk memeluk Islam dan ia menerimanya.

Kabar mengenai penolakan raja Mesir untuk memeluk Islam dan hadiah yang diberikan diketahui Rosulullah saw. Rasulullah saw pun terkejut lalu mengambil Sayyidah Mariyah untuk dirinya. Sementara, Sirin diberikan kepada Hasan bin Tsabit. Rasulullah saw kemudian memerdekakan Sayyidah Mariyah dan menikahinya.

Adapun kemuliaan Sayyidah Mariyah Al Qibtiyah diantaranya:

1. Berparas cantik jelita

Diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah ra bahwa ia mengungkapkan rasa cemburunya kepada Sayyidah Mariyah, “Aku tidak pernah cemburu kepada wanita kecuali kepada Mariyah karena dia berparas cantik dan Rasulullah saw sangat tertarik kepadanya. Ketika pertama kali datang, Rasulullah saw menitipkannya di rumah Haritsah bin Nu’man al-Anshari, lalu dia menjadi tetangga kami. Akan tetapi, beliau sering kali di sana siang dan malam. Aku merasa sedih. Oleh karena itu, Rasulullah saw memindahkannya ke kamar atas, tetapi beliau tetap mendatangi tempat itu. Sungguh, itu lebih menyakitkan bagi kami.”

Al-Baladziri menceritakan bahwa Sayyidah Mariyah mewarisi kecantikan ibunya sehingga memiliki kulit yang putih, berparas cantik, berpengetahuan luas, dan berambut ikal. Apalagi ia nanti juga akan melahirkan putra setelah kematian putra putri Khadijah.

2. Merupakan salah satu istri Rosululloh saw yang dianugerahi anak selain Sayyidatuna Khodijah setelah Kubro

Allah swt menghendaki Sayyidah Mariyah Al-Qibtiyah melahirkan seorang putra Rasulullah setelah Sayyidah Khadijah radhiallahu ‘anha. Betapa gembiranya Rasulullah saw mendengar berita kehamilan Sayyidah Mariyah, terlebih setelah putra-putrinya, yaitu Abdullah, Qasim, dan Ruqayah meninggal dunia.

Sayyidah Mariyah mengandung setelah setahun tiba di Madinah. Kehamilannya membuat istri-istri Rasulullah saw cemburu karena telah beberapa tahun mereka menikah, namun tidak kunjung dikaruniai seorang anak pun. Rasulullah saw menjaganya dan kandungannya dengan sangat hati-hati. Pada bulan Dzulhijjah tahun kedelapan hijrah, Sayyidah Mariyah melahirkan bayinya yang kemudian Rasulullah memberinya nama Ibrahim demi mengharap berkah dari nama bapak para nabi, Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Lalu beliau memerdekakan Sayyidah Mariyah sepenuhnya. Kaum muslimin menyambut kelahiran putra Rasulullah dengan gembira.

Di dalam riwayat lain dikatakan bahwa Aisyah berkata, “Allah memberinya anak, sementara kami tidak dikaruni anak seorang pun."

Pada bulan Dzulhijjah tahun 629 M, Sayyidah Mariyah melahirkan seorang putra bernama Ibrahim. Rasulullah mengaqiqahkan Ibrahim dengan menyembelih dua ekor domba, mencukur rambut Ibrahim, dan bersedekah kepada fakir miskin.

3. Berakhlak mulia

At-Thabari dalam kitab Tarikhul Umam Wal Mulk mendefinisikan Mariyah sebagai perempuan yang salekhah. Lebih banyak lagi, Ibnu katsir 4 al–Bidayah wa an–Nihayah menyebut Mariyah sebagai wanita yang budiman dan dermawan.

SUMBER BACAAN:

Aisyah Abdurahman binti Syati', Baitun Nubuwwah. 

Amru Yusuf, Dzaujatur Rosulullah (Darus Sa'abu: Riyadh). 

Ibn Kathar, al-Bidaya wa an–Nihaya.

Ibn Saʿd, al-Ṭabaqat al-Kubra.

Ṭabari, Tarikh al-Umam wa al-Muluk.