HALIMAH BINTI MASDARI

Minggu, 29 November 2015

SUMPAH PEMUDA DI ERA DIGITAL

REFLEKSI SUMPAH PEMUDA DI ERA DIGITAL SEBAGAI PELOPOR KEPEDULIAN KAUM PEMUDA UNTUK MENINGKATKAN HARKAT DAN MARTABAT BANGSA INDONESIA    

            Memasuki abad ke 21, dunia telah bertransformasi dari era analog ke digital. Digitalisasi merambah ke setiap aspek kehidupan manusia, mulai dari kehidupan sehari-hari hingga ke pengelolaan negara. Selain itu, kehadiran teknologi digital seakan meniadakan batasan kegiatan manusia. Hampir semua aktivitas manusia di era digital, kini telah terhubung dengan data yang kian lalu lalang. Beberapa contoh produk dari digitalisasi diantaranya, layanan gojek yang saat ini sedang fenomenal di Indonesia, layanan e commerse yang menjamur di dunia bisnis dan wirausaha, telekomunikasi digital yang dapat diakses dalam satu tombol, teknologi voice command yang mengintegrasikan mobil dengan smartphone pengguna sehingga dapat menampilkan peta rute, pesan SMS, melihat email, mengakses media sosial dan mengirim pesan instan.
Perkembangan dunia teknologi saat ini makin pesat ke arah serba digital. Era digital telah membuat manusia memasuki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat yang membantu kebutuhan manusia. Dengan teknologi apapun dapat dilakukan dengan lebih mudah. Digital life style ini mendorong manusia sangat bergantung pada ponsel dan leptop maupun alat elektronik lainnya. Perlu kita ketahui, dengan hadirnya digitalisasi yang menggerus zaman ini memberikan dampak tersendiri bagi penggunanya, baik dampak positif maupun dampak negatif. Segala sesuatu baik buruknya tergantung penggunaannya, oleh karena itu dalam setiap penggunaan teknologi sudah seharusnya diimbangi dengan kontrol dan pengendalian yang baik.
Dampak positif dengan hadirnya era digital pada kehidupan manusia, diantaranya:
1.      Paperless
Dengan hadirnya era digital, penggunaan kertas menjadi lebih sedikit. Kendati penggunaan kertas tidak dapat dihilangkan, setidaknya dapat diminimalisir penggunaannya sehingga lebih ramah lingkungan. Penggunaan kertas yang awalnya digunakan sebagai media penyimpan data tertulis, kini seiring dengan adanya digitalisasi beralih dari berkas dalam bentuk hardfile (kertas) dapat disimpan maupun dikirim melalui email tanpa menggunakan kertas yakni melalui softfile. Selain itu, penyimpanan softfile lebih hemat tempat (tidak memakan banyak tempat), lebih aman dari pada dokumen yang disimpan bertumpuk-tumpuk, serta dapat dibuka kapan saja baik menggunakan ponsel maupun komputer. Bahkan buku-bukupun kini hadir dalam bentuk e-book yang praktis, tidak tebal dan merepotkan.
2.      Mudah mendapatkan Informasi terkait ilmu pengetahuan baik kajian sains maupun religi
Kehadiran proses digitalisasi sangat berpengaruh bagi kemajuan khasanah ilmu pengetahuan. Generasi millenium saat ini lebih mudah mendapatkan informasi untuk belajar. Sebagai contoh penggunaan aplikasi google (search engine) yang memudahkan seseorang mencari informasi apapun. Wikipedia dan ensiklopedia online juga memberikan informasi terkait yang dibutuhkan oleh pelajar maupun tenaga pengajar. E-journal dan ebook-pun kini telah hadir, menawarkan berbagai keunikan yang meningkatkan ketertarikan tersendiri untuk membacanya. Dengan demikian proses pembelajaranpun semakin mudah dilakukan karena informasi apapun dapat diperoleh dari internet.                                     
3.      Mempermudah menjalin komunikasi dan mempererat tali silaturahmi.
Dengan adanya aplikasi media sosial seperti facebook, twitter,whatsapp, line membantu kita menjalin komunikasi dengan teman sekolah, teman masa kecil, menemukan teman baru ataupun menjalin kerjasama dengan rekan kerja. Dengan komunikasi yang mudah, hubunganpun kian dekat kendati terpisah pada jarak yang jauh.
4.      Mempermudah travelling dan perjalanan.
Dengan adanya tombol voice command yang mengintegrasikan mobil dengan smartphone mempermudah pengguna mobil untuk mendapatkan rute jalan, sehingga terhindar dari kesasar dalam perjalanan. \
5.      Mempermudah bisnis online
Dengan hadirnya era digital di dekade memasuki abad ke-21 ini, semakin merebak munculnya pebisnis online. Mereka berbondong bondong dengan kekreatifannya membuka bisnis online shop di jejaring sosial. Melalui akun website, blog, twitter, facebook, WA, BBM, dan line, para pebisnis online menawarkan produknya pada konsumen. Tak jarang mereka juga menggunakan endorse artis untuk melancarkan bisnisnya dengan memanfaatkan promosi di jejaring sosial artis tersebut.
Begitu banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari adanya digitalisasi. Meski demikian, digitalisasipun mendatangkan dampak negatif bagi seorang yang tak mempunyai filter untuk hal buruk. Dampak negatif terkait adanya era digital ini, diantaranya:
1.      Banyaknya situs porno yang merusak moral anak
Kemudahan teknologi tanpa diimbangi kontrol yang baikpun dapat menjadi bumerang bagi penggunanya. Adanya video porno yang merebak di internet yang dapat dijangkau oleh siapapun, tak jarang mendegradasi menurunnya nilai moral pada generasi muda. Bahkan tanpa fikir panjang, video pornoaksi yang terpapar di jejaring sosial, youtube, maupun search engine lainnya memicu seorang anak yang tanpa disertai fiter kuat untuk menolak hal buruk dapat meniru adegan yang tak senonoh di video tersebut.
2.         Menimbulkan rasa malas bergerak
Dengan adanya teknologi yang memudahkan pekerjaan manusia menjadikan manusia malas bergerak. Berbagai aplikasi ditawarkan untuk mempermudah pekerjaan manusia, hal ini berdampak pada aktifitas fisik yang sedikit bergerak. Sebagai contoh: layanan aplikasi GOJEK yang melayani konsumen dengan layanan GOFOOD, menjadikan orang dengan mudah mendapatkan makanan secara delivery sehingga menjadikan mereka malas bergerak. Kemalasan yang mengikutinya akan menjadikan manusia menyimpan berbagai penyakit semisal obesitas, pegal-pegal dan lain sebagainya.
3.      Memicu generasi muda malas berfikir
Dengan hadirnya teknologi, akan mempermudah pelajar dalam belajar baik sebagai materi pembelajaran maupun untuk mengerjakan tugas sehingga mendorong pelajar enggan berfikir. Mereka mengandalkan search engine seperti google untuk mengerjakan tugasnya, tak jarang hal inipun memicu seseorang malas untuk membaca buku. Selain itu kehadiran ponsel di era digital ini, tak jarang juga disalahgunakan pelajar sebagai media untuk mencontek maupun kerjasama dengan teman ketika ulangan sedang berlangsung ataupun ketika ujian nasional berlangsung.
4.      Memicu ketergantungan atau kecanduan
Kehadiran teknologi menjadikan seseorang menjadi kecanduan. Ada semacam phobia yang dinamakan nomophobia yang merupakan ketakutan bila ponsel ketinggalan. Orang pun selalu memeriksa ponsel setiap beberapa menit, bergantung padacharger, bahkan merasa ketakutan dan stress bila baterai lemah atau mungkin sinyalnya tidak maksimal. Gangguan-gangguan di ponsel macam sinyal, baterai dan lain sebagainya menjadikannya stres secara emosional.
5.      Memicu kelelahan yang menimbulkan sakit
Penggunaan ponsel, smartphone, maupun gadged yang hingga larut malam seringkali membuat seseorang bergadang dan kelelahan. Hal ini berdampak pada kurangnya waktu istirahat. Istirahat yang kurang menimbulkan kelelahan pada mata dan tubuh yang memicu terjadinya sakit mata.    

Sumpah Pemuda merupakan awal dari kelahiran bangsa Indonesia. Di mana selama ratusan tahun tertindas di bawah kekuasaan penjajah Belanda. Kondisi ini mendorong para pemuda menyatukan barisan untuk memperjuangkan kemerdekaan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sumpah Pemuda merupakan suatu komitmen bersama untuk bersatu melawan penjajah, memerangi kemiskinan, keterbelakangan, dan kebodohan di bidang pendidikan. Momen inilah yang membuka pintu bagi para pejuang hingga mencapai kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Jika dahulu sebelum kemerdekaan sumpah pemuda digunakan sebagai wahana untuk mempersatukan kaum pemuda untuk merebut kemerdekaan. Maka lain halnya, dengan kiprah sumpah pemuda saat ini, terutama pasca kemerdekaaran memasuki abad 21, di era digital ini. Di era digital ini, peran pemuda mempunyai peran utama sebagai pelopor untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa Indonesia. Salah satunya dengan cara memanfaatkan teknologi yang ada untuk kebaikan dan kemaslahatan umat. Misalnya: memanfaatkan google untuk belajar, memanfaatkan e-commerse untuk berbisnis, dan kegiatan lainnya yang positif.  

Sumpah Pemuda merupakan alat yang digunakan untuk membulatkan tekad dan semangat seluruh anak bangsa untuk berjuang dan tetap menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari berbagai upaya rong-rongan terhadap disintegrasi bangsa dengan tekad NKRI adalah Harga Mati. Solidaritas pemuda sangat penting untuk mencapai kemajuan pemuda sebagai syarat utama kemajuan suatu bangsa. Jika pemuda solid maka bangsa kita akan semakin maju, kuat dan bersatu, sehingga pembangunan dapat kita laksanakan secara lancar dan berkelanjutan. Dengan memasuki era digital ini diharapkan para pemuda Indonesia dapat memanfaatkan teknologi yang ada untuk kemaslahatan umat.
Seiring dengan hal itu, pada tahun 2015 kita memasuki era Komunitas Asean. Untuk itu para pemuda harus mempersiapkan diri agar mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Kita adalah bangsa yang besar yang memiliki sumber daya alam berlimpah, memiliki sejarah leluhur bangsa yang hebat, kebudayaan yang unggul, masyarakat yang toleran, dan sumber daya manusia yang semakin lama semakin baik. Mentalitas bangsa, khususnya para pemuda harus terus dibangun agar menjadi pemuda-pemuda yang unggul, berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing sehingga dapat berkompetisi dalam persaingan global yang semakin hari semakin kompetitif. Para pemuda merupakan generasi penerus bangsa.
Sudah selayaknya, moral pemuda dibentuk dengan menerapkan prinsip “lebih baik produktif daripada konsumtif”. Dengan adanya teknologi yang semakin berkembang pesat di era digital ini, kemampuan pemuda dituntut untuk lebih kompetitif dan kreatif dalam berkarya. Pemuda yang berkapasitas, berkarakter dan berdaya saing inilah yang memicu kemajuan suatu bangsa. Pemanfaatan teknologi dengan baik yang diimbangi dengan pengontrolan dan pengendalian agar tidak berlebih dalam menggunakan teknologi serta penggunaan filter dalam mencegah hal buruk yang datang inilah senjata utama bagi kaum pemuda untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia di era digital ini. Oleh karena itu, peran pemudalah yang sangat penting sebagai garda terdepan dalam kemajuan bangsa Indonesia, karena didalam pemuda ini memiliki jiwa pemimpin dan semangat untuk pembangunan nasional sehingga dapat membentuk pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia menuju kesejahteraan umum, kecerdasan bangsa, dan keadilan sosial sesuai dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan Indonesia yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945.  






Tidak ada komentar :