[IDVolunteering] DENGAN BERBAGI ILMU DAN MOTIVASI
MENJADIKAN SAYA LEBIH SEMANGAT, OPTIMIS, DAN
BERSYUKUR DALAM MENJALANI HIDUP
Hidup terasa kian indah ketika kita
dapat bermanfaat untuk kehidupan orang lain. Sebagaimna kata dalam sebuah hadis
yang berbunyi:
Pernyataan
tersebut bukanlah sembarang pernyataan, melainkan pernyataan dari tokoh dunia
yang menjadi panutan umat islam seluruh alam. Beliau adalah nabi besar Muhammad
SAW. Allah SWT pun berfirman:
Berdasarkan hadis dan ayat suci QS.
an-Nur:22 tersebutlah yang memotivasi saya untuk menjadi insan yang bermanfaat
bagi orang lain. Kegiatan yang saya
lakukan adalah volunteering sebagai tentor atau guru yang mengajar di Raudhlotul
Atfal PP Al Fattah di Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Semarang dan
mengajar di Madrasah Diniah Al Hikmah Desa Kuripan, Kecamatan Karangawen,
Kabupaten Demak.
Di Pesantren Al Fattah, saya
mengajar dongeng islami tentang:
- Keteladanan
kisah para Nabi dan Rosul.
- Kisah
para ulama dan cendekiawan muslim.
- Kisah
inspiratif dongeng islami.
Adapun
anak-anak yang saya ajar masih berusia sangat belia yakni sekitar 4-8 tahun.
Pertama mengenalkan diri, mereka tampak sangat gaduh, maklum masih anak-kecil…masih
suka lari kesana kemari, masih suka teriak-teriak. Membuat suasana gaduh
menjadi suasana yang tenang, nyaman, dan aktif bukanlah hal mudah. Pengalaman
dari teman, ada tentor yang kehadirannya tidak disukai anak-anak, sehingga
kehadirannya tidak diterima anak-anak dengan baik bahkan anak-anak lebih senang
dengan ketiadaan/ ketidakhadiran tentor tersebut di kelas mereka. Mengantisipasi
agar hal ini tidak terjadi pada saya, saya menyiapkan strategi unik untuk
mengambil hati anak-anak agar mereka dapat tenang dan bisa menerima pelajaran
dengan baik.
KEGIATAN DONGENG INTERAKTIF DI PP AL FATTAH |
KEGIATAN MENGAJAR DONGENG ISLAMI PADA ANAK-ANAK BERJALAN LANCAR |
Strategi
yang saya lakukan adalah selama 15 menit sebelum saya mendongeng, saya mengajak
anak-anak untuk rileks dengan bermain dan bernyanyi. Lagu yang saya ajarkan
adalah:
Bismillah…bismillah,
kusetiap saat
Solawat
padamu oh Wahai Muhammad
Sollu
alaih…sollu alaih…sollu alaih
Sollu
alaih….
Dan lagu lain
yang sering saya ajarkan adalah:
Satu-satu…aku
cinta Allah
Dua-dua…cinta
rosulallah
Tiga-tiga
cinta orangtua
Satu
dua tiga…sayang semuanya
Lagu dinyanyikan bersama-sama
sembari anak-anak berdiri dan bertepuk tangan. Dengan demikian mereka ceria.
Untuk menenangkan suasana, saya memberikan 2 jargon pada anak-anak:
- Ketika
saya bilang : “Apa kabar adek-adek?”
Mereka menjawab : “Alhamdulillah, luar biasa, Allahu
Akbar” (sembari mengangkat tangan sebagai pertanda bersemangat).
- Ketika
saya bilang : “Adek-adek yang soleh solekhah, kakak bilang diam!”
(Pertanda suasana gaduh, dan perlu ditenangkan agar pelajaran bisa segera
dimulai).
Alhamdulillah respon mereka baik, mereka diam dan
dalam posisi duduk siap rapi.
Setelah
kondisi tenang dan nyaman, saya mulai bercerita tentang kisah para rosul.
Alhamdulillah antusias anak untuk mendengarkan baik. Di akhir cerita dongenge,
saya membuat kesimpulan. Selain itu saya juga menanamkan sifat mulia para rosul
sebagai media untuk mendidik anak menjadi anak yang berkarakter dengan berbudi
luhur, misalnya: penanaman sikap jujur pada anak sejak dini, penanaman sikap
menepati janji ketika berjanji, penanaman sikap mau berbagi kebaikan pada
teman, dan sikap dapat dipercaya/ amanah sehingga dengan penanaman karakter
sejak dini diharapkan ketika dewasa nanti sang anak saat berprofesi sebagai
pegawai negeri maupun swasta dapat bersikap jujur/ tidak korupsi. Di akhir
acara, untuk mengetahui pemahaman materi yang saya sampaikan dapat diterima
anak-anak atau tidak, saya melakukan kuis lisan dan kuis tertulis. Alhamdulillah
hasilnya sekitar 80% anak memahami ilmu yang saya sampaikan.
KEGIATAN MENGAJAR DONGENG ISLAMI DI PP AL FATTAH |
TERLIHAT ANTUSIASME ANAK UNTUK MEMPERHATINGAN DONGENG YANG SAYA SAMPAIKAN CUKUP TINGGI |
Di
Madrasah Diniah Al Fattah saya mengajar anak kelas 3 dan kelas 4 madrasah. Disana
saya mengajar fikih, tajwid, hadis, tauhid, sorof, dan tareh. Berbeda ketika
mengajar di PP Al Fattah, usia anak didik yang saya ajar lebih besar yakni usia
sekitar 9-12 tahun. Mereka tidak gaduh dan lebih mudah diatur. Ketika bel masuk
kelas dimulai, mereka langsung masuk dan duduk di tempatnya masing-masing.
Disini saya masuk kelas, langsung memberikan materi. Materi saya tulis di papan
tulis, kemudian materi saya baca dan setelahnya diikuti murid-murid secara
bersamaan. Jika materi berupa nadzom, maka nadzom akan dibaca serempak
bersama-sama bak lagu dengan melodi yang indah. Setelah itu tiap satu bangku
secara bergantian, saya minta murid tersebut maju kedepan melafalkan nadhoman
tersebut atau membaca kembali materi yang saya sampaikan. Tak jarang
disela-sela penyampaian materi saya juga memberikan motivasi pada anak-anak
untuk semangat menuntut ilmu, seperti kisah ulama Ibnu Hajar yang gigih belajar
bertahun-tahun bahkan hingga menjadi ulama besarpun beliau tetap giat belajar.
BERSAMA ANAK-ANAK MADRASAH DINIAH AL HIKMAH |
BERSAMA ANAK-ANAK MADRASAH DINIAH AL HIKMAH |
Kegiatan
sukarela/ kesukarelaan mengajar merupakan kegiatan pengabdian yang sangat saya
cintai. Mengapa demikian? Dengan berbagi ilmu dan berbagi motivasi dapat
meningkatkan kepercayaan diri, menjadikan ilmu yang kita miliki bisa bermanfaat
untuk orang lain. Dari SMP hingga kuliah, tak jarang banyak teman yang
berkunjung bersilaturahmi sembari meminta belajar bareng. Selain itu, saya juga
suka mengisi acara motivasi untuk anak SMA dan adek-adek tingkat saya…J
Tidak ada komentar :
Posting Komentar