HALIMAH BINTI MASDARI

Jumat, 13 November 2015

[IDVolunteering] DENGAN BERBAGI ILMU DAN MOTIVASI MENJADIKAN SAYA LEBIH SEMANGAT, OPTIMIS, DAN BERSYUKUR DALAM MENJALANI HIDUP

[IDVolunteering] DENGAN BERBAGI ILMU DAN MOTIVASI
MENJADIKAN SAYA LEBIH SEMANGAT, OPTIMIS, DAN
BERSYUKUR DALAM MENJALANI HIDUP

            Hidup terasa kian indah ketika kita dapat bermanfaat untuk kehidupan orang lain. Sebagaimna kata dalam sebuah hadis yang berbunyi:
Pernyataan tersebut bukanlah sembarang pernyataan, melainkan pernyataan dari tokoh dunia yang menjadi panutan umat islam seluruh alam. Beliau adalah nabi besar Muhammad SAW. Allah SWT pun berfirman:
            Berdasarkan hadis dan ayat suci QS. an-Nur:22 tersebutlah yang memotivasi saya untuk menjadi insan yang bermanfaat bagi orang lain. Kegiatan  yang saya lakukan adalah volunteering sebagai tentor atau guru yang mengajar di Raudhlotul Atfal PP Al Fattah di Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Semarang dan mengajar di Madrasah Diniah Al Hikmah Desa Kuripan, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak.
            Di Pesantren Al Fattah, saya mengajar dongeng islami tentang:
  1. Keteladanan kisah para Nabi dan Rosul.
  2. Kisah para ulama dan cendekiawan muslim.
  3. Kisah inspiratif dongeng islami.
Adapun anak-anak yang saya ajar masih berusia sangat belia yakni sekitar 4-8 tahun. Pertama mengenalkan diri, mereka tampak sangat gaduh, maklum masih anak-kecil…masih suka lari kesana kemari, masih suka teriak-teriak. Membuat suasana gaduh menjadi suasana yang tenang, nyaman, dan aktif bukanlah hal mudah. Pengalaman dari teman, ada tentor yang kehadirannya tidak disukai anak-anak, sehingga kehadirannya tidak diterima anak-anak dengan baik bahkan anak-anak lebih senang dengan ketiadaan/ ketidakhadiran tentor tersebut di kelas mereka. Mengantisipasi agar hal ini tidak terjadi pada saya, saya menyiapkan strategi unik untuk mengambil hati anak-anak agar mereka dapat tenang dan bisa menerima pelajaran dengan baik.
KEGIATAN DONGENG INTERAKTIF DI PP AL FATTAH

KEGIATAN MENGAJAR DONGENG ISLAMI PADA ANAK-ANAK
BERJALAN LANCAR
Strategi yang saya lakukan adalah selama 15 menit sebelum saya mendongeng, saya mengajak anak-anak untuk rileks dengan bermain dan bernyanyi. Lagu yang saya ajarkan adalah:
Bismillah…bismillah, kusetiap saat
Solawat padamu oh Wahai Muhammad
Sollu alaih…sollu alaih…sollu alaih
Sollu alaih….
Dan lagu lain yang sering saya ajarkan adalah:
Satu-satu…aku cinta Allah
Dua-dua…cinta rosulallah
Tiga-tiga cinta orangtua
Satu dua tiga…sayang semuanya
            Lagu dinyanyikan bersama-sama sembari anak-anak berdiri dan bertepuk tangan. Dengan demikian mereka ceria. Untuk menenangkan suasana, saya memberikan 2 jargon pada anak-anak:
  1. Ketika saya bilang : “Apa kabar adek-adek?”
Mereka menjawab : “Alhamdulillah, luar biasa, Allahu Akbar” (sembari mengangkat tangan sebagai pertanda bersemangat).
  1. Ketika saya bilang : “Adek-adek yang soleh solekhah, kakak bilang diam!” (Pertanda suasana gaduh, dan perlu ditenangkan agar pelajaran bisa segera dimulai).
Alhamdulillah respon mereka baik, mereka diam dan dalam posisi duduk siap rapi.
Setelah kondisi tenang dan nyaman, saya mulai bercerita tentang kisah para rosul. Alhamdulillah antusias anak untuk mendengarkan baik. Di akhir cerita dongenge, saya membuat kesimpulan. Selain itu saya juga menanamkan sifat mulia para rosul sebagai media untuk mendidik anak menjadi anak yang berkarakter dengan berbudi luhur, misalnya: penanaman sikap jujur pada anak sejak dini, penanaman sikap menepati janji ketika berjanji, penanaman sikap mau berbagi kebaikan pada teman, dan sikap dapat dipercaya/ amanah sehingga dengan penanaman karakter sejak dini diharapkan ketika dewasa nanti sang anak saat berprofesi sebagai pegawai negeri maupun swasta dapat bersikap jujur/ tidak korupsi. Di akhir acara, untuk mengetahui pemahaman materi yang saya sampaikan dapat diterima anak-anak atau tidak, saya melakukan kuis lisan dan kuis tertulis. Alhamdulillah hasilnya sekitar 80% anak memahami ilmu yang saya sampaikan.
KEGIATAN MENGAJAR DONGENG ISLAMI DI PP AL FATTAH

TERLIHAT ANTUSIASME ANAK UNTUK MEMPERHATINGAN DONGENG
YANG SAYA SAMPAIKAN CUKUP TINGGI

Di Madrasah Diniah Al Fattah saya mengajar anak kelas 3 dan kelas 4 madrasah. Disana saya mengajar fikih, tajwid, hadis, tauhid, sorof, dan tareh. Berbeda ketika mengajar di PP Al Fattah, usia anak didik yang saya ajar lebih besar yakni usia sekitar 9-12 tahun. Mereka tidak gaduh dan lebih mudah diatur. Ketika bel masuk kelas dimulai, mereka langsung masuk dan duduk di tempatnya masing-masing. Disini saya masuk kelas, langsung memberikan materi. Materi saya tulis di papan tulis, kemudian materi saya baca dan setelahnya diikuti murid-murid secara bersamaan. Jika materi berupa nadzom, maka nadzom akan dibaca serempak bersama-sama bak lagu dengan melodi yang indah. Setelah itu tiap satu bangku secara bergantian, saya minta murid tersebut maju kedepan melafalkan nadhoman tersebut atau membaca kembali materi yang saya sampaikan. Tak jarang disela-sela penyampaian materi saya juga memberikan motivasi pada anak-anak untuk semangat menuntut ilmu, seperti kisah ulama Ibnu Hajar yang gigih belajar bertahun-tahun bahkan hingga menjadi ulama besarpun beliau tetap giat belajar.
BERSAMA ANAK-ANAK MADRASAH DINIAH AL HIKMAH

BERSAMA ANAK-ANAK MADRASAH DINIAH AL HIKMAH

Kegiatan sukarela/ kesukarelaan mengajar merupakan kegiatan pengabdian yang sangat saya cintai. Mengapa demikian? Dengan berbagi ilmu dan berbagi motivasi dapat meningkatkan kepercayaan diri, menjadikan ilmu yang kita miliki bisa bermanfaat untuk orang lain. Dari SMP hingga kuliah, tak jarang banyak teman yang berkunjung bersilaturahmi sembari meminta belajar bareng. Selain itu, saya juga suka mengisi acara motivasi untuk anak SMA dan adek-adek tingkat saya…J




Tidak ada komentar :