HALIMAH BINTI MASDARI

Rabu, 11 November 2015

THE POWER OF DREAM



           Mimpi?...mungkin itulah pelecut semangatku berkobar. Sejak SMP, aku mempunyai mimpi itu, dan mimpi-mimpi itu selalu aku siram dengan usaha, doa, dan restu emak.     
Mimpi Tanpa Action dan restu serta ridho Tuhan, mimpi selamanya akan menjadi mimpi
Mimpi dengan Action dan restu serta ridho Tuhan, mimpi akan menjadi NYATA
Dua statement diataslah yang kupatri dalam benakku. Mengapa aku sebut bahwa HARUS dengan action dan RIDHO TUHAN mimpi akan berbuah NYATA??...well, karena tanpa RIDHO TUHAN segala yang kamu dapatkan tidak berkah, karena tanpa restu Tuhan tidaklah mimpimu menjadi nyata sebab izin Tuhan sangat menentukan, Dia Maha Berkehendak atas Segala Sesuatu. Dan mengapa harus ACTION? Karena tanpa bertindak (usaha dan doa), mimpi itu akan selamanya menjadi mimpi dan tak akan berbuah nyata. Ingat bahwasannya Tuhan membagi sesuatu berdasarkan kadar usaha kita.
Bermimpi? Lalu kamu diketawakan orang dengan mimpimu?...jangan berkecil hati dan mengerdilkan mimpimu. Sakit hati…it’s okay diledek, diketawa’in sakit hati itu adalah wajar namanya juga direndahin. Jutek aja, toh tubuhmu masih utuh hehe…dan semua milikmu masih utuh…kecuali hatimu yang sakit. Justru…karena diledek, semangatmu harus semakin berkobar, jadikan ledekan, hinaan, bully-an sebagai suplemen vitamin untuk sukses. Akupun pernah diledek, diketawakan, dan inilah kisah nyataku:
1.      Aku pernah diledek sama seseorang “lembek, cengengis, traumatis…lewati angka 30 juara”. Waktu aku diam saja karena sertifikat juaraku baru lima, dalam hati “ini orang motivasi tapi katanya nylekit banget”. Aku diam, tapi kata itu selalu terngiang-ngiang dibenakku tiap kali tidur. Aku tipikal bertindak dulu baru ngomong, biasanya hasil yang berkata nggak jarang juga dibilang “weeeh diam-diam menghanyutkan”. Alhamdulillah terimakasih buat yang ngledek, semester 6 aku dapat melewati angka 30 sertifikat juara. Terimakasih, ledekanmu nylekit, tapi membuatku maju…heeee.
2.      Saat aku mengikuti lomba tilawah. Ada seseorang bilang “suara jelek ikut tilawah, nggak bakal menang”…dalam hati “ini orang sopan banget, kata-katanya nusuk…its okay, ini vitaminku buat menang”. Karena ledekan tersebut, semaleman aku latihan tilawah fia telepon minta diajarin emak. Kebetulan emakku biasa diundang di acara nikahan atau pengajian buat tilawah, beliau juga pernah ngajarin anak-anak ngaji buat tilawah. Semangatku nggak putus, alhamdulillah 3 kali nggak juara (aku latihan sendiri), berkat restu dan dilatih emak, yang ke empat langsung juara I (satu) ..Alhamdulillah surprize banget ya Allah, makasih emak. Dan kau tahu apa, orang yang ngledek aku nyamperin sembari berkata “tuh…gara-gara aku hina, kamu juara…heee”. Bodoooh amat, kata dia mah dengerin sebelah kanan, keluarin sebelah kiri biar nggak toksik…hehe.
3.      Aku pernah bermimpi dan berharap di semester 6 aku mendapatkan Gold Medal dan Mawapres. Alhamdulillah, melalui ikhtiar dan doa, mimpiku menjadi nyata. All praises to Allah semester 6 aku terpilih sebagai Mawapres Biologi UNDIP dan aku mendapatkan gold medal di IYIA (International Young Inventors Award). Masih keinget waktu dapat pengumuman keterima di UNDIP, pas sowan ke ustads aku bilang, “Abah, kalau Halimah pengen jadi Mawapres bisa ndak ya Bah?”, kataku pada ustads (pak kiahi) padahal aku masuk semester satupun belum. Dan beliaupun menjawab, “Ampun pesimis mbak, in syaallah sampean dados mawapres nanging pesenku ampun gampil putus asa lan seng sregep sinaune”. Kata abah meyakinkanku, “nggeh bah” kataku singkat sembari tersenyum. Hobiku adalah silaturahmi ke kiahi-kiahi, ke guru-guru madrasah, ke yatim piyatu pas dapet rizki lebih dari lomba atau dari kerja. Hobiku yang selalu aku tanam sejak SD adalah joining competition.
4.      Aku pernah dibanding-bandingin masalah kecantikan di depan aku, serius itu jengkelin banget. Di depanku, orang-orang  (hampir sekitar 50 orang) bilang “Mbak Ida (adekku) lebih cantik ya dari mbak Halim”. Emang, udah jelas adekku lebih cantik dari aku, waaah stres ini orang yang ngebandingin aku…hehe. Membandingkan perbedaan sesuatu yang berbeda kan mubadir, nggak dapet manfaat/ keuntungan lagi…sudah jelas berbeda tak usah dibeda’in. Puncaknya aku jengkel banget pas aku jadi presentator di event, kebetulan pengunjung banyak…banyak yang apresiasi karyaku dan kita saling nyemangatin. Tiba-tiba ada cowk lebih muda dariku “Ini mbak X ya, cantik” katanya sembari tersenyum. Its okay aku juga senyum…lalu bilang “aku mbak Halimah bukan si X”. Cowk tersebut tersenyum dan bilang “mirip”. Ketika itu ada cowk yang lain rese…dan nyamber aja “Mbak X itu lebih cantik ya dari mbak Halimah”. Serius….katanya nylekit banget apalagi di tempat umum. Aku nggak bakal lupa, waktu itu aku diam + senyum terpaksa supaya terlihat tegar, ketika sesi ISOMA…aku lari ke kamar mandi, numpahin air mata…sakit banget. Selanjutnya, aku bertekad ikut lomba hijab, awalnya iseng…karena bosen dibandingin terus. Tinggi lolos, alhamdulillah juara 2 lomba hijab in international hijab days, juara 2 lomba tutorial hijab, 2 kali sebagai finalis. Ledekan aku jadikan motivasi ngembangin bakat.
Buat lelaki ataupun wanita…
Jangan kalian membandingkan kecantikan seseorang tepat di depan orangnya
Jangan kalian membandingkan ketampanan seseorang tepat di depan orangnya
Itu penghinaan fisik dan sangat sensitif sekaligus menyakitkan
Sebenarnya, selain menjadikan ledekan sebagai ladang pengembang bakat ada hal besar yang memotivasiku sejak kecil. Sejak SMP tiap kali aku mendapatkan bantuan tidak mampu dan hadiah prestasi, sampai rumah aku bagi 4 yakni buat emak, adek, bapak dan aku. Ada rasa bahagia ketika mendapatkan rizki dari prestasi, keluarga bisa turut merasakan. Kadang kalau merka tak kukasih uang, aku kasihkan sesuai keperluannya kadang aku belikan alat rumah tangga, baju, atau buku secukup uang hadiah prestasi, sebagian aku tabung. Kebiasaan itu terbawa hingga SMA dan kuliah. Aku bermimpi dari dulu:
1.      Membahagiakan kedua orangtuaku, aku saja yang bekerja nanti saat mereka tua biar mereka yang istirahat. Mimpiku, dihari-hari usia tua nanti, orangtuaku jangan bekerja berat seperti buruh lagi. Biar aku yang kerja, mereka di rumah menghabiskan waktu tua untuk ngaji, sambil jualan di toko biar tidak capek. Mereka sudah bersusah payah merawatku, membesarkanku, mendidikku…sekalipun aku membalas budi tak kan mampu membalas jasa orangtua. Terimakasih Emak, terimakasih Bapak…doakan Halimah sukses money, sukses kharir, sukses love dan sukses segalanya dunia akherat. In syaallah Halimah akan memulyakan kalian.
2.      Aku ingin membantu orangtua membiayai sekolah adek di pesantren hingga lulus dan menjadi Hafidzah. Adekku adalah orang yang paling aku sayang, dia selalu berkorban banyak untukku. Maafkan mbak…belum bisa bantu banyak, baru 100-200 ribu dari menang lomba yang kukirim. Mbak akan selalu memberikan yang terbaik untuk kamu in syaallah.
3.      Mimpiku sejak dulu adalah aku bisa mendirikan yayasan yatim piyatu. Aku sangat menyayangi yatim piyatu. Bagiku mereka adalah sosok yang tegar, hidup menghadapi berbagai masalah tanpa kehadiran sosok ibu dan sosok ayah. Tiap lihat yatim piyatu, hatiku semangat dan sayang. Maka segala sesuatu aku manage, setiap kali menang lomba dan hadiah diatas 1 juta, aku bagi menjadi 4 yakni untuk keluargaku, untuk disedekahkan yatim, untuk kebutuhanku pribadi, dan untuk ditabung. Jika bersedekah semampuku in syaallah bisa, namun mendirikan yayasan bukanlah hal mudah. Yang perlu aku persiapkan adalah aku harus bekerja, mempunyai usaha yang sukses, mempunyai fee yang gedhe sehingga anak-anak yatim piyatu tidak terlantar dan kebutuhan mereka terpenuhi. Hal yang aku targetkan, aku harus segera lulus S-1 Biologi dan bisa lanjut S-2 hingga lulus, lalu mendapatkan pekerjaan dan menciptakan lapangan pekerjaan, BISMILLAH SUKSES DIRI SENDIRI DULU BARU MEMBANTU KESUKSESAN ORANG LAIN.
Ya Rabb…
Aku yakin mimpiku tak akan menjadi NYATA tanpa adanya izin dan ridho dariMu sebab Engkaulah yang Maha Berkehendak…
Dan Aku yakin…
Ya Wahab, ya Rahman…
Kabulkanlah ikhtiar dan doaku serta hajatku
Yang menginginkan memanfaatkan usiaku untuk mengabdi dan menyembahMu
Jadikan pengabdianku sebagai penghapus dosaku
Jadikan kepedulianku pada yatim piyatu selama ini dan nanti
Sebagai jalan menggapai ridhoMu
Restuilah usahaku agar mimpi ini menjadi NYATA
Sebab Engkaulah Tuhanku dan Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu
Aamiin.
4.      Rajin berbagi pada fakir miskin dan dhuafa. Mereka memiliki hak atas kekayaan yang kita miliki. Hal yang masih teringat:
  1. Di semester 2, pas mau pulang kampung ke Blora naik Bus bawa uang 50 ribu. Waktu itu, di Bus duduk bersebelahan dengan mbak-mbak cantik tapi nyakar (nggak pakai sepatu), rambutnya berantakan dan matanya sembab seperti habis menangis. Aku memberanikan diri bertanya:
“Mau pergi kemana mbak?”, tanyaku.
“Mbak mau pulang nemuin Bapak dek, minta uang saku. Mbak nggak berani pulang ke rumah Ibu, apalagi Ibu galak dan cerewet”, jawabnya.
“Loh kog rumah Ibu dan Bapak mbak berbeda, apa mbak dari keluarga broken home, maaf mbak sebelumnya?”, tanyaku.
“Iya dek, Bapak dan Ibuku sudah cerai. Aku kerja di koperasi. Tapi hari ini nasibku buruk, pas aku bawa uang 5 juta dari koperasi, aku dihipnotis pemuda berpakaian rapi. Dia menepukku, lalu aku tanpa sadar menyerahkan kalung emasku, anting, dan uang 5 juta dari koperasi. Ketika aku tersadar dia sudah nggak ada, tapi aku masih ingat plat motornya. Aku udah lapor polisi tapi dia belum ketemu. Aku bingung ini mau ke rumah Bapak minta buat ngganti’in uang koperasi yang hilang. Dek bisa bantu mbak?” tuturnya.
“Iya mbak, apa yang bisa saya bantu?” jawabku.
“Pinjamin mbak uang 50 ribu buat pulang nemuin Bapak, ntar kalau ketemu mbak ganti,” katanya dengan Mata berkaca-kaca.
Kulihat uang di dompetku, cuman 50 ribu. Kalau tak kasih semua aku tidak bisa nyampai rumah di Blora karena biaya angkot dan bus waktu itu 30 ribu (2000 biaya angkot dari rusunawa ke ngesrep, 8000 dari ngesrep ke penggaron, 10.000 dari penggaron ke purwodadi, 10.000 dari purwodadi ke blora). Kudekati mbaknya,
“Mbak kalau nggak usah pinjam, aku kasih saja gimana tapi 20.000. Uang saya cuman 50.000 yang 30.000 buat ongkos pulkam, yang 20.000 buat mbak, mau ndak mbak?”, tanyaku.
“Iya dek, makasih ya”.
“sama-sama mbak”.
Alhamdulillah setelah nyampai Blora, aku mendapat tawaran ngisi motivasi di SMA dan diberi uang dalam amplop, ketika kubuka 75.000. Alhamdulillah, rizki dari Allah digunakan di jalan Allah in syaallah berkah.
  1. Ketika semester 3, aku merasakan susahnya dihipnotis seperti yang mbak itu ceritakan waktu ketemu di bus semester 2. Aku bawa uang 900 ribu, dan punggung ditepuk diminta ngambil uang di ATM, yups 800 ribu uang gaji kerja yang di ATM ludes, sedih…iya sedih. Pelampiasan, nyendiri di masjid buat nenangin diri. Yang 100 ribu aku kasih yatim, jadi di dompet udah kosong. Pusing…jelas pasti pusing, tapi aku yakin mungkin belum rizkiku dan mimta diberi Allah rizki yang lain. Yups aku kerja lagi dan ikut event lomba. Alhamdulillah mendapatkan rizki yang lain.
5.      Mimpi yang ke lima adalah mimpi baru, bukan mimpi sejak lama yaitu baru-baru ini setelah pulang dari RS. Sebelum mimpi ini terwujud, aku harus sukses berkarir (sukses mendapatkan pekerjaan dengan fee gedhe dan sukses nyiptakan lapangan pekerjaan, jadi aku harus ekstra struggle…Aamiin Ya Allah. Aku yakin denganmu ya Allah, I AM POSSIBLE WITH ALLAH. Aku bermimpi dan bismillah may it comes TRUE, aku akan membatu biaya RS bagi pasien kritis BPJS yang tak mampu membayar biaya RS ketika aku kaya nanti.


BISMILLAH…5 mimpiku yang terakhir menjadi NYATA BIIDZNILLAH. I believe it, I am sure about it, and I’ll do hard efford for it. Aku akan mengabdikan hidupku untuk orang-orang yang aku cinta (keluarga, kerabat, yatim piyatu, dhuafa, fakir miskin). Masalah jodoh urusan belakang, aku nggak terburu-buru nikah muda. Masalah jodoh biar Allah yang ngatur. Yang aku butuhkan partner hidup yang nyupport 5 mimpi besarku, nggak cerewet (nggak suka ngomel, nggak suka marah, nggak suka main kekerasan fisik, nggak nylekit) dan aku NYAMAN dengannya. Partner hidup adalah mereka yang mau berjuang dan bersusah payah denganmu, ketika bersamanya kamu nyaman, dia selalu menyupport dan memotivasimu, katanya selalu dijaga agar tak menyakitimu. Buat orang yang berjasa buat hidupku, jazakumullah khoir ahsanal jaza’, buat yang nyakitin aku dengan pura-pura baik in front of public…thanks kejahatanmu membuat aku semakin semangat berjuang untuk sukses memperjuangkan keluarga, kerabat, yatim piyatu, dhuafa, fakir miskin.
I DON’T CARE TO THEM WHO MOCK ME
I DON’T CARE TO THEM WHO HURT ME TOO MUCH
I’LL LEAVE YOU AND FORGET YOU
I’LL DELETE YOUR NAME FROM MY LIFE 
I DON’T TAKE AVANGE FOR YOU
AND I FORGIVE YOU WITH A REQUAREMENT
DON’T MEET ME ALONG MY LIFE
I ENJOY MY LIFE WITHOUT YOUR PRESENT
I JUST STRUGGLE FOR…
MY FAMILY, ORPHANT (YATIM PIYATU), DHUAFA AND FAKIR MISKIN
IN SYAALLAH I’LL HELP WHOEVER WHO NEED HELP AS I CAN
WITH A NOTE THEY NEVER HURT ME
I LIFE FOR PRAYING (IBADAH)
I LOVE WHOEVER WHO LOVE ME
BISMILLAH
I AM POSSIBLE WITH ALLAH
I BELIEVE, I AM SURE, I DO IT
YA WAHAB, YA RAHMAN…
GIVE MY DREAMS COME TRUE…
AAMIIN…AAMIIN…AAMIIN
      



Tidak ada komentar :