HALIMAH BINTI MASDARI

Rabu, 17 Maret 2021

SAYYIDAH ROIHANAH RA, UMMUL MUKMININ YANG MULIA

SAYYIDAH ROIHANAH RA, UMMUL MUKMININ YANG MULIA 

Oleh: Dewi Nur Halimah

*****


Diantara salah satu istri rosulullah saw adalah sayyidah Roihanah binti Yazid bin Amru bin Khanaqah. berasal dari Bani Nadhir. Sebagian pendapat mengatakan ia berasal dari Bani Quraizah.

Beberapa keutamaan beliau diantaranya adalah:

1. NASAB SAYYIDAH ROIHANAH RA

Beliau adalah Raihanah binti Zaid bin Amr bin Khunafah radhiallahu ‘anha. Ada pula yang mengatakan nasabnya adalah Raihanah binti Zaid bin Amr bin Khunafah bin Syam’un bin Zaid dari Bani Nadhir (al-Maqrizi: Imta’ al-Asma’ Cet. Dar al-Kitab al-‘Ilmiyah Beirut 6/131). Ada juga yang menyebutnya berasal dari Bani Quraizhah (Mahdi Rizqullah: Terj. Sirah Nabawiyah. Cet. Perisai Alquran Hal: 844). Dan pendapat yang paling banyak, menyatakan bahwa ia berasal dari Bani Quraizhah.

2. CANTIK JELITA 

Sayyidah Roihanah ra adalah sosok perempuan yang sangat cantik. Suaminya yang bernama Hakam sangat mencintai dan menghormatinya. Namun sang suami tak berumur panjang. Sepeninggal suaminya, Sayyidah Raihanah ra berjanji tidak akan menikah lagi.

Namun, dalam Perang Bani Quraizah, Sayyidah Raihanah ra menjadi tawanan Rasulullah saw. Suatu hari, Rasulullah saw meminang Sayyidah Raihanah ra dan menawarkan padanya untuk masuk memeluk agama Islam. Namun, beliau menolak dan memilih tetap beragama  Yahudi.

Rasulullah saw memanggil Ibnu Sa'yah dan menceritakan perihal penolakan Sayyidah Raihanah ra. Ibnu Sa'yah bertekad membantu Rasulullah saw mengajak Sayyidah Raihanah ra kepada ajaran Islam. Ibnu Sa'yah pun menjelaskan tentang Islam kepada Sayyidah Raihanah ra hingga ia setuju masuk Islam. Ibnu Sa'yah kembali ke tempat Rasulullah SAW berada dan mengabarkan perihal Sayyidah Roihanah ra yang akhirnya mau memeluk agama Islam. Sayyidah Roihanah ra pun dipinang Rosulullah saw dan menikah dengan Rosulullah saw.

3. WANITA YANG MULIA DAN PEMALU

Rasulullah saw memerdekakan Sayyidah Roihanah ra dan menikahinya dengan mahar dua belas dinar dan dua puluh dirham. Sayyidah Roihanah ra diberi mahar seperti istri-istri Rasulullah saw yang lainnya. Rasulullah saw menghabiskan malam pengantin bersama Sayyidah Roihanah ra di rumah Ummul Mundzir. Beliau diberi bagian hari seperti istri-istri yang lain. Rosulullah saw menyuruh Sayyidah Roihanah ra untuk memakai hijab.

Sayyidah Roihanah ra adalah wanita yang mulia. Beliau adalah seorang pembantu perempuan Rasulullah saw yang dimerdekakan dan kemudian dinikahi oleh Rasulullah saw. Beliau selalu memakai hijab di keluarganya.  Tidak ada seorang pun yang melihat wajah Sayyidah Roihanah ra, kecuali Rasulullah SAW.

4. ISTRI YANG DICINTAI DAN SETIA

Rasulullah saw sangat mencintai Sayyidah Raihanah ra. Beliau selalu memenuhi segala permintaannya. Sampai-sampai, seandainya pun ketika Sayyidah Raihanah ra  meminta Rasulullah saw untuk memerdekakan Bani Quraizah, pasti Rasulllah saw akan melakukannya.

Sayyidah Roihanah ra sangat mencintai rosulullah saw. Sayyidah Raihanah ra dikenal sangat pencemburu. Rasulullah saw pernah menalaknya dengan talak satu karena sifatnya yang pencemburu. Sayyidah Roihanah ra terus menerus menangis. Ketika Rasulullah saw masuk menemuinya, beliau masih terus menangis. Kemudian, Rasulullah saw pun merujuknya kembali.

5. WAFATNYA SAYYIDAH ROIHANAH RA

Sayyidah Raihanah ra telah dianugerahkan kenikmatan yang besar dengan beberapa tahun berada dalam naungan rumah Nabi Muhammad saw yang suci. Beliau mengalami hidup bersama Rasulullah saw. Mendapatkan pemuliaan dan kedudukan mulia di dunia serta tarbiyah ruhiyah. Bersama Nabi Muhammad saw, ia merasa nyaman dengan petunjuk dan hidayah. Namun, kehidupannya di rumah nabawi tidak begitu lama. Ia wafat di masa kehidupan Nabi.

Saat kepulangan dari haji wada’ tahun 10 H, Sayyidah Raihanah ra wafat. Rasulullah saw memakamkannya di Pemakaman Baqi’ (Ahmad Khalil Jum’ah: Nisa Ahlul Bait, Hal: 454).

SUMBER: 

Al-Maqrizi: Imta’ al-Asma’ Cet. Dar al-Kitab al-‘Ilmiyah Beirut 6/131. 

Buku 150 Perempuan Shalihah karya Abu Malik Muhammad bin Hamid.

Mahdi Rizqullah: Terj. Sirah Nabawiyah. Cet. Perisai Alquran Hal: 844

Nisa Ahlul Bait, Hal: 454

Sabtu, 06 Maret 2021

KEISTIMEWAAN SAYYIDAH SUMAIYAH BINTI KHABBATH, WANITA PERTAMA YANG MATI SYAHID DALAM ISLAM

KEISTIMEWAAN SAYYIDAH SUMAIYAH BINTI KHABBATH, WANITA PERTAMA YANG MATI SYAHID DALAM ISLAM

*****

Oleh: Dewi Nur Halimah 

Gambar 1. Sumaiyah (Sumber gambar: www.google.com) 


Sayyidah Sumaiyah binti Khabbath adalah sosok yang namanya tersohor dalam sejarah islam. Bagaimana tidak, ia adalah wanita pertama yang mati syahid untuk memperjuangkan Islam. Ia tersohor bukan karena kecantikannya, bukan pula karena hartanya, tetapi ia abadi karena iman dan takwanya yang kuat, teguh pendiriannya membela Islam, ketaatan beribadah dan kesabarannya yang luar biasa.


ADAPUN KEISTIMEWAAN SAYYIDAH SUMAIYAH BINTI KHABBATH DIANTARANYA:


1. BERSUAMIKAN LELAKI MUKMIN DAN MEMILIKI MAJIKAN YANG BAIK

Sayyidah Sumaiyah adalah istri dari Sayyidina Yasir, pemuda dari Yaman. Kisah pertemuan Sayyidah Sumaiyah dan Sayyidina Yasir bermula ketika Sayyidina Yasir bersama kedua Saudaranya (Sayyidina Harits dan Sayyidina Malik) datang ke Makah untuk mencari saudaranya yang hilang sekian tahun lamanya.

Namun Sayyidina Yasir, Sayyidina Harits dan Sayyidina Malik tidak menemukan saudaranya yang hilang. Sayyidina Harits dan Sayyidina Malik memutuskan kembali ke Yaman. Sementara Sayyidina Yasir memutuskan untuk menetap di Makah.

Tradisi Arab yang berlaku pada saat itu, jika ada orang asing yang masuk dan menetap di suatu negeri, ia harus beraliansi   dengan salah satu seorang pemuka setempat. Hal ini bertujuan agar ia mendapat perlindungan dari perlakuan semena mena siapapun. Selain itu, untuk dapat menjalani kehidupan dengan tenang, tentram dan aman di kawasan tersebut.

Sayyidina Yasir pun memilih beraliansi dengan Abu Hudzaifah bin Mughirah Al Makhzumi. Abu Hudzaifah sangat mencintai Sayyidina Yasir karena akhlak Sayyidina Yasir yang mulia, jujur, lembut, dan baik. Sebagai bentuk kecintaan dan kedekatan pada Sayyidina Yasir, Abu Hudzaifah memberikan hadiah seorang budak wanita yang bernama Summayah binti Khabbat untuk dinikahkan dengan Sayyidina Yasir. Sayyidina Yasir pun menerima hadiah dari Abu Hudzaifah dengan senang hati. 

Sayyidah Sumaiyah binti Khabbath adalah budak wanita milik Abu Hudzaifah bin Mughirah Al Makhzumi. Sayyidah Summayah menghabiskan waktunya untuk mengabdi dan membantu Tuannya. Abu Hudzaifah pun memerdekakan Sayyidah Sumayah dan Sayyidina Yasir dari perbudakan dan menikahkan mereka sebagai pasangan suami istri.

Pernikahan antara Sayyidina Yasir dan Sayyidah Sumayyah dikaruniai seorang anak yang menjadi pemuda mukmin, bernama Ammar bin Yasir. Keluarga mulia yang penuh berkah dengan iman dan takwa yang kuat. Keluarga yang mencintai kehidupan akherat melebihi dunia dan seisinya. Rela berkorban jiwa raga demi Islam, Allah dan rosulNya.


2. AMMAR BIN YASIR, PUTRA PEMBAWA MENTARI ISLAM DALAM KELUARGA

Sayyidina Ammar bin Yasir (Putra Sayyidah Sumaiyah) pergi ke Darul Arqam untuk bertemu dengan Nabi Muhammad saw yang menyerukan Islam. Sejak pertemuan itu, Sayyidina Ammar memutuskan memeluk islam, bersyahadat (syahadat tauhid dan syahadat rosul) yang bersaksi bahwa tak ada Tuhan kecuali Allah swt dan mengakui Nabi Muhammad saw sebagai utusan Allah swt. Setelah memeluk Islam, Sayyidina Ammar menemukan cahaya iman dan tauhid, menyelamatkan dirinya dari kegelapan jahiliyah, serta mengalihkan kesengsaraan menuju kebahagiaan dunia akherat yang hakiki.

Begitu pulang dari Darul Arqam, Sayyidina Ammar pun pulang ke rumah dan mengajak kedua orangtuanya memeluk agama Islam. Sayyidina Ammar menawarkan agama Islam sekaligus membacakan ayat Qur’an di hadapan kedua orangtuanya (Sayyidina Yasir dan Sayyidah Sumaiyah). Saat itu juga, keduanya tersentuh hatinya dan menyatakan diri untuk memeluk Islam bersama Sayyidina Ammar, sang putra tercinta.

Diriwayatkan oleh Abdullah ra, ia menuturkan, "Orang pertama yang menampakkan Islam ada 7, Rosulullah saw, Abu Bakar, Ammar, Sumaiyah, Shuhaib, Bilal, dan Miqdad. Rosulullah saw dilindungi Allah swt melalui paman beliau, Abu Thalib. Abu Bakar dilindungi Allah swt melalui kaumnya. Namun yang lain mendapat siksaan dari kaum musyrikin. Mereka disiksa dengan menggunakan baju besi dan dijemur dibawah terik matahari. Semuanya menuruti kemauan kaum musyrikin kecuali Bilal seorang diri. Menurut Bilal, tidak mengapa tubuhnya disiksa, selama itu karena Allah. Mereka mencekal Bilal dan mereka serahkan kepada anak-anak yang mengelilinginya di jalanan Mekah, namun Bilal tetap mengucapkan 'ahad, ahad'." [1]

Saat keluarga Sayyidina Yasir menghadapi penyiksaan dari kaum musyrikin, tanpa diduga Rosulullah saw melintas dan hanya bisa berkata pada mereka:

"Bergembiralah wahai keluarga Ammar, karena janji kalian (untuk saling bertemu) adalah di surga. [2]


3. SAYYIDAH SUMAIYAH, WANITA PERTAMA YANG TERANG-TERANGAN MEMPERLIHATKAN ISLAM

Sayyidah Sumaiyah adalah wanita pertama yang memeluk Islam dan memperlihatkan keislamannya secara terang-terangan di hadapan kaum musyrikin. Ia berada dibaris terdepan para wanita mukminah, sosok yang jujur, amanah, dan mulia. Ia pun meraih senioritas dan kabar gembira dari rosulullah saw berupa surga. 

"Sumaiyah ra adalah wanita pertama yang memperlihatkan keislaman dan menikmati siksa di jalan Allah swt." [3]

Ibnu Abdulbarr memuji Sayyudah Sumaiyah, menyebut kesabaran dan keteguhannya. Ia menuturkan, "Sumaiyah termasuk mereka yang disiksa karena Allah swt, bersabar menghadapi gangguan karena Allah swt, dan ia termasuk salah satu wanita yang berbaiat, baik, dan mulia." [4] 

Keislaman keluarga Sayyidina Yasir dan Sayyidah Sumaiyah pun terdengar oleh kalangan kaum musyrikin. Kaum musyrikin marah besar pada keluarga Sayyidina Yasir dan menyiksanya dengan sangat keras. 

Mereka menyiksa Sayyidina Yasir, Sayyidah Sumaiyah, dan Sayyidina Ammar dengan keji, mereka disiksa dengan disuruh memakai pakaian besi, tanpa diberi makan dan minum lalu dijemur dibawah terik matahari. Bukan hanya itu, mereka juga menyiksa dengan berbagai bentuk penyiksaan, pemukulan, dan lainnya agar keluarga Sayyidina Yasir meninggalkan Islam dan Allah swt. Penyiksaan berkelanjutan hingga hari-hari berikutnya. 

Kendati diancam, disiksa dengan keci, dan dihina, namun itu semua tak menyurutkan iman keluarga Sayyidina Yasir. Mereka rela apapun demi Allah swt dan Islam. Siksaan dunia tak ada bandingannya dengan nikmat akherat yang selamanya daripada bahagia di dunia dengan kafir, tanpa siksaan dunia tapi di neraka selamanya di akherat. Meskipun melalui jalan yang begitu sulit, berat dan panjang, namun akna berujung pada kebahagiaan yang abadi. Mereka yang beriman, bertakwa, berteguh prinsip membela Islam dan Allah swt walau dalam penyiksaan akan memetik buah iman di dunia dan di akherat kelak. 


4. SAYYIDAH SUMAIYAH, WANITA PERTAMA YANG MATI SYAHID

Pada zaman jahiliyah, ketika ada yang memeluk Islam apalagi memperlihatkan keislamannya secara terang-terangan, maka akan dimusuhi kaum musyrikin. Abu Jahal akan menegurnya dan mencelanya. Jika si mukmin tetap berteguh memeluk Islam dan tidak mau meninggalkan Islam, maka akan disiksanya dengan sangat keji. 

Jika si mukmin pemeluk islam adalah seorang pedagang. Maka kaum musyrikin akan membuat perdagangannya merugi, bangkrut, hingga harta bendanya hancur. Namun jika si mukmin pemeluk Islam adalah si fakir miskin, maka akan disiksanya dengan keji tak berperi kemanusiaan agar si mukmin murtad dan meninggalkan Islam. 

Sayyidah Sumaiyah ra, terus menanggung siksa dan bersabar menghadapi gangguan Abu Jahal dengan kesabaran layaknya ksatria. Ia tidak meninggalkan Islam, tekadnya dan imannya tidak melemah. Iman yang mengangkatnya ke tingkatan wanita wanita abadi, bahkan menempati urutan-urutan teratas dalam daftar wanita-wanita penyabar. [5]

Sayyidah Sumaiyah ra adalah wanita pertama yang mati syahid dalam Islam. Demi berpegang teguh pada Islam, ia disiksa dengan keji oleh Abu Jahal dan kaum musyrikin. Ia dijemur dengan pakaian besi di bawah terik matahari, dipukul, ditampar, bahkan ditikam kemaluannya hingga tewas oleh Abu Jahal. Bagi Sayyidah Sumaiyah ra, mati karena disiksa sebab membela Islam dan Allah swt lebih ia cintai daripada lepas dari siksaan dunia tetapi meninggalkan Islam dan Allah. Masya Allah begitu besar cintanya pada Islam dan Allah swt. 

Mujahid ra berkata, "Wanita pertama yang mati syahid dalam Islam adalah Ibu Ammar, Sumaiyah binti Khabbath. Abu Jahal menikam tepat di kemaluannya dengan tombak." [6]

Para muslimah sudah seyogyanya meneladani Sayyidah Sumaiyah ra dengan mencontoh sikap mulianya yang jujur, amanah, menepati janji, berpegang prinsip dan berpegang teguh pada Islam, rela berkorban dan kesabaran yang luar biasa tatkala diuji. Semoga Allah swt senantiasa memuliakan Sayyidah Sumaiyah ra dan menempatkannya di surga firdaus bersama kekasih Allah lainnya. Kisah sejarah keteguhan iman Sayyidah Sumaiyah telah tercatat dalam sejarah Islam bahwa ia adalah wanita mukminah tauladan sepanjang zaman. 


SUMBER PUSTAKA:

[1]. HR Abu Nu'aim dalam Al Hulyah (I/149), Hakim (III/284).

[2]. Riwayat Ibnu Sa'ad dalam Ath Thabaqat (III/188), Hakim (III/383).

[3]. Sayyidah Khodijah ra adalah wanita pertama yang memeluk Islam, sementara Sayyidah Sumaiyah ra adalah wanita pertama yang terang-terangan memperlihatkan keislamannya.

[4]. Al Isti'ab (IV/324).

[5]. Nisa Mubasysyarat bil jannah, hal: 134.

[6]. Al Bidayah wan Nihayah (III/59)

Senin, 08 Februari 2021

POTRET PENDIDIKAN DI ERA PANDEMI DAN ANCAMAN LOST GENERATION

POTRET PENDIDIKAN DI ERA PANDEMI DAN ANCAMAN LOST GENERATION

*****

Oleh: Dewi Nur Halimah

Gambar 1. Belajar Daring (Sumber gambar: www.radarbengkuluonline.com)


Pendidikan adalah garda terdepan kemajuan bangsa Indonesia. Untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing perlu ditunjang sistem pendidikan yang mumpuni. Namun apa akibatnya bila pendidikan yang idealnya ditempuh dengan tatap muka, lantas diganti dengan sistem daring secara online?


Adanya pandemi Covid-19 ini menjadikan pemerintah melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang berdampak pada sektor pendidikan, sudah sekitar 1 tahun sekolah dilakukan secara online class, tanpa tatap muka dari TK, SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Apakah jaminan anak-anak yang tidak sekolah lantas tidak berkerumun dalam mainan, tidak jalan-jalan, terhindar dari keramaian kerumunan?. Jawabannya adalah TIDAK. Banyak anak yang seharusnya sekolah daring digunakan belajar di rumah, justru waktunya dihabiskan untuk bermain hingga lupa waktu dan tidak belajar. Hari-hari didominasi dengan permainan dan nihil pengetahuan pelajaran sekolah.


Jika mau menelisik lebih dalam bila sekolah diliburkan. Anak anak kehilangan ilmu pengetahuan dan ancamannya adalah menjadi generasi yang bodoh (lost generation) yang buta huruf hingga gagal calistung kecuali bagi orangtua yang peduli terhadap belajar anaknya dengan menemani anak belajar. Itu pun susah, sebab belajar daring mayoritas tanpa penjelasan guru. Guru mengirim materi tanpa penjelasan, langsung diberi PR. Ya kalau orangtuanya bisa menjelaskan. Kalau tidak, maka pusing kuadrat (anak dan orangtua) pun menjalar. Perlu diketahui, tidak semua guru terutama guru-guru sepuh itu ahli dalam teknologi smartphone. Bisa smartphone  untuk menulis pesan dan telfon saja alhamdulillah, meskipun sebagian ada pula yang mengikuti kemajuan zaman dan mahir dalam berteknologi namun itu hanyalah minoritas. Bila gaptek, lantas disuruh membuat video pembelajaran, membuat google class meeting justru akan menjadi dilema (permasalahan) baru bagi guru-guru sepuh ataupun guru yang terkendala belum memiliki smartphone. Sehingga sistem belajar daring dari rumah tidaklah efektif sebagai solusi pendidikan di masa pandemi. 


Jika pendidikan dilakukan secara online dalam jangka panjang atau bahkan berkelanjutan bila pandemi tetap berlanjut selama bertahun-tahun ke depan, dikhawatirkan bukan mencetak generasi yang cerdas dan bermutu melainkan generasi yang low knowledge serta kebodohan merajalela. Terbukti bahwa sekolah online bukan membuat siswa makin cerdas, justru membuat siswa makin bodoh. Bagaimana tidak, misalpun guru memberi penjelasan lewat video atau voice record, belum tentu siswa hadir semua mendengarkan dan memperhatikan. Tak jarang guru menjelaskan online, malah ditinggal tidur atau main sama siswa. Berbeda jika belajar langsung di kelas, ada siswa yang gaduh tidak memperhatikan saat dijelaskan atau sibuk main sendiri atau bahkan ngobrol sendiri, guru dapat mengontrol dengan menegurnya agar tidak melakukan hal tersebut. 


Hal yang miris berdasarkan pengamatan sosial penulis melalui wawancara dengan warga. Bahkan ada sekolah SD dimana dalam satu minggu tidak ada pelajaran sama sekali, guru tidak menjelaskan materi, tidak diberi PR. Apa yang dilakukan anak sebagai dampak tidak ada penjelasan guru, tidak ada PR, dan tidak ada home visiting oleh guru untuk belajar kelompok?. Akhirnya waktu anak dihabiskan dengan bermain yang notabenya juga berkerumun dan guru mendapatkan gaji buta. Tanpa mengajar, tanpa memberikan penjelasan lewat pdf/word/video, tanpa memberi PR dan home visiting ke rumah siswa untuk mengajar kelompok pun hanya 2 minggu sekali atau mentok 3 kali sebulan, itu pun tidak ada 3 jam/ tatap muka. Bahkan ironisnya lagi, belajar daring itu yang belajar bukan anak melainkan orangtua. Orangtua mengerjakan PR anak, sedangkan anak sibuk bermain. Alhasil jadilah lost generation yang kehilangan pengetahuan dimana kebodohan membabi buta (merajalela). 


Virus corona atau dikenal dengan Covid - 19 memang ditularkan dengan kontak fisik terlebih melalui bersin dan batuk. Itulah mengapa dianjurkan untuk tidak berjabat tangan, berpelukan, rajin cuci tangan dan memakai masker. Nah solusi terbaik untuk pendidikan di era pandemi adalah dengan pendidikan tatap muka bershif menjadi 2 shift (Shif nomor absen ganjil masuk setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat. Sementara shif nomor absen genap masuk setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu) atau 3 shift (kelompok shift 1 masuk pada hari Senin dan Kamis, kelompok shift 2 masuk pada hari Selasa dan Jumat, dan kelompok shift 3 masuk pada hari Rabu dan Sabtu) dan setiap siswa serta guru wajib mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker atau face shield, menggunakan hand sanitizer, mencuci tangan, dan larangan kontak fisik (berjabat tangan, berpelukan, bersentuhan) serta berkerumun. Tetap masuk sekolah namun ada jaga jarak.


Sebuah analogi menyatakan bahwa dalam berperang ya harus dihadapi, jika mundur maka akan gagal. Terkadang untuk menghadapi lawan diperlukan adanya keberanian lost rational (ngawurisasi) dengan memadukan logika. Dengan bersembunyi dari musuh tidak membuat kamu menjadi pemenang melainkan musuh akan semakin merajalela dalam menindas dan kita akan terus dihantui rasa ketakutan. Demikian juga menghadapi wabah COVID-19, semakin kamu dihantui rasa takut yang berlebihan, bukan malah sehat justru akan membuat imunmu lemah yang mengakibatkan mudah terinveksi virus. Buka mindset, selama kamu mematuhi protokol kesehatan dengan 5 M yang meliputi:

1. Memakai masker

2. Mencuci tangan

3. Menjaga jarak

4. Menghindari kerumunan

5. Mengurangi mobilisasi


Maka in syaAllah akan aman. Sekolah tidak apa apa, asal dilakukan 2 shift atau 3 shift (siswa tetap mendapatkan ilmu, guru tidak gaji buta, dan jaga jarak kerumunan tetap dapat dihindari dengan bershift) dan tetap jaga jarak serta mematuhi protokol kesehatan 5 M. Pendidikan tatap muka penting untuk mengurangi ancaman lost generation yang berdampak pada SDM Indonesia di masa yang akan datang. Yang perlu diketatin justru acara hajatan yang mengundang kerumunan tanpa jaga jarak seperti acara pesta pernikahan yang megah, acara pesta khitanan, acara hiburan (dangdutan, tayuban, dll) yang mengundang kerumunan tanpa jaga jarak yang sulit diantisipasi. Justru inilah yang perlu diperketat. Bukan acara kerumunan masih dibiarkan, sementara pendidikan kurang diperhatikan solusinya yang efektif.


Hal yang seharusnya dilakukan terkait pendidikan dan SDM Indonesia:


1. Sekolah tetap masuk dengan sistem 2 shift atau 3 shift serta protokol kesehatan yang ketat (sanksi bagi pelanggaran protokol kesehatan). Jika Pemilu saja tetap bisa dilaksanakan, padahal urgensinya lebih penting pendidikan sebab pendidikan adalah investasi SDM Indonesia di masa depan. Seharusnya dengan  protokol kesehatan yang ketat, pendidikan tatap muka harusnya juga dapat dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. 


2. Masyarakat tetap dapat kegiatan atau kerja dengan WAJIB melakukan protokol kesehatan disertai SANKSI tegas bagi pelanggar protokol kesehatan. Dengan masyarakat tetap diizinakan berkegiatan/bekerja dengan WAJIB melakukan protokol kesehatan, anggaran COVID untuk bansos dan penanganan COVID dapat dikurangi sehingga dapat meminimalisir nominal hutang luar negeri yang menjadi beban Indonesia. Dan anggaran itu bisa dialihfungsikan untuk membantu korban bencana alam, pembangunan infrastruktur dan pembangunan perekonomian Indonesia.


3. Berikan sanksi tegas pada setiap yang mengadakan acara yang mengundang kerumunan seperti pesta pernikahan,  pesta khitanan, hiburan, dll yang mengundang kerumunan masa (keramaian banyak orang sehingga jaga jarak atau kontak fisik tidak dapat dihindari). Dan bagi pejabat, public figure, atau influencer yang melanggar aturan tersebut harus dikenai sanksi COPOT JABATAN/ PECAT DARI PEKERJAAN agar jera serta bagi masyarakat awam yang melakukan pelanggaran tersebut diberikan DENDA yang CUKUP BESAR sehingga acara kerumunan dapat dihindari. Pesta boleh dilakukan kalau tidak pandemi. Demi keselamatan bersama, menghindari kerumunan, segala yang mengundang kerumunan ditiadakan. 

 

4. Hilangkan berita COVID-19 dari media yang menakut-nakuti masyarakat sehingga membuat panik dan imun mereka turun. Show up beritau keberhasilan pihak medis menangani corona, kesembuahan menghadapi corona, dan berita positif-positif yang membuat imun bagus.

Jumat, 05 Februari 2021

KHABIB NURMAGOMEDOV, SANG DUTA ISLAM DARI ATLET PEGULAT INTERNASIONAL

KHABIB NURMAGOMEDOV, SANG DUTA ISLAM DARI ATLET PEGULAT INTERNASIONAL

*****

Oleh: Dewi Nur Halimah, S. Si

Gambar 1. Khabib Nurmagomedov dalam UFC (source of picture: www.google.com).

Khabib Nurmagomedov, siapa yang tak kenal sosok pegulat kondang asal Rusia ini. Pria kelahiran 20 September 1988 di desa Sildi Distrik Tsumadinsky, Dagestan, Rusia ini berhasil mempertahankan gelar juara dunia UFC kelas ringan dan menjaga rekor tidak terkalahkannya dalam 27 pertarungan. Sebab itu, nama Khabib Nurmagomedov semakin melambung di kalangan pecinta olahraga Mixed Martial Art (MMA). Pria asal Rusia itu berhasil mengukir rekor fantastis (27-0) usai mengalahkan megabintang UFC, Conor McGregor, di Las Vegas, Amerika Serikat pada Minggu, 8 Oktober 2018.


Khabib adalah sosok yang gigih dan pantang menyerah. Keberhasilannya tidak lepas dari keuletannya dalam berlatih. Sejak kecil, Khabib telah berlatih gulat. Kebetulan ayahnya merupakan pelatih dan mantan atlet gulat juga. Mantan tentara Rusia itu menggunakan lantai-lantai rumahnya sebagi lokasi latihan. Tidak untuk melatih Khabib, tetapi bagi anak-anak di daerah tersebut. 


Sang ayah, awalnya tidak berpikiran menempa Khabib sebagai atlet profesional. Sebab berlatih gulat pada masa itu justru lebih ditujukan untuk menjauhkan anak-anak dari kegiatan terorisme. Selain itu, mereka juga ingin membentuk bibit atlet gulat bagi Rusia. Khabib ternyata sangat berbakat dan menyukai olahraga gulat. Dia bahkan mengembangkan kemampuan beladirinya dengan berlatih Judo dan Sambo. Bahkan pada usia yang sangat muda, dia sudah berani bertolak ke Kiev, Ukraina, berlatih Combat Dobro.


Debut Khabib di panggung MMA berlangsung pada tahun 2008. Sebagai pendatang baru, dia berhasil mencuri perhatian usai merebut empat kemenangan beruntun dalam sebulan. Akhirnya kemenangan demi kemenangan  mengantar Khabib ke panggung yang lebih megah, yakni arena UFC (Ultimate Fighting Championship). Pada akhir tahun 2011, Khabib akhirnya menandatangani kontrak enam laga kelas ringan.


Satu per satu lawan yang mengadang berhasil ditaklukannya. Dimulai dari Kamal Shalorus (Januari 2012), lalu menyusul  Gleison Tibau (7 Juli 2012), Thiago Alvares (Januari 2013), dan Abel Trujillo (25 Mei 213). Selanjutnya Khabib kembali menang atas Pat Healy (21 September 2013) sebelum kemudian mengalahkan  Rafael dos Anjos (19 April 2014).


Cedera lutut sempat membatalkan sejumlah duel Khabib dengan lawannya. Namun dia akhirnya keluar sebagai juara dunia UFC kelas ringan usai mengalahkan Al Iaquinta bulan April 2018. Menghadapi McGregor merupakan duel mempertahankan gelar pertama yang dilalui Khabib.  Khabib kembali membuktikan kehebatannya dan memaksa McGregor menyerah pada ronde ke-4.


Khabib menjadi petarung Muslim pertama yang berhasil menjadi juara dunia UFC. Selain berjiwa atletis, Pria berpostur 178 cm tersebut juga sosok yang cerdas. Hal ini terbukti dari menguasai beberapa bahasa, termasuk Degestani, Rusia, Inggris, Turki, dan Arab. 

Gambar 2. Khabib Nurmagomedov Juara dalam UFC
(source of picture: www.google.com). 


Kemenangan demi kemenangan Khabib dalam dunia pergulatan internasional ini juga membawa citra Islam semakin di kenal. Perlahan islamiphobia semakin berkurang. Sikap ketegasan Khabib menyatakan bahwa dia adalah pemeluk Islam dan tidak dibabtis serta berani menolak dengan tegas  untuk melakukan selebrasi tanda salib saat memenangkan pertandingan, jutru membuat citra Khabib sebagai pemeluk Islam yang tegas dan urusan syari'at tidak dapat dicampuradukkan sebab melakukan selebrasi dengan salib sama halnya menyekutukan Allah bagi pemeluk Islam. Kegagahan dalam bergulat dan ketegasan dalam berteguh prinsip membawa nama Khabib semakin bersinar di kalangan muslim dunia. Banyak yang mengidolakan Khabib terutama pecinta gulat tanah air. Terlebih sikap Khabib yang selalu mengawali pertandingan dengan berdoa dan melakukan sujud syukur tatkala menang ini mampu melelehkan hati penggemarnya. 

Gambar 3. Khabib Nurmagomedov Sujud Syukur ketika Menang (source of picture: www.google.com). 


Ya, dakwah bisa dilakukan dengan profesi. Khabib telah membuktikan pada dunia bahwa ia adalah duta Islam yang luar biasa lewat profesinya sebagai atlet pegulat. Daya tarik Khabib terhadap Muslim sangat dapat memberi dampak positif terhadap perjuangan melawan radikalisasi. Popularitas Khabib juga menjadi wadah untuk melawan suara-suara yang menyebut MMA terlarang untuk Muslim. 


Kecintaan Khabib terhadap Islam sangat patut diteladani. Ia bahkan tak terima bila Islam dihina. Sikap ini lah yang membuatnya tidak mampu menahan emosi menghadapi provokasi kubu McGregor. Menurutnya, McGregor dan rekan-rekannya telah menghina agamanya, orang tua, dan negaranya sehingga membuatnya hilang kendali dan melancarkan serangan usai laga.


"Saya ingin mengubah olahraga ini. Saya tidak ingin orang-orang bisa bicara sembarangan tentang lawannya. Tentang ayah, agama. Anda tidak bisa mengomentari agama dan negara. Bagi saya ini sangat penting," papar Khabib secara terang-terangan dalam jumpa pers usai duel.

Gambar 4. Khabib Nurmagomedov Sujud Syukur ketika Menang (source of picture: www.google.com). 


Ya, Khabib telah membuktikan pada dunia bahwa pemuda muslim bisa masuk MMA. Bukan hanya itu, pemuda berdarah rusia itu pun dengan bangga menyebut dirinya bahwa ia pemeluk Islam sehingga ia merupakan duta islam bagi penggemarnya di seluruh dunia. Khabib juga tegas menolak radikalisasi dan propagranda ISIS yang menunjukkan pada dunia bahwa Islam itu damai dan rohmatal lil alamin. Ketegasan, keteguhan prinsip yang tak bisa ditawar terkait agama dan bangsa menjadi daya tarik pagi pecinta gulat untuk membicarakan Khabib sebagai idolanya yang tak jarang bisa pula menyentuh hati orang untuk tertarik belajar Islam hingga memeluk Islam. Ya, Islam adalah agama yang berlogika lagi memuliakan dimana hadir pertama kali untuk memperbaiki moral manusia di zaman Jahiliyah.

Selasa, 19 Januari 2021

KESENJANGAN SOSIAL, FENOMENA SELFIE FOYA FOYA VS TETANGGA KELAPARAN

KESENJANGAN SOSIAL, FENOMENA SELFIE FOYA FOYA VS TETANGGA KELAPARAN

*****

Oleh: Dewi Nur Halimah, S. Si

Gambar 1. Potret Si Miskin dan Si Kaya
(Sumber gambar: www.google.com). 


Berbincang soal si kaya dan si miskin, tentu banyak menimbulkan problema kehidupan. Ada ketimpangan sosial yang berdampak pada KESENJANGAN. Haruskah si kaya peduli si miskin, kan gaya pakai uang-uangnya sendiri bukan dari si miskin?. Ya, itu adalah pembelaan para si bakhil (si pailit) yang enggan untuk bersodaqoh.


Seiring berjalannya teknologi, orang-orang semakin haus akan pengakuan diri sampai lupa diri. Bagaimana tidak, sedikit-sedikit cekrak-cekrek. "Lagi makan di cafe", "lagi nunggu lama", "baju baru", "mobil baru", "rumah baru" bahkan semua isi rumah di video dan di share di sosial media untuk pengakuan diri tanpa rasa malu.


Kamu yang suka pamer shopping upload sosmed, kamu yang suka  upload barang mewah, kamu yang suka upload isi rumah dan segala kemewahan dunia. Iya kamu, memang semua itu adalah milikmu secara dzohir. Kamu beli pakai uang-uangmu sendiri, tapi perlu kamu ingat bahwa rizkimu itu dari Tuhan (Allah swt) yang Rohman (Pengasih pada semua makhluknya baik yang beriman atau tidak). Di dalam rizkimu ada hak fakir miskin, yatim piatu, dan dhuafa. Itulah mengapa Islam mewajibkan zakat mal. Karena Islam mengajarkan kepedulian sosial.


Gambar 2. Potret Makanan Si Kaya dan Si Miskin. (Sumber gambar: www.google.com). 


Sekalipun kamu haji dan umroh berkali-kali, bahkan puluhan kali, jika kamu tidak peduli tetangga kanan kirimu. Kamu bisa foya-foya pamer kekayaan, sementara tetanggamu (tetangga yatim piatu dan fakir miskin) ada yang kelaparan maka akan menjadi dosa sosial bagumu sebab telah hilang jiwa kepedulianmu. Cobalah imbang, jika pamermu soal harta, hedon, lifestyle besar maka sodaqohnya juga diperbesar. Tidak peduli sodaqohmu ikhlas atau pamer, setidaknya dampak sodaqohmu itu mengurangi BEBAN orang lain, meringankan orang lain bahkan menghilangkan rasa kelaparan. Masalah pamer atau tidak itu urusanmu sama Tuhanmu. Setidaknya dampaknya terasakan meringankan BEBAN orang lain. 


Pada hakekatnya sodaqoh ada 2 macam, boleh dilakukan secara terang-terangan dan secara sembunyi-sembunyi. Biar aman, pahala tidak hilang alangkah baiknya luruskan niat. Kalau kamu memilih sodaqoh terang-terangkan niatkan untuk membantu sesama lilahi ta'la dan menginspirasi yang melihat agar dermawan sehingga semakin banyak si dermawan yang peduli kaum lemah. Sebaliknya, jika kamu sedekah sembunyi-sembunyi niatkan sedekah lilahi ta'ala dan selamat dari fitnah riya'. 


Baik sodaqoh yang dilakukan secara terang-terangan, maupun sodaqoh yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi semuanya sama punya potensi riya'. Riya'nya sodaqoh sembunyi-sembunyi merasa dirinya paling baik, hanya Tuhan yang tahu. Riya'nya sodaqoh terang-terangan adalah pujian manusia yang menjadikan sombong dan ujub. Nah, seburuk-buruknya sodaqoh bahkan riya' sekalipun itu jauh LEBIH BAIK dibandingkan si kikir yang hobi foya-foya, shopping, hedon gaya sana sini, pelit berbagi, mementingkan kebahagiaan sendiri lalai kelaparan tetangga kanan kiri. Bagaimana tidak, sekalipun sodaqoh pamer, setidaknya tetap membantu  meringanka beban orang lain. Namun alangkah baiknya segala sesuatu lillah (karena Allah swt), bukan linnas (karena manusia) untuk mengharap pujian. Hakekatnya mau pujian mau hinaan tidak berarti di hadapan Tuhan, yakni sama saja. Pujian tak membuat derajatmu lebih tinggi di hadapan Tuhan. Sebab yang berhak dipuji sebenarnya adalah Dzat Yang Maha Segalanya. Demikian juga hinaan tak membuat dirimu hina di hadapan Tuhan. Jadi biasa saja, tak usah fokus pada pujian atau hinaan. Fokusnya peduli sesama sebagai wujud manusia yang memanusiakan manusia lainnya.


Gambar 3. Potret Kehidupan Si Miskin dan Si Kaya (Sumber gambar: www.google.com). 


Terkadang miris, bahkan hati ini menangis tatkala mengetahui potret kesenjangan sosial tanpa berhati nurani. Tetangga satu pamer mobil baru, rumah baru, baju baru, makanan mewah, sementara tetangga kanan kirinya si fakir miskin yang pemulung, dhuafa, dan yatim piatu makan dari leles-leles di sampah, dapat beras dari nyari hutangan sana sini, buat biaya sekolah anak kekurangan, bahkan tinggal di gubug reot hingga beratapkan atap jembatan. Nah yang seperti ini ada dosa sosial dimana kamu berpesta foya ria, sementara kelaparan, kekurangan tetangga engkau abaikan. Minimal kalau kamu tidak bisa sodaqoh atau memberi, mbok ya jangan dipameri. Benda-bendamu, barang-barangmu kamu simpan sendiri tak usah di show up (diperlihatkan) di sosial media dan dipamerin orang-orang, kasihan kan mereka sebab gegara kamu bisa membuat mereka ngiler. Tanggung jawab moralmu mana, memberi tidak, tetapi mameri iya. Life style sederhana saja, tidak usah ngoyo demi gaya hidup dan pujian kemewahan. Hidup paling enak itu penuh syukur, sederhana dan tidak neko-neko. Belilah barang seperlunya saja, tak perlu berlebihan sebab semua yang kamu pakai akan di hisab dan dimintai pertanggung jawaban semua di hadapan Tuhanmu.


Kurangi gaya hidup hedon, pamer kemewahan life style dan tingkatkan kepekaan sosial. Percayalah, kebaikan yang kamu lakukan akan kembali padamu dan tidak sedikit pun kamu dirugikan. Ketika kamu selalu berusaha membahagiakan orang yang kesusahan, suatu saat ketika kamu butuh bantuan in syaAllah akan Allah kirimkan orang untuk membantumu sehingga membahagiakanmu.


Berbagilah terhadap sesama, jika kamu tidak bisa berbagi harta maka berbagilah ilmu. Jika tidak memiliki ilmu yang cukup untuk sharing, tidak memiliki harta untuk berbagi, ringan tanganlah membantu sesama dengan tenaga. Ada banyak cara untuk berbagi kebermanfaatan, bisa dengan ilmu, harta, maupun tenaga. Dan kurangi kemewahan life style untuk pengakuan diri. Tanpa pujian kamu tetap hidup kog. Tingkatkan kepedulian sosial sesuai kemampuanmu, semoga keberkahan menyelimuti hidupmu.

Selasa, 22 September 2020

INGATLAH ALLAH TATKALA SEDIH

INGATLAH ALLAH TATKALA SEDIH

*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


1. Allah swt bersama hambaNya, janganlah sedih. 

... لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَا ۚ ...


".... Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita...."

(QS. At-Taubah 9: Ayat 40)


2. Dibalik kesulitan, ada kemudahan 


اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ۗ 


"sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan."

(QS. Al-Insyirah 94: Ayat 6)


3. Allah menguji berdasarkan kemampuan hambaNya. 


لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ   


"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)


4. Allah memberi masalah, in syaAllah memberi solusi


 ..... وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ 


".... Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,"

(QS. At-Talaq 65: Ayat 2)


5. Ketentraman diperoleh dengan mengingat Allah


اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَ لَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوْبُ ۗ 


"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."

(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 28)


6. In syaAllah perbuatan baik akan dibalas Allah dengan kebaikan pula


اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ طُوْبٰى لَهُمْ وَحُسْنُ مَاٰ بٍ


"Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik."

(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 29)


7. Rizki sudah diatur

اَللّٰهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَآءُ وَيَقْدِرُ ۗ وَفَرِحُوْا بِا لْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا فِى الْاٰ خِرَةِ اِلَّا مَتَا عٌ


"Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki). Mereka bergembira dengan kehidupan dunia, padahal kehidupan dunia hanyalah kesenangan (yang sedikit) dibanding kehidupan akhirat."

(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 26)


8. Diuji untuk meningkatkan derajat.

وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ


“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (QS. Ali Imran [3]: 139).

9. Mengingat Allah swt menjadikan hati tenang

الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ


“Hanya dengan mengingat Aku maka hati menjadi tenang.” (QS. 13 : 28).




Minggu, 13 September 2020

SAMBUTAN MEMPELAI WANITA (PENGANTIN WANITA)

SAMBUTAN MEMPELAI WANITA (PENGANTIN WANITA)
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah




Assalamualaikum. Wr. Wb

أَلْحَمْدُ لِلهِ نَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لآ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِى خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِى تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَالْأَرْحَامِ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Yang saya takdzimkan Romo Kiahi beserta Umi Nyai dan keluarga.

Yang saya hormati Abah... dan Umi... selaku ayah dan ibu mertua yang dimuliakan Allah swt. Beserta Mas.... bin.... yang in syaAllah menjadi imamul hayati untukku.

Yang saya hormati pula kedua orangtua saya yang berjasa merawat, mendidik, dan membesarkan saya. Semoga rohmat Allah swt untuk mereka.

Para tamu undangan yang berbahagia.

*****
Yang pertama marilah kita panjatkan syukur atas rohmat Allah swt sehingga kita dapat berkumpul dalam acara yang in syaAllah mulia ini  dalam keadaan sehat wal afiyat. Aamiin Allahuma Aamiin.

Tak lupa sholawat serta salam, saya haturkan pada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad saw yang kita tunggu-tunggu syafaatnya kelak di yaumil qiyamah. Aamiin

Para tamu undangan yang berbahagia. Saat ini panjenengan sedoyo telah menjadi saksi persatuan dua cinta dengan jalan halal (pernikahan) yang diridhoi oleh Allah swt.


Ya sayyidal husna...
Duhai suamiku, salam takdzimku untukmu. Engkau adalah tuanku yang berakhlak mulia yang Allah tulis di laukh mahfudz sebagai imam hidupku. Salam dan hormat dari bidadari yang tercipta dari tulang rusukmu.

Ya sayyidal husna...
Terimakasih telah menghalalkan cintamu untukku di hadapan Allah swt, Rabb Semesta Alam. Semoga kebahagiaan senantiasa Allah limpahkan untuk keluarga kecil kita nanti dari dunia hingga janah-Nya.

Ya Sayyidal amin...
Duhai suamiku yang dimuliakan Allah swt. Sungguh sebelum engkau menikahiku, surgaku ada pada ridho kedua orangtuaku sebab ridho Allah swt bersama mereka. Namun saat engkau mengucapkan akad nikah dan aku menjadi istrimu, surgaku bukan lagi ada pada ridho orangtuaku terhadapku melainkan surgaku ada pada ridhomu sebab ridho Allah swt untuk seorang istri ada pada ridho suaminya. Kuharap engkau kelak sabar dalam membimbingku, menasehatiku, mendidikku untuk menggapai ridho Allah swt bersama.

Ya imamul hayati...
Duhai pemimpin hidupku,  pemimpin rumah tanggaku. Aku menyadari betapa berat tugas menjadi seorang suami. Itulah mengapa in syaAllah aku samikna watokna denganmu untuk menggapai ridho Rabbku.

Suamiku... 
Aku sangat memahami betapa besarnya tanggungjawab seorang  suami selepas Ijab qabul terucap kalimat:

"Saya terima nikahnya si...binti si...dengan maskawin...di bayar tunai...”. 

Ucapan tersebut terdengar singkat, padat, dan jelas. Namun makna tersiratnya begitu dalam atas perjanjian atau ikrar tersebut. 

Pasca engkau mengucapkan ikrar mulia tersebut. Artinya : ”Maka aku (suami) tanggung dosa-dosanya si dia (perempuan yang ia jadikan istri) dari ayah dan ibunya. Dosa apa saja yang telah dia lakukan. Dari tidak menutup aurat hingga ia meninggalkan sholat. Semua yang berhubungan dengan si dia (perempuan yang ia jadikan istri), aku tanggung dan bukan lagi orang tuanya yang menanggung. Serta akan aku tanggung semua dosa calon anak-anakku. Aku juga sadar, sekiranya aku gagal dan aku lepas tangan dalam menunaikan tanggung jawab, maka aku fasik, suami yang dayus dan aku tahu bahwa nerakalah tempatku karena akhirnya isteri dan anak-anakku yang akan menarik aku masuk ke dalam neraka jahanam. Dan malaikat Malik akan melibas aku hingga pecah hancur badanku."

Sungguh itulah mengapa ridho Allah swt bersama ridho suami. Akad nikah ini bukan saja perjanjian antara engkau  denganku (istrimu) saja melainkan juga perjanjian antara engkau dengan ayah ibuku, lebih dari itu, saat engkau mengucapkan ikrar maka engkau pun juga berakad dengan Allah swt, Rabb Semesta Alam. 

"Jika aku GAGAL (si suami), maka aku adalah suami yang fasik, ingkar dan aku rela masuk neraka. Aku rela malaikat menyiksaku hingga hancur tubuhku”.(HR. Muslim)

Karena saat Ijab terucap, Arsy-Nya berguncang sebab beratnya perjanjian yang dibuat oleh seorang suami di depan Allah swt, dengan disaksikan para malaikat dan manusia. Maka andai saja aku menghisap darah dan nanah dari hidung suamiku, maka itupun belum cukup untuk menebus semua pengorbanan suami terhadapku nanti. Semoga rohmat Allah swt senantiasa tercurah untukmu duhai kekasih halalku. 

Suamiku... 
Semoga bersamamu, bahtera rumah tangga kita adalah bahtera yang di penuhi keberkahan dan kebahagiaan, kelak kita dianugerahi dzuriyah yang soleh solekhah cerdas dan cantik tampan yang turut serta memajukan Islam atas izin Rabb Semesta Alam lewat karya, inovasi, dan kiprahnya untuk keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Aamiin

Ya imamul hayati...
Duhai suamiku, tatkala engkau menikahiku, maka bertambah pula kewajibanmu untukku. Dari yang semula menjadi tanggung jawab kedua orangtuaku, terutama ayahku. Selepas Ijab telah engkau ambil alih menjadi kewajibanmu.

Suamiku...
Doa terbaik untukmu. Semoga engkau dapat menjalankan kewajibanmu sebagai seorang suami dengan baik sehingga mendapatkan ridho Allah swt. Istrimu bukanlah beban untukmu melainkan amanah Allah yang menjadi ladang surga bagimu tatkala engkau memuliakannya dan menunaikan kewajibanmu.

Duhai amirun nisa...
Suamiku tercinta, pemimpin istrimu. Kewajiban seorang suami pada istri diantaranya:

1. MEMBERIKAN MASKAWIN PADA ISTRI 

Dalam hal ini, wajib bagimu memberikan mahar untukku sebagai jalan untuk menghalalkanku. In syaAllah setelah kuterima nanti, mahar itu akan kugunakan untuk hal-hal dalam rumah tangga kita. Aku tak menuntut banyaknya, namun kutuntut kehalalannya dan sesuai kesanggupanmu saja. Aku tidak memberatkanmu besarnya. Bersama orang yang kucinta dengan jalan halal saja (menikah), lebih dari cukup rasa syukurku terhadap Rabbku. In syaAllah aku tak memberatkanmu, tak ada cinta yang memberatkan kekasihnya kecuali nafsu. Maka kuringankan segala persyaratan menuju halal, sebab esensi halal di hadapan Allah itu lebih menjadi priorotasku. Bukan pujian manusia, bukan hujatan manusia. Itu bukanlah hal terpenting dalam hidupku. Cinta yang halal dan diridhoi Allah swt adalah impianku. Terimakasih telah menghalalkanku. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاٰ تُوا النِّسَآءَ صَدُقٰتِهِنَّ نِحْلَةً ۗ فَاِ نْ طِبْنَ لَـكُمْ عَنْ شَيْءٍ مِّنْهُ نَفْسًا فَكُلُوْهُ هَنِيْۤـئًـا مَّرِیْۤـئًـا

"Dan berikanlah maskawin (mahar) kepada perempuan (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari (maskawin) itu dengan senang hati, maka terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 4)

2. MEMBERIKAN NAFKAH PADA ISTRI. 

Suamiku, nafkah seorang suami menurutku ada 4 yakni:

A. Nafkah dzohir (lahir) berupa tempat tinggal, pakaian, makanan, dan belanja kebutuhan rumah tangga. Dalam hal nafkah dzohir, in syaAllah aku senantiasa bersyukur berapa pun yang engkau berikan padaku selama engkau telah berusaha maksimal untukku. Aku tidak menuntut banyaknya, namun aku sangat menuntut kehalalan cara memperoleh nafkah untukku. Bukan mengapa, sebab rizki halal sangat berpengaruh pada dzuriyah kita. Aku selalu berdoa agar dzuriahku cerdas soleh solekhah. Sedang riyadhoh untuk memperoleh dzuriyah yang rosyid adalah dengan dinafkahi halal. Ilmu adalah Nur. Nur memancar pada yang baik. 

B. Nafkah batin yakni perlakuan baik darimu untukku yaitu kasih sayangmu padaku, perlakuan lembutmu terhadapku, dan perhatianmu terhadap akheratku. 

C. Nafkah seksual yakni hubungan suami istri. Salah satu tujuanku menikah adalah menggapai ridho Allah swt dengan mengabdi dan berbakti pada suami dan memiliki dzuriyah soleh solekhah cerdas yang berjuang memajukan Islam. 

D. Nafkah ilmu yakni suami mendidik istri dan anak. Suami adalah madrosah istri. Istri adalah madrosah anak. Saling belajar dan saling melengkapi kekurangan masing-masing. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهٗ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِا لْمَعْرُوْفِ ۗ لَا تُكَلَّفُ نَفْسٌاِلَّا وُسْعَهَا

".....Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya...."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 233)

3. MENGGAULI ISTRI DENGAN JALAN YANG MAKRUF (BAIK).

Suami perlu tahu cara menggauli istri dengan baik. Tidak memaksa bersetubuh (jima') saat istri dalam kondisi haidl karena hukumnya haram maupun istri paska melahirkan karena istri butuh pemulihan fisik setelah melahirkan. Berjima' dengan jalan makruf yang diridhoi Allah, bukan dengan jalan yang makruh ataupun harom.  

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَعَا شِرُوْهُنَّ بِا لْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِ نْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰۤى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـئًـا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا

".....Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya"
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 19).

4. MENJAGA ISTRI DARI PERBUATAN DOSA 

Seorang suami perlu mendidik dan menjaga istri dan anak-anaknya dari maksiyat ke Allah. Apabila suami tidak bisa mendidik atau menasehati istri, maka maksiyat istri pun menjadi tanggungannya di akherat. Apabila istri sudah dilarang maksiyat, sudah dididik, sudah dinasehati namun tetap maksiyat maka suami tidak berdosa sebagaimana istri Nabi Luth AS dan istri Nabi Nuh AS. Dimana Nabi Luth AS dan Nabi Nuh AS sudah mendidiknya, sudah menasehatinya, namun istrinya membangkang. Yang menjadi dosa adalah tatkala suami membiarkan istri maksiyat tanpa upaya melarang atau mencegahnya. Suami pun wajib memberikan keteladanan yang baik pada istri dan anak sebelum memerintah kebaikan pada istri dan anak. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَاَ هْلِيْكُمْ نَا رًا وَّقُوْدُهَا النَّا سُ وَا لْحِجَا رَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَا ظٌ شِدَا دٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَاۤ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 6).

5. MEMBERIKAN RASA TENANG, CINTA DAN KASIH SAYANG 

Suami wajib memberikan kasih sayang, cinta, dan rasa tenang pada istrinya. Mendidik istri dengan kasih sayang dan kelembutan serta memberikan keteladanan ketaatan pada Allah swt. Melarang maksiyat dengan lembut dan memberikan keteladanan dengan menjauhi larangan Allah swt. 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمِنْ اٰيٰتِهٖۤ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَا جًا لِّتَسْكُنُوْۤا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰ يٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 21).

6. MERAHASIAKAN TENTANG HUBUNGAN SUAMI ISTRI.

Perempuan (istri) adalah pakaian untuk lelaki (suami). Demikian sebaliknya. Maka hendaklah seorang suami maupun istri tidak menceritakan urusan ranjang kepada orang lain sekalipun ipar, mertua atau siapapun. Kelemahan istri adalah rahasia suami. Kelemahan suami adalah rahasia istri. Istri yang baik selalu menyembunyikan rahasia suami dari siapapun. Dan suami yang baik selalu menyembunyikan rahasia istri pada siapapun. 

إنَّ مِنْ أشَرِّ النَّاسِ عِنْدَ اللهِ مَنْزِلَةً يَوْمَ القِيَامَةِ الرَّجُلَ يُفْضِي إِلَى الْمَرْأةِ وتُفْضِي إِلَيْهِ ، ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا

“Sesungguhnya seburuk-buruknya manusia di sisi Allah dalam hal kedudukannya pada hari kiamat ialah seorang lelaki yang menyetubuhi istrinya dan istrinya itu pun menyetubuhinya, kemudian menyiar-nyiarkan rahasianya itu.” (HR. Muslim).

7. MENJAGA RAHASIA PRIBADI 

Selain menjaga rahasia istri, suami juga berkewajiban menjaga rahasia pribadinya. Tidak menyebabkan aib keluarganya pada orang lain dan menjadi konsumsi pribadi. 

سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَقُوْلُ ( كُلُّ أُمَّتِيْ مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِيْنَ وَإِنَّ مِنَ الْمُجَاهِرِةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِالْلَيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحُ وَقَدْ سَتَرَهَ اللهُ فَيَقُوْلُ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وُيُصْبِحُ يَكْشِفُ سَتَرَ اللهُ عَنْهُ)

“Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda, ‘Setiap ummatku akan mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla kecuali al Mujaahiriin yaitu semisal ada seorang laki-laki yang mengerjakan sebuah perbuatan (buruk) pada malam hari kemudian ia menjumpai waktu subuh dan Allah telah menutupi aibnya (berupa perbuatan buruk). Lalu laki-laki tersebut mengatakan, ‘Wahai Fulan, aku telah mengerjakan sebuah perbuatan buruk/jelek ini dan itu’. Maka itulah orang yang malamnya Allah telah menutup aibnya lalu ia membuka aibnya sendiri di waktu subuh (keesokan harinya)” (HR. Bukhari  dan Muslim).

Sungguh betapa besar kewajiban seorang suami terhadap istri. In syaAllah aku akan taat denganmu duhai amirun nisaku. Engkau adalah ladang pahala untuk akheratku. Namun pintaku, janganlah engkau mendidikku dengan kekerasan maupun kekasaran. Janganlah engkau gunakan bahasa sarkasme atau ironi, atau bentakan sehingga melukaiku. Tetapi didiklah aku dengan jalan yang makruf. In syaAllah dengan jalan makruf, maka aku akan samikna watokna denganmu. Sebab ridhomu adalah surgaku.



Aku pun akan melaksanakan tugasku sebagai seorang istri sebagai bukti baktiku kepadamu. Adapun kewajiban yang in syaAllah kulakukan untukmu sebagai bentuk pengabdianku padamu, diantaranya:

1. MENJAGA DIRI KETIKA SUAMI TAK ADA.

In syaAllah aku akan menjaga diriku baik tatkala engkau ada di rumah maupun tidak ada di rumah. Aku akan senantiasa berusaha menyenangkanmu dengan caraku, selalu tampil cantik di hadapanmu ketika di rumah, selalu menghiasi rumah kita dengan belajar, mengaji, dan berkarya. In syaAllah selalu berusaha menyenangkanmu dengan caraku. 

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.” (QS. An Nisa’: 34)

2. TAAT PADA PERINTAH SUAMI.

In syaAllah aku akan menjadi zaujati solekhah untukmu selama engkau telah memenuhi hakku. In syaAllah telah kupersiapkan diriku untuk menjadi zaujati solekhah yang meneladani zaujati muti'ah ra yang taat suami, meneladani zaujati Khodijah ra yang rela berkorban apa saja untuk suami selama tidak melanggar syari'at dan membawa kemaslahatan. In syaAllah akan meneladani zaujati Fatimah ra dalam mendidik anak sebagaimana Beliau tatkala mendidik Sayyidina Hasan ra dan Sayyidina Husain ra. 

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471).

3. SELALU MENYENANGKAN HATI SUAMI. 

In syaAllah aku akan senantiasa menyenangkan suami dengan selalu tampil senyum sumringah di hadapan kekasih halalku, melayaninya dzohir batin dengan ikhlas, dan memasakkan kesukaannya dengan keringatku sebisa semaksimal semampuku. In syaAllah pengabdian ke suami adalah ladang pahalaku dan ladang surgaku dalam menggapai ridho Allah swt. 

قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ النِّسَاءِ خَيْرٌ قَالَ الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلَا تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

Pernah ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Siapakah wanita yang paling baik?” Jawab beliau, “Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, mentaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci” (HR. An-Nasai no. 3231 dan Ahmad 2: 251).

4. BERDIAM DI RUMAH DAN TIDAK KELUAR KECUALI DENGAN IZIN SUAMI. 

Surga istri adalah ridho suami. In syaAllah ketika hendak bepergian kemanapun atau kegiatan apapun, maka terlebih dahulu aku meminta izin suami. Sebab ridho suami adalah ridho Rabbku. Dan aku mencintai Rabbku. Kugapai ridho Rabbku melalui ridho zaujku. 

وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى

“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu” (QS. Al Ahzab: 33).

5. TAAT KEPADA SUAMI KETIKA DIAJAK KE RANJANG (HUBUNGAN SUAMI ISTRI).

Surga istri adalah taat suami dalam kebaikan. Terlebih cita-citaku adalah memiliki dzuriyah soleh solekhah cerdas cantik tampan yang berjuang memajukan Islam. In syaAllah permintaan suami apapun akan kuusahakan untuk kulakukan selama tidak durhaka atau maksiyat ke Allah swt. 

إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَأَبَتْ أَنْ تَجِىءَ لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ

“Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu Shubuh” (HR. Bukhari no. 5193 dan Muslim no. 1436).

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا مِنْ رَجُلٍ يَدْعُو امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهَا فَتَأْبَى عَلَيْهِ إِلاَّ كَانَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ سَاخِطًا عَلَيْهَا حَتَّى يَرْضَى عَنْهَا

“Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidaklah seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidurnya lalu si istri menolak ajakan suaminya melainkan yang di langit (penduduk langit) murka pada istri tersebut sampai suaminya ridha kepadanya.” (HR. Muslim no. 1436)

6. TIDAK MENGIZINKAN LELAKI LAIN ATAU ORANG LAIN (YANG TIDAK DISUKAI SUAMI APABILA MENGETAHUI NYA) MASUK KE RUMAH TANPA IZIN SUAMI.

Aku tidak akan memasukkan lelaki ajnabi ke rumah saat bertamu ketika suami tidak ada di rumah. Dan tidak memasukkan orang lain ke rumah tanpa izin suami. Sebagaimana dawuh dalam kitab uqudillujen, bahwa dalam melakukan apapun istri harus taat suami, izin suami. Sekalipun mengikuti kajian, kalau suami tidak mengizinkan keluar rumah, istri wajib taat. Maka belajar di rumah lebih baik baginya. Surga istri adalah berada di rumahnya. Baiti jannati wa ghurfati jannati (rumahku surgaku dan kamarku surgaku). Tidaklah aku keluar rumah kecuali atas izin suami, untuk kemaslahatan dan kebermanfaatan.

فَاتَّقُوا اللَّهَ فِى النِّسَاءِ فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانِ اللَّهِ وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ أَنْ لاَ يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ أَحَدًا تَكْرَهُونَهُ

“Bertakwalah kalian dalam urusan para wanita (istri-istri kalian), karena sesungguhnya kalian mengambil mereka dengan amanah dari Allah dan kalian menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Hak kalian atas mereka adalah mereka tidak boleh mengizinkan seorang pun yang tidak kalian sukai untuk menginjak permadani kalian” (HR. Muslim no. 1218)

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، وَلاَ تَأْذَنَ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ ، وَمَا أَنْفَقَتْ مِنْ نَفَقَةٍ عَنْ غَيْرِ أَمْرِهِ فَإِنَّهُ يُؤَدَّى إِلَيْهِ شَطْرُه

“Tidak halal bagi seorang isteri untuk berpuasa (sunnah), sedangkan suaminya ada kecuali dengan izinnya. Dan ia tidak boleh mengizinkan orang lain masuk rumah suami tanpa ijin darinya. Dan jika ia menafkahkan sesuatu tanpa ada perintah dari suami, maka suami mendapat setengah pahalanya”. (HR.  Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)

Dalam lafazh Ibnu Hibban disebutkan hadits dari Abu Hurairah,

لاَ تَأْذَنُ المَرْأَةُ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَهُوَ شَاهِدُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ

“Tidak boleh seorang wanita mengizinkan seorang pun untuk masuk di rumah suaminya sedangkan suaminya ada melainkan dengan izin suaminya.” (HR. Ibnu Hibban 9: 476).

7. TIDAK BERPUASA SUNAH TANPA IZIN SUAMI TERLEBIH BILA SUAMI ADA DAN MENGAJAK UNTUK MELAYANINYA DALAM HUBUNGAN SUAMI ISTRI.

Sekalipun ibadah sunah, sebelum menjalankan ibadah sunah, maka aku meminta izin pada suamiku sebab jangan sampai aku melakukan sunah namun meninggalkan wajib. Taat suami hukumnya wajib, puasa sunah hukumnya sunah. Dan bila suamiku meridhoi, maka aku akan melaksanakannya. Ridho Allah bersama ridho suamiku. Itulah mengapa agar pengabdianku ke suami ikhlas dan totalitas, aku memilih menikah atas dasar cinta. Agar pernikahanku bernilai ibadah lantaran ketaatan dan pengabdianku. 

يَحِلُّ لِلْمَرْأَةِ أَنْ تَصُومَ وَزَوْجُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ

“Tidaklah halal bagi seorang wanita untuk berpuasa sedangkan suaminya ada (tidak bepergian) kecuali dengan izin suaminya.” (HR. Bukhari no. 5195 dan Muslim no. 1026)

Dalam lafazh lainnya disebutkan,

لاَ تَصُومُ الْمَرْأَةُ وَبَعْلُهَا شَاهِدٌ إِلاَّ بِإِذْنِهِ غَيْرَ رَمَضَانَ

“Tidak boleh seorang wanita berpuasa selain puasa Ramadhan sedangkan suaminya sedang ada (tidak bepergian) kecuali dengan izin suaminya” (HR. Abu Daud no. 2458).

Duhai amirun nisaku...
Kelak dengan kesabaran dan kelembutan bimbinglah dan dukunglah aku untuk menjadi zaujati solekhah dan umi solekhah untuk dzuriyahmu. Aku ingin menjadi wanita surga bidadari dunia yang senantiasa menyejukkan pandanganmu saat engkau menatapku, mendamaikan hatimu saat engkau mendengar ucapanku, dan menentramkan jiwamu saat engkau mengetahui segala sikap perangaiku.

وَنِسَاؤُكُمْ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ: اَلْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا؛ اَلَّتِي إِذَا غَضِبَ جَائَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِيْ يَدِ زَوْجِهَا وَتَقُوْلُ: لاَ أَذُوْقُ غَمْضًا حَتَّى تَرْضَى 

“Wanita-wanita kalian yang menjadi penghuni Surga adalah yang penuh kasih sayang, banyak anak, dan banyak kembali (setia) kepada suaminya yang apabila suaminya marah, ia mendatanginya dan meletakkan tangannya di atas tangan suaminya dan berkata, ‘Aku tidak dapat tidur nyenyak hingga engkau ridha."

[Hadits hasan: Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam Mu’jamul Kabir (XIX/140, no. 307) dan Mu’jamul Ausath (VI/301, no. 5644), juga an-Nasa-i dalam Isyratun Nisaa’ (no. 257)].

Dan sungguh ridhomu adalah kebahagiaanku. Maka dukunglah aku dalam berkarya, berinovasi, berwirausaha, mengaji untuk bersama-sama denganmu memajukan Islam sebagai bentuk cintaku pada Islam sebagai agama yang diridhoi Allah swt.

Sungguh aku ingin menjadi wanita surga bidadari dunia untukmu. Kugapai ridho Tuhanku melalui ridhomu. Semoga kebahagiaan senantiasa tercurah untuk rumah kecil kita. Rumah kita adalah surga kita.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ، إِذَا نَظَرْتَ إِلَيْهَا سَرَّتْكَ، وَإِذَا أَمَرْتَهَا أَطَاعَتْكَ، وَإِذَا غِبْتَ عَنْهَا حَفِظَتْكَ فِي نَفْسِهَا وَمَالِكَ

“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita yang shalihah. Bila engkau memandangnya, ia menggembirakan (menyenangkan)mu. Bila engkau perintah, ia menaatimu. Dan bila engkau bepergian meninggalkannya, ia menjaga dirinya (untukmu) dan menjaga hartamu.”

[HR. Ahmad (2/168) dan Muslim (no. 3628), namun hanya sampai pada lafadz:

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.”
Selebihnya adalah riwayat Ahmad dalam Musnad-nya (2/251, 432, 438) dan An-Nasa'i]

Berikanlah ridhomu untukku duhai sayyidal aminku, kekasihku juga kekasih Rabbku. Semoga kita senantiasa bersama selamanya hingga akhir hayat dan kelak dipersatukan Allah swt kembali di janah-Nya.

Rosulullah saw bersabda:

أَيُّمَا امْرَأَةٍ مَاتَتْ وَزَوْجُهَا رَاضٍ عَنْهَا دَخَلَتِ الْجَنَّةَ

“Wanita (istri) mana saja yang meninggal dalam keadaan suaminya ridha kepadanya niscaya ia akan masuk surga.”

(HR. At-Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854).

فَانْظُرِي أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ

“Perhatikanlah posisimu terhadapnya. Sesungguhnya yang menentukan surga dan nerakamu terdapat pada (sikapmu terhadap) suamimu.” (HR. Ahmad: 18233).

Ya sayyidal aminku... 
Mas, dahulu sebelum engkau menikahiku. Surgaku ada pada ridho ibu bapakku. Aku pun mengabdi pada mereka. Namun sejak engkau menikahiku, surgaku beralih menjadi pada ridhomu bukan pada ridho kedua orangtuaku lagi. 

Mas... 
Aku telah meninggalkan keluargaku, meninggalkan ibu bapak yang telah membesarkanku sejak kecil untuk mengabdi dan berbakti padamu. Kumohon muliakanlah aku, semoga sikapmu yang memuliakanku menjadi jalan Allah swt merahmatimu, kekasihku. 

Mas... 
Aku siap mengabdi dan berbakti denganmu. Kelak jika suatu saat aku sakit, namanya manusia kan ada sakit ada sehat. Maka rawatlah aku dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Jangan kau sia-siakan aku, apalagi engkau telantarkan. Sungguh, aku adalah amanah untukmu. Memuliakan istri adalah kewajiban suami untuk menggapai ridho Rabb ilahi.

Ya sayyidal husna... 
Masku tercinta, manusia tidak lepas dari salah dan dosa. Tidak ada manusia di dunia ini yang selalu benar tanpa salah. Tatkala aku salah, maka nasehatilah aku dengan penuh kelembutan dan kasih sayang agar aku kembali pada yang haq dan diridhoi Allah swt. Sebaliknya, jika engkau salah. In syaAllah akan kuingatkan dengan penuh kelembutan, kasih sayang dan cinta. Saling menasehati, saling perhatian, saling peduli adalah kunci kebahagiaan dunia akherat. 

Ya imamul hayati... 
Jika kau jumpai kelemahanku, maka janganlah engkau menghujatnya sehingga melukai hatiku. Namun, jika aku tak bisa melakukan sesuatu yang kau harapkan. Bimbinglah, ajari aku, temani aku hingga aku bisa melakukan apa yang engkau harapkan dariku. Sebisa mungkin aku akan melakukan yang terbaik, melayanimu dengan sebaik-baiknya pelayanan yang aku bisa. 

Duhai suamiku... 
Engkau adalah pemimpinku. Bimbinglah aku menuju surga Allah swt. Mas arahkan dan dukunglah bakatku dalam berkarya. Khumairahmu ini adalah perempuan yang suka menulis, speech, berdagang, bersyair. Tuntunlah aku pelan pelan dengan kasih sayangmu agar karya karyaku menjadi manfaat dunia akherat untukku juga untukmu. 

Ya habibal qolbi...
Semoga cintaku padamu membawaku pada puncak cinta tertinggi yakni cintaku pada Rabb Semesta Alam. Bila cintaku padamu begitu dalam, maka ridhomu adalah ladang surgaku untuk mencapai ridho Allah swt (Tuhan Semesta Alam). Semoga kelak kita menjadi pasangan yang harmonis, selalu bersama hingga di janah-Nya, memiliki dzuriyah soleh solekhah, wafat dalam kondisi husnul khotimah, dan kita mencapai kebahagiaan yang hakiki yakni bahagia dunia akherat. Aamiin

Demikian surat kecil dariku. Semoga kebaikan untuk keluarga kecilku dan para tamu yang jua senantiasa mendoakan kebaikan untuk kita. Semoga rohmat Allah untuk kita semua.

Wassalamualaikum. Wr. Wb


Salam,


Dewi Nur Halimah Bintu Masdari
(Khumairah Al Husna, Halimah Az Zahra, Halimah At Thohiriyah, Halkmah Az Zakiyah, Halimah Al Blorani, Halimah Al Bandungrojoni).

#NOTE:
Catatan perempuan bumi samin Blora, Halimah Az Zahra. Tulisan ini, penulis hadiahkan untuk para kiahi dan para guru penulis yang menginspirasi penulis, serta untuk kedua orangtua penulis. Lahul fatekhah untuk Beliau-Beliau.

Tulisan ini HALAL dishare dan dibaca tanpa izin penulis selama tidak merubah sedikitpun isi dari tulisan penulis. Khusus yang hendak menggunakan sebagian atau seluruh teks tulisan ini dan digunakan untuk khutbah nikah atau memberi sambutan nikah, maka WAJIB izin penulis.

Nama : Dewi Nur Halimah
HP/ WA: 0859159991610
IG :@halimah_kacer
FB: Halimah Az Zahra