HALIMAH BINTI MASDARI

Sabtu, 03 Januari 2015

KETIKA AIDA BERDALIH


KETIKA AIDA BERDALIH DENGAN INDAHNYA                 

Inilah sebuar cerita tentang kisah cinta seorang wanita yang introvert. Dia lebih memilih memendam perasaanya dibandingkan mengungkapkan perasaannya. Dua bersahabat itu bernama Fatimah dan Asriana. Mereka sama-sama pemalu masalah cinta, dan lebih memilih menyembunyikan rasa cintanya. Fatimah mencintai Habib dan Asriana mencintai Hendra. Amalia adalah gadis yang jua mencintai Hendra. Bertolak dengan Asriana...Amalia sosok gads yang pemberani, dan frontal bahakan tak punya malu. Bagaimana tidak, didepan umum dalam suatu acara, sempatnya ia menggandeng tangan Hendra layaknya lem dan perangko. Hendra juga sama saja, bukankah rasa cintanya terpaut pada Asrina melainkan mudah tergoyah oleh Amalia.
Pemandangan itu, serontak membuat Asriana kesal. Bagaimana tidak?...bagaikan melihat adegan korea yang romantis. Gregetan rasanya melihat Amalia. “Kau ini plin-plan Hendra.., denganku kau teramat baik, bahkan dari tingkah lakumu semua menggambarkan rasa cinta, kau tak mengerti perasaanku. Kau mencintaiku, tapi kau menyakitiku, entah itu caramu untuk melihat kecemburuanku atau bagaimana, seharusnya kau memberi kepastian dan tak mengambanga pada dua wanita. Kemarin sikapmu teramat manis, bahkan dari sekian banyak orang, aku yang selalu bersamamu, kau bahkan mau menceritakan rahasiamu denganku, mengapa kau tak mengerti perasaanku”.
Tak jauh berbeda dengan Asriana, kisah cinta Fatimahpun sama. Ia sosok yang religius maka tak heran yang ia kagumi pun religius. Hatinya tersontak bagaikan gunung api yag hendak meledak...ditahannya emosi itu. Masih terngiang ditelinganya tentang petuah abah “ Nduk, orang yang kuat bukanlah orang yang kaya, bukan orang yang berotot ataupun lainnya melainkan mereka yang mampu menahan emosinya”. Perlahan demi perlahan air mata itu membanjiri pipinya saat mengetahui Habib mendaki gunung berdua dengan Vani. Tak hanya itu ia juga sering melihat Habib sering tertawa mesra dengan wanita, bercanda tawa mesra sambl merayu dan menggoda dengan wanita. Sungguh hatinya terasa teriris...Bagaimana tidak, orang yang dicintainya diam-diam ternyata suka menggoda wanita. Inilah doanya dalam pinta dan tangisnya...
Duhai kekasih
Duhai Rabb...
Kutahu, kau lebih tahu yang terbaik untukku
Tuhan...
Bukankah dalam sejarah Nabi maupun Ulama ataupun Lelaki soleh terdahulu
Tiada ia melakukan perayuan atau menggoda bahkan bercanda mesra dengan wanita
Bahkan melihat wanitapun tertunduk malu, karena begitu teguh menjaga pandangannya
Mengapa dia??
Mengapa dia??
Menatap wanita tiada rasa sungkannya
Apakah kecantikan telah menggoyahkan imannya
Ataukah kemewahan dunia telah menyilaukan matanya
Mengapa dia...dia yang kau  perlihatkan padaku saat awal bertemu
Sebagai sosok yang mengenal agama
Sebagai sosok yang paham agama
Tertawa dengan lepasnya
Bukankah tiada dalilmu yang mengatakan
“Bahwa tertawa adalah ibadah...melainkan senyum adalah ibadah”
Mengapa ia terbiasa bercanda dan merayu wanita
Duhai Rabbku???
Jika ia baik mengapa yang terlihat buruk
Jika menjaga pandangan mata kau wajibkan
Mengapa ia kau biarkan melepaskannya
Tuhan...padamu aku mengadu
Tentang secuil perasaan hati
Momentum saat melihat kejadian itu
Hatiku serasa pecah berkeping-keping
Agama bukanlah simbol nak...
Bukan pada pakaian, bukan pada jubah yang kau kenakan
Agama adalah pegangan
Dimana disinilah persatuan
Antara ilmu, akhlak, dan amalan menyatu berpadu menjadi satu
Ilmu bukanlah peralihan yang waktunya temporer atau sejenak
Ilmu butuh proses, butuh peresapan dan pemahaman
Akhlak adalah kebiasaan yang tertanam sejak dini
Yang kau lihat bukan dia...bukan dia
Bukankah tak ada perintah “tirulah dia” dalam Al Kitab yang kau percaya
Tirulah dia...tirulah dia, suri tauladan yang mulia
Beliaulah yang patut kau contoh...Baginda Sayyidina Muhammad
Jika ia keliru, mungkin saja khilaf...doakan ia nak, doakanlah
Agar hatinya kembali terbuka
Teringan akan ayat-ayat dan perintah syariat yang sepatutnya
Maafkanlah...
Bukankah dia bukan milikmu, dia milik Sang Kholiq...
Yakinalah...
Apapun yang Tuhan berikan adalah yang terbaik untukmu
Bersyukurlah dalam sesulit keadaan dan sesedih situasi
Tersenyumlah bukankah malam kan berganti siang
Kesedihanmu in syaallah Allah gantikan dengan kebahagiaan.
Ridhokan dia...lepaskan dia...
Tuhan berbisik...
“Biarlah Aku yang mengatur, aku lebih tahu darimu”
Dalam lautan air mata
Hati ini begitu teguh, bukan kata manusia yang kuikuti
Rhido Tuhanku jauh lebih berarti
Bukan hujatan yang aku khawatirkan
Tapi murka Tuhanku yang aku takuti
            Kembali Fatimah terdiam, hatinya terpaku membuku, isak tangisnya mengikuti rona wajahnya, maka Sang adik Aina-pun mendekat.
“Duhai kakaku tercinta, gerangan apa yang membuat matamu sayup nan hatimu bersedih?”
“Hati ini perih kala melihat dia merayu banyak wanita dan bercanda mesra pada wanita”
“Kau tahu saudariku inilah pesannya:
Kala cinta telah membabi buta
Tak sadar sang tuan dimabuk asmara
Jernih jiwa, akal sehatnya, hilang entah kemana
Terkadang cinta telah memperbudak dirimu
Bukankah cinta Tuhanmu jauh lebih tinggi kedudukannya
Dari mencintai seorang dia yang kau puja-puja
Kembalilah duhai akal sehatmu
Lupakan saja dia, ikhlaskan dengan wanita pujaannya
Cinta Tuhamu jauh lebih bermana
Kasih Tuhanmu jau lebih berarti
Tinggalkan cinta-cinta yang tak ada duanya
Pergilah dengan cinta yang sejatnya
Jernihkan pikirmu, niatkan langkahmu
Hanya beribadah, mengabdi padaNya”.
“Kau tahu duhai saudariku...mencintai Tuhan jauh lebih bermakna daripada hanya sekedar mencintai dia yang melukaimu. Kau tahu duhai saudaraiku...bukankah mencinta ada dasarnya,atas dasar tampankah, atas dasar kayakah,  atas dasar nasab, atau atas dasar agama engkau mencintai dia,” lanjut Aina.
“Aku mencintainya karena agama...pertama bertemu ia pelihatkan dirinya sebagai sosok yang alim, mengerti agama dan paham agama. Jika Tuhan memerintahkan untuk mencintai-nya, mengapaIa jua menciptakan fitrah cinta duhai saudariku?”, tanya Fatimah.
“Tuhan memberimu fitrah cinta kepada manusia karena Tuhan begitu baiknya. Memberimu bahagia dengan perintah menyempurnakan agamanya. Ia bukanlah yang egois dan senantasa otoriter memintamu mencintaiNya saja, melainkan ia memerintahkan untuk mencintaiNya datas segalanya dan kau boleh mencintai yang lain selama itu berada dibawahNya. Bayangkan saudariku...jika Tuhan Maha Indah, mengapa engkau mencintai yang keindahannya berada di bawahnya,” jawab Aina. “Oh ya...katamu, engkau mencintainya karena agama. Bagaimana ia agamanya bagus jika ia tak mampu menjaga pandangannya. Jangan salah menilai saudariku...kata guruku “terkadang di akhir zaman, seorang berpakaian besar, berbusana muslim...berbicara agama langsung dikiranya sebagai ustads dan ustadzah. Padahal sejatinya memahami agama bukanlah persoalan mudah...untuk belajar nahwu, sorof, dan tafsirnya beserta ilmu yang lainnya butuh pemahaman bertahun-tahun. Tak hanya singkat, kau tahu salah kharokat maknanya bisa berubah besar...yang seharusnya menyembah Tuhan bisa menjadi menyembah matahari hanya karena kurang tasdid. Kau jangan melihat karena penampilannya...berpakaian besar memang hukumnya baik dan wajib, wanita siapapun wajib demikian untuk menjaga kehormatannya. Agama bukan simbol melainkan suatu pegangan dan keyakinan. Ilmu tanpa guru...jika hanya berguru pada buku, bagaimana pertanggung jawabnnya di akhrat. Ya... aku tahu, semua terjadi atas izin Allah...orang baik belum tentu masuk surga dan orang buruk belum tentu masuk neraka, semua suka-suka Allah. Tetapi bukankah kita hidup ada aturannya. Kau tahu aturannya syari’at. Ibarat kata...jika kau sekolah, bukankah kau harus patuh pada aturan sekolah. Demikian halnya ketika kau meyakini agama, maka kau harus patuh pada syari’at agama. Kau tahu...duhai saudariku, untuk belajar membaca al fathehah saja yang benar mahroj-nya, kami perlu belajar bertahun-tahun. Bagaiaman yang belajar sebentar bisa mengajar?...mengajar itu butuh pegangan, bagaimana pertanggungjawabanmu terhadap Tuhanmu, ketika kau diprotes “Bagaimana kau mengajarkan pada banyak orang, mengajarkan pada kesalahan...bukan hanya pada satu kepala tapi berpuluh-puluh kepala hingga beratus-ratus kepala”. Menyampaikan ilmu memang wajib, ketika kita sudah tahu ilmunya dengan benar bukan asal-asalan. Bergurulah sampai kau benar-benar bisa, keika kau bisa ajarkanlah sebagai dakwah. Jangan kau mengajarkan sementara kau belum tahu ilmunya dengan benar,” papar Aida panjang lebar.
‘Terimakasih saudariku, kita adalah sahabat, saling menyirami dan saling menguatkan masalah agama. Sakitmu adalah sakitku jua dan sakitku adalah sakitmu jua. Benar katamu, kita tak pantas menilai seseorang dari luarnya...bukankah kacang terkadang kulitnya bagus, namun isinya kopong, terkadang kulitnya buruk, isinya bagus. Demian pula manusia, kita tak bisa menilai dari tampilan luarnya, untuk mengetahui jatidirinya, perlu menyelam mengarungi kehidupannya. Bukan kata orang yang didengar melainkan kebenaran yang dicari. Kata orang belum tentu benar adanya, perlu diselidiki agar tak terjadi fitnah. Kau benar saudariku...dalam sejarahpun, tiada nabi ataupun ulama yang tergoyah oleh wanita, is elalu menjaga pandangannya. Pemuda yang baik, yang taat perintah Tuhan dan rosulnya. Mak untuk memantaskan diri, bukankah kita juga memperbaiki akhlak kita dan memperluas wawasan kita tentang ilmu duniawi dan ukhrawi. Yakinlah apapun yang Tuhan berikan pasti yang terbaik, tiada satupun yang sia-sia melainkan terkandung hikmah yang besar di dalamnya,” ucap Fatimah dengan lembut sembari tersenyum mengusap air mata dipipinya.

*****SEMOGA BERMANFAAT*****    


Selasa, 30 Desember 2014

Membangun Hubungan Harmonis dalam Keluarga


Bagaimana Anda Mempersiapkan Diri?

Assalamualaikum. Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk para pembaca
Semoga rahmad Allah senantiasa tercurah untuk kita semua
            Bagaimana yang akan kamu lakukan sebagaimana dirimu seorang wanita yang nantinya akan melahirkan calon penerus bangsa? Bagaimana bekal yang kau persiapkan dalam akhlak dan pengetahuan karena kau akan mendidik generasi emas bangsa? Bagaiamana cara untuk menjaga agar hubungan dengan keluarga tetap harmonis menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah? Bagaiamana agar hubungan orangtua dengan anak tetap baik (harmonis)? Bagaimana agar hubungan suami dan istri in syaallah setia, dan istiqomah baik sampai akhir hayat?
            Ya...itulah sederet pertanyaan yang menyelimuti pikiran kita. Baik marilah kita kupas satu per satu. Disini, penulis hendak berbagi cerita, semoga bermanfaat. Alhamdulillah, penulis belajar mengerti kehidupan dengan mengambil hikmah dari sekian banyak orang. Akupun tak menangka bagaimana orang bisa memberiku amanah seperti itu...tapi aku yakin tiadalah ini terjadi tanpa kehendak Allh, semua atas izin Allah. Alhamdulillah penulis diberi kesempatan sering sekali mendapat curahan hati mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa (para ibu-ibu da bapak-bapak). Baik dari lower class hingga upper class. Aku sendiri tak tahu, orang yang baru mengenalku beberapa bulan, bahakan ada yang beberapa hari bisa mempercayaiku sepenuhnya bahkan terkadang rahasianya. In syaallah amanah itu tetaplah aku jaga, semoga Allah senantiasa menjagaku agar tetap amanah. Sebab tanpanya tiadalah aku bisa melakukannya. Ketika aku tanya mereka:
“Bagaimana kau mempercayaiku, bukankah engkau orang yang tertutup?”. Akupun kebingungan dilain aku sering mendapatkan titipan barang, uang, aku juga sering kali mendapatkan curahan dari berbagai kalangan.
“Aku mempercayaimu, in syaallah kau amanah”, jawabnya singkat.
            Kembali ke pertanyaan tersebut, ngomong-ngomong soal curhat...aku tak akan berbagi siapa-siapa saja yang curhat dan apa yang dicurhatkan, yups mohon maaf karena itu adalah amanah,, maka perlu dijaga. Baiklah, disini penulis akan berbagi tips-tips bagaiamana menjaga hubungan harmonis dalam keluarga, hal ini berdasarkan pengamatan penulis dari sekian banyak orang.
1.    Tips Seorang Wanita mempersiapkan Diri Sebelum Menjadi Seorang Istri:
Ø  Rajinlah ibadah termasuk sholat dan ngaji. In syaallah ketika kau rajin beribadah maka kelak anakmupun ketika kau berkeluarga menjadi anak yang soleh solekhah. Pepatah mengatakan “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Karakter seorang anak tak jauh berbeda dari orangtuanya terutama sang ibu, karena anak adalah cerminan dari orangtua. Maka ketika anak anda nakal ketika anda sudah berkeluarga janganlah langsung marah, ingat kembali masa muda anda dulu, sudahkan anda menjadi wanita yang solekhah, sudahkah suami anda menjadi lelaki yang soleh semasa muda, yang taat agama dan taat orantua?, jika belum sudah barang pasti sifat anak anda yang nakal adalah turunan dari sifatanda baik ayah ataupun ibunya.
Ø  Persiapkan diri dengan ilmu ukhrowi dan ilmu duniawi. Seorang ibu haruslah cerdas. Mengapa saya mengatakan demikian, karena seorang ibu yang nantinya akan melahirkan calon generasi bangsa dan negara, yakni kaum pemuda. Sebagaimana kita ketahui bahwa kecerdasan anak terutama menurun dari kecerdasan ibu. Ketika sang ibu cerdas, in syaallah anakpun cerdas. Hal ini berkaitan dengan mengapa menuntut ilmu hukumnya wajib bagi kaum muslim laki-lakidan perempuan. Karena setiap melakukan sesuatupun harus didasari dengan ilmu. Jika pemuda adalah tiang bangsa, negara dan agama, bayangkan jika pemudanya bodoh dan malas, apa yang akan terjadi tentu bangsa dan negara ini rapuh dan mudah diperdaya bangsa lain. Lalu, jika ada petanyaan...bagaimana jika ibu itu sejak lahir sebagai seorang idiot, bagaimana ia bisa cerdas?...kata Bapak ilmu itu bagaikan pisau, selama diasah in syaaallah bisa. Sebagai contoh, bukankah sudah banyak orang idiotpun yang juara bahakan di kancah internasional. Contoh lain, tentang kisah Ibnu Hajar. Beliau adalah ulama yang tersohor, kau tahu dulu ketika sekolah di pesantren hingga puluhan tahun, surat al fatekhahpun tak hafal hingga ia menangis karena saking bodohnya. Suatu ketika saat ia hendak pulang ke rumah dari pesantren, tiba-tiba hujan deras hingga ia berteduh dibawah pohon. Lalu apa yang terjadi...ia melihat batu besar yang ia duduki lama-lama lapuk. Lalu dalam fikirnya, “Batu saja yang sekeras itu bisa lapuk dan hancur karena tetes hujan, apa iya otakku begitu bodohnya hingga surat Al Fatekhah saja tak bisa, in syaallah bisa”. Maka trkadnya pulangpun tak jadi, ia kembali ke pesantrennya dan belajar bersungguh-sungguh. Walhasil beliau tak hanya hafal al-fatekhah saja, bahkan bisa mengarang kitab dan menjadi seorang ulma’ yang luar biasa. Yakinlah bahwa bahwa dibalik kesulitan akan Allah hadirkan kemudahan.
Ø  Seorang wanita harus menghiasi diri dengan akhlak. Sebagaimana kata bapakku ketika mengatakan padaku “Perbaiki dirimu dengan akhlak dan ilmu. In syaallah jodohmu adalah ceminan dari dirimu. Wanita yang solekhah in syaallah mendapatkan lelaki yang soleh. Sedangkan wanita yang buruk akhlaknya in syaallah mendapatkan lelaki yang buruk akhlaknya”. Nah...sekarang yang menjadi pertanyaan. Jika yang baik mendapatkan ang baik pula dan yang buruk mendapatkan yang buruk pula, mengapa Siti Asiyah (wanita slekhah) mendapatkan suami Raja Fir’aun yang jahat lagi kafir? Mengapa Nabi Lut yang soleh, istrinya pembangkang?. Baik disini penulis mencoba menjelaskan jika yang baik mendapatkan yang baik contohnya adalah Rosulullah dengan para istrinya (ummahtul mu’minin), sedangkan contoh yang bburuk dengan yang buru adalah abu lahab dan istrinya. Mengapa masih ada yang baik mendapatkan yang buruk?....kembali bahwa segala sesuatupun terjadi tiada yang kebetulan melainkan atas izin dan sepengetahuan Allah. Bisa jadi Allah menjodohkan yang baik dengan yang buruk untuk menguji keimanan dan kesetiaan seseorang akan cintanya terhadap Allah, bisa pula sebagai jalan dakwah, yakni yang baik mendakwahi yang buruk akhlaknya agar kembali ke jalan Allah. Semua terjadi atas kehendak-Nya, taiaalah itu sia-sia melainkan ada kegunaanya. Dan apapun yang Allah berikan adalah yang terbaik.
Ø  Selama belum menikah, taatlah pada orangtua. Guruku selalu mengatakan, “ Ketika seorang wanita belum menikah maka ridho Allah bersama ridho orangtua, sedangkan ketika sudah menikah maka ridho Allah bersama ridho suaminya, maka taatlah pada orangtuamu dan suamimu nanti kecuali jika diperintah maksiyat dan mempersekutukan Allah maka tolaklah”.

2.    Tips Agar Hubungan Antara Istri dan Suami tetap Baik
Tips ini berdasarkan pengamatan dan ilmu dari guru serta para ibu ataupun bapak yang sudah menikah dan memberikan pelajaran berharga untuk kita:
Ø  Untuk menjaga hubungan tetap harmonis, seorang istri maupun suami harus saling percaya satu sama lain. Jangan mudah dihasut orang lain, karena berita yang dibawa orang lain belum tentu benar adanya dan jika mempercayai hal yang tdak benar bisa menimbulkan fitnah serta justru merusuk hubungan antara suami dan istri itu sendiri.
Ø  Seorang suami jangan membanding-bandingkan istri dengan wanita lain yang mungkin lebih cantik atau lebih pintar atau lebih kaya, dll. Demikian juga seorang istri jangan pula membanding bandingkan suami dengan lelaki lain yang mungkin lebih tampan atau lebih pintar ataupun lebih kaya dll. Karena sikap membanding-bandingkan itu berarti kamu tak bisa menghargai pasanganmu, kamu belum bisa menerima kekurangan pasanganmu apa adanya. Bukankah hubungan yang baik itu saling melengkapi dan bisa saling menjaga serta saling menyayangi dan saling menghargai. 
Ø  Jangan terlalu cerewet menegur pasangan, karena bisa menimbukan salah paham, carilah waktu yang tepat kalau menasehati agar pasangan yang kau nasehatipun merasa nyaman akan nasehatmu. Misalkan, ketika seorang isri mengetahui suaminya berbuat dosa entah kecil ataupun besar, maka sang sistri wajib menasehatinya agar tak melakukan hal itu jika belum dilakukan dan memintanya untuk berhenti melakukan hal maksiyat ketika sudah terlanjur dilakuakn. Cara mengingatkannya, tunggulah waktu dimana suami merasa rileks/ tidak sedang capek ataupun letih (hindarkan jangan memilih saat suami sedang sibuk atau baru pulang dari kerja sehingga capek) lalu nasehatilah dengan cara yang baik yakni lembut dan halus serta jangan didepan oranglain kalau bisa usahakan saat kondisi empat mata.  Jangan menasehati saat kondisi capek karena bukannnya nasehatmu diterima justru ia bisa emosi terhadapmu.
Ø  Jika ada salah satu pasangan yang marah maka pasangannya harus ada yang mau mengalah. Misalkan suami yang marah, maka istri mengalah diam atau sebaliknya istri marah, suami mengalah diam. Lalu ketika kondisi tenang, barulah dinasehati. Untuk wanita biasanya ia luluh dengan kasih sayang dan perhatian, maka ketika ia marah, berilah perhatian ataupun kasih sayang.
Ø  Pujilah pasangan anda, tetapi jangan terlalu sering untuk membuat hatinya senang dan bahagia. Karena pujian akan membuat seseorang semakin dekat dengan anda, jangan mudah mencela karena dapat menimbulkan ketidakharmonisan keluarga.
Ø  Antar pasangan (suami/istri) harus saling menyupport, saling menyayangi dan saling mengasihi, serta saling menguatkan. Berilah kasih sayang pasangan (suami/istri) nomor dua setelah Tuhanmu.  Sempatkanlah mengirim sms rindu, kangen, ataupun sekedar tanya kabar jika berada diluar kota. Berilah pasangan deng kejutan kejutan yang indah terhadap pasanganmu sehingga hubunganmu semakin harmonis. Perlu kau tahu bahwa rosulullahpun adalah sosok yang romantis terhadap istri-istrinya beliau santun, penyayang dan lembut. Sudah sepatutnya sebagai umatnya kita mencontohnya. Baginda sayyidah Khodijah R.A dan siti Aisyah R.A selalu menguatkankan rosulullah ketika terpaan musibah menghadang, tak hanya menyumbang harta bahkan juga pikiran dan kasih sayang.

3.    Tips Menjaga Hubungan Baik antara Anak dan Orangtua
Berdasarkan pengamatan dari kehidupan mayoritas orang dan berdasarkan ilmu dari para guru disini ada pelajaran berharga agar hubungan orangtua tetap baik dengan anak:
Ø Jadilah orangtua yang bijak dengan memberikan teladan yang baik pada anak seperti solat ontie, rajin beribadah, rajin bekerja sehingga ketika memerintah anakpun in syaallah anak taat karena orangtua sudah mencontohkannya.
Ø Ketika menasehati anak, janganlah menggunakan cara kekerasan apabila anak berbuat salah. Jangan memukul atau menamparnya ataupun dengan kekerasan yang lain karena hal itu akan menimbulkan trauma pada anak. Akibatnya anak menjadi tertutup dengan orantua karena takut dipukul ataupun diberlakukan keras dan kasar sehingga hubungan orangtau semakin jauh dengan anak, dan orangtua semakin sulit  memantau perkembangan anak karena anak  menjadi takut dan tak penah curhat dengan orangtua.
Ø Orngtua janganlah terlalu otoriter dan memaksakan kehendaknya pada anak.
Ø Jadilah orangtua yang bijaksana, tegas, namun tidak kasar ataupun keras. Didiklah bahwa meskipun orangtua tak melihat ada Allah yang senatiasa melihatmu (anak), sehingga kau tak perlu takut pada orangtua (taat saja) melainkan takutlah pada Allah karena Allah selalu megawasimu, janganlah maksiyat, takutlah akan akhzab Allah yang teramat pedih.
Ø Berilah reward dan pujian atas keberhasilan anak.
Ø Jadilah anak yang taat akan perintah orangtua dan santun serta penyayang terhadap orangtua. Ingatlah bahwa ridho Allah bersama ridho orangtua. Jika mengatakan “Ah” saja pada orangtua dilarang, bagaimana jika menyakitinya tentulah dilarang. Jadilah anak yang taat, jangan membangkah bahkan membantah orangtua ketika diperintah orangtua dalam kebaikann. Orangtua in syaallah lebih tahu tentang kebaikanmu daripada dirimu, selama itu bukan perintah maksiyat maka laksanakanlah.

Demikian tips-tips bagaimana mempersiapkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah BIIDNILLAH. Semoga kelak kita termasuk golongan yang berimana dan bertaqwa. Aamiin...:)              
Wassalamualaikum. Wr. Wb.              


Senin, 29 Desember 2014

ANTARA AKU, DIA, DAN TUHAN


BIARLAH TUHAN YANG MENGATUR    
Description: D:\BACKUP USER C\kata motivasi\JODOH.jpg

Bagaimanakah perasaanmu ketika orang yang kau cintai mencintai wanita lain? Tentu sedih untuk beberapa waktu. Terlebih orang yang kau cintai perlahan demi perlahan menjauh darimu, meninggalkanmu tanpa alasan yang jelas. Bagaimana perasaanmu ketika orang yang kau cintai mengagng-ngagungkan kecantikan, keindahan, kecerdasan wanita lain?. Bagaiamana perasaanmu ketika orang yang kau cintai asyik tertawa bahagia dengan wanita lain dan meninggalkanmu ketika kau memperhatikannya.
            Sedih, tentu tak bisa dipungkiri sangatlah sedih. Dibanding-bandingkan itu menyakitkan, tapi entahlah mungkin itu cara dia mencintai kita untuk menguji kecemburuan kita ataukah menguji kesabaran kita. Bisa jadi pula karena ia sudah bosan denganmu sehingga beralih dengan yang lain. Namun yang perlu diketahui, dia bukanlah milikMu. Melainkan dia milik Allah, jadi terserah Allah mau memasangkan ia dengan siapa bukan?. Cukup latih hatimu untuk ikhlas, in syaallah Allah akan menggantikannya dengan yang lebih baik. Sesakit apapun yang terjadi, itupun atas izin-Nya, bersabarlah in syaallah Allah akan menggantimu dengan nikmat yang lain.
Terkadang kita tak sadar, bahwa siapakah yang Maha Berkendak?...bukankah itupun terjadi atas izin-Nya. Bukankah tiada satupun di dunia ini yang terjadi kebetulan melainkan atas izin-Nya, bahkan dau jatuhpun atas izinNya. Mungkin saja itu bagian dari ujian Allah untuk menguji kesabaranmu, seberapa sabar kau menghadapi kenyataan pahit yang tak sebanding dengan logikamu. Mungkin pula, Tuhan hendak mengajarkan arti bersyukur diatas kesedihan, karena walau sedih Tuhan masih menguatkanmu. Hal yang mungkin diluar nalar kita, terkadang kita mencintai sesuatu, namun ternyata Allah jauhkan hal itu dengan kita. Terkadang kita membenci sesuatu ataupun seseorang dan hal yang kita benci justru Allah dekatkan, disinilah mental kita diuji...seberapa sabar kita. Yakinlah, bahwa dibalik kesulitan Akan Allah hadirkan kemudahan...sehingga dibalik suatu masalah in syaallah akan ada solusinya.
“… Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Al Baqarah: 216).
Hal yang perlu diingat adalah...semua adalah atas kuasa Allah. Syukuri, jalani, dan cobalah ikhlaskan. Jika dia mencintaimu, maka dia akan kembali padamu atas izin-Nya. Jika ia tak mencintaimu maka ia akan pergi, cukup ikhlaskan hatimu. Bukankah, hakekatnya cinta sejati adalah kau turut bahagia melihat orang yang kau cintai bahagia dengan oranglain meskipun bukan denganmu. Yakinalah apapun yang Allah berikan adalah yang terbaik, tiada yang perlu kau sesali. Selalu doakanlah kebahagian untuknya jika kau mencintainya. Tak usah bersedih, bagaimana kau bersedih???...rahmad Allah teramat luas, in syaallah Allah berikan kebahagaan dengan yang cara yang lain.
Mungkin tanpa kita sadari, mata hati kita buta dan kita spontan terbawa emosi amarah. Hal itu wajar, namanya orang diperlakukan demikian pastilah sakit. Lalu untuk apa marah itu dipelihara, tersenyumlah. Kau tak akan tahu bahwa senyum adalah semangat barumu untuk menjalani hari-harimu. Senyum memberimu energi untuk bersemangat. Cerialah, karena dibalik malam akan hadir siang. Untuk apa marah berlama-lama, kau tahu betapa banyak mudharatnya marah. Marah berarti membuang ATP-mu secara sia-sia, telomermu cepat memendek, dan ebnergimu terkuras. Ketika marah, denyut nadi dan tekanan darah meningkat, begitu juga dengan level hormon, adrenalin dan noradrenalin.
  Ketika seseorang marah, maka salah satu bagian saraf yakni hypotalamic pituitary menjadi hiperaktif. Bagian hormon inilah yang kemudian melepaskan hormon stres yang disebut kortisol. Semakin banyak kortisol dikeluarkan, tekanan darah pun meningkat. Banyak sekali penyakit yang disebabkan karena kondisi emosional. Kemarahan merupakan sikap emosial yang menyebabkan meningkatnya hormon adrenalin sehingga mempercepat denyut jantung sampai 180/menit sehingga dapat meningkatkan tekanan darah. Selain mengeluarkan hormon adrenalin, orang yang sedang marah akan mengeluarkan hormon kortisol secara berlebihan akibatnya tubuh rentan terhadap peradangan dan nyeri otot jangka panjang.
Berdasarkan hasil penelitian yang diungkap pada Journal of the American heart association, dinyatakan bahwa ada keterkaitan antara marah dengan kesehatan jantung. Dalam jurnal tersebut ditegaskan bahwa orang yang amarahnya meleda-ledak akan mengakibatkan detak jantungnya tidak teratur (Atrial Fibrillation). Hal tersebut akan meningkatkan risiko penggumpalan darah menuju otak, sehingga berakhir dengan gejala stroke. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Johns Hopkins School Of Medicine terhadap 1.300 laki-laki yang berusia menjelang 40 tahun. Dari hasil penelitian tersebut, disimpulkan bahwa laki-laki yang mudah marah akibat stres ternyata lebih rentan atau berisiko terserang penyakit jantung tiga kali lebih besar.
Hapus air matamudan tersenyumlah...:)
Ø  Bukankah hakikat cinta yang sejati, kau turut bahagia ketika kau melihatnya bahagia meskipun dengan wanita lain? Meskipun dengan cara yang menyakitkan?
Ø  Berterimakasihlah padanya. Melalui jalan cinta padanya, sesungguhnya Tuhan telah mengajarkanmu arti cinta yang sesungguhnya. Jika kau cinta terhadap manusia segitu besarnya? Lalu...seberapa besar rasa cintamu pada-Nya?. Jika kau sering menangisi orang yang kau cintai karena kau teramat menyayangi dan mencintainya lalu kau berdoa dan memohon akan kebahagiaanya. Seberapa sering kau menangis karena engkau begitu cintanya terhadap Allah SWT. Jika cintamu pada orang yang kau cintai, kau rela terlukaasal ia bahagia. Bagaimanakah pengorbananmu, apa yang kau kobarkan sebagai bukti rasa cinta kita kepada llah SWT.Itulah pertanyaan besar yang kita tak bisa pungkiri, hati kecil kita tahu...seberapa besar cinta kita pada Tuhan.
Hal yang perlu kita ketahui...ketika Allah mencintai hambanya maka Allah akan menguji keimannannya. Begitu jua dengan orang yang kau cintai wajar jika ia menguji kecemburuanmu untuk mengetahui seberapa besar rasa cintamu. Bayangkan saja....bukankah untuk terlahir didunia, sebelumnya pun berjuta-juta sperma sudah dites siapakah yang berhasil menembus ovum. Untuk bisa diterima diperguruan tinggi, harus dites dulu...entah melalui jalur undangan ataupun jalur tulis. Tak hanya itu, contoh lain adalah ketika kau mendaftar menjadi CPNS, bukankah ada ujian supaya ketrima tau tidak. Begitulah cara agar kita bisa diterima atau tidak, terpenting bagaimana kita selalu mensyukuri setiap keadaan yang Tuhan berikan.
   Penulispun bukanlah orang yang sempurna, tentu punya salah dan dosa yang tak jauh sama dengan pembaca. Disini bukanlah suatu cara untuk menggutui ataupun apa, melainkan mari belajar bersama...bersama-sama menata hati, mari saling mengingatkan, ketika aku lupa maka ingatkanlah, demikian juga ketika kamu lupa in syaallah aku ingatkan.
Katakanlah pada orang yang menyakiti atau mendzalimimu, ataupun orang yang mencintaimu bahkan orang yang kau cintai...:)
Duhai Dzat Yang Maha Baik
Terimakasih engkau telah pertemukan aku dengan orang yang mendzalimiku, karenanya aku berlatih sabar dan berlatih kuat.
Terimakasih kau tanamkan rasa cinta untukku pada hambamu, sehingga dari hal itu aku mengerti apa arti cinta dan bagaimana aku menempatkan Engkau sebagai kekasih abadiku tentang rasa cintaku terhadapMu ya Rabb.
Terimakasih engkau telah pertemukan dengan orang yang mengkhinatiku, dari situlah aku belatih untuk tegar dan berlatih untuk ikhlas menerima ujianMu.
Duhai Dzat Yang Maha Baik...
Hati ini teguh, ketika aku benar-benar mencintaimu
Maka...
Tiadalah yang buruk apapun yang kau beri, semua adalah yang terbaik untukku
Tiadalah itu terjadi melainkan atas kehendakmu, tiadalah itu terjadi melainkan terkandung hikmat yang teramat besar untukku....:)
Duhai Rabbi..
Dalam doa dan pintaku...
Bila hatku mulai letih, maka kuatkanlah punggungku
Bila imanku mulai tipis, maka siramilah ilmu tauhid di hatiku
Bila jiwaku sedang rapuh, maka kuatkanlah
Sesungguhnya engkau Dzat Yang Maha Kuat
Terimakasih kau ajarkan aku arti kehidupan, arti bersyukur dan arti sabar           


Minggu, 28 Desember 2014

ARTI SAHABAT


Kata mutiara indah untuk renungan bersama termasuk diriku juga...:')
...Siapakah yang pantas disebut SAHABAT?
Apakah yang sering mengajakmu makan malam di cafe?..
Apakah yang membelikanmu tiket untuk nonton bareng?...)
Apakah yang nangis bareng atau joged-joged bareng ketika nonton konser?...
Apakah yang sering mengingatkanmu jangan lupa makan siang ya?...
Ataukah...
Yang mengunjungimu ketika dalam bete dan bosan?...
Apakah yang sering berdua menghabiskan waktunya denganmu?...
Baiklah...
Itu semua adalah SAHABAT versi terbaik kita...
Namun didalam Al-Quran dijelaskan bahwa sahabat adalah " Yang mengajakmu akan kebakan, yang menasehatimu melarang melakukan kemaksiyatan, dan menasehatimu tentang kesabaran ".
“Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat akan Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak-gerinya teringat mati."
Apakah ciri-ciri seorang sahabat yang baik? Nasihat yang boleh diikuti dalam membina persahabatan ialah sebagaimana pesanan al-Qamah (seorang sahabat Rasulullah SAW) kepada anaknya, “Wahai anakku, sekiranya engkau berasa perlu untuk bersahabat dengan seseorang, maka hendaklah engkau memilih orang yang sifatnya seperti berikut. ”
1. Pilihlah sahabat yang suka melindungi sahabatnya, dia adalah hiasan diri kita dan jika kita dalam kekurangan nafkah, dia suka mencukupi keperluan.
2. Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, dia suka menerima dengan rasa terharu, jikalau ia melihat kebaikan yang ada pada dirimu, dia suka menghitung- hitungka n (menyebutnya) .
3. Pilihlah seorang sahabat yang apabila engkau menghulurkan tangan untuk memberikan jasa baik atau bantuanmu, ia suka menerima dengan rasa terharu dan dianggap sangat berguna, dan jika ia mengetahui mengenai keburukkan dirimu ia suka menutupinya.
4. Pilihlah sahabat yang jikalau engkau meminta sesuatu daripadanya, pasti ia memberi, jikalau engkau diam, dia mula menyapamu dulu dan jika ada sesuatu kesukaran dan kesedihan yang menimpa dirimu, dia suka membantu dan meringankanmu serta menghiburkanmu.
5. Pilihlah sahabat yang jikalau engkau berkata, ia suka membenarkan ucapan dan bukan selalu mempercayainya saja. Jikalau engkau mengemukakan sesuatu persoalan yang berat dia suka mengusahakannya dan jika engkau berselisih dengannya, dia suka mengalah untuk kepentinganmu.
Maka...hitunglah baik-baik...
...siapa yang gemar menasehati kita ketika kita dalam keburukan?
...siapa yang gemar mengajak kita melakukan ibadah?
...siapa yang memberikan contoh kita melakukan kebaikan?
...siapa yang mencegah kita dari berbuat maksiyat?
...siapa yang meluruskan kita ketika dalam bengkok?
...siapa yang mengajari kita akhlak (sopan santun)?
Bila ternyata tidak ada seorangpun yang melakukannya ada kita, sungguh-sungguh malang nasib kita selama ini...
Karena ternyata...kita tak memiliki seorang sahabat sejatipun walau kita merasa memilikinya.
"Pandai-pandailah dalam mencari sahabat yang akan mengingatkanmu kan kehidupan akherat".
Semoga bermanfaat...

Sabtu, 27 Desember 2014

PESAN UNTUK WANITA


.
Salam sejahtera kaum wanita
Rahmad Allah atas wanita yang solikhah nan senantiasa menjaga dirinya,
Assalamualaikum, wahai para penghias dunia, penghuni hati para kaum laki-laki. Dalam mencari jodoh ada beberapa kriteria yang perlu kau mengerti, pilihlah calon suami yang:
1.Islam.
Ini adalah kriteria yang sangat penting bagi seorang muslimah dalam memilih calon suami sebab dengan Islamlah satu-satunya jalan yang menjadikan kita selamat dunia dan akhirat kelak.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
“ … dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita Mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al Baqarah : 221)
2.Berilmu dan Baik Akhlaknya.
Seorang suami haruslah orang yang berpengetahuan agama  yang luas, karena ssungguhnya agama adalah sumber dari segala sumber kebahagiaan yang sejati.Mengapa kita harus memilih seorang suami yang luas pengetahuan agamanya, ada beus berapa hal yang harus dipehatikan, dianataranya:
a.Karena seorang suami adalah seorang pemimpin rumah tangga. Ibarat kata, ia adalah seorang supir, apabila ia tak tau arah yang dilaluinya , maka sudah pastilah ia nyasar atau bisa juga masuk jurang. Maka dengan otomatis jika pengemudinya nyasar, sudah pasti penumpangnya juga ikut nyasar.
b.Karena seorang suami yang membimbing seorang istri. Pilihlah calon suami yang paham tentang agama dan mintalah suami anda untuk mengajarkan ilmunya kepada anda ketika kalian sudah menikah, alangkah baiknya jika sang suami mau menyimak anda ketika melantunkan ayat-ayat suci al qur’an, dan mengajarkan anda berbagai pengetahuan islam lainnya, seperti akhlak, fikih, hadis,dll.

Masa depan kehidupan suami-istri erat kaitannya dengan memilih suami, maka Islam memberi anjuran agar memilih akhlak yang baik, shalih, dan taat beragama.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Apabila kamu sekalian didatangi oleh seseorang yang Dien dan akhlaknya kamu ridhai maka kawinkanlah ia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan terjadi fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerusakan.” (HR. At Tirmidzi)
Islam memiliki pertimbangan dan ukuran tersendiri dengan meletakkannya pada dasar takwa dan akhlak serta tidak menjadikan kemiskinan sebagai celaan dan tidak menjadikan kekayaan sebagai pujian. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32)
Laki-laki yang memilki keistimewaan adalah laki-laki yang mempunyai ketakwaan dan keshalihan akhlak. Dia mengetahui hukum-hukum Allah tentang bagaimana memperlakukan istri, berbuat baik kepadanya, dan menjaga kehormatan dirinya serta agamanya, sehingga dengan demikian ia akan dapat menjalankan kewajibannya secara sempurna di dalam membina keluarga dan menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai suami, mendidik anak-anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga dengan tenaga dan nafkah.
Jika dia merasa ada kekurangan pada diri si istri yang dia tidak sukai, maka dia segera mengingat sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yaitu :
Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Jangan membenci seorang Mukmin (laki-laki) pada Mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai.” (HR. Muslim)
Sehubungan dengan memilih calon suami untuk anak perempuan berdasarkan ketakwaannya, Al Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata pada seorang laki-laki :
“Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya.”
Untuk dapat mengetahui agama dan akhlak calon suami, salah satunya mengamati kehidupan si calon suami sehari-hari dengan cara bertanya kepada orang-orang dekatnya, misalnya tetangga, sahabat, atau saudara dekatnya.
Demikianlah ajaran Islam dalam memilih calon pasangan hidup. Betapa sempurnanya Islam dalam menuntun umat disetiap langkah amalannya dengan tuntunan yang baik agar selamat dalam kehidupan dunia dan akhiratnya. Wallahu A’lam Bis Shawab.
Demikian halnya anda, jika anda sudah menikah, anda juga dituntut menjalankan kewajiban anda  tak hanya menuntut hak anda saja sebagai seorang istri. Buatlah suami anda merasa betah bersama anda dengan cara:
1.Siapkanlah hidangan untuk suamimu dari hasil masakanmu sendiri, dan layanilah dengan sepenuh hati. Sabda Rosulullah SAW:
“Sesungguhnya wanita yang menyiapkan gandum ( makanan ) kepada suami dan anak anaknya , maka Allah akan memberikannya pahala sebanyak biji gandum yang telah dijadikannya tepung ( yang dimasak )”.
Sesungguhnya  wanita yg mengeluarkan keringat saat menumbuk gandum maka Allah akan menjadikan keringat itu 7 tabir (dinding) yg memisahkannya dari neraka ”.
2.Sisirlah rambut anak-anakmu, ajarkan anakmu tentang pengetahuan islam dan tentang tatacara sopan santun kepada Allah dan sesama manusia, dan latihlah dengan cara yang lembut, halus dan penuh kasih sayang.
Sabda Rosulullah SAW:
“Sesungguhnya wanita yang menyisir dn meminyaki rambut anaknya, Allah memberikan pahala
seperti memberi makan 1000 orang miskin dn memberi pakaian 1000 orang telanjang “.
3.Menbantu suami  anda dalam hal mencari nafkah, selalu berterimakasih atas nafkah yang diberikan suami. Selalu bersyukur dan menyayanginya sepenuh hati.
4.Sambutlah suamimu dengan senyuman ketika ia pulang dari kerja, siapkan makanan untukknya, siapkan air untuk ia mandi. Dan bersoleklah secantik mungkin dihadapan suamimu, agar ia bertambah rasa cintanya kepadamu.
Sabda Rosulullah SAW:
“Wanita mencari ridho ( kerelaan/ senang hatinya ) suaminya, karena kemarahan suaminya adalah              murka Allah”.
“ Sesungguhnya wanita yang selalu memberikan  senyuman pada suami , maka Allah akan memberikannya senyuman pula”.
5.Layani suami dengan sebaik-baiknya.
Sabda Rosulullah SAW:
“ Sesungguhnya wanita yng membentangkan tidur untuk suaminya, maka Allah mengampuni dosanya sebelum dan sesudahnya”.
6.Meminyaki rambut suami, memotongkan kukunya, serta menghidangkan makanan untuknya  setiap hari, terlebih lagi ketika hari Jumat.
Sabda Rosulullah SAW:
“Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut suaminya, memotong kuku, dan mencukur kumis suami akan langsung diambil dari surge”.
7. Jika sesuatu terjadi dan berbagai halangan menimpamu, menjauhkan kebaikan rumah tanggamu. Maka tidaklah anda berdiam diri terbatas  pada peringatan, melainkan akan menaehati suamimu DENGAN LEMBUT NAN HALUS, sehingga  ia kembali pada kecerdasannya, taat kepada Allah, membahagiakan rumahnya, dan mendorong suaminya pada setiap kesempurnaan.




.
Salam sejahtera kaum wanita
Rahmad Allah atas wanita yang solikhah nan senantiasa menjaga dirinya,
Assalamualaikum, wahai para penghias dunia, penghuni hati para kaum laki-laki. Dalam mencari jodoh ada beberapa kriteria yang perlu kau mengerti, pilihlah calon suami yang:
1.Islam.
Ini adalah kriteria yang sangat penting bagi seorang muslimah dalam memilih calon suami sebab dengan Islamlah satu-satunya jalan yang menjadikan kita selamat dunia dan akhirat kelak.
Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
“ … dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita Mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran.” (QS. Al Baqarah : 221)
2.Berilmu dan Baik Akhlaknya.
Seorang suami haruslah orang yang berpengetahuan agama  yang luas, karena ssungguhnya agama adalah sumber dari segala sumber kebahagiaan yang sejati.Mengapa kita harus memilih seorang suami yang luas pengetahuan agamanya, ada beus berapa hal yang harus dipehatikan, dianataranya:
a.Karena seorang suami adalah seorang pemimpin rumah tangga. Ibarat kata, ia adalah seorang supir, apabila ia tak tau arah yang dilaluinya , maka sudah pastilah ia nyasar atau bisa juga masuk jurang. Maka dengan otomatis jika pengemudinya nyasar, sudah pasti penumpangnya juga ikut nyasar.
b.Karena seorang suami yang membimbing seorang istri. Pilihlah calon suami yang paham tentang agama dan mintalah suami anda untuk mengajarkan ilmunya kepada anda ketika kalian sudah menikah, alangkah baiknya jika sang suami mau menyimak anda ketika melantunkan ayat-ayat suci al qur’an, dan mengajarkan anda berbagai pengetahuan islam lainnya, seperti akhlak, fikih, hadis,dll.

Masa depan kehidupan suami-istri erat kaitannya dengan memilih suami, maka Islam memberi anjuran agar memilih akhlak yang baik, shalih, dan taat beragama.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :
“Apabila kamu sekalian didatangi oleh seseorang yang Dien dan akhlaknya kamu ridhai maka kawinkanlah ia. Jika kamu sekalian tidak melaksanakannya maka akan terjadi fitnah di muka bumi ini dan tersebarlah kerusakan.” (HR. At Tirmidzi)
Islam memiliki pertimbangan dan ukuran tersendiri dengan meletakkannya pada dasar takwa dan akhlak serta tidak menjadikan kemiskinan sebagai celaan dan tidak menjadikan kekayaan sebagai pujian. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (nikah) dan hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An Nur : 32)
Laki-laki yang memilki keistimewaan adalah laki-laki yang mempunyai ketakwaan dan keshalihan akhlak. Dia mengetahui hukum-hukum Allah tentang bagaimana memperlakukan istri, berbuat baik kepadanya, dan menjaga kehormatan dirinya serta agamanya, sehingga dengan demikian ia akan dapat menjalankan kewajibannya secara sempurna di dalam membina keluarga dan menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai suami, mendidik anak-anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga dengan tenaga dan nafkah.
Jika dia merasa ada kekurangan pada diri si istri yang dia tidak sukai, maka dia segera mengingat sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yaitu :
Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam : “Jangan membenci seorang Mukmin (laki-laki) pada Mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai.” (HR. Muslim)
Sehubungan dengan memilih calon suami untuk anak perempuan berdasarkan ketakwaannya, Al Hasan bin Ali rahimahullah pernah berkata pada seorang laki-laki :
“Kawinkanlah puterimu dengan laki-laki yang bertakwa sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika tidak menyukainya maka dia tidak akan mendzaliminya.”
Untuk dapat mengetahui agama dan akhlak calon suami, salah satunya mengamati kehidupan si calon suami sehari-hari dengan cara bertanya kepada orang-orang dekatnya, misalnya tetangga, sahabat, atau saudara dekatnya.
Demikianlah ajaran Islam dalam memilih calon pasangan hidup. Betapa sempurnanya Islam dalam menuntun umat disetiap langkah amalannya dengan tuntunan yang baik agar selamat dalam kehidupan dunia dan akhiratnya. Wallahu A’lam Bis Shawab.
Demikian halnya anda, jika anda sudah menikah, anda juga dituntut menjalankan kewajiban anda  tak hanya menuntut hak anda saja sebagai seorang istri. Buatlah suami anda merasa betah bersama anda dengan cara:
1.Siapkanlah hidangan untuk suamimu dari hasil masakanmu sendiri, dan layanilah dengan sepenuh hati. Sabda Rosulullah SAW:
“Sesungguhnya wanita yang menyiapkan gandum ( makanan ) kepada suami dan anak anaknya , maka Allah akan memberikannya pahala sebanyak biji gandum yang telah dijadikannya tepung ( yang dimasak )”.
Sesungguhnya  wanita yg mengeluarkan keringat saat menumbuk gandum maka Allah akan menjadikan keringat itu 7 tabir (dinding) yg memisahkannya dari neraka ”.
2.Sisirlah rambut anak-anakmu, ajarkan anakmu tentang pengetahuan islam dan tentang tatacara sopan santun kepada Allah dan sesama manusia, dan latihlah dengan cara yang lembut, halus dan penuh kasih sayang.
Sabda Rosulullah SAW:
“Sesungguhnya wanita yang menyisir dn meminyaki rambut anaknya, Allah memberikan pahala
seperti memberi makan 1000 orang miskin dn memberi pakaian 1000 orang telanjang “.
3.Menbantu suami  anda dalam hal mencari nafkah, selalu berterimakasih atas nafkah yang diberikan suami. Selalu bersyukur dan menyayanginya sepenuh hati.
4.Sambutlah suamimu dengan senyuman ketika ia pulang dari kerja, siapkan makanan untukknya, siapkan air untuk ia mandi. Dan bersoleklah secantik mungkin dihadapan suamimu, agar ia bertambah rasa cintanya kepadamu.
Sabda Rosulullah SAW:
“Wanita mencari ridho ( kerelaan/ senang hatinya ) suaminya, karena kemarahan suaminya adalah              murka Allah”.
“ Sesungguhnya wanita yang selalu memberikan  senyuman pada suami , maka Allah akan memberikannya senyuman pula”.
5.Layani suami dengan sebaik-baiknya.
Sabda Rosulullah SAW:
“ Sesungguhnya wanita yng membentangkan tidur untuk suaminya, maka Allah mengampuni dosanya sebelum dan sesudahnya”.
6.Meminyaki rambut suami, memotongkan kukunya, serta menghidangkan makanan untuknya  setiap hari, terlebih lagi ketika hari Jumat.
Sabda Rosulullah SAW:
“Sesungguhnya wanita yang meminyaki rambut suaminya, memotong kuku, dan mencukur kumis suami akan langsung diambil dari surge”.
7. Jika sesuatu terjadi dan berbagai halangan menimpamu, menjauhkan kebaikan rumah tanggamu. Maka tidaklah anda berdiam diri terbatas  pada peringatan, melainkan akan menaehati suamimu DENGAN LEMBUT NAN HALUS, sehingga  ia kembali pada kecerdasannya, taat kepada Allah, membahagiakan rumahnya, dan mendorong suaminya pada setiap kesempurnaan.