HALIMAH BINTI MASDARI

Tampilkan postingan dengan label Allah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Allah. Tampilkan semua postingan

Minggu, 24 Maret 2019

BANGKITLAH SAAT KAU MENEMUI KEGAGALAN, YAKINLAH BAHWA TIADA USAHA SEORANG HAMBA YANG ALLAH SIA SIAKAN

BANGKITLAH SAAT KAU MENEMUI KEGAGALAN, YAKINLAH BAHWA TIADA USAHA SEORANG HAMBA YANG ALLAH SIA-SIAKAN
*****
OLeh: Dewi Nur Halimah, S. Si



Kawanku, pernahkah engkau merasakan hampir putus asa saat engkau menemui beberapa kegagalan demi kegagalan, kesedihan demi kesedihan menghampirimu?. Bagaimanakah perasaanmu tatkala engkau sudah berjuang semaksimal yang kamu mampu, tapi hasil yang kau peroleh jauh dari ekspektasimu? Bagaimanakah yang kamu lakukan saat stress mengunjungi pikirmu, sementara lingkungan, orang terdekatmu tak ada untuk memotivasimu menemanimu melawan depresi karena kegagalan?

Kawanku... 
Saat engkau dirundung sedih, kecewa, kegagalan, sangat wajar bagimu untuk meluahkannya dengan tangisan. Memang tangisan tak akan pernah menyelesaikan masalah, tapi setidaknya melegakan dadamu. Perlahan tatalah hati, mana mungkin Allah sejahat itu denganmu, mana mungkin Allah menyia-nyiakan usaha hambanya. Tidak mungkin bukan?. Pasti ada hikmah luar biasa kelak yang akan kamu rasakan di balik musibah yang saat ini engkau rasakan.

Kawanku... 
Saat lingkungan dan orang terdekatmu (kekasih, keluarga, sahabat) yang kamu harapkan ada untuk menguatkanmu justru tidak ada untukmu, percayalah Allah tak pernah meninggalkanmu. Curahkan segala yang menjadi bebanmu pada Allah dalam sujud, doa, pinta dan air mata.



Kawanku... 
Allah tak akan menyia-nyiakan usaha hambanya dan membiarkannya berlarut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Akan ada kemudahan setelah kesulitan, akan ada kebahagiaan setelah kesedihan, akan ada siang setelah malam. Percayalah, Allah adalah Dzat Yang Maha Baik.

Mari kita tengok kisah orang soleh solekhah terdahulu. Apakah Allah menyia-nyiakan Siti Hajar yang lari kesana kemari 7 kali dari bukit Safa ke Marwah?. TIDAK. Akhirnya atas sifat rahman (belas kasihan) Allah swt, siti Hajar pun dipertemukan dengan sumber air yang bernama air zam zam.

Apakah karena rosulullah diboikot selama 3 tahun oleh kaum kafir quraish, lantas Allah biarkan islam menjadi redup?. Tidak, hasilnya engkau bisa merasakan, islam sekarang dikenal di seluruh penjuru dunia. Islam semakin jaya dan berkibar di dunia. 

Apakah Allah membiarkan dakwah Nabi Yunus sia-sia? Apakah Allah membiarkan Nabi Yunus dalam keputusasaan dan kecewa?. Tidak. Allah bukakan pintu hidayah untuk ummatnya. Nabi Yunus pun akhirnya kembali lagi berdakwah untuk ummatnya.

Apakah Allah membiarkan Nabi Yaqub menangis terus menerus dalam doa saking rindunya dengan Nabi Yusuf?. TIDAK, akhirnya Allah pertemukan dengan Nabi Yusuf setelah perpisahan yang lama. Yakinlah bahwa tiada doa yang sia-sia, tiada usaha yang sia-sia.

Kawanku... 
Allah itu baik. Allah tak akan membiarkan usaha maksimal hambaNya sia-sia dan Allah tak akan membiarkan hambanya larut dalam kesedihan yang berkepanjangan, tak akan membiarkan hamba yang sering berdoa padaNya hampir dalam keputus asaan. Saat dirimu dirundung kesedihan, saat engkau dilanda ketidakpastian, saat engkau dalam kepayahan. Ingatlah Allah, yakinlah bahwa Allah akan menolongmu. Allah tak akan meninggalkan hamba yang berdoa padaNya. Selalulah Husnudzan bahwa Allah punya rencana terindah dibalik semua yang engkau hadapi 😊



Sabtu, 23 Maret 2019

SAAT ENGKAU RAPUH, GANTUNGKAN HARAPANMU HANYA PADA ALLAH SWT

SAAT ENGKAU RAPUH, GANTUNGKAN HARAPANMU HANYA PADA ALLAH SWT


Tahukah engkau bahwa hal paling menyakitkan adalah perpisahan yang ditakdirkan Allah swt di saat kita lagi sayang sayangnya pada seseorang. Sebagaimana ujian iman para nabi terdahulu. Tak bisa dipungkiri, saat sedih tak lagi bisa diungkapkan, maka air matalah yang mewakilinya. 

Sebagaimana saat Ibu Nabi Musa begitu bahagia memiliki bayi mungil nan tampan, tapi ia harus merelakan dengan menghanyutkannya ke sungai. Hal itu tiada lain agar sang anak selamat dari pembunuhan bayi laki-laki. Namun atas sifat rahman Allah, akhirnya Nabi Musa pun dipertemukan dengan sang bunda sebagai ibu asuh yang menyusuinya.

Sebagaimana saat Nabi Yaqub sedang cinta-cintanya dengan Nabi Yusuf. Allah uji dengan perpisahan dengan nabi Yusuf yang mana Nabi Yusuf dibuang ke sumur oleh kesebelas saudara tirinya, lalu ditemukan seorang musafir dan dijual ke Raja Kitfir dan diangkat menjadi anak oleh Raja Kitfir. Baru ketika Nabi Yusuf menjadi Perdana Menteri, setelah puluhan tahun terpisah Allah pertemukan kembali dengan sang ayah (Nabi Yaqub).

Demikian pula dengan cinta Siti Zulaikhah yang begitu dalam pada Nabi Yusuf, akan tetapi ditempuh atas dasar nafsu. Akhirnya Allah pisahkan Siti Zulaikhah dan Nabi Yusuf dengan Nabi Yusuf dimasukkan dalam penjara sekalipun Nabi Yusuf tak bersalah. Itulah cara Allah melindungi Nabi Yusuf dan Siti Zulaikhah dari Zina. Namun saat cinta Siti Zulaikhah ke Nabi Yusuf semata karena Allah ta'ala, Allah satukan Siti Zulaikhah dengan Nabi Yusuf dalam tali ikatan suci pernikahan.

Sebagaimana saat Nabi Ibrahim lagi cinta-cintanya pada Nabi Ismail. Allah uji dengan perpisahan berupa qurban. Nabi Ibrahim mendapatkan perintah Allah swt untuk menyembelih Nabi Ismail untuk menguji lebih besar mana cinta Nabi Ibrahim ke Allah swt ataukah ke putranya. Setelah terbukti bahwa cinta Nabi Ibrahim lebih besar ke Allah swt dibandingkan ke putranya, Allah ganti Nabi Ismail yang akan disembelih dengan kambing.

Sebagaimana Nabi Adam yang terpisah dengan Ibu Hawa sekian tahun lamanya, lalu Allah pertemukan kembali dan melahirkan Qobil dan Iqlima serta Habil dan saudarinya.

Kawanku... 
Percayalah bahwa tak ada pertemuan yang abadi, demikian pula perpisahan. Jika memang jodoh, seberapa lama engkau berpisah, pada akhirnya Allah pertemukan juga.

Saat Allah uji engkau dengan perpisahan, maka semakin dekatkan dirimu pada Allah. Semakin tambah taatlah pada Allah. Saat engkau rapuh, gantungkan harapanmu pada Allah swt. Mengapa? Allah rindu rengekan cinta hambaNya.

Sifat Allah itu berbeda dengan makhluk. Bila kau sering meminta atau bercerita pada makhluk, maka makhluk itu akan bosan dan jenuh. Berbeda dengan makhluk, saat engkau semakin banyak meminta, semakin banyak berdoa dan mencurahkan hatimu pada Allah, maka Allah swt semakin mencintaimu. Allah suka mendengar tangisan taubat hambaNya, Allah suka mendengar rengekan pinta dan doa dari hambaNya. Itulah Allah, Dzat Yang Maha Pengampun lagi Maha Pemberi dengan penuh kasih sayang.

Saat kenangan kebersamaan dan kasih sayang pada orang yang engkau cintai menghampirimu, saat manis katanya teringat di benakmu, saat senyum canda dan sikapnya terbayang olehmu. Panjatkan doa, sampaikan rindumu pada Allah swt.

Kau tahu, saat Allah pisahkan Nabi Yaqub dengan Nabi Yusuf, setiap waktu tatkala mengingat Nabi Yusuf, air mata Nabi Yaqub terjatuh hingga saking seringnya menangis, mata beliau menjadi buta. Dan mata beliau pun sembuh tatkala diusapkan baju Nabi Yusuf.

Kawanku... 
Saat engkau dihujam rindu yang menggebu, sementara engkau dalam bumi yang berbeda, tersekat ruang dan waktu. Maka panggillah orang yang engkau cintai dalam balutan doa, pinta, dan air mata dalam sujud pada Rabb Alam Semesta. Pada siapa lagi engkau meminta untuk dipertemukan dengan orang yang engkau kasihi, bila bukan pada Dzat Yang Maha Berkuasa untuk menyatukan. Pada siapa lagi engkau berharap, bila bukan pada Rabb Alam Semesta.

DOA TATKALA ENGKAU RINDU SESEORANG YANG KAU KASIHI DAN TEEPISAH

Duhai Rabbku... 
Sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang berkuasa untuk menyatukan lagi memisahkan. Satukanlah kami yang saling mencintai setelah perpisahan.

Duhai Rabbku... 
Pada siapa hamba berharap, jika bukan padamu sebab Engkaulah Tuhanku.

Duhai Rabbku... 
Ampunilah aku bila cintaku pada makhlukMu lebih besar dari cintaku padaMu. Bila itu membuatMu cemburu lantas kau pisahkan aku dengannya, maka jadikanlah perpisahan ini sebagai obat penggugur dosa-dosaku. Dan pertemukan lah kembali dengannya agar semakin besar cintaku padaMu sebab lantaran belajar arti cinta dengannya, semakin dalam pula cintaku padaMu

Duhai Rabb Alam Semesta...
Janganlah Engkau biarkan hambamu larut dalam kesedihan yang berkepanjangan dan segala upaya yang telah diikhtiarkan sia-sia. Hadiahkanlah pertemuan yang Engkau ridhoi agar semakin besar rasa cintaku terhadapMu. Sesungguhnya hanya padaMulah sebaik-baiknya tempatku berharap.

Duhai Rabbku... 
Jika memang jodoh, setelah perpisahan akan Engkau pertemukan kembali dalam kondisi yang lebih baik. Tiada yang dapat kulakukan selain semakin mendekatkan diri denganMu, mencurahkan segala sedihku dengan air mata rindu, dan memantaskan diri agar pantas untuk engkau satukan kembali.

Aamiin... 
Aamiin
Aamiin ya mujib asa'ilin.