HALIMAH BINTI MASDARI

Jumat, 22 Maret 2019

SEPUCUK SURAT KECIL UNTUK CALON IMAMKU

SEPUCUK SURAT CINTA UNTUK CALON IMAMKU


Assalamualaikum. Wr. Wb
Untukmu calon imamku, bagaimanakah kabarmu di sana? Sedang apa engkau di sana?. Semoga engkau sehat selalu dan dalam lindungan Allah swt. Semoga kebaikan senantiasa tercurah untukmu. Aamiin. 

Ya Sayyidal Husna... 
Tuanku yang berakhlak mulia yang Allah tulis di laukh mahfudz sebagai imam hidupku. Salam dan hormat takdim dari bidadari yang tercipta dari tulang rusukmu.

Ya Sayyidal Amin... 
Aku percaya bahwa kelak di saat yang tepat, Allah akan pertemukan engkau denganku di jalanNya dalam bingkai cinta suci mahligai rumah tangga.

Ya Amirun Nisa... 
Duhai calon pemimpin wanita, wanitamu telah menanti kedatanganmu, jemputlah ia dengan jalan halal lagi diridhoi Allah swt. Dalam kesendirian, dihempas kenanaran, ada keyakinan di antara istikhoroh cintaku.

Duhai calon imamku... 
Namamu adalah bait dalam doaku, tasbih dalam asmaraku, dan syair dalam setiap hembusan nafasku. Setiap kali teringat wajahmu, semakin ingat aku akan keagungan Rabb Alam Semesta. Mencintaimu melatihku untuk mencintai Rabb Alam Semesta. Bila cinta denganmu sebegitu dalamnya, lalu bagaimanakah cintaku seharusnya pada Tuhanku?

Duhai calon imamku... 
Dalam masa penantian, kupersiapkan segala hal untuk menyambutmu. Kesendirian sebelum kehalalan bukanlah kehampaan melainkan sebuah penjagaan sebelum jiwa raga ini ku serahkan pada orang yang halal untuk memilikinya atas ridho Allah swt. Dan obat kerinduanku padamu adalah doa di sepertiga malam dan di setiap detak jantungku.

Duhai calon imamku...
Telah kupersiapkan segala hal untuk menyambut kedatanganmu. Bagaimana aku kelak harus melayanimu dengan sebaik mungkin sesuai kemampuanku berdasarkan syari'at agama. Aku ingin menjadi wanita surga bidadari dunia yang senantiasa menyejukkan pandanganmu saat engkau menatapku, mendamaikan hatimu saat engkau mendengar ucapanku, dan menentramkan jiwamu saat engkau mengetahui segala sikap perangaiku.

Duhai calon imamku... 
Telah kupelajari ilmu membangun pernikahan dan keluarga madani, ilmu tentang hak dan kewajiban seorang istri, jua ilmu parenting. Segala hal untuk menjadi zaujati solekhah untukmu telah kupersiapkan semaksimal yang aku mampu. Segala hal untuk menjadi umi solekhah yang menjadi tauladan bagi putra putrimu serta mendidik putra putrimu telah aku persiapkan.

Duhai sayyidal aminku... 
Semoga kelak aku menjadi zaujati solekhah untukmu layaknya zaujati Khodijah ra untuk rosulullah saw. Kuingin menemanimu dalam duka dan sukamu. Menemanimu berjuang dari nol, meminjamkan bahuku untukmu saat engkau dalam kenanaran, menjadi penasehat yang penuh kasih sayang dan kelembutan saat engkau butuhkan.

Duhai Amirun Nisaku... 
Telah kupenuhi persiapan untuk menjadi zaujati solekhah layaknya zaujati muthi'ah untukmu. Menunaikan kewajibanku padamu dengan sempurna, menyenangkanmu setiap kali engkau Memandangku, selalu tampil cantik dan membahagiakanmu saat aku dihadapanmu, menyambutmu saat pulang kerja dengan senyuman ramah, dandan cantik, lalu kusiapkan air hangat dan handuk untuk mandimu dan kusiapkan makanan kesukaanmu sembari kutemani engkau makan.

Ya habibal qolbi... 
Semoga kelak aku menjadi umi solekhah yang meneladani Sayyidah Fatimah ra dalam mendidik Sayyidina Hasan dan Sayyidina Husein. Semoga kelak aku dapat memberikan teladan kecerdasan untuk putra putrimu. Semoga tirakat dan perjuanganku kelak membuahkan dzuriyah yang soleh solekhah lagi cerdas dan berakhlakul karimah.

Duhai calon imamku... 
Di sini aku memantaskan diri sebelum akhirnya engkau meminangku dan menghalalkanku. Semoga engkau di sana pun sama. In syaAllah kelak aku siap menaatimu selama perintahmu tidak bertentangan dengan syariat agama. Bagiku meraih ridhomu adalah jalan bagiku meraih ridho Tuhanku. Bagiku melayanimu dzahir batin adalah caraku berbakti dalam upaya meraih ridho ilahi.

Duhai calon imamku... 
Jemputlah aku dalam tali bingkai kehalalan. Semoga kita menikah atas dasar saling mencintai sehingga kita dapat menunaikan hak dan kewajiban kita sebagai sepasang suami istri nanti. Semoga kita kelak bisa meneladani pasangan sejati Sayyidah Khodijah ra dan rosulullah saw yang penuh kasih sayang dan kelembutan serta meneladani pasangan Sayyidatuna Fatimah ra dan Sayyidina Ali ra.

Salam takdimku untukmu. Namamu akan selalu kusebut dalam setiap tengadah doaku. Kau adalah doa yang kupanjat dalam muhasabah cintaku. Salamku untukmu, semoga kelak kita bisa bersama dari dunia hingga dijanahNya. Aamiin

Wassalamualaikum. Wr. Wb

Salam,



Perempuan yang mencintaimu dalam diam
Dan kau cintai dalam tasbih doa 

4 komentar :

Dillaindri mengatakan...

😍

Dewi Nur Halimah mengatakan...

😊

Anonim mengatakan...

Matur nuwun dek imah

izurrokhman83@gmail.com mengatakan...

Alhamdulillah ayang mpun Dados istri kang mas.semoga satu ilal maut wa ilal jannah amiiin