HALIMAH BINTI MASDARI

Kamis, 07 Desember 2017

MUROQOBAH DAN PEMBAGIAN WAKTU



MUROQOBAH DAN PEMBAGIAN WAKTU
*****
Written by Dewi Nur Halimah, S.Si
Delivered by Gus Qoyyum (LASEM-REMBANG)
***** 
Gus Qoyyum (Lasem-Rembang).

            Seorang hamba yang taat akan merasa takut pada Allah sebab Allah selalu melihatnya. Orang yang merasa takut pada Allah baik ketika dilihat manusia atau tidak, kelak di akherat akan bisa berjabat tangan dengan malaikat. Namun sayangnya, manusia terkadang sewaktu-waktu dilalaikan oleh pekerjaan, bisnis, keluarga sehingga lupa dengan Allah swt. Akan tetapi, ketika mereka kembali mengingat Allah swt, Allah swt mengampuninya.
Berkaitan dengan waktu (managemen waktu), waktu di dalam Al Qur'an disebut sebanyak 48 kali. Sedangkan di dunia saat ini 24 jam. Jam pertama kali ditemukan Nabi Nuh AS sebanyak 12 jam, tak seperti jam saat ini yang durasinya 24 jam dalam sehari.
Adapun pembagian waktu ada 3:
1.      Ilmus Sa'ah (mengetahui waktu) ----> waktu qiyamat.
Waktu qiyamat hanya diketahui Allah swt, sementara waktu yang diketahui manusia adalah waktu sehari-hari yang dapat diatur jadwalnya untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
Contoh managemen waktu yg baik:
# Sayyidina Umar, ketika beliau terlambat solat, ia merasa bersalah lantas untuk menebus dosanya beliau bersedekah.
# Imam Ibnu Thaimiyyah memanfaatkan waktunya ketika di penjara dengan menulis kitab.
# Buya Hamka mengarang menulis tafsir Al Azhar (30 juz) di dalam penjara.
# Imam Abu Hanifah khatam Al Qur'an 30 juz di dalam penjara.
# Sayyid Kutub mengarang kitab di dalam penjara.
2.      Amrus Sa'ah (memerintahkan waktu)
Allah tidak ilmus sa'ah melainkan amrus sa'ah. Waktu diperintah Allah swt bukan diketahui Allah swt. Berikut kisah hikmah tentang persiapan hamba Allah yang soleh menghadapi amrus sa'ah (qiyamat diperintahkan Allah SWT):
a.      Kisah Abdullah bin Muwadda’ah
# Abdullah bin muwadda'ah salah seorang duda, setelah duda setelah sehari wafadnya sang istri, selang sehari kematian istrinya langsung mengaji. Guru ngajinya bernama Sa'id bin Husain.
Sa'id bin Husain                 : "Mengapa ngajimu beberapa hari ini terlambat?".
Abdullah                             : "Saya terlambat krn merawat anak anak saya dulu, saya menyiapkan makan mereka, saya menyapu, dll. Saya memiliki peran sebagai ayah sekaligus ibu. Saya menggantikan posisi istri saya, istri saya baru saja meninggal dunia".
Sa'id bin Husain                 : "Apakah km ingin menikah lagi?".
Abdullah                             : "Saya tidak memikiki uang utk menikah guru. Tabungan saya hanya 3 dirham".
Sa'id: bin Husain                : "Maukah Engkau mau menjadi menantuku?"
Abdullah                             :"Jika guru berkanan saya mau".
Anak Sa'id bin Husain pernah dilamar seorang gubernur dan di tolak. Anak Sa'id bin Husain adalah wanita yang cerdas, hafidzah, ahli hadits & ulama wanita yang terkenal di jamannya. Malam pertama nikah, Abdullah dan istrinya tidak ada suasana keromantisan karena kedua-duanya sibuk beribadah (pencinta ilmu).
Suatu hari, Abdullah hendak mengaji.
Abdullah                        : "Dek, Kang mas tak ngaji dulu".
Istri                     : "Ngaji dimana mas?"
Abdullah                        : "Di bapakmu dek".
Istri                 : "Kalau begitu ngaji dg saya saja mas. Saya sudah diajarkan apa saja sama abah".
Abdullah               : "Iya dek, aku akan belajar mengaji bersamamu".
Subhanallah....seorang istri mengajar ngaji suami. Dan suaminya mau diajari mengaji istrinya tanpa merasa direndahkan. Sebuah tauladan yang hebat, berguru pada siapapun kendati pada istri jika memang istrinya lebih cerdas. Karena keluarga adalah saling melengkapi.
b.      Kisah Surin Pisuwan
Seorang sekjen ASEAN (Surin Pitsuwan) dari Thailand merupakan santri dari pondok pesantren yang merupakan tokoh Islam. Kesenangannya mengaji, dzikir, membaca al barjanji dan membaca Qur'an. Gus Surin Pitsuwan adalah seorang gus, putra dari seorang kiahi di pesantren Ban Tan (Thailand Selatan). Beliau sangat rendah hati dan beliau adalah sekretaris jenderal ASEAN yang berasal dari muslim di tengah penduduk Budha di Thailand. Sejak jabatannya sebagai sekjen ASEAN, pondok Ban Tan tempat beliau ketika masih kecil menjadi tersohor di ASEAN. Banyak orang membincangkannya disebabkan oleh ketawadhuan, kecerdasan, dan kepiawaian beliau dalam sains islam. Beliau adalah duta muslim Thailand di dunia.

Ketika qiyamat ----> amrus sa'ah dari Allah swt.
Ketika bintang berjatuhan ----> amrus sa'ah dari Allah swt.
Gunung meletus --->  amrus sa'ah dari Allah swt.
Hancurnya dunia atas perintah Allah (amrus sa'ah), sehingga bumi-bumi bertebaran bagaikan anai anai yang berhamburan. Sedangkan rusaknya daratan dan lautan disebabkan oleh tangan manusia yang tak bertangungjawab.
3.      Zalzalatas Sa'ah (guncangnya waktu).
Persiapan menghadapi qiyamat dengan doa, ibadah, tafakur, sedekah, ilmu dll.
Contoh:
a.  Doktor Zainab
Mengarang kitab innayatul Qur'an lihuqqil insan (perhatian al Qur'an thd hak hak manusia).
b.  Seorang wanita anak wardi mengarang kitab Innayatus Syari'ah Binadhofatil Fardhi (perhatian syari'ah the lingkungan).
#KISAH HIKMAH
a.      Kisah Pertama
Suatu ketika ada seorang wanita datang menghadap rosulullah.
Wanita             : "Ya Rosulullah dada saya sakit".
Rosulullah       : "Bacalah Al Qur'an, Al Qur'an dapat mengobati dada yg sakit".
Suatu saat lagi, ada seorang wanita lagi yg mengadu pada rosulullah saw.
Wanita             : "Ya rosulullah tenggorokan saya sakit".
Rosulullah       : "Bacalah Qur'an".
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa Al Qur'an berkhasiyat untuk mengobati penyakit atas izin Allah SWT. Al Qur’an bukan saja berkhasiyat menentramkan hati dengan kalam-kalam Allah tetapi juga mengobati penyakit dzahir dan batin yang diderita manusia atas izin Allah swt.
b.      Kisah Kedua
Di Arab Saudi terdapat seorang dosen yang juga guru ngaji, namanya Sayyid Amir Usman. Selama 7 tahun tidak dapat bersuara karena pita suaranya tidak berfungsi. Berdasarkan diagnosa dokter, pita suaranya sudah tidak aktif (tidak berfungsi lagi). Di rumah sakit, 3 hari menjelang sebelum beliau wafad. Suatu keajaiban Allah perlihatkan, ketika beliau membaca Al Qur'an tiba-tiba terdengar suaranya, bahkan suaranya sangat merdu hingga terdengar oleh seluruh orang di RS. 
H-3 wafad membaca 10 juz Al Qur'an.
H-2 wafad membaca 10 juz Al Qur'an.
H-1 wafad membaca 10 juz Al Qur'an.
Subhanallah...Maha Suci Allah atas KebesaranNya. Tiada Tuhan selain Allah.Sehingga sebelum Sayyid Amir Usman Wafad beliau telah mengkhatamkan membaca Al Qur’an dalam 3 hari terakhir menjelang detik-detik wafadnya beliau. Sungguh, Maha Suci Allah yang telah memperlihatkan kekuasaanNya bagi hamba yang berfikir.
c.       Kisah Ketiga
Dahulu ada seorang Nabi, Nabi Hud AS (Dijelaskan dalam kitab Awwalul Ma'arif) yang dengan keberaniannya berdoa.
"Ya Allah bila nanti di akherat aku mendapatkan jatah siksa di neraka. Habiskan saja siksaku di dunia. Aku ridho engkau menyiksaku di dunia, akan tetapi berilah kenikmatan padaku di akherat".
Lantas Allah swt menjawab:
"Aku berikan kau istri yang galak, sehingga engkau dimarahi terus dan diperintah-perintah terus menerus sepanjang hari".
Kisah Nabi Hud AS tersebut sangat menginspirasi padsa kita, apabila pasangan hidup kita kog dlalah (ternyata) galak, cerewet, judes, sebaiknya kita menghadapinya dengan sabar dan penuh ketenangan sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Hud AS.
*****
Semoga kisah tersebut menginspirasi kita untuk menjadi insan yang lebih baik. Semoga Allah limpahkan rahmatNya, nikmat sehat, panjang umur dan ilmu yang manfaat kepada baginda Gus Goyyum selalu mubaligh yang menyampaikan tausiyah ini. Wabil khusus kepada KH. Muharror Ali dan para guru penulis, semoga Allah limpahkan rahmat, nikmat sehat, rizki, panjang umur. Al Fatekhah. Aaamin.
Silahkan dishare jika dirasa bermanfaat. Mohon maaf apabila ada kekurangan, saran yang membangun sangat dinantikan.

SUMBER:

CERAMAH LISAN OLEH GUS QOYYUM (LASEM-REMBANG) DALAM TABLIGH AKBAR MEMPERINGATI MAULID NABI 2017 DI PP. KHOZINATUL ULUM BLORA. 

Tidak ada komentar :