Fatimah
Az Zahra, Pemimpin Kaum Wanita Mukmin
Assalamualaikum
Salikhah…J
Dear
ladies around the world, Nama Fatimah Az Zahra atau dikenal sebagai sayyidah
Fatimah RA tentu bukanlah hal asing bagi kalian. Ya, dialah sosok wanita
terhormat yang mulia di dunia dan di akherat. Dialah sosok pemimpin wanita
mukmin, Sayyidah Fatimah RA adalah putri Rosulullah SAW dengan Siti Khodijah
RA. Sayyidah Fatimah RA adalah istri dari Sayyidina Ali RA, ibunda dari dua
pemimpin mulia (Hasan dan Husein) serta ibunda dari dua putri tercintanya yakni
Zainab dan Ummu Kultsum.
Bagaimanakah
sosok Sayyidah Fatimah RA?. Sayyidah Fatimah RA adalah sosok wanita solikhah
yang penyayang, lemah lembut, taat perintah Allah dan RosulNya. Berikut adalah
keteladanan sifat-sifat mulia yang dimiliki sayyidah Fatimah RA yang patut
ditiru oleh wanita mukmin seluruh dunia:
1.
Memiliki
jiwa leadership (kepemimpinan) tinggi.
Sayyidah Fatimah RA turut serta dalam perang Khondaq
dan Khoibar. Pada peperangan ini, Nabi Muhammad SAW memberikan bagian untuknya
sebanyak 85 wasaq gandum Khoibar.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Rosulullah SAW
bersabda, “Wanita penghuni surga terbaik
adalah Khadijah binti Khuwailid, Fatimah binti Muhammad, Maryam dan Asiyah”. [ HR. Ahmad (1/ 294), dishahihkan Hakim
(V/ 278,279), dan disetujui Adz-Dzahabi ].
Rosulullah SAW bersabda, “Engkau (Fatimah) pemimpin kaum wanita penghuni surga kecuali Maryam
binti imran,” [ Sanad hadis ini Hasan, disebutkan Al-Muttaqi dalam Kanzul
Ummal (XIII/ 675), dan ia nyatakan bersumber dari Ibnu Abi Syaibah. Tambahan
hadis ini berasal darinya ].
Selain itu, Sayyidah Fatimah RA adalah sosok ibunda
dari dua pemimpin pemuda penghuni surga.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Hasan dan Husain adalah dua pemimpin pemuda penghuni surga.” [ HR.
Ahmad (III/ 3), HR. Tirmidzi (3768), Abu Ya’la (II/ 395) dengan sanad Hasan).
2.
Jujur
dalam Berkata
Diriwayatkan dari Aisyah RA, ia berkata, “Tidak pernah aku melihat seorang pun yang
tutur katanya lebih jujur melebihi Fatimah, kecuali ayahnya,”. (HR. Hakim
dan ia nyatakan shahih, Adz-Dzahabi menyetujui pernyataannya).
3.
Pemalu
Diriwayatkan dari Anas RA, Rosulullah SAW datang
menemui Fatimah dengan membawa seorang budak yang beliau berikan padanya. Saat
itu Fatimah mengenakan baju yang jika digunakan untuk menutup kepala, kakinya
terbuka dan jika digunakan untuk menutup kaki, kepalanya terbuka. Saat Nabi
Muhammad SAW melihat sikap Fatimah, beliau bersabda: “Tidak kenapa bagimu, yang ada hanya ayah dan budak milikmu” [ HR.
Abu Dawud da Baihaqi, Dishahihkan Al-Albani dalam Al Irwa (VI/ 206) ].
4.
Sayyidah
Fatimah RA adalah sosok yang pekerja keras dan mengabdi pada suami
Sayyidah Fatimah RA taat terhadap suami. Karena
surga bagi seorang istri mukmin adalah taat pada suaminya.
Imam Adz-Dzahabi berkata, “Fatimah RA mengamalkan sunnah. Ia tidak mengizinkan seorangpun masuk ke
dalam rumah tanpa izin suami”.
Bukan hanya itu, meskipun Sayyidah Fatimah RA adalah
putri dari seorang Amirul mukminin, beliau bukanlah sosok yang manja, pemalas,
dan ogah-ogahan. Hal itu terlihat pada beliau yang sering menyapu rumah hingga
debu menempel pada pakaiannya, menumbuk gandum untuk makan, dan menyalakan api
hingga bajunya kotor.
Ali RA menuturkan, “Aku menikahi Fatimah. Kami tidak punya tikar selain kulit kambing yang
kami jadikan alas tidur pada malam hari, dan pada siang harinya kami gunakan
untuk alas makan. Aku tidak memiliki pelayan selainnya. Saat Rosulullah SAW
menikahkannya denganku, beliau mengirimnya dengan membawa sebuah selimut,
bantal dari kulit berisi serabut, dua batu penggiling, kendi, dan dua gelas. Ia
menggiling (gandum) dengan batu
gilingan hingga membekas di tangannya, meminum dari geriba air hingga membekas
di lehernya, menyapu rumah hingga debu-debu menempel di pakaiannya, dan
menyalakan api hingga bajunya kotor.”
(Ahkmamun Nisa, Ibnu Jauzi, hal: 124).
Dear salikhah…tulah
kisah Sayyidah Fatimah RA yang menginspirasi. Semoga kita dapat memetik hikmah
darinya dan menjadikannya sebagai sosok tauladan dalam menjalankan aktivitas
sehari-hari, terutama dalam rumah tangga. Sayyidah Fatimah RA adalah sosok yang
zuhud, lebih mencintai kehidupan akherat yang sifatnya abadi dibandingkan
kehidupan dunia yang sifatnya fana atau hanya sementara. Beliau senantiasa
menjalankan sunnah, taat beribadah…mengutamakan Allah SWT dan RosulNya dia atas
kepentingannya. Beliau sosok pribadi yang penyabar hidup di atas garis
kemiskinan, beliau sosok penyayang, beliau sosok yang rajin beribadah. Semoga
kita bisa berkumpul dan termasuk golongan yang beruntung yang dipertemukan dan
disatukan dengan beliau di akherat nanti. Aaamiin.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar