INDAHNYA
BERBAGI
Bahagia, apakah arti kata bahagia
menurutmu?. Tiap orang tentu memiliki definisi tersendiri tentang arti kata “bahagia”.
Bagiku bahagia adalah manakala saat aku bisa bermanfaat untuk orang lain serta
lingkungan dimana aku berada, bahagia adalah disaat aku bisa membuat orang lain
bahagia karena diriku. Kebahagiaan itu akan hadir menyelimuti pikiran kita
manakala kita memperbanyak bersyukur. Right? Or absolutely right?...hehe.
Sungguh, betapa rasa syukur yang tiada
dapat kulukiskan, tahun ini aku masih diberi kesempatan untuk berjumpa dengan
ramadhan dan semoga bisa bertemu dengan hari raya idul Fitri. Aamiin. Bulan
ramadhan kali ini, sungguh terasa Indah, aku menikmati moment-moment dimana aku
banyak mendapatkan hikmah yang luar biasa. Alhamdulillah Allah selalu
memberikan rizki yang cukup untukku, in syallah manakala kita senantiasa
bersyukur, maka kita akan bahagia.
Sampai hari ini, Jum’at 1 Juli 2016, aku
masih di kota perantauan, kota Semarang…kota atlas tempat dimana aku menimba
ilmu di Universitas Tercinta (Universitas Diponegoro atau lebih bekennya
dikenal dengan sebutan UNDIP). In syaallah jika diridhoi, besok 2 Juli aku
pulang kampung ke kampung halaman di Blora. Pulang nanti aku membawa banyak
bawa’an, termasuk beberapa kado untuk kuberikan keluargaku hasil aku kerja part time sambil kuliah di Semarang. Alhamdulillah
dengan senantiasa bersyukur, rizki itu selalu ada saja. Entah salary dari ngelesin, jualan, jadi
reseller ataupun yang lain. Alhamdulillah uang tersebut bisa kumanage dan
kubagi rata dengan baik untuk mencukupi kebutuhanku selama penelitian skripsi
secara mandiri, bahkan masih bisa kugunakan untuk berbagi dengan yatim piyatu
dan kugunakan untuk membelikan kado ke keluargaku. Entah mengapa, dari dulu aku
mencintai yatim piyatu, fakir miskin dan dhuafa. Setiap kali bertemu mereka,
air mataku terjatuh…hatiku tersentuh, dan rasanya seolah ada panggilan dan
hatiku bergetar, setiap pulang dari bertemu mereka rasanya tersentuh, kagum
pada mereka, dan memikirkan mereka dan bagaimana aku bisa berbagi serta bisa
membantu mereka sebisaku.
Aku tak pernah cerita, kalau aku mau
memberikan surprise ke keluargaku..hehe. Aku suka tipikal yang
diam-diam langsung take action, lebih
romantis. Biasanya kalau aku mau berbagi atau memberikan kado ke orang selalu
aku planning, tetapi aku diam…nanti tiba-tiba saja itu kado aku kirim ke
orangnya beserta surat dariku atau langsung kuberikan tanpa berkata apa-apa. Inilah
caraku mencintaimu dengan sederhana, berbagi diam-diam tanpa cerita dan
langsung kukirim. In syallah dengan kita berbagi, rizki akan semakin berkah.
Jangan pernah kawatir jikalau engkau berbagi, uangmu akan berkurang….tidak
demikian, justru dengan engkau berbagi maka rizkimu akan semakin berkah. Sesuatu
yang kau sedekahkan tak ada artinya dibandingkan saat engkau melihat “senyuman”
dan kebahagiaan orang yang engkau beri hadiah atau engkau beri sedekah.
Pulang besok, aku sudah mempersiapkan
kado baju, kerudung, jaket sepakbola, foto pemain sepakbola untuk my lovely sister (adek tercinta). Sedangkan
untuk Ibu dan Bapak, aku bawakan oleh-oleh kue-kue untuk lebaran. Lumayan
banyak sih, satu kardus kue-kue, dan satu kardus untuk adek tercinta…tapi in
syallah bisa bawa kog. Memang jauh-jauh hari uangku sudah kutabung dan
kualokasikan untuk memberikan kejutan ke keluargaku. Aku selalu teringan kata
guruku: “Bersedekahlah dari orang
terdekatmu hingga orang terjauhmu, jangan kebalik”. Bacalah QS. AL-BAQOROH
ayat 177, maka engkau akan mengerti keutamaan bersedekah ke keluarga dan
kereabat, kemudian ke yang membutuhkan.
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ
وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ ءَامَنَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
وَالْمَلاَئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَءَاتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ
ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ
وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَءَاتَى الزَّكَاةَ
وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ
وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ
الْمُتَّقُونَ(177)
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah
timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang
meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan
menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,
dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang
yang bertakwa.(177).
Dan coba kau pahami kat-kata berikut:
وَءَاتَى الْمَالَ عَلَى حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ
dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang
memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan)
hamba sahaya,
Disinilah, saya berusaha mengaplikasikan
apa yang pernah diajarkan guru saya bahwasanyya menolong kerabat terlebih
dahulu baru orang lain. Inilah yang aku prioritaskan untuk aku bantu:
1.
Keluarga dan kerabat
2.
Anak-anak yatim, piyatu, yatim-piyatu.
3.
Fakir miskin
4.
musafir (yang
memerlukan pertolongan)
5.
Orang yang
meminta-minta (dhuafa)
Alhamdulillah atas ilmu yang guruku ajarkan,
sehingga akupun berusaha untuk mengaplikasikannya semampu yang aku bisa. Bersedekahlah
semampu yang kamu bisa, bersedekah dengan ikhlas dan ceria…sesungguhnya uluran
tanganmu sangat membantu oranglain. Bersedekahlah semampumu, bersedekah tak
perlu menunggu kaya dulu, tetapi bersedekahlah semampumu. In syallah dengan
kaya hati dan peduli terhadap sesama semampu kita, maka kelancaran dan
keberkahan rizkipun mengiringi langkah kita. Niatkan bersedekah karena Allah,
niatkan untuk membantu kesulitan orang lain. Niscaya, saat kamu menghadapi
kesulitan maka Allah akan menolongmu. Sesungguhnya kebaikan yang kamu lakukan
akan memantul pada dirimu kembali, dan kejahatan yang kamu lakukan akan
memantul kembali pada dirimu, Tengoklah QS. Al Isra ayat 7;
”Jika
kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu
berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri…”.(Al-Isra’
ayat: 7).
Bantulah orang yang mendapatkan
kesulitan semampumu, maka Allah akan menolongmu saat engkau mendapatkan
kesulitan. Pedulilah pada orang lain dengan membantunya (membantu menyelesaikan
permasalahannya/ mencari solusinya bukan justru mengomeli/ mengkritisi saja).
Ulurkanlah tanganmu pada yang membutuhkan, karena rizki yang kau terima, harta
yang kau miliki adalah titipan Tuhan, maka pergunakanlah untuk bersedekah di
jalan Tuhan. Aturlah, manage-lah keuanganmu sedemikian rupa agar kebutuhanmu tercukupi
semua. Berbelanjalah sesuai kebutuhanmu dan janganlah berfoya-foya.
Sesungguhnya foya-foya adalah saudara setan? Tentu kau tak mau menjadi saudara
setan bukan? Bila tak mau hidplah sedehana, jangan foya-foya dan boros. Uang
yang kau gunakan untuk foya-foya, lebih baik engkau alokasikan untuk bersedekah
ke yatim piyatu, dhuafa, fakir miskin….in syallah lebih bermanfaat dan bisa
dirasakan manfaatnya oleh orang lain.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi
pembaca, mohon maaf apabila ada tulisan yang kurang berkenan di hati pembaca.
Mari saling menasehati akan kebaikan, mari saling berbagi, menginspirasi, dan
memotivasi terlebih sesama Muslim. Salam ukhuwah.
Wassalamualaikum…J
See
you on the next writing (in syaallah)…semoga bermanfaat…J