HALIMAH BINTI MASDARI

Rabu, 25 Februari 2015

Everyone…Move On!!!

     
Ngomong-ngomong “move on”, apa sih yang terbesit di benakmu?. Mayoritas kata “MOVE ON” selalu dikaitkan dengan namanya patah hati lalu move on  ke lain hati, right???...benar atau tidak, saya yakin benar adanya…hehe. Yups..nothing is wrong, move on memiliki multimakna, termasuk makna sempitnya maupun makna luasnya.
Ø  Dalam arti sempit move on diartikan sebagai berpindah. Nah, buat yang lagi patah hati, biasanya mengartikan pindah ke lain hati atau “open heart” ke yang lain.
Ø  Dalam arti luas move on berarti berpindah dari hal buruk menjadi hal yang baik. Baik itu mencakup permasalahan hati yang bernama cinta, permasalahan hidup yang lebih kompleks, dan permasalahan lainnya.
Okay..back to my topic. Yang akan saya bahas kali ini adalah move on dalam arti luas, yups lebih tepatnya move on dari hal buruk menjadi hal baik. “Muslim and Muslimah…move on!!!” Okay, masih ingatkah kalian tentang zaman jahiliyah atau masa kebodohan dimana saat itu manusia hidup hanya untuk memenuhi nafsu belaka???...lets me tell you about it. Nabi Muhammad SAW adalah nabi akhir zaman yang membawa dari zaman kegelapan ke zaman yang terang. Beliaulah suri tauladan yang mulia, penyempurna akhlak manusia atas izin Tuhan YME. Beliaulah kekasih Tuhan, setiap katanya menjadi pedoman dan setiap sikapnya menjadi tauladan.
Well…tentang zaman jahiliyah. Ingatkah kamu tentang zaman penuh kegelapan. Dimana ketika seorang anak perempuan dilahirkan dibunuh, dimana kehormatan wanita begitu murah, dimana tindak kriminal merajalela dimana-mana, dan akhlak manusia porak-poranda. Maka, Allah hadirkan kekasihnya, Rosulullah SAW sebagai suri tauladan yang menyempurnakan akhlak manusia dari akhlakul mazmumah menjadi akhlakul karimah.
Hey…Moslem and Moslemah…move on!!
Jika kalian mengerjakan laporan saja direvisi, masak akhlak nggak sih???
Manusia diciptakan tak lain untk mengabdi dan beribadah pada Tuhannya, serta memuji keagungan Tuhannya. Jika manusia diciptakan berpasang-pasangan, layaknya Nabi Adam dan Siti Hawa, Sayyidah Khadijah dan Rosulullah SAW, Nabi Sulaiman dan Ratu Bilqis, dan contoh lainnya. Apa sih maksudnya mengapa diciptakan berpasang-pasangan, toh tujuan kita diciptakan kan untuk mengabdi pada Allah SWT. Yups…izinkan aku bercerita sedikit denganmu. Tahukah kamu mengapa orang kalau sendirian merasa kesepian??? Mengapa ketika seorang diri orang mudah merasa bosan?...karena hasrat manusia membutuhkan kasih sayang. Bagaimana kaum Adam mengamalkan asma Allah, jika tanpa diciptakan wanita. Sekarang renungkan…J
v  Bagaiamana seorang lelaki belajar sabar jika ia tidak ada istri dan anak, karena istri dan anak adalah ujian dari Allah untuk menguji kesabaranya.
v  Bagaimanakah seorang lelaki mengamalkan sifat Allah Ar Rahmaan dan Ar Rahiim (Pengasih dan Penyayang), jika tiada seorang yang disayangi dan dikasihi? Itulah sebabnya Allah tiada meciptakan Nabi Adam seorang diri.
v  Bagaimana seorang mengamalkan sifat Allah Al Hakiim (Maha Bijaksana) jika dalam hidupnya tanpa diberi masalah. Hidu dengan masalah adalah satu paket, dimana dengan adanya masalah seeorang mengamalkan sikap bijaksana bagaimana untuk memecahkan masalah yang ia hadapi, bagaimana ia menjadi sabar jika tak ada masalah yang ia hadapi?, bagaimana ia menjadi kuat jika tiada masalah yang dihadapi?...yusp mari merenung bersama…J
Itulah sebabnya mengapa Tuhan menciptakan berpasang-pasangan, supaya saling melengkapi, SALING menasehati dalam kebaikan dan kesabaran. Well…back to tell about “MOVE ON”. Move on akhlak sangatlah penting, bagaimana kita berhijrah dari akhlakul mazmumah ke akhlakul karimah. Hello Everyone…do you know tha everyone have a same right to change their self to be better. Ya…setiap orang berhak untuk memperbaiki diri ke jalan yang lurus, ke jalan yang diridhoi Allah SWT.
Jika kamu bertanya, bagaimana jika aku sosok yang bejad akhlaknya? Aku suka menipu, aku suka menyakiti perasaan wanita, aku koruptor dan lain lain atau bahkan aku seorang tuna susila, aku seorang yang teramat hina dimata manusia, bolehkan aku kembali ke jalan Tuhanku??. Jawabannya adalah BOLEH. Tuhan Maha Pengampun, Dia akan memaafkan kesalahan hambanya selama ia mau bertaubatan nasuha (taubat denagn setulusnya dan sebenarnya). Loh…namanya taubat, yah taubatan nasuha lah, masak taubat cabe rawit???...Okey lets me tell you. Tidak semua orang bertaubatan nasuha, ada yang taubatan cabe rawit…taubat sekarang, lalu esoknya diulang kembali seperti kamu saat kepedasan makan cabe rawit dan kau bilang “aku kapok makan cabe..pedaaas”, lalu esoknya kau ulangi lagi makan sambal cabe berulang kali…heee.
Bayangkan, gunakan perasaanmu. Bagaimana perasaanmu ketika temanmu meminta maaf padamu dan ia berjanji ia tak kan mengulangi kesalahannya. Dan ternyata esoknya ia mengulangi kembali kesalahan yang sama. Bagaiamana perasaanmu??...jengkel bukan? Atau bahkan kecewa, sakit dan merasa dipermainkan apalagi jika ia memintamu diberi kesempatan berulang kali namun mengulangi kesalahan yang sama juga berulang kali, tentu kesal bukan??. Demikian pula dengan Allah, masihkah Allah memaafkan kita, jika kita terus terlena dalam kemaksiyatan tanpa merasa berdosa, meminta maaf lalu mengulangnya kembali untuk kesekian kalinya, apakah Allah memaafkannya?...jawabannya Wallahu A’lam, itu adalah kuasa Allah, entah Dia mengampunimu ataukah tidak. Yang bisa kita lakukan adalah berupaya bagaimana agar kita bisa menjadi kekasih Allah, mari bertaubata sebelum nafas terakhir di tenggorokan, mari saling mengoreksi diri kita masingmasing, apa yang perlu kita benahi. Bagaiamana kita seharusnya memperbaiki akhlak kita?...lets MOVE ON.
Perlu kita ketahui bahwa Tuhanlah yang berkuasa untuk menyesatkan dan memberikan petunjuknya pada hambaNya. Tiada yang dapat merubah hati seseorang kecuali dengan izinNya. Tuhan Maha Pembolak-balik hati seseorang. Sungguh teramat beruntung seorang yang mendapatkan rahmad Allah SWT. Lalu bagaimanakah nasib orang kafir???...jawabannya wawallhu a’lam. Janganlah langsung menjustis seseorang “KAU INI CALON NERAKA” atau “KAU KAFIR’…atau “KITA ADALAH CALON SURGA”. Sekarang mari aku bertanya?...Siapakah yang memiliki surga dan neraka? Siapakah yang berhak memasukkan surga dan neraka? Dan apakah kita berkuasa sehingga menjastis seseorang bahwa seorang itu kafir dan seorang itu pantas masuk neraka, bukankah Tuhan yang berkuasa??? Apakah seseorang masuk surga karena amalannya yang bagus.
Ya…Tuhanlah yang memiliki surga dan neraka, maka Tuhanlah yang berhak memasukkan siapa saja ke surga ataupun ke neraka, kita tak berhak untuk memasukkannya, maka tak patutlah bagi kita menjastis seseorang itu kafir dan pantas masuk neraka kecuali Tuhan telah menerangkannya dalam firman-Nya seperti Abu Lahab dan Abu Jahal. Seseorang masuk surga bukan karena amalan baiknya melainkan karena rahmad Allah SWT.
Lalu, jika manusia masuk surga bukan karena amalannya melainkan karena rahmad Allah SWT, mengapa kita perlu berlaku baik?. Tahukah kamu bahwa Allah sangat mencintai orang yang penyabar dan berakhlakul karimah. Jika kita mengaku mencintai Allah SWT, apakah pantas kita berlaku maksiyat padaNya. Gunakan perasaanmu, jika kau mencintai seseorang…akankah kau taat dan patuh pada keinginannaya agar ia jua mencintaimu?...jawabannya tentu ia, kau akan melakukan apapun untuk orang yang kau cintai. Demikian pula dengan Allah, ketika engkau mengaku mencintai Allah, maka sudah sepatutnya kita melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah SWT.  Yang bisa kita lakukan adalah mempersiapakan diri, memperbaiki akhlak kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kita tiada tahu kapan Tuhan memanggil kita, betapa malunya kita jika kita menghadap Tuhan dalam kondisi bermaksiyat padaNya. Mari saling mengingatkan, mari saling menasehati dalam kebaiakan.
Ngomong-ngomong tentang nasehat, memberi nasehat pada seseorangpun ada akhlaknya yakni bagaimana agar saran kita bisa diterima orang yang kita nasehati tanpa mempermalukannya. Berikut adalah cara menyampaikan saran yang baik:
·         Lihatlah siapa objek yang anda nasehati, apakah itu anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, remaja ataukah dewasa bahkan manula? Kenali ia, pahami ia, dengarkan ia lalu berilah satan yang bijak terhadapnya.
·         Gunakanlah bahasa yang sopan dan santun, sehingga tidak menyinggung perasaan orang yang kau nasehati. Dengan demikian, ia akan menerima saran anda dan mau menerapkan saran anda.
·         Berikan ia pilihan, jangan paksakan ia melakukan nasehatmu. Misalkan: Belajar rajin ataukah tidak adalah pilihanmu. Jika kamu rajin, tekun dan ulet maka in syaallah apa yang kau cita-citakan akan tercapai. Sebaliknya jika kamu malas, maka kamu tiada dapar mewujudkan citacitamu. Keputusan adalah pilihanmu, tetapi sangat dianjurkan bagimu untuk rajin agar kelak tercapai cita-citamu…J
·         Jangan menasehati aib orang lain di depan umum, itu bukanlah solusi yang baik melainkan sama halnya kau membuka aib orang tersebut didepan umum sehingga ia merasa malu dan enggan menerima saranmu.
Hi moslem and moslemah…lets move on. Mari mempersiapkan diri, saling menasehati, saling mengingatkan akan kebaikan.
Rabbi…
Limpahkanlah sholawat serta salam
Kepada sayyidina Muhammad dan keluarganya dan para sahabatnya
Pembuka pintu rahmad sebanyak apa yang ada dalam ilmu Allah
Sholawat dan salam yang selalu tercurah sekekal kerajaan Allah
Ya Rabb…
Jadikanlah kegembiraanku dan kebahagiaanku dalam taat kepada-Mu
Dan segala urusanku dalam keridhoanMu
Ya Rabb…yang mengetahui segala keadaanku
Yang Mengawasi segala niat dan isi hatiku
Kabulkanlah segala hajadku
Dan ampunilah segala dosa serta kejahatanku
Maafkanlah segala kesalahan dan segala kekeliruanku
Terimalah segala amal baikku
Maafkanlah dosa-dosaku yang telah lampau dan yang akan datang
Tulislah namaku dalam daftar para pemimpinku
Tuntunlah aku ke dalam jalan keselamatan dalam hidup dan matiku
Ya Rabb…aku sangat mengharap pemberianMu
Mendambakan keridhoanMu
Pasrah pada ketetapanMu…
Maka catatlah aku sebagai salah seorang walimu
Bimbinglah aku ke jalan hidayahmu
Susulkanlah aku ke dalam kelompok pilihanMu
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada sayyidina Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Aamiin.
*****
SEMOGA BERMANFAAT            



Tidak ada komentar :