Ngomong-ngomong “move
on”, apa sih yang terbesit di benakmu?. Mayoritas kata “MOVE ON” selalu dikaitkan dengan namanya patah hati lalu move on ke lain hati, right???...benar atau tidak,
saya yakin benar adanya…hehe. Yups..nothing is wrong, move on memiliki
multimakna, termasuk makna sempitnya maupun makna luasnya.
Ø Dalam
arti sempit move on diartikan sebagai berpindah.
Nah, buat yang lagi patah hati, biasanya mengartikan pindah ke lain hati atau “open heart” ke yang lain.
Ø Dalam
arti luas move on berarti berpindah dari hal
buruk menjadi hal yang baik. Baik itu mencakup permasalahan hati yang bernama
cinta, permasalahan hidup yang lebih kompleks, dan permasalahan lainnya.
Okay..back to my topic. Yang akan saya bahas kali
ini adalah move on dalam arti luas, yups lebih tepatnya move on dari hal buruk
menjadi hal baik. “Muslim and Muslimah…move on!!!” Okay, masih ingatkah
kalian tentang zaman jahiliyah atau masa kebodohan dimana saat itu manusia
hidup hanya untuk memenuhi nafsu belaka???...lets me tell you about it. Nabi
Muhammad SAW adalah nabi akhir zaman yang membawa dari zaman kegelapan ke zaman
yang terang. Beliaulah suri tauladan yang mulia, penyempurna akhlak manusia
atas izin Tuhan YME. Beliaulah kekasih Tuhan, setiap katanya menjadi pedoman
dan setiap sikapnya menjadi tauladan.
Well…tentang zaman jahiliyah. Ingatkah kamu tentang
zaman penuh kegelapan. Dimana ketika seorang anak perempuan dilahirkan dibunuh,
dimana kehormatan wanita begitu murah, dimana tindak kriminal merajalela
dimana-mana, dan akhlak manusia porak-poranda. Maka, Allah hadirkan kekasihnya,
Rosulullah SAW sebagai suri tauladan yang menyempurnakan akhlak manusia dari
akhlakul mazmumah menjadi akhlakul karimah.
Hey…Moslem and Moslemah…move on!!
Jika kalian mengerjakan laporan saja direvisi, masak akhlak
nggak sih???
Manusia diciptakan tak lain untk mengabdi dan
beribadah pada Tuhannya, serta memuji keagungan Tuhannya. Jika manusia diciptakan
berpasang-pasangan, layaknya Nabi Adam dan Siti Hawa, Sayyidah Khadijah dan
Rosulullah SAW, Nabi Sulaiman dan Ratu Bilqis, dan contoh lainnya. Apa sih
maksudnya mengapa diciptakan berpasang-pasangan, toh tujuan kita diciptakan kan
untuk mengabdi pada Allah SWT. Yups…izinkan aku bercerita sedikit denganmu.
Tahukah kamu mengapa orang kalau sendirian merasa kesepian??? Mengapa ketika
seorang diri orang mudah merasa bosan?...karena hasrat manusia membutuhkan
kasih sayang. Bagaimana kaum Adam mengamalkan asma Allah, jika tanpa diciptakan
wanita. Sekarang renungkan…J
v
Bagaiamana seorang
lelaki belajar sabar jika ia tidak ada istri dan anak, karena istri dan anak
adalah ujian dari Allah untuk menguji kesabaranya.
v
Bagaimanakah seorang
lelaki mengamalkan sifat Allah Ar Rahmaan dan Ar Rahiim (Pengasih dan
Penyayang), jika tiada seorang yang disayangi dan dikasihi? Itulah sebabnya
Allah tiada meciptakan Nabi Adam seorang diri.
v
Bagaimana seorang
mengamalkan sifat Allah Al Hakiim (Maha Bijaksana) jika dalam hidupnya tanpa
diberi masalah. Hidu dengan masalah adalah satu paket, dimana dengan adanya
masalah seeorang mengamalkan sikap bijaksana bagaimana untuk memecahkan masalah
yang ia hadapi, bagaimana ia menjadi sabar jika tak ada masalah yang ia
hadapi?, bagaimana ia menjadi kuat jika tiada masalah yang dihadapi?...yusp
mari merenung bersama…J
Itulah sebabnya mengapa Tuhan
menciptakan berpasang-pasangan, supaya saling melengkapi, SALING menasehati
dalam kebaikan dan kesabaran. Well…back to tell about “MOVE ON”. Move on akhlak sangatlah penting, bagaimana kita
berhijrah dari akhlakul mazmumah ke akhlakul karimah. Hello Everyone…do you
know tha everyone have a same right to change their self to be better. Ya…setiap
orang berhak untuk memperbaiki diri ke jalan yang lurus, ke jalan yang diridhoi
Allah SWT.
Jika kamu bertanya, bagaimana jika aku
sosok yang bejad akhlaknya? Aku suka menipu, aku suka menyakiti perasaan
wanita, aku koruptor dan lain lain atau bahkan aku seorang tuna susila, aku
seorang yang teramat hina dimata manusia, bolehkan aku kembali ke jalan Tuhanku??.
Jawabannya adalah BOLEH. Tuhan Maha Pengampun, Dia akan memaafkan kesalahan
hambanya selama ia mau bertaubatan nasuha (taubat denagn setulusnya dan
sebenarnya). Loh…namanya taubat, yah taubatan nasuha lah, masak taubat cabe
rawit???...Okey lets me tell you. Tidak semua orang bertaubatan nasuha, ada
yang taubatan cabe rawit…taubat sekarang, lalu esoknya diulang kembali seperti
kamu saat kepedasan makan cabe rawit dan kau bilang “aku kapok makan cabe..pedaaas”, lalu esoknya kau ulangi lagi makan
sambal cabe berulang kali…heee.
Bayangkan, gunakan perasaanmu. Bagaimana
perasaanmu ketika temanmu meminta maaf padamu dan ia berjanji ia tak kan
mengulangi kesalahannya. Dan ternyata esoknya ia mengulangi kembali kesalahan
yang sama. Bagaiamana perasaanmu??...jengkel bukan? Atau bahkan kecewa, sakit
dan merasa dipermainkan apalagi jika ia memintamu diberi kesempatan berulang
kali namun mengulangi kesalahan yang sama juga berulang kali, tentu kesal
bukan??. Demikian pula dengan Allah, masihkah Allah memaafkan kita, jika kita
terus terlena dalam kemaksiyatan tanpa merasa berdosa, meminta maaf lalu
mengulangnya kembali untuk kesekian kalinya, apakah Allah
memaafkannya?...jawabannya Wallahu A’lam, itu adalah kuasa Allah, entah Dia
mengampunimu ataukah tidak. Yang bisa kita lakukan adalah berupaya bagaimana
agar kita bisa menjadi kekasih Allah, mari bertaubata sebelum nafas terakhir di
tenggorokan, mari saling mengoreksi diri kita masingmasing, apa yang perlu kita
benahi. Bagaiamana kita seharusnya memperbaiki akhlak kita?...lets MOVE ON.
Perlu kita ketahui bahwa Tuhanlah yang
berkuasa untuk menyesatkan dan memberikan petunjuknya pada hambaNya. Tiada yang
dapat merubah hati seseorang kecuali dengan izinNya. Tuhan Maha Pembolak-balik
hati seseorang. Sungguh teramat beruntung seorang yang mendapatkan rahmad Allah
SWT. Lalu bagaimanakah nasib orang kafir???...jawabannya wawallhu a’lam.
Janganlah langsung menjustis seseorang “KAU INI CALON NERAKA” atau “KAU KAFIR’…atau
“KITA ADALAH CALON SURGA”. Sekarang mari aku bertanya?...Siapakah yang memiliki
surga dan neraka? Siapakah yang berhak memasukkan surga dan neraka? Dan apakah
kita berkuasa sehingga menjastis seseorang bahwa seorang itu kafir dan seorang
itu pantas masuk neraka, bukankah Tuhan yang berkuasa??? Apakah seseorang masuk
surga karena amalannya yang bagus.
Ya…Tuhanlah yang memiliki surga dan
neraka, maka Tuhanlah yang berhak memasukkan siapa saja ke surga ataupun ke
neraka, kita tak berhak untuk memasukkannya, maka tak patutlah bagi kita
menjastis seseorang itu kafir dan pantas masuk neraka kecuali Tuhan telah
menerangkannya dalam firman-Nya seperti Abu Lahab dan Abu Jahal. Seseorang
masuk surga bukan karena amalan baiknya melainkan karena rahmad Allah SWT.
Lalu, jika manusia masuk surga bukan
karena amalannya melainkan karena rahmad Allah SWT, mengapa kita perlu berlaku
baik?. Tahukah kamu bahwa Allah sangat mencintai orang yang penyabar dan
berakhlakul karimah. Jika kita mengaku mencintai Allah SWT, apakah pantas kita
berlaku maksiyat padaNya. Gunakan perasaanmu, jika kau mencintai seseorang…akankah
kau taat dan patuh pada keinginannaya agar ia jua mencintaimu?...jawabannya
tentu ia, kau akan melakukan apapun untuk orang yang kau cintai. Demikian pula
dengan Allah, ketika engkau mengaku mencintai Allah, maka sudah sepatutnya kita
melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah SWT. Yang bisa kita lakukan adalah mempersiapakan
diri, memperbaiki akhlak kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kita tiada
tahu kapan Tuhan memanggil kita, betapa malunya kita jika kita menghadap Tuhan
dalam kondisi bermaksiyat padaNya. Mari saling mengingatkan, mari saling
menasehati dalam kebaiakan.
Ngomong-ngomong tentang nasehat, memberi
nasehat pada seseorangpun ada akhlaknya yakni bagaimana agar saran kita bisa
diterima orang yang kita nasehati tanpa mempermalukannya. Berikut adalah cara
menyampaikan saran yang baik:
·
Lihatlah siapa objek yang
anda nasehati, apakah itu anak-anak, ibu-ibu, bapak-bapak, remaja ataukah
dewasa bahkan manula? Kenali ia, pahami ia, dengarkan ia lalu berilah satan
yang bijak terhadapnya.
·
Gunakanlah bahasa yang
sopan dan santun, sehingga tidak menyinggung perasaan orang yang kau nasehati.
Dengan demikian, ia akan menerima saran anda dan mau menerapkan saran anda.
·
Berikan ia pilihan, jangan
paksakan ia melakukan nasehatmu. Misalkan: Belajar rajin ataukah tidak adalah
pilihanmu. Jika kamu rajin, tekun dan ulet maka in syaallah apa yang kau
cita-citakan akan tercapai. Sebaliknya jika kamu malas, maka kamu tiada dapar
mewujudkan citacitamu. Keputusan adalah pilihanmu, tetapi sangat dianjurkan
bagimu untuk rajin agar kelak tercapai cita-citamu…J
·
Jangan menasehati aib
orang lain di depan umum, itu bukanlah solusi yang baik melainkan sama halnya
kau membuka aib orang tersebut didepan umum sehingga ia merasa malu dan enggan
menerima saranmu.
Hi
moslem and moslemah…lets move on. Mari mempersiapkan diri, saling menasehati,
saling mengingatkan akan kebaikan.
Rabbi…
Limpahkanlah sholawat serta salam
Kepada sayyidina Muhammad dan keluarganya dan para
sahabatnya
Pembuka pintu rahmad sebanyak apa yang ada dalam ilmu
Allah
Sholawat dan salam yang selalu tercurah sekekal kerajaan
Allah
Ya Rabb…
Jadikanlah kegembiraanku dan kebahagiaanku dalam taat
kepada-Mu
Dan segala urusanku dalam keridhoanMu
Ya Rabb…yang mengetahui segala keadaanku
Yang Mengawasi segala niat dan isi hatiku
Kabulkanlah segala hajadku
Dan ampunilah segala dosa serta kejahatanku
Maafkanlah segala kesalahan dan segala kekeliruanku
Terimalah segala amal baikku
Maafkanlah dosa-dosaku yang telah lampau dan yang akan
datang
Tulislah namaku dalam daftar para pemimpinku
Tuntunlah aku ke dalam jalan keselamatan dalam hidup dan
matiku
Ya Rabb…aku sangat mengharap pemberianMu
Mendambakan keridhoanMu
Pasrah pada ketetapanMu…
Maka catatlah aku sebagai salah seorang walimu
Bimbinglah aku ke jalan hidayahmu
Susulkanlah aku ke dalam kelompok pilihanMu
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada sayyidina
Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.
Aamiin.
*****
SEMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar :
Posting Komentar