SUMBANG DEVISA NEGARA, INDUSTRI SAWIT
PERKUAT PEREKONOMIAN BANGSA
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S.Si
Keberadaan industri sawit di
Indonesia memberikan banyak dampak baik bagi perekonomian bangsa Indonesia.
Industi sawit memiliki peran besar dalam mengurangi angka pengangguran
dengan menyerap banyak tenaga kerja
mulai dari petani sawit, buruh panen, hingga buruh serta karyawan pabrik minyak
kelapa sawit. Menurut Direktorat Jenderal
(Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian dalam Agustiyanti (2017) menyebutkan
bahwa kelapa sawit telah menyumbang devisa
kepada negara mencapai Rp239,4 triliun. Kelapa sawit juga sebagai penyedia
lapangan kerja cukup banyak dan penyedia bahan pangan seperti minyak goreng,
mentega dan shortening, serta sebagai
bahan baku energi nabati, sebagai pendorong pengembangan wilayah dan menjamin
keseimbangan pelestarian lingkungan.
Gambar 1. Peran Industri Kelapa Sawit dalam Menyerap Tenaga Kerja di Indonesia. |
Mengingat betapa besarnya peran industri sawit dalam meningkatkan perekonomian bangsa, pemerintah perlu memiliki andil dalam menjamin mutu sawit Indonesia agar berkualitas bagus dan memiliki nilai jual ekspor yang tinggi. Pemerintah harus gencar membuka pasar-pasar ekspor baru seperti negara-negara di Afrika Tengah, Afrika Selatan, negara pecahan Rusia, negara-negara di timur tengah. Negara-negara tersebut sangat prospektif menjadi tujuan ekspor di samping pasar-pasar tujuan ekspor tradisional yang sudah ada seperti Eropa Barat, AS, Jepang, India, Pakistan, dan China. Neraca perdagangan Indonesia pada 2017 tercatat mengalami surplus USD11,84 miliar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penyumbang devisa terbesar pada tahun 2017 masih berasal dari ekspor minyak sawit dan produk turunannya. Jika pada 2016 nilai ekspor minyak sawit dan produk turunannya (tidak termasuk biodiesel dan oleochemical) sebesar USD18,22 miliar, tahun 2017 melejit di angka USD22,97 miliar atau naik sekitar 26%. Data tersebut menunjukkan bahwa tingginya angka ekspor berdampak positif pada pendapatan devisa Negara.
Gambar 2. Nilai Ekspor Minyak Sawit dan Netto Ekspor Non Migas Indonesia (USD Miliar). |
Beberapa langkah yang seharusnya dilakukan pemerintah selaku pembuat kebijakan agar mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kemajuan industri sawit diantaranya:
- Mendorong seluruh
perusahaan sawit untuk mengikuti program sertifikasi Indonesian
Sustainable Palm Oil System (ISPO). Sertifikasi ISPO
wajib dilakukan agar minyak sawit Indonesia dapat diterima dan memikili
posisi tawar yang tinggi di pasar ekspor.
- Pemerintah
harus terus melakukan diplomasi dagang baik bilateral maupun multilateral dengan
negara tujuan ekspor. Sebab setiap negara selalu menerapkan tarif dan non
tarif. Adanya dilomasi
harapannya dapat mengurangi hambatan non
tarif.
- Pemerintah harus gencar membuka
pasar-pasar ekspor baru.
Pemerintah perlu melakukan pengembangkan pasar
baru yang potensial, tetapi
jangan sampai lengah dengan meninggalkan pasar tradisional. Sebab pasar baru maupun lama sama-sama merupakan
peluang besar dalam perkembangan
industri sawit.
- Pemerintah harus turut serta menjaga stabilitas harga kelapa sawit.
Rendahnya nilai jual kelapa sawit global ikut
menggerus nilai devisa yang dihasilkan meskipun secara volume ekspor
meningkat.
- Pemerintah harus mempermudah regulasi-regulasi dalam ekspor kelapa
sawit agar meningkatkan perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia.
- Pemerintah meneken nota kesepahaman
untuk pengelolaan restorasi ekosistem hutan-hutan dan gambut yang rusak.
Jumlah biaya untuk restorasi diambilkan
dari jumlah pajak ataupun devisa yang dihasilkan
oleh seluruh pengusaha untuk pemerintah. Adanya nota kesepahaman ini diharapkan dapat
menguntungkan kedua pihak. Devisa Negara meninggat, alam pun tidak rusak.
Ketika
pemerintah memberikan dorongan bagi kemajuan pertumbuhan industri sawit yang ramah
lingkungan (disertai restorasi), maka perkembangan industri sawit yang kuat pun
akan membawa Indonesia hebat. Mengingat industi kelapa sawit bereran besar
menyumbang perekonomian bangsa. Beberapa peran industri sawit diantaranya: 1). Industri
sawit membuka lapangan kerja kepada 4 juta kepala keluarga di mana sekitar 16
juta orang mengandalkan hidup dari industri sawit, 2). Industri
sawit mampu mengentaskan kemiskinan di pedesaan. Dengan adanya lapangan pekerjaan sehingga angka pengangguran berkurang,
berkurangnya pengangguran meningkatkan pendapatan keluarga sehinga angka
kemiskinan berkurang, 3). Kelapa sawit punya
peranan penting dalam membantu pemerataan pembangunan daerah karena perkebunan
sawit banyak dibuka di luar pulau jawa.
Gambar 3. Peran Industri Sawit dalam Mengurangi Angka Kemiskinan. |
Sumber pustaka data:
Agustiyanti. 2017. “Kementan Klaim Sawit Sumbang Devisa Negara Rp239
Triliun”. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170829150806-92-238106/kementan-klaim-sawit-sumbang-devisa-negara-rp239-triliun.
Diakses pada Tanggal 13 September 2019.
2 komentar :
Keren. Tulisannya ngena bgt.
Kalau berkenan mohon krisannya dong kak untuk tulisanku di Cerita Alister N. Makasih 🙏🙏
Makasih dek, cerita Allister itu blog ku kah?
Posting Komentar