HALIMAH BINTI MASDARI

Tampilkan postingan dengan label Sawit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sawit. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 14 September 2019

SUMBANG DEVISA NEGARA, INDUSTRI SAWIT PERKUAT PEREKONOMIAN BANGSA


SUMBANG DEVISA NEGARA, INDUSTRI SAWIT
PERKUAT PEREKONOMIAN BANGSA
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S.Si          


            Keberadaan industri sawit di Indonesia memberikan banyak dampak baik bagi perekonomian bangsa Indonesia. Industi sawit memiliki peran besar dalam mengurangi angka pengangguran dengan  menyerap banyak tenaga kerja mulai dari petani sawit, buruh panen, hingga buruh serta karyawan pabrik minyak kelapa sawit. Menurut Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan Kementerian Pertanian dalam Agustiyanti (2017) menyebutkan bahwa kelapa sawit telah menyumbang devisa kepada negara mencapai Rp239,4 triliun. Kelapa sawit juga sebagai penyedia lapangan kerja cukup banyak dan penyedia bahan pangan seperti minyak goreng, mentega dan shortening, serta sebagai bahan baku energi nabati, sebagai pendorong pengembangan wilayah dan menjamin keseimbangan pelestarian lingkungan.   

Gambar 1. Peran Industri Kelapa Sawit dalam Menyerap Tenaga Kerja di Indonesia.

           
Mengingat betapa besarnya peran industri sawit dalam meningkatkan perekonomian bangsa, pemerintah perlu memiliki andil dalam menjamin mutu sawit Indonesia agar berkualitas bagus dan memiliki nilai jual ekspor yang tinggi. Pemerintah harus gencar membuka pasar-pasar ekspor baru seperti n
egara-negara di Afrika Tengah, Afrika Selatan, negara pecahan Rusia, negara-negara di timur tengah. Negara-negara tersebut sangat prospektif menjadi tujuan ekspor di samping pasar-pasar tujuan ekspor tradisional yang sudah ada seperti Eropa Barat, AS, Jepang, India, Pakistan, dan China. Neraca perdagangan Indonesia pada 2017 tercatat mengalami surplus USD11,84 miliar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penyumbang devisa terbesar pada tahun 2017 masih berasal dari ekspor minyak sawit dan produk turunannya. Jika pada 2016 nilai ekspor minyak sawit dan produk turunannya (tidak termasuk biodiesel dan oleochemical) sebesar USD18,22 miliar, tahun 2017 melejit di angka USD22,97 miliar atau naik sekitar 26%. Data tersebut menunjukkan bahwa tingginya angka ekspor berdampak positif pada pendapatan devisa Negara.

Gambar 2. Nilai Ekspor Minyak Sawit dan Netto Ekspor Non Migas Indonesia (USD Miliar).

           
Beberapa langkah yang seharusnya dilakukan pemerintah selaku pembuat kebijakan agar mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kemajuan industri sawit diantaranya:
  1.  Mendorong seluruh perusahaan sawit untuk mengikuti program sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO). Sertifikasi ISPO wajib dilakukan agar minyak sawit Indonesia dapat diterima dan memikili posisi tawar yang tinggi di pasar ekspor.
  2. Pemerintah harus terus melakukan diplomasi dagang baik bilateral maupun multilateral dengan negara tujuan ekspor. Sebab setiap negara selalu menerapkan tarif dan non tarif. Adanya dilomasi harapannya dapat mengurangi hambatan non tarif.
  3. Pemerintah harus gencar membuka pasar-pasar ekspor baru. Pemerintah perlu melakukan pengembangkan pasar baru yang potensial, tetapi jangan sampai lengah dengan meninggalkan pasar tradisional. Sebab pasar baru maupun lama sama-sama merupakan peluang besar dalam perkembangan industri sawit.
  4. Pemerintah harus turut serta menjaga stabilitas harga kelapa sawit. Rendahnya nilai jual kelapa sawit global ikut menggerus nilai devisa yang dihasilkan meskipun secara volume ekspor meningkat.
  5. Pemerintah harus mempermudah regulasi-regulasi dalam ekspor kelapa sawit agar meningkatkan perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia.
  6. Pemerintah meneken nota kesepahaman untuk pengelolaan restorasi ekosistem hutan-hutan dan gambut yang rusak. Jumlah biaya untuk restorasi diambilkan dari jumlah pajak ataupun devisa yang dihasilkan oleh seluruh pengusaha untuk pemerintah. Adanya nota kesepahaman ini diharapkan dapat menguntungkan kedua pihak. Devisa Negara meninggat, alam pun tidak rusak.
Ketika pemerintah memberikan dorongan bagi kemajuan pertumbuhan industri sawit yang ramah lingkungan (disertai restorasi), maka perkembangan industri sawit yang kuat pun akan membawa Indonesia hebat. Mengingat industi kelapa sawit bereran besar menyumbang perekonomian bangsa. Beberapa peran industri sawit diantaranya: 1). Industri sawit membuka lapangan kerja kepada 4 juta kepala keluarga di mana sekitar 16 juta orang mengandalkan hidup dari industri sawit, 2). Industri sawit mampu mengentaskan kemiskinan di pedesaan. Dengan adanya lapangan pekerjaan sehingga angka pengangguran berkurang, berkurangnya pengangguran meningkatkan pendapatan keluarga sehinga angka kemiskinan berkurang, 3). Kelapa sawit punya peranan penting dalam membantu pemerataan pembangunan daerah karena perkebunan sawit banyak dibuka di luar pulau jawa.

Gambar 3. Peran Industri Sawit dalam Mengurangi Angka Kemiskinan.

                       
Sumber pustaka data:
Agustiyanti. 2017. Kementan Klaim Sawit Sumbang Devisa Negara Rp239 Triliun”. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20170829150806-92-238106/kementan-klaim-sawit-sumbang-devisa-negara-rp239-triliun. Diakses pada Tanggal 13 September 2019.