HALIMAH BINTI MASDARI

Jumat, 21 Juli 2017

RUMAHKU SURGAKU

RUMAHMU SURGAMU  
(CATATAN UNTUK SEORANG WANITA)    
*****

Duhai wanita, rumahmu adalah surgamu. Rumah laksana surga bagi seorang wanita, dimana wanita mengabdi taat pada suami untuk menggapai ridho Allah SWT sebab ridho Allah bersamaan dengan ridho sang suami bagi wanita yang sudah menikah. Sesungguhnya wanita adalah aurot, maka tiap ia keluar rumah, rawan akan fitnah karena diikuti syetan. Janganlah engkau berlenggak lenggok bergaya, berdandan menor, bertabaruj jahiliyah untuk menarik simpati kaum adam. Duhai wanita yang dimuliakan martabatnya, jagalah aurotmu, perlihatkanlah cantikmu hanya pada suamimu, hanya pada yang halal memandangmu. Sungguh, rumah adalah surga bagi wanita. Terlebih bilamana wanita itu menggunakan rumahnya sebagai tempat baginya untuk berdzikir, beribadah, dan bersolawat memperbanyak mengingat Allah serta tempat ia mengabdi pada suaminya,  maka sungguh rumah lebih mulia bagi wanita daripada ia keluar rumah sekalipun ke masjid atau ke majlis bila disertai dengan berdandan, bergaya, dan berlenggak-lenggok memamerkan kecantikannya.  


Rosulullah SAW ( dijelaskan dalam kitab Uqodillujen) bersabda bahwasannnya akan ada 4 (empat) golongan wanita yang akan dimasukkan ke dalam surga dan akan ada 4 (empat) golongan wanita yang akan dimasukkan ke dalam neraka.
4 (empat) golongan wanita yang dimasukkan ke dalam surga yaitu:
1). Seorang wanita yang menjaga dirinya dari barang haram, taat pada perintah Allah SWT serta ta’at pada suaminya (sepanjang perintah suaminya pada kebaikan dan ketaatan pada Allah SWT dan tidak maksiyat).
2). Perempuan yang memiliki anak banyak, sabar dalam mendidik anak, dan neriman (qona’ah) dalam menerima nafkah yang diberikan suami, sesuai kemampuan suami (tidak banyak menuntut terhadap suami).
3). Wanita yang memiliki rasa malu. Ketika suaminya tidak berada di rumah, ia menjaga dirinya dengan baik (tidak berselingkuh ataupun memasukkan laki-laki bukan makhram ke dalam rumah tanpa seizin suaminya) serta menjaga harta suami di rumah dengan baik. Dan ketika suaminya di rumah, ia (wanita) menjaga lisannya dengan baik untuk tidak mengucapkan perkataan yang dapat melukai perasaan suaminya/ mengecewakannya/ menjengkelkannya.
4). Wanita yang ditinggal mati suaminya (janda) dan memiliki anak-anak kecil banyak. Lantas ia memilih tidak menikah lagi setelah kewafadan suaminya, serta memilih untuk bersungguh-sungguh dalam merawat dan mendidik putra-puterinya dengan baik karena kawatir pernikahan keduanya/ pernikahan barunya menyebabkan anaknya tersia-siakan pendidikannya dan tidak terawat.
4 (empat) golongan wanita yang dimasukkan ke dalam neraka:     
1). Wanita yang tidak bisa menjaga ucapannya pada suaminya. Wanita yang suka berkata buruk pada suaminya (misal: mengumpat, mengolok-olok keburukannya, memisuhi suaminya, dll). Wanita yang ketika suaminya tak dirumah ia tak bisa menjaga kehormatan dirinya, ia memasukkan laki-laki bukan makhramnya tanpa izin dari suaminya. Wanita yang membiarkan laki-laki lain masuk ke dalam ranjang tempat tidurnya saat suaminya tidak ada di rumah. Dan bila suaminya berada di rumah, ia sering berkata yang menyakiti perasaan suaminya padahal suaminya tidak bersalah.
2). Perempuan yang suka menuntut suaminya menuruti keinginannya padahal suaminya tidak mampu. Misalnya, suami berpenghasilan Rp 25.000/ hari dan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, lantas istri meminta dan menuntut suami untuk dibelikan motor, bila tidak dibelikan ngambek. Maka hal ini sangat dilarang dalam agama islam. Jadilah wanita yang sederhana, bersyukur atas rizki yang diberikan suami. Jangan menuntut hal-hal yang sekirannya suami tak mampu memberikan.
3). Wanita yang tidak bisa menjaga aurotnya di hadapan laki-laki lain. Misalnya wanita memakai rok mini, baju ketek, dll sehingga mengundang syahwat laki-laki lain yang memandangnya. Selain itu jua wanita yang suka keluar rumah dengan kemayu, bergaya, dan make up mencolok. Contoh: Saat bersama suami seorang wanita tak berdandan cantik, sehingga suami puas olehnya tetapi saat keluar arisan. Saat ke mall dandan cantik, berbaju necis, bergaya. Maka hal ini haram hukumnya. Justru wanita berdandan cantik itu saat di hadapan suaminya.
4). Wanita yang menghabiskan waktunya hanya untuk makan, minum dan tidur tanpa ada semangat untuk melakukan ibadah seperti solat, taat Allah SWT, taat Rosulullah SAW, taat suami sepanjang perintah suami bukan pada kemaksiyatan. Barangsiapa ada perempuan yang memiliki sifat-sifat seperti yang disebut di atas, maka pasti akan dilaknat dan menjadi penghuni neraka kecuali bila ia bertaubatan nasuha.
Duhai wanita, berhati-hatilah dalam berkata dan bersikap sebab mayoritas penghuni neraka adalah dari kaum perempuan. Perempuan rawan akan fitnah. Bahkan suatu kehancuran dapat disebabkan salah satunya oleh wanita. Hancurnya laki-laki disebabkan oleh 3 hal; 1). Harta, 2). Tahta, 3). Wanita. Sungguh, wanita adalah aurot dan begitu besar fitnah yang dapat ditimbulkan disebabkan oleh wanita.
Sayyidina Ali RA pernah berkata. Ketika beliau bersama Sayyidah Fatimah RA silaturahim (sowan) di rumahnya Rosulullah SAW, beliau melihat Rosulullah menangis dengan sungguh-sungguh sehingga air matanya berjatuhan. Lantas beliau bertanya “Ya Rosulullah, apa yang menyebabkan engkau menangis hingga demikian?.” Lantas Rosulullah SAW menjawab: “Hai Ali, sesungguhnya di malam ketika isro’ mikraj hingga sampai di langit, aku melihat banyak wanita dari ummatku disiksa di dalam neraka jahanam. Maka dari itu aku menangis sebab aku melihat siksa-siksa yang sangat pedih atas ummatku tersebut
a.       Aku (Rosulullah SAW) melihat perempuan digantung menggunakan rambutnya hingga otaknya mendidih.
b.      Aku (Rosulullah SAW) melihat perempuan digantung menggunakan lidahnya, lalu tenggorokannya dituangkan air panas yang mendidih.
c.       Aku (Rosulullah SAW) melihat perempuan diikat kakinya hingga kedua puting beliung kedua susunya, lalu tangannya diikat hingga ubun-ubunnya. Lantas Allah SWT melemparkan ular dan kalajengking terhadap perempuan itu.
d.      Aku (Rosulullah SAW) melihat perempuan yang digantung kedua susunya.
e.       Aku (Rosulullah SAW) melihat perempuan yang memiliki kepala layaknya kepala babi dan badannya layaknya badan khimar dan disiksa dengan beribu-ribu siksa.
f.       Aku (Rosulullah SAW) melihat perempuan yang tubuhnya menyerupai anjing lalu dibakar mulai dari mulutnya hingga anusnya. Dan para malaikat lantas memukulkan palu yang terbuat dari api padanya”.
Saat itu pula, Sayyidah Fatimah yang berdiri lantas bertanya: “Duhai ayahku, kekasih Allah SWT dan kekasih hatiku, sesungguhnya apakah amalan orang-orang tersebut sehingga disiksa sedemikian rupa?.” Lantas Rosulullah SAW berkata: “Duhai puteriku, 1) Wanita yang digantung menggunakan rambutnya adalah wanita yang tidak bisa menjaga aurotnya, membiarkan aurotnya dilihat laki-laki lain bukan suaminya, bukan makhramnya. 2) Wanita yang digantung menggunakan lidahnya adalah wanita yang tidak bisa menjaga perkataannya, perkataanya sering melukai perasaan suaminya. 3) Wanita yang digantung kedua putting beliung susunya adalah wanita yang membiarkan laki-laki lain berada di ranjangnya ketika suaminya tidak ada di rumah (berselingkuh). 4) Wanita yang diikat kakinya hingga kedua putting beliung kedua susunya, lalu tangannya diikat hingga ubun-ubunnya adalah wanita yang tidak mau mandi janabat saat haid dan melalaikan solat. 5) Wanita yang kepalanya menyerupai babi, badannya menyerupai khimar adalah wanita yang ahli adu domba (ahlu namimah) dan berbohong. 6) Wanita yang menyerupai anjing lantas dibakar adalah wanita yang suka mengolok-olok dan suka dengki (hasud) atas kenikmatan orang lain.  Duhai puteriku, celakalah bagi wanita yang membangkang atas perintah suaminya. Sesungguhnya taatnya seorang istri terhadap suaminya itu sama kadarnya dengan kewajiban seorang anak taat terhadap orangtuanya. Tetapi tidak sebaliknya, tidak untuk kaum seorang suami.”  
Duhai wanita, begitu pedihnya siksaan terhadap wanita atas kelalaiannya. Memang, sebaik-baik perhisan dunia adalah wanita, namun bila wanita itu dalah wanita solekhah. Demikian pula sebaliknya, seburuk-buruknya siksaan adalah siksaan pada wanita atas kedurhakaannya. Sebagai wanita, sudah selayaknya kita berhati-hati dalam berbicara. Berbicaralah seperlunya saja, sekiranya bercerita, berceritalah pada orang yang sekiranya dapat dipercaya menjaga amanahmu (tidak mengadu dombamu, tidak mengeber-eberkan rahasiamu). Demikian pula dengan menjaga sikapmu. Bersikaplah lemah lembut sebagaimana kodratnya wanita yang lembut.
Berdasarkan analisa penulis, berikut penulis sampaikan kiat-kiat menjadi wanita solekhah. Semoga bermanfaat, penulispun saat ini sedang berhijrah berupaya menjadi lebih baik dari sebelumnya, memperbaiki sikap (akhlak) dan menambah pengetahuan baik pengetahuan agama maupun pengetahuan dunia. Semoga ilmu penulis bermanfaat, mohon doanya. Kiat-kiat menjadi wanita solekhah adalah:            
1). Berbicaralah seperlunya saja. Jika hendak bercerita (curhat), lihatlah siapa yang hendak kau curhati. Aapakah ia bisa menjaga rahasiamu atau justru mengeber-eberkannya.
2). Berpakaianlah yang sederhana, terpenting bersih, suci dari najis, menutup aurot.
3) Berdandan cantiklah saat di hadapan suamimu, di hadapan makhram boleh. Tetapi jangan bertabaruj (bersolek) di hadapan umum yang dipandang laki-laki lain bukan makhram. Jangan bergaya, bersolek, berlenggak-lenggok dihadapan laki-laki lain bukan makhram.
4) Berkatalah yang baik pada suami sebagaimana kau berkata baik pada orangtuamu.
5). Jangan suka mengadu domba sesama umat manusia, terlebih sesama ummat muslim. Contoh mengadu domba: Kamu mencari tahu tentang si A dari si B, lantas apa yang disampaikan si B tentang penilaiannya pada si A lalu kamu sampaikan si A. Lalu mereka berdua (si A dan si B berselisih). Duhai pengadu domba, sungguh meruginya dirimu bila engkau suka adu domba, sebab si ahlu namimah (orang yang suka mengadu domba) besok ketika di akherat kepalanya menyerupai babi dan tubuhnya menyerupai khimar. Maukah dirimu berkepala menyerupai babi?. Tentu tidak, maka dari itu janganlah engkau mengadu domba kawan-kawanmu. Sudah kau tiada memperoleh manfaat ketika mengadu domba, mendapat siksa pula. Oleh karena itu, hindarilah adu domba.
6). Tutuplah aurotmu di hadapan laki-laki lain bukan makhram. Jangan kau undang syahwat laki-laki atas aurot yang kau pamerkan. Sebab itu mengundang tindak kejahatan terjadi padamu (seperti pelecehan, pemerkosaan). Bukan hanya itu tapi jua mengundang siksamu di akherat nanti. Wanita yang tidak bisa menjaga aurotnya, nanti diakherat akan digantung menggunakan rambutnya hingga otaknya mendidih. Maka dari itu, tutuplah aurotmu, persembahkan kecantikanmu untuk suamimu semata.
7). Jangan ketawa cekaka’an , kerasnya minta ampun. Duhai wanita, kodrat wanita adalah anggun. Jangan kau nodai keanggunanmu akan kecongkaanmu. Sesungguhnya ketawa di luar batas tidaklah mulia, cukuplah bagimu tersenyum manis. Sebab Rosulullah SAW pun tiada pernah ketawa ngakak hingga rahangnya dan giginya terlihat semua. Tersenyumlah manis, bicaralah seperlunya, perbanyaklah berdzikir.
8). Janganlah engkau berhianat terhadap suamimu dengan berselingkuh karena itu akan melukai perasaan suamimu. Bukankah ridho Tuhanmu bersamaan dengan ridho suamimu?. Taatlah terhadap suamimu sepanjang yang diperintahkan suamimu bukan maksiyat. Layanilah suamimu dengan sebaik-baiknya pelayanan.
9). Janganlah dengki atas kenikmatan orang lain. Turutlah bahagia atas kenikmatan orang lain. Sungguh teramat sayang, bila engkau dengki atau iri lalu menuruti hawa nafsumu. Sebab iri akan membakar semua amal kebaikanmu layaknya api membakar kayu bakar. Sungguh sia-sia amal baikmu yang rusak karena dengki, maka dari itu hindarilah sifat dengki/ iri hati. Kau tahu, nikmat kasih sayang Allah lebih indah dari apapun dibandingkan nikmat duniawi (harta, cinta manusia, dll). Lalu untuk apa dengki, bukankah Allah membagi rizki atas suatu kaum berdasarkan usahanya?. Bukankah rizki tak akan tertukar dan jodohpun tak akan tertukar?. Berhusnudzanlah, mungkin Allah memberikan nikmat rizki lebih banyak pada temanmu daripada dirimu karena usaha temanmu lebih besar dari usaha (ikhtiar) yang kau lakukan, sebab Allah membagi rizki berdasarkan kadar usaha hambaNya.
Duhai wanita, jangan pernah bosan berada di rumah. Sesungguhnya rumahmu adalah surgamu. Perbanyaklah beribadah, solat, berdzikir, dan mengaji untuk menghiasi dinding-dinding rumahmu. Keluarlah kecuali dhorurot dan itupun atas izin kedua orangtuamu bila engkau belum menikah (misalnya keluar hendak mengaji, atau keluar hendak belajar) dan atas izin suamimu bila telah menikah. Sesungguhnya, tempat paling aman bagi wanita agar terhindar dari fitnah adalah di rumah. Bahkan ibadahnya wanita di rumah lebih utama dari ibadahnya wanita di masjid. Terlebih di akhir zaman, begitu banyak wanita solat atau ibadah dimasjid dengan bersolek padahal di lihat laki-laki lain bukan makhram. Sungguh, betapa mulianya engkau tatkala engkau bisa menjaga kehormatanmu, menutup aurotmu. Sejarah mencatat, wanita mulia ketika ia mampu menjaga kehormatannya. Sebagaimana Siti Maryam yang selalu di kamar menghabiskan waktu-waktunya dengan beribadah dan mengaji, memperbanyak dzikir kepada Allah SWT. Siti Fatimah yang selalu di rumah  melayani suami dan mengurus anak-anaknya, ketika bepergian pun atas izin suaminya, dan atas kesolekhahannya ia tercatat sebagai pemimpin wanita surga. Sayyidah Muthi’ah RA yang setia di rumah melayani suaminya dengan baik dan menghabiskan waktunya untuk beribadah, tercatat sebagai bidadari surga. Subhanallah, Maha Suci Allah yang berhak sepenuhnya memuliakan hambaNya dan merendahkan hambaNya. Dialah Allah, Rabb semesta alam yang berkuasa atas segala sesuatu. Allah berhak menyesatkan dan menyelamatkan kita. Semoga kita termasuk orang yang selamat dunia akherat serta mendapatkan hidayah Allah swt.

REFERENSI:
Muhammad, Syeh. Uqudillujen. Toha Putera. Semarang. Penjelasan analisa penulis di perkuat dari kitab Uqudillujen. Bab 2 tentang “Hak-Hak Suami atas Istrinya”.     





Tidak ada komentar :