HALIMAH BINTI MASDARI

Senin, 12 November 2018

JANGKAUAN DUNIA SERASA LEBIH MUDAH CUKUP DENGAN SENTUHAN LAYAR ATAU TEKAN TOMBOL OKE PADA SMARTPHONE DI ERA DIGITAL


JANGKAUAN DUNIA SERASA LEBIH MUDAH  CUKUP DENGAN SENTUHAN LAYAR ATAU TEKAN TOMBOL OKE PADA SMARTPHONE DI ERA DIGITAL 
 
Gambar 1. Tampilan Layar Full Screen Smartphone (Dokumen Pribadi).


Oleh: Dewi Nur Halimah, S.Si       
Email: halimahundip@gmail.com, PH. +6285725784395

            Memasuki era digital, hampir setiap orang memiliki smartphone. Bila dahulu komunikasi jarak jauh teramat susah, dan hanya bisa ditempuh dengan surat menyurat. Sekarang komunikasi bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun cukup dengan aplikasi smartphone seperti telepon, SMS (Short Message), whatsapp, video call, dan lain-lain. Bila dahulu berjualan hanya bisa dilakukan dengan syarat penjual dan pembeli bertemu langsung sehingga terbatas akan jarak, tempat dan waktu. Saat ini bisnis online telah menguasai dunia, jual beli bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun cukup dengan klik OKE pada smartphone, transfer, lalu barang dikirim seller hingga sampai di rumah buyer. Bila dulu proses belajar mengajar hanya bisa dilakukan di ruang kelas, saat ini belajar bisa ditempuh jarak jauh dengan kuliah online. Hal ini membuktikan bahwa kehadiran smartphone mempermudah manusia melakukan aktivitasnya.
Data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, saat ini terdapat 24 perusahaan manufaktur komponen produk ponsel dan tablet di dalam negeri. Sementara itu, berdasarkan laporan e-Marketer, pengguna aktif smartphone di Indonesia akan tumbuh dari 55 juta orang pada tahun 2015 menjadi 100 juta orang tahun 2018. Dengan jumlah tersebut, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah China, India, dan Amerika. Bahkan data dari databoks.co.id (Portal Statistik dan Data) mencatat bahwa jumlah pengguna telepon seluler (ponsel) di tanah air pada tahun 2017 mencapai 371,4 juta pengguna atau 142 persen dari total populasi sebanyak 262 juta jiwa. Artinya, rata-rata setiap penduduk memakai 1-4 telepon seluler karena satu orang terkadang menggunakan 2-3 kartu telepon seluler. Sementara kaum urban Indonesia mencapai 55 persen dari total populasi.
Berdasarkan data wearesocial.sg, pengguna internet di Indonesia mencapai 132,7 juta dengan penetrasi sekitar 51 persen dari populasi. Untuk pengguna media sosial aktif mencapai 106 juta dengan penetrasi sekitar 40 persen, dan pengguna media sosial mobile aktif mencapai 92 juta atau sekitar 35 persen dari populasi. Dibandingkan dengan posisi Januari 2016, pengguna ponsel Indonesia meningkat 14 persen. Sementara untuk penetrasi mengguna media sosial aktif meningkat 34 persen, dan penetrasi pengguna media sosial mobile aktif bertambah 39 persen.
Berbicara era digital, saya pun turut merasakan dampak dari hadirnya smartphone dalam kehidupan saya sehari-hari. Smartphone dengan kemudahan mendownload apalikasi di Play Store sangat membantu saya dalam melakukan aktivitas saya seperti:
1.      Kemudahan berkomunikasi dengan keluarga, sahabat, rekan kerja, maupun kolega dan pasangan
Handphone pertama kali yang saya miliki adalah HP Nokia (tidak android dan bukan layar sentuh) pada tahun 2010 dimana saat itu saya kelas XI-IPA (Kelas Dua SMA). Dan dalam satu keluarga hanya satu orang yang memiliki HP yakni saya. Itupun saya tinggal di rumah agar bisa menghubungi orangtua ketika pulang sekolah sore dan tidak bisa pulang karena sudah tidak ada bus. Saat SMA saya biasa berangkat sekolah dengan bersepeda sekitar 5 km lalu naik bus (ngebis) lagi sekitar 13 km hingga sampai SMA. Bila tidak mendapatkan bus karena saya pulang kesorean bahkan menjelang maalam sebab saya mengikuti bimbingan ekstrakurikuler debat bahasa Inggris dan olimpiade Akuntansi yang pulangnya sore sekali, maka saya menghubungi Bapak menggunakan HP teman agar di jemput Bapak usai pulang kerja di sawah. Di sini keberadaan HP sangat membantu saya untuk berkomunikasi dengan orangtua perihal penjemputan pulang sekolah. Selain itu, hadirnya HP juga membantu saya berkomunikasi dengan keluarga jauh di Sarang (Rembang) dan di Pati.
Pada tahun 2015, saya baru memiliki HP layar sentuh (smartphone). Meski demikian sejak 2015, saya sudah merasakan keuntungan hadirnya smartphone. Saya bisa berkomunikasi dengan keluarga, rekan kerja, rekan lomba dan komunitas melalui grup WhatsApp. Bukan hanya itu, telepon pun bisa dilakukan dengan melihat langsung wajah orang yang kita ajak berkomunikasi dengan menggunakan layanan Video Call. Selain komunikasi dengan telfon atau video call, saya juga bisa berkomunikasi secara tertulis dengan berkirim chat, inbox, short message, direct message yang sangat membantu saya. Intinya, keberadaan smartphone sangat membantu saya berkomunikasi jarak jauh dengan keluarga, sahabat, kawan, rekan kerja dan pasangan. Yang jauh terasa dekat dengan adanya jalinan komunikasi.   

Gambar 2. Komunikasi Via WhatsApp (Dokumen Pribadi).

Gambar 3. Komunikasi Via Direct Message Instagram (Dokumen Pribadi).

Gambar 4. Komunikasi Via Inbox Facebook (Dokumen Pribadi).


2.      Kemudahan mengakses e-book, jurnal, maupun mencari materi untuk belajar dan mengerjakan tugas (kemudahan proses belajar)
Kehadiran smartphone di era digital sangat membantu saya dalam proses belajar. Saya dapat dengan mudah mendownload e-book, jurnal, searching informasi, maupun berkunjung pada e-library. Bukan hanya itu, kehadiran internet juga membantu saya untuk bisa mengikuti kuliah online, seminar online, dan mendengarkan ceramah para kiahi dan habaib. Bila dulu belajar hanya bisa diperoleh di sekolah dan harus mencatat, sekarang sudah tidak lagi. Bahkan pelajaran bisa diakses dengan mudah dengan canggihnya teknologi. Pengiriman tugas bisa melalui email, perolehan materi bisa dengan mendownload materi di web untuk melengkapi materi yang kurang atau belum disampaikan di sekolah sehingga dapat menambah wawasan.

Gambar 5. Pemanfaatan Internet untuk Download Ebook dan Jurnal (Dokumen Pribadi).

3.      Kemudahan mengakses transportasi
Dahulu sebelum saya memiliki smartphone dan Grab belum ada di daerah saya, bila kemana-mana saya naik bus, lalu bisa masuk ke daerah pedalaman yang tidak terjangkau bus, maka saya mencari pangkalan tukang ojek ataupun becak. Naasnya, bila larut malam dan saya tidak mendapatkan becak, terkadang saya harus jalan kaki untuk sampai ke tempat tujuan. Pernah suatu ketika saya mencari tukang becak, karena kemalaman tidak mendapatkan becak. Akhirnya saya berjalan 2 km. Bahkan saya pernah berjalan 10 km karena tidak mendapatkan transportasi.
Hal itu berbeda saat saya memiliki smartphone. Sejak 2017, ketika saya di Jakarta saya menggunakan aplikasi Grab. Aplikasi Grab memberikan banyak keuntungan bagi saya. Saya bisa memesan grab motor, grab car, grab makanan, pengantaran, dan grab pulsa sambil tiduran cukup dengan klik-klik perintah di aplikasi Grab. Selain itu hadirnya aplikasi Gojek juga sangat membantu saya dalam memperoleh transportasi. Grab dan Gojek adalah aplikasi andalan saya kalau mau pergi kemana-mana dan tidak bisa ditempuh dengan bus atau kendaraan umum. Sebagaimana contohnya adalah pada 2 November saya mendapatkan undangan dari DPK Blora untuk presentasi sebagai salah satu penulis Blora. Karena saya berangkat dari pondok, akhirnya saya memesan Grab. Grab membantu saya hingga saya sampai tempat tujuan dan dapat presentasi di depan DPK dan OPD Kabupaten Blora. Terimakasih Grab…J


 Gambar 6. Aplikasi Grab (Dokumen Pribadi)


4.      Jual Beli Online
Hadirnya smartphone dengan system android sangat membantu untuk berbisnis. Banyak toko online didirikan karena keuntungannya lebih besar disebabkan jangkauan pembeli lebih luas yakni seluruh masyarakat dunia dapat mengetahuinya. Bukan hanya itu, jual beli online pun mudah untuk dilakukan tanpa harus mempertemukan antara penjual dan pembeli. Saya pun juga merasakan kemudahan jual beli secara online. Saya bisa memanfaatkan media sosial yang saya miliki untuk menawarkan produk-produk karya saya yakni buku-buku saya, sabun inovasi saya saat mahasiswa, dan menjadi dropshiper produk orang lain. Jadi menurut saya, keberadaan android ini sangat membantu proses jual beli menjadi lebih mudah.  



 Gambar 7. Jual beli online dengan akun faceboook dan instagram.



5.      Berkarya lewat website
Penyampaian materi pelajaran sekolah ataupun kuliah juga bisa dilakukan dengan dipublish di website atau blog agar bisa dibaca oleh khalayak umum seperti di blogger, wordpress, portal pendidikan, dan website lainnya. Kita bisa membuat websitesendiri dengan memanfaatkan blogger ataupun worpress dan layanan website gratis. Caranya cukup mudah bila kita sudah memiliki email, tinggal sign up, lalu lengkapi data yang diminta untuk melengkapi dan terakhir klik sign up. Selanjutnya bila ingin menggunakan website gratis (seperti blog) yang kita buat, cukup dengan sign in dengan memasukkan email dan password. Namun apabila kita tidak bisa membuat website sendiri atau menginginkan website berbayar agar tampilan website lebih menarik dan kerem, kita bisa menggunakan jasa pembuatan website berbayar di Domainesia. Bikin website kan mahal?. Tidak, di Domainesia, pembuatan website dengan harga terjangkau dan berkualitas. Domainesia memberikan layanan pembuatan domain, hosting, dan juga Web Apps. Nah keuntungan kalau kita memiliki website sendiri itu banyak, diantaranya; bisa digunakan untuk mempromosikan produk (berbisnis), penyampaian materi (proses belajar mengajar online), dan lain sebagainya.
Gambar 8. Tampilan Domainesia (Dokumen Pribadi)

Gambar 9. Akun Domainesia saya setelah Sign In (Dokumen Pribadi).

Pada hakekatnya perubahan era manual menjadi era digital telah memberikan dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat seluruh dunia. Semua bisa dilakukan hanya dengan genggaman smartphone. Akan tetapi kita perlu bijaksana dalam memanfaatkan smartphone di era digital. Mengapa?. Sebab bukan saja hanya memberikan dampak positif, smartphone juga bisa memberikan dampak negatif. Semua tergantung bijaksana tidaknya user dalam menggunakan smartphone. Beberapa dampak negatif smartphone diantaranya; kemudahan akses situs porno, situs-situs kekerasan, mudahnya hoaks tersebar, penipuan online, dan lain sebagainya. Meski demikian dampak negative dapat diminimalisir bahkan bisa dicegah, semua kembali pada kebijaksanaan user dalam menggunakan smartphone. Bagi saya smartphone memberikan banyak dampak positif untuk kehidupan saya, memberikan kemudahan berkomunikasi, belajar, jual beli, akses transportasi, mengadakan seminar online, sinau bareng online, dan lain sebagainya. Yuk, menjadi user yang cerdas dan bijaksana dalam memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat. Teknologiku adalah jalanku berkarya dan bermanfaat untuk ummat. Serunya berkraya dan mengukir prestasi di era digital yang serba mudah koneksi.   

#digitallife
 #madepossible
#domainesia
#SerunyaMenggunakanSmartphoneDiEraDigital


Selasa, 30 Oktober 2018

BUNDA, AYO KETAHUI POLA ASUH YANG TEPAT UNTUK ANAK USIA 0-2 TAHUN!


BUNDA, AYO KETAHUI POLA ASUH YANG TEPAT UNTUK ANAK USIA 0-2 TAHUN (GREAT PARENTING FOR CHILDREN UNTIL 2 YEARS)!
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S.Si
(Aktivis Sosial Peduli Anak dan Perempuan)         
Email: halimahundip@gmail.com, PH. 085725784395
  
Gambar 1. Bunda dan Buah Hati (Picture Available at:
https://www.alinea.id/gaya-hidup/bunda-jangan-panik-saat-bayi-baru-lahir-berhenti-bernapas-b1RR29dw).
            Anak merupakan investasi masa depan orangtua. Masa anak merupakan masa keemasan (golden age) yang mana biasanya ditandai oleh perubahan cepat dalam perkembangan fisik, kognitif, sosial dan emosional. Mengingat usia anak adalah usia keemasan, terlebih saat anak usia 0-2 tahun, maka sangat diperlukan adanya pola asuh yang tepat untuk mendidik pertumbuhan dan perkembangan anak sejak bayi. Salah pola asuh Bunda berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, bahkan juga berdampak fatal pada psikologis anak. Kualitas kecerdasan (kecerdasan otak, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual) anak ditentukan oleh keberhasilan pola asuh orangtua terutama Bunda dalam mengasuh anak. Untuk mendapatkan kualitas anak yang baik harus dipastikan bahwa tumbuh dan kembangnya juga baik. Perkembangan seorang anak ini spesifik dan berbeda. Perkembangan anak merupakan maturasi organ tubuh terutama sistem saraf pusat (SSP). 
            Mengasuh anak bukanlah hal yang mudah, melainkan suatu proses panjang yang memerlukan adanya konsistensi terus menerus secara berkala. Terlebih anak usia dini (0-2 tahun) adalah great imitator yang meniru pada apa saja yang dilihatnya. Mengapa pola asuh terbesar pada anak dipengaruhi oleh sikap Bunda?. Karena yang akan berinteraksi paling banyak dengan anak saat usia 0-2 tahun adalah Bunda. Bunda berperan besar dalam menyusui anak, menyuapi anak, menggendong anak, memandikan anak, menggantikan popok, dan lain sebagainya. Di sinilah interaksi ikatan batin antara Bunda dan buah hati terbentuk. Sikap dari orangtua terutama Bunda akan menjadi pedoman pertama yang akan diikuti sang buah hati sehingga menentukan kepribadiannya kelak. Kondisi emosional sang Bunda juga akan berpengaruh terhadap psikologis anak.

APA SAJA POLA ASUH YANG BAIK UNTUK ANAK USIA 0-2 TAHUN?
1.      Kasih Sayang Bunda yang Tulus

Gambar 2. Ketulusan Cinta Bunda pada Sang Buah Hati
(Picture Available at: http://www.solusisehatku.com/cara-sederhana-untuk-menjalin-ikatan-batin-ibu-dan-bayi).

          Kasih sayang Bunda yang tulus sangat mempengaruhi tumbuh kembang psikologis bayi. Bunda perlu memberikan cinta yang responsif terhadap bayi agar bayi merasa bahwa orangtua selalu ada untuk si kecil. Misalnya; saat bayi kesal, rewel, merengek, dan menangis, orangtua mengelus-elus tubuh bayi dengan lembut dan penuh kasih sayang, tataplah dengan tatapan penuh kasih sayang lalu peluklah bayi dengan pelukan hangat yang meneduhkan hingga bayi berhenti menangis.  
Usahakan Bunda memberikan ASI (Air Susu Ibu) dan tidak digantikan dengan susu formula untuk bayi selama ASI dapat keluar dan digunakan untuk menyusui bayi. ASI ini akan membentuk kedekatan ikatan batin antara Bunda dan bayi. Bukan hanya itu, ASI juga berguna untuk menjaga bayi dari serangan infeksi, meningkatkan kecerdasan otak (IQ) anak, mengurangi resiko alergi pada anak, meminimalisir resiko obesitas pada bayi, dan mengurangi bayi mengalami resiko sindrom kematian mendadak (SIDS) atau cot death. Nah sekarang Bunda sudah tahu kan keunggulan memberikan ASI untuk bayi, jadi mulai saat ini alangkah baiknya Bunda menyusui sang buah hati dengan ASI.  
2.      Mengurangi Stress

Gambar 3. Ketika Bunda Stress (Picture available at:
http://www.parenting.co.id/dunia-mama/mama-stres-pasca-melahirkan-ini-penyebab-dan-gejalanya-)

Bunda, ada hal yang perlu Bunda ketahui ketika mengasuh bayi. Saat Bunda sedang mengasuh bayi, maka usahakanlah untuk tidak stress. Kontrol emosi Bunda dengan baik, jangan mudah marah dan jangan mudah menangis. Kondisi emosional Bunda berpengaruh pada perkembangan psikologis bayi. Bayi memiliki ikatan batin yang kuat dengan Bunda. Bayi juga dapat merasakan apa yang Bunda rasakan. Bayi akan cenderung gelisah dan mudah menangis saat digendong oleh orangtua yang emosinya tinggi. Jadi alangkah baiknya Bunda mengurangi emosi negatif agar tidak mempengaruhi psikis bayi. Bunda yang mudah marah akan membentuk kepribadian bayi menjadi anak yang mudah marah dan tersinggung. Bunda yang mudah menangis akan membentuk kepribadian bayi menjadi anak yang bersifat melankolis (mudah menangis). Kontrollah emosi dan kurangi stress agar buah hati tumbuh kembang dengan baik.
  
Gambar 4. Bunda Senang Buah Hati pun Tenang (Picture available at:
https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/bagaimana-pikiran-dapat-mempengaruhi-produksi-asi/).

3.     
Mendongeng untuk Sang Buah Hati    

Gambar 5. Bunda Mendongeng untuk Buah Hati (Picture available at:
https://www.popmama.com/kid/1-3-years-old/onicmetheany/10-cara-memulai-cerita-dongeng-sebelum-tidur).

           Mendongeng pada buah hati ketika akan tidur (menina-bobokkan bayi) merupakan langkah yang solutif untuk mendidik kecerdasan anak, baik kecerdasan otak maupun kecerdasan spiritual. Dongingilah anak dengan cerita-cerita positif yang motivatif dan inspiratif. Memang usia 0-2 tahun, terutama usia di bawah 1 tahun, anak belum dapat berbicara kecuali sepatah, dua patah kata. Akan tetapi kemampuan mendengar anak sudah berfungsi dengan baik. Apa yang didengar anak akan membentuk kepribadian anak. Mendongeng adalah cara yang efektif untuk melatih perkembangan bahasa dan kognitif anak usia 0-2 tahun. Berikan dongeng-dongeng positif seperti kisah para nabi, kisah cendekiawan hebat dunia, kisah para pahlawan, kisah khulafaur rosyidin, kisah para wanita hebat dunia, dan kisah lainnya yang bersifat edukatif,  motivatif dan inspiratif yang cocok anak. Sebagaimana kita ketahui, anak meniru pada apa yang biasa didengar dan dilihatnya, maka penting bagi orangtua untuk bertutur kata baik, mendongengi anak dengan kisah-kisah positif, dan memberikan teladan sikap yang baik.   
4.      Berkomunikasi dengan Bayi Menggunakan Bahasa Isyarat

Gambar 6. Bayi Mengantuk dengan Menguapkan Mulutnya Lebar (Picture available at:
https://speechclinic.wordpress.com/2009/04/25/baby-sign-atau-bahasa-isyarat-pada-bayi-apakah-itu/).

       Selain mengajak berkomunikasi bayi dengan kata-kata yang bertujuan untuk melatih kemampuan bahasa dan ucapan bayi. Cara komunikasi lain yang juga bisa diterapkan Bunda pada bayi adalah dengan menggunakan bahasa isyarat seperti menggunakan tatapan mata, gerak tangan, ataupun gerak tubuh yang menandakan simbol perintah tertentu. Bunda pun juga perlu tahu bahasa isyarat yang sering disampaikan bayi seperti; bayi mengusap mata dan menguap lebar pertanda bayi sudah mengantuk dan kelelahan, bayi menarik kakinya ke perut diiringi dengan suara rewel atau tangisan pertanda ia sedang kesakitan, kaki menendang-nendang sembari tersenyum memiliki arti bahwa bayi sedang merasa senang, bayi sedang mengepalkan tangan pertanda ia sedang stress atau lapar, dan lain sebagainya.
5.      Mendengarkan Murrotal Qur’an pada Buah Hati  

Gambar 7. Bayi Tertidur dan Lebih Tenang Ketika Diperdengarkan Lantunan Ayat Suci Al-Qur'an (Picture available at:
https://www.youtube.com/watch?v=8ZXdN1Jln2U).

         Bacaan ayat suci Al-Qur’an yang diperdengarkan pada bayi dapat meningkatkan kecerdasan intelligensia (IQ) anak. Selain itu, Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang diperdengarkan pada bayi melalui tape recorder sangat berpengaruh pada kecerdasan emosi anak, kecerdasan intelektual, bahkan akhlak yang baik.  Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang diperdengarkan bayi usia 0-2 tahun ini akan mempengaruhi perasaan sang bayi dimana bayi akan merasa senang dan lebih tenang. Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang diperdengarkan pada bayi juga melatih kepribadian anak untuk pengontrolan emosi, penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, dan penyembuhan penyakit.       
      
#1000HariTerbaik
#1000HariPertamaAnanda
#KawanGNFI
#djikp
#gnfi

Minggu, 28 Oktober 2018

MENGENAL LEBIH DEKAT KH. MUHARROR ALI


MENGENAL LEBIH DEKAT KH. MUHARROR ALI, PENGASUH PONPES TERBESAR DI TANAH BLORA (PP. KHOZINATUL ULUM BLORA).  
*****  
Oleh: Dewi Nur Halimah, S.Si    
*****


Gambar 1. KH. Muharror Ali

Siapakah sosok KH. Muharror Ali?       
`           KH. Muharror Ali merupakan putra kedua dari pasangan Moh. Ali dengan Hj. Zuhriyah. Beliau lahir di Jepara pada 11 Januari 1951. Beliau adalah anak kedua dari 9 (sembilan) bersaudara. Adapun nama-nama putra putri dari pasangan Moh. Ali dengan Hj. Zuhriyah yaittu Abdul  Malik (alm), KH. Muharror Ali, Ummu Rohim (alm), Hj. Hariroh Ali (alm), KH. Wazir Ali, Prof. Dr. H. Nizar Ali, Hj. Nur Izzati, Nur Hikmawati (alm), dan Ummu Zakiroh. Muharror Ali kecil tumbuh hingga dewasa di desa Robayan, Kec. Kalinyamatan, Kab. Jepara, Jawa Tengah. Di bawah asuhan Moh. Ali dan Hj. Zuhriyah, KH. Muharror Ali tumbuh menjadi sosok pribadi yang taat, rendah hati, dan bersahaja.
Ketika dewasa, KH. Muharror Ali dijodohkan oleh kiahinya dengan gadis Blora yang bernama Hj. Umi Hanik. Kemudian setelah pernikahannya dengan Hj. Umi Hanik, Bapak Moch. Djaiz (mertua KH. Muharror Ali) mendirikan pesantren dan beliau ditunjuk sebagai pengasuh pondok pesantren yang selanjutnya diberi nama Pondok Pesantren (PP) Khozinatul Ulum Blora. Dari pernikahan dengan Ibu Nyai Hj. Umi Hanik ini, beliau dikaruniai 8 anak yakni Gus H. Ahmad Zaki Fuad, S.Th.I; Gus H. Ahmad Labib Hilmi; Gus H. Fahim Mulabby; Neng Hj. Nur Hilwa Layyina, S.Th.I; Neng Hj. Mil’ul Hana, S.Hum; Neng Hj. Muhim Nailul Ulya, Lc, M.Ag; Neng Malih Muayyada, dan Neng Mazid Ilma Rofida.        

Bagaimanakah awal mula berdirinya Pondok Pesantren Khozinatul Ulum Blora?
Sejarah berdirinya PP. Khozinatul Ulum Blora berawal dari keprihatinan yang sangat besar serta kepedulian sosial dari seorang pengusaha yang bernama H.Moch. Djaiz. Beliau mengamati lingkungan sekitar kota Blora, ternyata belum ada satupun lembaga pendidikan pondok pesantren yang berdiri di tengah kota yang dikelilingi hutan jati itu. Padahal masyarakat di kota Blora dan sekitarnya kala itu sangat perlu mendapatkan penyuluhan, petunjuk dan bimbingan tentang ajaran Islam.
Keprihatinan dan kepedulian Bapak H. Moch. Djaiz tersebut seiring dengan keinginan seorang anak putrinya bernama Umi Hani yang baru saja menyelesaikan studinya menghafalkan al Qur’an 30 juz di pondok pesantren al Muayyad Surakarta yang diasuh oleh KH. Umar bin Abdul Manan, untuk dibuatkan sebuah pesantren walaupun sangat sederhana. Kemudian Bapak Moch. Djaiz dengan penuh semangat berusaha mencarikan calon suami yang sesuai dengan cita-cita putrinya tersebut, agar kelak dapat mengelola serta memanage suatu pondok pesantren yang dicita-citakan. 
Alhamdulillah berkat pertolongan dan izin Allah SWT serta doa restu tiga orang ulama, yaitu KH. Muhammad Arwani dari Kudus, KH. Abdullah Salam dari Pati dan KH. Muhammad Sahal Mahfud dari Kajen Pati, keinginan tersebut terpenuhi dengan mendapatkan seorang menantu dari Jepara, yang bernama Muharror Ali, dan kebetulan juga ia baru menamatkan studi non formalnya dari pesantren Yanbu’ul Qur’an Kudus di bawah asuhan KH. Muhammad Arwani. Setelah itu, beliau berniat untuk membangun dan mendirikan pesantren dengan memilih Khozinatul Ulum sebagai nama dari pesantrennya. Nama tersebut dipiih berdasarkan pemberian dari seorang ulama ahlul al Qur’an KH. Muhammad Arwani dari Kudus. Kata ‘khozinah’ berarti tempat penyimpanan, sedangkan ‘ulum’ berarti beberapa ilmu. Dengan nama tersebut diharapkan agar pesantren menjadi gudang atau tempat penyimpanan ilmu yang dapat dirasakan manfaatnya oleh umat.

Bagaimana perjuangan KH. Muharror Ali mengembangkan pesantren di tengah masyarakat abangan tahun 80-an?
Memulai dan merintis bukanlah hal yang mudah bagi KH. Muharror Ali dalam membangun Ponpes Khozinatul Ulum Blora di tengah masyarakat abangan yang kala itu tidak mengenal pengetahuan agama. Perlu perjuangan ekstra dan kegigihan dalam menghadapi hambatan-hambatan kala itu. Bagimana tidak?. Tahun 80-an, kota Blora masih sangat awam mendengar nama pesantren, begitu ada pesantren yang didirikan tentu bukan dengan mudah untuk diterima masyarakat sekitar.
Penolakan masyarakat sekitar pesantren yang membenci keberadaan Pondok Pesantren Khozinatul Ulum  pun sangat keras. Dimulai dari masjid pesantren yang dipakai buat sepedahan anak-anak warga sehingga harus dipel ulang oleh santri ketika akan digunakan solat. Lalu saat hendak berwudhu untuk menunaikan solat subuh ketika fajar, santri disuguhi kotoran manusia yang tergeletak berceceran di tempat wudhu sehingga harus dibersihkan dulu dan berbagai penolakan lainnya. Kendati demikian, KH. Muharor Ali tidaklah membalas keburukan warga yang membencinya dengan keburukan yang serupa melainkan segala keburukan sikap itu dibalasnya dengan kebaikan.
KH. Muharor Ali menunjukkan bahwa kejahatan yang dibalas dengan kebaikan akan mampu meluluhkan hati orang yang awalnya benci untuk menjadi baik dan terketuk hatinya. Sebagaimana akhlak mulia yang telah ditauladankan oleh baginda Nabi Muhammad saw dengan membalas kejahatan dengan kebaikan pada orang yang mendzaliminya. Rosulullah saw ketika dilempari kotoran onta, membalas orang yang melemparinya dengan menjenguknya ketika sakit. Demikian pula yang dilakukan KH. Muharror Ali, beliau tidak lantas memarahi dan mengumpat warga yang membuang kotoran di masjid pondok pesantren tetapi mendoakannya agar hatinya dibukakan pintu hidayah sehingga menjadi mencintai Islam dan menerima keberadaan pesantren. Alhamdulillah, berkat kesabaran dan kegigihan KH. Muharror Ali membuahkan hasil, pondok pesantren Khozinatul Ulum menjadi satu-satunya pondok terbesar di tanah Blora dengan jumlah santri ribuan seperti sekarang ini. Tiadalah penjuangan itu sia-sia bila diiringi dengan keteguhan hati, keuletan, kegigihan, dan kerja keras yang diimbangi dengan doa yang dilakukan secara terus menerus.

Metode Pembelajaran di Pondok Pesantren Khozinatul Ulum Blora       
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Pendidik dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar peserta didik bersemangat untuk belajar. Dengan seperangkat teori dan pengalamannya, pendidik mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sistematis. Salah satu usaha yang tidak pernah pendidik tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Kerangka berfikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh, tapi nyata dan memang betul dipikirkan oleh seorang pendidik. Dalam penggunaan metode terkadang pendidik harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah anak mempengaruhi penggunaan metode. Tujuan instruksional adalah pedoman yang mutlak dalam pemilihan metode. Dalam perumusan tujuan, pendidik perlu merumuskan dan menentukan metode yang mana yang hendak dipilih guna menunjang pencapaian tujuan yang telah dirumuskan tersebut.     
Adapun metode pengajaran yang diterapkan di Pondok Pesantren Khozinatul Ulum secara umum meliputi 4 metode, yaitu :
  1. Metode Ceramah
Metode ceramah ini adalah salah satu metode yang digunakan di pondok pesantren tersebut. Penggunaan metode ini adalah dengan penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini akan menarik bila penggunaanya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunaannya.
  1. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara pendidik dan peserta didik. Pendidik bertanya dan peserta didik menjawab atau peserta didik bertanya dan pendidik menjawab.
  1. Metode Resitasi (tugas belajar)
Tugas atau resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas bisa dilaksanakan di rumah, sekolah, perpustakaan, dan di tempat lainnya. Tugas dan resitasi merangsang peserta didik untuk aktif belajar baik secara individual maupun secara kelompok.
d. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok atau bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa peserta didik dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok).
Selain metode umum di atas, pembelajaran yang digunakan di pondok pesantren Khozinatul Ulum Blora ini adalah sebagaimana pembelajaran yang ada di pondok pesantren lain, yaitu:
  1. Metode Wetonan
Metode ini dilakukan dengan cara seorang ustadz/ ustadzah duduk dilingkari santri-santri, kemudian ustadz/ ustadzah tersebut membaca dan kemudian santri mendengar dan menyimak bacaan ustadz/ ustadzah tersebut. 
  1. Metode Sorogan
Pelaksanaan metode sorogan juga hampir sama dengan metode wetonan, yaitu dikombinasikan dengan motode-metode lain seperti metode tanya jawab dan resitasi. Dalam pelaksanaan metode ini santri mengajukan sebuah kitab kepada ustadz/ ustadzah untuk dibaca dihadapan ustadz/ ustadzah. Dan kalau dalam membaca kitab tersebut terdapat kesalahan, maka santri akan langsung ditegur dan dibenarkan oleh ustadz/ ustadzah.
Seluruh sistem pengajaran yang ada di pondok pesantren Khozinatul Ulum ini tidak lepas dari Tri Darma yang ada di pensantren tersebut. Adapun Tri Darma tersebut adalah :
1).  Keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.
2).  Pengembangan keilmuan yang bermanfaat.
3).  Pengabdian terhadap agama, masyarakat dan negara.
Dengan memperhatikan fungsi dan peranan pondok pesantren yang sangat penting dalam pembangunan, maka pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan agama Islam akan lebih mampu berperan apabila sistem dan metode pembelajarannya dapat dikaitkan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan/ teknologi modern serta tuntutan dinamika masyarakat. Untuk itu perlu diintrodusir sistem dan metode yang efektif dan efisien diukur menurut lamanya waktu tempat atau lingkungan, pengembangan sikap dan kemampuan kreativitas serta budi luhur dengan ajaran agama dan sesuai aspirasi nasional.

Perkembangan Lembaga Pendidikan Agama Islam di Pondok Pesantren Khozinatul Ulum
Bila dilihat dari awal berdirinya hingga perkembangannya sampai saat ini, Pondok Pesantren Khozinatul Ulum Blora telah melengkapinya dengan berbagai macam lembaga pendidikan formal maupun nonformal yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan agama, masyarakat dan sekaligus sesuai dengan tuntutan zaman. Lembaga-lembaga pendidikan tersebut adalah:
a. Pendidikan Al-Qur’an yang meliputi:
1) BTA (Yanbu’a)
2) Hafalan Juz Amma (wajib)
3) Pengajian Al-Qur’an bin Nadzro (wajib)
4) Tahfidzul Qur’an
5) Qiro’ah Sab’ah
b. Pendidikan Non Formal yang meliputi:
1) TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) metode Yanbu’a
2) Madrasah Diniyyah Awwaliyah (MDA);
3) Madrasah Diniyyah Wustho (MDW);
4) Madrasah Diniyyah Ulya (MDU);
c. Pendidikan Formal yang meliputi:
1) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Khozinatul Ulum Blora berdiri sejak tahun 2016.
2) Madrasah Ibtida’iyah (MI) Plus Khozinatul Ulum Blora berdiri sejak tahun 2009.
3) Madrasah Tsanawiyah (MTs) Khozinatul Ulum Blora berdiri sejak tahun 1984.
4) Madrasah Aliyah (MA) Khozinatul Ulum Blora  berdiri sejak tahun 1986.
5) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Khozinatul Ulum Blora berdiri sejak tahun 2008.
Dilihat dari lembaga pendidikan yang telah didirikan oleh pondok pesantren Khozinatul Ulum Blora ini dapat dikatakan lengkap, karena pondok pesantren tersebut telah mendirikan lembaga pendidikan mulai dari PAUD sampai Perguruan Tinggi (STAI).  Terkait dengan perkembangan lembaga pendidikan agama Islam yang ada di pondok pesantren Khozinatul Ulum Blora ini dapat dianalisis bahwa perkembangan yang sudah ada mengarah pada pola perkembangan profil lembaga pendidikan agama yang ideal sebagaimana yang disampaikan oleh Zamakhsari Dhofir dalam menggambarkan profil pondok pesantren ideal yang sesuai dengan tuntutan kekinian. Profil pondok pesantren ideal bisa dilihat dari profil pondok pesantren Sunan Drajat yang berupaya memberdayakan dan meningkatkan kualitas lembaga pendidikan di pesantrennya dengan mendirikan berbagai sekolah, madrasah dan perguruan tinggi pada semua jenjang dan jenis (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK dan PTAI/PTS) dalam lingkungan pondok pesantren.

Pengembangan Pesantren dengan Meningkatkan Kualitas SDM Santri melalui Pengembangan Bakat dalam Wadah Ekstrakurikuler
Sejak berdirinya hingga saat ini, Pondok Pesantren Khozinatul Ulum terus melakukan inovasi dan pengembangan untuk kemajuan yayasan pondok pesantren. Bukan tanggung-tanggung, pengembangan dilakukan dengan meningkatkan kualitas pendidik, mengembangkan lembaga pendidikan ke ranah pendidikan formal dari PAUD hingga perguruan tinggi, mengembangkan metode kurikukulum, bahkan mengembangkan keterampilan-keterampilan yang dimiliki santri. Hal itu senada dengan visi pondok pesantren yaitu mencetak insan yang bertaqwa, berilmu, berakhlak, berprestasi, dan terampil.
Beberapa pelatihan yang diberikan pada santri sebagai pendidikan ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat yang dimiliki santri diantaranya:
a) Seni baca Al-Qur’an, ada pada tahun 2001;
b) Menjahid/Bordir, ada pada tahun 2005;
c) Tataboga ada pada tahun 2005;
d) Kursus Elektronik, ada pada 2008;
e) Kursus Bahasa Arab, ada pada tahun 2008;
f) Kursus Bahasa Inggris ada pada tahun 2008.
g) Computer dan Internet, ada pada tahun 2009;
h) Pelatihan Kepemimpinan, Jurnalistik dan Pelatihan-pelatihan lain, ada pada tahun 2010.      
Tak hanya itu, di Pondok Pesantren Khozinatul Ulum juga dilengkapi dengan seni hadroh dan drama. Bahkan ada hari khusus untuk pertunjungan drama santri yakni setiap hari Sabtu (Malam Ahad) yang dikemas sedemikian rupa dalam rangkaian acara khitobah. Acara ini bertujuan sebagai wadah pengembangan keterampilan yang dimiliki santri. Rangkaian acara khitobah meliputi pembukaan diisi dengan tilawatil qur’an oleh santri serta ceramah pendahuluan yang juga diperagakan oleh santri yang seolah-olah mubaligh; kemudian acara inti yang diisi dengan tausiyah yang juga diisi oleh santri dengan memperagakan sosok mubaligh ternama; lalu acara hiburan yang diisi dengan beragam seni seperti seni drama religi, seni hadroh, musikalisasi puisi; dan sebagai penutupan ditutup dengan acara doa yang juga dipimpin oleh santri. Hal ini tiada lain untuk melatih mental santri tampil di muka umum (kemampuan public speaking) ketika kelak terjun di masyarakat paska boyong dari pesantren dan hidup berbaur dengan masyarakat.        

Strategi KH. Muharor Ali bersama Putranya dalam Membangun Kemandirian Perekonomian Pondok Pesantren Khozinatul Ulum  
Semakin tahun, Ponpes Khozinatul Ulum Blora terus mengalami kemajuan. Santri selalu bertambah, sehingga butuh perluasan lahan dan penambahan infrastruktur. Sementara, tidak mungkin jika ponpes hanya menarik biaya dari santri atau mengandalkan infak dan sedekah. Untuk itu, pihak pondok terus berusaha untuk memiliki sumber pendapatan sendiri demi mencapai kesejahteraan pesantren. Sebagai upaya untuk memajukan pesantren, maka Ponpes Khozinatul Ulum Blora mendirikan BUMP (Badan Usaha Milik Pesantren) seperti BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) Al Barokah, Khozin Shop yang bekerjasama dengan Indomaret, koperasi pesantren, dan toko Menara, dan pelayanan air mineral isi ulang.    
BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) atau badan usaha mandiri terpadu adalah lembaga keuangan mikro yang bersifat informal yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil untuk menumbuh kembangkan usaha mikro dan kecil agar dapat mengangkat derajat martabat serta membela kepentingan umum marjinal. BMT Al Barokah adalah BMT yang dikelola oleh yayasan Khozinatul Ulum untuk mensejahterakan anggota yang tergabung dalam anggota BMT. Kegiatan utama BMT Al Barokah adalah mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang kegiatan ekonominya. Selain itu BMT Al Barokah juga menerima titipan BAZIS dari dana zakat, infaq dan sadaqah dan menjalankannya sesuai dengan peraturan dan amanahnya. Adapun visi mulia BMT Al Barokah adalah untuk mewujudkan masyarakat di sekitar lingkup BMT selamat, damai, sejahtera dengan usaha yang maju berkembang, terpercaya, aman, nyaman, transparan, dan kehati-hatian bersama BMT. Dengan adanya BMT Al Barokah ini sangat membantu usaha pesantren termasuk koperasi pesantren dan membantu menumbuh kembangkan usaha mikro dan kecil masyarakat sekitar pesantren.
Khozin Shop merupakan salah satu contoh minimarket yang pendiriannya dikerjasamakan oleh Rabithan Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) dengan menggandeng perusahaan lain.  Khozin Shop adalah bentuk format baru kerjasama ekonomi Pondok Pesantren dengan perusahaan Indomaret. Dari kemitraan ini, pihak pesantren mendapat pinjaman modal 75% dan yang 25% disediakan oleh pesantren. Modal tersebut baru mulai dibayar secara berangsur-angsur, setelah  berjalan tujuh bulan. Setelah modal terbayar, maka toko tersebut akan menjadi milik pesantren sepenuhnya. Bisnis kemitraan Khozin Shop ini sangat membantu kemandirian ekonomi usaha pesantren. Kemandirian ekonomi ini bertujuan untuk menunjang operasional Pesantren yakni Pondok Pesantren mempunyai pusat ekonomi sebagai tempat pemenuhan kebutuhan santri dan pesantren secara mandiri. Selain itu, keberadaan Khozin Shop juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar karena produk lokal juga diberikan kesempatan masuk toko.     
Koperasi pesantren merupakan koperasi yang terletak di lokasi pesantren dengan menyediakan segala perlengkapan yang dibutuhkan santri mulai dari makanan, minuman, buku, dan barang-barang lainnya yang diperlukan santri. Koperasi pesantren dibuka dengan menyesuaikan keaktifan pondok. Tiap hari, koperasi pesantren ini buka dari jam 06.30 hingga pukul 12.00, kemudian dibuka kembali pada sore hari 16.30-17.20 dan pada malam hari 20.00-21.00. Koperasi pesantren ini dijaga oleh 2 orang santri yang ikut ndalem (membantu pengasuh). Tujuan pengasuh memberikan tugas kepada santri ndalem adalah karena selain untuk melatih jiwa wirausaha mereka, juga untuk melatih keteguhan dan ketaatan para santri terhadap ajaran agama yang selama ini mereka dapatkan. Pendanaan dari koperasi pesantren ini ialah dengan pesantren bekerja sama dengan BMT Al-Barokah. Koperasi pesantren ini dikelola  langsung oleh pengasuh yaitu KH. Muharor Ali dan Hj. Umi Hanik.    
Toko Menara terdiri dari Menara Alat Tulis, Menara Busana, Menara Plastik, Menara Aksesoris serta Menara Putra Komputer (MPC). Menara Alat Tulis dikelola oleh KH. Muharor Ali dan Ibu Nyai Hj. Umi Hanik. Barang yang dijual di Menara Alat Tulis meliputi alat-alat perlengkapan sekolah, buku-buku religi, dan buku-buku sekolah. Menara busana dikelola oleh Neng Hj. Mil’ul Hana, S. Hum. Menara busana menyediakan segala macam busana untuk anak-anak, remaja, hingga dewasa. Menara Plastik dikelola oleh Gus H. Ahmad Zaki Fuad, S.Th.I. Menara plastik menyediakan segala peralatan rumah tangga dan perabotan dapur. Menara aksesoris dikelola oleh Neng Hj. Nur Hilwa Layyina, S.Th.I. Menara aksesoris menjual segala macam aksesoris yang diperlukan pria dan wanita, aksesoris untuk memperindah ruangan rumah beserta kado-kado. Sedangkan Menara Putra Komputer (MPC) dikelola oleh Gus H. Ahmad Labib Hilmi. Menara Putra Komputer menjual segala macam alat elektronik dan perlengkapannya. Toko menara ini memberikan pelayanan pada pelanggannya setiap hari kecuali hari-hari besar seperti idul Fitri dan Idul Adha. Dalam pelayanannya, toko ini dijaga oleh puluhan santri yang ikut pengasuh (ndalem).
Pelayanan air mineral isi ulang merupakan usaha milik pesantren yang disediakan untuk para santri dan juga masyarakat sekitar pesantren. Perubahan gaya hidup dari minum air rebus ke air mineral menjadi pemicu cepat berkembangnya penjualan air isi ulang ini. Semua pelayan usaha pelayanan air mineral isi ulang ini  adalah santri putra, sehingga pelayanan air mineral isi ulang untuk santri putri dikoordinir oleh pengurus. Pengelola dari usaha ini yaitu KH. Muharor Ali dan bekerja sama dengan para santri yang ikut ndalem (ikut pengasuh). Pelayanan air mineral isi ulang ini dibuka setiap hari kecuali hari-hari besar islam. Semua keuntungan dari usaha ini untuk memajukan kesejahteraan pesantren termasuk untuk memperluas lahan pesantren dengan pembelian lahan baru dan penambahan infrakstruktur pesantren.