BUNDA,
AYO KETAHUI POLA ASUH YANG TEPAT UNTUK ANAK USIA 0-2 TAHUN (GREAT PARENTING FOR
CHILDREN UNTIL 2 YEARS)!
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S.Si
(Aktivis Sosial Peduli Anak dan
Perempuan)
Email: halimahundip@gmail.com, PH. 085725784395
Gambar 1. Bunda dan Buah Hati (Picture Available at: https://www.alinea.id/gaya-hidup/bunda-jangan-panik-saat-bayi-baru-lahir-berhenti-bernapas-b1RR29dw). |
Anak
merupakan investasi masa depan orangtua. Masa anak merupakan masa keemasan (golden age) yang mana biasanya ditandai oleh perubahan cepat dalam
perkembangan fisik, kognitif, sosial dan emosional. Mengingat usia anak adalah
usia keemasan, terlebih saat anak usia 0-2 tahun, maka sangat diperlukan adanya
pola asuh yang tepat untuk mendidik pertumbuhan dan perkembangan anak sejak
bayi. Salah pola asuh Bunda berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, bahkan
juga berdampak fatal pada psikologis anak. Kualitas kecerdasan (kecerdasan
otak, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual) anak ditentukan oleh
keberhasilan pola asuh orangtua terutama Bunda dalam mengasuh anak. Untuk
mendapatkan kualitas anak yang baik harus dipastikan bahwa tumbuh dan
kembangnya juga baik. Perkembangan seorang anak ini spesifik dan berbeda.
Perkembangan anak merupakan maturasi organ tubuh terutama sistem saraf pusat
(SSP).
Mengasuh
anak bukanlah hal yang mudah, melainkan suatu proses panjang yang memerlukan
adanya konsistensi terus menerus secara berkala. Terlebih anak usia dini (0-2
tahun) adalah great imitator yang meniru pada apa saja yang
dilihatnya. Mengapa pola asuh terbesar pada anak dipengaruhi oleh sikap Bunda?.
Karena yang akan berinteraksi paling banyak dengan anak saat usia 0-2 tahun
adalah Bunda. Bunda berperan besar dalam menyusui anak, menyuapi anak,
menggendong anak, memandikan anak, menggantikan popok, dan lain sebagainya. Di
sinilah interaksi ikatan batin antara Bunda dan buah hati terbentuk. Sikap dari
orangtua terutama Bunda akan menjadi pedoman pertama yang akan diikuti sang
buah hati sehingga menentukan kepribadiannya kelak. Kondisi emosional sang
Bunda juga akan berpengaruh terhadap psikologis anak.
APA
SAJA POLA ASUH YANG BAIK UNTUK ANAK USIA 0-2 TAHUN?
1.
Kasih
Sayang Bunda yang Tulus
Gambar 2. Ketulusan Cinta Bunda pada Sang Buah Hati (Picture Available at: http://www.solusisehatku.com/cara-sederhana-untuk-menjalin-ikatan-batin-ibu-dan-bayi). |
Kasih sayang Bunda yang tulus sangat mempengaruhi tumbuh kembang psikologis bayi. Bunda perlu memberikan cinta yang responsif terhadap bayi agar bayi merasa bahwa orangtua selalu ada untuk si kecil. Misalnya; saat bayi kesal, rewel, merengek, dan menangis, orangtua mengelus-elus tubuh bayi dengan lembut dan penuh kasih sayang, tataplah dengan tatapan penuh kasih sayang lalu peluklah bayi dengan pelukan hangat yang meneduhkan hingga bayi berhenti menangis.
Usahakan Bunda memberikan ASI (Air Susu Ibu) dan
tidak digantikan dengan susu formula untuk bayi selama ASI dapat keluar dan
digunakan untuk menyusui bayi. ASI ini akan membentuk kedekatan ikatan batin antara
Bunda dan bayi. Bukan hanya itu, ASI juga berguna untuk menjaga bayi dari
serangan infeksi, meningkatkan kecerdasan otak (IQ) anak, mengurangi resiko
alergi pada anak, meminimalisir resiko obesitas pada bayi, dan mengurangi bayi mengalami
resiko sindrom kematian mendadak (SIDS) atau cot death. Nah sekarang Bunda sudah tahu kan keunggulan
memberikan ASI untuk bayi, jadi mulai saat ini alangkah baiknya Bunda menyusui
sang buah hati dengan ASI.
2.
Mengurangi
Stress
Gambar 3. Ketika Bunda Stress (Picture available at: http://www.parenting.co.id/dunia-mama/mama-stres-pasca-melahirkan-ini-penyebab-dan-gejalanya-) |
Bunda, ada hal yang perlu Bunda ketahui ketika
mengasuh bayi. Saat Bunda sedang mengasuh bayi, maka usahakanlah untuk tidak
stress. Kontrol emosi Bunda dengan baik, jangan mudah marah dan jangan mudah
menangis. Kondisi emosional Bunda berpengaruh pada perkembangan psikologis
bayi. Bayi memiliki ikatan batin yang kuat dengan Bunda. Bayi juga dapat
merasakan apa yang Bunda rasakan. Bayi akan cenderung gelisah dan mudah
menangis saat digendong oleh orangtua yang emosinya tinggi. Jadi alangkah
baiknya Bunda mengurangi emosi negatif agar tidak mempengaruhi psikis bayi.
Bunda yang mudah marah akan membentuk kepribadian bayi menjadi anak yang mudah
marah dan tersinggung. Bunda yang mudah menangis akan membentuk kepribadian
bayi menjadi anak yang bersifat melankolis (mudah menangis). Kontrollah emosi
dan kurangi stress agar buah hati tumbuh kembang dengan baik.
Gambar 4. Bunda Senang Buah Hati pun Tenang (Picture available at: https://hellosehat.com/kehamilan/melahirkan/bagaimana-pikiran-dapat-mempengaruhi-produksi-asi/). |
3. Mendongeng untuk Sang Buah Hati
Gambar 5. Bunda Mendongeng untuk Buah Hati (Picture available at: https://www.popmama.com/kid/1-3-years-old/onicmetheany/10-cara-memulai-cerita-dongeng-sebelum-tidur). |
Mendongeng pada buah hati ketika akan tidur (menina-bobokkan bayi) merupakan langkah yang solutif untuk mendidik kecerdasan anak, baik kecerdasan otak maupun kecerdasan spiritual. Dongingilah anak dengan cerita-cerita positif yang motivatif dan inspiratif. Memang usia 0-2 tahun, terutama usia di bawah 1 tahun, anak belum dapat berbicara kecuali sepatah, dua patah kata. Akan tetapi kemampuan mendengar anak sudah berfungsi dengan baik. Apa yang didengar anak akan membentuk kepribadian anak. Mendongeng adalah cara yang efektif untuk melatih perkembangan bahasa dan kognitif anak usia 0-2 tahun. Berikan dongeng-dongeng positif seperti kisah para nabi, kisah cendekiawan hebat dunia, kisah para pahlawan, kisah khulafaur rosyidin, kisah para wanita hebat dunia, dan kisah lainnya yang bersifat edukatif, motivatif dan inspiratif yang cocok anak. Sebagaimana kita ketahui, anak meniru pada apa yang biasa didengar dan dilihatnya, maka penting bagi orangtua untuk bertutur kata baik, mendongengi anak dengan kisah-kisah positif, dan memberikan teladan sikap yang baik.
4.
Berkomunikasi
dengan Bayi Menggunakan Bahasa Isyarat
Gambar 6. Bayi Mengantuk dengan Menguapkan Mulutnya Lebar (Picture available at: https://speechclinic.wordpress.com/2009/04/25/baby-sign-atau-bahasa-isyarat-pada-bayi-apakah-itu/). |
Selain mengajak berkomunikasi bayi dengan kata-kata yang bertujuan untuk melatih kemampuan bahasa dan ucapan bayi. Cara komunikasi lain yang juga bisa diterapkan Bunda pada bayi adalah dengan menggunakan bahasa isyarat seperti menggunakan tatapan mata, gerak tangan, ataupun gerak tubuh yang menandakan simbol perintah tertentu. Bunda pun juga perlu tahu bahasa isyarat yang sering disampaikan bayi seperti; bayi mengusap mata dan menguap lebar pertanda bayi sudah mengantuk dan kelelahan, bayi menarik kakinya ke perut diiringi dengan suara rewel atau tangisan pertanda ia sedang kesakitan, kaki menendang-nendang sembari tersenyum memiliki arti bahwa bayi sedang merasa senang, bayi sedang mengepalkan tangan pertanda ia sedang stress atau lapar, dan lain sebagainya.
5.
Mendengarkan
Murrotal Qur’an pada Buah Hati
Gambar 7. Bayi Tertidur dan Lebih Tenang Ketika Diperdengarkan Lantunan Ayat Suci Al-Qur'an (Picture available at: https://www.youtube.com/watch?v=8ZXdN1Jln2U). |
Bacaan ayat suci Al-Qur’an yang diperdengarkan pada bayi dapat meningkatkan kecerdasan intelligensia (IQ) anak. Selain itu, Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang diperdengarkan pada bayi melalui tape recorder sangat berpengaruh pada kecerdasan emosi anak, kecerdasan intelektual, bahkan akhlak yang baik. Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang diperdengarkan bayi usia 0-2 tahun ini akan mempengaruhi perasaan sang bayi dimana bayi akan merasa senang dan lebih tenang. Lantunan ayat-ayat Al-Qur’an yang diperdengarkan pada bayi juga melatih kepribadian anak untuk pengontrolan emosi, penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, dan penyembuhan penyakit.
#1000HariTerbaik
#1000HariPertamaAnanda
#KawanGNFI
#djikp
#gnfi