HALIMAH BINTI MASDARI

Jumat, 08 Juni 2018

Sambut Asian Games 2018, Jateng Delegasikan Atlet untuk Wakili Indonesia hingga Dorong Masyarakat Berikan Dukungan Para Atlet Indonesia untuk Berlaga di Perhelatan Asian Games 2018


Sambut Asian Games 2018, Jateng Delegasikan Atlet untuk Wakili Indonesia hingga Dorong Masyarakat Berikan Dukungan Para Atlet Indonesia untuk Berlaga di Perhelatan Asian Games 2018        
*****
Gambar 1. 18th ASIAN GAMES (Picture available at: http://jateng.tribunnews.com/2018/05/10/lagu-baru-asian-games-2018-keren-dan-indonesia-banget).

Asian Games merupakan pesta olahraga terbesar se-Asia yang ditunggu-tunggu oleh pecinta olahraga dan tentunya juga masyarakat tanah air. Hal yang menarik serta hangat untuk diperbincangkan adalah Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Acara olahraga multi-event regional Asia itu akan diselenggarakan pada 18 Agustus – 2 September 2018, di dua kota yaitu Jakarta dan Palembang, serta di beberapa tempat sebagai tuan rumah pendukung yang tersebar di provinsi Jawa Barat dan Banten. Suatu kebanggaan menjadi tuan rumah Asian Games XVIII bagi masyarakat Indonesia. Selain atlet Indonesia dapat lebih percaya diri saat berlaga karena posisi sebagai tuan rumah sendiri, dukungan supporter juga dapat memotivasi para atlet untuk meraih emas.   
Ini merupakan kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games yakni Asian Games IV  pada tahun 1962 yang diadakan di Jakarta dan Asian Games XVIII pada tahun 2018 yang akan diadakan di dua kota sekaligus, Jakarta dan Palembang. Asian Games XVIII ini pertama kalinya dalam sejarah dimana pelaksanaan Asian Games dalam dua kota sekaligus. Wow…keren!. Adapun jumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan sebanyak 40 cabang, terdiri dari 32 cabang olahraga olimpiade dan 8 cabang olahraga non olimpiade.   

Gambar 2. 18th ASIAN GAMES (Picture available at: http://www.rmoljabar.com/read/2017/07/04/47602/Palembang-Kejar-Penambahan-Bus-Untuk-Sambut-Asian-Games-2018-). 

           Sejumlah persiapan atlet dari masing-masing cabang olahraga dalam menyambut Asian Games 2018 terus dilakukan. Sebagai bentuk dukungan terhadap Asian Games 2018, Jawa Tengah (Jateng) akan kirimkan 25% atlet atau sekitar 48 atlet untuk ikuti Asian Games 2018. Selamet Widodo selaku Pelatih Atletik dan Ketua Komite Pembinaan menuturkan bahwa Jawa Tengah akan programkan sendiri untuk melakukan pembinaan di daerah-daerah guna untuk mengembangkan para atlet daerah yang berpotensi. Adapun cabang olahraga yang menjadi andalan bagi Jawa Tengah adalah atletik, renang, bulu tangkis, tenis meja, dan adapula nomer beregu yang gabungan dengan daerah lain.
Selain cabang olahraga tersebut, Jateng juga akan kirimkan dua atlet Wushu. Kedua atlet tersebut yakni Yusuf Widyanto yang turun di kelas 56 kg dan Puja Riyaya di kelas 70 kg. Keduanya akan memperkuat tim Wushu Indonesia pada kategori Sanda. Ketua Harian Pengurus Wushu Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Sudarsono mengatakan, saat ini keduanya sedang dikirim berlatih di Tiongkok untuk selanjutnya dikirim ke Iran agar dapat lebih mendalami kategori Sanda. Pemilihan Iran sebagai tempat untuk berlatih karena Iran memang bagus untuk kategori Sanda. Di Iran, Sanda sangat kuat, sehingga dirasa perlu berlatih ke sana.
Tak hanya kirimkan para atlet untuk berlaga di perhelatan Asian Games 2018, Jateng juga berikan dukungan pada terselenggaranya Asian Games 2018. Gubernur Jawa Tengah,  Ganjar Pranowo mengajak seluruh komponen masyarakat Jawa Tengah mendukung perhelatan Asian Games 2018. Ganjar mensosialisasikan Asian Games 2018 pada masyarakat Jawa Tengah dan juga mengajak semua masyarakat Jawa Tengah untuk mendukung kelancaran ajang Asian Games ini. Bahkan ganjar juga mengajak masyarakat Jawa Tengah berdoa untuk kemenangan para atlet Indonesia yang berjuang di arena pada perhelatan Asian Games 2018. Tak hanya menyuarakan sendiri, Ganjar juga mengajak siswa-siswi SMP untuk memberikan dukungan semangat menyambut Asian Games 2018. Selain dukungan, Ganjar juga meminta masyarakat membuat film pendek berisi dukungan terhadap Asian Game 2018. Film pendek tersebut kemudian diunggah ke media sosial Instagram.
Perhelatan Asian Games 2018 ini merupakan kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah. Tak heran bila persiapan matang-matang dilakukan untuk menyambut Asian Games 2018 mulai dari pemberian pelatihan dan pembinaan pada atlet hingga pembangunan dan rehabilitasi venue serta infrastruktur dilakukan. Bahkan kerjasama dengan Kementerian Pariwisata pun dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke wilayah destinasi pariwisata Indonesia sebab diprediksi akan ada 100 negara lebih yang mengikuti Asian Games ini.

Gambar 3. 18th ASIAN GAMES (Picture Available at: https://www.merdeka.com/uang/pemerintah-gelontorkan-rp-165-juta-promosikan-asian-games-2018.html).








Kamis, 05 April 2018

“Mengenal Lebih Dekat Batik Blora, For ALKHANSAS [B]ATIK”


“Mengenal Lebih Dekat Batik Blora, For ALKHANSAS [B]ATIK”  

            Blora terletak di sebelah selatan kabupaten Rembang. Blora merupakan salah satu kabupaten di wilayah Jawa Tengah yang terkenal dengan flora andalannya berupa tanaman Jati. Jati Blora terkenal hingga luar kota bahkan mancanegara. Bukan hanya terkenal sebagai kota jati, Blora juga terkenal akan seni budaya barongan dan kulinernya yakni sate.  Barongan adalah budaya andalan kabupaten Blora, sedangkan sate adalah kuliner khas kota Blora.
            Batik merupakan seni menggambar di atas kain menggunakan canting dan malam sebagai pewarnanya. Sejak dipilihnya batik sebagai warisan kebudayaan untuk kemanusiaan oleh UNESCO dan ditetapkannya Hari Batik Nasional oleh pemerintah, maka permintaan pasar akan batik pun meningkat. Hal itu lantaran diwajibakannya menggunakan batik sebagai identitas masing-masing daerah di lingkungan sekolah dan instansi pemerintahan. Blora sebenarnya tidak mengenal sejarah batik, layaknya kota Pekalongan, Lasem, Surakarta, dan Yogyakarta. Batik Blora adalah hasil dari pencarian identitas daerahnya dengan mengangkat corak batik bertemakan budaya, kuliner dan flora  identitas kabupaten Blora.  
            Batik karya pengrajin batik Blora yang dijadikan batik identitas kabupaten Blora diantaranya:
1.      Batik dengan corak motif “Tanaman Jati”
Tanaman jati merupakan tanaman kokoh yang banyak dijumpai di kabupaten Blora. Keberadaan jati yang melimpah di kabupaten Blora mengilhami para seniman batik untuk menjadikan gambar daun jati, akar tanaman jati, kembang jati, bahkan lingkar tahun tanaman jati sebagai motif batik. Karakter dan kekuatan unik tanaman jati menjadikan tanaman jati pantas untuk ditampilkan dalam lembaran-lembaran kain sebagai batik identitas kota Blora.

Gambar 1. Batik Motif Daun Jati (Available at: http://mustika-galery.blogspot.com)
2.      Batik dengan corak motif “Barongan”
Barongan merupakan salah satu seni rakyat kabupaten Blora. Batik corak motif “Barongan” merepresentasikan budaya Blora sebagai batik identitas kota Blora agar lebih dikenal oleh masyarakat. Rupa sang Barong ditampilkan dari tampak depan, dengan penegasan pada garis-garis mata dan ekspresi wajah sang Barong. Barongan menggambarkan kisah perjalanan Prabu Kelana Sewandana, seorang raja dari kerajaan Bantarangin dalam meminang Dewi Sekartaji, putri kerajaan Kediri.  Seni Barong adalah seni rakyat yang sangat populer di kalangan masyarakat desa di kabupaten Blora.

Gambar 2. Batik Motif Barongan (Available at: http://www.infoblora.com/2013/03/batik-blora-mustika-art.html)



3.      Batik dengan corak motif “Sate Blora”
Sate Blora merupakan makanan khas kuliner kabupaten Blora. Meskipun sate dapat dijumpai di daerah lain, namun kunikan rasa sate Blora tidak dijumpai di daerah lain menjadikan kota Blora terkenal dengan julukan dengan kota Sate. Bumbu khas pada sate Blora menjadikan sate sebagai makanan identitas kabupaten Blora. Pemilihan sate sebagai corak motif batik Blora sangatlah tepat ditampilkan dalam lembaran-lembaran kain untuk memperkenalkan kuliner sate pada masyarakat.

Gambar 3. Batik Motif Sate (Avalaible at: http://artgalery-blora.blogspot.co.id/p/blog-page_23.html)

4.      Batik dengan corak motif “Tayub”
Tayub merupakan salah satu seni rakyat kabupaten Blora. Tayub adalah bentuk tarian yang dibawakan oleh seorang penari wanita, namun biasanya juga dibawakan berpasangan antara penari wanita dan penari pria. Keunikan seni tayub kabupaten Blora menjadikannya layak untuk ditampilkan dalam lembaran-lembaran kain sebagai motif batik identitas kabupaten Blora.

Gambar 4. Batik Motif Tayub (Available at: https://desaputatsite.wordpress.com/2017/04/28/batik-motif-tayub/).

5.      Batik dengan corak motif “Sedulur Sikep atau Samin”
Budaya Sedulur Sikep atau lebih dikenal budaya “Samin” adalah budaya lokal asal kabupaten Blora. Budaya Samin ini berasal dari desa Klopoduwur, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora. Keunikan dari budaya samin terletak pada kepribadian masyarakat samin yang jujur, apa adanya, menjunjung gotong royong dan kebersamaan, kesederhanaan, dan adil. Hal inilah yang mendorong budaya samin pantas untuk diangkat sebagai motif batik sebagai identitas Blora.  

Gambar 5. Batik Motif Sedulur Sikep atau Samin (Available at: https://twitter.com/BloraBatik/status/814425187990917120).





Selasa, 20 Maret 2018

ARTI SEBUAH KEPERCAYAAN DALAM SUATU HUBUNGAN


ARTI SEBUAH KEPERCAYAAN DALAM SUATU HUBUNGAN
*****
20 Februari 2018



Arti suatu kepercayaan dalam suatu hubungan itu sangat penting, terlebih hubungan jarak jauh (long distance). Godaan bagi pasangan yang menjalin hubungan long distance itu lebih berat daripada yang short distance. Bukan hanya terhalang jarak dan waktu yang membuat susahnya bertemu, tapi juga menjaga sebuah kepercayaan. Bila hubungan percintaan jarak dekat (short distance), kalau rindu bisa bertemu dan saling mengungkapkan rasa serta uneg-uneg di hati, berbeda halnya dengan hubungan long distance yang hanya bisa menyampaikan komunikasi by phone, mengirim letter by email, chattingan, inbox-an, atau bersosial media lainnya. Penyelesaian masalah dalam hubungan short distance juga lebih mudah karena dapat bertatap langsung serta mendengar klarifikasi penjelasan langsung dari pasangan bila terjadi kesalahpahaman. Lain halnya dengan mereka yang menjalin hubungan jarak jauh (long distance), ingin bertemu susah karena terhalang jarak, kalaupun diskusi hanya bisa dilakukan by phone atau melalui sosial media, menyampaikan klarifikasi pun bila terjadi kesalahpahaman hanya bisa by phone. Yang berat menjalani hubungan long distance itu bukan saja menahan rindu yang menghujam rasa tetapi juga menjaga kesetiaan dan kepercayaan.

Kesetiaan itu akan lebih diuji bila dalam sebuah hubungan long distance, pasangan terkesan dingin, acuh, cuek atau tak merespon komunikasimu. Engkau akan diuji dengan dihinggapi berbagai prasangka. Mulai dari kekawatiran berlebih akan keadaan dia di sana, akankah dia baik-baik saja? Sehatkah dia? Atau sedang ada masalah apakah dia sehingga ia tak sempat berkomunikasi denganmu walau sekedar menyapa (say hello), bercanda (kidding), atau sekedar memastikan bahwa kamu baik-baik saja?. Bukan hanya itu, sederet pertanyaan lain pun mengepul di otakmu, apalagi bila engkau menyaksikan dia online tetapi dia tak merespon chat/ pesan darimu. Sesibuk itukah dia, sehingga waktunya untukmu pun tak ada? Dia online mengapa tak membalas pesanmu, apakah dia sedang sibuk dengan clientnya (bila ia seorang wirausaha/ businessman/ konsultan/ pejabat) sehingga urusannya banyak dan mengesampingkanmu? Ataukah dia sedang bersama perempuan lain di sana?. Ah TIDAK…engkau berusaha meyakinkan dirimu bahwa itu hanya prasangka. Berdamailah dengan pikiranmu, memang menjaga kepercayaan jarak jauh tak mudah. Arti sebuah kepercayaan tak bisa dibeli dengan uang, namun bisa dijaga dengan saling memahami dan pengertian.
Bila hatimu dihinggapi perasaan yang tak karuan, jangan biarkan, klarifikasi dan mintalah penjelasan serta sampaikan dengan bahasa/ tutur kata yang penuh kelembutan agar pasanganmu pun bisa menerimanya dengan baik. Jangan biarkan prasangkamu terpendam, karena kumpulan prasangka yang terpendam akan meluap dan merusak suatu hubungan. Bila mulai ada hal yang kau resahkan, tanyakanlah dengan kelembutan karena keterbukaan dalam sebuah hubungan itu penting. Kesalahpahaman bisa diselesaikan dengan sebuah komunikasi. Kau perlu tahu bahwasannya kecurigaan yang dipendam tanpa diungkapkan dan tanpa mendapatkan klarifikasi dari pasangan dapat menyebabkan kesalahpahaman yang berkelanjutan hingga terjadilah retaknya suatu hubungan. Namun bila engkau telah meminta penjelasan dengan tutur katamu yang baik nan penuh kelembutan, namun dia juga tak meresponmu, bersabarlah.
Hal yang perlu engkau tanamkan ketika pasanganmu terkesan dingin dalam sebuah hubungan jarak jauh (long distance) adalah sebagai berikut:
a.       Cobalah cairkan suasana dengan engkau memulai komunikasi terlebih dahulu dengan memberikan perhatian padanya. Jangan sungkan untuk memulai sebuah percakapan bila itu sebagai sarana untuk menjaga sebuah hubungan. Tinggalkan gengsi, toh untuk kebaikan kalian selama hal yang kalian bahas adalah hal yang positif dan bermanfaat.
b.      Ketika kau sudah mengalah memulai mengirimkan pesan terlebih dahulu namun tidak direspon, tenangkan fikirmu, berdamailah dengan hatimu. Tarik nafas dalam-dalam, banyaklah berdoa agar hubungan kalian baik-baik saja. Lantas ketika hatimu sudah netral dan tidak dihinggapi emosi, mintalah penjelasan klarifikasi dari pasanganmu dengan bahasa yang lembut dan baik. Cobalah berikan pertanyaan, “Sayang, sesibuk itukah engkau sehingga engkau acuh padaku? Berilah waktumu untukku untuk menjaga hubungan kita tetap baik-baik saja. Semoga engkau baik-baik saja. Aku mencintaimu. Mengapa engkau tak meresponku, mengapa engkau tak membalasku, bisakah engkau beri alasan untukku?”.
c.       Yakinlah bahwasannya bila dia adalah orang yang benar-benar mencintaimu, dia juga akan memperjuangkanmu dan membalasmu untuk menjaga hubungan kalian tetap baik-baik saja karena kalian saling mencintai. Selesaikanlah segala sesuatu dengan kepala dingin dan musyawarah.
d.      Terakhir yang dapat engkau lakukan, ketika engkau sudah meminta penjelasan klarifikasi alasan mengapa dia tak meresponmu damun dia tetap tidak membalasmu atau acuh, cobalah berhusnudzan walau itu berat. Berhusnudzanlah seperti ini:
Ø  Mungkin dia sedang sibuk dengan pekerjaannya sehingga dia tak sempat berkomunikasi denganku. Toh kerjanya dia juga nanti buat diriku juga, semoga keberkahan menyelimutinya, semoga dia diberikan kesehatan, semoga dia diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan urusannya”.
Ø  Mungkin dia sedang ada masalah, sehingga dia fokus dengan masalah pekerjaan atau masalah yang sedang dia hadapi untuk mencari solusinya. Semoga dia diberikan kemudahan untuk menemukan setiap permasalahan pekerjaan yang dia hadapi. Dengan masalah yang dihadapinya, mungkin itulah yang membuatnya lupa untuk berkomunikasi denganku. Semoga dia di sana baik-baik saja”.
Atau bisa juga, dingin, acuh, bahkan diam itu pertanda ngambek atau cemburu yang terpendam. Dia kecewa terhadap dirimu, mungkin ada katamu yang membuatnya tersinggung, terluka atau bersedih. Bila iya demikian, segeralah minta maaf. Jangan gengsi untuk memulai untuk meminta maaf sekalipun kamu tidak salah, tidak apa mengalah bila itu untuk menjaga hubungan kalian tetap baik-baik saja. Bukankah dalam sebuah hubungan harus saling pengertian dan ada yang mau mengalah. Berkorbanlah untuk orang yang engkau cintai dan engkau sayangi.
Bukan hanya masalah acuh/ dinginnya salah satu pasangan jarak jauh yang terkadang tak merespon pesanmu atau tak berkomunikasi denganmu, hubungan jarak jauh (long distance) juga diuji lebih berat dengan kesetiaan. Terkadang saat situasi hubunganmu dengan kekasihmu melemah (memburuk), ada orang baru yang selalu ada di sampingmu, menghiburmu, memotivasimu, menginspirasimu yang tak jarang membuatmu merasa “Kog dia lebih perhatian dan peduli denganku ya daripada kekasihku?”. Bahkan tak jarang, saat-saat situasi hubungan kalian semakin memburuk, bisa pula dimanfaatkan oleh orang yang memang sejak lama mencintaimu namun engkau tak mencintainya untuk masuk ke dalam kehidupanmu dan mengambil kesempatan untuk mengambil hatimu sehingga engkau tersentuh, empati lalu mau menerimanya sebagai pengganti kekasihmu itu. Dewasalah dalam menyelesaikan sesuatu dan dalam suatu hubungan, bila ada masalah maka bicarakanlah, lalu musyawarahlah dan carilah solusinya.
Bila engkau ada masalah dengan kekasihmu, maka musyawarahkanlah dengan hati yang tenang dan kepala dingin agar hubungan kalian bisa diperbaiki dan kalian tetap baik-baik saja. Jangan justru kau pendam, kau lampiaskan dengan mencari kesenangan lain. Bukankah menjalin cinta berarti menjalin sebuah kepercayaan. Bahkan ketika kekasihmu tak ada (jarak jauh), engkau tetap menjaga komitmen dengannya bila engkau benar-benar mencintainya. Cinta berarti menjaga termasuk menjaga kepercayaan. Sekalipun di sini engkau mendapatkan banyak perhatian dari yang lain, hatimu akan teguh pendirian untuk menjaga cintamu hanya pada kekasihmu kecuali hubungan kalian telah berakhir, itu berbeda lagi. Jagalah cintamu dengan saling percaya, saling pengertian, saling memahami dan saling melengkapi kekurangan masing-masing.
Saat kalian berada pada hubungan jarak jauh, jangan sekali-kali engkau menghianati kekasihmu dengan berselingkuh sekalipun kesempatan berselingkuh itu ada. Bukankah cinta sejati adalah menjaga sebuah kepercayaan dan kesetiaan dalam satu cinta. Sekalipun banyak yang datang padamu dan menawarkan jalinan asmara, bingkailah hatimu bahwa cinta sejatimu hanyalah untuk kekasihmu seorang dan tiadalah engkau tega menyakitinya dan membuat air matanya terjatuh dengan sebuah penghianatan. Cinta berarti menjaga termasuk menjaga perasaan orang yang engkau cintai.

*****
Surat untuk para pasangan yang long distance agar hubungan cinta kalian tetap awet:
Kau tahu..
Dalam hubungan long distance
Yang berat itu bukan saja menahan rindu tapi juga menjaga kepercayaan
Bagaimana aku harus tetap percaya kamu, walau aku tak disampingmu?
Bagaimana aku harus mengerti kamu, walau aku tak melihatmu?
Bagaimana aku harus memahami keadaanmu, walau aku jauh darimu?
Aku memahamimu karena aku mencintaimu
Kau tahu…
Walau banyak godaan bagiku, hatiku akan tetap untukmu
Walau banyak cinta yang datang, hatiku hanya kuberikan untukmu
Sebagaimana setianya wanita tarim walau suaminya jauh karena bekerja di luar kota
Namun doa selalu menghiasi bibirnya untuk keselamatan suaminya
Cinta itu letaknya bukan  di mata, tetapi di hati
Bukan seberapa dekat engkau di mataku, tapi seberapa besar posisimu dihatiku
Cinta adalah menjaga, dan aku akan menjaga hatiku tetap untukmu
Cinta adalah saling memahami, maka akan kupahami engkau untukku
Cinta adalah mengerti, akan kumengerti penjelasan darimu
Jagalah hatimu tetap untukku sebagaimana aku menjaga cintaku hanya untukmu
Jagalah kesetiaanmu untukku sebagaimana aku setia menjaga cintaku untukmu
Bahkan saat rindu menghujam rasa…
Aku bagaikan  unta dipadang pasir yang kehausan nan kelaparan
Aku berusaha mengekangnya, menanti hujan di arena padang pasir
Kutepis semua raguku dan kawatirku karena aku mencintaimu
Rinduku bersemayam dalam qolbu
Kutulis asmaraku dalam bait doaku
Kupanggil kau dalam setiap tengadah tanganku
Dalam rintihan air mata doa di sepertiga malamku
Dalam sujudku memanggil Rabbku
Karena aku mencintaimu, akan kujaga hatiku untukmu
Semoga Tuhan menyatukan kita dalam tali cinta suci nan halal dan menjaga kesucian cinta kita
Ketika rinduku mencapai puncaknya
Namamu menjadi bait-bait dalam syairku
Cintaku padamu menjadi bait-bait puisiku
Kisahku menjadi prosa dan cerpen indahku
Dan perjalanan cintaku bersamamu kuabadikan dalam novel cintaku
Kusebut kau dalam sajadah cintaku
Di antara takbir dan tasbih cintaku
Memohon pada Rabb semesta alam agar menyatukan kita
Dalam bingkai cinta yang halal dalam mahligai cinta nan suci
Kupinta kau dua kali, agar aku bisa hidup bahagia bersamamu di dunia dan akherat
Mengarungi samudra kehidupan bersama dalam bahtera cinta kita



Jumat, 16 Maret 2018

PEMBAGIAN PERAN ANTARA AYAH DAN IBU DALAM PENDIDIKAN KELUARGA


PEMBAGIAN PERAN ANTARA AYAH DAN IBU DALAM PENDIDIKAN KELUARGA UNTUK MENCETAK GENERASI BERKARAKTER
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S.Si
Email : halimahundip@gmail.com, PH. 085725784395
*****
 
Gambar 1. Orangtua Membimbing dan Mendampingi Anak Belajar.
            Di dalam keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah dan ibu berperan sebagai orangtua yang mendidik anak. Keberhasilan seorang anak tidak lepas dari peran serta kedua orangtuanya yakni ayah dan ibu. Orangtua memiliki tanggungjawab dalam mengasuh dan mendidik anak. Baik ayah dan ibu memiliki perannya masing-masing dalam mengasuh dan mendidik anak. Ayah dan Ibu sebagai pasangan suami istri seyogyanya saling bekerjasama dan saling melengkapi dalam upaya mendidik anak menjadi generasi yang berkarakter.
            Sebagaimana dalam sebuah organisasi, dalam sebuah keluarga pun terjadi pembagian tugas sesuai perannya masing masing. Ibu berperan sebagai madrosah pertama bagi anak-anak sekaligus pengelola rumah tangga. Ayah memiliki peran dalam mencari nafkah dan memberikan perhatian serta didikan pada anak. Perhatian, kasih sayang, dan didikan orangtua penting bagi anak untuk membentuk anak yang berkarakter. Berikut adalah pembagian peran yang spesifik antara ayah dan ibu dalam mendidik anak dalam pendidikan keluarga.
A.    PERAN AYAH DALAM PENDIDIKAN KELUARGA
1.      Ayah sebagai Pemimpin Keluarga (Leader)
Ayah adalah sosok pemimpin dalam keluarga. Bukan hanya memimpin istri, tetapi juga dalam memimpin dalam mendidik anak. Ayah punya peran yang cukup besar dalam mengarahkan anak serta membimbing anak agar tetap berada di jalur yang benar. Ayah memberikan teladan sikap yang mulia pada anak sekaligus sosok yang memberikan petuah ataupun nasehat ketika anak berbuat kesalahan.
2.      Ayah sebagai Pelindung Keluarga dan Anak
Seorang ayah berperan besar dalam memberikan perlindungan dan rasa nyaman pada anak. Perasaan nyaman pada anak sangat penting untuk menumbuh kembangkan karakter diri anak. Sebagai contohnya tatkala anak sedang berlatih sepeda dan dilepas sang ayah untuk bersepeda sendiri tanpa dipegangi, lantas sang anak merasa takut terjatuh. Di sinilah sang ayah menguatkan sang anak dengan berkata “Jangan takut anakku, ayah di sini ada untukmu. Ayah akan menjagamu”, maka secara tidak langsung kalimat tersebut akan membuat sang anak merasa terlindungi dan nyaman berada di samping ayah.
3.      Ayah sebagai Pemberi Teladan Maskulinitas Anak
Seorang ayah yang baik dalam memperlakukan keluarga akan menghasilkan anak yang pemberani dan percaya diri. Ayah sebagai figur “kekuasaan” di rumah, dapat menjadi standar identifikasi kekuasaan bagi anak, apakah kekuasaan itu dengan fisik, ucapan, bahasa tubuh, ataukah dengan sikap yang elegan. Bagi anak laki-laki itu sebagai standar tingkah laku maskulinitas terhadap keluarganya kelak. Bagi anak perempuan, itu merupakan penentu standar minimal dalam mencari pasangan. Sebagaimana telah kita ketahui bahwasannya laki-laki memiliki adrenalin yang tinggi, sehingga laki-laki memiliki keberanian yang lebih besar dibandingkan perempuan. Dengan didikan yang tepat, seorang anak dapat menjadi sosok yang pemberani. Berani di sini lebih diartikan dalam berani menunjukkan kelihaian dan bakat di depan umum serta berani karena benar. Ayah punya peran krusial untuk meningkatkan kepercayaan diri anak. Lewat bimbingan dan kasih sayang yang diberikannya, seorang anak akan tumbuh dan memiliki rasa percaya diri yang baik.
4.      Ayah sebagai Pemberi Contoh dalam Penyelesaian Masalah
Ketegasan sang ayah dalam mengambil keputusan ketika dihadapkan pada berbagai masalah memberikan keteladanan pada anak agar bijaksana dalam menyelesaikan masalah. Ayah melatih anak untuk dewasa dalam mensikapi masalah serta tidak lari dari tanggungjawab. Ketegasan ayah dalam berkata tak jarang membuat sang anak patuh dan memiliki kekaguman tersendiri terhadap sosok sang ayah.
5.      Ayah sebagai Sahabat Anak
Ayah memiliki peran sentral dalam memberikan kasih sayang, perhatian, dan nasehatnya pada sang anak. Ayah yang baik akan memiliki kedekatan yang baik dengan anak. Dengan demikian anak tidak merasa sungkan terhadap sang ayah untuk mencurahkan isi hatinya dan meminta solusi serta pendapat pada sang ayah sehingga anak merasa nyaman terhadap ayah. Di sela-sela kesibukan sang ayah, sang ayah menyempatkan waktunya untuk bersama anak walau sekedar makan bersama, bermain bersama sehingga kedekatan anak dengan ayah terasa lebih dekat. Perhatian ayah penting untuk sang anak. Jangan sampai karena kurang perhatian keluarga, anak mencari perhatian di luar rumah dan terjerumus pada pergaulan bebas. Ayah wajib perhatian pada pergaulan anak, ayah perlu tahu siapa saja teman pergaulan anak, dimana saja tempat bergaul anak. Dengan demikian ayah dapat memantau perkembangan anak serta menghindari agar anak tidak terjerumus pada hal-hal yang tidak diinginkan.
6.      Ayah sebagai Guru dan Motivator Anak
Ayah berperan sebagai guru sekaligus motivator anak. Ayah memiliki tanggung jawab dalam mendidik pengetahuan agama sang anak dan juga mendidik akhlak anak. Ayah memberikan dukungan pada sang anak dalam menjadi pribadi yang berkarakter serta mendukung anak dalam meraih cita-citanya. Misalnya: setiap malam sang ayah mengajar mengaji anak setelah bakda magrib, ayah melatih kedisiplinan pada anak, ayah mendidik kejujuran pada anak sejak kecil, ayah mendongengkan kisah kisah inspiratif pada anak sehingga memotivasi sang anak untuk menjadi orang hebat sebagaimana tokoh inspirasi yang diceritakan sang ayah.
7.      Ayah sebagai Peningkat Kecerdasan Emosional Anak
Seorang ayah umumnya memiliki kecerdasan emosional yang tinggi dibandingkan seorang Ibu. Keteladanan sang ayah dalam mengontrol emosi akan menjadi contoh bagi sang anak untuk meniru sikap sang ayah. Itulah mengapa seorang ayah memimpin dalam berkeluarga, pengambil dalam setiap keputusan, penentu utama kebijakan keluarga dan pengatur tata kelola sentral dalam rumah tangga. Komunikasi yang intensif antara ayah dan anak akan menumbuhkan sikap saling percaya anatara ayah dan anak. Ayah perlu  memberikan kepercayaan pada anak sambil terus dipantau perkembangan emosionalnya sehingga tingkat kematangan emosionalnya dapat tumbuh dengan baik.   
 
Gambar 2. Peran Ayah dalam Pendidikan Keluarga.
B.     PERAN IBU DALAM PENDIDIKAN KELUARGA
1.      Ibu sebagai Madrosah Pertama bagi Anak-Anaknya
Ibu adalah sosok yang melahirkan anak. Suatu kewajaran bila mayoritas anak lebih dekat pada Ibunya dibandingkan sang ayah. Hal itu tiada lain karena kebersamaan waktu sang anak dengan sang ibu lebih lama intensitasnya di bandingkan dengan sang ayah. Sejak sang anak dilahirkan, batita, balita, remaja bahkan hingga dewasa, sang anak sering menghabiskan waktunya bersama Ibunya. Apa yang dilakukan sang Ibu tak jarang menjadi hal yang ditiru oleh anak. Bahkan tak jarang kepribadian anak diwariskan dari kepribadian sang Ibu. Bukan hanya kepribadian, kecerdasan sang anak pun diwariskan dari sosok seorang Ibu.
Kecerdasan anak 70% diturunkan dari kecerdasan ibu, 30% diperoleh dari faktor lingkungan (lingkungan yang mempengaruhinya memiliki kebiasaan belajar)”
Kalimat di atas benar adanya bahwasannya anak yang cerdas terlahir dari rahim ibu yang cerdas. Karena secara genetis, kecerdasan anak diturunkan dari seorang Ibu bukan seorang ayah. Cerdas tidaknya seorang anak dipengaruhi oleh kecerdasan Ibu. Itulah pengapa wanita dituntut untuk cerdas.
When you teach a man, you teach an individu. But when you teach a woman, you also teach the next generation”
Pepatah tersebut menunjukkan bahwa bila mendidik seorang lelaki berarti mendidik individu, sedangkan bila mendidik perempuan sama halnya mendidik generasi selanjutnya. Mengapa demikian? Karena perempuan melahirkan generasi-generasi selanjutnya. Di sini ibu memiliki peran penting dalam mendidik anak sebab segala apa yang dilakukan Ibu memiliki pengaruh yang besar terhadap kecerdasan anak. Ibu yang mendidik anak dari kecil untuk rajin belajar dan disiplin akan melahirkan generasi yang disiplin dan rajin. Sebaliknya, sosok ibu yang pemalas dan membiarkan anak bermain tanpa dinasehati di waktu jam belajar di rumah maka akan menjadi kebiasaan anak untuk tidak bisa memanage waktu dengan baik dan cenderung diigunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat.
2.      Ibu sebagai Motivator dan Inspirator bagi Anak
Seorang ibu harus bisa memotivasi anak untuk menjadi insan yang bermartabat. Ibu dengan kelembutan dan keteguhan hatinya mampu mendorong anak untuk lebih giat belajar dalam upaya mewujudkan cita-citanya. Di sini, seorang ibu berperan sebagai motivator yang memberikan dukungan pada anak dalam meraih mimpi-mimpinya menjadi nyata baik berupa dukungan spiritual (doa), dukungan mental (motivasi dan inspirasi), maupun dukungan material (sarana dan prasarana yang dibutuhkan anak untuk meraih cita-citanya). Ibu adalah sosok figur tersendiri yang menjadi inspirator yang mendorong sang anak memiliki semangat yang berkobar untuk mewujudkan cita-citanya. Sebagai contohnya: sejak dini, ketika anak akan tidur sang Ibu mendongengkan sang anak kisah motivasi berupa kisah kisah orang hebat dunia dalam meraih cita-citanya seperti kisah Bill Gates, kisah BJ Habibie, kisah Steve Marx dan lain-lain. Tak lupa orangtua muslim menceritakan sosok fugur Rosulullah, khulafaur rosyidin, para sahabat dan cendekiawan muslim dunia (Seperti kisah Ibnu Sina yang menjadi dokter di usia 16 tahun, kisah Al Kwarizmi dalam menemukan rumus Aljabar, dan lain sebagainya) yang memiliki peran besar dan memajukan peradaban dan pengetahuan.
Adapun dukungan spiritual, Ibu selalu mendoakan keberhasilan anak setiap waktu serta mengajarkan anak untuk rajin berdoa, sholat, dzikir agar cita-citanya dikabulkan oleh Allah swt sebab antara doa dan ikhtiar harus seimbang. Sedangkan dukungan material yaitu dengan memberikan fasilitas bagi anak untuk mewujudkan mimpinya dengan mengarahkan dan memberikan bimbingan agar anak tidak salah jalan. Contohnya; anak yang bercita-cita menjadi pembawa acara, maka orangtua memfasilitasi dengan mengkursuskannya di public speaking course atau bila terhalang biaya, melatih public speaking  anak secara pribadi dan melihat di Youtube, dan lain sebagainya. Contoh lagi, seorang anak yang bercita-cita menjadi mubaligh dan penulis buku diarahkan dengan dipondokkan serta dikenalkan pada penulis penulis buku sehingga memotivasinya untuk mewujudkan cita-citanya.
3.      Ibu sebagai Guru Bagi Sang Anak
Ibu adalah guru sang anak. Alangkah baiknya seorang Ibu memiliki wawasan yang luas dan kesabaran dalam mendidik anak. Kesalahan para Ibu di era modern adalah membiarkan sang anak lebih dekat pada baby sister dibandingkan dekat dengan dirinya. Bahkan saat anak belajar, yang menemani sang anak belajar bukan seorang Ibu melainkan baby sister. Hal ini sangat disayangkan. Mengapa demikian?. Seharusnya seorang Ibu menemani anak dalam fase belajar yakni mendampingi anak belajar menulis, membaca dan berhitung pada masa kanak-kanak. Selain belajar ilmu pengetahuan umum, seorang Ibu dianjurkan juga memiliki wawasan agama, sehingga seorang Ibu mampu mendidik anak mengaji sendiri sebelum sang anak dititipkan pada sang guru  ngaji. Ya…sekalilagi wanita memang dituntut untuk multitalenta yang serba bisa sehingga bisa memberikan teladan apapun yang dibutuhkan anak.
Proses belajar anak ketika malam baik belajar agama (mengaji) maupun belajar ilmu pengetahuan umum yang didampingi orangtua terutama Ibu akan memberikan kesan tersendiri bagi sang anak. Anak akan merasa diperhatikan, diberikan kasih sayang, didukung dan diberikan teladan langsung dari sang Ibu. Hal ini akan berbeda rasanya bila sang anak belajar ditemani tentor sementara sang Ibu asyik nonton TV membiarkan sang anak belajar sendirian sementara ia acuh dengan sinetron kesukaannya. Semangat anak belajar ditemani Ibu dengan tidak itu berbeda, maka dari itu diperlukan sosok Ibu sekaligus guru bagi anak.
4.      Ibu sebagai Penasehat bagi Anak
Ibu yang baik adalah Ibu yang memiliki kedekatan baik dengan sang anak. Ibu yang penyayang dan lemah lembut serta tegas terhadap anaknya. Bila sang anak melakukan kesalahan, sebagai bentuk wujud kasih sayang maka sang Ibu mengingatkan dengan menasehatinya dengan tutur kata yang lembut. Nasehat yang disampaikan sang Ibu dengan tutur kata yang lembut ini akan membuat anak merasa diperhatikan. Bila sang anak merasa takut sang Ibu memeluknya, menasehatinya, dan menguatkannya. Sebagai contohnya:
a.       Ketika sang anak setelah solat subuh lantas tidur lagi, maka sang Ibu mengingatkan pada anak agar setelah solat subuh tidak tidur lagi dan alangkah lebih baiknya waktu setelah subuh dimanfaatkan untuk mengaji dan belajar mengulas kembali materi yang dipelajari tadi malam serta membantu sang Ibu memasak di dapur menyiapkan sarapan pagi.
b.      Ketika sang anak bangun kesiangan, sang Ibu membangunkan dan menasehatinya agar jangan diulangi lagi dan lebih disiplin untuk bangun pagi agar kegiatannya tidak ada yang terlewatkan.
c.       Ketika anak akan menghadapi Ujian Nasional, Seleksi Lomba, Seleksi Wawancara dan berbagai seleksi lainnya tak jarang anak merasa kawatir, deg-degan, takut. Hal yang dilakukan seorang Ibu tatkala sang anak merasa kawatir adalah memeluknya, membelai rambut putrinya, menguatkan dan memotivasinya agar tetap optimis serta tidak lupa untuk menyeimbangkan antara doa dan ikhtiar.
5.      Ibu sebagai Sahabat Anak
Ibu yang baik selalu mencurahkan kasih sayang dan perhatian pada sang anak. Dengan sang anak merasa mendapatkan perhatian yang cukup dari orangtua, maka sang anak tidak mencari perhatian di luar rumah. Betapa banyak anak yang kurang perhatian dari orangtua, akhirnya mencari perhatian di luar rumah dan terjerumus dalam pergaulan bebas. Hal ini sungguh sangat disayangkan, orangtua termasuk Ibu yang seharusnya memberikan perhatian pada anak sehingga anak menjadi merasa nyaman justru sebaliknya yang berakibat pada rusaknya moral anak karena anak mencari perhatian diluar rumah dan terjerumus pada hal negatif. Ibu yang baik berperan sebagai sahabat anak, sehingga sang anak tidak merasa sungkan tatkala menghadapi masalah lalu mencurahkan masalahnya pada sang Ibu. Dengan cara ini, sang anak akan memiliki kedekatan yang baik dengan Ibu dan Ibu dapat menjadi problem solver  bagi sang anak. Sungguh merupakan suatu kebahagiaan tatkala anak mau mencurahkan apapun yang dirasakan sehingga orangtua dapat memberikan solusi pada sang anak.
Gambar 3. Peran Ibu dalam Pendidikan Keluarga.

*****
Pembagian peran yang seimbang antara ayah dan ibu akan menghasilkan generasi yang berkarakter. Anak yang cerdas secara akademik dan memiliki akhlak yang mulia diimbangi dengan keterampilan-keterampilan yang memadai merupakan investasi terbesar dalam dunia pendidikan dalam mewujudkan Indonesia berkarakter. Generasi muda yang berkarakter sangat penting bagi bangsa Indonesia, mengingat maju mundurnya suatu negara terletak di tangan pemuda. Pendidikan keluarga melalui kerjasama yang baik antara ayah dan ibu dalam menjalankan perannya masing-masing merupakan aset berharga suatu bangsa untuk kemajuan suatu bangsa dalam mencetak generasi berkarakter. Dengan demikian, pendidikan keluarga yang mencakup pemberian kasih sayang dan perhatian orangtua serta didikan ilmu pengetahuan (ilmu pengetahuan umum dan pengetahuan agama) dari orangtua dapat melahirkan generasi yang berkarakter dan berbudi luhur sehingga dapat membawa bangsa Indonesia di masa depan lebih baik. 


***** SEMOGA BERMANFAAT *****
#sahabatkeluarga