HALIMAH BINTI MASDARI

Kamis, 21 Mei 2020

LET'S READ DI RUMAH BACA ALKY, PESONA LITERASI DI BAWAH KAKI GUNUNG MANGGIR

LET'S READ DI RUMAH BACA ALKY, PESONA LITERASI DI BAWAH KAKI GUNUNG MANGGIR
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah

Melansir berita yang di publish di website https://blorakab.go.id/index.php/public/berita/detail/950/update-data-kemiskinan-dengan-valid  dan https://www.bloranews.com/12-desa-termiskin-akan-terima-bantuan-bedah-rutilahu/, pemudi asal Todanan yang bernama Lucky Rusyita merasa prihatin. Bagaimana tidak, desanya yakni desa Ketileng masuk dalam kategori salah satu dari 12 desa termiskin di Blora. Ia pun berpikir bagaimana cara memajukan desanya dan mengandeng duta baca Blora (Dewi Nur Halimah) untuk merenungkan hal tersebut.

"Salah satu penyebab kemiskinan adalah rendahnya kepedulian terhadap pendidikan. Padahal pendidikan adalah mata rantai pemutus kemiskinan. Salah satu upaya membangkitkan kepedulian terhadap pendidikan bisa ditempuh dengan meningkatkan minat baca anak-anak dan warga desa. Ketika pola pikir sudah open minded, maka kemajuan pun akan lebih mudah dicapai," tutur Halimah pada Lucky. 

Keinginan untuk memajukan literasi Blora semakin besar terlebih ketika mengetahui data rendahnya minat baca Indonesia. Pertemuan Halimah dengan Lucky Rusyita inilah yang menjadi inisiator awal mula terbentuknya Rumah Baca Alky (RBA). Pertemuan Halimah dan Lucky pertama kali dilakukan di Gua Terawang, Todanan. Sembari menikmati keindahan wisata Goa Terawang, mereka berdua berdiskusi terkait bagaimana meningkatkan literasi khususnya minat baca anak anak di Blora.

"Saya merasa miris mbak, desa Ketileng juga masuk dalam kategori miskin. Minat baca di desa saya juga rendah, saya setuju kalau kita mendirikan rumah baca. Bayangin saja mbak, data dari UNESCO malah lebih miris lagi. Menurut badan pendidikan dari PBB ini, persentase minat baca di Indonesia hanya 0,01 persen. Artinya, dari 10.000 anak Indonesia, hanya satu orang yang suka baca. Nah, pendirian rumah baca menurutku solutif buat majukan pengetahuan anak-anak di desa Ketileng," papar pemudi hitam manis asal Todanan itu pada duta baca Blora.

Menurutnya setelah pertemuan dan diskusi panjang dengan Halimah, mereka pun sepakat untuk menentukan lokasi Rumah Baca. Rumah baca itu mengambil tempat di rumah Lucky yakni di Dukuh Patihan RT 03/RW 03, Desa Ketileng, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora. Rumah baca itu diberinama "Rumah Baca ALKY". Alky sendiri diambil dari nama foundernya yakni Lucky dengan struktur kepengurusan Lucky Rusyita sebagai foundernya dan Dewi Nur Halimah sebagai ambassadornya.

"Saya prihatin melihat data literasi Indonesia dan minat baca masyarakat Indonesia yang rendah. Bahkan menurut hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA), Indonesia berada pada ranking 62 dari 70 negara yang disurvei dalam ketegori prestasi literasi masyarakat dunia. Sedangkan menurut survey yang dilakukan oleh Central Connecticut State University (CCSU), Indonesia berada di urutan 60 dari 61 negara yang disurvei. Ini benar-benar sangat memprihatinkan, sebegitu parahkan tingkat literasi bangsa Indonesia. Hal inilah yang menggerakkan saya untuk mencari partner yang sevisi untuk memajukan literasi Blora melalui baca tulis. Alhamdulillah saya dipertemukan Allah dengan mbak Lucky yang juga pegiat literasi. Jadi inilah awal mula terbentuknya rumah baca Alky," tutur Halimah selaku duta baca Blora, Rabu (20/5/2020) lalu.

Kebulatan tekad 2 pemudi Blora ini melahirkan didirikannya Rumah Baca Alky. Perjalanan Rumah Baca Alky bukanlah mudah, berawal dari diskusi, dorongan, hingga sebuah  ketekadan langkah nyata. Awalnya yang dijadikan bahan bacaan di Rumah Baca adalah Buku milik Lucky Rusyita dan Dewi Nur Halimah sendiri. Buku buku bacaan, buku sekolah ditaruh di kardus ditata rapi di Rumah Baca. Melihat kegigihan Lucky Rusyita dan Halimah, ayah dari Lucky pun tak tega putrinya berjuang sendiri. Akhirnya didukunglah tekadnya dan dibuatkan almari rak buku untuk Rumah Baca. Seiring berjalannya waktu, untuk menambah koleksi buku yang dibaca anak-anak. Dewi Nur Halimah bersama Lucky Rusyita membuka donasi buku (Open Book Donation). Alhamdulillah beberapa donatur mengirimkan dan menyumbang bukunya untuk turut serta memajukan literasi Rumah Baca. Anak-anak gratis berkunjung dan membaca di Rumah Baca Alky. Inilah yang mendorong anak untuk berkunjung dan membaca. Lebih dari itu, Rumah baca Alky ini memiliki 2 program unggulan yang mampu menarik minat anak-anak sekitar yakni MingCa (Minggu Baca) dan Gumot (Minggu Motivasi). Gumot dan MingCa ini menarik karena disertai dengan dongeng anak. Weekend yang produktif dan bernilai edukatif.

"Saya bersyukur bisa dipertemukan dengan mbak Halimah. Awalnya pertama kali menghubungi lumayan takut, kawatir dikacangin soalnya kan kadang orang yang terkenal, berprestasi itu sibuk dan cuek. Ternyata dugaan saya salah, mbak Halimah orangnya ramah, welcome dan ringan tangan. 3 April 2019 adalah awal mula rumah baca Alky didirikan. Saya menjadi berani melangkah atas dorongan mbak Halimah. Mbak Halimah ini orangnya pemberani, tegas mengambil langkah. Makanya saya tidak salah memilihnya sebagai ambassador rumah baca Alky, terlebih dia kan duta bacanya Kabupaten Blora," ungkap Lucky Rusyita saat ditanya tentang rumah baca yang didirikannya.

Pemuda Todanan berkulit hitam manis itu menuturkan alasan ia memilih Halimah sebagai partner rumah baca. Ia menjelaskan kalau duta baca itu kan koneksi jaringan orang-orang yang peduli literasi banyak, sehingga sangat prospektif untuk menggaet donatur untuk menyumbangkan buku-buku ke rumah baca. Ambassador sendiri memiliki tugas promoting rumah baca ke masyarakat Blora, influencing anak anak buat tertarik membaca, dan menggaet donatur untuk memajukan rumah baca Alky.

Sementara itu, visi dari rumah baca Alky adalah meningkatkan minat baca anak-anak di Blora serta mendorong kreativitas anak dalam berkarya. Sedangkan misi dari rumah baca Alky diantaranya; 1) Mempermudah anak-anak usia sekolah mendapatkan buku referensi sekolah di luar jam sekolah, 2). Menambah pengetahuan bagi anak-anak dan masyarakat sekitar melalui buku-buku yang ada di rumah baca 3). Memberikan anak-anak dan remaja kegiatan bermutu dan berniai positif melalui membaca,
4). Mendekatkan masyarakat sekitar dengan buku, 5). Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca buku, dan 6). Menerapkan budaya membaca buku di kalangan masyarakat sekitar.

Kehadiran Rumah Baca Alky (RBA) di kaki lereng gunung Manggir ini diharapkannya memberikan nuansa baru untuk literasi Blora. Minat baca anak yang semakin tumbuh dengan baik serta kepedulian terhadap dunia pendidikan pun besar. 2 Dara muda itu berharap agar Pemerintah dan pejabat setempat juga mendukung eksistensi rumah baca dengan bantuan buku agar koleksi buku bertambah dan minat baca anak semakin meningkat.

Gambar 1. Kondisi Anak Anak di Rumah Baca (Dokumen Pribadi Lucky). 

Gambar 2. Kondisi Anak Anak di Rumah Baca (Dokumen Pribadi Lucky)

Gambar 3. Kondisi Anak Anak di Rumah Baca (Dokumen Pribadi Lucky). 

Gambar 4. Kondisi Anak Anak di Rumah Baca (Dokumen Pribadi Lucky). 

Gambar 5. Kondisi Anak Sedang Membaca di Rumah Baca (Dokumen Pribadi Lucky). 

Gambar 6. Kondisi Anak Anak Sedang Membaca di Rumah Baca (Dokumen Pribadi Lucky). 

Gambar 7.  Kondisi Anak Sedang Membaca di Rumah Baca (Dokumen Pribadi Lucky). 

Gambar 8. Kondisi Anak Anak di Rumah Baca (Dokumen Pribadi Lucky). 

Dalam rangka meningkatkan minat baca anak Indonesia, kalian juga bisa mampir di website Let's Read. Membaca menyenangkan hati, bukan sekedar mendapatkan ilmu tapi juga berjelajah pada dunia lewat membaca. Untuk menumbuhkan budaya membaca, kalian juga bisa download aplikasi Let’s Read. Cocok banget buat Bunda yang mengajarkan membaca pada anak sejak dini. Salam literasi.

#Let'sReadAsia
#AyoMembaca

1 komentar :

Dewi Rieka mengatakan...

Senang ada yang peduli pada pendidikan anak-anak di desanya..keren!