KEUTAMAAN
MEMBACA AYAT KURSI
*****
PART
III
*****
Diambil
dari Kajian Kitab Khozinatul Asror Hal 127-128
*****
Keutamaan selanjutnya apabila engkau
membaca ayat kursi adalah:
1. Ayat
kursi merupakan lebih mulia-mulianya ayat di dalam Al Qur’an.
2. Apabila
engkau membaca ayat kursi, maka engkau akan turut serta mendapatkan keagungan
dari ayat kursi.
3. Barangsiapa
menjaga keistiqomahan membaca ayat kursi sebanyak 50 kali atau 170 kali, maka
orang yang membaca tersebut akan mendapatkan 2 kemuliaan yakni kemuliaan di
sisi Allah swt dan kemuliaan di sisi manusia.
4. Barangsiapa
membaca ayat kursi, maka ia dapat lebih unggul daripada yang lainnya atas
berkahnya ayat kursi.
5. Barangsiapa
membaca ayat kursi, maka ia akan mendapatkan keluhuran dan kedudukan diantara
kaum baik diantara kaum laki-laki maupun kaum perempuan.
6. Puncak
tertinggi ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi.
7. Barangsiapa
membaca ayat kursi, maka Allah swt akan memudahkan segala urusannya baik urusannya ketika
di dunia maupun di akherat.
8. Barangsiapa
membaca ayat kursi sebanyak 50 kali atau 170 kali secara istiqomah setiap hari,
maka Allah swt akan membukakan 8 pintu surga dan engkau boleh memasuki pintu surga manapun yang engkau kehendaki.
9. Barangsiapa membaca
ayat kursi, maka ia akan mendapatkan keberkahan dari membaca ayat kursi sehingga ia merasa kecukupan.
*****
Duhai kaum muslimin yang dirahmati Alah
swt…J
Sebelum
penulis memaparkan tentang keutamaan membaca ayat kursi, izinkanlah penulis
menuangkan beberapa pesan pada sekalian pembaca yang budiman. Kaum muslimin yang
dirahmati Allah SWT, sebelum engkau mengamalkan segala sesuatu, yang pertama
engkau lakukan adalah meluruskan niat “lilahi
ta’ala” yakni meluruskan niat semata-mata hanya untuk mencari ridho Allah
SWT. Sebagaimana ketika engkau lapar, maka engkau lantas memakan nasi dan
engkaupun kenyang. Perlu engkau ketahui bahwasannya yang membuatmu merasa
kenyang adalah Tuhan (Rabb Semesta Alam), sedangkan nasi yang engkau makan
adalah perantara yang menjadikanmu kenyang. Sebagaimana engkau ketika bepergian
ke suatu tempat menggunakan motor. Yang menjadikanmu sampai ke tempat tujuan
dengan selamat pada hakekatnya adalah Allah SWT, sedangkan motormu adalah
alatnya. Demikian pula ayat kursi, ayat kursi adalah alat sedangkan yang
memberimu keberkahan, kemuliaan, dan kedudukan adalah Allah SWT.
Jadi sekali lagi,
membaca ayat kursi hanyalah perantara, jangan sampai engkau salah pemahaman
bahwa “ayat kursilah yang membuatmu
memperoleh kedudukan dan keluhuran”. Demi Rabb Semesta Alam, sesungguhnya
Allah-lah yang memberikan kedudukan dan keluhuran pada hambanya, membaca ayat
kursi hanyalah perantaranya. Maka dari itu, luruskanlah niat, sebab ternilainya
semua amal berawal dari niatnya. Niatkan segala sesuatu untuk semata-mata
mencari ridho Allah swt dan untuk menghilangi kebodohan, dengan menghilangi
kebodohan maka akan membawa kemajuan pada islam.
Baiklah, karena sedari
awal sudah penulis jelaskan tentang pentingnya meluruskan niat. Oleh karena
itu, dengan memuji Rabb Semesra Alam, tiada Tuhan yang
berhak di sembah kecuali hanya Dia, perkenankanlah penulis untuk mengulas kajian selanjutnya pada kitab
Khozinatul Asror. Sebagaimana telah penulis jelaskan sebelumnya di artikel “Keutamaan Membaca Ayat Kursi”, sesungguhnya ayat
kursi memiliki beberapa keutamaan. Melanjutkan halaman kemarin, yakni kajian
dari kitab Khozinatul Asror halaman 127-128. Ayat kursi merupakan pimpinan ayat
dalam ayat suci Al-Qur’an. Pada Bab ini akan dijelaskan bahwasanya keutaman
membaca ayat kursi adalah memperoleh kedudukan, keluhuran, dibukakan 8 pintu
surga dan memperoleh keberkahan.
Kaum muslimin-muslimat
yang dirahmati Allah swt, mengapa engkau sangat dianjurkan untuk membaca ayat
kursi?. Itu tiada lain karena ayat kursi
merupakan lebih mulia-mulianya ayat di dalam Al Qur’an. Bila engkau membaca
sesuatu yang mulia, maka engkaupun akan turut serta merasakan kemuliaan dari
yang engkau baca. Hal ini tak jauh berbeda bila engkau diundang untuk menemani
kiahimu ke acara/ hajatan, sehingga
engkau berbaur dengan orang-orang besar nan ngalim. Maka engkaupun turut
merasakan kenikmatan hidangan yang disuguhkan untuk kiahimu, saat kiahimu
menyantap makanan yang disuguhkan, kaupun jua sama (menyantap makanan yang
disuguhkan). Inilah namanya barokahnya memuliakan yang mulia, sehingga engkau
turut merasakan kenikmatan itu.
Diriwayatkan oleh
Muhammad bin Nasir dan Ibnu Abbas RA bahwa Rosulullah SAW berkata “Lebih mulia-mulianya surat di dalam Al Qur’an
adalah surat Al Baqoroh. Dan lebih mulia-mulianya ayat di dalam Al Qur’an
adalah ayat kursi, sebagaimana termaktub dalam kitab Duril Mansur”.
Abu Dar Al Ghifari RA
berkata “Wahai Rosulullah, ayat manakah
di dalam al qur’an yang lebih mulia?”. Rosulullah saw menjawab, “Lebih mulia-mulianya ayat di dalam Al Qur’an
adalah ayat kursi. Beberapa langit, bumi, dan kursi bagaikan lingkaran yang
dilemparkan ke bumi. Dan apabila langit dan bumi itu ditimbang menggunakan neraca
dengan ayat kursi, maka ayat kursi lebih berat (dari langit dan bumi)
sebagaimana tertera dalam kitab Taisir”.
Ibnu Abbas RA berkata
bahwa lebih mulia-mulianya ayat di dalam Al Qur’an adalah ayat kursi
sebagaimana termaktub dalam kitab Tafsir Kurtubi.
Duhai insan yang
dimuliakan Allah swt, apabila engkau berdzikir dan mengerti keagungan ayat
kursi, maka engkaupun akan turut serta mendapatkan keagungan dan kemuliaan
sebagaimana mulia dan agungnya ayat kursi yang engkau baca. Tiada perkara yang
lebih mulia dan agung dari memuji Rabb Yang Maha Luhur yakni dengan membaca
ayat kursi dalam berdzikir. Hal ini disebabkan karena ayat kursi merupakan
lebih mulia-mulianya ayat dan lebih agung-agungnya ayat di dalam Al Qur’an
sebagaimana termaktub dalam kitab Tafsir Kudsi.
“Barangsiapa menjaga keistiqomahan dalam membaca ayat kursi setiap hari
sebanyak 50 kali (sebagaimana jumlah kalimah dalam ayat kursi ada 50 kalimat)
atau sebanyak 170 kali (sebagaimana jumlah huruf dalam ayat kursi ada 170
huruf), niscaya orang tersebut akan mendapatkan 2 kemuliaan yakni kemuliaan di
sisi Allah swy dan kemuliaan di sisi manusia”.
Sesungguhnya keutamaan
lain dari membaca ayat kursi yaitu menjadikan orang yang membaca ayat kursi
memiliki keunggulan lebih daripada yang lainnya dengan ia menjadi tuan
(sayyidat) atau pemimpin sebagaimana termaktub dalam kitab Khowas. Sebagaimana
dijelaskan dalam kitab Khoso’isil Qudsi bahwa puncaknya ayat-ayat di dalam Al
Qur’an adalah ayat kursi. Barangsiapa menjaga keistiqomahan dalam membaca ayat
kursi sebanyak 50 kali (sebagaimana jumlah kalimah dalam ayat kursi ada 50
kalimat) atau sebanyak 170 kali (sebagaimana jumlah huruf dalam ayat kursi ada
170 huruf), maka orang tersebut akan mendapatkan kedudukan dan keluhuran dan memiliki
puncak jabatan (pemimpin) diantara kaum laki-laki dan perempuan, sebagaimana
dijelaskan dalam kitab Khoso’is.
Diriwayatkan oleh Ma’kul
bin Yasuri bahwa Rosulullah SAW berkata “Al
Baqoroh adalah puncaknya surat di dalam Al Qur’an dan ayat kursi adalah puncak
tertinggi dari ayat ayat di dalam Al Qur’an”.
Ibnu Sahal dan lainnya
dari hadits Sahal bin Sa’ad RA bahwa Rosulullah SAW berkata “Setiap sesuatu memiliki puncak dan puncak dari Al Qur’an adalah surat Al
Baqoroh sebagaimana termaktub dalam kitab Itqon”.
Barangsiapa menjaga
keistiqomahan dalam membaca ayat kursi, maka Allah swt akan membukakan pintu
segala urusannya baik di dunia dan di akherat sebagaimana Allah memenangkan
kekasihNya (Rosulullah SAW) dalam perang badar.
Rosulullah SAW
bersabda: “Sesungguhnya Allah swt
menciptakan mutiara yang putih dan menciptakan minyak anbar dari mutiara putih,
dan menuliskan ayat kursi pada minyak anbar tersebut, dan Allah menciptakan
(semua itu) dengan keluhuran dan keagunganNya. Barangsiapa mempelajari
(membaca) ayat kursi dan memuliakan ayat kursi secara hak, maka Allah akan
membukakan 8 ( delapan) pintu surga dan engkau boleh memasuki pintu manapun
yang engkau kehendaki sebagaimana tertera dalam kitab Tafsir Mujirul Ulum”.
Rosulullah SAW bersabda
: “Sesungguhnya Allah swt menciptakan mutiara
yang putih dan menciptakan minyak anbar dari mutiara putih, dan menuliskan ayat
kursi pada minyak anbar tersebut dengan 2 asma Allah (Ya Hayyu dan Ya Qoyum)
dengan keluhuran. Barangsiapa membaca ayat kursi setiap bakda solat, maka akan
dibukakan 8 pintu surga dan engkau boleh memasuki pintu manapun yang engkau
kehendaki sebagaimana tertera dalam kitab Samsul Ma’arif”.
Barangsiapa menjaga
keistiqomahan dalam membaca ayat kursi setiap hari sebanyak 50 kali
(sebagaimana jumlah kalimat dalam ayat kursi yakni ada 50 kalimat) atau
sebanyak 170 kali (sebagaimana jumlah huruf dalam ayat kursi ada 170 huruf),
maka Allah swt akan membukakan pintu rizki, pintu kebagusan, dan pintu kebaikan
sebagaimana Allah swt membukakan 8 pintu surga pada orang yang membaca ayat
kursi sebagaimana termaktub dalam kitab Tafsir Ayat Kursi.
Diriwayatkan oleh Imam
Hasan dan Sam’un dari Aisyah RA bahwasannya ada seorang laki-laki yang datang
ke Rosulullah SAW lantas mengadukan permasalahan rumah tangganya yang jauh dari
keberkahan (selalu merasa kurang). Rosulullah SAW bertanya: “Apakah kamu membaca ayat kursi?”.
Laki-laki tersebut menjawab, “Tidak”.
Lalu Rosulullah SAW berakata: “Apabila
engkau tidak membaca ayt kursi sebelum makan makanan dan lauk pauk, maka Allah
SWT tidak memberikan keberkahan pada makanan dan lauk pauk tersebut sehingga
engkau tidak merasa cukup (kenyang). Allah swt memberikan keberkahan pada tiap
barang (termasuk makanan dan lauk pauk) yang dibacakan ayat kursi sehingga
dengannya engkau merasakan keberkahan dan berkembang/ pertambahan nikmat,
sebagaimana termaktub dalam kitab Duril Mansur”.
Ahli Khowas (orang yang
dikaruniai keistimewaan) berkata “Hasil
ayng berkah dan berkembang itu tiada lain karena engkau membacakan ayat kursi
pada makanan tersebut (walau sedikit) atau gandum atau jagung atau beras atau
selain makanan tersebut”.
Berdasarkan
hadits-hadits di atas yang tertera dalam kitab Khozinatul Asror, dapat
diketahui bahwasannya sungguh mulia keutamaan dari membaca Ayat Kursi. Maka hendaklah
bagi kaum muslimin terlebih yang sudah mengetahui keutamaan membaca ayat kursi,
untuk senantiasa mengamalkan membaca ayat kursi dengan niatan yang lurus
bahwasannya segala sesuatu terjadi atas kehendak Alllah SWT melalui perantara
salah satunya dengan membaca ayat kursi secara istiqomah setiap hari sebanyak
50 kali atau 170 kali. Semoga dengan menjaga keistiqomahan dalam mengamalkan
membaca ayat kursi, Allah swt senantiasa memberikan kemudahan dalam segala
urusan kita, keberkahan, kedudukan serta kemuliaan baik kemuliaan di hadapan
Allah maupun kemuliaan di hadapan manusia. Demikianlah yang dapat penulis
sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
*****
UCAPAN
TERIMAKASIH
Sebagai rasa takdim
penulis, penulis ucapkan terimakasih pada Abah KH. Muharor Ali selaku pengasuh
PP. Khozinatul Ulum sekaligus guru yang mengampu dalam kajian kitab Khozinatul
Asror. Semoga Allah swt senantiasa melimpahkan rahmadNya kepada beliau,
memberikan nikmat panjang umur, melimpahkan rizkinya, dan memuliakannya sebagai
golongan orang-orang beruntung. Semoga Allah swt senantiasa memuliakan para
guru penulis, memberikan rahmad dan kasihNya sebab melalui perantara gurulah
seorang murid dapat memahami suatu ilmu hingga dapat mengamalkannya. Mohon
doanya semoga penulis senantiasa menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya,
dapat bermanfaat di sepanjang hayatnya, dan dapat memperbaiki diri untuk
menjadi lebih baik. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT dan
semoga akhir hayat kita nanti dalam keadaan khusnul khotimah. Aamiin.
Jika dirasa tulisan ini bermanfaat, silahkan dishare. Semoga
dengan membagikan tulisan ini dapat menjadi amal jariyah penulis jua guru
penulis serta orang yang membagikan tulisan ini. Mohon doanya semoga penulis
mendapatkan ilmu yang berkah dan senantiasa bermanfaat, serta menjadi santri
yang berhasil dalam menimba ilmu serta tawadhu’. Tulisan ini tidaklah sempurna,
sebab penulispun jua manusia yang tak luput dari dosa. Maka dari itu kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk penulis pertimbangkan pada
penulisan selanjutnya. Saran dan kritik: WA 085725784395/ email. halimahundip@gmail.com. Semoga
bermanfaat.
Tiada yang lebih utama
dari sebuah ilmu yakni ilmu yang diamalkan dan dibagikan pada kaum muslimin
lainnya. Maka atas setiap ilmu yang kau dapatkan, ajarkan pula pada yang
lainnya sebagai jalan dakwahmu akan kebaikan sembari engkau amalkan.
REFERENSI:
Syeh Muhammad Haqi An Nadzili. Kitab Khozinatul Asror. Bab Sebab Turunnya Ayat Kursi. Halaman
127-128.