HALIMAH BINTI MASDARI

Senin, 27 Maret 2017

KAYA TAPI MISKIN

KAYA TAPI MISKIN
*****
Karya Dewi Nur Halimah
*****

Negaraku kaya raya
Konon setiap apa saja bisa tumbuh di sana
Lempar saja batang tebu dan ketela
Maka akan tumbuh subur di sana
Negaraku kekayaan alamnya melimpah
Mengapa bila negeriku kaya, petani-petaniku miskin?
Dibawah permainan para pengepul, distributor nakal yang terlindungi
Petani-petani kecil bermandikan keringat dibawah terik matahari dan hujan
Hasil panen terjual sangat murah
Lalu ditangan distributor nakal, ia sulap bak intan berlian
Sehingga mereka meraup banyak keuntungan

Negaraku kaya akan kekayaan alamnya
Tapi kelaparan ada dimana-mana
Para gelandangan tidur dibawah kolong jembatan
Kriminal meraja lela
Dhuafa terlunta-lunta
Fakir miskin tersebar dipelosok negeri
Negeriku kaya akan tambang emas dan batubara
Rakyatku yang menjadi buruh-buruh karyawannya
Bangsa kulit putih yang menjadi majikan-majikannya
Majikan import dari mancanegara

Negaraku kaya akan kekayaan alamnya
Namun petaniku banyak yang miskin
Negaraku kaya akan hasil tambang emas dan batubaranya
Namun rakyatku adalah buruhnya
Negaraku kaya raya, namun rakyatnya banyak yang menderita
Negaraku kaya akan kekayaan baharinya
Namun konsumsi tiap hari rakyat jelata hanya teri, pindang, menthok tongkol
Kopi ternikmat di dunia di ekspor ke mancanegara, ratusan dolar harganya
Rakyatku sendiri menikmati ampasnya
Kopi kualitas buruk dicampur tepung maizena
Teh kualitas dunia dikirim ke mancanegara
Rontokan tehku sendiri diseruput rakyatku
Rakyatku sungguh neriman

Duh rakyatku...
Kau yang susah payah menanamnya
Kau yang bermandikan darah merawatnya
Kau yang makan ampasnya
Kau yang makan ikan-ikan kualitas rendah
Duh rakyatku...
Kenapa kita kaya, tapi kita menderita

Belum lagi kebijakan negeri
Hukum yang tumpul ke atas dan lancip ke bawah
Para rampok-rampok uang negara diberikan perlindungan
Berkedok atas nama rakyat
Mereka menjalankan aksi
Berkolusi, berkorupsi untuk kekayaan pribadi dan sanak famili
Lihat saja, hukumnya ditunda-tunda hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun lamanya
Kalaupun dikurung
Penjara bak hotel prodeo yang mewah fasilitasnya
Hei....
Kenapa kau tak adil
Perampok berdasi itu kau lindungi jua kau muliakan
Kenapa kau jahat?
Pada wong cilik, hukumnya mencekik
Lihatlah kasus yang menjerat wong cilik!
Kasus pencuri sendal...
Dimana yang nominalnya tak seberapa lantas dipenjara
Tengoklah pencuri ketela!
Karena lapar, ia mencuri untuk memenuhi permintaan perutnya agar bisa bertahan hidup
Kata maaf dan ampun tak kau berikan
Lalu ia kau kurung berbulan-bulan lamanya
Tengoklah kartini Kendeng
Ia harus mati dibawah pasung semen
Untuk memperjuangkan hak-haknya demi keadilan wong cilik
Agar lahan pertanian tetap subur untuk keberlangsungan hidup anak cucu dan cicitnya
Coba lihat, berapa nominal kerugian yang diambil pencuri sendal dan pencuri ketela itu
Tak ada sepucuk kuku hitam dari perampok harta negara
Yang merongrong triliunan rupiah tapi masih kau biarkan berkeliaran menghirup udara bebas

Ah negaraku, kita ini kaya tapi miskin keadilan
Kita ini kaya, tapi miskin kesejahteraan
Kita ini kaya, tapi miskin kemakmuran
Kita ini kaya, tapi dalam penindasan
Negara kita merdeka, tapi rakyatnya masih banyak yang menderita
Ah negeriku, kapan kejayaan Kerajaan Kalingga yang rakyatnya makmur sejahtera terulang kembali?
Di bawah pemimpin yang adil dan bijaksana layaknya Ratu Sima.

Tidak ada komentar :