KETIKA
CINTA MEMANGGIL
Cinta merupakan
kumpulan asa yang membuatmu bahagia, jua tak jarang membuatmu terluka. Ketika
cinta itu memanggil, maka insan terbuai dalam asmara. Cinta, begitu popular di kalangan remaja hingga
dewasa. Lalu, apa sebenarnya esensi cinta itu sendiri?. Bagaimanakah insan yang
sedang jatuh cinta?. Cinta telah membius seorang yang telah dilanda cinta, tak
jarang menggerogoti hati membawamu ke singgasana yang namanya ruang asmara. Sang
cinta membayangi pandangan matanya, namanya berkibar bertahta di kalbu,
mendengarnya hati bergetar.
Cinta sejati adalah
pengorbanan. Dimana kau sanggup mengorbankan apapun yang kau miliki untuk yang
engkau cintai, termasuk jiwa, raga, dan segalanya. Pernahkah anda mendengar
kisah cinta Salman Al Farishi?. Bila iya, itulah sejatinya cinta sejati. Bagaimana
Salman Al Farishi mencintai seorang wanita dari kalangan Bani Ansor, lalu ia
meminangnya ditemani sahabat karibnya, Abu Darda’. Ternyata, wanita yang
dicintainya menolak pinangannya dan mengungkapkan perasaannya bahwa ia lebih
mencintai Abu Darda’. Maka saat itulah, mahar Salman Al Farishi yang sudah ia
persiapkan untuk wanita tersebut, ia berikan pada Abu Darda’ agar itu menjadi
maharnya bersama wanita Ansor itu. Begitu ikhlasnya hati Salman Al Farishi
merelakan wanita yang dicintai menikah dengan laki-laki lain, bahkan maharnya
diberikannya, ia pula yang menjadi saksi nikahnya mereka. Subhanallah…J, begitu mulianya hati Salman Al
Farishi.
Sungguh, aku tak bisa
membayangkan, adakah lelaki yang berakhlak mulia yang dengan ikhlas merelakan
wanita yang dicintai untuk sahabatnya tanpa rasa sakit hati di era sekarang
ini?. Sungguh sangat sulit dijumpai. Berdasarkan survey dan wawancara ke
beberapa lelaki (remaja dan dewasa), survey menunjukkaan bahwa cinta adalah
imbalan. Sengaja pertanyaan ini kulontarkan, untuk mengetahui pola pikir dan ketulusannya
mencintai seseorang.
Pertanyaan saat survey waktu itu,
diselingi ngobrol biar tak terkesan kaku:
1.
Bagaimana
sikapmu terhadap wanita yang terang-terangan menolak cintamu?atau wanita yang
menolak khitbah/ pinanganmu?
90% jawaban mengatakan bahwa mereka
akan pergi (sakit hati dan kecewa), meninggalkan wanita yang menolak cintanya,
menjauhinya, dan membuka lembaran baru (move on). Wanita bukan hanya satu.
5% jawaban menyatakan bahwa mereka
biasa saja dan masih bisa beraktivitas sebagaimana mestinya. Tidak dendam,
tidak sakit hati, karena cinta tak harus memiliki.
5% jawaban menyatakan bahwa mereka
ridho ditolak. Karena cinta adalah mengikhlaskan. Mengikhlaskan saat ia
ditakdirkan menjadi jodoh kita maupun menjadi jodoh orang lain. Tetap menjaga
silaturahmi (tidak menjauh). Karena kebahagiaa orang yang dicintai adalah
kebahagiaannya juga.
Dear insan, baik laki-laki ataupun
perempuan…
Cinta itu ikhlas bukan
pemaksaan. Cinta itu berdasarkan atas keridhoan bukan keterpaksaaan. Setiap
orang berhak menyatakan cintanya kepada yang dicintainya, namun ia tidak dapat
memaksakan diri agar yang dicintainya harus menerima cintanya. Ia harus siap
pada dua sisi, siap saat diterima dan siap saat ditolak. Suatu puji syukur
manakala cintamu dibalas dengan cinta yang serupa. Dan berlapang dadalah bila
cintamu dibalas dengan penolakan. Jangan memaksakan cinta, bahwasannya yang
kamu cintai HARUS kamu miliki. Sadarlah, sebenarnya dunia ini milik siapa?,
sadarlah dia (orang yang kamu cintai) itu milik siapa?. Jika kamu memaksakan
cintabahwa orang yang kamu cintai harus menjadi milikmu, itu artinya betapa
tomaknya dirimu mengambil ranah otoritas Tuhan. Tahukah engkau, sesungguhnya
dunia beserta seisinya termasuk orang yang kau cintai itu adalah milik Tuhan. Siapakah
yang menciptakan makhlukNya hingga berpasang-pasangan? Siapakah yang menentukan
jodoh seseorang?. Tentu jawabannya adalah mutlak otoritas Tuhan. Berarti, bila
kau memaksakan cintamu (cinta harus memiliki semacam orang psikopat), berarti
engkau telah mengambiil ranah kuasa Tuhan, tanpa kau sadari.
Setiap orang memiliki
jalan cerita masing-masing. Ada yang kisah cintanya indah, berjalan mulus
direstui orang tua. Ada yang cintanya penuh penghianatan/ perselingkuhan. Ada
yang cintanya terpaut perbedaan agama. Ada yang cintanya terpaut strata sosial
(cinta antara si kaya dan si miskin) dan di tentang orangtua. Ada yang cintanya
terpaut aliran mahdzab, dan lain sebagainya. Cinta itu menyatukan perbedaan.
Ketika engkau mencintai seseorang, maka engkau harus mencintai kekurangan dan
kelebihannya. Lengkapilah kekurangannya dengan kelebihanmu agar kalian saling
melengkapi. Ketika kamu mampu menerima segala perbedaan pada pasanganmu, itulah
sejatinya cinta.
Lalu, bolehkan untuk
menjemput jodoh seorang berikhtiar?. Jawabannya boleh, memang fitrah manusia
dianjurkan untuk berikhtiar dengan jalan yang halal, lalu Tuhanlah yang
menentukan hasilnya. Bila engkau mencintai seseorang, kau bisa meminta bantuan
ustadz ataupun ustadzah sebagai perantara kalian. Atau bisa juga meminta
perantara kiahi sebagai pihak yang membantu perjodohan kalian. Sekalilagi,
mengungkapkan cinta bukanlah suatu kesalahan, karena manusia tercipta dengan
fitrah cinta. Yang salah adalah apabila dua insan berkhalwat (berduaan),
bermesraan, berpelukan, berpegangan sementara status belum halal (belum suami
istri). Sekalipun sudah dikhitbah, kalau belum akad nikah, wanita sangat
dianjurkan menjaga kehormatannya, jangan mau disentuh sekalipun dengan orang
yang dicintainya.
Duhai insan perasa cinta…
Ketika
cinta itu memanggil, maka tahanlah ia hingga ia berlabuh di mahligai nan suci
di atas tali ikatan halal.
Duhai
insan yang dikaruniai anugerah cinta…
Bila
cinta kalian berujung pada penghianatan, maka lapangkanlah hatimu untuk ikhlas
menerimanya…
Tuhan
telah mengajarkanmu arti suatu keikhlasan dan kesabaran
Jangan
sekali-kali, engkau balik menghianatinya
Tuhan
mengajarkan arti kehidupan lewat suatu cobaan.
Dan
saat kau dirundu kegelisahan, kesedihan, bahkan penghianatan
Jangan
sekali engkau lari dari Tuhanmu, ingatlah ia dan perbanyaklah berdzikir,
sesungguhnya Tuhanmu tiada pernah meninggalkanmu barang sedetikpun, justru
terkadang kitalah yang melalaikannya…
Duhai insan yang dikaruniai fitrah
cinta…
Baik engkau laki-laki
ataupun perempuan, bila engkau sedang jatuh cinta maka perbanyaklah mengingat
Tuhanmu. Doakan ia, panggilah ia yang kau cintai dalam alunan lantunan doamu
pada Tuhanmu. Tengadahkan tanganmu di atas sajadah cintamu, agar Tuhan
senantiasa meridhoi cintaMu. Bila engkau mencintai seorang wanita ataupun jika
engkau perempuan maka sebaliknya. Cintailah perhiasan dunia itu atas dasar
keindahan akhlak dan perangainya, cintailah ia atas dasar agamanya, atas dasar
ketaatanNya pada Tuhannya.
Dari belajar mencintai
seorang manusia, berpikirlah.
“Oh begini rasanya mencintai lawan jenis. Bila sesama manusia saja, aku
sangat mencintainya, aku rela berkorban untuknya atas nama cinta. Bagaimanakah
cintaku pada Tuhan? Seberapa besar cintaku pada Tuhan, apa yang sudah aku
lakukan atas dasar cintaku pada Tuhan?. Bila dengan manusia, yang hakikatnya
jua makhluk, cintaku begitu dalam. Maka selayaknya cintaku pada Tuhan melebihi
rasa cintaku pada makhlukNya”
Jadikanlah setiap
kedekatanmu pada makhlukNya sebagai jalan untuk menggapai ridhoNya. Sebagaimana
cintanya Sayyidina Ali pada Sayyidah Fatimah, diamanya cinta mereka diam-diam
dan terlatunkan dalam setiap bait doa.
Doa Sayyidina Ali di saat jatuh
cinta dengan Sayyidah Fatimah
Yaa Allah..
Kau tahu..
Hati ini terikat suka akan indahnya seorang insan, ciptaan-Mu.
Tapi aku takut, cinta yang belum waktunya menjadi penghalang ku mencium surga-Mu.
Berikan aku kekuatan menjaga cinta ini, sampai tiba waktunya,
andaikan engkau pun mempertemukan aku dengannya kelak.
Berikan aku kekuatan melupakannya sejenak.
Bukan karena aku tak mencintainya…
Justru karena aku sangat mencintainya…
Kau tahu..
Hati ini terikat suka akan indahnya seorang insan, ciptaan-Mu.
Tapi aku takut, cinta yang belum waktunya menjadi penghalang ku mencium surga-Mu.
Berikan aku kekuatan menjaga cinta ini, sampai tiba waktunya,
andaikan engkau pun mempertemukan aku dengannya kelak.
Berikan aku kekuatan melupakannya sejenak.
Bukan karena aku tak mencintainya…
Justru karena aku sangat mencintainya…
Kembalikanlah apa yang
kamu lakukan, apa yang kamu rasakan pada Dzat yang Maha Cinta. Sesungguhnya,
perasaan cinta yang kau rasa pun adalah pemberian Tuhan. Bila engkau sedang
jatuh cinta, maka mintalah pada Tuhan agar senantiasa menjagamu dari fitnah
cinta. Jadikanlah rasa cinta itu sebagai wadah kamu semakin bersyukur atas
karunia cinta yang Allah limpahkan. Karunia diberikan untuk dijaga, bukan di
rusak. Peliharalah dengan baik apa yang Tuhan titipkan padamu sebagai anugerah
itu dengan baik pula. Jadikan setiap langkahmu untuk mencapai ridho-Nya. Jadikan
rasa cintaMu sebagai jalan untuk semakin dekat denganNya di atas tasbih cinta
yang berkumandang, berkelakar di kalbumu.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar