Wakili UNDIP di KMI (Kewirausahaan
Mahasiswa Indonesia) 2016,
Membawaku Melancong di Universitas
Brawijaya
EXPO
KMI (Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia) 2016 adalah puncak acara PMW (Program
Mahasiswa Wirausaha) selama 2 periode yakni PMW 2014 dan PMW 2015. KMI 2016 ini
semacam PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) dari PKM (Program Kreativitas
Mahasiswa), tetapi di KMI ini hanya untuk kewirausahaan saja. Tiap universitas
diminta mengirimkan 3 delegasi PMW untuk mewakili universitasnya. KMI ini akan
menyeleksi 100 universitas dan tiap universitas mengirimkan delegasinya.
Alhamdulillah,
Halimah terpilih sebagai salah satu delegasi UNDIP dalam puncak acara KMI 2016.
Disana ada ratusan stand mahasiswa yang mempromosikan produknya. Usaha
dikelompokkan menjadi 3 yakni: 1) usaha di bidang jasa, 2) usaha di bidang
makanan dan minuman, dan 3) usaha di bidang industri kreatif dan teknologi. Dimalam
penganugerahan nanti akan dipilih juara 1, 2, 3 dan harapan dari tiap kategori
stand terbaik, top three usaha di bidang makanan dan minuman, top three usaha
di bidang usaha jasa, dan to three usaha di bidang industri kreatif. Yups,
nggak jauh beda sama PIMNAS.
Dari
awal datang KMI, niat Halimah bukan nyari juara tapi untuk menambah silaturahmi
dengan teman-teman pengusaha se-Indonesia. Mengapa niatnya demikian?, karena
dari silaturahmi-lah, sebagai jalan Allah memberikan rizki ke Halimah…yups,
semacam memperluas marketing melalui networking
hehe. Keuntungannya ikut KMI adalah bertemu mahasiswa pengusaha se-Indonesia,
mendapatkan ilmu bisnis gratis, menambah wawasan, dan memperluas jaringan.
Selain itu sebagai wadah jalan-jalan sekaligus nyari IDE buat berkarya hehe.
EXPO KMI STAND UNDIP DI KMI 2016 |
BERSAMA DELEGASI UNDIP DALAM EXPO KMI STAND UNDIP DI KMI 2016 |
BERSAMA SIBRA (SINGA BRAWIJAYA) DALAM EXPO KMI STAND UNDIP DI KMI 2016 |
BERSAMA PENGUNJUNG DALAM EXPO KMI STAND UNDIP DI KMI 2016 |
EXPO KMI STAND UNDIP DI KMI 2016 |
Kata
guru:
“Thanks
to God for what you have gotten and Keep everything that you have”
Seperti
kata my teacher, bahwa segala yang
Tuhan berikan harus disyukuri, maka sudah terpilih sebagai delegasi dalam KMI
2016, Halimah sudah bersyukur. Banyakin bersyukur atas nikmat Tuhan YME. Hidup itu
bukan kompetisi siapa yang MENANG atau KALAH tetapi BEKERJASAMA bagaimana
peduli terhadap yang lainnya. Pelajaran berharga yang Halimah dapat dari
seseorang hari ini adalah sebagai berikut:
*CERITA SEORANG TEMAN,
DIASPORA DI AMRIK, YG BEKERJA DI CHEVRON, CALIFORNIA*
(sebuah catatan, yg mungkin bagus utk
anak-anak Indonesia dan kita sendiri di lingkungan pekerjaan kita).
********************
*COMPETITION* vs
*_COOPERATION_*
Jumat lalu, kedua anak
saya menerima *Report Card* dari
sekolahnya Ronald Reagan Elementary School (rapor kalau di Indonesia). Melihat
keduanya mendapat nilai-nilai yang sangat bagus. Anehnya kok tidak tercantum *info tentang rangking?*, Saya tergoda
bertanya ke salah satu gurunya...
“Anak saya ranking berapa, Ms. Batey?”
Dia balik bertanya, *“Kenapa Anda orang Asia selalu nanya
seperti itu?”*
"Wah, salah apa
saya ini....?" kata saya dalam hati.
Dia melanjutkan bicara, “Anda kok sangat suka sekali berkompetisi?",
katanya.
"Di level anak
Anda, tidak ada rangking-rankingan...!"
"Tidak ada
kompetisi!" tambahnya.
"Kami mengajari
mereka tentang 'cooperation' alias
kerjasama....!. "Mereka harus bisa bekerja dalam “team work”. Dan mereka harus bisa cepat bersosialisasi dan
beradaptasi. Mereka harus punya banyak teman. Lebih penting bagi kami untuk
mengajari mereka story telling dan bagaimana mengungkapkan isi pikiran dalam
bahasa yang terstruktur dan sistematis!. Kami mengajari mereka "logika" dalam setiap kalimat yang
mereka ucapkan! Dari sini, rupanya kenapa teman-teman saya di kantor mentalnya
selalu "How can I help you?”.
Hampir tidak pernah saya lihat mereka “jegal-jegalan”.
Dan, di Amerika hampir semua profesi mendapat penghasilan/ penghargaan yang
layak. Tidak harus semua jadi dokter, insinyur atau profesi lain yang terlihat
"terhormat" seperti di Indonesia. Semua orang boleh mencari
penghidupan sesuai “passionnya”,
sehingga semua bidang kehidupan berkembang maju, karena diisi oranng-orang yang
bekerja dengan penuh gairah. Wah…saya jadi ingat, memang pendidikan di negeri
saya sangat kompetitif. Banyak orangtua yang narsis kemudian memajang prestasi anak-anaknya
di sosmed. Wow!...Tanpa disadari
sebagian dari mereka nanti akan tumbuh menjadi orang-orang yang terlalu suka
berkompetisi dan lupa bekerjasama. Kiri-kanannya dianggap “saingan” bahkan sangat mungkin sebagai “musuhnya”?. Dirinya harus menjadi yang terbaik! Mending kalau si
anak bisa mengembangkan dirinya supaya menang persaingan. Yang ada, kadang
mereka justru menunjukkan kebaikan dirinya dengan cara menungkapkan kejelekan2
temannya ataupun orang lain..."Kalo
bukan kita siapa lagi?", begitu jargonnya… Wuih..., betapa arogannya,
seakan-akan fihak lain tidak ada yg bisa! Hanya dia sendiri yang mampu! Kemudian
yg ada adalah menjadi sakit mentalnya. "Aku
menang.....aku menang....!" begitu suara anak-anak dari sebuah gang di
ibukota... Entah permainan apa yang mereka menangkan? Entah
kapan dia sadar, bahwa hidup bukan melulu soal menang atau kalah!
(Bakersfield USA*) The
magic words is *"How can I help
you...”*
(Dikirim David Mafazi: dikirim 7.59
AM, 22 November 2016).
**********************************
Dari
kata-kata tersebut, Halimah tersentuh dan Halimah belajar mencintai kerjasama
sebagaimana Halimah membangun komunitas kegiatan sosial DCS (Disability
Children Support), CCM (Coastal Cleaning Movement), dan SCE (Street Children
Empowerment). Disana kami bekerjasama, saling bahu membahu dan saling membantu.
Hidup bukan melulu soal kompetisi, persaingan, jegal-jegalan, menang-kalah,
TETAPI bagaimana kita bekerjasama, saling menolong (how can I help you), peduli
dan saling mencintai…yups tolong menolong. What am I waiting for?...i am
waiting to be useful person who loves, cares, and helps each other. Love my
parent, my sister, my family, orphan, dhuafa, and whoever whom I can help. Jadi,
misalkan berwirausahapun, goalnya adalah membantu sesama dalam mengurangi
pengangguran, membantu oranglain dalam mencari pekerjaan, serta mensejahterakan
keluarga dan orang-orang yang Halimah cintai. Jadi golden goalnya adalah helping each other.
WISATA DI SELECTA (AGROWISATA) DI MALANG |
WISATA DI SELECTA (AGROWISATA) DI MALANG. |
Tidak ada komentar :
Posting Komentar