HALIMAH BINTI MASDARI

Jumat, 15 Juli 2016

APA KONTRIBUSIMU UNTUK INDONESIA?

DIBALIK KEMERDEKAAN INDONESIA, APA KONTRIBUSIMU UNTUK INDONESIA?




*****
Assalamualaikum. Warga Indonesia…J    
Apa kabarnya? Semoga kebaikan tercurahkan untuk kita semua.

Hallo rakyat Indonesia, sudah saatnya anda bangun dari tidur dan mimpi indah. Masih ingatkah engkau tentang perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Mereka rela mati-matian, demi mewujudkan cita bangsa, MERDEKA. Mereka rela mengorbankan jiwa raga untuk Indonesia, meninggalkan anak istri untuk memperjuangkan tanah air, mereka rela bermandikan darah untuk Indonesia. Well, jika pahlawan rela mengorbankan nyawanya untuk Indonesia, lalu apa kontribusimu untuk Indonesia?...Jawabannya hanya Tuhan dan kamu yang tahu. Apakah kita sudah merdeka? Ini memiliki jawaban yang sangat luas, bisa dijawab SUDAH dan bisa dijawab BELUM. Well…izinkanlah saya mengulasnya:
1.    Iya Indonesia SUDAH Merdeka….secara de facto Indonesia telah merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dan secara de Yure Indonesia telah merdeka tanggal 18 Agustus 1945. Dan negara pertama yang mengakui Indonesia merdeka adalah Mesir. Jadi secara fisik Indonesia telah MERDEKA. Merdeka dari jajahan para kolonial dan kapitalis, merdeka untuk berdiri menjadi sebuah negara yang diakui dunia. Disini tersurat makna bahwa MERDEKA berarti bebas yakni bebas dari tekanan penjajah, bebas dari siksaan penjajah, bebas dari tindasan penjajah.
2.    Indonesia BELUM MERDEKA…Merdeka secara lahir memang sudah, namun seutuhnya BELUM. Cobalah kau amati perekonomian Indonesia, apakah kita sudah mandiri? Jawabannya BELUM. Indonesia masih belum mampu mandiri seutuhnya memenuhi perekonomian Indonesia, bahkan untuk kebutuhan pangan saja Indonesia masih Impor. Tak hanya itu, secara ekonomi Indonesiapun telah dijajah bangsa lain. Mau tahu buktinya?
  1. Kita kaya akan sumber daya alam (SDA) berupa emas, tambang emas di Papua merupakan tambang Emas yang dimiliki Indonesia, bahkan masuk dalam kategori tambang emas terbesar  di dunia. Lalu pertanyaannya adalah, kita kaya akan tambang emas, siapakah yang mengelolanya? Apakah rakyat Indonesia sendiri sehingga mensejahterakan rakyat Papua?. Jawabannya TIDAK. Kekayaan alam tambang emas kita dikuasai pihak asing. Kita warga Indonesia, hanyalah sebagai penonton, yang kekayaan alamnya dikeruk dan dikuasai oleh pihak asing. Banyak rakyat kita (rakyat Indonesia) khususnya yang berada di Papua bekerja sebagai buruh tambang emas. Hallo…kita yang punya mengapa kita yang menjadi buruh? Kita yang kaya akan sumber daya alam, mengapa kita miskin harta? Apakah pihak asing salah telah mengeruk kekayaan kita.
Benar, mereka memang salah karena mengeksploitasi yang bukan miliknya. Tapi mereka bukanlah pencuri, mereka datang kemari (ke Indonesia) pun resmi bukan illegal, melainkan atas izin Indonesia, lebih tepatnya atas izin pemerintah Indonesia. Lalu apa yang perlu kita perbaiki, bagaimana solusinya. Masak kita pemilik SDA, menjadi buruh di negara sendiri? Bagaimana solusinya?
Solusi yang saya tawarkan adalah:
Ø  Untuk pemuda Indonesia belajarlah yang sungguh-sungguh. Kalian boleh belajar secara teori, tetapi praktek lebih penting. Untuk mengasah keahlian dan bakat kalian, maka mulailah dengan terjun ke lapangan (aksi). Karena tambang emas, yang ahli adalah pakar pertambangan. Maka saran saya, untuk kalian terutama mahasiswa pertambangan (Baik Mahasiswa jurusan pertambangan dari ITB, ITS, maupun universitas/ institut lainnya), perdalam dan kuasai ilmu kalian. Kuasai teori tentang ilmu pertambangan dan praktekkan. Kalian adalah aset berharga negara, kalau bukan kalian yang mengelola pertambangan emas kita, tambang emas kita akan dikeruk perusahaan asing terus. Kita yang punya, kita sendirilah yang seharusnya mengusasai dan mengelolanya.
Ø  Bagi pemerintah, pemenrintah harus memiliki andil yang cukup besar karena pemerintah adalah policy maker yang memberikan izin pihak asing boleh masuk ke Indonesia atau tidak, yang memerikan akses pemuda Indonesia untuk berkarya atau tidak. Kepada pemerintah yang terhormat, permudah akses pemuda Indonesia, khususnya yang ahli pertambangan untuk mengelola SDA Emas Indonesia. Pekerjakan para ahli tambang Emas Indonesia yang handal-handal, gunakan rakyat sebagai pekerja tambangnya. Sehingga semua turut merasakan kenikmatannya. Jangan salah…anak Indonesiapun hebat-hebat. Mau tau contohnya BJ Habibie (Pakar Ilmu Pesawat Terbang) dari Indonesia, Ricky Elson (Teknokrat dan seorang pakar ahli penggerak motor listrik) dari Indonesia, Profesor Nelson Tansu (Pakar Nano Dunia) dari Indonesia,  Professor. Dr. Khoirul Anwar (Pakar Teknologi Informatika) dari Indonesia, dan sederet orang hebat dunia yang innovative dan kreatif. Sayangnya tak jarang pemuda-pemuda hebat Indonesia, sebagian dari mereka kurang diapresiasi untuk mengembangkan bakatnya di negeri sendiri. Mau tahu buktinya, Ricky Elso…Sang pemuda hebat dalam menciptakan mobil listrik, karyanya kurang diapresiasi pemerintah, Sri Mulyani…tidak digunakan Bank BI, Justru bekerja di Bank Dunia dan masuk dalam kategoro orang Indonesia yang berpengaruh di dunia.
  1. Kita kaya akan minyak bumi, tetapi dikuasai oleh pihak asing. Bahkan 95% minyak bumi kita dikuasai oleh Asing, miris bukan?. Sebagai contohnya adalah tambang minyak bumi di Cepu yang dikuasai oleh  asing. Ini sungguh ironis, kita yang memiliki minyak bumi mengapa tetapi dieksploitasi bangsa asing.  Inikah yang namanya “kaya tapi miskin”. Indonesia kaya akan kekayaan alam yang melimpah, tapi kita belum memiliki kemampuan untuk mengelola dan mengolahnya.
Bagaimanakah solusinya?, ini solusi yang saya tawarkan:
Ø  Bagi mahasiswa jurusan pertambangan, khususnya mahasiswa yang mengambil konsentrasi pada inyak bumi. Perdalam ilmu kalian, kuasai ilmu yang kalian pelajari, praktekkan dan applikasikan untuk mengelola SDA Migas di Indonesia. Kau tak bisa berjalan sendiri, rangkulah pemerintah dan masyarakat untuk berkarya.
Ø  Bagi Pemerintah, berilah akses pemuda Indonesia untuk berkarya. Biarkan SDA Indonesia dikelola oleh orang Indonesia sendiri. Buatlah kebijakan yang melindungi SDA Indonesia dan tujuannya untuk mensejahterakan rakyat Indonesia. Kalau SDA dikuasai Asing, sedangkan rakyat sendiri menjadi buruhnya…apa itu mensejahterakan rakyat. Pikir ulang Pak, apakah di balik kebijakan SDA Tambang Emas dan tambang minyak bumi ada konspirasi atau hal tertentu yang disembunyikan pemerintah pada rakyat Indonesia dengan pihak Asing?. Alangkah baiknya, kebijakan yang diambil dan alasannya disampaikan secara transparan agar rakyatpun tahu, sehingga prasangka burukpun terhindari. Dan kita bersama-sama membangun Indonesia menjadi lebih baik.
  1. Indonesia adalah negara maritim. Dimana pulau-pulau di Indonesia di apit lautan. Negara yang kaya akan ikan, udang, rumput laut, terumbu karang. Indonesia yang memiliki lautan luas dan kaya akan sumber daya laut. Tapi kita masih import ikan, tak tanggung-tanggung import ikan hingga 2000 ton, angka yang cukup besar. Ini merupakan koreksi kita bersama, bagaimana ke depannya agar kita tidak impor ikan, terlebih kita adalah negara maritim.
Solusi yang saya tawarkan agar Indonesia di masa depan lebih berdikari:
Kelestarian alam lautan perlu dijaga agar kekayaan alam lautanpun jua lestari dan dapat dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan rakyat erutama kebutuhan dalam negeri. Hal ini perlu kerjasama beberapa pihak yakni pemerintah, industri, institusi pendidikan, masyarakat pantai/ pesisir, pengunjung pantai atau lautan, nelayan, dan pemuda Indonesia.
Ø  Pemerintah memiliki peran sebagai pembuat kebijakan sekaligus yang mendukung masyarakat serta menyediakan fasilitas yang dibutuhkan untuk menjaga kelestarian lautan. Dengan laut kita lestari, maka biota lautpun terlindungi.
Ø  Industri memiliki peran besar dalam menjaga lingkungan terutama lautan. Industri atau pabrik-pabrik besar harus memiliki tenaga pengolahan limbah, sehingga dengan demikian Industri tidak membuang limbah industri ke lautan. Terlebih, limbah hasil industri tak jarang juga mengandung logam berat yang dapat mematikan biota laut termasuk mematikan ikan di laut karena keracunan logam berat yang bersifat toksik. Pembuangan limbah industri ini sangat berbahaya, tak hanya meracuni biota laut tetapi juga mengganggu kesehatan manusia. Oleh karena itu, pemerintah perlu membuat kebijakan tentang larangan keras industri membuang limbangnya ke lautan, dan kebijakan ini harus tegas.
Ø  Dalam budidaya ikan, pemerintahpun perlu melibatkan kerjasama dengan institusi pendidikan. Indonesia memiliki SDM yang handal dalam bidang kelautan dan perikanan. Banyak profesor dari kampus-kampus ternama di Indonesia, khususnya dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan yang ahli dan menguasai tatacara menjaga kelestarian laut dan membudidayakan Ikan. Pemerintah, nelayan, dan institusi pendidikan khususnya bagian ilmu kelautan dan perikanan perlu bekerjasama untuk menghasilkan panen ikan yang mampu mencukupi kebutuhan konsumsi ikan dalam negeri.
Ø  Nelayan memiliki peran sebagai pihak yang memperoleh atau mengambil secara langsung hasil ikan dan kekayaan di laut. Nelayan harus mengambil ikan dan kekayaan di laut dengan cara yang ramah lingkungan, tidak menggunakan racun ikan sehingga mematikan ikan-ikan kecil.
Ø  Masyarakat pesisir atau sekitar memiliki andil dalam menjaga kelestarian laut. Mayarakat pesisir tidak membuang sampah (baik sampah organik maupun sampah anorganik) di laut. Masyarakat tidak mengambil kayu dari pohon mangruve atau tanaman pantai secara ilegal karena pohon-pohon di tepi laut berfungsi sebagai penahan abrasi.
Ø  Pemuda Indonesia bergerak dalam menjaga kelestarian lingkungan. Mendukung masyarakat dan nelayan dalam menciptakan ekosistem yang ramah lingkungan terhadap laut.
  1. Indonesia adalah negara agraris, namun kenyataannya untuk bahan pangan kita masih impor dari negara lain. Ini sungguh ironis, bagaimana tidak?. Bayangkan saja, rakyat Indonesia yang mayoritas penduduknya sebagai petani, Indonesia sendiri masih kekurangan bahan pangan sehingga untuk memenuhinya perlu import.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilansir beberapa media online, terdapat beberapa komoditas pangan yang selalu diimpor RI. Komoditas tersebut antara lain:
1. Beras
Sepanjang tahun 2012, impor beras mencapai 1,8 juta ton dengan nilai US$ 945,6 juta. Negara terbesar yang memasok beras ke tanah air adalah Vietnam dengan total 1,1 juta ton senilai US$ 564,9 juta. Selain itu, Thailand yang telah mengimpor 315,4 ribu ton dengan nilai US$ 186,2 juta sepanjang tahun 2012. Kemudian, India dengan total beras impor 259 ribu ton dengan nilai US$ 122,2 juta, Pakistan 133,1 ribu ton dengan nilai US$ 52,5 juta, China sebanyak 3.099 ton dengan nilai US$ 11,2 juta dan negara lainnya.
2. Jagung
Pada tahun 2012, impor jagung mencapai 1,7 juta ton dengan nilai US$ 501,9 juta. Negara asal jagung impor terbesar adalah India dengan total impor 1,1 juta ton dengan nilai US$ 319 juta sepanjang tahun lalu. Kemudian Argentina, dengan total impor jagung ke Indonesia sebesar 286,3 ribu ton dengan nilai US$ 89 juta. Impor jagung dari Pakistan sebesar 146,2 ribu ton dengan nilai US$ 46 juta, Brazil sebanyak 74,4 ribu ton dengan nilai US$ 23 juta, dan Amerika Serikat sebanyak 44,2 ribu ton dengan nilai US$ 15,8 juta.
3. Kedelai
Impor kedelai sepanjang tahun 2012 mencapai 1,9 juta ton dengan nilai US$ 1,2 miliar. Negara asal kedelai impor terbesar datang dari Amerika Serikat dengan jumlah impor mencapai 1,8 juta ton dengan nilai mencapai US$ 1,1 miliar. Selain itu, ada Malaysia yang mengimpor 56 ribu ton kedelai impor dengan nilai US$ 47,5 ribu, Afrika Selatan sebanyak 31,5 ribu ton dengan nilai US$ 17,3 juta, Uruguay sebanyak 7,6 ribu ton dengan nilai US$ 5,2 juta dan Kanada sebanyak 7,6 ribu ton dengan US$ 4,6 juta.
4. Biji Gandum
Sepanjang tahun 2012, impor biji gandum mencapai 6,3 juta ton dengan nilai US$ 2,3 miliar. Australia merupakan negara pemasok gandum terbesar dengan total impor gandum sepanjang tahun lalu mencapai 4,4 juta ton dengan nilai US$ 1,5 miliar. Sementara itu, Kanada memasukkan gandum hingga 930,6 ribu ton dengan nilai US$ 389,5 juta. Impor gandum dari Amerika Serikat sebanyak 686,4 ribu ton dengan nilai US$ 256,4 juta, Ukraina sebanyak 30,5 ribu ton dengan nilai US$ 66 juta, dan India sebanyak 107,5 ribu ton dengan nilai US$ 34,3 juta.
5. Tepung Terigu
Impor tepung terigu yang masuk sepanjang tahun 2012 sebanyak 479,7 ribu ton dengan nilai US$ 188,8 juta. Srilanka merupakan negara pemasok utama tepung terigu dengan besaran impor 175,3 ribu ton dengan nilai US$ 80,4 juta. Selain Srilanka, impor tepung terigu juga berasal dari negara Turki sebanyak 231 ribu ton dengan nilai US$ 80,1 juta, Ukraina sebanyak 34,4 ribu ton dengan US$ 12 juta, Belgia sebanyak 9,7 ribu ton dengan nilai US$ 4,3 juta, dan Australia sebanyak 9,8 ribu ton dengan nilai US$ 4 juta.
6. Gula Pasir
Pada tahun 2012, impor gula pasir mencapai 91,1 ribu ton dengan nilai US$ 62 juta. Negara asal gula pasir impor terbesar adalah Thailand dengan total impor 60,7 juta ton dengan nilai US$ 39,1 juta sepanjang tahun lalu. Kemudian Australia, dengan total impor gula pasir ke Indonesia sebanyak 9,3 ribu ton dengan nilai US$ 8 juta. Impor gula pasir dari Korea Selatan sebanyak 6.440 ton dengan nilai US$ 5 juta, Malaysia sebanyak 5.800 ton dengan nilai US$ 4 juta, dan Selandia Baru sebanyak 2.900 ton dengan nilai US$ 2,3 juta.
7. Daging Sapi dan Daging Ayam
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah impor daging sapi yang dilakukan Indonesia menurun menjadi 40.338 ton di tahun 2012, dari 102.850 ton di tahun 2011. Negara asal daging sapi yakni Australia dengan volume 29,4 ribu ton nilainya 113,8 juta dolar AS. Lalu, Selandia Baru dengan nilai impor daging 35,5 juta dolar AS (9,61 ribu ton), kemudian Amerika Serikat mencapai 6,6 juta dolar AS (1,3 ribu ton), Kyrgyzstan 9.671 dolar AS (1,075 ton), dan Singapura 1.553 dolar AS (227 kg).
Tidak hanya daging sapi dan sejenisnya yang diimpor RI, dari catatan BPS terdapat impor daging ayam sebanyak 6.797 kg dengan nilai US$ 34,8 ribu sepanjang tahun 2012. Negara pemasok daging ayam impor ini hanya dua yaitu Malaysia dengan total impor sebesar 6.461 kg yang nilainya US$ 29,2 ribu, serta Belgia dengan besaran impor 336 kg senilai US$ 5.593.
8. Garam
Sepanjang tahun 2012, RI telah mengimpor garam sebanyak 2,2 juta ton dengan nilai yang mencapai US$ 108 juta. Negara pemasok garam utama adalah Australia dengan berat garam impor sebanyak 1,6 juta ton dengan nilai US$ 80,9 juta. Selain itu, India juga memasukkan garam impornya sebanyak 566 ribu ton dengan nilai US$ 25,4 juta, Selandia Baru sebanyak 1.574 ton dengan nilai US$ 596 ribu, China sebanyak 5.981 ton dengan nilai US$ 475 ribu, dan Jerman sebanyak 429 ton dengan nilai US$ 362 ribu.
9. Singkong
Sepanjang tahun 2012, impor singkong tercatat 13,3 ribu ton atau senilai US$ 3,4 juta. Hanya tiga negara yang diketahui aktif melakukan ekspor ke Indonesia di tahun lalu. Thailand memasukkan singkong ke tanah air sebanyak 6.185 ton dengan nilai US$ 1,6 juta, China sebanyak 5.057 ton dengan nilai US$ 1,3 juta, dan Vietnam sebanyak 2.048 ton dengan nilai US$ 519 ribu.
10. Kentang
Pada tahun 2012 lalu, total impor kentang sebesar 54,1 ribu ton dengan nilai US$ 36,4 juta. Negara Australia merupakan pemasok kentang terbesar dengan jumlah impor sebanyak 13,3 ribu ton dengan nilai US$ 9,9 juta. Kentang impor dari Amerika Serikat sebanyak 8.695 ton dengan nilai US$ 7,5 juta, China sebanyak 10,8 ribu ton dengan nilai US$ 6 juta, Kanada sebanyak 9,3 ribu ton dengan nilai US$ 5,8 juta, dan Saudi Arabia sebanyak 2.740 ton dengan nilai US$ 1,5 juta.
Solusi yang saya tawarkan:
Untuk mencapai kedaulatan pangan yang berkelanjutan, perlu adanya kerjasama antara beberapa pihak, diantaranya: pemerintah, petani, dan institusi pendidikan.
Ø  Pemerintah adalah pihak yang menentukan kebijakan terkait kedaulatan pangan. Pemerintah sebagai penentu harga pasar hasil panen. Pemerintah berperan dalam mengajarkan petani kita untuk lebih mencintai penggunaan pupuk organik dibandingkan pupuk anorganik.
Ø  Petani sebagai pihak yang menghasilkan bahan pangan melalui bercocok tanam di sawah ataupun berkebun. Petani alangkah baiknya bersikap open minded terhadap pengetahuan baru, dan lebih mencintai cara bertani yang ramah lingkungan. Petani mau diajak kerjasama dengan institusi pendidikan seperti perguruan tinggi dalam mewujudkan swasembada pangan.
Ø  Institusi Pendidikan (perhuruan tinggi), bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat dalam memajukan pertanian Indonesia. Indonesia memiliki banyak proffesor yang ahli dalam pertanian, alangkah indahnya bila mereka terjun langsun bekerjasama dengan petani. Mahasiswa-mahasiswa pertanian Indonesia juga banyak, alangkah baiknya mereka dapat mengaplikasikan ilmunya dengan bekerjasama dengan petani. Sungguh miris, bila hasil riset mahasiswa berhenti pada paper atau karya ilmiah yang hanya ditumpuk di gudang di perpustakaan, atau dijadikan ajang perlombaan namun tidak diaplikasikan pada masyarakat. Bermanfaat, iya bermanfaat tapi untuk dirimu sendiri yakni tidak bermanfaat untuk lingkungan, juga orang-orang di sekitarmu. Sungguh miris lagi, apabila melihat naskah skripsi yang diloakin. Susah payah penelitian, tidak diaplikasikan dan mentok di tempat loakan. Itulah alasan mengapa pentingnya kerjasama antara beberapa pihak.
e.    Indonesia dijajah secara ekonomi. Lihatlah Indonesia yang menjadi sasaran atau target pasar ekspor barang jadi dari negara maju. Hampir semua produk yang dijual dipasaran adalah produk import, dapat dilihat dari tulisannya made in China”. Tak hanya itu, mereka negara maju mengimpor bahan-bahan dari Indonesia dengan harga murah, saat mereka mengekspor produk jadi ke Indonesia mereka menjualnya dengan harga yang sangat tinggi. Sehingga pemerintah perlu menaikkan pajak import pada negara yang hendak mengeksport produknya ke Indonesia. Tanpa kita sadari, banyak diantara pebisnis yang membentuk sikap ketergantungan pada kita sehingga kita berjiwa konsumtif. Ini adalah tugas pemerintah dan pemuda Indonesia.
Ø  Pemerintah harus mendukung karya anak bangsa dan mengapresiasinya dengan baik. Dengan demikian akan menumbuhkan semangat bagi kaum pemuda untuk berkarya dan terus berkarya.
Ø  Pemuda Indonesia harus mengubah pola pandangnya dari konsumtif menjadi produktif. Bukan hanya membeli tetapi juga menciptakan innivasi. Pemuda Indonesia harus bersatu dan bersinergi membawa Indonesia yang lebih baik di masa depan. Terlebih letak maju mundurnya suatu negara terletak pada pemudanya.
Setiap kesalahan management dapat dibenahi. Yang perlu kita lakukan adalah kita menyatukan barisan dan bersinergi membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan. Mari berinovasi dan solutif terhadap setiap permasalahan. Bukan hidup namanya, bila tak ada permasalahan. Permasalahan hadir untuk diselesaikan. Bila ada masalah, janganlah hanya fokus pada akar penyebab permasalahannya, tetapi alangkah baiknya carilah solusinya. Jangan tanyakan pada negara apa yang diberikan negara padamu, melainkan tanyakan pada dirimu, apa kontribusimu untuk negara. Para pahlawan telah berjuang untuk menuju kemerdekaan, sekarang kontribusimu adalah memajukan Indonesia agar mandiri dan berdikari.
#Semangat berinovasi
#Salam Indonesia
#Muda Mulia dengan Berkarya

REFERENSI TULISAN:
Sumber Berita Tambang Emas Papua di Kuasai Pihak Asing:  
Putra, Faisal. 2015. Tambang Emas diKuasai Asing, Indonesia hanya Jadi Penonton. http://www.kompasiana.com/faisalputra/tambang-emas-dikuasai-asing-indonesia-hanya-jadi-penonton_55cc6a22907e6117085f3693. Diakses tanggal 16 Juli 2016.
Suhendra, Zulfi. 2016. Tambang Emas Freeport di Papua Terbesar di Dunia, Ini Buktinya. http://bisnis.liputan6.com/read/2491303/tambang-emas-freeport-di-papua-terbesar-di-dunia-ini-buktinya. Diakses tanggal 16 Juli 2016.
Sumber Berita Tambang Minyak Bumi Indonesia di Kuasai Pihak Asing:
Departemen Keuangan. 2008. Migas Indonesia Dikuasai Asing. http://www.anggaran.depkeu.go.id/web-print-list.asp?ContentId=412. Diakses Tanggal 16 Juli 2016.
Harriyadi. 2012. 95% Migas Indonesia Dikuasai Korporasi Asing. http://www.kaskus.co.id/thread/519472e8601243dc70000009/95-persen-migas-indonesia-dikuasai-korporasi-asing/. Diakses Tanggal 16 Juli 2016.
Nainggolan, Barata. 2015. Sektor Minyak dan Gas Kita Dikuasai Asing, Indonesia Kian Garing. http://www.konfrontasi.com/content/opini/sektor-minyak-dan-gas-kita-dikuasai-asing-indonesia-kian-garing. Diakses Tanggal 16 Juli 2016.
Subardo, Raka. 2012. Siapa Pengelola BBM Bersubsidi, Pertamina atau Asing. http://www.kompasiana.com/rakasubardo/siapa-pengelola-bbm-bersubsidi-pertamina-atau-asing_550ef455a33311b02dba8399. Diakses Tanggal 16 Juli 2016.
Sumber Berita Import Ikan Indonesia
Idris, Muhammad. 2016. Dikritik DPR Soal Impor 2.000 Ton Ikan Cakalang, Ini Respons Susi. http://finance.detik.com/read/2016/06/08/140041/3228216/4/dikritik-dpr-soal-impor-2000-ton-ikan-cakalang-ini-respons-susi. Diakses Tanggal 16 Juli 2016.
Kemenperin. 2004. BM Impor Udang Dusulkan 40%. http://www.kemenperin.go.id/artikel/1648/BM-Impor-Udang-Diusulkan-40. Diakses Tanggal 16 Juli 2016.  
Sihombing, Martin. 2016. INDONESIA IMPOR IKAN? Inilah Dasar Pemikiran Kebijakan. http://industri.bisnis.com/read/20160608/12/555570/indonesia-impor-ikan-inilah-dasar-pemikiran-kebijakan-. Diakses Tanggal 16 Juli 2016.
Sumber berita Impor Bahan Pangan
Beranda Inovasi. 2013. 10 Bahan Pangan Indonesia Masih Import. http://berandainovasi.com/10-bahan-pangan-indonesia-masih-impor/. Diakses Tanggal 16 Juli 2016.
Sari, Yoko. 2015. Mendag: 2016 RI Masih Impor Pangan.  http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20151227211740-92-100585/mendag-2016-ri-masih-impor-pangan/. Diakses Tanggal 16 Juli 2016.  

Tidak ada komentar :