HALIMAH BINTI MASDARI

Rabu, 09 Juli 2014

Kuatkan Hati dengan Keyakinan bahwa Allah Maha Adil



Kuatkan Hati dengan Keyakinan bahwa Allah Maha Adil       
     
              Kecewa?...yups, siapa sih yang nggak kecewa kalau kita nggak dikasih kesempatan buat nyalurin hobi kita. Yup…perkenalkan namaku Dewi Nur Halimah, tapi kamu boleh manggil aku imah. Yah inilah kisahku tentang kekecewaanku. Sebelumnya siapa sih aku? Aku adalah gadis desa yang mempunyai tekad yang kuat karena sering melihat dan mengamati realita sosial tentang kesenjangan sosial, mimpiku…aku ingin bisa menemukan suatu hal yang bisa dinikmati dan dirasakan terutama oleh rakyat kecil. Yups…sekilas tentangku, aku anaknya mud-mudan, hobby-nya suka bantuin orang lain tapi sembunyi-sembunyi, apa-apa suka yang nggak diemberin…hehe…soalnya banyakan ember malah jadinya nggak jadi dilaksana’in. Itu kebiasaanku dari kecil. Nggak tahu aku suka sembunyi-sembunyi…karena sembunyi-sembunyi itu asyik…hehe.
            By the way, ngomong-ngomong soal hoby…aku orangnya suka apa aja selama aku bisa mencobanya. Yah aku suka menulis…kadang-kadang menuangkan perasaanku dalam puisi, cerpen, suka nulis karya ilmiah juga. Disamping itu aku suka nyanyi…hehe terutama lagu timur tengah, lagu nasyid, dan lagu pop yang mellow-melow tapi isinya ngresep di hati..ciah…hehe. Ups lupa…aku juga suka foto-foto. Hobi foto ini bermula ketika aku kuliah, yah ada temenku yang juga narsis dan aku dirtying dia supaya PD saat foto, nggak hanya itu aku juga dilatihnya model hijab, supaya PD saat ikut ngadirin acara…hehe. Walhasil, ajaran dia aku terrapin…iseng-iseng pernah ikut lomba fashion hijab dan juara 2. Alhamdulillah. Aku juga suka tilawah, pidato, dan musikalisasi puisi…kadang-kadang juga bikin syair, gurindam pas lagi galau…hehe.
            Yups…itulah sekilas tentang hobi dan bakatku. Sedikit cerita, dulu waktu SMA aku pernah nolong orang, dia pingsan dan aku rawat sampai sadar. Aku nggak cerita apa yang aku lakukan ke keluargaku taupun siapapun termasuk emak, bapak, ataupun adek. Nah yang bikin aku bingung…beberapa hari kemudian Emakku tanya ke aku, “Nduk, ngendikane ibu e Wiwid sampean seng nulung Wiwid pas semaput?”…atau dalam bahasa Indonesianya begini “Nak, kata ibu Wiwid kamu yang menolongnya ketika dia pingsan”. Aku cukup tersenyum nggak menjawab. Dari situ aku lumayan bingung, perasaan aku nggak cerita siapapun…lah kog sampai emakku bisa tahu, ternyata setelah aku kepo-in…si Wiwidlah yang cerita ke ibunya dan cerita ke orang-orang. Ya udah deh, nggak papa, yang penting yang cerita bukan aku. Aku sih berpikiran begini “Jika aku menolong orang lain, aku tak mengharap imbalan darinya, melainkan aku meyakinkan hatiku pada Allah. Suatu saat nanti Allahlah yang kan menolongku jika aku dalam kesulitan, jika aku mau menolong orang lain”…yups itulah keyakinanku yang aku pegang teguh sampai sekarang.
            Back to the my story…itulah sekilas cerita tentang hobi saya. Dari dulu sejak saya SD ataupun madrasah diniah…saya selalu mentargetkan sesuatu dan saya bernadzar, jika saya memperoleh hadiah lomba ataupun prestasi ataupun hadiah dari kerja, hadiah itu akan aku persembahkan ke adekku, satu-satunya adek yang paling aku sayang dan emakserta bapak, selebihnya baru buat aku dan untuk yatim piyatu ataupun orang yang tak mampu. Bagiku berbagi tak nunggu kaya, selama Allah memberikan rezki, maka jika kita merasa cukup…bisalah berbagi dengan orang lain. Alhamdulillah meski tak seberapa hadiah yang kuberikan…aku bisa berbagi pada mereka. Biasanya ketika aku memberikan sesuatu pada orang lain dadakan tanpa bilang padanya..hehe…aku nggak mau janjikarena kalau janji nggak aku tepati…dosalah aku. Mending kalau niat ngasih langsung aja ngasih…nggak jarang dijulukin sukanya dadakan plus to the point…tapi surprise kan.
            Oh ya kekecewaanku saat aku SMA, aku nggak diberi kesempatan ikut lomba ke pati (lomba cerdas cermat). Waktu itu perasaanku kecewa. Mengapa tidak, siswa yang prestasinya di bawah aku…yakni juara 2, juara 3 kelas aja diajukan lomba kesana, sementara aku yang juara III Paralel nggak didaftarin lomba…yups nyeseg banget saat itu. Saat emang lagi sedih…seharian aku murung di kamar, nangis sambil nulis dibuku, baca buku atau al qur’an dan langsung tidur. Sedihnya lagi ada teman yang bilang ke aku langsung, sebut saja namanya AW..”Halimah, kog kamu nggak ikut lomba sih, semua nak pintar bahkan yang juaranya dibawahmu pada ikut lomba loh, kog kamu tidak, masak kamu kelewatan”…sedih banget rasanya, air mataku sudah hampir tumpah aku tahan waktu itu. Bagiku aku sudah kalah sebelum berperang dengan tidak diberikan kesempatan lomba…saat itu aku nyeseg banget. Dan satu kata yang bikin aku bangkit adalah…”Rizki Allah yang ngatur, aku yakin Allah Maha adil”.
Yang tertanam dibenakku adalah ““Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kalian orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, biarpun terhadap diri kalian sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabat kalian. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kalian mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kalian memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjaan.” (QS. An-Nisâ` : 135).
            Aku yakin, meski aku tak diberi kesempatan itu, pasti ada kesempatan lain yang Allah berikan dengan nikmat yang luar biasa. Alhamdulillah aku juara 3 lomba cerdas cermat Akuntansi dan mereka entahlah, kabarnya kalah…aku sih nggak mau ngurusin urusan mereka, toh aku nggak diberi kesempatan. Aku ucapkan terimakasih pada bu Dwi, Bu Ni’amah yang membimbing aku kejar tayang belajar akuntansi jasa dan akuntansi dagang dalam waktu seminggu yang notabennya pelajaran selama 2 tahun, terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan, meskipun aku anak IPA…hehe larinya ke IPS. Dalam seminggu itu, aku lembur, belajar lumayan nggak wajar…masih ingat pesan kiahi saat sowan “Mbak sampean cerdas, tapi sampean ampun pantang nyerah meskipun mendapatkan kegagalan, in syaallah sampean pasti bisa, itu proses yang sampean jalani mbak”, …yups itu kata kiahiku, Alhamdulillah benar adanya.
            Kekecewaan kedua yaitu saat kuliah, bakatku foto” nggak tersalurkan pada saat lomba foto…padahal aku rasa semua sudah tahu kalau aku suka foto”. Kecewa, sekilas aku kecewa, sudah tahu tapi nggak diberi kesempatan…no matter. Aku yakin Allah Maha Adil, Allah akan memberiku nikmat yang lain, tinggal waktu yang menjawab…lihat saja, waktu yang akan berbicara. Kekecewaanku lagi yaitu aku hobi tilawah, ada lomba tilawah…padahal sudah banyak yang tahu aku suka tilawah…tapi nggak dikasih tahu, bête…jelas bête. Tapi aku yakin dengan sepenuh hati…”Doa orang yang didzalimi (tidak diberi kesempatan) in syaallah ijabah. Aku nggak benci mereka, tapi aku akan mencari lomba yang lain, Aku yakin in syaallah aku bisa. Karena aku yakin pada janji Allah, bahwasannnya Allah membagi sesuatu rizki sesuai kadar usaha hambanya, selain itu juga aku yakin dibalik kesulitan pasti Allah hadirkan kemudahan. Kecewa, jelas kecewa…paling nggak tahun lalu sudah pernah juara 1 Tilawah. Okay, aku akan nyari lomba yang lain.  Terpenting, aku menolong orang lain, orang yang membutuhkan, in syaallah masalah nikmat…Allah yang menjamin.
 “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” surat Ar-Ra'd ayat 11.  
            Itu adalah sebagian kecil dari kekecewaanku, aku bersyukur…Allah berikan nikmat yang lain, cukup tanamkan dihati…Allah Maha Baik, Akan memudahkan hambanya yang selalu ikhtiar dan pantang menyerah. Mohon doanya saudaraku, semoga aku bisa menjadi seorang kaya yang dermawan…aku pengen atas izin Allah bisa menolong keluargaku, menolong kerabatku, menolong kaum dhuafa, fakir miskin, dan anak yatim piyatu. Jazakumullah Khoir Ahsanal Jaza’.





Tidak ada komentar :