HALIMAH BINTI MASDARI

Tampilkan postingan dengan label Pencegahan Stunting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pencegahan Stunting. Tampilkan semua postingan

Minggu, 16 September 2018

AYO CEGAH STUNTING SEJAK JANIN DALAM KANDUNGAN DENGAN BERIKAN ASUPAN GIZI SEHAT DAN IMUNISASI PADA IBU HAMIL!


AYO CEGAH STUNTING SEJAK JANIN DALAM KANDUNGAN DENGAN BERIKAN ASUPAN GIZI SEHAT DAN IMUNISASI PADA IBU HAMIL! 

Gambar 1. Ibu Sehat Berlomba untuk Bayi Sehat
(Source: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20141125/2911515/ibu-hebat-berlomba-untuk-keluarga-sehat/).

Stunting? Pernahkah Anda mendengar istilah stunting? Apa itu stunting?. Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Menurut WHO, di seluruh dunia, diperkirakan ada 178 juta anak di bawah usia lima tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting
Gambar 2. Cegah Stunting, Kenali Penyababnya
(Source: https://dinkes.jayapurakab.go.id/2018/05/12/penurunan-stunting-jadi-fokus-pemerintah/).
Stunting ini perlu dicegah karena stunting dapat menghambat pertumbuhan anak. Bukan hanya itu, lebih parah lagi, stunting berkaitan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang kurang, serta prestasi sekolah yang buruk. Bahkan Stunting dan kondisi lain terkait kurang gizi disinyalir juga dapat menjadi penyebab salah satu faktor risiko diabeteshipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi.
Gambar 3. Stunting Infographic (Source: https://thousanddays.org/resource/stunting-infographic/).

Angka gizi buruk sampai saat ini masih tinggi dan menjadi fokus perhatian dunia. Menurut data dari Food and Agriculture Organization (FAO) sekitar 870 juta orang dari 1,7 miliar penduduk dunia atau satu dari delapan orang penduduk dunia menderita gizi buruk. Sebagian besar (sebanyak 852 juta) diantaranya tinggal di negara berkembang.                
Gambar 4. Menuju Masyarakat Sadar Stunting
(https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/menuju-masyarakat-sadar-stunting).
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan permasalahan gizi yang kompleks. Hal ini ditunjukkan dengan tingginya prevalensi stunting dan wasting. Menurut data riskesdas prevalensi gizi kurang pada tahun 2007 sebesar 18,4% kemudian mengalami penurunan pada tahun 2010 menjadi 17,9% akan tetapi mengalami peningkatan lagi menjadi 19,6% pada tahun 2013. Begitu juga prevalensi gizi buruk pada tahun 2007 5,4% dan pada tahun 2010 turun menjadi 4,9% kemudian mengalami peningkatan kembali pada tahun 2013 menjadi 5,7% (Riskesdas, 2013).  
Penyebab gizi buruk dan gizi kurang yang tinggi yaitu Angka kemiskinan di Indonesia yang masih tinggi yaitu sebesar 11,8% atau sekitar 28 juta penduduk. Dampak kemiskinan ini adalah tidak meratanya pembangunan sehingga pendidikan, ekonomi, sosial dan sumber daya masyarakat menjadi rendah (BPS, 2015). 
Gambar 5. Stunting dan Gizi Buruk (Source: http://www.kesmas.kemkes.go.id/).
Sebagai langkah solutif untuk mencegah stunting dan gizi buruk sejak dini adalah dengan memberikan asupan gizi sehat dan imunisasi pada ibu hamil. Pemberian asupan gizi sehat pada ibu hamil ini bertujuan untuk mencegah stunting dan gizi buruk sejak janin dalam kandungan. Perbaikan gizi dilakukan dengan perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Perbaikan gizi ini penting untuk mencapai gizi yang baik. Gizi yang baik merupakan landasan kesehatan seseorang, gizi mempengaruhi kekebalan tubuh, kerentanan terhadap penyakit, serta mempengaruhi tumbuh kembang fisik dan mental. Gizi yang baik akan menurunkan resiko rentan sakit, kecacatan, dan kematian sehingga meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
            Lalu apa hubungannya imunisasi untuk mencegah stunting?. Dengan pemberian imunisasi pada ibu hamil. Janin akan memiliki daya imun (kekebalan) yang kuat sejak dalam kandungan agar tidak rentan terhadap penyakit ketika dilahirkan. Kekebalan ini mendorong janin sehat sehingga bayi yang dilahirkan akan memiliki pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental yang baik.

BAGAIMANAKAH ASUPAN GIZI SEHAT YANG BAIK UNTUK IBU HAMIL
Kebutuhan gizi nutrisi untuk ibu hamil wajib dicukupi karena kebutuhan ibu hamil harus bisa menutrisi janin yang ada di dalam kandungannya. Jangan sampai ibu hamil kekurangan nutrisi sebab jika sampai kekurangan nutrisi janin yang dikandungnya tidak sehat dan juga terkena komplikasi. Oleh sebab itu sangatlah penting bagi ibu hamil menjaga asupan nutrisinya. Asupan nutrisi yang sehat banyak didominasi oleh makanan. Jika ingin mencukupi kebutuhan nutrisi, ada baiknya menjaga jenis makanan yang akan dikonsumsinya. Mungkin hal ini akan sulit bagi ibu hamil yang mengalami masa ngidam. Namun yang namanya nutrisi haruslah dipaksakan. Agar kondisi ibu hamil tetap sehat dan terjaga. 
Pemberian asupan gizi sehat pada ibu hamil dibagi berdasarkan trimester kehamilan yakni:
  • Trimester 1 : Minggu 1 – 12
  • Trimester 2 : Minggu 13-28
  • Trimester 3 : Minggu 29 – 40
Trimester Pertama ( Minggu Ke-1 Sampai dengan Minggu Ke-12 )
Saat trimester ini janin sedang mengalami pembentukan dan perkembangan sehingga kebutuhan gizi nutrisi ibu hamil harus tercukupi. Di dalam rahim ada pembentukan kantung janin sampai dengan berisi dengan janin. Agar kantung janin tidak hanya berisi kantung saja maka ibu hamil perlu menjaga asupan nutrisinya agar tidak menjadi hamil BO atau hamil kosong. Hamil kosong adalah kondisi kehamilan dimana calon janin tidak ada di dalam kantung janin, sehingga rahim hanya berisi kantungnya saja. 
  1. Pada minggu pertama sampai dengan minggu keempat (perkembangan janin 1 bulan), ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori seperti daging merah dan daging unggas. Kalori diperlukan agar tubuh memiliki energi yang cukup dan agar janin yang tengah terbentuk bisa berkembang pesat. Jumlah kalori yang harus dikonsumsi minimal 2000 Kcal per harinya. 
  2. Minggu kelima dan minggu keenam ibu hamil masih akan mengalami muntah dan mual. Mengkonsumsi sayuran hijau yang dibuat menjadi soup dalam keadaan hangat bisa menjadi pilihan makanan bagi ibu hamil. Banyak vitamin, zat besi dan juga mineral yang terkandung dalam sayuran hijau sangat bermanfaat bagi ibu hamil.       
  3. Pada minggu ketujuh dan kedelapan (perkembangan janin 2 bulan) janin akan mengalami pembentukan rangka dan tubuh janin. Untuk menunjang pembentukan tulang tersebut dibutuhkan kalsium sebanyak 1000 miligram per harinya.         
  4. Pada minggu kesembilan ibu hamil membutuhkan vitamin C dan Asam folat yang banyak. Jumlah asam folat yang harus dikonsumsinya adalah 0,6 miligram per harinya.     
  5. Pada minggu kesepuluh ibu hamil membutuhkan nutrisi berupa protein yang mengandung asam amino yang tinggi. Asam amino ini bermanfaat untuk membentuk otak pada janin, bisa dikombinasikan dengan DHA dan juga kolin agar janin dapat memproduksi sel otak lebih sempurna.
  6. Pada minggu kedua belas (perkembangan janin 3 bulan) ibu hamil membutuhkan nutrisi yang tinggi. Nutrisi itu ada pada vitamin. Fungsinya adalah untuk menghindari bayi lahir dengan cacat. Vitamin yang dibutuhkan adalah vitamin A, vitamin B1, B3, B2 dan juga B6. Jumlah yang harus dikonsumsi per hari adalah 60 gram per hari.
Trimester Kedua (Minggu Ke-13 Sampai Dengan Minggu Ke-28)
Saat ibu hamil memasuki masa ini, ibu hamil dan juga janinnya akan mengalami berbagai kemajuan dan perkembangan yang pesat. Oleh sebab itu dalam masa ini, pemenuhan nutrisi bagi ibu hamil dan janin harus meningkat dibandingkan dengan trimester sebelumnya. Kandungan pun juga akan semakin besar. Ibu hamil bisa mencermati setiap perkembangannya dan perkembangan tersebut didukung dengan pemenuhan nutrisi yang tepat.
  • Pada minggu ketiga belas sampai dengan minggu keenam belas (perkembangan janin 4 bulan) ibu hamil memerlukan asupan makanan sebanyak 3000 kalori setiap harinya. Kalori tersebut bermanfaat dalam tambahan energi bagi ibu hamil. Janin akan mengalami pembentukan sistem saraf pusat. Pada minggu ini, ibu hamil sebaiknya jangan mengkonsumsi coklat, teh dan juga kafein. Hal itu dilarang karena memiliki risiko untuk mengganggu perkembangan di saraf pusat.
  • Pada minggu ketujuh belas sampai dengan minggu keduapuluh tiga ibu hamil harus mengkonsumsi banyak serat. Serat bisa ditemukan pada sayur dan buah. Ibu hamil juga harus minum air putih minimal 8 gelas per hari maksimal 10 gelas per hari agar tidak kekurangan cairan dan mencegah sembelit. Mengkonsumsi sebanyak 100 gram manfaat zat besi dan juga vitamin C sangat dianjurkan dalam minggu ini karena bermanfaat untuk pembentukan sel darah merah. Sel darah merah itu bermanfaat untuk pembentukan jantung dan juga perkembangan sistem dari peredaran darah janin.
  • Pada minggu keduapuluh empat sampai dengan minggu keduapuluh delapan ibu hamil dilarang untuk mengkonsumsi garam yang berlebih. Jika hal ini terjadi kaki bengkak saat hamil. Konsumsilah nutrisi yang mengandung omega-3 dan juga vitamin E. Fungsinya adalah membantu kecerdasan otak janin dan juga sebagai zat antioksidan bagi tubuh ibu hamil. Jumlah yang harus dikonsumsinya adalah sebanyak 80 gram per hari.
Trimester Ketiga (Minggu Ke-29 Sampai Dengan Minggu Ke-40)
Trimester ini merupakan trimester akhir dari kehamilan. Saat memasuki masa kehamilan ini, ibu hamil membutuhkan banyak nutrisi untuk menyiapkan persalinan. Nutrisi tersebut juga bermanfaat dalam mengatasi beban yang kian berat namun juga menyiapkan energi yang akan digunakan buat persalinan kelak. Oleh sebab itu pemenuhan nutrisi dalam masa ini tidak boleh dikesampingkan. Ibu hamil harus menjaga kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsinya. Dalam dua bulan terakhir sebelum persalinan, otak janin bisa tumbuh dengan cepat sekali.
  • Kalori adalah nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil sebelum proses persalinan tiba. Jumlah kalori yang dibutuhkan adalah sebanyak 70 ribu sampai dengan 80 ribu kalori per harinya. Pertambahan kalori ini juga dibutuhkan pada 20 minggu terakhir, jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan adalah sebanyak 285-300 kalori per harinya. Pada tahap ini kalori dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan pada janin tentunya pertumbuhan pada plasenta janin. Kalori juga bermanfaat untuk menambah volume darah dan juga cairan ketuban bagi ibu hamil.
  • Piridoksin atau vitamin B6 bermanfaat bagi ibu hamil untuk melakukan reaksi kimia sebanyak 100 kali atau bahkan lebih. Vitamin B6 juga bermanfaat dalam membantu metabolisme ibu hamil untuk memproduksi asam amino, lemak, sel darah merah serta pembentukan karbohidrat. Kebutuhan vitamin B6 ini harus tercukupi sebanyak 2,2 miligram per harinya.
  • Yodium sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dalam trimester ini. Yodium berfungsi untuk membentuk senyawa bernama tiroksin. Senyawa tiroksin sangat bermanfaat untuk mengontrol metabolisme pembentukan dari sel baru. Kekurangan senyawa ini bisa membuat ibu hamil pertumbuhan otaknya terganggu, janin bisa tumbuh dengan kerdil. Sebaliknya jika terlalu banyak mengkonsumsi yodium, senyawa tiroksin akan lebih banyak di dalam tubuh. Akibatnya adalah janin akan memiliki ukuran yang besar. Bagi ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi yodium dalam batas ideal. Batas ideal mengkonsumsi yodium sebanyak 175 mikrogram per harinya.
  • Dalam trimester ketiga kebutuhan akan vitamin B1, vitamin B2 dan juga vitamin B3 harus ditingkatkan dan dicukupi. Deretan ketiga vitamin tersebut bisa berfungsi untuk membantu enzim dalam mengatur metabolisme dari sistem pernafasan janin dan juga pembentukan energi bagi janin. Dalam seharinya ibu hamil dituntut untuk mengkonsumsi vitamin B1 sebanyak 1,2 miligram, untuk konsumsi vitamin B2 per harinya sebanyak 1,2 miligram per hari sedangkan untuk vitamin B3 jumlah konsumsi per harinya harus sebanyak 11 miligram per hari.
  • Air juga sangat dibutuhkan bagi ibu hamil. Ibu hamil harus lebih banyak mengkonsumsi air putih minimal 12 gelas per hari atau setara dengan 1,5 liter air. Cairan yang berasal dari air putih sangat bermanfaat untuk membentuk sel baru bagi janin, mengatur suhu tubuh janin di dalam kandungan dan juga melarutkan zat metabolisme yang tinggi. 

IMUNISASI APA SAJA YANG DAPAT DIBERIKAN IBU HAMIL


Gambar 6. Vaksin untuk Ibu Hamil (Source: https://www.ibupedia.com/infografis/vaksin-untuk-ibu-hamil).

Gambar 7. Vaksin yang Diberikan Selama Kehamilan (http://ibudanmama.com/kesehatan/imunisasi-untuk-orang-dewasa/).
Vaksin yang aman diberikan pada ibu hamil diantaranya:
1. Vaksin Influenza
Vaksin flu termasuk jenis imunisasi yang direkomendasikan untuk wanita hamil. Virus influenza dapat dengan mudah menyebar dan berkembang biak. Vaksin influenza terbuat dari virus mati, sehingga aman untuk ibu dan anak.  Namun, ada juga jenis vaksin influenza yang sebaiknya ibu hindari, yaitu FluMist. Alasannya, vaksin influenza yang diberikan dengan menyemprot hidung ini terbuat dari virus hidup yang berpotensi membahayakan janin. Supaya lebih efektif, vaksin influenza sebaiknya diberikan sejak awal masa kehamilan, karena kekebalan tubuh baru akan terbentuk sempurna beberapa minggu setelah vaksinasi dilakukan. Semakin awal vaksin diberikan, risiko ibu mengalami flu parah yang mengakibatkan komplikasi pun diminimalkan, sehingga kesehatan janin lebih terjaga.

2. Vaksin Tetanus Toxoid
Gambar 8. WHO Apresiasi Indonesia telah Eliminasi Tetanus pada Ibu dan Bayi
(Source: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20160907/2615939/apresiasi-indonesia-telah-eliminasi-tetanus-pada-ibu-dan-bayi/).
Berhubung tetanus merupakan penyakit yang cukup umum terjadi di negara berkembang, imunisasi TT (Tetanus Toxoid) di masa kehamilan terbilang cukup penting bagi ibu. Saat ibu hamil mendapatkan vaksin TT, tubuhnya akan membentuk antibodi yang diteruskan ke janin melalui darah. Dengan begini, ibu dan calon buah hati akan terlindung dari serangan Clostridium tetani, bakteri penyebab tetanus, yang terdapat pada debu, kotoran manusia dan hewan, serta besi berkarat.
Bila ini adalah kehamilan pertama bagi ibu, dokter akan menyuntikkan vaksin TT setidaknya dua kali, yaitu saat kandungan berusia 7 dan 8 bulan. Sementara, bila ini merupakan kehamilan kedua, dokter akan melihat riwayat vaksin ibu terlebih dulu. Jika pada kehamilan sebelumnya ibu sudah diberi vaksin dua kali, maka dokter hanya akan memberikan booster atau suntikan penguat vaksin. Akan tetapi, bila jarak antara kehamilan pertama dan kedua cukup jauh, dokter akan melihat kondisi Mum sebelum menentukan keperluan pemberian vaksin TT. 


Gambar 9. Imunisasi TT pada Ibu Hamil
(Source: http://noveniiswarti.blogspot.com/2015/02/imunisasi-tt-tetanus-toxoid-pada-ibu.html). 


3. Vaksin Hepatitis B
Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyebabkan peradangan hati, mual, kelelahan dan ikterus atau menguningnya kulit dan mata. Dalam beberapa kasus yang serius, Hepatitis B bisa menyebabkan penyakit hati kronis hingga kanker hati yang berbahaya. Ibu hamil yang memiliki hepatitis B dapat menyebarkan infeksi ke bayinya saat melahirkan. Sayangnya, seringkali para penderita tak menyadari bahwa dirinya mengidap Hepatitis B. Oleh sebab itu, penting bagi ibu untuk mendapatkan vaksin Hepatitis B di masa kehamilan sesegera mungkin demi meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.    

4. Vaksin Meningococcal
Pemberian vaksin meningococcal termasuk jenis imunisasi yang disarankan saat hamil, Mum. Vaksin yang digunakan pada imunisasi ini terbuat dari bakteri meningococcal yang sudah mati atau tidak aktif, sehingga aman bagi Mum dan calon buah hati. Vaksin yang membantu melindungi Mum dan si Kecil dari penyakit radang selaput otak ini sebaiknya diberikan sejak Mum didiagnosa hamil oleh dokter.    
 Dengan pemberian nutrisi sehat pada Ibu hamil diharapkan dapat mencadi solusi pencegahan stunting di Indonesia. Selain itu, perlindungan imunisasi sejak dini yang diberikan pada Ibu hamil juga diharapkan mampu mengurangi tingginya angka kecacatan pada bayi maupun bayi yang rentan terhadap penyakit. Dengan demikian dapat tercapai cita-cita Indonesia untuk mewujudkan Indonesia sehat melalui gerakan “Ibu Sehat, Bayi pun Sehat” yang sadar bahaya stunting sejak dini.