Jadikan Sosial Media sebagai Media
Dakwah dalam Membangun
Keluarga Qur’ani, Why Not?
Penggunaan Sosmed sebagai Media Dakwah (www.fsrmm.com). |
Memasuki era digital, sosial media
merambah menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Hampir dalam setiap
aktifitas manusia, tak luput dengan penggunaan sosial media di setiap harinya. Berbicara
mengenai sosial media, apa sich sosial media itu??. Sosial Media adalah
sebuah media online yang menyediakan layanan bagi para penggunanya agar bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Dewasa kini, kita jumpai
baik tua maupun muda, tak ketinggalan dalam menjalin komunikasi mereka turut
serta menggunakan sosial media seiring perkembangan zaman yang semakin pesat.
Kehadiran facebook, twitter, line, whatsApp, instagram, bbm, skype, blog, dan
sosmed lainnyapun memiliki peran yang cukup besar dalam kehidupan manusia.
Bahkan aplikasi sosial media tersebut tak jarang membuat manusia menjadi
ketergantungan, tanpa memegang smartphone sehari saja serasa ada yang kurang. Keexsistensian
sosial media ini juga memberikan dampak tersendiri bagi penggunanya, baik
dampak positif maupun dampak negatif tergantung dari usernya.
Sebagai muslim dan muslimah yang
soleh dan solekhah, sudah sepantasnya menyikapi kehadiran sosial media ini
dengan baik, yakni dengan memaksimalkan penggunaan sosial media ini untuk hal
yang bermanfaat. Sosial media dapat digunakan sebagai media dakwah, mengingat
penggunaan sosial media yang semakin menjamur saat ini. Terlebih lagi, dakwah
akan semakin luas jangkauannya apabila tak hanya dilakukan di majlis ta’lim
tetapi jua di sosial media. Dakwah dimajlis ta’lim hanya bisa didengarkan oleh
jama’ah yang hadir dimajlis ta’lim tersebut, sementara jika dakwah tak hanya
dilakukan dimajlis ta’lim tetapi jua di sosmed (misalkan di facebook, twitter,
youtube), maka dakwah ini dapat diakses lebih banyak orang hingga ribuan bahkan
jutaan orang di seluruh dunia. Media sosial ini merupakan media yang tepat
untuk berdakwah dalam mensosialisasikan ajaran-ajaran Allah SWT pada seluruh
umat manusia sehingga kehadiran sosmed bermanfaat untuk kehidupan manusia.
Sebagaimna kata
dalam sebuah hadis yang berbunyi:
Artinya: "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain".
Perlu diketahui, bahwa berbuat
kebaikan dapat dilakukan dimana saja baik di dunia nyata maupun di dunia maya,
dilakukan kapan saja serta melalui media apa saja. Dengan menggunakan sosial
media sebagai sarana dakwah merupakan langkah yang tepat dalam menjadikan
sosmed sebagai ladang pahala dalam
menyebarkan kebaikan melalui saran-saran serta nasehat yang kita share di
sosial media. Berbagi ilmu dan menyebarkan kebaikan di media sosial adalah
amalan yang mulia yang tiada putus pahalanya hingga kita di alam kubur. Bahkan
hal ini akan menjadi salah satu teman kita di alam kubur yakni ILMU BERMANFAAT
bagi orang lain. Hal ini termaktub dalam
hadist yang disampaikan oleh tokoh dunia yang menjadi panutan umat islam seluruh
alam. Beliau adalah nabi besar Muhammad SAW.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah
amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Adapun tips-tips dalam membangun
keluarga qur’ani dengan hadirnya sosial media yaitu:
1. Menjadikan sosial media untuk hal-hal yang positif seperti menjadikan sosial media sebagai wahana untuk berdakwah, sharing artikel dan ilmu bermanfaat, untuk menjalin silaturahmi, dan untuk berwirausaha dengan baik.
2. Melatih untuk lebih selektif dalam bergaul di dunia maya.
Bagi orang tua: mengajarkan anak untuk selektif dalam memilah teman melalui sosial media dengan memilih teman yang berakhlakul karimah dilihat dari tutur kata yang bagus dalam bersosialisasi di sosmed. Orangtua perlu membentuk kharakter anak sejak dini agar selalu berbuat baik kendati tanpa diawasi orangtua, karena Allah selalu mengawasi kita. Kendati demikian, orangtua jua perlu memantau aktifitas anak disosmed dengan mengawasi tingkah laku anak disosmed, mengetahui siapa saja temannya, dan mendidiknya agar bijaksana dalam bersosialisasi di dunia maya.
Bagi anak: belajar bersosialisasi dengan siapapun di sosial media tetapi tetap memegang norma agama dan norma kesantunan serta selektif dalam memilah teman. Tak hanya pandai dalam memilah teman, tetapi juga pandai dalam memilah informasi yang bertebaran di dunia maya sebab tidak semua informasi baik isinya.
3. Membiasakan pada anak untuk mencintai membaca al qur’an, dan mencari informasi apapun yang berkaitan dengan agama, lalu informasi tersebut difilter keakuratan sumbernya, jika belum paham perlu belajar pada guru agar tidak salah tafsir dalam memaknainya. Misalkan membiasakan anak mencintai alqur’an dengan mendengarkan alunan syahdu tilawatil qur’an di youtube, mendengarkan lagu-lagu islami, membaca al qur’an online di sumber yang valid.
1. Menjadikan sosial media untuk hal-hal yang positif seperti menjadikan sosial media sebagai wahana untuk berdakwah, sharing artikel dan ilmu bermanfaat, untuk menjalin silaturahmi, dan untuk berwirausaha dengan baik.
2. Melatih untuk lebih selektif dalam bergaul di dunia maya.
Bagi orang tua: mengajarkan anak untuk selektif dalam memilah teman melalui sosial media dengan memilih teman yang berakhlakul karimah dilihat dari tutur kata yang bagus dalam bersosialisasi di sosmed. Orangtua perlu membentuk kharakter anak sejak dini agar selalu berbuat baik kendati tanpa diawasi orangtua, karena Allah selalu mengawasi kita. Kendati demikian, orangtua jua perlu memantau aktifitas anak disosmed dengan mengawasi tingkah laku anak disosmed, mengetahui siapa saja temannya, dan mendidiknya agar bijaksana dalam bersosialisasi di dunia maya.
Bagi anak: belajar bersosialisasi dengan siapapun di sosial media tetapi tetap memegang norma agama dan norma kesantunan serta selektif dalam memilah teman. Tak hanya pandai dalam memilah teman, tetapi juga pandai dalam memilah informasi yang bertebaran di dunia maya sebab tidak semua informasi baik isinya.
3. Membiasakan pada anak untuk mencintai membaca al qur’an, dan mencari informasi apapun yang berkaitan dengan agama, lalu informasi tersebut difilter keakuratan sumbernya, jika belum paham perlu belajar pada guru agar tidak salah tafsir dalam memaknainya. Misalkan membiasakan anak mencintai alqur’an dengan mendengarkan alunan syahdu tilawatil qur’an di youtube, mendengarkan lagu-lagu islami, membaca al qur’an online di sumber yang valid.
Selain
dilakukan didunia maya, pembentukan generasi qur’ani yang cinta al qur’anpun
jua dalapat dilakukan di dunia nyata dengan cara:
1. Orangtua
memberikan teladan cinta alqur’an pada anak.
2. Belajar
Al Qur’an intensif dengan istiqomah setiap hari.
3. Istiqomah
mengamalkan ajaran Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
4. Memperjuangkan
Al Qur’an dalam keluarga terlebih dahulu sebelum kepada orang lain.
Demikian
artikel tentang penggunaan sosial media sebagai media dakwah dalam membangun
keluarga qur’ani. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sehingga
menjadi amalan yang senantiasa diridhoi oleh Allah SWT. Semoga kita termasuk
golongan orang-orang yang mencintai al-qur’an dan gemar membaca Al Qur’an, mendengarkan lantunan
ayat suci Al Qur’an, serta mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Mengapa
kita perlu mencintai Al Qur’an?, karena Al Qur’an adalah pedoman umat islam
yang memberikan pengarahan dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang,
jalan yang senantiasa diridhoi Allah SWT. Al Qur'an adalah sarana yang tepat sebagai wisata hati penyejuk jiwa dalam upaya insan mendekatkan diri pada Illahi.