HALIMAH BINTI MASDARI

Senin, 27 Januari 2020

SINGKONG, PANGAN MULTIKHASIYAT DARI HUTAN

SINGKONG, PANGAN MULTIKHASIYAT DARI HUTAN
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah

Gambar 1. Hutan sebagai Sumber Pangan. 

Indonesia mempunyai areal sumberdaya hutan sebesar 120,35 juta ha dengan rincian hutan konservasi 20,5 juta ha, hutan lindung 33,5 juta ha dan hutan produksi 66,35 juta ha. Hutan, bukan hanya menyimpan kayu, tetapi juga menyimpan potensi non kayu yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Kegiatan tersebut akan memberikan hasil yang menguntungkan. Baik dari segi ekonomis maupun dari segi ekologis tanpa mengubah fungsi hutannya. Budidaya tanaman pangan dapat dilakukan di bawah tegakan tanaman hutan pada kawasan hutan produksi. Sumber pangan nasional tidak hanya tergantung kepada lahan pertanian saja, tetapi juga dari lahan hutan.

Potensi pangan dari dalam hutan ternyata dapat dihasilkan tidak saja pada awal musim tanam tumpangsari yang dikenal selama ini, yakni dua tahun tetapi dapat selama daur karena ternyata banyak tanaman pangan yang mampu hidup di bawah naungan dengan hasil yang tinggi. Di samping itu tersedia jenis-jenis pohon dan tumbuhan hutan yang mampu menghasilkan aneka ragam pangan berupa buah, daun, tepung dan lain-lain.

Tanaman pangan yang dapat dibudidayakan dengan sistem tumpangsari atau ditanam dibawah naungan pohon diantaranya: singkong (Manihot utilissima POHL), arairut, garut (Maranta arundinacea LINN), ganyong (Lembong) (Canna edulis KER), sukun (Artocarpus communis FORST), ubi jalar (Ipomoea batatas POIR), jagung (Zea mays LINN), kacang tanah (Arachis hypogea LINN), kedelai (Glycine max MERR), talas (Colocasia esculenta SCHOTT), ubi gembili (Dioscorea aculcata LINN), suweg (Amorphophallus campanulatus BL), gadung (Dioscorea hispida POIR), huwi sawu (Dioscorea alata LINN), kimpul (Hanthosoma violaceum SCHOT), kentang (Solanum tuberosum LINN), kentang jawa (Klici) (Soleus tuberosum BENTH), nenas (Ananas comosus MERR), pisang (Musa paradisiaca LINN), melinjo (Gnetum gnemon LINN), nangka (Artocarpus integra MERR), cempedak ( Artocarpus champeden SPRENG), alpukat (Persea gratisima GAERTN), sagu (Metroxylon sp), rambutan (Nephelium lapnaceum), durian (Durio zibbethinus), cantel (Sorgum) (Syricum granum).
Gambar 2. Singkong. 

Singkong merupakan salah satu bahan pangan pokok yang dapat dibudidayakan di lahan hutan. Singkong merupakan makanan pokok ketiga masyarakat Indonesia setelah padi dan jagung. Singkong ini merupakan makanan multi khasiat yang banyak manfaat dari umbi sampai daunnya. Daunnya bisa untuk disayur baik, sayur lodeh singkong, urap, gudangan, atau sambal daun singkong Lombok Ijo. Umbinya bisa diolah menjadi makanan sumber karbohidrat (gaplek) atau bisa juga dibuat lauk bahkan dibuat olahan makanan seperti gethuk, gemblong, kopang, ceriping, kue, dll. Batangnya bisa digunakan sebagai bibit menanam singkong dengan stek batang.

Umbi singkong mengandung banyak kalori yaitu sekitar 121 kalori tiap 100 gram. Selain mengandung karbohidrat, umbi singkong ini juga mengandung kalsium, protein, vitamin C, vitamin B1, fosfor, zat besi serta lemak. Namun, protein pada umbi singkong ini hanya sedikit, karena protein yang banyak terdapat pada daun singkong. Daun singkong juga mengandung vitamin C, vitamin A, zat besi, dan juga protein yang kadarnya lebih banyak daripada di bagian umbi singkong.

Gambar 3. Tepung Tapioka/ Kanji. 

Singkong merupakan bahan baku utama dalam pembuatan tepung tapioka. Tepung tapioka atau tepung kanji ini bebas gluten sehingga aman untuk dikonsumsi bagi orang yang alergi gluten. Tepung tapioka mengandung selenium, tembaga, kalsium, mangan, zat besi, vitamin B6, asam folat, serta pantothenic. Itulah mengapa banyak aneka cemilan makanan tradisional dibuat dari tepung tapioka. Tepung tapioka dipilih sebagai bahan masakan karena serba guna bisa untuk membuat makanan maupun cemilan. Tekstrurnya yang lembut dan kesat, harganya yang terjangkau, rasanya yang enak membuat pemilihan tepung tapioka sebagai bahan baku makanan banyak diminati orang. Beberapa makanan yang menggunakan tepung tapioka sebagai bahan baku diantaranya: pempek, siomay, tahu aci, cireng, kue cenil, kue lapis, pentol kanji isi telor, dll.

Gambar 4. Pempek. 

Gambar 5. Tahu Aci Tegal. 

Gambar 6. Kue Lapis Kanji. 

Gambar 7. Cireng. 

Gambar 8. Kue Cenil. 

Gambar 9. Pentol Tepung Kanji. 

Potensi hutan sebagai sumber cadangan pangan nasional ini sesuai dengan visi misi WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia). Oleh karena itu, kita perlu menjaga kelestarian hutan sebab hutan bukan saja sebagai paru-paru dunia, pencegah banjir dan erosi, tetapi juga sebagai sumber pangan. Pangan nasional terpenuhi dengan tata kelola hutan yang memadai. Sebagaimana slogan "Hutanku lestari, panganku berdikari". 





3 komentar :

Dewi Nur Halimah mengatakan...

Singkong, Pangan Multikhasiyat dari Hutan

Dewi Rieka mengatakan...

Singkong Murmer tapi enak, sehat dan bergizi tinggi

Dewi Nur Halimah mengatakan...

Iya mbak, murmer bergizi