BERDAMAI DENGAN TAKDIR, BERSYUKUR DENGAN MUSIBAH
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S. Si
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S. Si
Musibah adalah ujian yang berupa bala' yang Allah berikan untuk menguji kadar cinta dan iman seseorang pada TuhanNya. Tahukah engkau kawan bahwa saat Allah swt memberikan musibah pada seseorang berarti terdapat beberapa hikmah diantaranya:
- Musibah menjadi tolak ukur tingkat keimanan seseorang. Semakin tinggi tingkat keimanan seseorang, maka semakin berat ujiannya.
- Musibah adalah jalan bagi Allah untuk menggugurkan dosa seseorang (mengurangi dosa).
- Musibah menjadi jalan seseorang dinaikkan derajatnya di hadapan Allah.
Kawanku, mungkin saat masalah merundung dirimu. Engkau sedang berada di puncak depresi, mungkin engkau berpikir bahwa cobaanmu adalah ujian terberat di dunia. Kawan, cobalah kuat. Ingatlah firman Allah. Bukankah Allah tidak pernah berdusta terhadap firman dan janjiNya?. Kawanku, seberat berat ujian yang menimpamu, tetap cobaan terberat adalah cobaan para nabi. Terutama cobaan Nabi Muhammad saw.
Saat engkau merasa di puncak depresi, frustrasi, hampir putus asa bahkan merasa no life ataupun hidup tak bermakna. Cobalah merenung sejenak, ingat bahwa Tuhan tak pernah meninggalkanmu, hanya saja kadang kamu yang lupa untuk mengingatNya. Kawanku, mungkin saat kamu gagal nikah, kamu setia dibalas penghianatan, bisnismu bangkrut, kamu ngelamar pekerjaan ditolak trus, ngitbah perempuan ditolak trus, bencana bertubi-tubi. Kamu merasa down, stress, frustrasi. Wajar, namanya juga sedang diuji dengan musibah. Asal setelah musibah kamu bangkit, tidak putus asa dan terus berusaha serta berdoa.
Kawanku, coba ingat ujian rosulullah saw. Bayangkan saja, saat Ibu rosulullah saw (Sayyidah Aminah ra) mengandung rosulullah saw, ayahnya sudah wafat. Maka saat rosulullah saw lahir, rosulullah saw sudah dalam keadaan yatim. Lalu saat usia 6 tahun, ibunda rosulullah saw menyusul sang ayah wafat, jadilah rosulullah saw yatim piyatu. Lalu rosulullah saw diasuh sang kakek. Sang kakek wafat saat usia 8 tahun, lalu rosulullah saw diasuh pamannya, Abu Tholib. Bukan berhenti sampai disitu, untuk bertahan hidup, rosulullah saw membantu sang paman berjualan dan menggembala kambing. Saat beliau diangkat menjadi rosul, banyak yang tidak percaya. Saat beliau dakwah, beliau dilempari kotoran unta, diludahi, dicaci maki, dianggap tukang sihir, dianggap orang gila dan berbagai cemohan lainnya.
Tak berhenti sampai di sini, bahkan kaum kafir quraish pernah mengadakan sayembara untuk membunuh rosulullah saw. Itu tentang kisah hidup rosulullah saw. Bagaimana dengan kisah cintanya?. Dalam kisah cinta, rosulullah pun pernah ditolak saat meminang perempuan, perempuan itu bernama Sayyidah Fakhitah binti Abu Tholib. Saat Sayyidah Fakhitah masih perawan, rosulullah meminangnya dan ditolak. Sementara Sayyidah Fakhitah pun dinikahkan dengan pemuda suku lain. Begitu Sayyidah Fakhitah janda, rosulullah saw pun meminangnya lagi. Namun lagi lagi ditolak. Saat rosulullah dilanda kesedihan, Allah hadiahkan pengganti nikmat yang lain yakni cinta wanita suci yang cantik, kaya dan juga tulus untuk rosulullah saw yakni Sayyidah Khodijah binti Khuwailid ra.
Jadi saat engkau diuji dengan musibah, berdamai lah dengan takdir. Manusia memang bisa berencana, tapi hasil adalah otoritas kuasa Allah swt. Cobalah bersyukur dengan musibah seberat apapun musibah itu. Percayalah dibalik kesulitan ada kemudahan. Kau tahu, bukankah dibalik hujan yang lebat akan ada pelangi yang indah. Husnudzan pada takdir Allah walaupun berat. Bersyukurlah, dibalik musibah pasti ada hikmahnya. Percayalah bahwa Allah swt adalah Dzat Yang Maha Baik pasti memberikan yang terbaik untuk hambaNya. Allah swt tahu mana yang terbaik untuk hambaNya dan Allah swt tak akan menyia-nyiakan usaha hambaNya dan membiarkanmu berlarut dalam kesedihan. Selalulah Husnudzan sama Allah swh. Percaya bahwa Allah tak akan ingkar janji dan mengingkari firmanNya. Alhamdulillah ala kulli hal wa astagfirullah min kulli dzanbi 😊.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar