HALIMAH BINTI MASDARI

Kamis, 18 Juni 2020

PROSPEK AGROBISNIS SAYURAN DAN BUAH ORGANIK BAGI PEMUDA

PROSPEK AGROBISNIS SAYURAN DAN BUAH ORGANIK BAGI PEMUDA
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


Gambar 1. Sayuran dan Buah Organik
(Sumber: https://www.sembago.com/supplier-sayuran-dan-buah-organik-segar/). 

Berbincang soal pemuda milenial, mayoritas pemuda bermimpi menjadi pegawai kantoran, PNS (Pegawai Negeri Sipil), atau karyawan BUMN. Tampak necis, berdasi, kerja di bawah atap, terhindar panas terik matahari terlebih bila ruangan ber-AC. Idealisme pemuda yang enggan berpanas-panasan, terjun lapangan menjadikannya enggan bekerja menjadi petani. Bayangan pemuda milenial, menjadi petani itu menyusahkan, harus panas-panasan di sawah,  capek, hitam, dekil, dan kotor. Hal inilah yang menjadi pemicu mayoritas pemuda enggan untuk bertani atau berbisnis pertanian.

Beberapa faktor yang menyebabkan generasi milenial enggan bergerak di bidang pertanian diantaranya:
  • Prospek petani rendah. Hasil pertanian tidak sebanding dengan banting tulang (kerja keras mulai penyebaran benih, penanaman, pemupukan dan biaya perawatan hingga pemanenan). Mengutip data Sakernas pada Agustus 2019, upah buruh di sektor pertanian per bulan rata-rata Rp 2.031.206 jauh lebih rendah dibanding upah buruh di sektor lainnya. Masalah upah juga membuat sektor pertanian menjadi tidak dilirik.
Gambar 2. Rata-Rata Gaji Tenaga Kerja Menurut
Jenis Pekerjaan Utama 2016 (Sumber: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/
01/30/2016-gaji-pekerja-pertanian-masih-rendah). 

Gambar 3. Perkembangan Upah Buruh Nasional
2019 (Sumber: https://bisnisnews.id/detail/berita/upah-buruh-nasional-november-2019-naik-tipis). 

Gambar 4. Rata-Rata Upah Buruh Berdasarkan Jenis Lapangan Pekerjaan Utama (Sumber: Sakernas 2019).
  • Teknologi yang digunakan oleh mayoritas masyarakat Indonesia masih konvensional.
  • Kebijakan pemerintah masih tahap uji coba dimana selalu membuat petak percontohan di setiap desa terhadap komoditas pertanian. Sehingga hal ini berdampak pada kurangnya kepercayaan pemuda pada prospek pertanian.
  • Urbanisasi ke kota lebih menjanjikan. Banyak pemuda milenial lebih tergiur kerja menjadi karyawan di perusahaan atau PNS (Pegawai Negeri Sipil) dibandingkan bekerja sebagai petani atau bisnis pertanian. 
Gambar 5. Tingkat Urbanisasi di Indonesia
(Sumber: BPS 1990-2010).

Gambar 6. Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035
(Sumber: BPS 2010-2035).
  • Alih fungsi lahan pertanian menjadi rumah pemukiman yang berdampak kurangnya lahan untuk bertani.  Data Kementerian ATR/BPN menunjukkan pada 2018 luas baku sawah di Indonesia tinggal 7,1 juta hektar (ha) atau turun dibandingkan 2013 yang masih 7,75 juta ha. Pada sisi lain, upaya pemerintah melalui Kementerian Pertanian untuk program cetak sawah hanya mampu menghasilkan sekitar 60 ribu ha sawah tiap tahunnya. Dengan begitu, Indonesia mengalami defisit sawah hampir sekitar 350 ribu ha selama 5 tahun terakhir.
Jumlah penduduk yang bekerja di bidang pertanian kian tahun semakin berkurang. Bukan hanya itu, rata-rata usia produktif petani Indonesia adalah 45 tahun ke atas sehingga Indonesia terancam krisis pertanian. Jumlah pemuda yang mau bertani atau menggeluti bisnis pertanian kian langka.

Gambar 7. Jumlah Pekerja Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2003 dan 2010 (Sumber: https://www.kompasiana.com/jokoade/
54f3f6277455137c2b6c83f7/sektor-pertanian-indonesia-lumpuh). 

Sektor pertanian Indonesia terancam terkontraksi karena krisis petani. Indonesia diprediksi mengalami krisis jumlah petani dalam kurun waktu 10-15 tahun mendatang. Alih generasi sektor pertanian kepada kaum milenial menjadi perhatian serius. Saat ini, Indonesia menghadapi ancaman besar yang bernama krisis pertanian. Penyebabnya yaitu krisis jumlah petani, alih fungsi lahan pertanian, dan urbanisasi yang tinggi.

Data BPS menunjukkan, jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terus menurun jumlahnya. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir saja jumlah pekerja di sektor pertanian turun dari 33% menjadi 29%.

Penurunan pekerja sektor pertanian ini berpotensi memengaruhi produksi komoditas pangan nasional. Kesenjangan antara jumlah produksi dengan jumlah permintaan inilah salah satunya yang menyebabkan tingginya harga komoditas pangan. Padahal, konsumsi buah dan sayuran tiap masyarakat Indonesia mengacu data BPS 2016 mencapai 173 gram per hari, lebih kecil dari angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO), 400 gram per hari.

Tingginya kebutuhan akan sayuran dan buah tiap hari ini merupakan peluang bisnis bagi pemuda milenial. Selain menjanjikan juga memiliki prospek masa depan yang cerah. Seiring dengan kemajuan zaman, kesadaran manusia akan kesehatan semakin meningkat. Permintaan sayur dan buah organik semakin meningkat. Sebagian orang sudah mulai memiliki kesadaran bahwa memgonsumsi sayur dan buah bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan lapar, lebih dari itu untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencukupi kebutuhan gizi.

Sayur dan buah menjadi kebutuhan yang wajib disiapkan dalam menu makan keluarga karena memiliki banyak sekali kandungan gizi didalamnya dan tentunya baik untuk kesehatan tubuh. Inilah mengapa bisnis sayuran dan buah-buahan dapat menjadi sebuah peluang usaha yang menguntungkan. Keuntungan lainnya adalah  bisnis ini bisa dimulai dengan modal kecil. Apalagi jika memiliki lahan sendiri untuk menanam sayur, akan lebih menguntungkan. Agrobisnis sayuran dan buah ini juga merupakan bisnis jangka panjang yang memiliki prospek bagus karena bisnis ini tidak kenal musim, setiap hari sayuran dan buah akan selalu dibutuhkan oleh setiap orang.

Beberapa tips untuk menjaga agar agrobisnis sayuran dan buah lancar diantaranya:
  1. Sortir sayuran dan buah berdasarkan ukuran, kualitas bagus buruk, dan warna buah.
  2. Kemas buah dengan plastik yang diberikan lubang agar sayuran dan buah awet segar dan tidak mudah busuk.
  3. Jaga kualitas kebersihan dan kerapian produk sayuran dan buah untuk menarik pelanggan.
  4. Berikan harga yang bersaing dengan kompetitor produk serupa. Tidak terlalu mahal juga tidak terlalu murah, sesuai harga di pasaran. 
  5. Berikan pelayanan terbaik ke konsumen (ramah, jujur, amanah, kualitas produk bagus).
Proses penanaman, pemeliharaan, pemanenan hingga pengemasan sayur dan buah organik yang baik perlu diimbangi dengan pemasaran (marketing) dan distribusi yang baik agar bisnis berjalan dengan lancar. Berikut adalah tips untuk memasarkan produk sayur dan buah organik:
  1. Kerjasama dengan mendatangi hotel-hotel, rumah makan, dan restaurant dengan menawarkan kerjasama dengan juru masak dan owner untuk menjadi supplier tetap sayur dan buah untuk konsumsi di hotel, rumah makan, dan restaurant tersebut. 
  2. Tawarkan juga produk lain, misalnya starter kit hidroponik untuk meyakinkan bahwa produk yang dijual adalah sayuran dan buah organik. 
  3. Bekerjasama dengan pegawai dan pimpinan agrowisata agar penjualan tiket masuk agrowisata sekaligus sepaket dengan starter kit hidroponik atau sayuran dan buah organik.
  4. Menjalin hubungan baik dengan petugas toko langganan dengan bertatap muka secara langsung untuk menjaga kehangatan saat ngobrol dengan konsumen. 
  5. Bekerjasama untuk menjadi pemasok tetap di toko sayuran di pasar swalayan dan di supermarket. 
  6. Memantau pesaing dengan mengamati produk-produknya. Bila ada produk baru, maka segeralah menelusuri peluang pasar dan cara mendapatkan bibitnya.  Rekomendasikan produk baru itu ke bagian produksi agar segera dibudidayakan. 
  7. Kemasan didesain dengan cantik agar konsumen langsung jatuh hati pada pandangan pertama.
  8. Untuk menghindari kerugian dalam bisnis pertanian yang disebabkan karena produk yang tidak terjual, maka survei kebutuhan pasar terlebih dahulu dilakukan. Jangan menanam dulu baru memikirkan pasarnya, tetapi mengamati kondisi pasar, volume permintaan, baru mulai menanam produk-produk yang dibutuhkan. 
  9. Bekerjasama dengan BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) untuk menyediakan starter kit hidroponik serta mengikuti pameran pertanian yang diadakan BPTP bersama Kementan.
Nah setelah membaca ulasan di atas, sekarang sudah tahu bukan bahwa agrobisnis sayuran dan buah organik sangat prospektif. Dengan stragegi yang matang, peluang pasar dapat diperoleh omset yang besar berkali-kali lipat 😊


Senin, 15 Juni 2020

SAYYIDAH ZAINAB BINTI JAHSY (PEMIMPIN WANITA YANG WARA' LAGI MURAH HATI)

SAYYIDAH ZAINAB BINTI JAHSY (PEMIMPIN WANITA YANG WARA' LAGI MURAH HATI)
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


Sayyidah Zainab binti Jahsy merupakan salah satu ummul mukminin yang mulia, rendah hati, wara', lagi murah hati. Beliau dinikah Rosulullah saw saat janda. Suami pertama beliau adalah Zaid bin Haritsah. Pernikahan Sayyidah Zainab binti Jahsy dengan Zaid bin Haritsah pun atas perintah Nabi Muhammad saw. Dan pernikahan Sayyidah Zainab binti Jahsy dengan Rosulullah saw pun atas perintah Allah swt. Allah menikahkannya dari atas langit ke tujuh. 

Adapun keutamaan Sayyidah Zainab binti Jahsy diantaranya:

1. Bernasab mulia

Sayyidah Zainab binti Jahsy memiliki nasab bangsawan, leluhur mulia, terhormat, keluarga yang mulia dan kecantikan yang mempesona. Saudara kandungnya, Abdullah bin Jahsy adalah pemegang panji perang pertama yang diusung di jalan Allah, dan salah satu syuhada. Abdullah bin Jahsy juga mengajak 2 saudara putrinya masuk islam yakni Zainab dan Hamnah. Saudara kandungnya yang lain, Abu Ahmad bin Jahsy adalah seorang pujangga Islam yang handal. Syairnya menyentuh qolbu siapa saja yang mendengar lantunannya.

Sementara saudara sepupunya yang juga menjadi suaminya, Muhammad bin Abdullah (Rosulullah saw) adalah pemimpin ummat. Kakek Sayyidah Zainab bin Jahsy sama dengan Rosulullah saw yakni Abdul Mutholib, pemimpin kaum quroisy di masanya. Pamannya, Hamzah bin Abbas adalah singa Allah dan pemimpin para syuhada. Sedangkan sayyidina Abbas adalah dermawan yang suka berbagi harta, melindungi tetangga, dan membantu orang yang kesusahan. Ibunya adalah bibi Nabi Muhammad saw, Umaimah binti Abdul Muthalib.

2. Berjiwa Penyayang pada Fakir Miskin

Sayyidah Zainab binti Jahsy adalah sosok yang berjiwa sosial tinggi. Beliau menyayangi fakir miskin. Beliau gemar bersedekah, baik memberikan uang maupun barang-barang untuk fakir miskin. Beliau sangat memahami bahwa kebaikan di dunia akan mendatangkan kenikmatan abadi di akherat.

Riwayat Ibnu Sa'ad dalam Ath-Thabaqat-nya melengkapi sifat zuhud sayyidah Zainab binti Jahsy. Ia berkata, "Zainab binti Jahsy tidak meninggalkan dirham atau dinar. Ia menyedekahkan apa saja yang bisa ia sedekahkan. Ia adalah tempat bernaung bagi orang-orang miskin." [1]

Bahkan di saat menjelang wafat, sayyidah Zainab binti Jahsy masih mewasiatkan untuk bersedekah. Pada tahun 20 Hijriyah, bertepatan dengan 641 Masehi, Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy merasa sudah dekat saatnya bertemu dengan Allah. Ia selalu siap dengan pertemuan dengan Allah yang penuh berkah ini. Saat kematian menjelang, ia berkata, "Aku sudah mempersiapkan kain kafanku. Mungkin nanti Umar akan mengirim kain kafan untukku. Apabila ia mengirim kain kafan, sedekahkan salah satunya. Kalau kalian bisa menyedekahkan sarungku saat kalian menurunkanku (ke liang kubur), maka lakukan." [2]

3. Ahli Ibadah, berhati mulia dan wara'

Sayyidah Zainab binti Jahsy adalah wanita yang ahli puasa dan solat malam. Berpuasa pada siang hari dan solat pada malam hari. Selalu menangis di hadapan Allah swt. Bersikap baik dan murah hati terhadap fakir miskin dan yatim piatu. Menginginkan kebaikan untuk semua orang.

Imam Adz-Dzahabi menyatakan, "Zainab bintu Jahsy termasuk salah seorang pemimpin wanita di bidang agama, sifat wara', kemurahan hati, dan kebajikan." [3]

Imam Abu Nu'aim menuturkan tentang sayyidah Zainab binty Jahsy, "Dia wanita yang tenang, rida, lembut hati, dan seorang da'i." [4]

4. Pekerja keras

Sayyidah Zainab binti Jahsy adalah wanita yang pekerja keras, tidak manja, giat bekerja, serta berjiwa mulia. Beliau melakukan pekerjaan rumah tangga sendiri. Beliau sosok yang rajin dan bukan pemalas.

Ummul mukminin Zainab binti Jahsy tidak memiliki harta ataupun perhiasan dunia sedikitpun. Ia bekerja dengan tangannya sendiri. Ia menyamak dan melubangi kulit, setelah itu ia jual dan ia sedekahkan hasilnya di jalan Allah swt. Ini mengisyaratkan kemuliaan Sayyidah Zainab ra di sisi Allah swt dan doanya mustajab. [5]

5. Zuhud

Sayyidah Barazah binti Rafi' menuturkan bahwa Sayyidah Zainab binti Jahsy adalah sosok yang zuhud. Ketika jatah pembagian uang keluar, Sayyidina Umar bin Khattab mengirim jatah milik Sayyidah Zainab binti Jahsy. Saat jatah uang Sayyidah Zainab binti Jahsy ra dibawa masuk, beliau berkata "Semoga Allah mengampuni Umar. Saudari-saudariku lebih kuat untuk membagikan uang ini daripada aku.

Sayyidina Umar berkata, "Ini semua untukmu." Sayyidah Zainab menjawab "Subhanallah", lalu menerima uang tersebut dan segera menutupnya dengan kain agar uang tersebut tidak nampak. Setelah itu beliau berkata pada Sayyidina Umar bin Khattab, "Masukkan tanganmu ke dalam kain lalu ambilah uang itu sebanyak satu genggam, lalu berikan pada Bani Fulan dan Bani Fulan, kerabat, dan anak-anak yatim kerabatnya". Hingga uang-uang tersebut hanya tersisa sedikit di bawah kain.

Barazah binti Rafi' kemudian berkata, "Semoga Allah mengampunimu, wahai Ummul Mukminin. Demi Allah kita punya hak dalam uang ini.". Zainab berkata, "Yang ada di bawah ini adalah milik kalian". Rupanya yang masih tersisa ada di bawah kain  tersebut berjumlah 85 dirham. Setelah itu Zainab mengangkat tangan ke langit dan berdoa, "Ya Allah jangan sampai jatah pemberian Umar menjumpaiku setelah tahun ini," Setelah itu Zainab meninggal dunia. [6]

Ibnu Sa'ad meriwayatkan, saat uang dikirim untuk Zainab, ia berdoa, "Ya Allah, jangan sampai uang ini menjumpaiku tahun depan, karena ia adalah fitnah." Ia membagi-bagikan uang itu pada kerabat dan orang-orang miskin. Hal itu terdengar Umar ra, lalu Umar ra berkata, "Wanita itu dikehendaki baik". Umar kemudian berdiri di depan pintu Zainab lalu berkata setelah mengucapkan salam, "Aku sudah mendengar perihal uang yang kau bagi-bagikan". Setelah itu Umar mengirim 1000 dirham untuk ia simpan. Namun uang itu tetap ia bagi-bagikan seperti biasa. Semoga Allah meridhoinya dan membuatnya senang. [7]

6. Perintah Allah swt agar Rosulullah saw menikahinya turun dari atas langit ke tujuh.

Diriwayatkan dari Anas, ia berkata, "Zaid bin Haritsah mengadu lalu Nabi Muhammad saw bersabda, 'Bertakwalah kepada Allah dan pertahankan istrimu'. Anas berkata, 'Andai Rosulullah saw menyembunyikan sesuatu, tentu ayat inilah yang beliau sembunyikan'. Anas berkata, 'Zainab membanggakan diri di hadapan istri-istri Nabi Muhammad saw dengan mengatakan, 'kalian dinikahkan oleh keluarga-keluarga kalian, namun aku dinikahkan Allah swt dari atas langit ke tujuh'." [8]

Diriwayatkan dari Isa bin Thahman, ia berkata, "Aku mendengar Anas bin Malik ra berkata, 'Ayat hijab turun berkenaan dengan Zainab binti Jahsy. Beliau memberi makan roti dan daging pada hari itu. Ia (Zainab) membanggakan diri di hadapan istri-istri Nabi saw. Ia berkata,' Allah menikahkanku di langit'." [9]

7. Kedudukan Mulia di Hati Nabi

Ummul Mukminin Zainab binty Jahsy adalah sosok ibunda yang cantik jelita, berhati mulia, murah hati,  lembut bertutur, dermawan, ahli ibadah, ahli sodaqoh, dan dinikahkan Allah dari lagit ke tujuh. Beliau meraih kedudukan yang agung di mata Nabi Muhammad saw. Beliau memiliki sifat-sifat mulia yang Allah karuniakan, juga prestasi-prestasi indah yang membuatnya sebagai wanita jarang ditemukan.

Sayyidah Zainab binti Jahsy menempati kedudukan tinggi di hati Rosulullah saw setelah sayyidah Aisyah ra. Sayyidah Aisyah ra menuturkan, "Di antara istri-istri Nabi saw, dialah (Zainab binti Jahsy) yang menyamai kedudukanku." [10]

Zainab binti Jahsy adalah ummul mukminin yang rajin solat, khusyuk hati, dan selalu terhubung dengan Allah swt. Rosulullah saw menyukai sifat-sifat luhur yang ada dalam dirinya ini. Solat dan hubungan Zainab ra dengan Rabb membuat beliau kagum. [11]

Diriwayatkan dari Tsabit, ia berkata, "Pernikahan Zainab binti Jahsy disebut-sebut di dekat Anas, lalu ia berkata," Tidak pernah aku melihat Nabi saw membuat jamuan makan pernikahan (ketika beliau menikahi) salah seorang pun di antara istri-istri beliau, seperti jamuan makan yang beliau buat (saat menikahi Zainab). Beliau membuat jamuan makan seekor kambing." [12]

Diriwayatkan dari Asy Sya'bi ra, ia berkata, "Zainab berkata kepada Nabi saw, 'Aku akan menunjukkan tiga hal padamu yang tidak dimiliki istri-istrimu, kakekku dan kakekmu sama, Allah swt menikahkanku denganmu di langit, dan perantaranya adalah Jibril AS'." [13]

Ummul Mukminin Ummu Salamah ra mengisyaratkan kedudukan madunya, Zainab di mata Rosulullah saw, ia berkata," Zainab dikagumi Rosulullah saw. Ia banyak belajar dari beliau. Ia adalah wanita solekhah, ahli puasa dan solat malam". [14]

Aisyah berkata, "Rosulullah saw bertanya  kepada Zainab binti Jahsy terkait persoalanku, 'Apa yang kau ketahui atau yang kau lihat?'. Ia menjawab, 'Wahai Rosulullah saw, aku jaga pendengaran dan penglihatanku. Demi Allah, yang aku ketahui hanya yang baik-baik'. Aisyah berkata, "Diantara istri-istri Nabi saw, dialah yang menyamai kedudukanku di mata beliau (Rosulullah saw), hingga Allah swt menjaganya dengan sifat  wara'." [15]

Disebutkan dalam sebagian dari hadits riwayat Muslim, Aisyah berkata, "Istri-istri Nabi Muhammad saw kemudian mengutus Zainab binti Jahsy, istri beliau. Diantara mereka, dialah yang menyamai kedudukanku di mata Rosulullah saw. Tidak pernah aku melihat seorang wanita pun yang lebih baik dalam agama, lebih bertakwa kepada Allah swt, lebih jujur dalam bertutur kata, lebih menyambung tali kekeluargaan, lebih besar sedekahnya, lebih mengorbankan diri dalam pekerjaan untuk ia sedekahkan (hasilnya) dan mendekatkan diri kepada Allah swt melebihi Zainab. Hanya saja ia punya sifat mudah marah, namun cepat hilang." [16]

Semoga Allah swt merahmati Sayyidah Zainab binti Jahsy atas kemurahan hatinya. Semoga kita dapat meneladani akhkak beliau yang mulia. Semoga kelak kita dapat berjumpa dengan beliau di negeri akherat, menjadi bagian dari pengikut beliau. Lahul fatekhah. Aamiin 

SUMBER PUSTAKA:

[1]. Nisa Mubasysyarat bil Janah, hlm. 166-167, dengan perubahan.

[2]. HR. Ibnu Sa'ad (VIII/108), sanadnya kuat. Dishahihkan Hakim (IV/ 25) dan disetujui Adz-Dzahabi.

[3]. Siyar A'lamin Nubala, Imam Adz-Dzahabi (II/212).

[4]. Al Hulyah (II/51)

[5]. Shaikh Mahmud Al Mishri, Biografi Ibnu Shahabiyah Nabi (Jakarta: Ummul Quro, 2014), hlm. 261.

[6]. Ath Thabaqat, Ibnu Sa'ad (VIII/109-110), Shifatus Shafwah (II/48-49), As Siyar (II/212).

[7]. Hayatush Shahabah (II/236).

[8]. HR. Bukhari (7420), HR. Tirmidzi (3213).

[9]. HR. Bukhari (7421), HR. Ahmad (III/ 226).

[10]. HR. Bukhari (4750). HR. Muslim (2770).

[11]. Nisa Ahlil Bayt, Ahmad Khalil Jam'ah, hlm. 300-302, dengan perubahan.

[12]. HR. Bukhari (5171). HR. Muslim (1049). HR. Abu Dawud (3747).

[13]. Al Bidayah Wan Nihayah (IV/146) dan Ansabul Asyraf (I/435).

[14]. Tahdzibul Asma Wal Lughat (II/345).

[15]. HR. Bukhari (4750).

[16]. HR. Muslim (2442).

Jumat, 12 Juni 2020

SAYYIDAH HINDUN BINTI ABU UMAIYAH ATAU UMMU SALAMAH (SANG PENYAYANG NAN CERDAS)

SAYYIDAH HINDUN BINTI ABU UMAIYAH ATAU UMMU SALAMAH (SANG PENYAYANG NAN CERDAS)
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


Sayyidah Hindun binti Abu Umaiyah bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzun bin Yaqzhah bin Murrah, Al Makzumiyah juga dikenal dengan sebutan ummu salamah adalah saudara sepupu Khalid bin Walid (pemuda yang mendapat julukan pedang Allah). Sebelum dinikah oleh Nabi Muhammad saw, ia dinikah oleh Abu Salamah bin Abdul Asad Al Makhzumi atau dikenal dengan Abu Salamah.

Adapun kemuliaan Sayyidah Hindun binti Abu Umaiyah atau Ummu Salamah diantaranya:

1. Bernasab Mulia

Sayyidah Hindun binti Abu Umaiyah memiliki nasab bangsawan. Beliau memiliki asal usul yang terhormat di tengah kaumnya, Bani Makhzum. Beliau adalah salah satu putri orang quraisy yang mulia, terhormat dan murah hati. Ayahnya, Zadur Rakib adalah salah satu orang yang murah hati yang sering menjadi perumpamaan dan tauladan kaumnya sebab kemurahan hatinya. Sejak kecil ia memiliki kepribadian kuat yang membuatnya harus dihormati.

2. Berparas Cantik Jelita dan Berhati Mulia

Sayyidah Hindun binti Abu Umaiyah adalah wanita berparas cantik jelita. Ummu Salamah dikenal berparas sempurna, memiliki inner beauty, dan berwatak lembut. Sayyidah Hindun binti Abu Umaiyah memiliki tutur kata yang lembut, penuturan yang mendetail, rangkaian nan bagus, tujuan nan luhur, dan pandangan nan sempurna terhadap peristiwa demi peristiwa. [1] Beliau suka memberi, berjiwa jernih, penyayang, sehingga memancar kebajikan begitu deras dalam jiwa banyak orang. [2]

Imam Adz-Dzahabi ra berkata, "Nabi Muhammad saw menggaulinya (menggauli ummu salamah) pada tahun 4 Hijriyah. Ia tergolong wanita paling cantik dan paling mulia nasabnya." [3]

3. Wanita yang cerdas

Sayyidah Hindun binti Abu Umaiyah atau Ummu Salamah adalah sosok wanita cerdas, memiliki pandangan dan pemahaman yang baik. Bahkan, ia selalu berusaha untuk membahagiakan dan menyenangkan Rosulullah saw. Al Hafizh Ibnu Hajar menuturkan dalam Al Ishabah, Ummu Salamah berparas cantik jelita, memiliki akal sempurna, dan pandangan yang tepat. Saran yang ia sampaikan kepada Nabi Muhammad saw saat peristiwa Hudaibiyah menunjukkan akalnya yang kuat dan pandangannya yang tepat. [4]

Ummu Salamah mencapai kedudukan yang tinggi. Ia belajar langsung dari sumbernya yakni Rosulullah saw tanpa perantara. Beliau mendengar Al Qur'an dan As Sunnah langsung dari mulut Rosululllah saw.

Ummu Salamah termasuk salah satu rujukan di bidang hukum dan fatwa, khususnya terkait fiqih muslimah. Sampai-sampai ulama ummat, Ibnu Abbas ra, mengirim utusan padanya untuk menanyakan sejumlah hukum. [5]

Kekayaan hadits yang diriwayatkan dari Ummu Salamah Ummul Mukminin mencapai 378 hadits yang ia hafal dari Rosulullah saw. 29 hadits diantaranya ditakhrij dalam kitab Shahihain, dan 13 diantaranya disepakati keshahihannnya. Tiga diantatanya diriwayatkan Bukhari dan 13 diriwayatkan Muslim. [6]

4. Ummu Salamah pernah melihat Malaikat Jibril AS

Diriwayatkan dari Salman Al Farisi ra, ia berkata: "Aku diberitahu bahwa Jibril AS suatu ketika datang kepada Nabi Muhammad saw, sementara Ummu Salamah berada di dekat beliau. Jibril berbicara setelah itu pergi. Nabi kemudian bertanya kepada Ummu Salamah, 'Siapa dia?'. "Dhiyah," jawab Ummu Salamah.

Salman berkata, Ummu Salamah menuturkan, " Demi Allah aku kira dia (Dhiyah), hingga suatu ketika aku mendengar khotbah Nabi saw menyampaikan kabar ini." Aku kemudian bertanya kepada Abu Utsman, "Dari siapa kau mendengar (kabar) ini?". "Dari Usamah bin Zaid," Jawab Abu Utsman. [7]

Imam An Nawawi menjelaskan, perkataan Salman, "Ummu Salamah melihat jibril dalam wujud Dhiyah," bisa dibaca Dahyah atau Dihyah. Ini menunjukkan keutamaan Ummu Salamah. Manusia bisa melihat malaikat dan hal itu nyata terjadi. Mereka melihat malaikat dalam wujud manusia, karena mereka tidak mampu melihat malaikat dalam wujud asli. Nabi Muhammad saw biasanya melihat Jibril AS dalam wujud Dihyah, dan dua kali melihatnya dalam bentuk asli. [8]

5. Wanita yang penyabar, mengaharap pahala dan ridho Allah swt

Ummu Salamah pernah mengalami penderitaan luar biasa tatkala hendak berhijrah bersama suami pertamanya (Abu Salamah) ke Madinah Al Mukarromah. Bagaimana tidak?. Dalam perjalanan hijrah ke Madinah, beliau dipisahkan dengan suami (Abu Salamah) dan Anaknya (Salamah binti Abu Salamah) oleh Bani Mughirah. Akhirnya Abu Salamah hijrah seorang diri, sementara anaknya direbut secara paksa dan Ummu Salamah pun terpisah dengan anak dan suaminya. Setiap pagi, beliau pergi lalu duduk di tengah padang pasir, dan hanya bisa meratapi diri menangis dari pagi hingga sore hari. Begitulah yang terus Ummu Salamah lakukan  setiap hari selama setahun. Hingga akhirnya seorang kerabat dari Bani Mughirah merasa iba dan membujuk Bani Mughirah untuk melepaskan Ummu Salamah. Ummu Salamah dan anaknya pun dipertemukan lalu dengan mengendarai unta berdua, beliau menyusul suaminya di Madinah. Akhirnya, perjuangan yang penuh kesabaran, membuahkan hasil. 

6. Berjiwa patriotisme tinggi

Ummu Salamah berjiwa patriotisme tinggi. Beliau selalu mendorong suaminya untuk bergabung bersama barisan para mujahid di jalan Allah di bawah panji Rosulullah saw. Abu Salamah terjun dalam kancah peperangan dan memberikan pengorbanan terbaik.

Satu tahun berlalu, kaum musyrikin bersiap untuk memerangi kaum muslimin. Kaum muslimin pergi menuju perang Uhud, dan di sanalah mereka bertemu dengan kaum musyrikin. Abu Salamah termasuk salah satu prajurit loyal dalam barisan pasukan Nabi Muhammad saw. Dalam perang ini, Abu Salamah dipanah Abu Usamah Al Jusyami di bagian lengan. Saat kaum muslimin kembali ke Mekah, Abu Salamah mengobati luka yang ia alami selama sebulan bersama istri tercinta. Ummu Salamah yang merawat dan melayaninya hingga lukanya sembuh. [9]

7. Seorang istri yang setia dan taat pada suami

Dikisahkan bahwa tatkala Abu Salamah hendak wafat, Ummu Salamah siap berjanji untuk tidak menikah lagi demi kesetiaannya. Namun, demi cinta sejatinya juga, Abu Salamah meminta Ummu Salamah agar menikah lagi supaya tidak larut dalam kesedihan yang berkepanjangan yang menyakiti istri tercintanya. Karena cinta tak akan tega melihat yang dicintainya menderita tersiksa sebab karenanya.

Diriwayatkan dari Ziyad bin Abu Maryam, ia berkata, "Ummu Salamah berkata pada Abu Salamah, 'Saya dengar, tidaklah seorang suami meninggal dunia dan ia termasuk penghuni surga, kemudian si istri tidak menikah lagi setelahnya, melainkan Allah menyatukannya keduanya di surga. Untuk itu, mari kita berjanji, kau tidak akan menikah sepeninggalku, dan aku pun tidak akan menikah sepeninggalmu.' Abu Salamah bertanya, 'Benar kau mau memenuhi janjimu itu?'. 'Ya', jawab Ummu Salamah. Namun Abu Salamah berkata, 'Jika aku meninggal lebih dulu, menikahlah lagi. Ya Allah berikanlah Ummu Salamah seorang suami yang lebih baik dariku sepeninggalku nanti, yang tidak membuatnya sedih dan tidak menyakitinya'. Setelah Abu Salamah meninggal dunia, aku lantas bertanya-tanya, 'Siapa gerangan lelaki yang lebih baik dari Abu Salamah?'.

Tak lama setelah itu Rosulullah saw datang. Beliau berdiri di depan pintu, lalu menyampaikan maksud untuk meminangku melalui keponakanku atau anakku. Aku lalu berkata pada diri sendiri, 'Aku menolak pinangan Rosulullah saw atau menikah dengan beliau dengan membawa serta seluruh keluargaku." Setelah itu Rosulullah datang pada keesokan harinya dan meminang. [10]

Diriwayatkan dari Ummu Salamah ra, ia berkata, "Saat Abu Salamah meninggal dunia, aku mendatangi Nabi Muhammad saw lalu bertanya, "Apa yang harus aku baca?". Beliau menjawab, 'Bacalah, Ya Allah, ampunilah kami dan juga dia, dan berilah aku pengganti yang baik.'. Aku membaca doa ini, lalu Allah swt memberiku Nabi Muhammad saw sebagai penggantinya. [11]

8. Pemilik hati yang penyayang

Lantaran Ummu Salamah yang tidak tegaan, merasa belas kasihan. Belau meminta agar Rosulullah saw berlapang dada memaafkan kesalahan Abu Lubabah, Abu Sufyan bin Harits dan Abdullah bin Abu Umaiyah. Ummu Salamah menyayangi siapapun yang ada di sekitarnya. Ia ingin selalu menyampaikan kabar gembira guna membahagiakan hati setiap orang. Dialah yang menyampaikan kabar gembira diterimanya taubat Abu Lubabah, Abu Sufyan bin Harits dan Abdullah bin Abu Umaiyah. 

SUMBER PUSTAKA:

[1]. Nisa' Ahlil Bayr, hlm, 231.

[2]. Nisa' Ahlil Bayt, Ahmad Khalil Jam'ah, hlm. 225-226, dengan perubahan.

[3]. Siyar A'lamin Nubala, Imam Adz-Dzahabi (II/202).

[4]. Syaikh Mahmud Al Mishri, Biografi 35 Shahabiyah Nabi (Jakarta: Ummul Quro, 2014), hlm. 242.

[5]. Zadul Ma'ad (II/78].

[6]. Al-Mujtaba Minal Mujtaba, Ibnu Jauzi, hlm. 93.

[7]. Muttafaq'alaih. HR. Bukhari (3634), kitab: keutamaan-keutamaan. HR. Muslim (100), (2451), kitab: keutamaan-keutamaan para sahabat.

[8]. Muslim bi Syarh An Nawawi (XVI/11).

[9]. Tahdzibul Asma wal Lughot (II/362) dengan perubahan.

[10]. Para perawi hadits ini tsiqah. Diriwayatkan Ibnu Sa'ad (VIII/88).

[11]. Shahih. HR. Muslim (919), kitab: jenazah. HR. Ahmad (VI/291).

Senin, 08 Juni 2020

SAYYIDAH MAIMUNAH BINTI HARITS (WANITA PENYAMBUNG TALI SILATURAHMI)

SAYYIDAH MAIMUNAH BINTI HARITS (WANITA PENYAMBUNG TALI SILATURAHMI)
*****
Oleh Dewi Nur Halimah



Sayyidah Maimunah binti Harits adalah istri Rosulullah saw. Sebelum dinikah oleh Rosulullah saw, beliau dinikah oleh Mas'ud bin Amr Ats Tsaqafi, namun setelah itu beliau dicerai. Selanjutnya beliau dinikah oleh Abu Ruhm bin Abdul Uzza. Abu Ruhm meninggal dunia sehingga Sayyidah Maimunah binti Harits menjanda dua kali. Di landa kesedihan yang luar biasa, namun siapa sangka Allah swt memberikan pelipur lara, pengganti suami yang meninggal dunia dengan lelaki yang paling mulia akhlaknya di dunia yang membawanya menjadi ummul mukminin, beliau dinikah Rosulullah saw. Anugerah luar biasa yang tidak pernah terbesit di benak Sayyidah Maimunah bahwa beliau akan menjadi salah satu ibunda bagi orang-orang mukmin.

KEISTIMEWAAN SAYYIDAH MAIMUNAH BINTI HARITS:

1. Bernasab Mulia. 

Sayyidah Maimunah ra bernasabkan wanita tua mulia dari Harasy dimana putri-putrinya dipinang lelaki-lelaki agung yang mulia. Sayyidah Maimunah binti Harits dinikah Rosulullah saw. Saudari Sayyidah Maimunah ra (Lubabah binti Harits ATAU Ummul Fadl binti Harits) dinikah oleh Sayyidina Abbas ra (Paman Nabi Muhammad saw). Sayyidina Abbas ra adalah sosok yang mulia yang selalu melindungi tetangga, berbagi harta, membantu orang-orang dalam kesusahan, memberi pakaian orang yang tidak mempunyai pakaian, dan memberi makan orang lapar. Kemudian, saudarinya seibu bernama Salma dinikah oleh Sayyidina Hamzah bin Abu Thalib (paman Rosulullah saw), sosok panglima perang yang gagah berani nan taqwa. Saudarinya seibu, Atsma binti Umais juga dinikah Sayyidina Hamzah bin Abu Thalib, kemudian setelah itu dinikah Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq, dan setelah itu dinikah oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib, setelah wafatnya Sayyidatuna Fatimah ra. [1]

Sayyidah Maimunah binti Harits adalah bibi dari Abdullah bin Abbas ra. Abdullah bin Abbas ra adalah ulama ummat, penerjemah Al Qur'an yang memenuhi dunia dengan ilmu dan fiqih. Sayyidah Maimunah binti Harits juga bibi dari Khalid bin Walid ra. Khalid bin Walid ra adalah pedang Allah swt yang terhunus, yang menorehkan lembaran-lembaran cahaya di kening sejarah yang tak akan pernah dilakukan dunia secara keseluruhan di sepanjang zaman. Rosulullah saw bersabda tentang Khalid bin Walid: "Khalid bin Walid adalah pedang Allah yang Allah hunus terhadap orang-orang musyrik". [2]

2. Wanita yang cerdas.

Sayyidah Maimunah binti Harits adalah wanita yang mulia dan sangat cerdas. Beliau mendapatkan kedudukan nan begitu bernilai. Tinggal di rumah Nabi Muhammad saw dan langsung belajar agama dari sumbernya (Rosulullah saw) tanpa perantara. Imam Adz-Dzahabi menyatakan  tentang Sayyyidah Maimunah binti Harits, "Ia termasuk pemimpin kaum wanita dan meriwayatkan sejumlah hadits".

Haditsnya diriwayatkan Ibnu Abbas dan keponakannya yang lain (Abdullah bin Syaddad bin Had, Ubaid bin Sabbaq, Abdurrahman bin Sa'ib Al Hilali) juga keponakannya yang lain (Yazid bin Asham, Kuraib Maula Ibnu Abbas, Sulaiman bin Yasar Maula dan Atha' bin Yasar), dan lainnya. [3]

3. Ahli Ibadah. 

Sayyidah Maimunah ra adalah sosok yang tekun beribadah, sholat malam, berpuasa, membaca Al Qur'an, dan melakukan amal baik sehingga Nabi Muhammad saw memberikan kesaksian iman untuknya dan saudari-saudarinya.

Rosulullah saw bersabda, "Empat wanita bersaudara, Maimunah, Ummul Fadhl, Salma, dan Atsma' binti Umais, saudara seibu mereka adalah wanita-wanita mukminah". [4]

4. Gigih Menegakkan Hukum-Hukum Allah swt.

Sayyidah Maimunah binti Harits sangat gigih menegakkan hukum Allah swt. Beliau menegakkan akidah dan syari'at Allah swt dengan sebenar-benarnya. Ia sosok yang taat menjalani perintah Allah swt dan menjauhi larangan Allah swt.

Diriwayatkan dari Yazid, bahwa seorang kerabat Sayyidah Maimunah binti Harits datang berkunjung, lalu beliau mencium bau khamar darinya. Sayyidah Maimunah ra berkata, "Kalau kau tidak keluar menemui kaum muslimin agar mereka menderamu, jangan pernah lagi masuk menemuiku." [5]

5. Gemar menjaga silaturahmi.

Semasa hidupnya, Sayyidah Maimunah binti Harits gemar berkunjung ke rumah saudaranya sesama muslim untuk menjalin silaturahmi. Hal ini mengingat menjaga  silaturahmi dapat memanjangkan umur, memperkuat tali persaudaraan, dan menambah rizki.

Sayyidah Aisyah ra menuturkan kata-kata monumental ketika sayyidah Maimunah ra wafat, "Demi Allah, Maimunah telah pergi. Ketahuilah!. Ia termasuk salah satu yang paling bertakwa kepada Allah swt dan paling menyambung tali kekeluargaan di antara kami." [6]

SUMBER PUSTAKA:

[1]. HR Ibnu Asakir dari Umar

[2]. Al Ishabah, Al Hafizh Ibnu Hajar (VIII/450).

[3]. Siyar A'lamin Nubala, Imam Adz-Dzahabi (II/ 329).

[4]. HR. An Nasa'i dan Hakim dari Ibnu Abbas.

[5]. HR. Ibnu Sa'ad (VIII/99).

[6]. HR. Ibnu Sa'ad (VIII/138) dan Hakim (IV/ 32). Al Arnauth berkata, "Sanad hadits ini shahih".

Minggu, 07 Juni 2020

BU IMA, SULAP TAS KRESEK JADI BUNGA CANTIK

BU IMA, SULAP TAS KRESEK JADI BUNGA CANTIK
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah

3
Gambar 1. Bunga Lili Putih
(Dokumen Pribadi Bu Ima) 

Pandemi Covid-19 menjadi wabah global yang mengguncang dunia. Berbagai kota bahkan negara menerapkan lockdown dan PSBB (Pembarasan Sosial Berskala Besar). Bukan hanya itu, masyarakat juga dihimbau untuk jaga jarak, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan stay at home (di rumah saja). Bahkan solat tarawih pun semasa Ramadhan dianjurkan di rumah, lebaran di rumah saja dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Himbauan itu dilakukan pemerintah tiada lain untuk mencegah penularan COVID-19 yang semakin parah.

Mengantisipasi kejenuhan saat menjalani stay at home, perlu kreativitas dalam mengisi kegiatan tetap positif dan produktif. Bu Ima, salah satunya. Warga Desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora ini memiliki cara unik untuk menghindari kejenuhan semasa lockdown. Bu Ima dengan tangan kreatifnya menyulap tas kresek yang bernilai ekonomi rendah menjadi bunga cantik yang bernilai estetika juga bernilai ekonomi tinggi. Bukan hanya bermanfaat, tapi juga asyik sebagai pengisi waktu luang.

"Cara pembuatan bunga dari tas kresek itu mudah mbak. Bahannya hanya tas kresek, kawat dan lem lilin. Sedangkan alatnya hanya gunting, pot bunga dan batu-batu kecil pengisi pot. Mudah cara bikinnya, hanya saja butuh kesabaran karena lama dan juga harus benar-benar saat selo atau free," tutur Bu Ima pada Sabtu, 6 Juni 2020.

Perempuan bernamakan lengkap Piranosa Syima Hapsari ini juga menambahkan bahwa dalam mengisi waktu PSBB itu harus kreatif. Selain mengajarkan pada anak-anak akan jiwa kreatif, ini juga sebagai cara mengisi kekosongan waktu dan hiburan penghilang rasa bosan. Lebih dari itu, kalau hasilnya bagus kan hati merasa puas. Ketika hari merasa puas, maka perasaan bahagia pun menghilangkan panik karena Corona. Perasaan senang dan bahagia ini menjadikan daya imun kuat bagi tubuh untuk melawan virus. Di samping itu, ini juga dapat menjadi wadah untuk mengekspresikan bakat dan hobi.

Gambar 2. Bu Ima (Piranosa Syima Hapsari)
(Dokumen Pribadi Bu Ima).

Selama masa PSBB ini, Bu Ima sudah menghasilkan beberapa macam bentuk bunga plastik. Mulai dari bunga anggrek, bunga lili, bunga tulip dan lain sebagainya. Kendati terbuat dari tas kresek, namun keindahan bunga buatan Bu Ima ini tak kalah dengan produk bunga yang dijual di pasaran. Tangan kreatif Bu Ima patut diacungi jempol. Ia sangat produktif memanfaatkan waktu lockdown untuk kegiatan positif dan bermanfaat.

Gambar 3. Bunga Lili Putih
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 4. Bunga Lili Kuning
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 5. Bunga Angrek Merah dan Putih
(Dokumen Pribadi Bu Ima).

Gambar 6. Bunga Anggrek Putih
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 7. Bunga Kuncup Merah
(Dokumen Pribadi Bu Ima).  

Gambar 8. Bunga Anggrek Putih dan Ungu
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 9. Bunga Hiasan Merah
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 10. Bunga Hiasan Merah dan Ungu
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 11. Bunga Anggrek Merah
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 12. Bunga Anggrek Putih dan Ungu
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 

Gambar 13. Bunga Anggrek Pink dan Ungu
(Dokumen Pribadi Bu Ima).
Gambar 14. Bunga Plastik Hiasan Merah
(Dokumen Pribadi Bu Ima). 


Gambar 15. Bunga Anggrek Ungu
(Dokumen Pribadi Bu Ima).

Gambar 16. Bunga Tulip Merah
(Dokimen Pribadi Bu Ima). 


Sabtu, 06 Juni 2020

CARA PERHITUNGAN KECOCOKAN JODOH MENGGUNAKAN SISTEM ABAJADUN HURUF HIJA'IYAH

CARA PERHITUNGAN KECOCOKAN JODOH MENGGUNAKAN SISTEM ABAJADUN HURUF HIJA'IYAH
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


Cara perhitungan kecocokan jodoh menggunakan sistem ABAJADUN huruf hija'iyah:

1. Tulis nama panggilan calon pengantin laki-laki dan calon pengantin wanita dengan huruf hijaiyah (di tulis dengan tulisan arab).

2. Lalu diharokati huruf-hurufnya. 

3. Dan ambil huruf yang hidup saja (huruf yang mati atau berharokat sukun tidak dihitung).

4. Huruf-huruf tersebut (yang hidup / berharokat) dihitung (dijumlahkan keseluruhannya) menurut huruf abajadun.


5. Setelah dijumlahkan hurufnya. Angka hasil penjumlahan yang lebih besar dikurangi yang lebih kecil. (Jika huruf dalam nama si wanita lebih banyak, maka jumlah angka milik wanita dikurangkan dengan si pria, sebaliknya). 

6. Lalu hasilnya dibagi 8, (yang diambil bukan hasil pemagiannya, tetapi SISA DARI PEMBAGIANNYA) 

7. cari sisa pembagian dan cocokkan kode.

1. Surur : bahagia.
2. Hazn : susah.
3. Ijma' : berkumpul / jodoh.
4. Firqoh : pisah.
5. Yasir : diberi kemudahan. 
6. 'Asyir : kesulitan
7. Saqom : celaka. 
8. 'Afiyah : wajar / waras.

CONTOH:

1. Nama pengantin laki-laki adalah Masdari.

مصداري (Masdari)

Huruf yang hidup
= م + د+ ر
= 40 + 4 +  200
= 244

2. Nama pengantin wanita adalah Mahzunah.

مخزونه (Mahzunah)

Huruf yang hidup 
 = Ù… + ز + Ù†
= 40 + 7 +  50
= 97

Selisih= 244 - 97
= 147

Dapat 18 (144) sisa 3 yakni Ijma' (berkumpul/jodoh). Maka hasilnya bagus.

*****

Salam,



Dewi Nur Halimah
(Halimah bintu Masdari, Halimah Az Zahra, Halimah Al Mar'atus Solekhah, Halimah At Thohiriyah, Halimah Az Zakiyah)

CARA PERHITUNGAN KECOCOKAN JODOH DENGAN WETON JAWA

CARA PERHITUNGAN KECOCOKAN JODOH DENGAN WETON JAWA
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


CARA PERHITUNGAN KECOCOKAN JODOH DENGAN WETON JAWA:

a) Tentukan hari weton masing-masing pasangan baik pria maupun wanita.

b) Tentukan neptu masing-masing, kemudian jumlahkan.

Misalnya, wanita lahir di hari Jumat dengan pasaran legi, atau memiliki weton Jumat Legi.

Pria lahir di hari Sabtu dengan pasaran Kliwon, atau weton kelahirannya Sabtu Kliwon.

c). Jumlahkan neptu wanita dan neptu pria.

Maka Jumlah Neptu wanita = 11 dan Pria jumlah neptunya 17. Jumlah neptu pria dan wanita adalah 28.

4. Hasil kedua neptu pria dan wanita dibagi 7 lalu hitung sisanya.

Cara menghitung weton jodoh selanjutnya dengan membagi keduanya dengan angka 7.

Total weton kedua pasangan ini dan sisanya setelah dibagi 7 inilah yang dijadikan pedoman dalam penentuan jodoh.

CONTOH PERHITUNGAN:

Si laki-laki = minggu legi = 5 + 5 = 10

Si perempuan = kemis legi = 8 + 5 = 13

Total = 10 + 13 = 23 maka ketemu TINARI (penuh kebahagiaan/ keberuntungan)

Sisa = 23 : 7 = dapat 3 (21) sisa 2, artinya sedikit rejekinya.

Bila ditafsirkan adalah pasangan itu akan dipenuhi kebahagiaan dan keberuntungan meskipun hidupnya sederhana.

KETERANGAN-KETERANGAN:


A. NEPTU HARI
Neptunya hari :
Minggu (ahad) : 5
Senin : 4
Selasa : 3
Rabu : 7
Kamis : 8
Jum'at : 6
Sabtu : 9

B. PASARAN
Legi : 5
Pahing : 9
Pon : 7
Wage : 4
Kliwon : 8

PENJELASAN KETERANGAN HASIL PENJUMLAHAN WETON:


1. PEGAT
Bila hasil datang pada PEGAT, karena itu adalah pasangan yang akan menghasilkan soal di masa datang, dapat dari masalah ekonomi, kekuatan, perselingkuhan yang dapat diperbuat pasangan yang menceritakanai atau pegatan.

2. RATU
Ketika hasil datang pada RATU, dapat diterima pasangan itu sudah jodohnya. Dihargai juga disegani oleh tetangga atau sekitar Lingkungan. Bahkan juga beberapa orang yang akan keharmonisannya di dalam rumah tangga.

3. JODOH
Bila hasilnya datang pada JODOH, pasangan pasangan itu memang beneran pas dan berjodoh. Dapat sama-sama menerima semua kelebihan serta kekurangannya. Rumah tangga dapat rukun sampai tua.

4. TOPO
Bila hasil datang pada TOPO, dalam rumah tangga akan mengalami kesulitan awal. Permasalahan bisa jadi masalah ekonomi dan lain-lain. Tapi saat ini telah memiliki anak dan juga lumayan lama berumah tangga, pada akhirnya akan berhasil dengan baik.

5. TINARI
Ketika hasilnya datang pada TINARI, itu akan menemukan kebehagaiaan. Mudah dalam mencari rejeki dan juga sampai tinggal kekurangan. Hidupnya beruntung mendapatkan peruntungan.

6. PADU
Bila hasilnya datang pada PADU, berarti rumah tangga akan berhasil pertikaian. Namun walau disetujui berkelahi, dipindahkan sampai dibawa ke perceraian. Permasalahan pertikaian itu juga dapat dipacu dari beberapa hal yang sifatnya cukup remeh.

7. SUJANAN
Bila hasiknya datang pada SUJANAN, karena itu dalam rumah tangga akan memerlukan pertikaian alami serta masalah perselingkuhan. Dapat itu dari faksi lelaki atau wanita yang mengawali perselingkuhan.

8. PESTHI
Bila hasiknya datang pada PESTHI, ikut dalam rumah tangg a akan rukun, damai, dingin ayem sampai tua. Walau ada masalah apa pun yang tidak bisa diselesaikan kerusakan keselarasan keluarga.

KETERANGAN HASIL DARI PEMBAGIAN WETON JUMLAH KEDUA PASANGAN SETELAH DIBAGI 7:

Bila Sisa 1. 
Wasesasegara yang artinya besar budinya,kaya dan besar wibawanya.

Bila Sisa 2.
Tunggaksemi yang artinya sedikit rezekinya

Bila Sisa 3.
Satriya wibawa yang artinya dapat kemulyaan dan keluhuran tinggi.

Bila Sisa 4.
Sumur sinaba yang artinya banyak orang datang untuk berguru.

Bila Sisa 5.
Satriya wirang yang artinya sering susah,sering malu akibat tindakannya sendiri,dan suka di fitnah orang.

Dalam kitab primbon, untuk menolak hal tersebut bisa memotong ayam saat akan ijab kabul.

Bila Sisa 6.
Bumikepetak yang artinya hatinya gelap,kuat dalam bekerja,tahan menghadapi ujian dan rintangan.

Untuk menolak hal tersebut bisa mendem lemah/mengubur tanah saat akan ijab kabul pengantin.

Bila Sisa 7.
Lebu ketiup angin yang artinya sering mendapatkan kesusahan, apapun cita-cita tidak akan tercapai, sering pindah rumah.

Penolak bala yang bisa di lakukan dengan cara abul lemah/menabur debu saat akan ijab kabul pengantin.

Monggo yang mau nikah, silahkan kecocokan jodoh dihitung dengan weton untuk mengantisipasi nikah gagal karen perhitungan weton.

*****

Salam,

Dewi Nur Halimah
(Halimah bintu Masdari, Halimah Az Zahra, Halimah At Thohiriyah, Halimah Az Zakiyah, Halimah Al Bandungrojoni, Halimah Al Adawiyah, Halimah Al Blorani)

Kamis, 04 Juni 2020

Allah, Hanya kepadaMu Aku Berserah

Allah, Hanya kepadaMu Aku Berserah
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah


Aku telah berupaya dengan maksimal semampuku. Bagaimana aku berjuang menjadi sosok kakak yang menyayangi adek kandungku satu-satunya, bagaimana aku berusaha semampuku memuliakan kedua orangtuaku terutama ibuku. Bagaimana aku membahagiakan orang lain semampuku.

Aku berusaha menjadi kakak yang baik. Seringkali aku menginginkan sesuatu, aku sudah menabung untuk membeli barang yang aku butuhkan. Namun semua kuurungkan, demi orang-orang yang aku cintai bahagia. Kebutuhanku kukesampingkan, kebutuhan primer adekku kudahulukan. Uang yang kutabung kuberikan adek untuk biaya pondok dan sekolah dia. Aku mintadia untuk membeli semua kitab-kitab yang dibutuhaknnya untuk belajar tanpa eman. Aku minta ia mempelajari dan memahami isi kitab-kitabnya. Walaupun aku tahu, harga buku dan kitab yang dibeli adek mahal-mahal, apalagi tebal. Namun melihatnya rajin belajar, membuatku tidak masalah soal harga buku dan kitab yang mahal. Barangkali kelak di akherat, orang yang menolongku adalah adekku. Semoga ilmumu manfaat minad dunya ilal jannah adekku.


Seringkali aku tidak ikut hang out, dan setiap kali tidak ikut pasti diomong. Tidak mau kumpul, tidak mau ini, tidak mau itulah tanpa tabayun dulu mengapa aku tidak mau hang out tanpa tujuan tolabul ilmi. Ini sudah prinsipku sejak SD. Pertama, aku tidak mau diajak ngrumpi. Dosaku sendiri sudah banyak, untuk apa mengomongkan orang lain. Ghibah hukumnya haram KECUALI orang itu mendzolimiku maka mubah aku menceritakannya untuk meminta keadikan atau aku meminta fatwa/ keadilan kepada mufti atau penegak keadilan, hanya itu yang diperbolehkan diperbolehkan. Terkadang aku berfikir, bagaimana nasibku besok saat di yaumil hisab. Bagaimana kelak semja ummat manusia mempertanggungjawabkan amalnya di hadapan Allah swt. Spontan air mata mengalir. Dosa yang paling aku takuti adalah dosa ghibah dan dosa dzalim. Sebisa mungkin aku untuk menekan diriku agar bicara yang manfaat saja seputar ilmu dan akhlak. Siapa yang mengekang nafsuku jika bukan aku sendiri. Dosa sudah banyak, ketambah ghibah atau dzolim, bagaimana nanti tanggung jawab ke Allah?. Aku tidak peduli omongan orang, aku akan melakukan apapun sesuai keyakinan dan prinsipku. Hidupku bukan untuk linnas (untuk manusia), tapi lillah (untuk Allah). Bukan pujian manusia yang kucari tapi ridho Tuhanku. Saat aku tidak mau ngrumpi dan lebih memilih belajar, aku pasti dihujat tidak bisa sosialisasi. Aku cuek, tidak peduli. Aku dihujat berarti aku disodaqohi pahala besok di akherat. Kan orang yang dzolim kelak diakherat akan diambil pahalanya untuk diberikan pada orang yang didzalimi ketika di dunia. Nah kalau pahalanya si dzolim sudah habis, maka akan diambil dosa orang yang didzalimi semasa di dunia untuk dialihkan ke yang mendzoliminya, sehingga yang didzimi dosanya berkurang. Nah rugi kan ghibah itu, kecuali yang pengecualian beda lagi. Kalau aku mau diajak ngrumpi, apa mereka mau nanggung dosaku di hadapan Allah? TIDAK. Mereka hanya mengajak maksiyat tanpa tanggung jawab di akherat. Karena setiap orang tidak menanggung dosa orang lain, melainkan menanggung apa yang dikerjakannya sendiri. Jadi perlu hati-hati. Hidupku di dunia hanya sekali, dan aku pun tak tahu seberapa lama. Jadi aku harus selektif dalam bersikap dan berkata. 

Kedua, mengapa aku tak mau kumpul-kumpul kecuali membahas ilmu atau kebaikan. Karena setiap kumpul, kujumpai setiap perkumpulan pada hedon dan lebih banyak yang tidak manfaat untuk akherat, unjuk life style, berlomba menunjukkan kekayaan, hedon (foya-foya), pemborosan dan lain sebagainya. Sekali keluar min 25k ke atas, itu sekali duduk. Lah kan sayang, mending aku tabung. Bisa kubuat untuk ngirim adek, bisa jadi amal jariyah. Dia sekolah, bisa pinter. Atau bisa juga kutabung buat masa depan, sebagian buat kusodaqohkan. Kan in syaAllah manfaat, ornag lain turut senang dan merasakan, orangtua bahagia. Betapa bahagianya aku tatkala sholawatan bersama anak-anak sendiri, ngajak beberapa anak, lalu makan bareng-bareng. Uangku lebih suka kugunakan untuk itu. Beberapa kali, saat aku ada rizki aku borong jajan ratusan. Kubagikan anak-anak kuajak sholawatan. Anak-anak sukanya masya Allah dan rinduku ke rosulullah makin besar. Aku selalu terkenang sayyidah Fatimah yang suka bersedekah dan sayyidah Aisyah yang juga suka bersedekah.

Seringkali hasil tabunganku kuberikan adek, ibu, dan kegiatan sosial mandiriku. Ada kebahagiaan tersendiri saat melihat adek semangat mengaji. Air mataku langsung menetes. Ada kebahagiaan tersendiri sata aku membelikan sembako hampir satu minggu sekali untuk emak, agar tidak usah belanja dan menyenangkan belau. Hatiku bahagia ketika melihat emak dan bapak serta adek bahagia. Merekalah sumber kebahagiaanku. Aku berusaha mementingkan keluarga, orang lain diatas kepentinganku untuk meneladani para ummahatul mukminin. Aku pelan-pelan berusaha untuk itu. 

Sebelum aku menikah, akan aku maksimalkan membahagiakan emak, bapak dan adekku. Kucoba semampuku selalu menyenangkan hati emak. Kucoba semaksimal mungkin menyenangkan hati adek. Saat ini aku belum menikah, ridho Allah bersama ridho kedua orangtuaku. Kuusahakan menyenangkan hati emak dan bapak. Aku tidak ingin di masa tua mereka sangat capek. Kasihan, waktu tua adalah waktu istirahat. Aku ingin kelak di masa tua orangtuaku, beliau bekerja sederhana saja, tidak ngoyo sebatas hobi dan mengisi waktu luang saja. Waktu tuanya dihabiskan untuk mengaji dan bercanda riang dengan anak cucunya. Usia semakin tua kan tenaganya semakin berkurang, kuingin ortu pun kerjanya semakin ringan. Demikian juga usia tua, kan semakin dekat usia kematian maka ngajinya ditambah dan mendekat ke Allah ditingkatkan lagi. Aku berusaha semaksimal mungkin agar aku bisa memuliakan orangtuaku.

Setelah nikah nanti, bisa saja aku dibawa suamiku. Bagaimanapun, istri harus manut dan mengalah sebab ridho Allah swt bersama ridho suami. Bagaimana kelak saat ridho Tuhanku yang bersamaan pada ridho orangtuaku diambil alih bersamaan dengan ridho suamiku, disaksikan para malaikat. Rasanya air mataku menetas. Itulah mengapa aku in syaAllah menikah dengan dasar cinta, tidak mau karena dipaksa. Karena aku perempuan dan aku akan menjadi seorang istri, surga seorang istri ada pada ridho suaminya, ada pada ketaatan pada suaminya. Dengan menikah karena cinta, in syaAllah aku akan menjadi istri yang taat layaknya zaujati Muti'ah. Aku tahu diriku, tatkala aku mencintai dan tertarik, maka aku rela berkorban apa saja untuknya. Namun tatkala aku tidak ada ketertarikan sama sekali, aku akan memberontak terus. Aku tidak mau menjadi istri pembangkang, cita-citaku menjadi istri solekhah maka aku harus menikah atas dasar cinta. Aku tidak mau ibadah karena dipaksa, sebab nikah adalah ibadah.

Aku mau menikah atas dasar cinta. Dengan cinta maka ada ketulusan dari diriku sehingga aku siap mengabdi dzohir batin untuk agama, dunia dan akheratku. Aku ingin seperti sayyidah Khodijah ra dan Sayyidah Fatimah ra. Kumaksimalkan persiapanku sebelum menikah. Bahkan kenangan demi kenangan untuk tempat yang pernah aku kunjungi, berkarir, belajar sudah aku siapkan semua. Kuingin saat aku mengabdi birul zauj, ada kenangan karya dan kebaikan yang abadi di hati orang-orang. Ketika memandang karyaku, mereka teringat aku pernah ada di situ dan berkarya di situ. Ketika mengingat pengorbanan dan kebaikanku, air matanya mengalir sebab ada rindu akan diriku.

Aku pasrahkan hidup matiku semata pada Allah. Aku hanya makhluk yang hanya bisa berusaha semaksimal mungkin. Semoga kelak bisa menjadi zaujati solekhah. Menikah adalah sarana menggapai ridho ilahi minad dunya ilal jannah. Ketika aku sudah memutuskan mau dinikahi seseorang sebab aku memandang bersamanya aku in syaAllah bisa selamat dunia akherat, bisa maju berkarya bareng. Maka aku siap mengorbankan jiwa, raga, nyawa, harta dan tenagaku untuk mengabdi padanya sebagaimana yang dilakukan sayyidah Khodijah ra. Aku rela meninggalkan karir, jika ia memintaku fokus di rumah mendidik anak dan menjadi istri atau jika dia mengizinkanku kerja, aku akan kerja di luar sesuai ridhonya selama tidak bertentangan dengan akidah. Karena bagaimanapun ridho Allah bersama ridho suami untuk seorang istri.

Ini adalah kesempatan emas bagiku untuk membahagiakan orangtuaku sebelum akhirnya ridho Tuhanku beralih bersamaan dengan ridho suamiku. Akan kusenangkan hati kedua orangtuaku semaksimal yang aku mampu. Barangkali pengabdian itu akan dikenang sebagai bukti cintaku pada orangtuaku. Bila aku menikah nanti, surgaku ada pada ridho suamiku. Belum kalau aku dibawa suami, berarti orangtua suamiku adalah orangtuaku. Aku akan jauh dari orangtua kandungku. Maka dari itu, mengabdi  ke orangtua sebelum ridho Allah beralih bersamaan dengan ridho suamiku akan kumaksimalkan.


Aku tidak memiliki cita-cita muluk-muluk. Cita-citaku sejak SD sampai saat ini masih sama. Aku ingin menjadi anak solekhah yang cerdas, menjadi zaujati solekhah yang cerdas, menjadi umi solekhah yang cerdas, memiliki dzuriyah soleh/solekhah cerdas dan wafat dalam kondisi tetap iman, islam, dan husnul khotimah. Hidup itu sederhana, asal penuh syukur ya in syaAllah tenang. Tidak panas terus. Tetangga dapat rizki, ikutan bahagia karena bahagia ketika muslim lainnya bahagia itu pahala. Tidak perlu iri, rizki sudah dibagi. Lihat tetangga sedih, ikutan empati. Merasakan apa yang muslim lainnya rasakan. Membantu semampunya, tidak ngoyo. Kurasa kalau hidup sederhana, apa adanya, nggak ngoyo, nggak neko-neko, nggak pengen ini itu, banyak syukur, banyak berbuat kebaikan. Ya in syaAllah hati terasa tenang dan ayem.

Pada hakekatnya kita hidup diantara adzan dan solat. Saat dilahirkan ke muka bumi, kita diadzankan. Saat wafat, kita disolatkan. Maka sebelum disolatkan, persiapkan bekal kematian. Kita tak pernah tahu kapan kita mati, bisa jadi pagi tertawa sorenya wafat. Sore tertawa paginya wafat dan lain sebagaimana. Wafat bisa dengan banyak jalan, bisa saat solat, bisa kecelakaan, bisa sakit dan lain sebagaimana. Bagaimanapun cara wafat kita, semoga kelak wafat dalam kondisi husnul khotimah, menjadi kekasih Allah swt dan dikumpulkan bersama para kekasih Allah di jannahNya. Aamiin. 

Terkadang jika aku teringat ini, air mataku menetes. Beberapa pertanyaan yang membuatku sangat berhati-hati dalam bersikap:
  1. Bagaimana nasibku kelak saat wafat, akankah su'ul khotimah atau husnul khotimah?
  2. Bagaimana aku kelak di alam kubur, akankah penuh dengan siksa kubur atau nikmat kubur?
  3. Bagaimana kelak jika lisan dikunci, semua anggota tubuh (tangan, kaki, telinga, mata, hati, dan farji) bersaksi kepada Allah akan sikap kita selama di dunia. Akankah mereka (anggota tubuh kita) bersaksi bahwa kita lebih banyak berbuat maksiyat/ dosa ataukah lebih banyak berbuat kebaikan/ ketaatan?
  4. Bagaimana kelak aku menerima buku catatan amalku, akankah menggunakan tangan kiriku (artinya amal buruk lebih banyak) ataukah dengan tangan kananku (artinya amal baik lebih banyak)?
  5. Bagaimanakah kelak aku melewati jembatan siratal mustaqim, akankah aku bisa melewatinya?. Jembatan siratal mustaqim itu kecil, lebih kecil dari helaian rambut sementara di bawahnya sudah neraka 😭. Kalau terjatuh sudah berarti masuk neraka.
  6. Kelak di akherat, akankah Allah swt akan memandang wajahku ataukah memalingkan wajahNya terhadapku?
  7. Kelak di yaumil qiyamah, akankah aku diakui sebagai ummat Nabi Muhammad? Akankah aku mendapatkan syafaat beliau?
Setiap kali teringat pertanyaan itu, air mataku menetes. Hidup di dunia kan hanya sementara, sedangkan kehidupan akherat itu abadi. Apa persiapanku ke negeri akherat?. Dunia adalah tempat menanam amal dan akherat adalah tempat memanen amal. Kalau sudah wafat, mau ngemis ke Allah dibalikin lagi ke dunia ya nggak bisa. Maka dunia adalah tempat untuk beramal kebaikan. Itulah mengapa aku sangat mewanti-wanti diriku agar berhati-hati dalam bersikap, baik tatkala sendiri maupun saat dilihat orang lain.

Aku belajar pelan-pelan bicara seperlunya seputar ilmu, akhlak, kebenaran dan keadilan. Selebihnya aku akan diam dan benar-benar diam. Aku berusaha untuk tidak ghosob, memakai barang orang lain harus izin dulu. Aku berusaha menjaga sikapku agar jujur, amanah, dan menepati janji. Bukan karena aku mau dipuji baik, melainkan baik untuk kupersembahkan di hadapan Allah swt. Aku takut berbuat dzolim dan maksiyat sementara Tuhanku melihatku. Aku malu. Aku juga takut mempertanggungjawabkannya di akherat di hadapan Allah. Maka sikap harus hati-hati. Selain itu, aku ingin dzuriyahku soleh solekhah dan cerdas. Dawuh guruku, anak yang soleh solekhah cerdas itu tidak lepas dari tirakat ibunya. Aku mempersiapkan itu semua. Anak adalah investasi akheratku. Aku ingin memiliki anak yang cerdas soleh seperti imam ghozali dan imam syafi'i. Aku ingin saat aku wafat, anak-anakku mendoakanku. Bukan sekedar mendoakan, tapi kemuliaan akhkak dan kecerdasan akal dzuriyahku menyinari alam kuburku.

Semoga dengan rahmad Allah, usaha yang aku perjuangkan tidaklah sia-sia baik di dunia hingga akherat. Semoga aku bisa menjadi waladun solekhah yang cerdas, zaujati solekhah yang cerdas, umi solekhah cerdas, memiliki dzuriyah soleh/solekhah cerdas, dan wafat dalam konsisi tetap iman, islam, dan husnul khotimah. Lahul fatekhah. Aamiin


Duhai rabbku...
Aku hanyalah seorang hamba yang hanya bisa berikhtiar. Hasil kupasrahkan Engkau dan kugantungkan harapanku hanya kepadaMu. Jangan biarkan aku larut dalam kesedihan dan keputus asaan. Berikankah kebahagiaan dan kenikmatan atas lelahnya perjuangan sehingga bertambah syukur dan cintaku terhadapMu. Jadikanlah aku sebagai bagian dari orang-orang yang beruntung menurutMu, selamat dari dunia hingga akherat, Engkau persatukan dengan para kekasihMu di surgaMu. Aamiin