JAM
TANGAN UNTUK EMAK DAN AFIDA
قال رسول الله ص. م. |
ان المتحابين لتري غرفهم في الجنة كالكوكب الطالع الشرقي اوالغربي فيقال من هؤلاء
فيقال هؤلاء المتحابون في الله عزوجل (رواه أحمد)
Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, “siapa mereka itu?, “mereka itu adalah orang-orang yang mencintai karena Allah ‘Azzawajalla. (HR. Ahmad).
Kamis,
24 November 2016 adalah hari yang spesial bagiku. Dimana tanpa kusangka-sangka,
semuanya terjadi kebetulan dan terpikir saat itu juga tanpa planning jauh-jauh hari, aku menyambangi
(menengok) adek Afida di pesanten. Adekku bernama Afidatul Mafrucha, biasa
dipanggil Afida, usia kami terpaut 3 tahun. Bila aku 22 tahun saat ini, usia
adekku 19 tahun. Afida saat ini sedang memperdalam agama, sudah hampir 5 tahun
sejak kelulusannya dari SMP N 1 Ngawen dia belajar di pesantren, tepatnya di
pesantren Al-Mus Putri 1 yang di asuh oleh Ibu Nyai Hajjah Halimah (Adek KH.
Maemoen Zubair), letaknya di Sarang (ujung Timur Kota Rembang).
Sebelum
berangkat menyambang adek di Pesantren, Halimah mampir di toko swalayan
membelikan kebutuhan utama pesantren adek (seperti: shampo, pewangi, rinso,
sabun, pasta gigi, makanan dan kebutuhan pesantren lainnya). Tak lupa beli kue
untuk di bawa silaturahmi ke rumah kakek sekaligus memberikan foto wisuda
permintaan almarhumah nenek, kan nyenengin hati kakek itu sebuah kebajikan.
Yups….Halimah sayang kakek hehe, sayang adek juga. Alhamdulillah setelah 3 jam
perjalanan melewati Bogorejo, Jatinegoro, Bancar , Bulu akhirnya sampai Sarang
juga. Begitu tiba di pesantren ternyata adek ikut musyawarah, jadi Ibu
memanggilnya di sekolah. Begitu tahu yang datang menyambanginya adalah Emak dan
aku, wajahnya sumringah…soalnya jarang banget aku ada waktu buat dateng ke
pesantren dia kecuali silaturahmi lebaran hehe. Begitu sumringah wajah adekku,
rautnya dihiasi senyum, matanya berbinar-binar dan mukanya berseri-seri. Kami
begitu dekat, canda, guyon, meluk, nyubit pipi, dan tak lupa salam sayangku
yang berupa ledekan cinta hehe. Nggak seru rasannya kalau nggak mencet-mencet
hidung si adek juga nggoda si adek buat partner canda hehe.
Kebahagiaan
Halimah adalah saat melihat orang-orang yang Halimah cintai tersenyum bahagia
dan Halimah bisa melihat sumringah wajahnya hehe. By the way cinta Halimah
ke siapa?. Ke Idola seluruh ummat islam (untuk yang sudah wafad). Nah selain
itu Halimah sangat mencintai keluarga
Halimah, yatim, dhuafa dan fakir miskin. Dari kecil sudah cinta jadi sudah
mendarah daging. Ketika Halimah waktu kerja dulu (semasa kuliah), Halimah sering
nyisihin uang buat dibagi-bikan ke orang-orang yang Halimah cinta (yang
tersebut di atas). Pas ngejenguk adek, Halimah berikan oleh-oleh yang Halimah
dan Emak bawa ke Adek biar untuk kebutuhan pesantrennya dan khusus oleh-oleh
snack dan makanan adek makan bareng-bareng dengan teman-teman pesantrennya
hehe.
Pas
ngelihat jam tangan yang aku pakai (baru 3 jam pakai, karena baru beli), yups
aku suka sesuatu yang simple, sederhana tapi kalau dipakai elegant manis hehe.
Nah si adek (Afida) naksir sama jam tangan yang baru aku pakai, yups…maka aku
berikanlah jam tangan yang baru aku beli itu ke adek. Dia senyum, dan bolpen
bateraiku yang unik kuberikan dia juga. Dia makin senyum sumringah. Jujur seneng
lihat adekku satu-satunya itu tersenyum manis. Ketika adek izin sholat Jama’ah
selama sekitar setengah jam, hehe…Halimah pergi ke rumah kakek sambil bawain
foto (berukuran 10 R) dan kue ke rumah kakek. Alhamdulillah kakek sehat.
Maturnuwun duh gusti. Rasanya senang kalau melihat orang-orang yang kita cintai
tersenyum. Sepulang menjenguk adek, Halimah dan Emak langsung pulang Blora…yups
motoran. Pulang dari pesantren jam 15.00 dan sampai rumah jam 18.10. By the way
sebelum pulang, Emak Halimah ajak mampir ke Toko Swalayan. Kasihan Emak….Semua
orang yang Halimah cintai sudah Halimah berikan kado, adek yang paling banyak,
sementara Emak belum. Makanya Emak Halimah ajak ke Toko Swalayan, Halimah minta
Emak memilih barang kesukaannya dan Halimah belikan. Ternyata Emak ingin jam
tangan bermotif emas dan perak. Yups Halimah belikan kebetulan pas…uang Halimah
pas buat bayar. Sekaligus Halimah beli persiapan barang yang mau Halimah bawa
sebelom nanti merantau lagi.
Sebaik
apapun Halimah, kebaikan Halimah tak akan menandingi kebaikan jasa Emak. Jasa
Emak begitu besar sejak Halimah dalam kandungan hingga segedhe ini. Itulah
sebabnya Halimah selalu berusaha membahagiakan Emak semampu Halimah.
Sebagaimana Sayyidah Fatimah RA yang mencintai rosulullah SAW dan mau melakukan
apapun demi Rosulullah SAW (sang ayah). Mengapa Halimah mencintai dek Afida dan
selalu berusaha membuatnya tersenyum? Karena dek Afida banyak berkorban untuk
Halimah. Karena Halimah sangat menyayanginya sebagaimana Nabi Yusuf AS sangat
menyayangi Bunyamin (Adek Nabi Yusuf AS). Terlebih Afida adalah satu-satunya
saudara kandung yang aku punya, maka membahagiakannya adalah kebahagiaan
utamaku.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar