AYO
CEGAH STUNTING SEJAK JANIN DALAM KANDUNGAN DENGAN BERIKAN ASUPAN GIZI SEHAT DAN
IMUNISASI PADA IBU HAMIL!
Gambar 1. Ibu Sehat Berlomba untuk Bayi Sehat (Source: http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20141125/2911515/ibu-hebat-berlomba-untuk-keluarga-sehat/). |
Stunting?
Pernahkah Anda mendengar istilah stunting?
Apa itu stunting?. Stunting adalah
masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu
lama, umumnya karena asupan makan yang tidak sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi
mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun. Menurut
WHO, di seluruh dunia, diperkirakan ada 178 juta anak di bawah usia lima tahun
pertumbuhannya terhambat karena stunting.
Gambar 2. Cegah Stunting, Kenali Penyababnya (Source: https://dinkes.jayapurakab.go.id/2018/05/12/penurunan-stunting-jadi-fokus-pemerintah/). |
Stunting
ini
perlu dicegah karena stunting dapat
menghambat pertumbuhan anak. Bukan hanya itu, lebih parah lagi, stunting berkaitan dengan perkembangan
otak yang tidak maksimal, yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar yang
kurang, serta prestasi sekolah yang buruk. Bahkan Stunting dan kondisi
lain terkait kurang gizi disinyalir juga dapat menjadi penyebab salah satu
faktor risiko diabetes, hipertensi,
obesitas dan kematian akibat infeksi.
Gambar 3. Stunting Infographic (Source: https://thousanddays.org/resource/stunting-infographic/). |
Angka gizi buruk sampai
saat ini masih tinggi dan menjadi fokus perhatian dunia. Menurut data dari Food
and Agriculture Organization (FAO) sekitar 870 juta orang dari 1,7 miliar
penduduk dunia atau satu dari delapan orang penduduk dunia menderita gizi
buruk. Sebagian besar (sebanyak 852 juta) diantaranya tinggal di negara
berkembang.
Gambar 4. Menuju Masyarakat Sadar Stunting (https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/menuju-masyarakat-sadar-stunting). |
Penyebab gizi buruk dan
gizi kurang yang tinggi yaitu Angka kemiskinan di Indonesia yang masih tinggi
yaitu sebesar 11,8% atau sekitar 28 juta penduduk. Dampak kemiskinan ini adalah
tidak meratanya pembangunan sehingga pendidikan, ekonomi, sosial dan sumber
daya masyarakat menjadi rendah (BPS, 2015).
Gambar 5. Stunting dan Gizi Buruk (Source: http://www.kesmas.kemkes.go.id/). |
Sebagai langkah solutif
untuk mencegah stunting dan gizi
buruk sejak dini adalah dengan memberikan asupan gizi sehat dan imunisasi pada
ibu hamil. Pemberian asupan gizi sehat pada ibu hamil ini bertujuan untuk
mencegah stunting dan gizi buruk
sejak janin dalam kandungan. Perbaikan gizi dilakukan dengan perbaikan pola
konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, peningkatan akses dan mutu
pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Perbaikan
gizi ini penting untuk mencapai gizi yang baik. Gizi yang baik merupakan
landasan kesehatan seseorang, gizi mempengaruhi kekebalan tubuh, kerentanan
terhadap penyakit, serta mempengaruhi tumbuh kembang fisik dan mental. Gizi
yang baik akan menurunkan resiko rentan sakit, kecacatan, dan kematian sehingga
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Lalu
apa hubungannya imunisasi untuk mencegah stunting?.
Dengan pemberian imunisasi pada ibu hamil. Janin akan memiliki daya imun
(kekebalan) yang kuat sejak dalam kandungan agar tidak rentan terhadap penyakit
ketika dilahirkan. Kekebalan ini mendorong janin sehat sehingga bayi yang
dilahirkan akan memiliki pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental yang
baik.
BAGAIMANAKAH
ASUPAN GIZI SEHAT YANG BAIK UNTUK IBU HAMIL
Kebutuhan gizi nutrisi
untuk ibu hamil wajib dicukupi karena kebutuhan ibu hamil harus bisa menutrisi
janin yang ada di dalam kandungannya. Jangan sampai ibu hamil kekurangan
nutrisi sebab jika sampai kekurangan nutrisi janin yang dikandungnya tidak
sehat dan juga terkena komplikasi. Oleh sebab itu sangatlah penting bagi ibu
hamil menjaga asupan nutrisinya. Asupan nutrisi yang sehat banyak didominasi
oleh makanan. Jika ingin mencukupi kebutuhan nutrisi, ada baiknya menjaga jenis
makanan yang akan dikonsumsinya. Mungkin hal ini akan sulit bagi ibu hamil yang
mengalami masa ngidam. Namun yang namanya nutrisi haruslah dipaksakan. Agar
kondisi ibu hamil tetap sehat dan terjaga.
Pemberian asupan gizi
sehat pada ibu hamil dibagi berdasarkan trimester kehamilan yakni:
- Trimester
1 : Minggu 1 – 12
- Trimester
2 : Minggu 13-28
- Trimester
3 : Minggu 29 – 40
Trimester Pertama ( Minggu Ke-1
Sampai dengan Minggu Ke-12 )
Saat trimester ini
janin sedang mengalami pembentukan dan perkembangan sehingga kebutuhan gizi
nutrisi ibu hamil harus tercukupi. Di dalam rahim ada pembentukan kantung janin
sampai dengan berisi dengan janin. Agar kantung janin tidak hanya berisi
kantung saja maka ibu hamil perlu menjaga asupan nutrisinya agar tidak menjadi
hamil BO atau hamil kosong. Hamil kosong adalah kondisi kehamilan dimana calon
janin tidak ada di dalam kantung janin, sehingga rahim hanya berisi kantungnya
saja.
- Pada
minggu pertama sampai dengan minggu keempat (perkembangan
janin 1 bulan), ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori
seperti daging merah dan daging unggas. Kalori diperlukan agar tubuh memiliki
energi yang cukup dan agar janin yang tengah terbentuk bisa berkembang
pesat. Jumlah kalori yang harus dikonsumsi minimal 2000 Kcal per
harinya.
- Minggu
kelima dan minggu keenam ibu hamil masih akan mengalami muntah dan mual.
Mengkonsumsi sayuran hijau yang
dibuat menjadi soup dalam keadaan hangat bisa menjadi pilihan makanan bagi
ibu hamil. Banyak vitamin, zat besi dan juga mineral yang terkandung dalam
sayuran hijau sangat bermanfaat bagi ibu hamil.
- Pada
minggu ketujuh dan kedelapan (perkembangan
janin 2 bulan) janin akan mengalami pembentukan rangka dan
tubuh janin. Untuk menunjang pembentukan tulang tersebut dibutuhkan kalsium sebanyak 1000 miligram per
harinya.
- Pada
minggu kesembilan ibu hamil membutuhkan vitamin C dan Asam folat yang banyak. Jumlah asam folat yang
harus dikonsumsinya adalah 0,6 miligram per harinya.
- Pada
minggu kesepuluh ibu hamil membutuhkan nutrisi berupa protein yang mengandung asam amino yang tinggi. Asam
amino ini bermanfaat untuk membentuk otak pada janin, bisa dikombinasikan
dengan DHA dan juga kolin agar janin dapat memproduksi sel otak lebih
sempurna.
- Pada
minggu kedua belas (perkembangan
janin 3 bulan) ibu hamil membutuhkan nutrisi yang tinggi.
Nutrisi itu ada pada vitamin. Fungsinya adalah untuk menghindari bayi
lahir dengan cacat. Vitamin yang dibutuhkan adalah vitamin A, vitamin B1,
B3, B2 dan juga B6. Jumlah yang harus dikonsumsi per hari adalah 60 gram
per hari.
Trimester Kedua (Minggu Ke-13
Sampai Dengan Minggu Ke-28)
Saat ibu hamil memasuki
masa ini, ibu hamil dan juga janinnya akan mengalami berbagai kemajuan dan
perkembangan yang pesat. Oleh sebab itu dalam masa ini, pemenuhan nutrisi bagi
ibu hamil dan janin harus meningkat dibandingkan dengan trimester sebelumnya.
Kandungan pun juga akan semakin besar. Ibu hamil bisa mencermati setiap
perkembangannya dan perkembangan tersebut didukung dengan pemenuhan nutrisi
yang tepat.
- Pada
minggu ketiga belas sampai dengan minggu keenam belas (perkembangan
janin 4 bulan) ibu hamil memerlukan asupan makanan sebanyak 3000 kalori setiap harinya. Kalori
tersebut bermanfaat dalam tambahan energi bagi ibu hamil. Janin akan
mengalami pembentukan sistem saraf pusat. Pada minggu ini, ibu hamil
sebaiknya jangan mengkonsumsi coklat, teh dan juga kafein. Hal itu
dilarang karena memiliki risiko untuk mengganggu perkembangan di saraf
pusat.
- Pada
minggu ketujuh belas sampai dengan minggu keduapuluh tiga ibu hamil harus mengkonsumsi banyak serat. Serat bisa ditemukan pada sayur dan buah. Ibu
hamil juga harus minum air putih minimal 8 gelas per hari maksimal 10
gelas per hari agar tidak kekurangan cairan dan mencegah sembelit.
Mengkonsumsi sebanyak 100 gram manfaat
zat besi dan juga vitamin C sangat dianjurkan dalam minggu
ini karena bermanfaat untuk pembentukan sel darah merah. Sel darah merah
itu bermanfaat untuk pembentukan jantung dan juga perkembangan sistem dari
peredaran darah janin.
- Pada
minggu keduapuluh empat sampai dengan minggu keduapuluh delapan ibu hamil
dilarang untuk mengkonsumsi garam yang berlebih. Jika hal ini
terjadi kaki
bengkak saat hamil. Konsumsilah nutrisi yang mengandung omega-3
dan juga vitamin E. Fungsinya adalah membantu kecerdasan otak janin dan
juga sebagai zat antioksidan bagi tubuh ibu hamil. Jumlah yang harus
dikonsumsinya adalah sebanyak 80 gram per hari.
Trimester Ketiga (Minggu Ke-29
Sampai Dengan Minggu Ke-40)
Trimester ini merupakan
trimester akhir dari kehamilan. Saat memasuki masa kehamilan ini, ibu hamil
membutuhkan banyak nutrisi untuk menyiapkan persalinan. Nutrisi tersebut juga
bermanfaat dalam mengatasi beban yang kian berat namun juga menyiapkan energi
yang akan digunakan buat persalinan kelak. Oleh sebab itu pemenuhan nutrisi
dalam masa ini tidak boleh dikesampingkan. Ibu hamil harus menjaga kualitas dan
kuantitas makanan yang dikonsumsinya. Dalam dua bulan terakhir sebelum
persalinan, otak janin bisa tumbuh dengan cepat sekali.
- Kalori
adalah nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil sebelum proses
persalinan tiba. Jumlah kalori yang dibutuhkan adalah
sebanyak 70 ribu sampai dengan 80 ribu kalori per harinya. Pertambahan
kalori ini juga dibutuhkan pada 20 minggu terakhir, jumlah tambahan kalori
yang dibutuhkan adalah sebanyak 285-300 kalori per harinya. Pada tahap ini
kalori dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan pada janin tentunya
pertumbuhan pada plasenta janin. Kalori juga bermanfaat untuk menambah
volume darah dan juga cairan ketuban bagi ibu hamil.
- Piridoksin
atau vitamin B6 bermanfaat bagi ibu hamil untuk melakukan reaksi kimia
sebanyak 100 kali atau bahkan lebih. Vitamin B6 juga bermanfaat dalam membantu
metabolisme ibu hamil untuk memproduksi asam amino, lemak, sel darah merah
serta pembentukan karbohidrat. Kebutuhan vitamin B6 ini harus tercukupi
sebanyak 2,2 miligram per harinya.
- Yodium sangat
dibutuhkan oleh ibu hamil dalam trimester
ini. Yodium berfungsi untuk membentuk senyawa bernama tiroksin. Senyawa
tiroksin sangat bermanfaat untuk mengontrol metabolisme pembentukan dari
sel baru. Kekurangan senyawa ini bisa membuat ibu hamil pertumbuhan
otaknya terganggu, janin bisa tumbuh dengan kerdil. Sebaliknya jika
terlalu banyak mengkonsumsi yodium, senyawa tiroksin akan lebih banyak di
dalam tubuh. Akibatnya adalah janin akan memiliki ukuran yang besar. Bagi
ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi yodium dalam batas ideal. Batas ideal
mengkonsumsi yodium sebanyak 175 mikrogram per harinya.
- Dalam
trimester ketiga kebutuhan akan vitamin B1, vitamin B2 dan juga vitamin B3
harus ditingkatkan dan dicukupi. Deretan ketiga vitamin tersebut bisa
berfungsi untuk membantu enzim dalam mengatur metabolisme dari sistem pernafasan
janin dan juga pembentukan energi bagi janin. Dalam seharinya ibu hamil
dituntut untuk mengkonsumsi vitamin B1 sebanyak 1,2 miligram, untuk
konsumsi vitamin B2 per harinya sebanyak 1,2 miligram per hari sedangkan
untuk vitamin B3 jumlah konsumsi per harinya harus sebanyak 11 miligram
per hari.
- Air
juga sangat dibutuhkan bagi ibu hamil. Ibu hamil harus lebih banyak
mengkonsumsi air putih minimal 12 gelas per hari atau setara dengan 1,5
liter air. Cairan yang berasal dari air putih sangat bermanfaat untuk
membentuk sel baru bagi janin, mengatur suhu tubuh janin di dalam
kandungan dan juga melarutkan zat metabolisme yang tinggi.
IMUNISASI
APA SAJA YANG DAPAT DIBERIKAN IBU HAMIL
Gambar 6. Vaksin untuk Ibu Hamil (Source: https://www.ibupedia.com/infografis/vaksin-untuk-ibu-hamil). |
Gambar 7. Vaksin yang Diberikan Selama Kehamilan (http://ibudanmama.com/kesehatan/imunisasi-untuk-orang-dewasa/). |
Vaksin yang aman
diberikan pada ibu hamil diantaranya:
1. Vaksin Influenza
Vaksin flu termasuk jenis imunisasi yang direkomendasikan
untuk wanita hamil. Virus influenza dapat dengan mudah menyebar dan berkembang
biak. Vaksin influenza terbuat dari virus mati, sehingga aman untuk ibu dan anak.
Namun, ada juga jenis vaksin influenza yang sebaiknya ibu hindari, yaitu
FluMist. Alasannya, vaksin influenza yang diberikan dengan menyemprot hidung
ini terbuat dari virus hidup yang berpotensi membahayakan janin. Supaya lebih
efektif, vaksin influenza sebaiknya diberikan sejak awal masa kehamilan, karena
kekebalan tubuh baru akan terbentuk sempurna beberapa minggu setelah vaksinasi
dilakukan. Semakin awal vaksin diberikan, risiko ibu mengalami flu parah yang
mengakibatkan komplikasi pun diminimalkan, sehingga kesehatan janin lebih terjaga.
2. Vaksin Tetanus Toxoid
Berhubung tetanus merupakan penyakit yang cukup umum
terjadi di negara berkembang, imunisasi TT (Tetanus Toxoid) di masa kehamilan
terbilang cukup penting bagi ibu. Saat ibu hamil mendapatkan vaksin TT,
tubuhnya akan membentuk antibodi yang diteruskan ke janin melalui darah. Dengan
begini, ibu dan calon buah hati akan terlindung dari serangan Clostridium tetani, bakteri penyebab
tetanus, yang terdapat pada debu, kotoran manusia dan hewan, serta besi
berkarat.
Bila ini adalah kehamilan pertama bagi ibu, dokter akan
menyuntikkan vaksin TT setidaknya dua kali, yaitu saat kandungan berusia 7 dan
8 bulan. Sementara, bila ini merupakan kehamilan kedua, dokter akan melihat
riwayat vaksin ibu terlebih dulu. Jika pada kehamilan sebelumnya ibu sudah
diberi vaksin dua kali, maka dokter hanya akan memberikan booster atau
suntikan penguat vaksin. Akan tetapi, bila jarak antara kehamilan pertama dan
kedua cukup jauh, dokter akan melihat kondisi Mum sebelum menentukan keperluan
pemberian vaksin TT.
Gambar 9. Imunisasi TT pada Ibu Hamil (Source: http://noveniiswarti.blogspot.com/2015/02/imunisasi-tt-tetanus-toxoid-pada-ibu.html). |
3. Vaksin Hepatitis B
Hepatitis B adalah
infeksi virus yang menyebabkan peradangan hati, mual, kelelahan dan ikterus
atau menguningnya kulit dan mata. Dalam beberapa kasus yang serius, Hepatitis B
bisa menyebabkan penyakit hati kronis hingga kanker hati yang berbahaya. Ibu
hamil yang memiliki hepatitis B dapat menyebarkan infeksi ke bayinya saat
melahirkan. Sayangnya, seringkali para penderita tak menyadari bahwa dirinya
mengidap Hepatitis B. Oleh sebab itu, penting bagi ibu untuk mendapatkan vaksin
Hepatitis B di masa kehamilan sesegera mungkin demi meminimalkan risiko yang
mungkin terjadi.
4. Vaksin Meningococcal
Pemberian vaksin meningococcal termasuk jenis imunisasi yang disarankan saat hamil, Mum. Vaksin yang digunakan pada imunisasi ini terbuat dari
bakteri meningococcal yang sudah mati atau tidak aktif, sehingga aman bagi Mum
dan calon buah hati. Vaksin yang membantu melindungi Mum dan si Kecil dari
penyakit radang selaput otak ini sebaiknya diberikan sejak Mum didiagnosa hamil
oleh dokter.
Dengan pemberian nutrisi sehat pada
Ibu hamil diharapkan dapat mencadi solusi pencegahan
stunting di Indonesia. Selain
itu, perlindungan imunisasi sejak
dini yang diberikan pada Ibu hamil juga diharapkan mampu mengurangi tingginya
angka kecacatan pada bayi maupun bayi yang rentan terhadap penyakit. Dengan
demikian dapat tercapai cita-cita Indonesia untuk mewujudkan Indonesia sehat melalui gerakan “Ibu
Sehat, Bayi pun Sehat” yang sadar bahaya stunting
sejak dini.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar