AJARI MEREKA HUSNUDZAN
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah
الخطأ الموجود عند معظم الناس أنهم يستمعون نصف الموضوع ، فيفهمون ربعه ثم يحكون أضعافه
Kesalahan yang terjadi pada kebanyakan orang saat ini dikarenakan mereka mendengarkan setengah dari yang diperbincangkan, Kemudian mereka memahami seperempatnya, setelah itu dia menceritakannya dua kali lipatnya kepada orang-orang.
Inna lilahi wa inna ilaihi roji'un. Itulah ungkapan yang ingin kukatakan saat ini. Berita seolah menyayat-nyayat hatiku. Halimah strong, sebuah kata yang kucoba kukatakan ketika hatiku rapuh. Iya, aku punya Allah yang selalu ada menemaniku.
Bagaimana berita itu tak menyedihkanku. Fitnah tersebar diantara ratusan anak, sekitar 500 anak. Satu pondok tahu semua. Aku tahu ini pun barusan, ketika seorang murid berkata.
"Bu, ibu terkenal satu pondok. Ibu ada apa sama pak Alif. Pak Alif pulang duluan, nyetater motor kenceng, dipanggil nggak noleh. Padahal biasanya noleh. Sementara bu halimah nangis. Trus anak anak pada sebel sama Bu Bina katanya Bu Bina yang mempengaruhi lomba drama, puisi, kebersihan kelas supaya kelasnya menang. Pak Alif sama Bu Halimah kenapa bu?. Pak Alif kasar ya Bu"
Spontan saya terkejut. Perasaan saya pendiam, yang tahu pun hanya Bu Bina, Pak Udin, hanya itu setahuku. Barangkali saat aku nangis, ada yang nguping atau ada yang memfitnah. Justru aku kasihan bu Bina, dituduh memprovokatori juri, padahal TIDAK. Kasihan.
Maka Kujawab...
"Anak-Anak, boleh ibu luruskan berita itu. Ibu yang tahu dan mengalami kalian jangan menduga-duga. Dosa"
"Boleh bu, jelaskan saja bu" jawab anak anak.
"Tolong kalau ada yang bahas ini, berita ini diluruskan ya itu fitnah. Jangan ikut menyebarkan fitnah. Fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Jangan menggunjing gurumu sekalipun ia salah sebab gurumu adalah yang mendidikmu. Tetap tidak boleh di ghibah. Dosa. Dosa fitnah itu bahaya, siksanya di akherat berat. Kalian salah, kalian telah menuduh bu Bina. Bu Bina sama sekali tidak memprovokatori juri lomba puisi, drama, kebersihan. Lomba fair penilaian juri. Itu fitnah. Adapun yang kalian lihat tentang Pak Alif. Pak Alif marah besar karena beda pendapat dalam penjurian dengan Bu Halimah. Bu Halimah sudah mengalah, memakai pendapatnya pun tidak papa. Tapi bu Halimah dipisuhi, itu yang membuat Bu Halimah nangis. Tapi alhamdulillah sudah baik, Bu Halimah sudah memaafkan beliau. Saya mohon tidak ada yang su'udzan sama Bu Bina, dan tak ada yang menyakiti Pak Alif. Barangkali beliau khilaf, makanya misuh. Tapi sebenarnya beliau baik, buktinya mau mau minta maaf kan. Setiap orang pernah salah, wajar. Namanya juga kebawa emosi. Toh sudah Ibu Maafkan. Barangkali BU halimah juga pernah marah, walaupun ibu kontrol. Hormati guru gurumu, jangan menyebar fitnah. Kasihan bu Bina. Kasihan Pak Alif, kasihan juga Bu Halimah. Bu Halimah, justru heran. Darimana berita itu hingga nyebar?" tanyaku.
"Dari kelas 9 Bu sama dari siapa gitu."
"Pesanku, jangan ghibah in gurumu kalau pengen berkah ilmumu. Lalu jangan sekali kali ikut menyebarkan fitnah, terimakasih sudah tabayun. Pak Alif Baik, bu Bina Baik, Bu Halimah juga baik. Semua mendidikmu. Orang marah ya wajar, kita pun pernah marah kan. Lebih baik habiskan waktumu buat belajar. Kalau ada berita jangan langsung dipercaya, teliti kebenarannya. Jangan sampai ikut menyebarkan berita yang belum tentu benar. Apalagi bukan dari sumber tanpa bukti"
"Iya bu"
Aku juga heran. Apa apa Tentang ku menyebar cepat sekali. Ada yang bikin isu aku 2019/2020 nikah juga. Padahal aku diam aja. Ya ku aamiinkan barangkali diijabah Allah. Info aku ditemui menteri juga nyebar cepat. Padahal yang tahu hanya segelintir orang. Ya sudah. Sabar. Semua ada hikmahnya. Di ghibah adalah cara Allah mengurangi dosa kita. Aku selalu husnudzan in syaAllah bahwa barangkali orang saat ini buruk karena khilaf, in syaAllah ketika Allah bukakan pintu hidayah, ia pun bisa jadi baik bahkan bisa lebih baik dari kita. Kita tak boleh merasa baik. Selalu berusaha baik, husnudzan meskipun perlakuan orang lain buruk. Selalu menebar kebaikan dan manfaat semoga kelak wafat dalam kondisi tetap iman, islam, husnul khotimah.