DUKUNG TIMNAS INDONESIA BERLAGA SEBAGAI WUJUD NASIONALISME DAN CINTA TANAH AIR
*****
Oleh: Dewi Nur Halimah, S. Si
Baru-baru ini, Indonesia dihebohkan dengan pertandingan sepakbola Timnas Indonesia VS Malaysia (🇮🇩 VS 🇲🇾), lalu Timnas Indonesia VS Thailand (🇮🇩 VS 🇹ðŸ‡). Pertandingan tersebut tak ayal mendulang banyak supporter yang turut hadir memeriahkan pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Mereka pun antusias menyaksikan pertandingan dari awal berlaga hingga finish penentuan pemenang pertandingan.
Dukung Timnas Indonesia berlaga merupakan bagian dari cinta tanah air. Cinta tanah air merupakan bagian dari jiwa nasionalisme. Nasionalisme dan patriotisme adalah bagian dari Iman. Wujud cinta NKRI, salah satunya dapat diwujudkan dengan memberikan dukungan pada Timnas Indonesia saat berlaga. Pertandingan sepakbola antar negara ini sangat mendebarkan karena taruhannya adalah nama negara. Kemenangan membawa nama baik bangsa (mengharuskan nama bangsa) dan kekalahan mempermalukan bangsa. Kendati demikian, kekalahan pun harus disyukuri sebab dari kekalahan itu dapat diambil hikmah agar etos kerja di lapangan ke depan lebih ditingkatkan lagi serta strategi permainan dan taktiknya perlu dirubah. Ya, belajar atau berguru dari kekalahan sangatlah perlu.
Meskipun Timnas Indonesia mengawali asa menuju Qatar dengan kekalahan 2-3 kontra Malaysia pada Kamis (5/9/2019). Lima hari kemudian, Stefano Lilipaly cs tumbang 0-3 lawan Thailand. Namun, kita tak patut lantas menghujat kekalahan Timnas Indonesia. Kita perlu berpikiran positif, bukan menghujat pada kekalahan tapi mengambil hikmah dari kekalahan. Timnas Indonesia sudah melakukan yang terbaik semaksimal yang mereka bisa untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia. Mereka pun sedih karena kekalahan itu, jangan tambah kesedihan mereka dengan menyalahkan dan menghujatnya. Berikan apresiasi atas perjuangannya dan berikan motivasi untuk lebih baik lagi permainannya saat berlaga di tahun selanjutnya. Ambil hikmah dari setiap peristiwa. Dari kekalahan ini justru menjadi bahan evaluasi tersendiri baik bagi pelatih maupun pemainnya.
Pendukung yang baik tidak fanatik buta, hanya mau menerima yang baik saja (kemenangan) lantas menghujat hasil yang buruk (kekalahan). Pendukung yang baik selalu memberikan dukungan terbaiknya pada yang didukungnya baik pada saat menang maupun kalah. Pendukung yang baik siap menerima dua kemungkinan baik kemenangan maupun kekalahan. Ia tidak lantas mengamuk, membabi buta hingga bertengkar antar supporter karena yang didukungnya kalah dengan saling berlempar botol hingga kericuhan lainnya yang tak jarang memakan korban baik korban luka maupun korban jiwa.
Pertandingan timnas Indonesia melawan Thailand memberikan banyak pelajaran berharga. Bukan hanya pada pelatih dan pemainnya. Tapi juga pada supporter dan pengelola pertandingan. Supporter hendaknya tidak mencemooh timnas Indonesia sendiri dan membuat riuh dengan melempari botol ke supporter tim tamu dari negara lain. Jika hal ini sampai terjadi, maka sangat disayangkan sebab menunjukkan sikap tidak etis yang tidak bisa menerima kekalahan dengan lapang dada.
Sebagai wujud cinta tanah air, supporter harus berperilaku baik. Tidak membuat ricuh dengan saling adu mulut, lempar botol hingga dorong dorongan atau bahkan pertengkaran lainnya. Perlu adanya keamanan berlapis dari pihak berwajib dan hubungan baik antar suporter timnas dengan rekan-rekan supporter lawan main timnas. Pengamanan lewat body check perlu dilakukan untuk menghindari supporter membawa benda benda terlarang serta pemeriksaan tiket harus memadai. Jumlah pengamanan harus berimbang dengan jumlah supporter yang hadir agar keamanan bisa dikawal.
Bagaimana pun mendukung timnas Indonesia dalam berlaga adalah suatu keharusan sebagai wujud jiwa nasionalisme dan cinta tanah air. Dan sikap lapang dada menerima 2 kemungkinan baik kemenangan maupun kekalahan pun harus kita tanamkan untuk menghindari kerusuhan. Belajar dari kekalahan, semoga ke depan permainan timnas Indonesia lebih baik 😊