LUKA PERJUANGAN HAMIL
Untukmu anakku...
Ibu mengandungmu sejak 22 Juni 2024, in syaAllah HPL (Hari Perkiraan Lahir) 26 Maret 2025 nanti...
Putraku...
Ibu sayang kamu, ibu punya nadzar bahwa engkau akan kuhadiahkan untuk Islam sebagaimana Solahudin Al Ayubi yang dihadiahkan untuk Islam oleh ayahnya, Najmudin Ayyub. Ibu pengen kelak kamu menjadi anak yang berbakti dan berkontribusi besar untuk agama dan bangsa.
Sayangku...
Teruskan perjuangan ibu, kelak jadilah pengusaha. Kenapa pengusaha?. Biar kamu mandiri ekonomi, dan berdagang itu pekerjaan mulia. Semoga kelak kamu bisa membuka lapangan pekerjaan, sukses. Sisihkan penghasilanmu untuk sedekah. Pertama ke orangtua, nenekmu (Mbah Mahzunah dan Mbah Dari) yang bantu rawat kamu sejak dalam kandungan. Lalu jangan lupa ke bapakmu, ke yatim piatu dan fakir miskin. Yang tepat sasaran, jangan asal asalan. Sodaqoh ke gurumu yang miskin juga pahalanya besar sayangku.
Anakku...
Jadilah penulis, ibumu juga penulis. Ibuk pengen kamu menguri nguri ajaran Islam. Ibu penulis 20 buku anakku, semoga kamu kelak jadi penulis buku dan penulis kitab. Namun tetap rendah hati ya sayang, libatkan Allah terus. Cintai Islam dan Tuhanmu dengan menjaga ilmu. Carilah ilmu, lalu amalkan di akhlak. Sayang, zaman akhir itu banyak orang kelihatan dzohir paham agama tapi kelakuan melenceng dari ajaran agama. Kamu jangan demikian ya sayang, ya dipelajari ya diamalkan sehingga nanti terbentuk jiwa yang qolbun Salim dan khusnul khuluq. Banyak banyak syukur, prihatin, dan pekerja keras serta pekerja cerdas.
Anakku...
Sayang, doa ibu kelak semoga kamu jadi ulama sekaligus pengusaha sekaligus penulis dan inovator. Kenapa jadi ulama?. Ulama itu yang menghidupkan agama sayang. Jadilah yang rajin, disiplin, manajemen waktu baik, belajar rajin dan mengaji rajin. Semua buat kebahagiaan dunia akheratmu sayang. Kenapa pengusaha?. Berdagang dan bertani itu pekerjaan yang paling baik selama jujur, tidak riba, tidak korupsi, membantu orang lain, membuka lapangan pekerjaan. Kenapa penulis?. Ilmu itu abadi kalau ditulis. Nanti dibukukan sayang, diterbitkan. Biar meskipun penulis tiada, ilmu kita bisa dipelajari orang lain, estafet ilmu dan pola pikir kita yang bermanfaat terus berkelanjutan. Kenapa inovator?. Sayang banyak produk yang dijual di pasaran didominasi karya Unilever, sementara laris karena harganya murah kualitas bagus. Padahal omset Unilever, laba (profit) untuk bantu LGBT (Lesbi, Guy, Biseksual, Transgender) yang jelas haram dalam Islam, bukan hanya itu laba mereka juga didonasikan buat Israel untuk membeli genjatan senjata untuk membunuh saudara muslim kita di palestina. Jadi inovator muslim yang peduli ummat ya sayangku. Ibu prihatin ini lama, ibuk jg suka inovasi anakku, ibu memenangkan beberapa kali lomba inovasi sayang. Teruskan perjuangan ibuk sayangku.
Anakku...
Ibuk hadiahkan engkau untuk Islam dan Allah. Kupasrahkan engkau pada Allah. Semoga waktu melahirkan nanti kamu selamat, ibuk selamat. Kamu terlahir sehat mental, sehat fisik, tidak cacat, kelak kaya, cerdas, tampan. Aamiin
Semoga engkau jadi duta Islam layaknya Mush'ab bin Umair, anakku sayang.
Anakku sayang...
Teruskan cita cita ibuk ya sayang. Perjuangan hamil kamu itu luar biasa sayangku.
Ibukmu sampai tidur guling guling karena sering kram, kontraksi. Pernah waktu hamil usia 3-7 bulan, muntah sehari bisa 8-12 kali sampai ibukmu pucat, lemas, bahkan ibukmu sampai hipotensi parah dengan tekanan darah 50/80 (diastol 50, sistol 80). Meski kondisi ibuk sering mual, muntah, kontraksi tapi ibukmu tetap kerja bantu bapakmu buat nyukupi kebutuhan belanja sehari hari juga nuruti ngidam keinginanmu. Ibuk kerja dari 10 pagi sampai setengah 9 malam sayang. Bapakmu juga kerja keras, tidak malas cuman penghasilan tidak mencukupi buat belanja (10-20 RB) sehari, makanya ibuk kerja. Alhamdulillah penghasilan ibuk berlipat dari bapak sehingga bisa menutup kekurangan belanja, bisa buat beli perlengkapan bayi semuanya, bisa persiapan aqiqah buat kamu.
Anakku sayang...
Saat hamil sekitar 3 bulan tepatnya bulan September 2024. Ibumu pernah kecewa sama bapakmu dan mbahmu (mertua ibuk, orangtua bapakmu). Gimana saat itu, bapakmu mengatakan bahwa serahan dan mahar diminta kalau cerai. Ibuk sanggup mengembalikan, tapi ini penghinaan bagi ibuk. Maharnya saja biasa, ibuk tidak minta mahal. Barangnya (kasur, almari, kulkas mesin cuci) senilai 7 JT ibuk ada kwitansinya, diminta ibuk sanggup mengembalikan. Bapakmu tak diamkan. Lalu ibuk survei di grup ngapak, di sana ada ribuan orang Brebes, Tegal, kebumen, pemalang, Pekalongan, Cilacap. Kutanya, apa kalau sudah dinikah, sudah HB lalu cerai, serahan yang diberikan ke istri wajib dikembalikan ke suami?. Soalnya dalam agama, segala yang menjadi mahar dan serahan itu hak istri sepenuhnya selama sudah terjadi hubungan suami istri. Kecuali belum digauli, cerai ya mahar dan serahan diminta boleh. Ini sudah, ternyata jawaban 100% mengatakan itu bukan adat ngapak, serahan dan mahar hak istri sepenuhnya, bukan adat tapi kalau serahan diminta balik jatah suami dan keluarganya yang pailit. Ini jawaban banyak orang hasil survey. Nyeseg. Saat itu ibuk mau gugat cerai bapakmu, karena saking kecewanya. Belum lagi tahu ternyata nenekmu (ibunya bapakmu) tidak memiliki empati, ternyata setelah nikahan ibu dan bapakmu ibukmu disuruh dolan sama bapakmu ke rumah perempuan yang dijodohkan sama bapakmu oleh mbahmu. Ibuk mau dolan karena nggak tahu, tidak ada keterbukaan di awal. Sampai 6 bulan setelah kejadian, ibu tahu itu semua bahwa ibu diminta bawa jajan dolan kerumah Mbah e Icha (Icha itu perempuan yang mau dijodohin sama bapakmu, orang jubang dimana bapaknya kandung orang nusa tenggara, ibu tirinya orang jubang pemilik mushola tempat mbahmu ngimami mushola di jubang, Bulakamba, Brebes). Nyeseg, perih. Ibuk berusaha kuat. Setelah kudiamkan, diantar kerja nggak mau. Naik motor sendiri walau jarak 20 km PP 40 km sekitar itu, dalam kondisi hamil 3 bulan. Lalu bapakmu telpon mbahmu (orangtua bapakmu) bilang salah paham, minta maaf. Serahan dan mahar itu hak istri sepenuhnya. Luar biasa cobaan ibu saat hamil kamu.
Lalu....
Saat hamil 5 bulan, bapakmu ketahuan bohong. Bapakmu melarang ketat ibukmu tidak boleh upload wajah di sosmed karena wajah perempuan itu bisa ngundang syahwat lelaki. Ibuk ta'at le. Tapi ternyata, diam diam bapakmu suka like wajah foto perempuan. Perempuan itu berhijab, dililit leher dan payudara nampak besar (jilbub) namanya Silvi Aprilia. Lah iya, istri dilarang upload foto, tapi bapakmu sendiri suka like foto perempuan jilbub seksi. Betapa hancur dan sakit hatinya ibuk. Bukan sampai disitu sayang, bapakmu juga ngikuti akun fb dan Instagram Silvi. Siapa Silvi ini?. Silvi ini murid ngaji bapakmu (mas izur suamiku). Padahal di poster jelas, lelaki diajar lelaki, perempuan diajar perempuan. Awalnya mau kuajar atau Mbah Mahzunah aja yg ngajar, sama bapakmu bilang: "kamu kan murid banyak, aku aja yang ngajar ya. Dia usia muda, wajah tua jelek. Aku aja.". Ibumu percaya, ternyata bohong. Wallahi Silvi bukan perempuan berwajah tua, tapi perempuan muda yang seksi. Kalau soal cantik, standar perempuan tidak cantik amat. Kalau soal bahenol dan seksi iya. Dua duanya sama salah, bapakmu bohong berkali kali. Dan Silvi jg salah, nomor yang dihubungi itu sengaja admin lelaki padahal dia perempuan. Tapi bapakmu yang lebih salah. Seberapa godaan kalau dia iman dan setia, tidak akan membohongi ibumu berkali kali. Semua ketauan ketika bapakmu tidur. Ibuk buka hp bapakmu, chat sudah di hapus. Kucek, katanya muridnya Silvi tua. Kucek fb ada nggak, diikuti nggak. Ternyata berteman dan 5 foto seksinya di-like bapakmu. Ibuk dilarang upload foto, bapakmu like foto seksi perempuan itu. Ibu cek Instagram, ketik nama Silvi juga bapakmu follow dia, beberapa foto di-like. Melarang istri kelihatan alim, bejad di belakang. Hati siapa yang nggak hancur dan sakit anakku. Kita hampir cerai, bapakmu nangis minta maaf. Ibu maafkan dengan syarat TTD surat perjanjian bermaterai, bapakmu bohong lagi siap pidana dan perdata, KDRT psikis saat istri hamil, pasal penipuan, kebohongan dan lainnya. Ada beberapa kebohongan yang nggak bisa ibu ceritakan semua.
Anakku....
Saat bapakmu ketahuan main perempuan pada November 2024, mbahmu (orangtua bapakmu) itu tidak minta maaf kepada ibumu karena gagal mendidik anaknya. Justru membela kesalahan bapakmu, dan silent treatment (mendiamkan ibumu). Alhamdulillah mbahmu (nenek dan kakek dari ibumu peduli). Selama ibu hamil kamu, ibuk sering mual muntah parah, ibuk Ndak kuat masak, yang masak dek Ida (adek kandung ibukmu, tantrum. Kamu manggilnya Bu lek Ida/ Tante ida). Belanja dibantu nenek kakekmu (Mbah Mahzunah Mbah dari, orangtua ibumu). Alhamdulillah banca'an 4 bulan sudah sama Mbah Mahzunah dan ibukmu, banca'an 7 bulan sama ibukmu dengan sedekah yatim dan beli jajan bagi keluarga. Mbah dari ayahmu sejak November 2024 sampai februari 2015 tidak pernah tanya kabar ibukmu, belanja juga tidak pernah dibantu meskipun kewajiban nafkah itu kewajiban lelaki/suami/anaknya, tidak banca'an buat 7 bulanmu walau kecil kecilan ngundang 7-10 orang keluarga sendiri.
Anakku...
Alhamdulillah bapakmu sudah taubat saat ibu hamil 6 bulan. Sikapnya baik dan gemati walaupun penghasilan kecil. Anakku sayang, kelak ingat ini ya. Selama hamil kamu, yang peduli kamu saat ibuk hancur, sakit, butuh uang dll adalah Mbah Dari, Mbah Mahzunah, Tante Ida, bapakmu. Mbahmu dari bapakmu (Mbah toha, mbah Rohmah) tidak ada kepedulian uang, kasih sayang juga perhatian ke kamu. Nggak usah dendam, tapi nggak usah mendekat. Karena itu menyakitkan. Fokusmu bagaimana membahagiakan orang yang peduli kamu, jauhi orang yang nyakiti kamu. Menjauh bukan memutus silaturahmi tapi untuk menjaga kesehatan mental (kewarasan mental) juga menjaga diri dari sakit hati biar tidak dendam. Karena sikapnya tidak ada kepedulian. Belanja ibumu semua patungan dibantu Mbah Mahzunah dan masak dibantu lek Ida, pekerjaan rumah dibantu bapakmu. Lainnya dibantu Mbah dari. Kalau alasan jauh?. Perhatian kan bisa lewat chat, telpon kan sudah modern ada HP. Nyatanya selama hamil, mertua ibu tidak pernah tanya kabar ibu secara langsung chat ibu atau telpon kalau nggak ibu duluan yang tanya ya gengsi tanya menantu. Apa pernah tanya kabar, banca'an gimana. Dia maunya ngundang 60 orang jama'ah. Mbahmu gengsian. Beda sama mbokmu yang sederhana, apa apa sesuai kemampuan, tidak peduli kata orang mau dipuji atau dihujat. Ibukmu juga pernah dituduh matre sama mbahmu (orangtua mas izur/ bapakmu) saat mau nikah sama bapakmu. Yang bilang bapakmu sendiri. Logika saja, ibuk sudah punya rumah sebelum nikah sama bapakmu, ibuk sudah punya kerjaan sebelum nikah, ibukmu bahkan Nerima bapakmu kondisi masih kuliah dan pengangguran, ibuk ridho, mahar tidak matok sekian sekian semampunya, tapi dituduh yang nggak nggak. Sakit, kecewa. Kalau ditanya pasti mukir, jangan percaya. Wallahi ibuk berkata jujur. Habis nikah aja disuruh dolan ke rumah Mbah e perempuan yang dijodohkan sama ayahmu. Nggak ada perasaaan mbahmu itu, walaupun sesama perempuan. Anakku seng sayang sama bapak, gimana gimana saat ibu hamil yang rawat ya bapakmu. Seng hormat sama bapakmu, Mbah dari, Mbah Mahzunah, Tante Ida. Mereka ada terus buat kamu. Jauhi orang yang nyakitin ibumu juga kamu, tapi jangan dendam ya. Cukup menjauh saja. Fokus cita cita sayang. Ingatlah perjuangan ibu melahirkan kamu mengandung kamu luar biasa. Hamil 8 bulan pun ibu masih kerja buat bantu nyukupi kebutuhan ekonomi keluarga. Walaupun kadang kram, muntah, kontraksi. Kalau pas kambuh ya izin kerja libur, pas kuat ya berangkat.
Anakku...
Semoga kelak engkau menjadi pemuda yang sukses, sayang ibuk bapak, sehat mental, sehat fisik, kaya, tampan, cerdas dan dihadiahkan buat Islam. Ujian demi ujian melatih kamu kuat dan tegar sejak dalam kandungan. Selamat datang ke dunia anakku sayang. Semoga kelak kamu jadi orang hebat yang berkontribusi memajukan Islam serta mencintai Allah dan rosul-Nya. Big love dari ibuk Halimah ❤️❤️❤️❤️
Salam,
Dewi Nur Halimah