KIAT
BAHAGIA MEMBANGUN KELUARGA MADANI
*****
Written
Based on Observation
*****
Ngomong-ngomong soal
kebahagiaan dalam rumah tangga, begitu banyak faktor yang mendorong terciptanya
keharmonisan dalam keluarga. Begitu banyak rumah tangga yang kandas bahkan
hancur di tengah jalan karena adanya kesalah pahaman. Oleh karena itu, penting
adanya komunikasi yang baik antar sesama anggota keluarga. Keretakan dalam
keharmonisan keluarga disebabkan oleh beberapa faktor seperti KDRT (Kejahatan
Dalam Rumah Tangga) yang dipicu oleh adanya kekerasan fisik, kekasaran ucapan,
maupun perselingkuhan (adanya pihak ketiga dalam rumah tangga).
Beberapa kejadian yang
penulis amati berdasarkan penglihatan, pendengaran penulis selama
bertahun-tahun terhadap para korban kekerasan diantaranya:
1.
Kejahatan
Seorang Suami Terhadap Istri
a. Suami
yang suka marah-marah, bentak bentak istri padahal hanya disebabkan oleh
permasalahan sepele. Bukan hanya itu, berlanjut dengan pembantingan perabotan
rumah tangga. Perlu diketahui ini dapat memicu mental shocking yang memicu trauma pada istri, berantem/
bertengkar, hingga bila tak sanggup bertahan maka akan berakhir pada
perceraian.
b. Suami
yang tidak menafkahi istri padahal dia kondisinya sehat dan tidak cacad. Suami
yang membiarkan seorang istri menjadi tulang punggung keluarga, sementara dia
ongkang-ongkang di rumah menggantikan pekerjaan wanita (masak, membersihkan
rumah) sementara istrinya bekerja. Duhai lelaki, wanita kau nikahi itu untuk
kau muliakan martabatnya, bukan kau jadikan tulang punggung keluarga. Duhai
para lelaki, wanita itu tercipta dari tulang rusukmu, maka jangan sekali-kali
kau salahi kodrat dengan menjadikannya sebagai tulang punggung. Suatu dosa
besar, bila kau tak menafkahi dan menelantarkan anak dan istrimu, sebab yang
berkewajiban menafkahi keluarga adalah seorang suami.
c. Suami
yang suka memukul istri, menampar dan menggunakan kekerasan fisik untuk
menyelesaikan permasalahan. Kekerasalan bukanlah menjadi problem solving tetapi justru menjadi new problem dalam keluarga. Duhai lelaki, wanita itu tercipta dari
tulang rusukmu, maka jangan kau kerasi dia karena akan mudah mematahkan
hatinya. Bila istrimu salah, dekati ia, peganglah tangannya, peluklah lalu
nasehatilah dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Selamanya kekerasan tak
akan pernah menyelesaikan permasalahan, justru menimbulkan permasalahan baru.
d. Perselingkuhan
suami terhadap istri. Suami yang suka main wanita (membawa pulang ke rumah
wanita dan bergonta-ganti) dapat memicu keretakan keluarga. Perlu kau tahu,
perselingkuhan tiada sedikitpun membawa manfaat untukmu, justru perselingkuhan
menghancurkan keharmonisan keluargamu, kerenggangan hubungan seorang ayah
terhadap anak, kerenggangan hubungan seorang suami pada istri. Bila ingin
bahagia, sekalipun selingkuhan yang menggodamu lebih cantik, lebih kaya, lebih cerdas
bahkan lebih segalanya, hatimu tak akan tergoyah. Sebab kau tahu bahwa Tuhan
senantiasa mengawasimu, dan tak pernah lengah mengawasimu barang sedetikpun.
Sungguh kau merasa malu bila Tuhan mengawasimu, sementara kau dalam maksiyat
berselingkuh. Kau perlu ingat bahwa dulu kau pernah berjanji dalam akadmu bahwa
kau akan memuliakan istrimu menjadi sosok yang halal bagimu, apakah kau tega
merusak ikatan suci itu dengan perselingkuhan?.
2.
Kejahatan
Seorang Istri Terhadap Seorang Suami
- Istri yang
membangkang pada perintah suami, padahal suami mengajak pada kebaikan dan
ketaatan pada Allah. Maka perlu di ingat, ketika seorang wanita sudah
menikah, ridho Allah bersama ridho suaminya selama suaminya memerintahkan
pada kebaikan dan ketaatan pada Allah. Istri adalah makmum, maka istri
harus bisa ditata imam.
- Istri yang
tidak bersyukur atas nafkah yang diberikan suami, padahal suami sudah
memberikan yang terbaik sesuai ikhtiar maksimal yang suami bisa lakukan.
Istri yang selalu menuntut dan iri pada penghasilan tetangga. Misalnya; tetangga
bisa beli motor, maka ia menuntut suaminya supaya bisa membeli motor, dll.
Duhai wanita, jadilah wanita yang lemah lembut, tidak boros (hedon/ foya-foya,
bukankah boros itu saudara setan, maukah kau menjadi saudara setan,
menemaninya di neraka?), jangan banyak menuntut, perbanyak bersyukur, dan
pandai memanage keuangan dengan baik.
- Istri yang
suka main judi. Jangan dikira hanya laki-laki yang main judi, ada pula
wanita yang hobi main judi, ke diskotik. Duhai wanita, janganlah seperti
demikian, surga seorang wanita adalah di rumahnya. Sesungguhnya tiap kali
ia keluar rumah, selalu dibuntuti setan. Maka berhati-hatilah. Jangan kau
habiskan waktumu untuk hal sia-sia, lebih baik kau manfaatkan untuk
melayani suami dan anak-anakmu, kau gunakan untuk mengaji dan segala yang
bermanfaat untuk duniamu jua akhiratmu.
- Perselingkuhan
seorang istri terhadap suami. Perlu kau tahu, perselingkuhan tiada
sedikitpun membawa manfaat untukmu, justru perselingkuhan mengharcurkan
keharmonisan keluargamu, kerenggangan hubungan seorang Ibu terhadap anak,
kerenggangan hubungan seorang istri pada suami. Bila ingin bahagia,
sekalipun selingkuhan yang menggodamu lebih ganteng, lebih kaya, lebih
cerdas bahkan lebih segalanya, hatimu tak akan tergoyah. Sebab kau tahu
bahwa Tuhan senantiasa mengawasimu, dan tak pernah lengah mengawasimu
barang sedetikpun. Sungguh kau merasa malu bila Tuhan mengawasimu,
sementara kau dalam maksiyat berselingkuh.
3.
Kejahatan
Orangtua terhadap Anak
- Orangtua
yang memaksakan kehendak pada anak diluar kemampuan anak. Misalnya: 1).
orangtua yang menuntut akademik anak bagus, padahal anak sudah rajin
belajar namun kemampuannya memang segitu, lantas dipukul dan dimarahi, 2).
Orangtua yang memaksakan jurusan pada anak padahal anak tidak suka. Duhai
orangtua, perlu kau ketahui bahwa tiap anak terlahir dengan bakatnya
masing-masing. Ada yang tercipta sebagai professor, ilmuwan, guru, dokter
yang kemampuan akademiknya bagus. Ada yang tercipta dengan bakat seni dan
sastra, sehingga kemampuan akademiknya buruk. Kau tak perlu memaksanya,
seorang seniman tak perlu nilai matematika tinggi. Ada yang tercipta
dengan keahliannya bermusik dan sebaigainya. Tugas orangtua, menuntun dan
mengarahkan anaknya untuk mengembangkan bakatnya bukan untuk memaksakan
kehendaknya. Pemaksaan kehendak terhadap anak ini memicu depresi dan
stress pada anak. Duhai orangtua, latihlah dan didiklah anakmu sesuai
keahliannya, kembangkan bakatnya dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
- Orangtua
yang suka menampar dan memukul anak bila anak melakukan kesalahan walaupun
kesalahan kecil. Duhai orangtua, fisik seorang anak iu lebih lemah darimu,
sekalipun kau memukulnya, ia akan terdiam dan kau berkuasa atas nafsumu. Duhai
para orangtua, bila anakmu salah maka dekatilah jadilah orangtua sebagai
sahabat anak sehingga hubungan anak dan orangtua kian dekat. Nasehatilah
anak-anakmu dengan cara yang baik, kelembutan dan kasih sayang. Terlebih
bila dirimu seorang ibu, genggamlah tangan anakmu, elus-elus kepalanya
dengan kelembutan lalu nasehatilah dengan penuh kasih sayang. Sesungguhnya
nasehat yang disampaikan dengan kelembutan akan lebih mudah diterima
syaraf-syaraf otak.
- Orangtua
yang otoriter memaksakan kehendak pada anak tanpa mau memperhatikan apa
mimpi dan kesukaan anak. Orangtua yang baik, menasehati anak dengan baik.
Orangtua yang menelantarkan hak-hak anaknya. Hak seorang anak adalah
dididik akhlak orangtua, diberikan pendidikan, kasih sayang, perhatian
serta dicukupi kebutuhan lahiriah dan batiniah dengan baik.
4.
Kejahatan
Seorang Anak pada Orangtua
- Seorang
anak yang membentak-bentak orangtua, memarahi oangtua dan menelantarkan
orangtua di masa tuanya. Duhai anak muda, sesungguhnya kau bisa tumbuh
besar, dahulu yang merawatmu, mendidikmu, dan memebesarkanmu adalah ibumu
dan ayahmu. Muliakanlah orangtuamu, bahkan sebaik apapun kamu tak akan
mampu menandingi ajsa kedua orangtuamu. Lalu bagaimana bila buruk,
ingatlah sesungguhnya ridho Allah bersama ridho kedua orangtua.
- Seorang
anak yang melawan orangtua padahal orangtua mengajaknya pada kebaikan dan
ketaatan kepada Allah. Misalnya: anak yang tidak mau diajak solat oleh
orangtuanya, anak yang mencuri harta orangtuanya untuk foya-foya, anak
yang memisuhi orangtuanya, dll
- Anak yang
memperlakukan orangtuanya layaknya budaknya, memerintah orangtua seenak
jidatnya, menyuruhnya bersih-bersih rumah layaknya pembantu,
membentak-bentak, dll. Duhai anak, muliakanlah orangtuamu, sesungguhnya
jalan surga seorang anak adalah taat pada kedua orangtuanya selama
orangtuanya tidak menyuruhnya pada keburukan.
Duhai para istri, para
suami, para orangtua dan para anak, berikut penulis sampaikan kiat-kiat
membangun keluarga madani yang penuh dengan kedamaian dan keharmonisan. Semoga
dengan membaca artikel ini, bermanfaat bagi kalian para pembaca. Penulis
terinspirasi menulis ini karena keprihatinan penulis selama pengamatan
bertahun-tahun sering menjumpai kasus KDRT, kasus kekerasan pada anak, dan
kasus durhaka seorang anak pada orangtua. Harapan penulis, dengan membaca
artikel ini, semoga Allah membukakan pikiran kita agar senantiasa menerima
hidayah Allah. Sungguh, hanya Allah yang bisa memberikan hidayah pada hambaNya,
Allahlah yang berhak menyelamatkan dan menyesatkan hambaNya. Dengan mengucap
bismillah, semoga tulisan ini bermanfaat. Berikut penulis sampaikan
kiat-kiatnya.
1.
Kiat
membangun kebahagiaan untuk para suami terhadap istrinya
- Perlakukanlah
istrimu dengan mulia, pasanglah wajah sumringah, senyum dihadapan istrimu
maka itu akan memancarkan aura kebahagiaan.
- Jagalah
komunikasi dengan baik pada istrimu, baik komunikasi secara langsung
maupun komunikasi melalui handphone/ smartphone. Jangan sesekali kau
berkata kasar (read misuh, seperti: menganjing-anjingkan istrimu, dancuk,
dll) pada istrimu, berkatalah dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
Misalnya: duhai istriku, duhai kasihku, ya khumairah, ya zakiah, ya
bidadariku. Tidak apa-apa rimantis, kan kalian sudah halal. Rosulullah pun
sangat romantis terhadap istrinya, pada Siti Aisyah, beliau memanggil
dengan sebutan Ya Khumairah. Romantiskan…romantis itu halal bahkan
diharuskan pada pasangan yang halal (suami istri).
- Kecuplah
kening istrimu saat pulang kerja dan sebelum berangkat kerja. Maka ini
akan membawa hubungan yang baik antara dirimu pada istrimu.
- Ketika
istrimu ketakutan, maka peganglah tangannya, peluklah dan yakinkah bahwa
kau berada di sampingnya dan ada untuknya. Tenangkan fikirannya, yakinlah
in syallah ini akan memicu hubungan keluargamu langgeng, semoga keluarga
yang baldatun thoyyibatun warrobun ghofur tercapai.
- Sesekali
sempatkan waktu berdua sama istri dan beromantislah kalian, misal saling
suapan, satu piring berdua. Tidak masalah selama ini untuk suami istri.
Sebagaimana Rosulullah SAW sama Siti Aisyah RA. Rosulullah SAW dan
Sayyidah Aisyah RA sering menghabiskan waktunya berduaa, bahkan rosulullah
pernah minum secangkir berdua dengan sayyidah Aisyah RA, rosulullah SAW
tiduran di pangkuan sayyidah Aisyah RA. Sekali lagi bersentuhan. Romantis
dengan yang halal (antara suami dan istri) itu halal kecuali hubungan suami
istri saat puasa di siang hari dan saat istri sedang haid. Itu tak lain
untuk kebaikan manusia, sebab hubungan suami istri pada saat haidl dilarang
dalam agama islam. Ternyata di balik larangan tersebut terbukti secara
ilmiah bahwasannya ijma’ dengan istri yang sedang haidl (menstruasi)
memiliki beberapa resiko buruk terhadap kesehatan.
Profesor Ali Baziad, pakar kesehatan kandungan dari
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengatakan bahwa ada sejumlah
risiko yang akan dihadapi perempuan yang
melakukan hubungan seksual di saat haid. Pertama, risiko endometriosis, yaitu
membaliknya darah “kotor” menstruasi ke rahim, bahkan organ-organ lainnya.
Kondisi ini akan berakibat perlengketan darah menstruasi tersebut pada tempat
yang tidak seharusnya, dan berkembang menjadi jaringan baru. Jika sudah terjadi
perlengketan dan menampung darah, endometriosis akan menyebabkan nyeri, baik
saat menstruasi ataupun saat berhubungan seks. Endometriosis bahkan dapat
berkembang menjadi kista yang dampaknya cukup serius, seperti sulit memiliki
anak. Endometriosis memang bukanlah penyakit yang menyebabkan kematian, tetapi
dampaknya bisa menurunkan kualitas hidup. Kedua, berhubungan seksual dengan
istri dalam keadaan haidl berisiko lebih tinggi terkena infeksi atau tertular
penyakit dibandingkan melakukan hubungan seks di luar masa menstruasi. Saat
menstruasi, kondisi leher rahim akan terbuka sehingga memungkinkan darah untuk
masuk ke dalamnya. Hal tersebut memudahkan bakteri untuk menuju rongga panggul.
Ketiga, saat wanita sedang haid maka ia mengalami penurunan hormon estrogen,
yang artinya cairan lubrikasi sedang berkurang. Oleh karena itu pula, organ
vagina rentan terluka dan menimbulkan rasa tidak nyaman saat melakukan seks.
Keempat, saat menstruasi, kadar potential Hydrogen (pH) vagina
lebih rendah, maka tingkat keasamannya pun berkurang. Kondisi tersebut lebih
mungkin untuk infeksi jamur atau bakteri (Halimah, 2016 dalam buku Memahami Rahasia Wanita).
- Nafkahi
istri dengan baik, jangan jadikan istri sebagai tulang punggung keluarga
terlebih bila kondisimu sehat dan baik-baik saja.
- Penuhilah
hak-hak istrimu dengan baik dan gaulilah istimu dengan cara yang baik.
2.
Kiat
membangun kebahagiaan untuk seorang istri pada suaminya
Duhai wanita, sesungguhnya engkau adalah mahkota
dari para mahkota, wanita adalah mahkota terindah dari perhiasan dunia. Cara
wanita dalam melayani suami diantaranya:
a. Berkata
lembut pada suami dengan wajah sumringah, sehingga kala suami memandang istri
hatinya terasa damai dan tentram.
b. Bersikap
lembut dan santun pada suami dengan perangai yang indah.
c. Ketika
suami pulang kerja di sambut dengan senyuman.
d. Ketika
suami berangkat kerja disiapkan pakaiannya, ditatakan dasinya bila kerja
dikantor, ditatakan cangkut dan sabitnya bila bekerja di sawah, dan lain
sebagainya.
e. Masakkan
air hangat untuk mandi suami, kecuali bila punya shower air hangat, nggak usah
masak. Siapkan handuk untuknya sebagaimana yang diteladankan Sayyidah Muthi’ah
RA.
f. Cium
tangan suami ketika suami hendak berangkat kerja.
g. Rajinlah
memasak untuk menyenangkan hati suami, ketahui makanan kesukaan suami lalu
masakkan atau belikan. Ketahui perihal apa saja kesukaan suami lalu lakukan
selama itu bukan kemaksiyatan.
h. Selalu
mendukung aktivitas suami selama sejalan dengan perintah Allah SWT dan tidak
menyekutukannya.
i.
Taat pada suami sebab ridho Allah
bersamaan dengan ridho suami (surga bagi seorang wanita yang sudah menikah pada
keridhoan hati suaminya).
Sesungguhnya
wanita yang lembut, santun lagi taat akan menjadi pemandangan indah bagi para
suami sehingga semakin indahlah mahligai rumah tangga.
3.
Kiat
membangun kebahagiaan untuk seorang Ibu pada anak
Duhai para Ibu, jadilah Ibu yang baik bagi
putra-putrimu. Wanita yang cerdas akan melahirkan generasi yang cerdas.
Kecerdasan seorang anak 60-70% ditentukan oleh genetik seorang Ibu. Jikalau
menginginkan putra putrimu cerdas, maka jadilah Ibu yang cerdas. Sikap sosok
Ibu yang baik ke anak:
a. Tidak
memaksakan kehendak pada anak.
Ibu
yang baik tidak memaksakan kemauannya pada anaknya, ia hanya mengarahkan bakat
yang dimiliki anaknya. Ia sadar betul bahwasannya tiap anak memiliki bakat
masing-masing.
b. Tidak
membanding-bandingkan kemampuan anak pada saudaranya
Misal;
“kakakmu lebih pintar daripada kamu, kakakmu lebih baik daripada kamu, adekmu
lebih cantik daripada kamu” dan lain sebagainya. Tahukan anda para bunda,
pujian yang mengunggulkan satu anak dan merendahkan anak lainnya dapat memicu
kecemburuan saudara, lebih tepatnya kesenjangan saudara (rivalry sibling) yang
mengakibatkan tumbuhnya rasa iri pada anak yang kurang diapresiasi, menimbulkan
kehilangan percaya diri pada anak.
c. Mendidik
anak disiplin sejak kecil
Misalnya
mendidik anak bangun pagi tiap subuh lalu solat subuh dan mengaji, mendidik
anak mengaji setiap sore dan habis magrib, melatih anak belajar istiqomah pada
anak.
d. Jangan
menonton TV ketika anak sedang belajar.
Berdasarkan
pengamatan yang saya amati ketika ngelesin, banyak sebagian orangtu yang
menuntut anaknya pintar namun kurang bijaksana dalam bersikap. Ketika anaknya
belajar justru orangtuanya sibuk nonton TV dengan volume suara TV yang besar.
Ini dapat mengganggu belajar anak. Alangkah bainya, saat anak belajar, seorang
Ibu menemani anak belajar jika anak masih SD/ SMP, tanyakan mana yang sulit
lalu ajari. Bila tidak bisa mengajari sendiri, berikan les privat lalu jangan
kau menyalakan TV saat anakmu belajar, berilah teladan yang baik pada anakmu.
e. Beri
perhatian penuh anak, ketika anak takut, yakinkan bahwa engkau ada di
sampingnya menemaninya. Misalkan; “Ketika anak takut terjatuh dari sepeda,
yakinkan bahwa dia akan baik-baik saja, engkau ada di sampingnya menemaninya”.
Jadilah ibu sekaligus sahabat bagi anak, sehingga ketika anak mendapati
masalahnya baik dengan teman mainnya maupun teman sekolahnya, anak tidak
sungkan untuk curhat pada orangtua. Bila anakmu yang salah, maka nasehati, bila
anakmu benar dibully atau disakiti maka lindungi.
f. Jangan
terlalu galak pada anak menggunakan kekerasan fisik dan berkata kasar. Sikap
ibu akan ditiru anak, maka berhati-hatilah ketika berbicara. Berikan teladan
yang baik bagi putra putrimu. Jangan misuh di depan anakmu, jangan bertengkar
di depan anakmu, jangan menampar anak/ memukul anak ketika salah. Ketika anak
salah, dekati, kasih tahu letak kesalahannya, nasehati. Sambil menasehati
sebagai seorang Ibu, pegang tangannya, sambil kau elus-elus kepala anakmu.
Ingatlah bahwa air yang lunak dapat melapukkan batu yang keras. Sebagaimana
sikap yang lembut dapat melunakkan hati yang keras.
g. Rawatlah
anakmu dengan kasih sayang, saat anak masih kecil didiklah dia dengan penuh
kasih sayang. Jangan terlalu dimanja, juga jangan terlalu dikerasi…berilah
kasih sayang secukupnya. Anak yang terlalu dimanja dapat menjadi anak yang
nakal, bandel, dan manja tak mau mengakui kesalahannya ketika bersalah.
Sebaliknya anak yang terlalu dikerasi dapat menyebabkan trauma, depresi,
disleksia bahkan mental socking pada jiwa anak. Selalu ingat bahwa kasih sayang
adalah cara terbaik mendidik anak.
h. Didik
anak untuk memiliki jiwa yang baik, Seperti selalu berterimakasih bila ditolong
orang, selalu meminta maaf ketika melakukan kesalahan, bertanggungjawab atas
perbuatan yang dilakukan, jujur, suka menolong, dan lain-lain.
4.
Kiat
membangun kebahagiaan seorang ayah pada
anak
Sosok figur seorang ayah sangat penting dalam
keluarga. Bukan hanya berperan sebagai imam bagi sang istri, tetapi jua panutan
bagi anak-anaknya. Sikap ayah yang baik bagi seorang anak diantaranya:
a. Ayah
yang tegas, disiplin, namun tidak menggunakan kekerasan fisik.
Misalnya;
ayah mendidik anak bangun fajar lalu diajak solat subuh berjama’ah, ayah melarang
putri wanitanya keluar malam tanpa makhrom terlebih dengan laki-laki bukan
makhram, mengawasi teman pergaulan anak, dll.
b. Ayah
yang memberikan kasih sayang berupa perhatian ke anak dengan sikap tegas namun
bukan menggunakan kekerasan.
Misalnya:
1) anak merasa ketakutan, sang ayah mengatakan “jangan kuatir nak, ayah
disampingmu, ayah mendukungmu”. 2). Anak tidak melakukan sesuatu, bukan
dimarahi tapi dilatih dan disemangati supaya bisa. 3). Dan lain-lain.
c. Ayah
yang mendidik akhlak (kharakter) yang mulia pada anak.
Misalnya:
setiap malam setelah solat magrib, ayah mengajari anak mengaji. Bila ayah tidak
bisa mengajari sendiri, anak dititipkan ngaji dengan ustads atas pengawasannya.
d. Perhatian
namun tidak overprotective
e. Menasehati
anak dengan memberikan teladan dan tidak menggunakan kekerasan
Misalnya;
ayah menasasehati anak untuk rajin solat tepat waktu, maka sebelumnya ayah juga
mencontohkan anak dengan ia rajin solat tepat waktu. Jadi tidak asal memerintah
tanpa memberi contoh. Perlu diketahui, bukan hanya anak-anak saja tetapi orang
dewasa juga bahwa orang lebih percaya pada sikap yang diimbangi perkataan
daripada hanya ngomong saja tanpa sikap.
f. Ayah
menafkahi kebutuhan anak sesuai kemampuan maksimalnya dengan baik.
g. Ayah
melatih anak menjadi pribadi yang bijak dalam memanage waktu, memanage uang,
dan memanage pekerjaan.
h. Ayah
yang tidak membanding-bandingkan kemampuan anak-anaknya. Karena hal ini dapat
memicu kesenjangan saudara (rivalry sibling) atau bahkan memunculkan sifat iri
pada anak. Ayah perlu tahu, bahwa tiap anak memiliki bakat dan keahlian
masing-masing yang tidak bisa disamaratakan.
5.
Kiat
membangun kebahagiaan kebahagiaan seorang anak pada orangtua
- Jangan
membentak orangtua, walaupun sekedar berkata “ah”
- Mentaati
perintah orangtua selama yang diperintahkan kebaikan dan bukan meminta
durhaka kepada Allah SWT atau bermaksiyat.
- Berkatalah
dengan kelembutan dan kasih sayang pada orangtua.
- Bila orang
tua lelah sepulang bekerja, mka pijitlah, ambilkan makanan kesukaanya dan
siapkan minuman untuknya.
- Berpamitan
dan mencium tangan orangtua setiap mau pergi dari rumah
- Ucapkan
salam setiap memasuki rumah
- Bantulah
pekerjaan orangtua di sela-sela luangmu belajar seperti: membantu memasak
ibu, membantu nyetrika, membantu menyapu, membantu mencuci baju, membantu
di ladang, dan lain sebagainya.
- Memasang
wajah sumringah ketika berbicara dengan orangtua (bukan cemberut).
- Memuliakan
orangtua di masa tuanya sebagaimana orangtuamu merawatmu dengan sabar
ketika masih kecil.
Demikian kiat bahagia
membangun keluarga madani yang dapat penulis share berdasarkan pengamatan penulis selama bertahun-tahun. Semoga
ini bermanfaat, dapat menginspirasi serta menjadi jalan hidayah atas izin Allah
dengan menurunnya angka perceraian, berkurangnya angka perselingkuhan
syukur-syukur tidak ada perselingkuhan, dan semakin banyaknya kebahagiaan serta
keromantisan hubungan keluarga yang harmonis antara suami dan istri, antara
seorang ibu dan anak, serta antara seorang ayah dan anak. Tiada kekuatan
melainkan dari Allah, Dialah Allah…Dzat Yang Maha Kuat. Salam hangat dari
penulis, semoga keluarga kita semua adalah keluarga yang harmonis. Aaamiin...Aamiin...Aamiin...:)
*****
May it’s useful
You can share it
freely
See you on the
next writing text
Happy Indonesia,
Happy Family
*****
Tidak ada komentar :
Posting Komentar